BAB 4 (Repaired)
BAB 4 (Repaired)
METODE PENELITIAN
pengukuran/ observasi data variabel independen dan dependen hanya satu kali,
pada satu saat. Kelebihan menggunakan metode cross sectional yaitu akan
dengan penyebab (variabel independen) dengan hanya satu kali penilaian, satu
pada responden dilakukan dengan mengambil data satu kali saja menggunakan
4.2.1 Populasi
32
33
99 orang.
4.2.2 Sampel
acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi, sehinga setiap
subyek dalam populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih atau
2013) :
N
n=
1+N (d)2
Keterangan :
n = Jumlah Sampel
N = Jumlah Populasi
99
n=
1+ 99 (0,05)2
99
n=
1,2475
34
n = 79,3 = 79
sampel.
lansia dalam penelitian ini yaitu Morse Fall Scale (MFS). MFS digunakan
Penilaian dengan MFS terdiri dari 6 bagian meliputi riwayat jatuh, diagnosis
mental. Setiap bagian dari item penilaian Morse Fall Scale memiliki skor
dijumlahkan dan skor total akan diintepretasikan menjadi Tidak Berisiko (0-
jawabannya akan di isi oleh peneliti sesuai hasil observasi dan wawancara
jatuh.
37
Tingkat Peluang lansia untuk Tingkat risiko jatuh lansia Kuisioner Morse 1. Tidak Berisiko apabila Ordinal
risiko jatuh mengalami jatuh diukur berdasarkan: Fall Scale diperoleh skor 0-24
pada lansia berdasarkan riwayat jatuh 1. Riwayat jatuh (Morse, 2008) 2. Risiko rendah apabila
4. Adanya terapi
intravena
5. Gaya berjalan
6. Status mental
38
Lingkungan Kondisi lingkungan yang Tingkat keamanan Modifikasi 1. Lingkungan Aman, jika Interval
risiko jatuh lansia yang pencahayaan, licinnya Consumer skor total 8-15
dilihat pada keadaan lantai, dan peletakan Product Safety 3. Lingkungan Tidak Aman,
halaman atau teras, ruang benda benda dari Commission jika skor total 16-22
tamu, kamar tidur, kamar beberapa ruangan Office of Untuk pertanyaan favourable
5. Dapur 2012)
39
Populasi Target
Seluruh lansia di RW 7 Kelurahan Tulusrejo
Kecamatan Kendalsari Kota Malang
Kriteria inklusi
Kriteria eksklusi
Sampel
Lansia yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi
Simple
Random
sampling
Pembacaan Lembar
Morse Fall Scale oleh
peneliti
Peneliti melakukan
observasi lingkungan
rumah
Uji validitas adalah suatu tes untuk mengukur sejauh mana alat tes
itu dapat mengukur apa yang seharusnya diukur, dan semakin tinggi
dikatakan valid jika R hitung lebih besar dari R table dengan nilai
Item_3 0,952
Item_4 0,813
Item_5 0,753
Item_6 0,786
41
Item_7 0,785
Item_8 0,572
Item_9 0,792
Item_10 0,952
Item_11 0,747
Item_12 0,642
Item_13 0,378
Item_14 0,808
Item_15 0,704
Item_16 0,475
Item_17 0,952
Item_18 0,952
Item_19 0,720
Item_20 0,431
Item_21 0,808
Item_22 0,597
Item_23 0,786
Item_24 0,230
dengan menggunakan ketentuan koefisien lebih besar dari 0,388 dan nilai
lingkungan tersebut yang tidak valid terdapat pada item 13 dan 24, selain
item nomor tersebut valid, dimana item tersebut digunakan pada proses
aplikasi statistik SPSS 16 for windows. Apabila nilai kurang dari 0,6 maka
dianggap memiliki reliabilitas kurang, jika nilai 0,7 dapat diterima dan jika
nilai diatas 0,8 maka dianggap baik. Butir pertanyaan dinyatakan reliabel
jika koefisien reliabilitasnya (r11) lebih dari 0,6 (Siregar, 2014). Hasil
1. Data Primer
2. Data Sekunder
Malang.
3. Pengujian proposal
Kendalsari
Tulusrejo
melakukan penelitian
sampling
responden
penelitian.
modifikasi.
kesimpulan.
1. Pengkoreksian (editing)
2. Pengkodean (coding)
terdiri atas dasar kode dan artinya dalam satu buku (code
3. Penilaian (scoring)
4. Entry Data
statistik.
5. Tabulating
1. Analisis univariate
Keterangan :
Sm : skor maksimal
2. Analisis bivariat
derajad kemaknaan p < 0,05. Bila p > 0,05 maka H0 diterima, berarti
dengan risiko jatuh ini. Bagi yang bersedia menjadi responden penelitian
penelitian.
2. Beneficience
batas. Penekanan prinsip ini adalah pada manfaat suatu penelitian yang
harus secara nyata lebih besar kadarnya dibanding risiko yang mungkin
akan dialami oleh subjek penelitian, dan harus dilakukan dengan metode
yang benar secara ilmiah serta harus dilaksanakan oleh mereka (peneliti)
3. Nonmaleficience
merugikan responden.
4. Right To Justice
tertentu.