Anda di halaman 1dari 21

ultramafic

Lathika… begitu Ustad Mandzur memanggilnya….

ini bukan rekayasa bollywood atau tari-tarian berbalut kain satin warna warni dan shalwar
kameez ala India… pemilik paras pesona itu berkulit hitam manis dengan tatapan sedikit
sayu… dua alis yang tajam…. tentu saja senyumnya mampu menghentikan reaksi otak dalam
sekejap…. mengukir rasa penasaran yang terpahat dalam lempengan tanya “siapakah gadis
yang dibalut hijab berwarna kuning emas itu…?” hanya respon sapaan darinya yang mampu
menjawabnya…. sudikah ia merespon ‘penasaran’ ini?? kurang lebih begini ilustrasinya…

apa isyarat tatapan itu? Lathikakah paras itu???

Batuan ultramafic merupakan jenis batuan degngan indeks warna tinggi (90-100) (Raymond,
2002 hal 41). kebanykan batunan ultramafic hadir dalam sebagai batuan plutonik (intrusif ada
didalam) meski kita juga mengenal tipe vulkaniknya (ekstrusif) berupa komatiite tapi ini
langka sekali. tapi yang kita bahas disini adalah asosiasi batuan ultramafik dalam bentuk
intrusi karena ini yang paling banyak terdapat dialam. kita akan membahas bagaimana
tekstur, struktur, keterdapatan dan asosiasinya dengan batuan lain. mungkin brader brader dan
siter sister sekalian pernah mendengar istilah ophiolite suite? nah ini merupakan salah satu
asosiasi keberadaan batuan ultramafik bersama batuan lainnya yang membentuk suatu model
sikuen tersendiri. nanti akan kita bahas.. tapi sebelumnya supaya tidak serius… mari kita tarik
napas.. dalam dalam.. terus sekali lagi… tahan.. tarik napas lagi…. dan lepaskan anginya
dengan ledakan melalui anus… satu dua tiga..!

bagaimana kehadiran batuan batuan ultramafik di (kerak) bumi? Oke, mereka hadir dalam
bentuk: (1) perlapisan tubuh batuan beku, (2) berzona sampai tidak beraturan membentuk
intrusi, (3) dalam bentuk aliran lava (komatiite), (4) pipa kimberlite dan struktur yang
berhubungan, (5) tipe alpine (model yang sama dengan keberadaan formasinya di Alpine
amrik), (6) dalam bentuk nodul (sebagai xenolit) dalam batuan beku lainnya. kita akan bahas
singkat satu satu lebih ‘sedikit’ detil tapi sebelum itu ada baiknya kita melihat dulu
bagaimana mineralogi (dan kimia) nya? seperti apa strukturnya? bagaimana teksturnya?

secara khas batuan ultramafik adalah ultrabasic (ultrabasa), kandungan silikanya rendah yaitu
kurang dari 45%. karena batuan beku ini lebih didefinisikan dengan indeks warnanya
dibandingkan kimia, namun secara kimia tidak selalu ultrabasic, dimana batuan ini juga
mengandung jumlah besar dari piroksen, plagioklas dan mika yang membuat kandungan
silikanya (SiO2) dapat lebih besar dari 50%. secara kimia alumina bernilai rendah, kecuali
pada batuan yang kaya amfibol, dan magnesium merupakan jumlah kedua yang cukup
banyak. magnesium merupakan jumlah kedau yang paling banyak. magnesium secara khas
terkandung dalam batuan 20-40%, sementara total besi mencapai 10%. (jadi jelas batuan ini
kaya magnesium dan besi). secara mineralogi, mineral penting yang hadir diantaranya olivin,
piroksen, atau hornblenda, atau kombinasi mineral mineral ini. olivin secara khas kaya
magnesium (Fo95-80). namun hasil difernsiasinya misalnya pada granit olivin yang hadir
kemungkinan berupa fayalite (Fo0-10). plagioklas hadir kurang dari 10%. dan jenis
plagioklas yang hadir di batuan ultramafik kemungkinan berupa anortit, bitwonit, atau
labradorit (An98-50). apda batuan dengan asosiasi gabbroik-dioritik-granitik, maka
plagioklasnya dapat hadir mulai dari bitwonit sampai albit (An89-0).

trend kimia yang diharapkan hadir ketika terjadi pendinginan, dan kristalisasi tubuh magma,
fase kaya magnesium dan kalsium terbentuk pada temperatur tinggi dan fase kaya besi dan
sodium terbentuk pada temperatur rendah. jumlah mienral asesoris dan sekunder dalam
batuan ultramafic. termasuk silikat primer seperti biotit-flogopit dan garnet, dan mineral
sekunder silikat seprti serpentin. kromit, magnetit, ilmenit, dan ulvospinel juga hadir sebagai
oksida yang penting, tiga yang pertama dari oksida yang disebutin tadi dapat terkonsentrasi
secara lokal membentuk endapan bijih ekonomis.

sementara mineral sulfida juga dapat hadir seperti pirit, pirotit, dan kalkopirit merupakan
mineral-mineral sulfida yang umum. pada diferensiasi granitoid, alkali feldspar, kuarsa,
zirkon, dan sfen dapat hadir. bagaimana dengan struktur dan teksturnya? batuan ultramafik
intrusif secara karakteristik merupakan sutu tubuh pluton yang sifatnya komposit (berbagai
jenis batuan bukan cuma ultramafik tapi batuan intrusif lain pun bisa hadir karena
diferensiasi). bentuk dari tubuh pluton ini bisa berupa dome, siliner, annular, cone, atau tidak
beraturan. umumnya saling memotong satu sama lain, setiap intrusi terdiri dari jenis batuan
tertentu. beberapa dike dan apofises (salah satu struktur batuan beku berupa tubuh intrusi
memanjang menerobos batuan country rock yang diyakini masih berhubungan dengan pluton
utama yg lebih besar) yang dapat menerus ke country rock. layer pluton mafik-ultramafik
mengadnung jenis batuan yang tertentu dalam tiap layernya (liat ilustrasi dibawah).
kelompok besar dari layer layer ini, secara lokal disebut seri atau komplek yang berkembang
kira kira secara horizontal membentuk lembaran setiap kali formasi ini (layer) terbentuk.
ilustrasi untuk struktur layer-layer dalam intrusi komplek batuan mafik-ultramafik (gambar
a,b,c diatas)
layer ini dapat berukuran beberapa meter hingga mikrolayer di dalamnya dengan ketebalan
hingga 1 mm. pola layering ini dapat bersifat ritmik (jika terdiri dari perbedaan mineralogi
yang mencolok), sebaliknya jika tidak terdiri dari mineralogi yang mencolok dikenal dengan
uniform layering, cryptic layering hadir jika layering yang tidak terlihat tapi dari ciri kimia
yang hadir hasil analisis menunjukan adanya aktivitas layering meski secara fisik di lapangan
tidak terlihat. (Wager, 1968). bagaimana contoh konkretnya? oke, variasi dari komponen An
dari plagioklas, dari anortit (An90) di layer basalt ultramafik dari tubuh lopolit dan labradorit
(An60) dalam gabbro yang menunjukan bahwa intrusi ini berada di posisi paling atas dan hal
ini menunjukan cryptic layering (ketika ternyata di lapangan layering tidak tampak). adapun
tekstur yang hadir dalam pluton ultramafic-mafic ini juga bisa cemacem, terutama pada
pluton yang berlayer tadi tekstur yang umum dikenal adalah cumlate texture. pada tekstur ini,
kristal yang terbentuk pertama kali dan kristal yang tertransportkan (setelah terkristalisasi
keangkut sama carian magma yang belum terkristalisasi) dikenal sebagai cumulus crystal dan
akan di kelilingin oleh post cumulus crystal (fase yang terbentuk setelahnya) setelah
berinteraksi dengan intercumulus liquid.

