Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

PROSES PRODUKSI
PEMBUATAN ASAP CAIR DENGAN PROSES PIROLISIS

DISUSUN OLEH :

Nama / NIM :1. Wilda Hafifa 15 644 023

2. Bagus Imam Bukhori 15 644 026

3. Asri Ramadhani 15 644 027

4. Hizkia Edo Sianipar 15 644 036

Kelas : VII A / S1 Terapan

Kelompok : III ( Tiga )

Dosen Pembimbing : Marinda Rahim, S.T., M.T

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI

JURUSAN TEKNIK KIMIA

POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

2018
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Data Pengamatan

Tabel 3.1 Data pengamatan massa bahan baku berdasarkan ukurannya

Tyler Screen (mesh) Massa (g)

-8 +9 715,23

-9 +10 311,31

-10 +12 123.46

Total 1150,00

Tabel 3. 2 Data pengamatan neraca massa proses pirolisis

Variabel Nilai (g)

Massa bahan baku (tempurung kelapa) 1150,00

Massa asap cair 312,98

Massa residu arang (tempurung kelapa) 373,88

Tabel 3. 3 Data pengamatan temperatur pirolisis

Waktu Suhu (°C)

30 Menit Ke- 1 597

30 Menit Ke -2 603

30 Menit Ke -3 600

Rata – Rata 600


Tabel 3. 4 Data pengamatan proses pirolisis

Variabel Nilai

Tsetpoint (oC) 600

Taktual (oC) 600

Massa bahan baku (g) 1150

Waktu tetesan Pertama 29 Menit

Suhu Tetesan Pertama (°C) 391

Waktu tetesan Terakhir 1 jam 43 menit

Suhu Tetesan Terakhir (°C) 600

Massa asap cair (g) 312,98

Massa residu arang (g) 373,88

Warna produk asap cair Coklat kemerahan

pH produk asap cair 3

Tabel 3. 5 Data pengamatan proses pemurnian asap cair

Parameter Nilai / Penampakan

Massa sebelum pemurnian (g) 312,98

Warna sebelum pemurnian Coklat kemerahan bening

pH sebelum pemurnian 2

Massa setelah disaring (g) 253,23

Warna setelah disaring Coklat kemerahan bening

pH setelah disaring 2

Temperatur tetes pertama destilasi (oC) 96,9

Waktu saat tetes pertama destalasi 48 menit 25 detik setelah


pemanasan

Temperatur tetes terakhir destilasi (oC) 56,5

7 jam 01 menit setelah


Waktu saat tetes terakhir destalasi pemanasan

Massa setelah destilasi (g) 233,08

Warna setelah destilasi Kuningan keemasan

pH setelah destilasi 2

Massa setelah perendaman Zeolit (g) 173,95

Warna setelah perendaman Zeolit Kuning bening

pH setelah perendaman Zeolit 2

Tabel 3. 6 Data pengamatan analisa kadar asam asetat pada asap cair

Parameter Nilai

Volume sampel produk asap cair yang dititrasi (ml) 25

I = 44,6
Volume NaOH 0,1 N yang digunakan untuk titrasi (ml) II = 44,7

Volume rata-rata NaOH 0,1 N yang digunakan untuk 44,65


titrasi (ml)

3.2 Data Percobaan

Tabel 3. 7 Rendamen asap cair

Massa Bahan Massa Rendamen


Bahan Baku Produk (%)
Baku (g) Produk (g)

Tempurung 1150 Asap Cair 312,98 27,21%


Kelapa
Tabel 3. 8 Neraca massa proses pirolisis

Sampel Massa (g)

Tempurung Kelapa (bahan baku) 1150

Asap cair 312.98

Massa residu arang (tempurung kelapa) 373.88

Massa yang hilang 463,14

Tabel 3. 9 Diameter rata-rata bahan baku

Xi
Nomor Massa Davg D3 Xi/ Dv
(fraksi C. D3
ayakan (g) (mm) (mm3) C.D3 (mm)
massa)
-8 + 9 715,23 0,6219 2,18 10,3602 5,4246 0,1146
-9 +10 311,31 0,2707 1,85 6,3316 3,3152 0,0816
1,2772
-10 +12 123,46 0,1074 1,55 3,7239 1,9498 0,0551
Total 1150 1 10,6896 0,2513
Tabel 3. 10 Hasil kualitas asap cair

