Anda di halaman 1dari 38

MODUL BIOLOGI : METABOLISME KELAS XII

PENDAHULUAN

A. Deskripsi
Modul merupakan salah satu bahan ajar mandiri yang digunakan oleh
peserta didik dalam kegiatan pembelajaran berlangsung. Modul ini berisi
materi Metabolisme pada kelas XII IPA. Tubuh makhluk hidup layaknya sebuah
mesin, di dalamnya terjadi proses-proses yang sangat kompleks. Berbeda
dengan mesin yang menjalankan prosesnya secara mekanis, mengubah bahan
bakar menjadi energi gerak atau listrik. Pada makhluk hidup, proses tersebut
terjadi dengan melibatkan semua reaksi-reaksi kimia dan terjadi dalam tubuh
makhluk hidup, proses tersebut dapat berupa proses penyusunan energi
ataupun proses pembongkaran energi. Proses ini dikenal dengan nama
metabolisme, yang berikutnya akan kita bahas dalam modul pembelajaran
berikut.
B. Prasyarat
Syarat untuk memahami modul ini adalah peserta didik membaca dan
mencoba memahami isi modul ini, kemudian mengaplikasikannya dalam
kegiatan pembelajaran. Hal ini dimaksudkan agar tujuan dari materi yang
dipaparkan dapat tercapai secara optimal.
C. Petunjuk Penggunaan Modul
1. Petunjuk Bagi Peserta didik
Untuk memperoleh hasil yang maksimal, dalam menggunakan modul ini
maka langkah-langkah yang perlu dilaksanakan antara lain:
a. Bacalah dan pahami dengan seksama uraian-uraian yang ada pada
masing-masing kegiatan belajar. Bila ada materi yang kurang jelas,
peserta didik dapat bertanya pada guru yang mengampu kegiatan
belajar.
b. Kerjakan setiap tugas formatif (soal latihan) untuk mengetahui
seberapa besar pemahaman yang telah dimiliki terhadap materi-materi
yang dibahas dalam kegiatan belajar
c. Jika belum menguasai level materi yang diharapkan, ulangi lagi pada
kegiatan belajar sebelumnya atau bertanyalah kepada guru yang
mengampu kegiatan pembelajaran yang bersangkutan
2. Petunjuk Bagi Guru
Peran guru :

1
MODUL BIOLOGI : METABOLISME KELAS XII

a. Membimbing dalam kegiatan belajar mengajar


b. Membantu dalam mencari sumber pembelajaran yang sesuai dengan
materi.
c. Membantu peserta didik yang mengalami kesulitan dalam memahami
isi materi.
D. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator


3.2 Menjelaskan  Mengidentifikasi sifat dan cara kerja enzim,
proses proses katabolisme dan proses anabolisme
metabolisme melalui percobaan
sebagai reaksi  Menjelaskan sifat dan cara kerja enzim, proses
enzimatis dalam katabolisme dan anabolisme meliputi bahan,
makhluk hidup proses, hasil dan tempat berlangsungnya
 Menjelaskan konsep respirasi aerob dan
anaerob
 Menjelaskan konsep fotosintesis dan
kemosintesis

2
MODUL BIOLOGI : METABOLISME KELAS XII

3
MODUL BIOLOGI : METABOLISME KELAS XII

DEFINISI

Metabolisme adalah segala proses reaksi kimia yang terjadi di dalam makhluk
hidup, mulai makhluk hidup bersel satu yang sangat sederhana seperti bakteri,
protozoa, jamur, tumbuhan, hewan; sampai makhluk yang susunan tubuhnya
kompleks seperti manuasia. Di dalam proses ini, makhluk hidup mendapat,
mengubah dan memakai senyawa kimia dari sekitarnya untuk mempertahankan
hidupnya. Metabolisme meliputi proses sintesis (anabolisme) dan proses penguraian
(katabolisme) senyawa atau komponen dalam sel hidup.

Anabolisme adalah pembentukan molekul-molekul besar dari molekul-molekul


kecil. Misalnya pembentukan senyawa-senyawa seperti pati, selulosa, lemak, protein
dan asam nukleat. Pada peristiwa anabolisme memerlukan masukan energi.
Katabolisme adalah penguraian molekul-molekul besar menjadi molekul-molekul
kecil, dan prosesnya melepaskan energi. Contoh : respirasi, yaitu proses oksidasi gula
menjadi H2O dan CO2.

REAKSI ENZIMATIK SEBAGAI REAKSI METABOLISME

Enzim adalah biokatalisator organik yang dihasilkan organisme hidup di


dalam protoplasma, yang terdiri atas protein atau suatu senyawa yang berikatan
dengan protein. Enzim mempunyai dua fungsi pokok sebagai berikut :
a. Mempercepat atau memperlambat reaksi kimia.
b. Mengatur sejumlah reaksi yang berbeda-beda dalam waktu yang sama.

Enzim disintesis dalam bentuk calon enzim yang tidak aktif, kemudian
diaktifkan dalam lingkungan pada kondisi yang tepat. Misalnya, tripsinogen yang
disintesis dalam pankreas, diaktifkan dengan memecah salah satu peptidanya untuk
membentuk enzim tripsin yang aktif. Bentuk enzim yang tidak aktif ini disebut
zimogen. Enzim tersusun atas dua bagian. Apabila enzim dipisahkan satu sama
lainnya menyebabkan enzim tidak aktif. Namun keduanya dapat digabungkan
menjadi satu, yang disebut holoenzim. Kedua bagian enzim tersebut yaitu
apoenzim dan koenzim.

4
MODUL BIOLOGI : METABOLISME KELAS XII

A. Apoenzim
Apoenzim adalah bagian protein dari enzim, bersifat tidak tahan panas,
dan berfungsi menentukan kekhususan dari enzim. Contoh, dari substrat
yang sama dapat menjadi senyawa yang berlainan, tergantung dari enzimnya.
B. Koenzim
Koenzim disebut gugus prostetik apabila terikat sangat erat pada apoenzim.
Akan tetapi, koenzim tidak begitu erat dan mudah dipisahkan dari apoenzim.
Koenzim bersifat termostabil (tahan panas), mengandung ribose dan
fosfat. Fungsinya menentukan sifat dari reaksinya. Misalnya, Apabila
koenzim NADP (Nicotiamida Adenin Denukleotid Phosfat) maka reaksi yang
terjadi adalah dehidrogenase. Disini NADP berfungsi sebagai akseptor
hidrogen. Koenzim dapat bertindak sebagai penerima/akseptor hidrogen,
seperti NAD atau donor dari gugus kimia, seperti ATP (Adenosin Tri Phosfat).

1. Sifat-sifat Enzim
a. Enzim hanya mengubah kecepatan reaksi, artinya enzim tidak mengubah
produk akhir yang dibentuk atau mempengaruhi keseimbangan reaksi, hanya
meningkatkan laju suatu reaksi.
b. Enzim bekerja secara spesifik, artinya enzim hanya mempengaruhi substrat
tertentu saja.
c. Enzim merupakan protein. Oleh karena itu, enzim memiliki sifat seperti
protein. Antara lain bekerja pada suhu optimum, umumnya pada suhu kamar.
Enzim akan kehilangan aktivitasnya karena pH yang terlalu asam atau basa
kuat, dan pelarut organik. Selain itu, panas yang terlalu tinggi akan membuat
enzim terdenaturasi sehingga tidak dapat berfungsi sebagai mana mestinya.
d. Enzim diperlukan dalam jumlah sedikit. Sesuai dengan fungsinya sebagai
katalisator, enzim diperlukan dalam jumlah yang sedikit.
e. Enzim bekerja secara bolak-balik. Reaksi-reaksi yang dikendalikan enzim dapat
berbalik, artinya enzim tidak menentukan arah reaksi tetapi hanya
mempercepat laju reaksi sehingga tercapai keseimbangan. Enzim dapat
menguraikan suatu senyawa menjadi senyawa-senyawa lain. Atau sebaliknya,
menyusun senyawa-senyawa menjadi senyawa tertentu. Reaksinya dapat
digambarkan sebagai berikut.
f. Enzim dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Faktor-faktor yang mempengaruhi
kerja enzim adalah suhu, pH, aktivator (pengaktif), dan inhibitor (penghambat)
serta konsentrasi substrat.

