Anda di halaman 1dari 12

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PASIEN HARI KE-1 GANGGUAN

PROSES PIKIR

1. Proses keperawatan
a) Kondisi klien:
Klien nampak duduk di tempat tidur saja dan sesekali berjalan-jalan disekitar ruangan
perawatan klien.
b) Diagnosa keperawatan:
Gangguan proses pikir
c) Tujuan:
- Klien mampu membentuk orientasi realitas waktu, orang dan tempat
- Klien mampu mendiskusikan kebutuhan yang tidak terpenuhi
- Klien mampu memenuhi kebutuhan
- Klien mampu memasukkan kegiatan harian di jadwal
d) Tindakan keperawatan:
 Membina hubungan saling percaya
- Mengucapkan salam
- Memperkenalkan diri
- Menanyakan perasaan saat ini
- Membuat kontrak topik, waktu dan tempat
 Membentuk orientasi klien
- Menanyakan orientasi tempat
- Menanyakan orientasi waktu
- Menanyakan orientasi orang
 Mendiskusikan kebutuhan yang belum terpenuhi
- Menanyakan kebutuhan apa yang diinginkan
- Menanyakan kebutuhan yang belum terpenuhi
 Membantu memenuhi kebutuhan yang dipilih dalam jadwal kegiatan harian
- Membantu kebutuhan ADL klien yang belum terpenuhi
- Memasukkan kegiatan yang dipilih dalam jadwal kegiatan harian

2. Strategi komunikasi dalam pelaksanaan tindakan keperawatan


Orientasi
a. Salam terapeutik
”Selamat pagi pak, perkenalkan nama saya Ritma Wahyu Hartanti yang bertugas merawat
bapak pagi ini dari jam 07.00 sampai jam 14.00 WIB. Nama bapak/ibu siapa ? Biasanya
dipanggil siapa?”
b. Evaluasi atau validasi
”Bagaimana perasaan bapak/ibu hari ini? Tadi malam bisa tidur? Apa ada keluhan hari ini
?”
c. Kontrak
”Baik pak/ibu, bagaimana jika hari ini berdiskusi tentang kebutuhan yang belum terpenuhi
dan bagaimana memenuhinya”
”Berapa lama bisa diskusi? Bagaimana jika 10 menit? bersedia”
”Bapak/ibu ingin kita berdiskusi dimana? Disini ya?”
Kerja
- ”Pak,saya ingin tanya, apakah bapak/ibu tau berada dimana sekarang?”
- ” Pak, apakah bapak/ibu tau kenapa bisa di rumah sakit?”
- ” Pak, apakah bapak/ibu tau ini siapa ? (menunjuk anggota keluarga yang menemani)
- ”Bagus,bapak/ibu telah menjawab pertanyaan saya ”
- ”Pagi ini apakah bapak/ibu sudah mandi ?
- ”Biasanya di rumah mandinya disuruh atau bapak/ibu sendiri yang meminta?”
- ”Baik pak/bu , kalau begitu setelah diskusi ini, mandi pakai sabun dan ganti baju ya ?”
- ”Bagus sekali”
- ”Sekarang bapak/ibu ingin melakukan kegiatan apa ? bagaimana jika kita melakukan
kegiatan jalan-jalan didepan/halaman”
- ”Baiklah bapak/ibu ingin melakukan kegiatan apa ?”
- ”Bagaimana kalau bapak/ibu berbincang dengan keluarga atau teman yang lain ?”
- ”Baiklah, kegiatannya hari ini jangan lupa dilakukan ya. Apakah bapak/ibu mengerti ? Bagus
sekali”
Terminasi
a) Evaluasi
Subyektif: ”Bagaimana perasaan bapak/ibu setelah diskusi kita ini?”
Obyektif: ” bapak/ibu bisa ulangi apa yang kita diskusikan tadi?, baik bagus... saya
masukkan di jadwal kegiatan harian ya...”
b) Rencana tindak lanjut
” bapak/ibu tadi kita sudah diskusi mengenai kebutuhan pak sucipto yang belum terpenuhi,
harapannya tolong bapak/ibu lakukan apa yang tadi sudah saya diskusikan ya”
c) Kontrak yang akan datang
”bapak/ibu, besok kita ketemu lagi ya. Kita diskusi tentang kemampuan bapak yang lain.”
”Besok pak/bu saya temui jam berapa?... Baik, sampai ketemu besok ya.”
d) Salam dan terima kasih
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PASIEN HARI KE-2 GANGGUAN
PROSES PIKIR

