PENDAHULUAN
Kutai Timur di utara dan barat, Kabupaten Kutai Kartanegara di selatan dan Selat
Makassar di timur. Bontang merupakan suatu daerah yang menjadi hulu dari
beberapa sungai sehingga daerah tersebut terbentuk dari endapan tanah lumpur
yang kemudian membentuk delta, dengan jenis tanah berupa pasir laut dan very
Kota Bontang merupakan kota yang berbasis pada bidang industri dan
jasa serta perdagangan. Di kota ini berdiri beberapa perusahaan industri besar,
salah satunya adalah PT. Pupuk Kaltim. Untuk menunjang kegiatan perindustrian
PT. Pupuk Kaltim yang semakin berkembang, maka pihak PT. Pupuk Kaltim
kurang baik untuk didirikan konstruksi bangunan diatasnya, karena daya dukung
tanah rendah serta adanya penurunan yang besar dalam jangka waktu tertentu
tanah melebihi batas toleransi yang ada, maka fungsi bangunan dapat melemah
Oleh karena itu harus dilakukan usaha perbaikan tanah agar tidak terjadi
karena penurunan tanah yang terlalu besar dapat dihindari. Usaha perbaikan
primernya terjadi. Dengan adanya preloading maka tanah akan tertekan sehingga
tegangan air pori berlebih dari tanah akan keluar lebih cepat yang menyebabkan
waktu yang sangat lama untuk konsolidasi sekalipun beban preloading yang ada
sangat besar. Oleh karena itu, untuk mempercepat proses konsolidasi salah
3
area tanah lunak tersebut. Vertical drains merupakan saluran drainase buatan
yang berfungsi sebagai saluran tempat tegangan air pori berlebih mengalir.
Vertical drains dipasang vertikal di dalam lapisan tanah pada area tanah lunak
tersebut, dimana dengan adanya vertical drains maka jarak saluran drainase bagi
tegangan air pori berlebih tersebut menjadi lebih pendek karena tegangan air pori
sehingga tegangan air pori berlebih dapat dikeluarkan lebih cepat. Vertical
Drains yang umum digunakan adalah berupa Sand Drains dan Prefabricated
desain. Kegagalan desain kerap kali timbul karena kesalahan dalam menentukan
pada nilai derajat konsolidasi baik vertikal (Uv) maupun horizontal (Uh).
diambil dari nilai parameter yang diperoleh dari uji laboratorium, namun sering
1
kali kesalahan dalam proses pengambilan sampel membuat data parameter tanah
kurang akurat. Selain itu harga Ch yang diambil bukan dari hasil pengetesan
melainkan dari harga asumsi (Ch = 2-5 Cv). Oleh sebab itu, perlu diadakan
akurat (nilai parameter yang sesuai kondisi lapangan) yaitu salah satunya dengan
method).
yang lebih akurat untuk dapat digunakan sebagai referensi dalam proses
perluasan lahan selanjutnya, di PT. Pupuk Kaltim. Selain itu dapat pula diketahui
apakah masih ada kemungkinan terjadi penurunan yang akan datang agar dapat
Seperti yang telah dipaparkan dalam latar belakang bahwa salah satu cara
untuk memperoleh nilai parameter yang lebih akurat salah satunya adalah dengan
diambil dari nilai parameter yang diperoleh dari uji laboratorium, namun sering
kali kesalahan dalam proses pengambilan sampel, membuat data parameter tanah
kurang akurat. Disamping itu proses pembentukan lahan, dalam arti terjadinya
1
tanah endapan membuat tanah sering kali mempunyai permeabilitas dalam arah
horizontal yang lebih besar beberapa kali lipat terhadap permeabilitas dalam arah
Karena itu perlu diadakan penelitian lebih lanjut untuk memperoleh nilai
penurunan yang telah terjadi di lapangan. Teknik dalam penelitian ini memiliki
artian, melakukan analisa ulang dan hitung balik dari penurunan yang telah
harus dilakukan agar prediksi penurunan yang akan datang lebih akurat dan hasil
desain tanah dari pekerjaan perbaikan tanah dengan metode preloading dan
referensi dalam proses desain untuk perluasan lahan selanjutnya, di PT. Pupuk
Kaltim.
1.4. Lingkup Penelitian
• Data yang digunakan adalah data sekunder dari sampai dengan akhir Mei
2009.
drains.
• Penelitian juga akan meninjau apakah efek tahanan alir (drain resistance)
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, identifikasi masalah, tujuan dan
Gambaran umum obyek penelitian dan landasan teori yang menjadi dasar dalam
perencanaan vertical drains, analisa balik dan faktor jarak drain (Fn), faktor efek
smear (Fs), dan faktor tahanan alir (Fr) akan dijelaskan pada Bab 2.
BAB 3 METODOLOGI
Hubungan teori telah dijabarkan di bab sebelumnya oleh sebab itu pada Bab 3
teori-teori tersebut akan dikaitkan dengan kasus yang ada, berikut dengan
penjelasan rinci dari bagan alir penelitian sehubungan dengan penelitian yang
dilakukan.
Bab 5 merupakan bab terakhir yang berisi mengenai kesimpulan dan saran
DAFTAR PUSTAKA
Berisi tentang daftar pustaka yang digunakan sebagai bahan telaah dan kajian
LAMPIRAN
Berisi tentang data lengkap yang digunakan dalam penelitian, informasi dan