5
MODUL BIOLOGI : METABOLISME KELAS XII

2. Cara Kerja Enzim


Enzim mengkatalis reaksi dengan cara meningkatkan laju reaksi. Enzim
meningkatkan laju reaksi dengan cara menurunkan energi aktivasi (energi yang
diperlukan untuk reaksi) dari EA1 menjadi EA2. Penurunan energi aktivasi
dilakukan dengan membentuk kompleks dengan substrat. Setelah produk
dihasilkan, kemudian enzim dilepaskan. Enzim bebas untuk membentuk
kompleks baru dengan substrat yang lain. Enzim memiliki sisi aktif, yaitu bagian
enzim yang berfungsi sebagai katalis. Pada sisi ini, terdapat gugus prostetik yang
diduga berfungsi sebagai zat elektrofilik sehingga dapat mengkatalis reaksi yang
diinginkan.
Bentuk sisi aktif sangat spesifik sehingga diperlukan enzim yang spesifik
pula. Hanya molekul dengan bentuk tertentu yang dapat menjadi substrat bagi
enzim. Agar dapat bereaksi, enzim dan substrat harus saling komplementer.
Enzim memiliki sisi aktif, yaitu bagian enzim yang berfungsi sebagai katalis. Pada
sisi ini, terdapat gugus prostetik yang diduga berfungsi sebagai zat elektrofilik
sehingga dapat mengkatalis reaksi yang diinginkan. Bentuk sisi aktif sangat
spesifik sehingga diperlukan enzim yang spesifik pula. Hanya molekul dengan
bentuk tertentu yang dapat menjadi substrat bagi enzim. Agar dapat bereaksi,
enzim dan substrat harus saling komplementer.
Cara kerja enzim dapat dijelaskan dengan dua teori, yaitu teori gembok
dan anak kunci, dan teori kecocokan yang terinduksi.
a. Teori gembok dan anak kunci (Lock and key theory)
Teori ini dikemukakan oleh Emil Fisher yang menyatakan kerja enzim
seperti kunci dan anak kunci, melalui hidrolisis senyawa gula dengan enzim
invertase, sebagai berikut :
 Enzim memiliki sisi aktivasi, tempat melekat substrat
 Hubungan antara enzim dan substrat terjadi pada sisi aktivasi
 Hubungan antara enzim dan substrat membentuk ikatan yang
lemah

6
MODUL BIOLOGI : METABOLISME KELAS XII

Enzim dan substrat bergabung bersama membentuk kompleks, seperti


kunci yang masuk dalam gembok. Di dalam kompleks, substrat dapat
bereaksi dengan energi aktivasi yang rendah. Setelah bereaksi, kompleks
lepas dan melepaskan produk serta membebaskan enzim.
b. Teori kecocokan yang terinduksi (Induced fit theory)
Menurut teori kecocokan yang terinduksi, sisi aktif enzim merupakan
bentuk yang fleksibel. Ketika substrat memasuki sisi aktif enzim, bentuk sisi
aktif termodifikasi melingkupi substrat membentuk kompleks. Ketika
produk sudah terlepas dari kompleks, enzim tidak aktif menjadi bentuk
yang lepas. Sehingga, substrat yang lain kembali bereaksi dengan enzim
tersebut.

7
MODUL BIOLOGI : METABOLISME KELAS XII

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi enzim


a. Derajat Keasaman (pH)
Derajat keasaman dapat mempengaruhi reaksi enzimatik. Pengaruh
dari derajat keasaman (pH) akan menyebabkan kondisi asam dan basa
dalam molekul enzim, bentuk 3 dimensi dari molekul enzim dan proses
denaturasi. Denaturasi adalah rusaknya bentuk 3 dimensi molekul enzim
karena enzim tidak berikatan dengan substratnya. Pada reaksi enzimatik,
derajat keasaman (pH) dipengaruhi dengan derajat keasaman (pH)
optimum. Enzim yang tergolong dalam derajat keasaman (pH) yang asam
atau rendah akan membuat ion H plus berada dalam jumlah yang banyak
sehingga sisi aktif enzim menolak substrat. Enzim yang termasuk dalam
derajat keasaman (pH) yang basa atau membuat ion H plus dalam jumlah
banyak sehingga sisi aktif enzim menolak substrat. Sedangkan pada
derajat keasaman (pH) optimum, sisi aktif enzim akan sesuai dengan
substrat dan enzim dan substrat yang kompleks terbentuk.
b. Suhu
Suhu mempengaruhi kerja reaksi enzimatik pada tubuh makhluk hidup.
Apabila suhu yang terjadi selama reaksi enzimatik tinggi maka kecepatan
molekul substrat meningkat dan enzum akan mudah bertumbuhkan.
Kemudian ditambah dengan energi molekul substrat yang berkurang
ketika proses tumbuhan enzim terjadi. Hasil dari suhu yang tinggi
menyebabkan struktur enzim berubah dan merusak sisi aktif enzim.
Sedangkan pada suhu rendah, reaksi enzim akan mengalami kecepatan
molekul substrat yang lambat sehingga tumbukan pada enzim
menyebabkan energi molekul substrat pada sisi pasif enzim. Pada suhu
rendah menyebabkan struktur enzim pada reaksi enzimatik tidak berubah
dan mempertahankan sisi aktif enzim. Apabila dilihat dari rumus
konsentrasi enzim, perubahan suhu selama terjadinya reaksi enzimatis
tergantung pada suhu optimumnya.

8
MODUL BIOLOGI : METABOLISME KELAS XII

c. Kofaktor
Kofaktor adalah zat tertentu yang ditambahkan selama reaksi enzimatik
berlangsung. Pada tubuh makhluk hidup, zat yang ditambahkan ada zat
organik dan zat anorganik. Zat organik yang dimanfaatkan sebagai
kofaktor misalnya flavin dan heme. Pada zat anorganik yang dimanfaatkan
kofaktor adalah ion logam. Berdasarkan keterikatannya dengan enzim,
kofaktor ada yang bersifat mengikat dan tidak mengikat. Apoenzim atau
apoprotein merupakan kofaktor yang dibutuhkan enzim tetapi tidak
terikat. Holoenzim adalah kofaktor yang tidak kovalen tetapi mengikat
dengan kuat.
d. Konsentrasi Enzim dan Substrat
Reaksi enzimatik tidak terjadi apabila tidak ada konsentrasi enzim dan
substrat. Saat enzim berada dalam konsentrasi yang tinggi maka reaksi
enzimatik cepat. Sedangkan konsentrasi substrat yang tinggi apabila enzim
berada dalam konsentrasi tetap. Dengan demikian konsentrasi enzim akan
berbanding lurus dengan kecepatan reaksi dan konsentrasi substrat
memiliki grafik kecepatan reaksi dengan konsentrasi substrat tergantung
pada sisi aktif enzim.
e. Inhibitor (Penghambat)
Inhibitor adalah molekul yang mempersulit ikatan antara enzim dan
substratnya. Inhibitor yang memiliki fungsi demikian biasanya digunakan
dalam industri obat. Contohnya ketika seseorang mengalami radang, maka
perlu ada enzim yang menghentikan reaksi radang supaya tidak parah.
Pada kondisi demikian inhibitor bekerja untuk menghambat radang
tersebut.
f. Aktivator (Pengaktif)
Enzim akan bekerja apabila aktivator mempengaruhinya. Aktivator
berupa molekul yang mempermudah ikatan antara enzim dan substratnya.
Kerja aktivator dengan inhibitor tentunya akan beriringan tergantung pada
peran masing – masing.