1. Proses keperawatan
e) Kondisi klien:
Klien nampak duduk di tempat tidur saja dan sesekali berjalan-jalan disekitar ruangan
perawatan klien.
f) Diagnosa keperawatan:
Gangguan proses pikir
g) Tujuan:
- Klien mampu evaluasi kegiatan pemenuhan kebutuhan pasien
- Klien mampu mendiskusikan kemampuan yang dimiliki
- Klien mampu melatih kemampuan yang dipilih dan berikan pujian
- Klien mampu memasukkan kegiatan harian di jadwal
h) Tindakan keperawatan:
 Membina hubungan saling percaya
- Mengucapkan salam
- Memperkenalkan diri
- Menanyakan perasaan saat ini
- Membuat kontrak topik, waktu dan tempat
 Evaluasi pemenuhan kebutuhan
- Menanyakan aktivitas yang sudah dilakukan
- Menyakan aktivitas yang ingin dilakukan
- Menanyakan kebutuhan yang belum terpenuhi
 Mendiskusikan kemampuan yang dimiliki klien
- Menanyakan kemampuan apa yang dimiliki klien
- Menanyakan kemampuan apa yang dipilih klien yang dapat dilakukan di RS
 Melatih kemampuan klien yang telah dipilih
 Membatu memasukkan ke jadwal harian klien terkait aktivitas atau kebutuhan klien
dan kemampuan klien
- Membantu kebutuhan ADL klien yang belum terpenuhi
- Memasukkan kegiatan yang dipilih dalam jadwal kegiatan harian
2. Strategi komunikasi dalam pelaksanaan tindakan keperawatan
Orientasi
d. Salam terapeutik
”Selamat pagi pak/ibu, Apakah bapak ingat nama saya?”, ”Nama saya siapa pak?”
”Bagus, saya Ritma Wahyu bertugas merawat bapak/ibu pagi ini dari jam 07.00 sampai
jam 14.00 WIB.
Evaluasi atau validasi
”Bagaimana perasaannya hari ini?
Tadi malam bisa tidur?, ” Apa yang dirasakan bapak setelah bangun tidur? Apa ada
keluhan hari ini ?”
e. Kontrak
”Baik, bagaimana jika hari ini berdiskusi tentang kemampuan atau hobi”
”Berapa lama bisa diskusi? Bagaimana jika 10 menit? bersedia”
”Bapak/ibu ingin kita berdiskusi dimana? Disini ya ?”
Kerja
- ”Pak/bu,saya ingin tanya, apakah bapak/ibu tau bapak/ibu berada dimana sekarang?”
- ” apakah bapak/ibu tau kenapa bisa di rumah sakit?”
- ” Pak, apakah bapak/ibu tau ini siapa ? (menunjuk anggota keluarga yang menemani)
- ”Bagus, bapak/ibu telah menjawab pertanyaan saya ”
- ”Pagi ini apakah sudah mandi ?
- ”Biasanya di rumah mandinya disuruh atau bapak/ibu sendiri yang meminta?”
- ”Baik, kalau begitu setelah diskusi ini, mandi dan ganti baju ya ?”
- ”Bagus sekali”
- ”Sekarang bapak/ibu ingin melakukan kegiatan apa ? bagaimana jika kita melakukan
kegiatan jalan-jalan didepan/halaman”
- ”Baiklah bapak/ibu ingin melakukan kegiatan apa ?”
- ”Hobinya bapak/ibu apa? Atau kesukaan bapak/ibu apa?”
- ”Di tempat rehab ada sound speaker. Apakah bapak/ibu bersedia kita kesana untuk
mendengarkan musik yang sukai?”
- ”Oh gak papa kalau bapak/ibu gak mau?”
- Kalau begitu apa yang bapak/ibu inginkan sekarang?”
- Oh iya, pak/bu bisa main ke ruang rehabilitasi disana ada sound dan speaker untuk
mendengarkan musik, selain itu bapak juga coba ngobrol sama pasien atau keluarga pasien
yang lain ya?”
- ”Bagus, kalau bapak/ibu ingin merapikan tempat tidurnya untuk kegiatan yang dilakukan”
- ”Kalau begitu saya masukkan ke jadwal harian bapak/ibu ya, setlah mandi merapikan tempat
tidurnya
Terminasi
e) Evaluasi
Subyektif: ”Bagaimana perasaannya setelah diskusi kita ini?”
Obyektif: ” bisa ulangi apa yang kita diskusikan tadi?, baik bagus... saya masukkan di
jadwal kegiatan harian ya...”
f) Rencana tindak lanjut
” pak tadi kita sudah diskusi mengenai kegiatan bapak dan kemampuan yang bapak miliki,
harapannya tolong pak lakukan apa yang tadi sudah saya diskusikan ya”
g) Kontrak yang akan datang
” pak, besok kita ketemu lagi ya. Kita diskusi tentang kemampuan lain yang pak bapak
miliki.”
”Besok bapak/ibu saya temui jam berapa?... Baik, sampai ketemu besok ya.”
h) Salam dan terima kasih
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
PERTEMUAN KE-1 KELUARGA

