OLEH
MUDA PRAJA KELOMPOK 6
A6
POLITIK INDONESIA TERAPAN/POLITIK
PEMERINTAHAN
1. Ketuhanan Yang Maha Esa : bahwa di Indonesia tidak pernah ada putus-
putusnya orang percaya kepada Tuhan.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab : bahwa bangsa Indonesia terkenal
ramah tamah, sopan santun, lemah lembut dengan sesama manusia.
3. Persatuan Indonesia : bahwa bangsa Indonesia dengan ciri-cirinya guyub,
rukun, bersatu, dan kekeluargaan.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan : bahwa unsur-unsur demokrasi sudah ada
dalam masyarakat kita.
5. Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia : bahwa bangsa Indonesia
dalam menunaikan tugas hidupnya terkenal lebih bersifat social dan berlaku
adil terhadap sesama.
Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia, ditetapkan pada
tanggal 18 Agustus 1945 sebagai dasar negara, maka nilai-nilai kehidupan
berbangsa, bernegara dan berpemerintahan sejak saat itu haruslah
berdasarkan pada Pancasila, namun pada kenyataannya, nilai-nilai yang ada
dalam Pancasila telah dipraktekkan oleh nenek moyang bangsa Indonesia dan
kita praktekkan hingga sekarang. Hal ini berarti bahwa semua nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila telah ada dalam kehidupan rakyat Indonesia sejak
zaman nenek moyang.Pada tanggal 22 Juni 1945, Panitia Sembilan berhasil
merumuskan Rancangan pembukaan Hukum Dasar, yang oleh Mr. M. Yamin
dinamakan Jakarta Charter atau Piagam Jakarta. Di dalam rancangan
pembukaan alinea keempat terdapat rumusan Pancasila yang tata urutannya
tersusun secara sistematis:
Sejak lahirnya piagam ini maka dimulailah babak baru bagi pelaksanaan HAM
yaitu jika raja melanggar hukum ia harus diadili dan
mempertanggungjawabkan kebijaksanaannya kepada parlemen. Hal ini
menunjukkan bahwa sejak itu sudah mulai dinyatakan bahwa raja terikat
dengan hukum dan bertanggungjawab kepada rakyat, namun kekuasaan
membuat undang-undang pada masa itu lebih banyak berada di tangannya.
Lahirnya Magna Charta ini kemudian diikuti oleh perkembangan yang lebih
konkrit dengan lahirnya Bill of Rights di Inggris tahun 1689. Bersamaan dengan
peristiwa itu timbullah adagium yang intinya bahwa manusia sama di muka
hukum. Adagium ini selanjutnya memperkuat dorongan timbulnya supremasi
negara hukum dan demokrasi. Dengan hadirnya Bill of Rights telah
menghasilkan asas persamaan yang harus diwujudkan betapapun berat resiko
yang akan dihadapi, sebab hak kebebasan baru dapat diwujudkan kalau ada
hak persamaan.
Perkembangan sejarah HAM selanjutnya pada tahun 1789 lahir The French
Declaration, dimana hak asasi manusia ditetapkan lebih rinci lagi yang
kemudian menghasilkan dasar-dasar ngera hukum. Dalam dasar-dasar ini
antara lain dinyatakan bahwa tidak boleh terjadi penangkapan dan penahanan
yang semena-mena, juga termasuk ditangkap tanpa alasan yang sah atau
ditahan tanpa surat perintah penangkapan, yang dikeluarkan oleh pejabat yang
sah.
Pemikiran modern tentang HAM di Indonesia baru muncul pada abad ke-19.
Orang Indonesia pertama yang secara jelas mengungkapkan pemikiran
mengenai HAM adalah Raden Ajeng Kartini. Pemikiran itu diungkapkan dalam
surat-surat yang ditulisnya 40 tahun sebelum proklamasi kemerdekaan.
3. Pengertian HAM
Pengertian HAM terdapat dalam UU no 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi
Manusia pasal 1, HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan
keberadaan manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan dan merupakan anugerah
yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, pemerintah,
hukum dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan terhadap harkat
dan martabat manusia.
4.Jenis jenis Ham
1. Hak asasi pribadi atau personal rights yang diantaranya berupa hak
kebebasan menyatakan pendapat, kebebasan untuk memeluk agama
dan keyakinan tertentu dan kebebasan untuk bergerak
2. Hak asasi ekonomi atau property rights yaitu hak untuk memiliki
sesuatu, hak untuk membeli, hak untuk menjual dan hak untuk
memanfaatkan. Hak ini tentu saja harus sesuai dengan aturan aturan
negara yang berlaku.
3. Hak untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan
pemerintahan atau rights of legal equality.
4. Hak asasi politik atau political rights, merupakan hak yang terdiri atas
ikut serta dalam pemerintahan
5. Hak asasi sosial dan kebudayaan atau social and cultural rights antara
lain yaitu hak untuk memilih dan memperoleh pendidikan dan
pengajaran
6. Hak asasi untuk mendapatkan perlakuan tatacara peradilan dan
perlindungan atau procedural rights, antara lain peraturan dalam hal
penangkapan, penggeledahan dan penahanan
7. Hak untuk membangun atau rights to development yaitu hak asasi
bagi suatu negara ataupun komunitasnya untuk membangun
negaranya,yang tanpa campur tangan negara lain.
DAFTAR PUSTAKA