JENIS METABOLISME
A. ANABOLISME
Anabolisme adalah lintasan metabolisme yang menyusun beberapa
senyawa organik sederhana menjadi senyawa kimia atau molekul
kompleks. Proses ini membutuhkan energi dari luar. Energi yang digunakan
dalam reaksi ini dapat berupa energi cahaya ataupun energi kimia. Energi
tersebut, selanjutnya digunakan untuk mengikat senyawa-senyawa sederhana
9
MODUL BIOLOGI : METABOLISME KELAS XII

tersebut menjadi senyawa yang lebih kompleks. Jadi, dalam proses ini energi
yang diperlukan tersebut tidak hilang, tetapi tersimpan dalam bentuk ikatan-
ikatan kimia pada senyawa kompleks yang terbentuk. Anabolisme meliputi
tiga tahapan dasar. Pertama, produksi prekursor seperti asam amino,
monosakarida, dan nukleotida. Kedua, adalah aktivasi senyawa-senyawa
tersebut menjadi bentuk reaktif menggunakan energi dari ATP. Ketiga,
penggabungan prekursor tersebut menjadi molekul kompleks, seperti
protein, polisakarida, lemak, dan asam nukleat.
Anabolisme yang menggunakan energi cahaya dikenal dengan
fotosintesis, sedangkan anabolisme yang menggunakan energi kimia dikenal
dengan kemosintesis. Hasil-hasil anabolisme berguna dalam fungsi yang
esensial. Hasil-hasil tersebut misalnya glikogen dan protein sebagai bahan
bakar dalam tubuh, asam nukleat untuk pengkopian informasi genetik.
Protein, lipid, dan karbohidrat menyusun struktur tubuh makhluk hidup, baik
intraselular maupun ekstraselular. Bila sintesis bahan-bahan ini lebih cepat
dari perombakannya, maka organisme akan tumbuh.
1. FOTOSINTESIS
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan zat makanan
atau energi yaitu glukosa yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa
jenis bakteri dengan menggunakan zat hara, karbondioksida, dan air serta
dibutuhkan bantuan energi cahaya matahari. Hampir semua makhluk
hidup bergantung dari energi yang dihasilkan dalam fotosintesis.
Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi.
Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian besar oksigen yang
terdapat di atmosfer bumi. Organisme yang menghasilkan energi melalui
fotosintesis (photos berarti cahaya) disebut sebagai fototrof. Fotosintesis
merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena dalam fotosintesis
karbon bebas dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai molekul
penyimpan energi. Cara lain yang ditempuh organisme untuk
mengasimilasi karbon adalah melalui kemosintesis, yang dilakukan oleh
sejumlah bakteri belerang.

10
MODUL BIOLOGI : METABOLISME KELAS XII

Daun tempat berlangsungnya fotosintesis. Proses fotosintesis tidak


dapat berlangsung pada setiap sel, tetapi hanya pada sel yang
mengandung pigmen fotosintetik. Sel yang tidak mempunyai pigmen
fotosintetik ini tidak mampu melakukan proses fotosintesis. Pada
percobaan Jan Ingenhousz, dapat diketahui bahwa intensitas cahaya
mempengaruhi laju fotosintesis pada tumbuhan. Hal ini dapat terjadi
karena perbedaan energi yang dihasilkan oleh setiap spektrum cahaya. Di
samping adanya perbedaan energi tersebut, faktor lain yang menjadi
pembeda adalah kemampuan daun dalam menyerap berbagai spektrum
cahaya yang berbeda tersebut. Perbedaan kemampuan daun dalam
menyerap berbagai spektrum cahaya tersebut disebabkan adanya
perbedaan jenis pigmen yang terkandung pada jaringan daun.
Di dalam daun terdapat mesofil yang terdiri atas jaringan bunga
karang dan jaringan pagar. Pada kedua jaringan ini, terdapat kloroplas
yang mengandung pigmen hijau klorofil. Pigmen ini merupakan salah satu
dari pigmen fotosintesis yang berperan penting dalam menyerap energi
matahari. Kloroplas terdapat pada semua bagian tumbuhan yang berwarna
hijau, termasuk batang dan buah yang belum matang. Di dalam kloroplas
terdapat pigmen klorofil yang berperan dalam proses fotosintesis.
Kloroplas mempunyai bentuk seperti cakram dengan ruang yang disebut
stroma. Stroma ini dibungkus oleh dua lapisan membran. Membran stroma
ini disebut tilakoid, yang didalamnya terdapat ruang-ruang antar membran
yang disebut lokuli.
Di dalam stroma juga terdapat lamela-lamela yang bertumpuk-
tumpuk membentuk grana (kumpulan granum). Granum sendiri terdiri
atas membran tilakoid yang merupakan tempat terjadinya reaksi terang

11
MODUL BIOLOGI : METABOLISME KELAS XII

dan ruang tilakoid yang merupakan ruang di antara membran tilakoid. Bila
sebuah granum disayat maka akan dijumpai beberapa komponen seperti
protein, klorofil a, klorofil b, karetonoid, dan lipid. Secara keseluruhan,
stroma berisi protein, enzim, DNA, RNA, gula fosfat, ribosom, vitamin-
vitamin, dan juga ion-ion logam seperti mangan (Mn), besi (Fe), maupun
perak (Cu). Pigmen fotosintetik terdapat pada membran tilakoid.
Sedangkan, pengubahan energi cahaya menjadi energi kimia berlangsung
dalam tilakoid dengan produk akhir berupa glukosa yang dibentuk di
dalam stroma. Klorofil sendiri sebenarnya hanya merupakan sebagian dari
perangkat dalam fotosintesis yang dikenal sebagai fotosistem.
Tumbuhan bersifat autotrof. Autotrof artinya dapat mensintesis
makanan langsung dari senyawa anorganik. Tumbuhan menggunakan
karbon dioksida dan air untuk menghasilkan gula dan oksigen yang
diperlukan sebagai makanannya. Energi untuk menjalankan proses ini
berasal dari fotosintesis. Perhatikan persamaan reaksi yang menghasilkan
glukosa berikut ini:

Glukosa dapat digunakan untuk membentuk senyawa organik lain


seperti selulosa dan dapat pula digunakan sebagai bahan bakar. Proses ini
berlangsung melalui respirasi seluler yang terjadi baik pada hewan
maupun tumbuhan. Secara umum reaksi yang terjadi pada respirasi seluler
berkebalikan dengan persamaan di atas. Tumbuhan menangkap cahaya
menggunakan pigmen yang disebut klorofil. Pigmen inilah yang memberi
warna hijau pada tumbuhan. Klorofil terdapat dalam organel yang disebut
kloroplas. klorofil menyerap cahaya yang akan digunakan dalam
fotosintesis.
Meskipun seluruh bagian tubuh tumbuhan yang berwarna hijau
mengandung kloroplas, namun sebagian besar energi dihasilkan di daun.
Di dalam daun terdapat lapisan sel yang disebut mesofil yang
mengandung setengah juta kloroplas setiap milimeter perseginya. Cahaya
akan melewati lapisan epidermis tanpa warna dan yang transparan,
menuju mesofil, tempat terjadinya sebagian besar proses fotosintesis.
Permukaan daun biasanya dilapisi oleh kutikula dari lilin yang bersifat anti

12
MODUL BIOLOGI : METABOLISME KELAS XII

air untuk mencegah terjadinya penyerapan sinar matahari ataupun


penguapan air yang berlebihan.