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
- Keluarga tampak tenang, kontak mata baik, menjawab pertanyaan perawat dengan baik
2. Diagnosa keperawatan :
Gangguan Proses Pikir
3. Tujuan khusus
- Bina hubungan saling percaya
- Mendiskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat pasien
- Menjelaskan mengenai gangguan proses pikir
- Menjelaskan mengenai peran keluarga
4. Tindakan keperawatan:
 Membina hubungan saling percaya
- Mengucapkan salam
- Memperkenalkan diri
- Membuat kontrak topik, waktu dan tempat
 Menjelaskan mengenai gangguan proses pikir
- Menjelaskan pengertian, tanda gejala dan proses terjadinya gangguan proses
pikir
 Menjelaskan mengenai peran keluarga
- Membantu kebutuhan ADL klien yang belum terpenuhi
- Memasukkan kegiatan yang dipilih dalam jadwal kegiatan harian
B. Strategi Komunikasi Dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan Orientasi
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik:
“Selamat pagi pak/bu saya Ritma Wahyu, nama panggilan saya Ritma. Saya mahasiswi UMM.
Bapak/ibu namanya siapa? ”
b. Evaluasi/ Validasi:
“Bagaimana perasaannya hari ini?”
c. Kontrak:
Topik :“Baiklah kalau begitu, bagaimana kalau kita ngobrol tentang
Bapak/ibu yang saat ini sedang dirawat disini, sambil kita
mencoba untuk lebih saling mengenal?”
Tempat :“Dimana kita akan ngobrol Pak/bu ? Bagaimana kalau kita berbincang di sini
saja?”
Waktu :“Bagaimana kalau 15-20 menit?”
2. Fase Kerja:
“Baiklah, sekarang kita berbincang-bincang sebentar ya, jadi setelah saya ngobrol dengan
bapak/ibu, kelihatanya Pak/bu ini ada kebiasaan budaya atau kebiasaan agama yang biasa
dilakukan ? Kalo boleh tau kebiasaan apa ya ?”
“Apakah sebelumnya ada kesulitan dalam merawat bapak/ibu?”
“Selama bapak/ibu mengatakan jika dirinya tidak dapat memenuhi syarat sringat maka dia
mendapat dampak berupa gangguan tidur selama 4 hari, keluarga sudah melakukan apa ya ?”
“Selama pengobatan apakah bapak/ibu mengalami perubahan?”
“Jadi bapak/ibu terjadi gangguan pada proses pikir sehingga tidak bisa membedakan realita.
Gejala nya seperti mengatakan jika dirinya terkena dampak. Biasanya gejala nya muncul jika
terdapat sumber stress yang dapat menimbulkan gangguan seperti itu”
“Ada beberapa cara untuk berkomunikasi dengan bapak/ibu, salah satunya tidak mengikuti jika
bapak menyebut dirinya sedang mengalami gangguan tidur akibat tidak dapat memnuhi syarat
srigat atau nyekar di makam, dan tetap diajak berbicara tentang hal hal yang positif”
“dan untuk pemenuhan kebutuhan bapak/ibu, sulit untuk berpakaian rapi dengan rapi dan
berinteraksi dengan orang lain, jadi keluarga bisa membantu dalam pemenuhan kebutuhan
bapak/ibu seperti memilih baju dan kebutuhan yang lainnya”
“jadi disini bapak/ibu juga membantu kami dalam penyembuhan pasien, karena keluarga adalah
orang terdekat pasien, yang nantinya kemungkinan bisa mempermudah proses terapinya, begitu”

3. Fase Terminasi:
a. Evaluasi Subyektif:
“Bagaimana perasaan Bapak/ibu setelah kita berbincang-bincang tadi?”
b. Evaluasi Obyektif:
“Bapak/ibu masih ingat dengan apa yang sudah saya sampaikan tadi?”
c. Rencana tindak lanjut
“jadi saya berharap keluarga bisa membantu bapak/ibu untuk membantu proses
penyembuhannya”
d. Kontrak yang akan datang
Topik : “Bapak/ibu bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang lagi?”
Waktu : “Kira-kira jam berapa Bapak/ibu? Bagaimana kalau besok 10.00 ?”
Tempat : “bagaimana kalau berbincang-bincangnya disini saja ?”
“ baik, kalau begitu saya pamit dulu ya pak, terima kasih.”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
PERTEMUAN KE-2 KELUARGA