tekstur cumulus ini memiliki kenampakan intergranular, allotriomorphic-granular,


hypidiomorphic granular, poikilitic, lineated, atau terfoliasi, bergantung pada proses yang
terlibat. tekstur dalam gabbro berada pada kisaran diabasik sammpai ophitic dan kebanyakan
memiliki tekstur cumulate. namun secara khas juga dapat hadir hasil difernsiasi felsic yang
membentuk tekstur hypdiomorfphic-granular dan graophyre. asal usul tekstur cumulate dan
layer ini tidak sepenuhnya dipahami, akumulasi awal melalui settling gravitasional
merupakan ide yang dicetuskan oleh J.V Lewis (1908b, 1908b), pada studi kasus di Palisades
sill, juga mekanisme filter pressing yang diajukan Bowen, 1928), kristal yang terbentuk lebih
awal dalam fase magma cair akan tenggelam ke bagian bawah dapur magma (dari hasil
studikasus di dike of Skype, Raymond 2002), dan disinilah kristal kristal ini terakumulasi.
cairan mamga sisanya dapat terpisah dari kristal kristal ini melalui displacement (kristal jatuh
ke bagian dasar dan sisa magma naik keatas dapur magma) atau melalui proses tectonic
squeezing (filter pressing), dimana kompresi dalam dapur magma membuat mgama ini
ter’squeezed’ (muncrat karena kegencet begitu bahasa gaulnya kali sob.. wkwkwkwk).

cairan yang tersisa kemudian akan terkristalisasi kemudian membentuyk tekstur cumulate.
fakta unik lainnya diketahui bahwa layer dalam ultramafic juga dapat membentuk cross bedd
(loh? hahaha begitu adanya sob), struktur channel, ynang mengandung konsentrasi tertentu
dari kromit, olivin, piroksen, atau kombinasi dari mineral ini atau bisa juga terisi oleh mineral
berat yang mendukung ide gravtational settling ini. percobaan bahwa settling kristal dapat
terjadi di dapur magma dijelaskan oleh D. Martin (1990).
ilustrasi tekstur cumulate

perilaku dari plagioklas masih menjadi maslah, mengingat plagioklas ini memiliki densitas
yang lebih rendah dibandingkan dengan mineral mafic lain, maka seharusnya si plagioklas ini
mengapung diatas carian mafic. jika hal itu terjadi maka layer kaya plagioklas seharusnya
berinterkalasi (berselang seling tipis) dengan layer kaya mafic. terus kenapa dia bisa hadir
dalam fase cumulate? observasi yang diamati dari data yang diambil pada struktur cross-
bedding, channling, grading, dan stratifikasi ini menyatakan bahwa mienral mineral teramsuk
plagioklas diendapakan oleh arus yang terjadi di bagian bawah dapur magma (Wager dan
Brown, 1968, T.N Irvine, 1974, Irvine et al 1985).

analisis petrografi dari batuan ultramafic menunjukan bahwa plagioklas merupakan salah satu
fase cumulate. T.N. Irvine (1980) dan Irvine et al (1998) mencoba menyelesaikan ‘konflik’
ini melalui pemodelan kompleks yang mana layer formasi pada batuan dibentuk oleh
berbagai proses. beberapalayer dihasilkan oleh kristalisasi in situ. yang mana hal i dapat
menigkatkan konveksi difusi ganda, proses ini melibatkan pergerakan darimaterial bersama
pengaruh pergerakan secara fisika (konveksi) dan transprt kimia (difusi) (Turner dan Chen
1974).

layer lain dibentuk oleh faktor densitas yang dihasilkan melalui proses lain yang dikontrol
gravitas. pada beberapa kasus, slumping dan aliran dari arus densitas yang kaya kristal dapat
mentrasportasikan plagiiklas secara fisika bersama fase kristal lainnya ke bagian bawah dapur
magma., dimana mereka diendapkan dalam layer (Irvine et al, 1998) hal ini mungkin dapat
terjadi karena dua faktor pertama, mereka akan memiliki kecendrungan yang kecil untuk naik
keatas karena perbedaan densitas antara kristal dan cairan krital yang halus atau cairan
disekitarnya yang secara umum lebih kecil. kedua kemungkinan terjadinya deposisi,
kristalisasi, atau keduanya yang kaan menghasilkan layer layer dibagian atas yang semakin
menyulitkan kristalk kristal (plagioklas) ini untuk naik keatas. tapi adalah tapi, jika kita
bayangkan settling kristal melalui magma ini sama kayak perilaku butir sedimen di air maka
akan tidak konsisten sepeti yang terjadi dalam dapur magma yang lebih kental (viscous) atau
dengan kata lain kalau pengendapan di air boleh lah cross bed dan struktur sebangsa sedimen
lainnya bisa terjadi tapi untuk di magma yang kental kok bisa serapi itu?? nah ini kan
namanya kontroversi sob.. tapi apapun itu semoga kita terhindar dari status sombong, jomblo,
dan jadi fanatik Ospek (mabim)-kata ustad Oda nobunaga (haha hadeeeuh… fase paling
bodoh di dunia heolohi)..

kita tinggalkan struktur layering, mari kita lihat struktur intrusi pluton ultramafic-mafic ini
dalam tubuh utuh secara keseluruhan. kenampakannya lebih terlihat seperti zonasi yang
konsentris (memusat) dengan bagian luar dibatasi oleh tubuh yang lebih ‘dingin’ di bagian
luar (chilled margin) karena kontak dengan batuan samping. zona ini dikenal juga sebagai
solidification front, ciri dari zona ini adalah adanya zona kristal halus 50-55% menutupi
kristal kasar 25-50%, menjauhi zona ini ‘bubur kristal’ (crystal mush) semakin banyak karena
sisi pada dapur magma yang berinteraksi langsung dengan wall rock lebih dingin maka
banyak kristal disitu terbentuk dan saling mengunci satu sama lain karena hanya pada zona
inilah kristal kristal mafic dapat tersolidifikasi soalnya merupakan zona paling dingin (jadi
jangan dibayangin kondisnya sama kayak lava dipermukaan yang kontak dengan batuan
samping atau udara yang malah akan bertekstur lebih halus tekanan dan temperatur di tepi
pluton pada kontaknya dengan batuans samping berbeda dengan tekanan atmosfir di luar jadi
kristalnya bisa aja gede gede).