Mutu Asap Cair Hasil Uji


Parameter Parameter
Standar Jepang

pH setelah destilasi 2
Ph 1,50 – 3,70
pH setelah direndam 2
zeolite
Warna setelah Kuning keemasan
Kuning coklat destilasi
Warna dan
kemerahan dan
transparansi Warna setelah
transparan Kuning bening
direndam Zeolit

Berat jenis
Berat jenis (specific -
(specific >1,005
gravity)
gravity)

Bahan Tidak ada


Tidak ada Bahan Terapung
Terapung

Keasaman Kadar asam asetat 10,72%


1 – 18%
(acidity) dalam asap cair

Sumber : Yatagai 2002, Alpian dkk 2012

3.3 Pembahasan

3.3.1 Asap Cair

Praktikum ini bertujuan untuk mengoperasikan alat pirolisis dan membuat asap cair
grade 2. Alat pirolisis terdiri dari tiga bagian, yaitu alat heater, reaktor pirolisis dan kondensor.
Alat pirolisis dihubungkan ke sumber listrik, kemudian heater akan mengubah energi listrik
menjadi energi panas yang akan dibaca oleh thermocouple. Temperature yang terbaca di
thermocouple akan ditampilkan di temperature controller, selain itu temperature controller
juga mengatur setpoint temperature yang kita inginkan yaitu 600ºC, jika temperature yang
terbaca oleh thermocouple sudah mencapai setpoint, heater akan otomatis mati dan apabila
suhu nya dibawah setpoint, heater akan otomatis menyala. Di dalam reaktor pirolisis terjadi
proses pirolisis dimana tempurung kelapa mengalami penguraian menjadi selulosa,
hemiselulosa dan lignin. Energi panas akan mendorong terjadinya oksidasi selulosa,
hemiselulosa dan lignin menjadi sebagian besar molekul karbon dan arang, sedangkan
sebagian lagi berupa gas CO, CH4, H2 dan hidrokarbon tingkat rendah lain. Komponen-
komponen hasil oksidasi ini akan dipolimerisasi menjadi fenol, asam asetat, asam format,
asam butirat. Selanjutnya hasil polimerisasi ini akan mengalami kondensasi sehingga fase gas
berupa asap berubah menjadi fase cair. Proses kondensasi terjadi di kondensor. Air pendingin
pada baskom dialirkan melalui selang yang terhubung ke kondensor menggunakan pompa
menuju alat kondensor, kemudian air tersebut akan disirkulasi dikondensor terus-menerus.di
dalam kondensor terjadi perpindahan panas antara asap yang berwujud gas dengan air
pendingin. Dimana panas dari asap dengan temperature tinggi akan berpindah ke air
pendingin. Karena perpindahan panas tersebut, temperatur asap akan turun kemudian
mengalami kondensasi.

Pada praktikum ini menggunakan massa tempurung kelapa 1150 gram dan
temperatur pengoperasian 600 oC selama kurang lebih 2 jam hingga tetesan terakhir asap cair.
Dari proses pirolisis menghasilkan asap cair sebanyak 312,98 gram dengan rendemen asap
cair sebesar 27,21% dan residu arang sebanyak 373,88 gram dengan rendemen residu sebesar
32,51% serta total massa yang hilang adalah 463,14 gram. Massa yang hilang tersebut berupa
gas dalam bentuk asap, hal ini dikarenakan terdapat kebocoran pada beberapa sambungan alat
pirolisis. Produk asap cair yang dihasilkan dari proses pirolisis memiliki warna cokelat
kemerahan dengan pH 3, warna kemerahan tersebut dikarenakan adanya senyawa tar yang
masih terkandung dalam produk asap cair. Produk asap cair kemudian didiamkan selama 1
minggu, kemudian dilakukan penyaringan sehingga senyawa tar terpisah dan diperoleh produk
asap cair berwarna coklat kemerahan bening dengan pH 2.