C. Proses Keperawatan
5. Kondisi klien
- Keluarga tampak tenang, kontak mata baik, menjawab pertanyaan perawat dengan baik
6. Diagnosa keperawatan :
Gangguan Proses Pikir
7. Tujuan khusus
- Bina hubungan saling percaya
- Evaluasi kegiatan pemenuhan kebutuhan pasien dan berikan pujian
- Latih cara memenuhi kebutuhan pasien
- Latih cara melatih kemampuan yang dimiliki pasien
- Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan memberi pujian
8. Tindakan keperawatan:
 Membina hubungan saling percaya
- Mengucapkan salam
- Memperkenalkan diri
- Membuat kontrak topik, waktu dan tempat
 Evaluasi pemenuhan kebutuhan pasien
- Mengevaluasi keluarga dlam membantu pemenuhan kebutuhan pasien
 Latih cara memenuhi kebutuhan pasien
- Membantu kebutuhan ADL klien yang belum terpenuhi
 Latih cara melatih kemampuan yang dimilki pasien
 Membantu memasukkan kegiatan yang dipilih dalam jadwal kegiatan
harian pasien
D. Strategi Komunikasi Dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan Orientasi
2. Fase Orientasi
d. Salam Terapeutik:
“Selamat pagi saya Ritma Wahyu, nama panggilan saya Ritma. Saya mahasiswi UMM.
Bapak/ibu namanya siapa? ”
e. Evaluasi/ Validasi:
“Bagaimana perasaannya hari ini?”
f. Kontrak:
Topik :“Baiklah kalau begitu, bagaimana kalau kita ngobrol tentang
Bapak/ibu yang saat ini sedang dirawat disini, sambil kita
mencoba untuk lebih saling mengenal?”
Tempat :“Dimana kita akan ngobrol Pak ? Bagaimana kalau kita berbincang di sini saja?”
Waktu :“Bagaimana kalau 15-20 menit?”
2. Fase Kerja:
“Baiklah Pak, sekarang kita berbincang-bincang sebentar ya pak?’, “Apakah sebelumnya ada
kesulitan dalam merawat?”
“Selama bapak/ibu mengatakan jika dirinya tidak dapat memenuhi syarat sringat maka dia
mendapat dampak berupa gangguan tidur selama 4 hari, keluarga sudah melakukan apa ya ?”
“Tadi aktivitasnya bapak/ibu melakukan apa saja ya pak/bu? Mulai dari bangun tidur sampai
sekarang?”
“ Bagaimana tidurnya bapak/ibu semalam ?”
“Kemaren saya ajarkan apa ya pak terkait kondisi bapak/ibu?”
“Inggih bagus pak/ibu, mulai diajak ngobrol ya pak, jangan lupa diajak jalan jalan kedepan, agar
bapak/ibu bisa mengenal pasien lain tidak hanya ke kamar mandi.”
Tadi bapak/ibu mengatakan pasien sudah mandi tetapi tidak memakai sabun apa yang bapak/ibu
lakukan?”
Oh iya, coba mulai dibantu jika pasien mandi dengan menggunakan sabun”
“Untuk selanjutnya saya akan menjelaskan terkait cara melatih klien untuk memilih kemampuan
yang dimiliki.”
“jadi disini bapak/ibu juga membantu kami dalam penyembuhan pasien, karena keluarga adalah
orang terdekat pasien, yang nantinya kemungkinan bisa mempermudah proses terapinya, begitu
Pak”
“Bapak/ibu tahu apa kesukaan pasien?”
“Nah, pak karena pasien suka mendengarkan music mungkin nanti kalo ada waktu longgar coba
ajak pasien ke ruang rehab medic terdapat speaker dan sound agar pasien bisa sambil berjalan-
jalan serta Pak sucipto dapat mengenal pasien lain”.
“Nanti bapak/ibu coba membantu pasien untuk berdiskusi terkait kemampuan yang dia miliki,
kemudian bantu pasien untuk memilih salah satu kemampuan yang dimiliki tersebut.”
“Tujuan dari terapi ini agar pasien dapat mengontrol terkait keyakinannya terkait syarat sringat.
Bagamaina apakah bapak/ibu setuju?”
Baik pak, jika Pasien sudah menentukan pilihan nya kemudian lanjutkan dengan mendiskusikan
kemampuan yang telah dipilih oleh pasaien dimasukkan kedalam jadwal kegiatan ya pak,?
3. Fase Terminasi:
e. Evaluasi Subyektif:
“Bagaimana perasaan Bapak/bu setelah kita berbincang-bincang tadi?”
f. Evaluasi Obyektif:
“Bapak/ibu masih ingat dengan apa yang sudah saya sampaikan tadi?”
g. Rencana tindak lanjut
“jadi saya berharap keluarga bisa membantu pasien ya pak untuk membantu proses
penyembuhannya”
h. Kontrak yang akan datang
Topik : “Bapak/ibu bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang lagi?”
Waktu : “Kira-kira jam berapa Bapak/ibu? Bagaimana kalau besok 11.00 ?”
Tempat : “bagaimana kalau berbincang-bincangnya disini saja ?”
“ baik, kalau begitu saya pamit dulu ya pak/bu, terima kasih.”

Anda mungkin juga menyukai