kontak antara magma chamber dengan wall rock ini akan menghasilkan suatu reaksi ‘perang’
antara wall rock yang dingin dan dapur magma yang panas, jika wall rock ini ternyata
resisten terhadap erosi dan melting paling pluton yang terjadi berupa komposit kumpuluan
dike dike pada kedalaman dangkal tapi ketika batuannya gak resisten ( biasanya ada di
kedalaman yang lebih dalam) maka akan terjadi peleburan (melting) dari wall rock dan
memperbesar volume pluton tentu saja soldification front tadi akan berkembang lagi dan
ketika terjadi tekanan (pressure) akibat tektonik dan sebagainya maka maka cair yang ada di
pusat magma dapat squeeze nekan pori dinding dari wall rock yang udah diisi sama
solidification front ini. ketika kristal yang sudah berkembang pada soldification front ini terisi
lagi oleh fase intercumulus (mush zone dari dapur magma yang belum tersolidifikasi) akan
memodifikasi akumulasi mineral yang sudah terkristalisasi ini membentuk tekstur
orthocumulate, atau jika terjadi overgrowth mineral tertentu maka akan membentuk tekstru
adcumulatej, sementara mesocumulate berada diantara perpaduan dua jenis tekstur ini.

terminologi umum tekstur ini kurang lebih begini penjelasan detail sederhananya menurut
Hall (1996): tekstur adcumulate diartikan sebagai suatu akumulasi kristal dimana persentase
kristal kasar yang teratanam dalam groundmass ini sekitar 100-93%, mesocumulate mineral
kasar 93-85%, dan orthocumulate 85-75%.. kenapa besar2 sekali persentasenya (karena
itulah ciri batuan plutonik sob, mereka kasar-kasar dan miskin groundmass).. bagaimana
contoh konkret dari tekstur ini? oke, anggap saja ada bautan dengan persentase fenokris
plagioklas 45% terus piroksennya 50% dan olivin 5% olivin sisanya groundmas 5%, maka
batuan ini dikenal memiliki tekstur piroksen-plagioklas adcumulate dengan olivin sebagai
mineral asesoris (contohnya gabbro). kalo persentase dominan mineral gede yang ada kurang
dari 90% tinggal dimasukin ke definisi selainnya seperti di batuan peridotit misalnya ada
olivin 85%, magnetit 5%, 15% nya groundmass, maka batuan ini memiliki tekstur
mesokumulat olivin.. oke it just simple as a hell…

kita sudah cari tahu bigimane tekstur dan strukturnya, sekarang keterapatannya sebagaimana
telah dijelaskan diparagraf2 sebelumnya diatas batuan pluton ultramafic-mafic complex ini
bisa hadir sebagai intrusi berlayer layer, tidak beraturan, diferensiasinya berupa lava
komatiite, pipa kimberlite, tipe alpine (tidak kita bahas disini), serta dalam bentuk nodul
xenolith dalam batuan lain (hasil diferensiasi magma ini) yang membawanya keluar. mari
kita ‘telanjangi’ satu satu (meski tidak sampai ‘bugil’ sepenuhnya agak ‘semi’ sedikit lah…
semoga masih bisa dipelajari sob).. karena ane juga bukan seorang petrologis ekspert kayak
‘dosen-dosen’ dikampus kita yang selalu punya ‘prinsip’ kalo mahasiswa gak boleh lebih
pintar dari dosen… gak boleh.. (kasian mahasiswa ya sob…)
Layered body (tubuh intrusi ultramafic yang berlayer layer)

contoh paling umum di alam untuk tipe yang ini adalah: (1) dike dan sill, (2) tubuh lopolith
yang berlayer layer, dan (3) ofiolit. dike, dimankah dia muncul?? oke, tentu saja di daerah
vulkanik, daerah daerah rift yang berhubungan langsung dengan aktivitas intrusi mafik ini.
tubuh intrusi dike ini bertipe ultramafik bisa saja dia berdiferensiasi membentuk magma lain
ketika menorobos batuan samping tentu saja yang sill lebih berlayer dari dike berdasarkan
morfologinya karena dia menrobos secara lateral dibandingkan dike yang vertikal tapi
keduanya dimasukan ke dalam tipe intrusi dengan struktur berlayer ini, intrusi berumur
kenozoik di Skotlandia dan sill di antartika serta brook street complex di selandia baru
merupakan contoh dike dan sill yang umum udah banyak dipake buat studi oleh para
petrologis. lopolith? merupakan tipe intrusi yang berlayer tapi ukurannya lebih gede dari dua
tipe sebelumnya (dike, sill). yaah… sekitar 100 km sampe 65000 km persegi la, kebanyakan
hadir pada setting tektonik ‘anorogenik’ dimana dike yang lebih kecil dapat memotong
lopolith ini (misalnya sepanjang zona rift), contohnya ada di stillwater complex montana,
atau Skaegaard complex greenland, Bushveld Afrika selatan dll. bagaimana dengan
ophiolite?? hmm…. yang ini yang paling populer dan menarik karena menggambarkan
hubungan unik berupa rangkaian (seri) batuan ultramafik dengan batuan lain yang
menutupinya (sedimen laut dalam).
idealized section for Ophiolite suite (Moore and Vine, 1971)

berdasarkan urutannya secara ideal ofiolit ini disusun oleh (dari bawah ke atas) ultramafic
tectonite (umumnya serpentine dan batuan metamorf ultramafik ), batuan ultramafic dan
mafic bertekstur cumulate, gabbro non-cumulate dan batuan diferensiasinya, dike mafic dan
sill complex, dan batuan mafic sampai batuan vulkanik siliceous diatasnya (yang secara lokal
berstruktur pillow lava), kemudian terakhir paling atas ditutupin oleh sedimen pelagi, turbidit,
mafic brecia, dan segala jenis sedimen laut lainnya kalau hadir. (yaaah… kayak gambar
diataslah… kurang lebih ilustrasinya). contohnya model singkapannya di dunia ada di Bay of
island complex di Newfoundland dan Troodos (Cyprus), serta di pulau Sulawesi bagian timur
(Indonesia).