Selanjutnya yaitu membuat asap cair grade 2. Asap cair hasil penyaringan didestilasi
selama 7 jam 1 menit dan dihasilkan asap cair sebanyak 233,08 gram, berwarna kuning
keemasan dengan pH 2. Adanya perubahan warna setelah destilasi menandakan berkurangnya
senyawa tar dalam produk asap cair tersebut. Asap cair hasil destilasi ini selanjutnya direndam
zeolite dengan perbandingan 1 : 1 selama 1 jam dan dihasilkan asap cair sebanyak 173,95
gram berwarna kuning bening dengan pH 2. pH asam pada asap cair disebabkan oleh adanya
senyawa asam yang terkandung dalam asap cair yaitu fenol, asam asetat, asam format, asam
butirat. Saat perendaman menggunakan zeolit, terjadi proses adsorbsi sebagian senyawa yang
bersifat karsinogen seperti benzopyrene dan sebagian tar yang masih terdapat pada asap cair.
Berdasarkan tabel 3.10, menghasilkan produk asap cair dengan pH 2, kadar asam asetat
sebesar 10,72% dan berwarna kuning bening atau kuning transparan. Hasil yang di peroleh
pada praktikum ini memenuhi standar kualitas Jepang.

3.3.2 Arang Aktif


PERHITUNGAN

a. Diameter Rata-Rata Bahan Baku


Xi
Nomor Massa Davg D3 Xi/ Dv
(fraksi C. D3
ayakan (g) (mm) (mm3) C.D3 (mm)
massa)
-8 + 9 715,23 0,6219 2,18 10,3602 5,4246 0,1146
-9 +10 311,31 0,2707 1,85 6,3316 3,3152 0,0816
1,2772
-10 +12 123,46 0,1074 1,55 3,7239 1,9498 0,0551
Total 1150 1 10,6896 0,2513

𝜋
𝐶= 6
= 0,5236

∑ 𝑥𝑖 3 1
𝐷𝑣 = 3√𝐶 𝑥𝑖 = √0,5236 0,2513 = 1,2772 mm

𝐶.𝐷3
𝑖

b. Rendemen Asap Cair


𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑎𝑠𝑎𝑝 𝑐𝑎𝑖𝑟 (𝑔) 312,98 𝑔
𝑅𝑒𝑛𝑑𝑒𝑚𝑒𝑛 = × 100% = × 100% = 27,21%
𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑢 (𝑔) 1150 𝑔

c. Rendemen Residu
𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑓 (𝑔) 373,88 𝑔
𝑅𝑒𝑛𝑑𝑒𝑚𝑒𝑛 = × 100% = × 100% = 32,51%
𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑢 (𝑔) 1150 𝑔

d. Neraca Massa Proses Pirolisis


Massa yang hilang
463,14 g

Tempurung Kelapa Pirolisis Asap cair


1150 g 312,98 g

Arang
373,88 g
Massa tempurung kelapa masuk (bahan baku) = 1150 g
Massa produk asap cair = 312,98 g
Massa residu (arang) = 373,88 g
Massa bahan baku = massa produk asap cair + massa residu + massa yang hilang
1150 g = 312,98 g + 373,88 g + massa yang hilang
Massa yang hilang = (1150 g – 312,98 g – 373,88) g
= 463,14 g

e. Kadar Asam Asetat dalam Asap Cair


Volume NaOH yang digunakan untuk titrasi = 44,65 ml
Normalitas NaOH = 0,1 N
BM asam asetat = 60 g/gmol
Volume asap cair = 25 mL
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛
𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟 (𝐹𝑝) = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑖𝑝𝑒𝑡 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛
100 𝑚𝐿
𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟 (𝐹𝑝) = = 10
10 𝑚𝐿

𝑉𝑁𝑎𝑂𝐻 × 𝑁𝑁𝑎𝑂𝐻 × 𝐵𝑀𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 ×𝐹𝑝


𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑎𝑠𝑎𝑚 (%) = × 100%
𝑉𝐴𝑠𝑎𝑝 𝑐𝑎𝑖𝑟 × 1000

𝑔𝑚𝑜𝑙 𝑔
44,65 𝑚𝐿×0,1 × 60 ×10 𝑔
𝐿 𝑔𝑚𝑜𝑙
𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑎𝑠𝑎𝑚 (%) = 𝑚𝐿 × 100% = 10,72% 𝑚𝐿
25 𝑚𝐿 × 1000
𝐿

Anda mungkin juga menyukai