Proses fotosintesis sangat kompleks karena melibatkan semua


cabang ilmu pengetahuan alam utama, seperti fisika, kimia, maupun
biologi sendiri. Pada tumbuhan, organ utama tempa berlangsungnya
fotosintesis adalah daun. Namun secara umum, semua sel yang memiliki
kloroplas berpotensi untuk melangsungkan reaksi ini. Di organel inilah
tempat berlangsungnya fotosintesis, tepatnya pada bagian stroma. Hasil
fotosintesis (disebut fotosintat) biasanya dikirim ke jaringan-jaringan
terdekat terlebih dahulu.

Pada dasarnya, rangkaian reaksi fotosintesis dapat dibagi


menjadi dua bagian utama: reaksi terang (karena memerlukan cahaya)
dan reaksi gelap (tidak memerlukan cahaya tetapi memerlukan karbon
dioksida).
A. Reaksi Terang

13
MODUL BIOLOGI : METABOLISME KELAS XII

Reaksi terang terjadi pada grana (tunggal: granum), sedangkan


reaksi gelap terjadi di dalam stroma. Dalam reaksi terang, terjadi
konversi energi cahaya menjadi energi kimia dan menghasilkan oksigen
(O2). Reaksi terang adalah proses untuk menghasilkan ATP dan reduksi
NADPH2. Reaksi ini memerlukan molekul air dan cahaya matahari.
Proses diawali dengan penangkapan foton oleh pigmen sebagai
antena.
Reaksi terang melibatkan dua fotosistem yang saling bekerja
sama, yaitu fotosistem I dan II. Fotosistem I (PS I) berisi pusat reaksi
P700, yang berarti bahwa fotosistem ini optimal menyerap cahaya pada
panjang gelombang 700 nm, sedangkan fotosistem II (PS II) berisi pusat
reaksi P680 dan optimal menyerap cahaya pada panjang gelombang
680 nm.
Mekanisme reaksi terang diawali dengan tahap dimana
fotosistem II menyerap cahaya matahari sehingga elektron klorofil pada
PS II tereksitasi dan menyebabkan muatan menjadi tidak stabil. Untuk
menstabilkan kembali, PS II akan mengambil elektron dari molekul H2O
yang ada disekitarnya. Molekul air akan dipecahkan oleh ion mangan
(Mn) yang bertindak sebagai enzim. Hal ini akan mengakibatkan
pelepasan H+ di lumen tilakoid. Dengan menggunakan elektron dari
air, selanjutnya PS II akan mereduksi plastokuinon (PQ) membentuk
PQH2. Plastokuinon merupakan molekul kuinon yang terdapat pada
membran lipid bilayer tilakoid. Plastokuinon ini akan mengirimkan
elektron dari PS II ke suatu pompa H+ yang disebut sitokrom b6-f
kompleks. Reaksi keseluruhan yang terjadi di PS II adalah:
2H2O + 4 foton + 2PQ + 4H- → 4H+ + O2 + 2PQH2

14
MODUL BIOLOGI : METABOLISME KELAS XII

B. Reaksi Gelap
Pada proses reaksi gelap tidak dibutuhkan cahaya matahari.
Reaksi gelap bertujuan untuk mengubah senyawa yang mengandung
atom karbon menjadi molekul gula. Dari semua radiasi matahari yang
dipancarkan, hanya panjang gelombang tertentu yang dimanfaatkan
tumbuhan untuk proses fotosintesis, yaitu panjang gelombang yang
berada pada kisaran cahaya tampak (380-700 nm). Cahaya tampak
terbagi atas cahaya merah (610 - 700 nm), hijau kuning (510 - 600 nm),
biru (410 - 500 nm) dan violet (< 400 nm). Masing-masing jenis cahaya
berbeda pengaruhnya terhadap fotosintesis. Hal ini terkait pada sifat
pigmen penangkap cahaya yang bekerja dalam fotosintesis. Pigmen
yang terdapat pada membran grana menyerap cahaya yang memiliki
panjang gelombang tertentu. Pigmen yang berbeda menyerap cahaya
pada panjang gelombang yang berbeda. Kloroplas mengandung
beberapa pigmen. Sebagai contoh, klorofil a terutama menyerap
cahaya biru-violet dan merah. Klorofil b menyerap cahaya biru dan
oranye dan memantulkan cahaya kuning-hijau. Klorofil a berperan
langsung dalam reaksi terang, sedangkan klorofil b tidak secara
langsung berperan dalam reaksi terang. Proses absorpsi energi cahaya
menyebabkan lepasnya elektron berenergi tinggi dari klorofil a yang
selanjutnya akan disalurkan dan ditangkap oleh akseptor elektron.
Proses ini merupakan awal dari rangkaian panjang reaksi fotosintesis.

15
MODUL BIOLOGI : METABOLISME KELAS XII

C. Reaksi Gelap (Siklus Calvin) dan fiksasi karbon


Reaksi gelap terjadi pada stroma kloroplas yang dapat (bukan
harus) berlangsung dalam gelap, karena enzim-enzim untuk fiksasi CO2
pada stroma kloroplas tidak memerlukan cahaya tetapi membutuhkan
ATP dan NADPH yang menghasilkan dari reaksi terang. Reaksi gelap
pada tumbuhan dapat terjadi melalui dua jalur, yaitu siklus Calvin-
Benson dan siklus Hatch-Slack. Pada siklus Calvin-Benson tumbuhan
mengubah senyawa ribulosa 1,5 bisfosfat menjadi senyawa dengan
jumlah atom karbon tiga yaitu senyawa 3-phosphogliserat. Oleh
karena itulah tumbuhan yang menjalankan reaksi gelap melalui jalur ini
dinamakan tumbuhan C-3. Penambatan CO2 sebagai sumber karbon
pada tumbuhan ini dibantu oleh enzim rubisco. Tumbuhan yang reaksi
gelapnya mengikuti jalur Hatch-Slack disebut tumbuhan C-4 karena
senyawa yang terbentuk setelah penambatan CO2 adalah oksaloasetat
yang memiliki empat atom karbon. Enzim yang berperan adalah
phosphoenolpyruvate carboxilase.
Mekanisme siklus Calvin-Benson dimulai dengan fiksasi CO2
oleh ribulosa difosfat karboksilase (RuBP) membentuk 3-
fosfogliserat. RuBP merupakan enzim alosetrik yang distimulasi oleh
tiga jenis perubahan yang dihasilkan dari pencahayaan kloroplas.
Pertama, reaksi dari enzim ini distimulasi oleh peningkatan pH. Jika
kloroplas diberi cahaya, ion H+ ditranspor dari stroma ke dalam tilakoid