Zoned body to irregular intrusions

kelompok kedua ini ‘sedikit’ berbeda kenampakan strukturnya dari kehadiran jenis pertama
diatas. karena secara struktural dapat berbentuk tubuh pluton dalam bentuk apa saja (tidak
berturan) atau bahkan membentuk zonasi tertentu (meski tidak dalam bentuk layering).
contoh yang umum diketahui untuk tipe pluton ultramafic diantaranya ada tipe alaska
(Alaska-type mafic-uyltramafic) dan tipe appinite. tipe alaska ini merupkan tubuh intrusi
yang mengandung zona elitpikal, curvaplanar, atau zon ayang tidak beraturan yang berisi
berbagai macam jenis batuan seperti dunite, peridoite, hornblenda piroksenit, dan berbagai
macam gabrio (H.P. Taylor dan Noble, 1960). jenis ini bisa hadir di linear belt. serta daerah
yang menggambarkan intrusi subvulkanik di vulkanik arc (C.G. Mrray, 1972).

istilah appinite juga digunakan untuk batuan quartz diorite yang dicirikan adanya hornblenda
euhedral, adapun appinite-tipe ultramafic (ultramafik appinite) juga merupakan batuan
yangkaaya dengan olivine-hornblenda, secara khas mengandung horndblenda euhedral. tubuh
batuan ultramafcik-mafik appinite dapat berasosiasi denganmassa kecil intrusi batuan
granitoid (W.S. Pithcer dan Berger, 1972). juga kemungkinan menunjukan batuan di arc
subvulkanik. contoh tipe ultramafik-appinite ini ada di Skotlandia, Irlandia, dan New York.

berbeda dengan tipe batuan orogenik (berhubungan dengan interaksi dua lempeng benua
yang membentuk pegunungan tinggi) tipe tubuh ultramafik-alaska, appinite, dan kompleks
alkaline dianggap sebagai anorogenik (fase orogenik yang tidak ada gangguan tektonik secara
intensif) hal ini karena berhubungan dengan asoiasi uplift atau terbentuknya hot spot atau
sepanjang continental rift zone. kebanyakan komplek intrusi ini kemungkinan dibawa oleh
difensiasi magma basalt alkali olivin. tie bauan yang dijumpai pada tubuh intrusi termasuk
jenis batuan yang ‘aneh-aneh’ seperti jacupirangite dan carbonatite, ultrabasic (tapi bukan
ultramafic) yang berisi calcite, dolomite, atau ankerite. contohnya ada di Magner Cove,
Arkanseas, dan Iron hill, Coolorado.

kita akan bahas satu satu

dike dan sill

dike dan sill gabbro, merupakan jenis paling umum yang hadir. secara khas memiliki ciri: (1)
kimia basalt, (2) memotong struktur country rock (nerobos), (3) menghasilkan kontak
metamorfisme dengan batuan sekitarnya, (4) memiliki chilled margin (butir halus) pada
daerah sekitar kontaknya, kalau ini ada gak perlu diragukan lagi ini intrusi.

gabbro, dike, sill dan struktur yang berhubungan dapat saja bersifat, simple, mu,ltile,
komposit, atau terdirrensiasi (Billing, 1954). intrusi dike dan sill simpel terbatnuk dari satu
fase intrusi magma inhomogensitas kemungkinan terlihat pada faseis batas tubuh intrusi
(chilled margin). struktur intrusi multiple merupakan hasil dari lebih dari satu jenis intrusi
jika magmanya terdiri dari komposisi yang berbeda maka tipenya composite. struktur
diferensiasi ini merupakan hasil dari intrusi (magma) yang telah mengalami diferensiasi. dike
dan sil terdirensiasi merupakan tipe jenis intrusi batuan yang juga mengandung batuan
ultramafik (magma induknya ikut terbawa). terkadang tipe terdiferensiasi ini sukar dibedakan
dengan tipe composite.

proses kristalisasi akanmembeawa jenis batuan tertentu (mafic), tapi ketika ada proses lain
misalnya gravitational setling dan konveksi akan memicu terjadinya segregasi, dan sorting
dari kristal untuk menghasilkan magma mafik-ultramafik cumulate. cumulate ini akan terdiri
dari seri layer yang terbetnuk di dasar (bottom), tepi, melalui flotasi, dan pada bagian atas
dapur magma. pertukaran dan difusi unsur antara fase kumulus dan interkumulus atau melt
sisa akan memodifikasi komposisi kumulus, pada magma sisa, pengayaan terjadi berupa
alkali, silka, dan (pada magma tholeiitic) besi juga dapat hadir memicu kristalisasi yang lebih
siliceous berupa direnesiasi granit atau quarz monzonite. magma yang menghasilkan batuan
siliceous akan naik ke bagian atas dapur magma, pada dike dan sill hal ini tidak begitu
banyak terjadi seperti intrusi intrusi pluton yang lebih besar, namun, batuan siliceous ini
dapat hadir membentuk pods, dike (juga) atau segregasi dari graphyre (batuan dengan tekstur
granopirik atau intergrowth dari kuarsa dan alkali feldspar terlihat dalam tekstur
mikroskopis).

Intrusi Lopolitik

Ukurannya lebih besar dari dike dan sill, intrusi lopolitik dan intrusi berlayer yang
berhubungan menunjukan bukti yang umum terjadinya krsitalisasi fraksional. bukti
fraksionasi ini diketahui dari layering yang sifatnya regular, siklis, ritimik dan apapun itu
namanya dalam tubuh intrusi. sikuen (ketebalan togal) layer batuan ini (satu tubuh intrusi
utuh) dpat mencapai ribuan meter tebalnya contoh dari intrusi lopolit ini ada di skaegard
complex greendland dimana tebel tubuhnya bisa mencapai 2500 m (Bowen dan Brown,
1968). selain itu juga yang leibh tebal ditemukan di Stillwater complex (5500 m) Montana
Amrik (W.R Jones 1960) bahkan di Bushveld complex Afrika selatan bisa mencapai 7300 m
(Wager dan Brown, 1968). gilee…. gede bener

Ofiolit

bagaimana dengan ofiolit? ini yang unik kerana punya model dan seri batuan tersendiri.

ofiolit merupakan suatu tubuh batuan beku namun berbeda dari lopolit, sill, dan dike seperti
dijelaskan diatas. meskipun ofiolit ini juga punya beberapa batuan bertekstur cumulate, ofiolit
ini juga memiliki suatu tubuh batuan lain dalam rangkaian (suite)nya yang berhubungan
dengan penempatan secara intrusif atau ekstrusif magma yang berada diatas matnel tektonit.

istilah ofiolit pertama kali digunakan untuk seprentitnite (jenis batuan metamorf yang kaya
mineral serpentin hasil metamorfisme batuan ultra mafik yang kaya mineral magnesium).
kemudian istilah ini malah akhirnya meluas menjadi suite of rock (rangkaian seri batuan)
(Steinmann, 1927). istilah ini juga dikenal sebagai Steinmann trinity, karena merupakan
asoiasi tiga tipe batuan di daerah mediterania (radiolarian chert, diabasic-apilitic, dan
serpentintit) tapi gabbro dan peridotit juga masuk dalam Steinmann trinity ini. (weleh weleh
namanya trinity gak konsisten banget nih bos)..

isitlah ofiolit saat ini digunakan untuk menunjukan suatu struktur tersendiri dari kumpulan
batuan ultramafik, mafic, dan batuan yang berhubungan (ultramafic assemblage) yang jika
diurutkan dari bawah keatas: (1) ultramafic tektonite terdiri dari dunite, hazburgite, dan/atau
lherzolite, (2) plutonic-cumulate sampai noncumulate tekstur hypidiomorphic-granular,
berupa layer batuan beku komplek ultramafic-mafic berupa peridotit, piroksenit, dunite,
gabbro, dan batuan yang berasosiasi dengan batuan felsik (3) mafic ‘sheeted’ dike complex,
(4) volcanic complex terdiri dari lava basalt baik berstruktur lenticular maupun berupa pillow
lava, plus batuan andesit minor sampai riolit. batuan lain yang berasosiasi dengan ofiolit ini
meskipun tidak masuk dalam definisi, yaitu radiolarian chert dari Steinmann trinity dan
batuan sedimen alin seperti shale, breksi, dan limestone, yang menutupi batuan ofiolitik ini.

darikeempat bagian dari ofiolit komplek ini ultramafic tectonite merupakan satu satunya
batuan metamorf, secara khas mengambarkan unit tectonite yang lebih muda berupa
serpentinite (ex: serpentinite schist), dengan yang lebih tua hadir sebagai inklusi seperti
tektonit dari dunite, peridotie, dan piroksenit. batas antra tubuh batuan metamorfik biasanya
tersesarkan dan tidak terapat chilled margin dan kontak aureole. secara iternal, massa tektonit
dapat memiliki perlipatan (foliasi metamorf). tekstur skistose dan genisose merupakan yang
umum termasuk juga porpiriklastik, dan butiran mineral terderdformasi.

secara mineralogi, olivin dan piroksen merupakan yang fase mineral yang penting. olivin
biasanya kaya magnesium (Fo94-85). piroksen juga kaya Mg. secara kimia batuannya
dicirikan oleh nilai Mg yang tinggi (0.80-0.88), karena tingginya kandungan magnesium dari
olvin dan piroksen ini. kumpulan fase, tekstur, dan kimia yang muncul menunjukan
ekilibrium tekanan, temperatur dan kondisi dari ciri karakter strain pada mantel (Raleigh,
1965). data data ini menunjukan bahwa layer ofiolit dari batuan ultramafic tectonite ini
adalah batuan mantel.

komplek plutonik menunjukan layer kedua paling banyak dari tectonite, pada bagian bawah
layernya ada massa batuan mafic dan ultramafic dengan tekstur cumultate (Moores, 1969).
tipe batuan yang ada pada kelompok ini diantaranya dunite, lherzolite, wehrlite, pyroxenite,
trocolite, dan gabbro. olivin berada pada kisaran Fo91-Fo75. palgioklas biasanya berada pada
kisaran An 97-40, dan poiroksen kaya magnesium (Cpx=Wo51-33 En26-65 Fs1-20;
Opx=Wo0-4En92-54Fs7-43). secara kimia batuan tidak menunjukan adanya pengayaan besi
yang menunjukan ciri komplek lopolitik, yang secara mineralogi mencjaid ciri dari olivin dan
piroksen kaya besi pada batuan silicic.

pada layer bagian atas ofiolit (diatas layer sebelumnya) terdapat fasies noncumulate gabbro,
diorit, dan batuan lain yang lebih felsic. yang paling akhir (batuan felsic) diinterpretasikan
telah mengalami diferensiasi dari magma basic yang menunjukan adanya layer cumulate.
batuan yang leibh mafic dari batuan ini (dibawahnya) merupakan horndblende-bearing dan
plagioklas intermediet. bagian yang lebih felsik termasuk diorit kuarsa (disebut albit granit,
atau plagiogranit, R.G Coleman dan Peterman, 1975). tekstur hipidiomorfik-granular sampai
granofirik, tapi terdapat juga pegmatitik secara lokal, struktur yang hadir termasuk dike,
apofisies, dan komplek yang menjari dengan tubuh intrusi.

bagian ketiga dari layer komplek ofiolit terdiri dari komplek dike dan sill. batuan yang umum
berupa gabbro berbutir halus (diabase, dorelite) dan basalt, namun batuan yang lebih silisik
dapat juga hadir. dike umumnya paralel secara tersendiri dan memiliki chilled margin. dike
dan sill ini menjadi ‘feeder’ bagi batuan vulkanik diatasnya.

bagian paling atas ofiolit ini terdiri dari batuan intrusif. aliran dapat berbentuk masif tabular
sampai lentikular dan pillowed (berupa bantal). breksi juga hadir, berlapis dengan batuan
fvulkanik tuff, interpillow limestone dan chert. batuan vulkanik mafic yang secara primer
bsalt. tapi kebanyakan telah termetamorfkan menghasilkan spilite atau greenstone.
metsomatisme sodium danhidrasinya menghasilkan kelompok tersendiri albit-klorit-epidot-
kalsit-zeolit yang menjadi ciri spilite ini. batuan vulkanik dan metmaorfnya (andesite dan
keratopyrel, riolit dan quartz keratorphyre) merupakan bagain dari ofiolit juga.

bagaimana keterjadian ophiolite?

satu hal yang unik dari suite ofiolite ini dimana kelompok batuannya merupakan kumpulan
urutan sikuen batuan metamorf dan ultramafik dimana pada tipe alpine kita juga akan
menemukan asosiasi yang hampir serupa. kebingan ini idketahui berdasarkan (1) apakah
ofiait ini termasuk kelompok batuan beku atau metamorf (2) apakah mereka bagian dari
kerak sebagai magma intrusif atau ekstrusif, atau sebagai bagian yang padat melalui diapirik
atau faulting.

lava akan tererupsi ke permukaan, secara cepat membentuk chilled margin dari basalt atau
chilled margin gabbro disekeliling air laut. model laccolith dikembangkan untuk hal ini,
karakter tektonit dari ultramafic bagian basal (bawah) belum dianggap sebagai ofiolit,
meskipun saat ini beberapa poin penting menentang model nini (1) kehadiran ultramafic
tectonite itu sendiri, (2) tidak adanya faseis chilled margin pada bagian basal, (3) kimia dan
mineralogi detil dari btuan dan mineral di ofiolit. (4) proporsi relatif dari btuan mafic dan
ultramafic dalam ofiolit (Bortolotti, Dal Piaz, danPasserini, 1969).