16
MODUL BIOLOGI : METABOLISME KELAS XII

menghasilkan peningkatan pH stroma yang menstimulasi enzim


karboksilase, terletak di permukaan luar membran tilakoid. Kedua,
reaksi ini distimulasi oleh Mg2+, yang memasuki stroma daun sebagai
ion H+, jika kloroplas diberi cahaya. Ketiga, reaksi ini distimulasi oleh
NADPH, yang dihasilkan oleh fotosistem I selama pemberian cahaya.
Fiksasi CO2 ini merupakan reaksi gelap yang distimulasi oleh
pencahayaan kloroplas. Fikasasi CO2 melewati proses karboksilasi,
reduksi, dan regenerasi. Karboksilasi melibatkan penambahan CO2 dan
H2O ke RuBP membentuk dua molekul 3-fosfogliserat (3-PGA).
Kemudian pada fase reduksi, gugus karboksil dalam 3-PGA direduksi
menjadi 1 gugus aldehida dalam 3-fosforgliseradehida (3-
Pgaldehida). Reduksi ini tidak terjadi secara langsung, tapi gugus
karboksil dari 3-PGA pertama-tama diubah menjadi ester jenis
anhidrida asam pada asam 1,3-bifosfogliserat (1,3-bisPGA) dengan
penambahan gugus fosfat terakhir dari ATP. ATP ini timbul dari
fotofosforilasi dan ADP yang dilepas ketika 1,3-bisPGA terbentuk, yang
diubah kembali dengan cepat menjadi ATP oleh reaksi fotofosforilasi
tambahan. Bahan pereduksi yang sebenarnya adalah NADPH, yang
menyumbang 2 elektron. Secara bersamaan, Pi dilepas dan digunakan
kembali untuk mengubah ADP menjadi ATP.
Pada fase regenerasi, yang diregenerasi adalah RuBP yang
diperlukan untuk bereaksi dengan CO2 tambahan yang berdifusi secara
konstan ke dalam dan melalui stomata. Pada akhir reaksi Calvin, ATP
ketiga yang diperlukan bagi tiap molekul CO2 yang ditambat,
digunakan untuk mengubah ribulosa-5-fosfat menjadi RuBP,
kemudian daur dimulai lagi.
Tiga putaran daur akan menambatkan 3 molekul CO2 dan
produk akhirnya adalah 1,3-Pgaldehida. Sebagian digunakan kloroplas
untuk membentuk pati, sebagian lainnya dibawa keluar. Sistem ini
membuat jumlah total fosfat menjadi konstan di kloroplas, tetapi
menyebabkan munculnya triosafosfat di sitosol. Triosa fosfat
digunakan sitosol untuk membentuk sukrosa.

17
MODUL BIOLOGI : METABOLISME KELAS XII

2. KEMOSINTESIS
Kemosintesis terjadi pada beberapa jenis bakteri yang
menggunakan energi dari reaksi kimia anorganik sederhana untuk sintesa
karbohidrat, dan menggunakan energi kimia dari luar tubuh.
 Sumber karbon untuk kemosintesis berasal dari CO2.
 Bahan baku anorganik adalah air dan karbon dioksida.
 Sumber energi dari reaksi kimia (bukan dari cahaya).
 Energi diperoleh dari hasil oksidasi senyawa anorganik yang
diserap dari lingkungan; Seperti : hidrogen, hidrogen sulfida,
sulfur (belerang), besi, amonia dan nitrit.

18
MODUL BIOLOGI : METABOLISME KELAS XII

Beberapa organisme yang melakukan kemosintesis :


a. Bakteri sulfur tidak berpigmen yang mengoksidasi sulfida
menjadi sulfat :
 Menyerap (H2S) maupun S2 dari lingkungan
 Kedua senyawa tsb bergabung dengan oksigen dan
menghasilkan energi yang digunakan untuk membuat
Karbohidrat
 Hasil samping berupa S2, bila bahan asalnya H2S dan ion
sulfat (SO42-) bila asalnya S2

b. Bakteri besi yang mengoksidasi ferrohidroksida menjadi


ferrihidroksida.
 Hidup di air tawar atau air asin yang mengandung senyawa
besi terlarut.
 Bakteri menyerap senyawa besi terlarut dan
menggabungkannya dengan oksigen sehingga menjadi
bentuk tidak larut dengan mengeluarkan energi.

19
MODUL BIOLOGI : METABOLISME KELAS XII

c. Bakteri Nitrifikasi
 Tipe bakteri yang menggunakan amonia dan melepaskan ion
nitrit. Contoh : Nitrosomonas
 Tipe bakteri yang menggunakan ion nitrit dan melepaskan
ion nitrat : Nitrobakter

B. KATABOLISME
Katabolisme adalah reaksi pemecahan / pembongkaran senyawa kimia
kompleks yang mengandung energi tinggi menjadi senyawa sederhana yang
mengandung energi lebih rendah. Tujuan utama katabolisme adalah untuk
membebaskan energi yang terkandung di dalam senyawa sumber. Bila
pembongkaran suatu zat dalam lingkungan cukup oksigen (aerob) disebut

20
MODUL BIOLOGI : METABOLISME KELAS XII

proses respirad, bila dalam lingkungan tanpa oksigen (anaerob) disebut


fermentasi.
Contoh Respirasi :

Contoh Fermentasi :
C6H1206 —> 2C2H5OH + 2CO2 + Energi (glukosa) (etanol)
Respirasi
Respirasi yaitu suatu proses pembebasan energi yang tersimpan dalam
zat sumber energi melalui proses kimia dengan menggunakan oksigen. Dari
respirasi akan dihasilkan energi kimia ATP untUk kegiatan kehidupan, seperti
sintesis (anabolisme), gerak, pertumbuhan. Contoh: Respirasi pada Glukosa,
reaksi sederhananya:
C6H,206 + 6 02 —> 6 H2O + 6 CO2 + Energi (glukosa)
Reaksi pembongkaran glukosa sampai menjadi H20 + CO2 + Energi,
melalui tiga tahap :
1. Glikolisis

Glikolisis adalah reaksi pemecahan molekul karbohidrat yang memiliki


6 karbon menjadi dua bagian. Tahapan reaksi kimia glikolisis ada 9 langkah.
Cara mudah untuk memahami langkah tersebut yakni: (1) perhatikan jumlah
molekul karbon, (2) jumlah molekul tambahan seperti fosfat, dan (3) posisi
fosfat pada urutan molekul karbon, (4) pelepasan fosfat akan menghasilkan
ATP. Selain itu perhatikan juga posisi zat yang dibutuhkan maupun dihasilkan
dalam tiap tahapannya. Silahkan perhatikan siklus glikolisis dan
penjelasannya berikut :

21
MODUL BIOLOGI : METABOLISME KELAS XII

Proses glikolisis secara singkat dapat dipahami dengan mudah dengan


menggunakan gambar di atas. Dari gambar tersebut, kunci untuk
menghafalkannya yakni 10 senyawa yang berperan dalam reaksi tersebut akan
dikelompokkan menjadi 3 bagian:

 Tahapan memerlukan energi (langkah 1-3). Urutannya yakni

glukosa glukosa-6 fosfat fruktosa-6 fosfat fruktosa 1,6


fosfat. Pada tahapan ini terdapat dua kali penambahan fosfat (P) yang
berasar dari ATP. Perhatikan letak fosfat di gugus karbon untuk
mempermudah menghafalkannya.
 Tahapan pemecahan atom karbon / lisis (Langkah 4). Urutannya

adalah fruktosa 1,6 fosfat fosfogliseraldehid (PGA). Pada langkah ini


atom karbon yang semula berjumlah 6 dipecah menjadi dua sehingga
masing-masing menjadi senyawa dengan 3 karbon.
 Tahapan pelepasan energi (Langkah 5-9). Pada tahapan ini terjadi
pelepasan energi berupa ATP. Kunci penting disini dimulai dari
Fosfogliseraldehid terjadi penambahan fosfat anorganik dan
menghasilkan NADH. Fosfogliresaldehid diubah menjadi 1,3
fosfogliserat yang memiliki dua fosfat. Ketika kedua fosfat tersebut
dilepaskan, maka akan membentuk energi ATP.

Perhatikan pola dasar senyawa tersebut untuk mempermudah


menghafal urutan reaksi glikolisis:

22
MODUL BIOLOGI : METABOLISME KELAS XII

2 Glukosa (merah); 2 Fruktosa (kuning); 4 gliserat (hijau); dan 2


piruvat (ungu). Sementara untuk fosfat diberi garis bawah.