ofiolit juga dianggap sebagai hasil diferensiasi dari intrusi kerak (gambar 9.16) oleh beberapa
peneliti Steinmann (1927) dan McTaggart (1971). model ini didukung oleh Taggart (1927)
mendukung hal ini, alpine ultramafic bodies (termasuk juga ophiolite) digambarkan berupa
zona kedalman rendah, berbentuk dike, sill, atau lopholiticargumen yang sama membantah
bahwa originnya ekstrusif.
ofiolit di berbagi tempat

model genesis ofiolit

batuan ultramafic alpin scara umum, dan implikasi riolit, dianggap oleh beberapa petroloigs
sebagai mantel slap atau diapir panas atau dingin secara tektonik ditempatkan di dalam
lempeng (Bowen dan Tuttle, 1949). karakter non-magmatik, fabrik tektonit, dan tidak danya
chiilled margin dan metamorfisme kontak disekitar tubuh batuan ultramafik tipe alpin,
bersama beberapa fakta bahwa ultramafic slap dapat dilatak secara geofisika di dalam mantel,
mendepatkan bahwa origin dari ultramafik tektonit ini. jika mempertimgbangkan seluruh
sikuen dari ofiolit (ketimbang hanya melihat tektonitenya saja), namun muncul masalah yang
sama untuk model intrusi dan ekstursi yang juga bertentangan dengan model ini dimana
model intrusif dan ekstrusif ini menentang bahwa ofilioit secara tektonik ditembatkan di
batuan mantel. sebagai contoh pillow basalt tidak terbentuk di dalam mantel, sama juga
tektonit tidak akan muncul kalau di luar, dan batuan ultramafik tidak semuanya tektonit
mantel metamorf, beberapa juga ada yang cumulate. maka, model ini gagal menjelaskan
origin dari ofiolit sebagai kumpulan secara kesluruhan, namun mereka menjelaskan bahwa
beberapa ofiolit dapat berada di kerak.
pengenalan mengenai ultramafic tectonite dan perbedaannya dengan cumulate, bersama
penemuan sheeeted dike complexes, pada waktu teori plat tektonik telah berkembang,
memacu fae kedua dari genesis ofiolit. penemuan ini kemudian dikemukakan oleh Brunn
(1959) dan Dietz (1963) menyatakan bahwa ofiolit menunjukan (batuan) mantel dan kerak
osianik.j selama fase kedua, diketahui diterima secara luas dan menunjukan beberapa sikuen
kerak-mantel, namun kontroversi terpusat pada lingkungan tektonik yang menunjukan sikuen
kerak-mantel.

saran lain menyebutkan bahwa ofiolit terbentuk di kerak seanik pada mid oseanik ridge di
dukung fakta bahwa terdapat layer kerak oseanik plus kesesuaian antara layer layer dari
kereak oseanik dengan mantel di bawah dan layer ofiolit (di dalamnya) (Moores dan Vine,
1971). lebih jauh lagi, pengeboran di laut mennjukan aliran dan pillow basalt yang menutupi
dike dan gabbro di kerak pasifik menguatkan hal ini (Becker et al 1989, Malpas, 1993).
sejumlah ciri struktural, tekstural, kimia, dan petrografi juga konisten dengan interpretasi ini
(C.A Hopson, Mattinson, dan Pessagno, 1981). namun juga diakui bahwa beerapa masalah
hadir terutama antra dua tipe sikuen layer tadi (gambar 9.16d diatas).

kerak oseanik terdiri dari tiga layer yang menutupi lmantel. hal ini diketahui berdasarkan
kecepatan seismik dan sebagian dari hasil pengerukan dan bor. layer 1 adalah layer sedimen
(P-wave velosity=Vp=1-2 km/sec). layer 2 layer yang berisi aliran (basalt) vulkanik,
ekivalensi metamorfikna, dan beberapa bagian yang termetamorfkan dari komplek dike yang
hadir (Vp=3-6 km/sec). layer 3 diinterpratasikan terdiri dari intrusi mafic dan batuan pluton
dan ekivalensi metamorfiknya (Vp=6-8 km/sec). batas moho rupanya berada di dalam sikuen
kumulate dari batas mafic-ultramafic (Salisburry dan Christensen, 1978). layer 3 mentutupi
batuan u.tramafic cumulate dan mantle tectonite (gambar 9.17). total ketebalan dari ktiga
kerak oseanik ini sekitar 5-6 km. satu masalah muncul dimana interpretasi yang menyebutkan
ofiolite = oseanik crust + mantel pada kenyataanya ofiolit muncul lebih tipis dari kerak
oseanik (R.G Coleman, 1971). banyak keragaman yang hadir dalamofiolit (ketebalannya)
(Nicols et al, 1996).
perbandingan ketebalan kerak oseanik dan komplek ofiolit

hipotesis ‘ofiolit=kerak oseanik+mantel akhirnya menemui masalah. sdebagai contoh, data


kimia dari beberapa sikuen vulkanik ofiolit telah diinterpretasikan dengan cara berbeda.
sementara petrologis mengganggap data kimia elemen mayor menyuport asal muasalnya
merupakan oceanic origin. sementara yang lainnya menginterpretaswikan bahwa ofiolit ini
dapat menunjukan kerak primitif terbenuk di bawah islan darc (Myashiro, 1973c). sama
halnya yang lainnya (petroogis) menganggap bahwa berbagai variasi data kimia, struktur,
petorgrafi, dan mineralogi menunjukan bahwa ofiolit berasosiasi dengan arc, tapi pada
lingkungan back arc atau marginal basin. meskipun beberapa data unsur jejak yang ambigu.
apa yang menjadi sekiranya menjadi jelas disini adalah batuan ofiolit menunjukan lingkungan
yang berhubungan dengan arc-related atau extension (spreading center) (Rampone et al,
1996). meskipun lokasi ofiolit di MOR tidak dapat dikecualikan (artinya paling umum) bagi
keterdapatan ofiolit di bumi. dan keberadaan formasi ofiolti di lingkungan tertentu seperti
back arc atau intra-arc basin menunjukan suatu lingkungan tersendiri diketahui berdassarkan
dua jenis data kimia yang bersumber dari mantel- MORB dan boninite.

di model MOR/spreding center tentsion terjadi di lantai samudra memberikan peluang untuk
nainya material melting dalam mantel. mantel diapir naik keatas dari bawah ridge dan, karena
mereka naik, tekanan berkurang (dekompresi terjadi) menebabkan terjadinya partial melting
membentuk magma bsaltis. magma basaltis menrobos dalam bentuk vein dan dike ke dalam
zona sperading center membnetuk dapur magma lenticular (gambar diatas 9.16d) diatas mush
zone. lensa dunite dan layer layer lain kemungkinan menjadi penyalur magma (conduit)
untuk aktivitas vulkanik dipermukaan (Kelemen et al 1995). fraksionasi menghasilkan (1)
cumulate dalam mush zone, kurang lebih diatas mantel tektonit, dan (2) berbagai diferensiasi
gabbro dan diferensiasi felsik lainnya. dike hadir dari melti dapur magma menjadi ‘penyalur’
(feeder) bagi sill di bawah permukaan dan aliran lava di permukaan (beberapa diataranya
berkembang sebagai pillow lava). aliran lava dan sill secara suksesif dipotng dike yang
menjadi ‘penyalur’ aliran lava baru di permukaan. secara berurutan dan terjadi pada waktu
bersamaan diendapkan sedimen yang menutupi ofiolit dengan chert, limesotne, dan material
lain (bisa saja terbentuk lebih awal atau akhir).

pada model arc-related, sikuennya sama. namun, pada model arc, naiknya diapir membetntuk
pond (genanga) pada batas mantel-kerak, dalam beberapa kasus, pada struktru level lebih
tinggi, magma terfraksionasi membentuk cumulate. dike dari magma terfractionasi memasok
unit erupsi lava.