1. Glukosa (G)

2. Glukosa-6 Fosfat (G6F)

3. Fruktosa-6 Fosfat (F6P)

4. Fruktosa-1,6 Bifosfat (F1,6BP)

5. Fosfogliseraldehid (PGA)

6. 1,3 Bifosfogliserat (1,3BPG)

7. 3 Fosfogliserat (3PG)

8. 2 Fosfogliserat (2PG)

9. Fosfoenol Piruvat (PEP)

10. Asam Piruvat (AP)

Note: Tempat terjadinya glikolisis yakni di sitoplasma. Hasil glikolisis


berupa 2 ATP (aslinya 4 namun dikurangi 2 untuk tahapan memerlukan
energi) dan 2 senyawa NADH.
2. Dekarboksilasi Oksidatif

Dekarboksilasi Oksidatif adalah reaksi perantara antara glikolisis


dengan siklus krebs. Proses dekarboksilasi oksidatif terbaru yakni dimulai
dari sitoplasma menuju mitokondria. Langkah reaksi dekarboksilasi cukup
mudah karena hanya mengubah asam piruvat yang memiliki 3 atom
karbon menjadi asam sitrat yang memiliki 2 atom karbon. Tempat
terjadinya dekarboksilasi oksidatif di matriks mitokondra Hasil
dekarboksilasi oksidatif yakni 2 NADH dan 2 CO2. Berikut adalah skema
dekarboksilasi oksidatif respirasi aerob :

23
MODUL BIOLOGI : METABOLISME KELAS XII

Note: Tempat terjadinya dekarboksilasi oksidatif yakni di matriks


mitokondria. Hasil dekarboksilasi oksidatif berupa 2 senyawa NADH, 2
CO2 dan asetil ko-A
3. Siklus Krebs
Siklus krebs adalah tahapan ketiga yang paling banyak
menghasilkan CO2. Diberi nama sesuai dengan penemunya yakni Hans
Krebs. Siklus krebs juga disebut siklus asam sitrat. Ciri siklus krebs yakni
berlangsung secara aerob. Fungsi siklus krebs adalah menghasilkan
elektron dalam jumlah besar. Dalam suatu siklus, produksi hasil dari siklus
krebs adalah 2 CO2, 3 NADH, 1 FADH2, dan 1 ATP. Berikut adalah
persamaan reaksi siklus krebs:

Untuk mempermudah menghafalkan siklus krebs, maka gunakan


“jembatan keledai” untuk memahaminya:

Si – Iso -Ke – Su – Nat – Fu – Ma – Ok


Keterangan:
Si (Sitrat) – Iso (Isositrat) – Ke (Ketoglutarat) –Su (Suksinil) –
Nat (Suksinat)– Fu (Fumarat)– Ma (Malat)–Ok (Oksaloasetat)

Note: Tempat terjadinya siklus krebs yakni di matriks mitokondria.


Hasil dari siklus krebs yakni dihitung dua siklus karena ada dua asetil

24
MODUL BIOLOGI : METABOLISME KELAS XII

ko-A dari reaksi sebelumnya, sehingga hasil dua siklus krebs yakni 6
NADH, 2 FADH, 2 ATP, dan 4 CO2.
4. Transpor Elektron
Transpor elektron adalah proses panen energi ATP yang berasal dari
NADH dan FADH2 yang berasal dari reaksi sebelumnya. Tahapan ini
merupakan tingkat respirasi yang paling banyak menghasilkan ATP.
Senyawa NADH dan FADH2 mengandung elektron H+ yang akan
ditransfer atau ditranspor keluar dari membran dalam mitokondria.

Selama proses transpor tersebut, elektron akan melewati serangkaian


reaksi untuk membentuk ATP melalui mekanisme fosforilasi oksidatif.
Fosforilasi oksidatif adalah proses menghasilkan ATP secara aerob di
dalam krista mitokondria dengan menggunakan sistem transpor
elektron. Pada tahapan akhir dari perjalanan elektron (H+), maka
elektron akan bereaksi dengan O2 membentuk air.

Konsep Penting: 1 NADH = 3 ATP; 1 FADH2 = 2 ATP

Note: Tempat terjadinya transfer elektron yakni di krista mitokondria.


Jumlah total NADH dari reaksi pertama hingga ketiga ada 10 buah
sedangkan FADH2 ada dua buah. Hasil dari transfer elektron yakni 34
ATP dan 6 H2O

25
MODUL BIOLOGI : METABOLISME KELAS XII

Ringkasan Katabolisme Karbohidrat

Selama proses respirasi, alur utama untuk menghasilkan energi yakni glukosa,
NADH/FADH2, transpor elektron, ATP. Dalam respirasi aerob ATP dihasilkan
pada proses transpor elektron. Selama proses transpor elektron, 1 molekul
NADH menghasilkan 3 ATP sedangkan 1 molekul FADH2 menghasilkan 2 ATP.
Gambar alur di bawah menggambarkan rincian perhitungan per molekul
glukosa saat proses katabolisme. Hasil netto yakni 36 hingga 38 ATP. Angka
38 adalah hasil maksimum, sedangkan hasil 36 ATP dikarenakan 2 NADH hasil
dari glikolisis di sitoplasma ketika masuk ke mitokondria dapat dipengaruhi
oleh berbagai faktor. Ketika 2 molekul NADH dari sitoplasma tidak menuju ke
mitokondria, maka tidak dihitung menjadi ATP.

26
MODUL BIOLOGI : METABOLISME KELAS XII

Fermentasi
1. Fermentasi Asam Laktat
Fermentasi asam laktat terjadi saat otot kekurangan oksigen, biasa
terjadi saat seseorang melakukan aktifitas fisik yang berat. Asupan oksigen
yang tidak mencukupi memaksa tubuh untuk menghasilkan energi dengan
metode yang berbeda. Dalam fermentasi asam laktat, glukosa akan
dipecah menjadi asam laktat dan melepaskan 2 molekul ATP.
Asam laktat yang terbentuk akan tertimbun di dalam otot dan
mengakibatkan munculnya sensasi kelelahan. Asam laktat yang tertimbun
pelan-pelan akan diserap kembali dan memasuki siklus krebs apabila
jumlah oksigen tercukupi. Hal inilah yang menyebabkan istirahat saat
kelelahan akan mengurangi rasa lelah itu sendiri.
Glukosa akan mengalami proses glikolisis, namun dengan tidak
adanya oksigen tidak akan terjadi transfer lektron dan siklus krebs. Asam
piruvat hasil dari glikolisis akan diubah menjadi asam laktat, NADH yang
dihasilkan dalam glkolisis juga digunakan dalam reaksi tersebut dan
menyisakan NAD+. Dua ATP yang dihasilkan dalam glikolisis merupakan
keseluruhan energi yang terbetuk dari fermentasi asam laktat. Secara
sederhana reaksi dalam fermentasi asam laktat adalah sebagai berikut :

2. Fermentasi Alkohol
Fermentasi alkohol banyak dimanfaatkan dalam industri karena hasil
akhirnya yang berupa molekul etanol/alkohol. Industri minuman
beralkohol seperti wine, menggunakan anggur sebagai sumber glukosa

27
MODUL BIOLOGI : METABOLISME KELAS XII

yang nantinya akan diolah oleh jamur bersel satu/yeast sehingga


menghasilkan alcohol.
Rekasi dalam fermentasi alkohol tidak berbeda jauh dengan
fermentasi asam laktat. Asam piruvat hasil dari glikolisis akan melakukan
serangkaian reaksi sehingga dihasilkan alcohol. NADH juga digunakan
dalam reaksi dan melepaskan molekul NAD+.
Dalam fermentasi alcohol juga dihasilkan karbondiaoksida yang
dilepaskan ke lingkungan. Industri roti sering menggunakan konsep
fermentasi alkohol untuk mengembangkan adonan roti yang dibuat. Yeast
dimasukkan ke dalam adonan agar melepaskan karbondioksida yang akan
terjerat di antara adonan. Karbondioksida yang terjerat ini akan membuat
adonan mengembang saat di panaskan dan roti menjadi bertekstur lebih
lembut. Reaksi sederhana fermentasi alkohol adalah sebagai berikut :

KATABOLISME LEMAK
1. Struktur Lemak

Berdasarkan struktur dan fungsinya, lemak dibagi menjadi bermacam-macam:

 Asam-asam lemak : Merupakan suatu rantai hidrokarbon yang


mengandung satu gugus metal pada salah satu ujungnya dan salah
satu gugus asam atau karboksil. Secara umum formula kimia suatu
asam lemak adalah CH3(CH2)nCOOH, dan biasanya kelipatan dua.
 Rantai pendek : rantai hidrokarbonnya terdiri dari jumlah atom karbon
genap 4-6 atom.

28
MODUL BIOLOGI : METABOLISME KELAS XII

 Rantai sedang : 8-12 atom


 Rantai panjang : 14-26 atom.

Semua asam lemak lemak ini merupakan asam lemak jenuh. Sedangkan untuk
asam lemak tidak jenuh, adalah lemak yang mempunayi ikatan rangkap atau
lebih misalnya palmitoleat, linolenat, arakhidat, dan lain sebagainya.
CH3(CH2)7CH=CH(CH2)7COOH (oleat). Turunan-turunan asam lemak :
merupakan suatu komponen yang terbentuk dari satu atau lebih asam lemak
yang mengandung alcohol dan disebut ester. Terdapat dua golongan ester
yaitu gliserol ester dan cholesterol ester.
 Gliserol ester. Gliserol ester erbentuk melalui metabolism karbohidrat
yang mengandung tiga atom karbon, yang salah satu ataom karon
bersatu dengan salah satu gugus alcohol. Reaksi kondensasi antara
gugus karboksil dengan gugus alcohol dari gliserol akan membentuk
gliserida, tergantung dari jumlah asam lemak dari gugus alkohol yang
membentuk raeksi kondensasi.
 Kolesterol ester. Kolesterol ester terbentuk melelui reaksi kondensasi,
sterol, kolesterol, dan sam lemak terikat dengan gugus alcohol.
 Glikolipid. Glikolipid merupakan komponen yang mempunayi sifat
serperti lipid, terdiri dari satu atu lebih komponen gula, dan biasanya
glukosa dan galaktosa.
 Sterol. Sterol merupakan golongan lemak yang larut dalam alcohol,
Mislanya kolesterol sterol. Berbeda dengan struktur lainnya sterol
mempunyai nucleus dengan empat buah cincin yang saling
berhubunga, tiga diantaranya mengandung 6 atom karbon, sedang
yang keempat mengandung 5 atom karbon.
2. Fungsi Lemak
 Sebagai penyusun struktur membran sel Dalam hal ini lipid berperan
sebagai barier untuk sel dan mengatur aliran material-material.
 Sebagai cadangan energi Lipid disimpan sebagai jaringan adiposa
 Sebagai hormon dan vitamin, hormon mengatur komunikasi antar sel,
sedangkan vitamin membantu regulasi proses-proses biologis

3. Proses Katabolisme Lemak

Lemak merupakan salah satu sumber energy bagi tubuh, bahkan


kandungan energinya paling tinggi diantara sumber energy yang lain, yaitu
sebesar 9kkal/gram. Energi hasil pemecahan lemak dimulai saat lemak berada
didalam kebutuhan energi. Pemecahan atau katabolisme lemak dimulai saat

29
MODUL BIOLOGI : METABOLISME KELAS XII

lemak berada didalam system pencernaan makanan. Lemak akan dipecah


menjadi asam lemak dan gliserol. Dari kedua senyawa tersebut, asam lemak
sebagian mengandung sebagian besar energi, yaitu sekitar 95%, sedangkan
gliserol hanya mengandung 5% dari besar energi lemak.
Untuk dapat menghasilkan energi, asam lemak akan mengalami
oksidasi yang terjadi didalm mitokondria, sedangkan gliserol dirombak secara
glikolisis. Gliserol dalam glikolisis akan diubah kembali menjadi dihidroksi
aseton fosfat. Oksidasi asam lemak juga melalui lintasan akhir yang dilalui
karbohidrat, yaitu siklus krebs. Setelah berada didalam mitokondria, asam
lemak akan mengalami oksidasi untuk menghasilkan energi. Oksidasi asam
lemak terjadi dalam dua tahap, yaitu oksidasi asam lemak yang menghasilkan
residu asetil KoA dan oksidasi asetil KoA menjadi karbon dioksida melalui
siklus krebs.

KATABOLISME PROTEIN
1. Struktur Protein

Dilihat dari tingkat organisasi struktur, protein dapat diklasifikasikan


ke dalam empat kelas dengan urutan kerumitan yang berkurang. Kelas-
kelas itu adalah :
 Struktur primer: Ini adalah hanya urutan asam amino di dalam rantai
protein. Struktur primer protein dilakukan oleh ikatan-ikatan (peptida)
yang kovalen.
 Struktur sekunder: Hal ini merujuk ke banyaknya struktur helix-aa atau
lembaran berlipatan-B setempat yang berhubungan dengan struktur
protein secara keseluruhan. Struktur sekunder protein diselenggarakan
oleh ikatan-ikatan hidrogen antara oksigen karbonil dan nitrogen
amida dari rantai polipeptida.
 Struktur tersier: Hal ini menunjuk ke cara rantai protein ke dalam
protein berbentuk bulat dilekukkan dan dilipat untuk membentuk
struktur tiga-dimensional secara menyeluruh dari molekul protein.
Struktur tersier diselenggarakan oleh interaksi antara gugus-fufus R
dalam asam amino.
 Struktur kuartener. Banyak protein ada sebagai oligomer, atau molekul-
molekul besar terbentuk dari pengumpulan khas dari subsatuan yang
identik atau berlainan yang dikenal dengan protomer.

30
MODUL BIOLOGI : METABOLISME KELAS XII

2. Proses Katabolisme Protein

Para proses katabolisme protein asam-asam amino tidak dapat


disimpan oleh tubuh. Jika jumlah asam amino berlebihan atau terjadi
kekurangan sumber energi lain (karbohidrat dan protein), tubuh akan
menggunakan asam amino sebagai sumber energi. Tidak seperti
karbohidrat dan lipid, asam amino memerlukan pelepasan gugus amina.
Gugus amin ini kemudian dibuang karena bersifat toksik bagi tubuh.

Terdapat 2 tahap pelepasan gugus amin dari asam amino, yaitu:

 Transaminasi: Enzim aminotransferase memindahkan amin kepada α


ketoglutarat menghasilkan glutamat atau kepada oksaloasetat
menghasilkan aspartat
 Deaminasi oksidatif: Pelepasan amin dari glutamat menghasilkan ion
ammonium Gugus-gugus amin dilepaskan menjadi ion amonium
(NH4+) yang selanjutnya masuk ke dalam siklus urea di hati. Dalam
siklus ini dihasilkan urea yang selanjutnya dibuang melalui ginjal
berupa urin.
Proses yang terjadi di dalam siklus urea digambarkan terdiri atas beberapa
tahap yaitu:

 Melalui peran enzim karbamoil fosfat sintase I, ion amonium bereaksi


dengan CO2 menghasilkan karbamoil fosfat.
 Melalui raksi ini diperlukan energi dari ATP
 Melalui peran enzim ornitin transkarbamoilase, karbamoil fosfat
bereaksi dengan L-ornitin menghasilkan L-sitrulin dan gugus fosfat
dilepaskan.
 Melalui peran enzim argininosuksinat sintase, L-sitrulin bereaksi
dengan L-aspartat menghasilkan L-argininosuksinat. Reaksi ini
membutuhkan energi dari ATPDengan peran enzim argininosuksinat
liase, L-argininosuksinat dipecah menjadi fumarat dan L-arginin
 Dengan peran enzim arginase, penambahan H2O terhadap L-arginin
akan menghasilkan L-ornitin dan urea.