Tipe Alaska

pluotn tipe alsaka terdiri dari beberapa batuan yang sama dan komplek layer tapi berbeda
secara secara struktural. tipe alsaka mafic-ultramafic complexes didefinisikan sebaai suatu
tubuh batuan mafic-ultramafic yang memiliki struktur silindirs atau elipsoidal hingga
menyerupai dike membentuk komplek intrusi yang terdiri dari berbagai kmpulan unit batruan
mafic-ultramafic yang secara konsentrik dan kasar membentuk tubuh intrusi tidak beraturan
(gambar 9.12 dibawah)

ilustrasi model tipe alaska (sori sob gambarnya ada offsetnya lecek pas discan) :)

layering hadir dalam tubuh intrusi, tapi layering ini kemudian dapat hilang terdeformasi
setelah kristalisasi lanjut terjadi. batuan yang mengisi intrusi ini berupa dunite, wehrlite,
clinopyroxenite, horndbelnde pyroxenite, gabbro dan dua-piroksen gabbr (gabrbronorite).
secara laokal ada hazbrgite, troctolite, tonalite, diortie, dan granodiorite.
secara mineralogi batuan secara umum komposisinya berupa olivin (Fo95-27), klinopiroksen
(Wo41-49, En35-51, Fs5-22), dan plagioklas (An98-25). mineral lain seperti ortopiroksen,
hornblenda, biotit, alkali feldspar, kuarsa, magnetit-ilmenit, kromit, dan garnet dapat hadir.
berbagai jenis tekstur kumulat-hipidiomorfik granular mencirikan tekstur batuan alsi sebelum
terdeformasi. semetnara foliasi sampai lineasi yang hadir mencirikan unit ektonit yang telah
mengalami deformasi postkristalisasi.

secara kimia batuan ini dibawa daeri magma tholeiitik sampai magma basalt kaya Al,
beberapa memiliki karakter alkalin (Irvine, 1974). kebanyakan komplek tipe alaska ini tidak
menunjkukan trend diferensiasi, tapi pengayaan besi pada fase awal serta aspek petrografi
lainnya menunjukan kristalisasi fraksional sepanajng trend tholeitik dapat hadir selama
kristalisasi pada beberapa bagian tubuh batuan (Springer, 1980). contoh tipe alsaka ini ada di
Duke Island bagain tenggara Alaska.

magma yang berada di komplek tipe alaska komposisinya mulai dari alkalin sampai
tholeiitik. C.G Murray (1972) beranggapan bahwa tubuh tipe alaska ini dibawa melalui
kristalisasi magma dengan magma induk berupa basalt yang terfraksionasi.

diferensiasi dari magma induk ini menghasilkan fase kumulat melalui kristalisasi fraksional
pada kebanyakan tubuh tipe alaska. di duke islan (alaska) sikeunnya dimjlai dari dunite-olivin
klinopiroksen-magnetit klinopiroksen-horndblend gabbro berkembang dalam pola seperti ini
(Irvine, 1963). formasi poskumulat dari hornblendit dan diikuti perkembangan lokal dari
anortosit. sementara itu di bagia Blashke Island, Alaska sikuen yang berkembang berupa
dunite-wehrlite-olivin klinopiroksenit-gabbro (Himmelberg, lOney, dan Craig, 1986).

komplek struktur intrusi tipe alaska yang hadir secara tersendiri dan terzonasi secara
konsentrik dapat berkembang selama penempatan magma (saat intrusi terjadi), pada tahap
akhir kristalisasi atau setelah soldifikasi. kemungkina diperkirakan fraksionasi awal dalam
dapur magma terjadi diikuti oleh deformasi presolidifkasi dalam dapur magma. di beberapa
komplek diapiric emplacement dari batuan ultramafic di kedalaman yang lebih tinggi lagi
mungkin terjadi karean intrusi magma baru dari bawah atau oleh tectonic atau gravity-yang
menyebabkan terjadinya pergerakan.semua peristiwa ini kemungkinan terjadi di dapur
magam subvulkanik, setting pretektonik disimpulkan sebagai model untuk komlek tipe alaska
berdsarkan kimia, petrologi, struktur, dan paleogeografi.

komplek batuan ultramafik Tipe appinite

tipe appinite merupaakan tipe yang tidak umum. ciri khas utamanya batuan ini kaya akan
horndblenda. dimana persebaran horndbelnda ini mulai dari euhedral-subhedral dalam bentuk
kristalnya, hadir juga mineral lain seperti olivin dan piroksen. tekstur horndblend dapat saja
poikilitik. tubuh batuan membentuk dike sampai intrusi yang tidak beraturan. maka
batuannya terkadang disebut hornblendit *(saking banyaknya hornblendnya).

kebanyak tipe appinite belum diamati secara detil. proses petrografinya sama seperti batuan
horndblendite yang berasosiasi dengan tipe komplek mafik-ultramafik tipe alaska, secara
khas juga berasosiasi dengan intrusi lain (Pitcher, 1972). asosiasi ini hadir bersama berbagai
jenis batuan dalam kisaran dimulai dari granit sampai ultrmafic horndblendit biasnya
mengandung persentase minor dari batuan terseebut. batuan ultramafik tipe appinit cenderung
hadir dalam bentuk lensa kecil, dike, sill, atau stock.
asal muasal (origin) dari batuan ultramfaik tipe appinit ini melibatkan proses: (1) kristalisasi
fraksional dari dapur magma (2) asimilasi dengan batuan country rock saat magma
menerobos. Liquid imiscibility yang hadir menyebabkan terjadinya pemisahan dalam amgma
(separation of magma), yang kemudian kristalisi selanjutnya secara berturut turut akan
menghasilkan batuan jenis lain yang berhubungan (Bender, Hanson, dan Bence, 1982).
kelimpahan hornblenda ini mengindikasikan parent magma (magma induk) yang kaya akan
AIR!! (Raymond, 2002). proses asimilasi juga dapa tterjadi menyebabkan batuan kaya
horndblenda.yang hadir pada batas intrusi antra dua pluton (A.K. Wells dan Bishop, 1955).