31
MODUL BIOLOGI : METABOLISME KELAS XII

RANGKUMAN

 Semua makhluk hidup memerlukan energi untk aktivitasnya. Makhluk hidup


menyimpan dan menggunakan energi dalam bentuk ATP.
 Enzim bekerja sebagai katalisator reaksi (mempercepat reaksi). Enzim memiliki
sisi aktif sebagai Tempat substrat menempel.
 Enzim dipengaruhi oleh temperatur, pH, konsentrasi substrat, konsentrasi
enzim, kofaktor, inhibitor, dan kadar air.
 Setiap makhluk hidup melakukan metabolisme untuk memperoleh energi.
Prosesmetabolisme dibedakan menjadi dua jenis yakni katabolisme dan
anabolisme.
 Anabolisme adalah pembentukan senyawa sederhana menjadi senyawa
kompleks. Pada tumbuhan, proses ini terjadi pada proses fotosintesis. Pada
fotosintesis ini, akan dihasilkan karbohidrat yang digunakan sebagai sumber
energi.
 Katabolisme pada makhluk hidup terjadi pada respirasi sel. Respirasi dapat
terjadi secara aerob dan anaerob. Pada katabolisme, terjadi penguraian
molekul kompleks menjadi lebih sederhana serta menghasilkan energi.
 Respirasi aerob memerlukan oksigen. Respirasi aerob terjadi pada sitoplasma
dan di dalam mitokondria. Tahapan dalam respirasi aerob, meliputi glikolisis,
dekarboksilasi oksidatif, daur Krebs, dan transfer elektron. Pada proses
respirasi aerob dihasilkan 36 ATP dari satu molekul glukosa.
 Respirasi anerob dikenal dengan fermentasi. Respirasi anaerob tidak
memerlukan oksigen dan menghasilkan energi (ATP) lebih sedikit. Respirasi
anaerob terjadi pada fermentasi alkohol dan fermentasi asam laktat.

32
MODUL BIOLOGI : METABOLISME KELAS XII

Soal Latihan

1. Proses pengubahan molekul kompleks menjadi molekul sederhana dan


melepaskan energi dalam bentuk ATP disebut….
a. Anabolisme
b. Katabolisme
c. Metabolisme
d. Fotosintesis
e. Fotosistem

2. Proses respirasi aerob 1 molekul glukosa menghasilkan ATP sebanyak….


a. 24
b. 38
c. 39
d. 28
e. 48

3. Hasil akhir proses glikolisis 1 molekul glukosa adalah…


a. 2 asam piruvat, 2 NADH, 2 ATP
b. 2 asam piruvat, 1 NADH, 4 ATP
c. 1 asam piruvat, 2 NADH, 2 ATP
d. 1 asam piruvat, 2 NADH, 4 ATP
e. 2 asam piruvat, 4 NADH, 4 ATP

4. Karbon dioksida dalam respirasi aerob dihasilkan dalam proses….


a. Glikolisis dan dekarboksilasi oksidatif
b. Siklus krebs dan transfer elektron
c. Dekarboksilasi oksidatif dan siklus krebs
d. Glikolisis dan transfer elektron
e. Dekarboksilasi oksidatif dan transfer elektron

5. Hasil dari dekarboksilasi oksidatif yang masuk siklus krebs adalah molekul….
a. Piruvat
b. Gliseraldehida 3 fosfat
c. Malat
d. Asetil co-A
e. Oksaloasetat

33
MODUL BIOLOGI : METABOLISME KELAS XII

6. Jumlah NADH yang dihasilkan dalam sekali proses dekarboksilasi oksidatif


adalah….
a. 8
b. 7
c. 4
d. 2
e. 1

7. Hasil dari sekali siklus krebs adalah….


a. 3 NADH, 1 FADH2, 1 ATP
b. 1 NADH, 1 FADH2, 3 ATP
c. 2 NADH, 2 FADH2, 3 ATP
d. 2 NADH, 2 FADH2, 2 ATP
e. 1 NADH, 1 FADH2, 1 ATP

8. FADH2 dalam proses transfer elektron akan diubah menjadi….ATP


a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5

9. Oksigen akan masuk dalam proses respirasi aerob dalam tahap….


a. Glikolisis
b. Dekarboksilasi oksidatif
c. Siklus TCA
d. Siklus krebs
e. Transfer elektron

10. Respirasi anaerob akan menghasilkan ATP sebanyak….


a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5

11. Respirasi anaerob yang dilakukan oleh manusia akan menghasilkan molekul….
a. Alcohol
b. Etanol
c. Asam laktat
d. Asam stearat
e. Oksaloasetat

34
MODUL BIOLOGI : METABOLISME KELAS XII

12. Respirasi anaerob banyak dimanfaatkan dalam industri….


a. Alcohol
b. Plastik
c. Kertas
d. Vitamin
e. Enzim

13. Salah satu tahapan yang terjadi dalam fermentasi homolaktat dan fermentasi
alcohol adalah….
a. Glikolisis
b. Dekarboksilasi oksidatif
c. Siklus krebs
d. Transfer elektron
e. Reaksi elektron siklik

14. Pusat reaksi dalam fotosistem I sangat sensitive terhadap cahaya dengan panjang
gelombang….
a. 680 nm
b. 860 nm
c. 700 nm
d. 780 nm
e. 760 nm

15. Reaksi terang dalam fotosintesis terjadi dalam….


a. Stroma
b. Grana
c. Lentisel
d. Sitoplasma
e. Mitokondria

16. Fiksasi karbon dalam reaksi fotosintesis terjadi dalam tahapan….


a. Reaksi gelap
b. Reaksi terang
c. Aliran elektron siklik
d. Aliran elektron non siklik
e. Fotolisis air

17. Reaksi terang dalam fotosintesis akan menghasilkan….


a. ATP dan NADH
b. ATP dan FADH2
c. ATP dan GTP
d. ATP dan NADPH

35
MODUL BIOLOGI : METABOLISME KELAS XII

e. NADH dan NADPH

18. Hasil akhir dari reaksi gelap fotosintesis yang siap digunakan untuk cadangan
makanan tumbuhan adalah….
a. Molekul berkarbon 6
b. Molekul berkarbon 5
c. Molekul berkarbon 4
d. Molekul berkarbon 3
e. Molekul berkarbon 2

19. Yang termasuk dalam tumbuhan C4 adalah….


a. Padi
b. Jagung
c. Mangga
d. Tebu
e. Nanas

20. Tumbuhan CAM akan memfiksasi karbon dioksida dan mengubahnya menjadi….
a. Molekul berkarbon 6
b. Molekul berkarbon 5
c. Molekul berkarbon 4
d. Molekul berkarbon 3
e. Molekul berkarbon 2

36
MODUL BIOLOGI : METABOLISME KELAS XII

Kunci Jawaban
1.b
2.b
3.a
4.c
5.d
6.e
7.a
8.b
9.e
10.b
11.c
12.a
13.a
14.c
15.b
16.a
17.d
18.a
19.d
20.c

37
MODUL BIOLOGI : METABOLISME KELAS XII

DAFTAR PUSTAKA

Aryulina Diah, Muslim Choirul, Manaf Syalinaf, Widi Endang. 2004. Biologi
ESIS SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga

D.A Pratiwi, Sri Maryati, Srikini, Suharno, Bambang, 2007. Biology SMA Kelas
XII. Jakarta: Erlangga

Akademia.edu.com
https://www.edubio.info

https://www.slideshare.net
https://biologigonz.blogspot.com

38

Anda mungkin juga menyukai