sejarah dari kebayakan komplek tipe appinit tidak dipahami secara detil. nampaknya,
anateksis dalam mantel dapat menyebabkan magma mafik mengintrusi kerak, dimana magma
dimodifikasi melalui assimlasi dan krisalisasi fraksional. asosiasi batuan apinit dengan
sosonit (jenis magma lain selain yang dua: tholeiite, calc alkali) dianggap sebagai hubungan
yang mungkin berhubungan dengan magmatisme yang dipicu oleh subduksi (Fowler, 1988).

ada juga tipe batuan ultramafik lain di komplek batuan alkalin (tipe yang paling sangat
jarang).

pada fraksionasi dari magma basalt alkali olivin akan menghasilkan berbagai jenis batuan
yang termasuk diantaranya adalah batuan ultramafic. dimana magma ini menerobos kerak,
membentuk komplek alkalin. kebanyakan kasu, termasuk batuan yang memiliki komposisi
yang tidak biasa seperti nepehline+clinopyroxene hingga ijolite, atau
nepheline+magnetit+klinopiroksen, membentuk jacupirante. (dari namanya saja udah jijay
dengernya sob…)

batuan ultramafic di komplek alkalin berasosiasi dengan berbagai jenis batuan alkalin lainya,
termasuk trachytes, phonolite, syenite, dan nepeheline syenite. semoga kita bisa
mendiskusikan batuan alkaline (tipe aneh lain dari batuan beku) ini sob… “semoga…” (kata
kla project…)

mungkin itu saja mengenai ultramafic bila ada caci maki ditunggu sob.. oke

wabillahitaufik walhidayah wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh…

Anda mungkin juga menyukai

  • Translate
    Translate
    Dokumen8 halaman
    Translate
    Defa Meidi Wijaya
    Belum ada peringkat
  • Ipa Unsur SMP
    Ipa Unsur SMP
    Dokumen6 halaman
    Ipa Unsur SMP
    Defa Meidi Wijaya
    Belum ada peringkat
  • Geothermal
    Geothermal
    Dokumen7 halaman
    Geothermal
    Defa Meidi Wijaya
    Belum ada peringkat
  • 4
    4
    Dokumen2 halaman
    4
    Defa Meidi Wijaya
    Belum ada peringkat
  • Contoh CVa1
    Contoh CVa1
    Dokumen1 halaman
    Contoh CVa1
    Andi Afni Amelia
    Belum ada peringkat
  • Rencana Anggaran
    Rencana Anggaran
    Dokumen1 halaman
    Rencana Anggaran
    Defa Meidi Wijaya
    Belum ada peringkat
  • Definisi Batubara
    Definisi Batubara
    Dokumen7 halaman
    Definisi Batubara
    Defa Meidi Wijaya
    Belum ada peringkat
  • Rencana Anggaran
    Rencana Anggaran
    Dokumen1 halaman
    Rencana Anggaran
    Defa Meidi Wijaya
    Belum ada peringkat
  • 4
    4
    Dokumen2 halaman
    4
    Defa Meidi Wijaya
    Belum ada peringkat
  • Dasar - Dasar Geologi Teknik
    Dasar - Dasar Geologi Teknik
    Dokumen5 halaman
    Dasar - Dasar Geologi Teknik
    Defa Meidi Wijaya
    Belum ada peringkat
  • Ipi 256709
    Ipi 256709
    Dokumen8 halaman
    Ipi 256709
    anisfirdasari
    Belum ada peringkat
  • Hari Ini
    Hari Ini
    Dokumen4 halaman
    Hari Ini
    Defa Meidi Wijaya
    Belum ada peringkat
  • 4
    4
    Dokumen2 halaman
    4
    Defa Meidi Wijaya
    Belum ada peringkat
  • Batbeku
    Batbeku
    Dokumen9 halaman
    Batbeku
    Defa Meidi Wijaya
    Belum ada peringkat
  • Alat Pelinding Diri
    Alat Pelinding Diri
    Dokumen4 halaman
    Alat Pelinding Diri
    Defa Meidi Wijaya
    Belum ada peringkat
  • Kambrium
    Kambrium
    Dokumen8 halaman
    Kambrium
    Defa Meidi Wijaya
    Belum ada peringkat
  • Lindung Yaitu Menjaga
    Lindung Yaitu Menjaga
    Dokumen3 halaman
    Lindung Yaitu Menjaga
    Defa Meidi Wijaya
    Belum ada peringkat
  • Sumber Paper
    Sumber Paper
    Dokumen1 halaman
    Sumber Paper
    Defa Meidi Wijaya
    Belum ada peringkat
  • Makalah Merapi 010. Revisi Pa Kasno
    Makalah Merapi 010. Revisi Pa Kasno
    Dokumen14 halaman
    Makalah Merapi 010. Revisi Pa Kasno
    nturie
    Belum ada peringkat
  • Alat Pelinding Diri
    Alat Pelinding Diri
    Dokumen4 halaman
    Alat Pelinding Diri
    Defa Meidi Wijaya
    Belum ada peringkat
  • Lindung Yaitu Menjaga
    Lindung Yaitu Menjaga
    Dokumen3 halaman
    Lindung Yaitu Menjaga
    Defa Meidi Wijaya
    Belum ada peringkat
  • Esin Bor Tumbuk
    Esin Bor Tumbuk
    Dokumen10 halaman
    Esin Bor Tumbuk
    Defa Meidi Wijaya
    Belum ada peringkat
  • Cara Menghentikan Pendarahan
    Cara Menghentikan Pendarahan
    Dokumen30 halaman
    Cara Menghentikan Pendarahan
    Defa Meidi Wijaya
    Belum ada peringkat
  • Merapi Akuifer Dan Kimia
    Merapi Akuifer Dan Kimia
    Dokumen2 halaman
    Merapi Akuifer Dan Kimia
    Defa Meidi Wijaya
    Belum ada peringkat
  • Iling
    Iling
    Dokumen31 halaman
    Iling
    Defa Meidi Wijaya
    Belum ada peringkat
  • Resume Hidro
    Resume Hidro
    Dokumen22 halaman
    Resume Hidro
    Defa Meidi Wijaya
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Defa Meidi Wijaya
    Belum ada peringkat
  • MERAPI - Akuifer - Maghfur
    MERAPI - Akuifer - Maghfur
    Dokumen19 halaman
    MERAPI - Akuifer - Maghfur
    Defa Meidi Wijaya
    Belum ada peringkat
  • Konsep Geodesi Untuk Spasial
    Konsep Geodesi Untuk Spasial
    Dokumen17 halaman
    Konsep Geodesi Untuk Spasial
    Defa Meidi Wijaya
    Belum ada peringkat
  • Diagenesis Batuan Karbonat
    Diagenesis Batuan Karbonat
    Dokumen7 halaman
    Diagenesis Batuan Karbonat
    Amri Yogi
    Belum ada peringkat
  • Dari Everand
    Belum ada peringkat
  • Dari Everand
    Belum ada peringkat