Disusun Oleh:
Kelompok 6
Adi Setiawan 4006180018
Astrid caroline Pitna 4006180056
Nugraha Adi RK 4006180009
Rifa Fitria 4006180021
Sri Nur Indah 4006180007
Yuliska Sari Dewi 4006180024
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang dengan
izin, rahmat, dan karunia-Nya, akhirnya penulis bisa menyelesaikan makalah
dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada Tn. X (40 Tahun) Dengan Kasus Gagal
Ginjal Kronis”. Sholawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad
SAW, keluarganya, sahabatnya dan seluruh pemeluk agamanya.
Selama proses penyelesaian makalah ini tidak terlepas dari peran dan
dukungan dari orang-orang terbaik yang telah memberikan sumbangan baik
pikiran, bimbingan, pengarahan maupun dorongan semangat. Oleh karena itu,
secara khusus penulis sampaikan terima kasih kepada pihak yang terkait dalam
penyusunan makalah ini.
Semoga segala bantuan dan dukungan yang diberikan kepada kami,
mendapat imbalan yang berlipat dari Allah Subhanahu Wata’ala. Penulis
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan yang
mungkin terdapat pada makalah ini. Oleh karena itu, saran dan kritik yang
membangun sangat diharapkan untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Besar harapan penulis makalah ini dapat bermanfaat untuk penulis
khususnya, serta bagi masyarakat pada umumnya. Semoga Allah SWT meridoi
dan dijadikan sebagai suatu bentuk amal ibadah. Amin
Penulis
Kelompok 6
2
DAFTAR ISI
COVER.............................................................................................................
KATA PENGANTAR.......................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Tujuan.................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................4
A. Pengertian Gagal Ginjal Kronik.........................................................4
B. Klasifikasi Gagal Ginjal Kronik.........................................................4
C. Etiologi Gagal Ginjal Kronik.............................................................5
D. Manifestasi Klinis Gagal Ginjal Kronik.............................................5
E. Patofisiologi Gagal Ginjal Kronik......................................................6
F. Pathway Gagal Ginjal Kronik.............................................................8
G. Komplikasi Gagal Ginjal Kronik........................................................9
H. Pemeriksaan Penunjang Gagal Ginjal Kronik....................................9
BAB III KASUS...............................................................................................12
BAB IV ASUHAN KEPERAWATAN..............................................................13
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...........................................................26
A. Kesimpulan.........................................................................................26
B. Saran...................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................27
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Gagal ginjal kronik adalah Penyakit yang bisa timbul karena kerusakan
pada filtrasi dan sekresi ginjal akan berujung pada gagal ginjal kronik atau
disebut chronic kidney disease (CKD). Chronic kidney disease sendiri di
sebabkan oleh beberapa faktor yaitu hipertensi, glomerulonefritis, nefropati
analgesik, nefropati diabetic, nefropati refluk, ginjal polikistik, obstruksi dan gout
(Mansjoer, 2007).
Penyakit Ginjal Kronik (PGK) kini telah menjadi persoalan kesehatan
serius masyarakat di dunia. Menurut WHO (2012) penyakit ginjal dan saluran
kemih telah menyebabkan kematian sekitar 850.000 orang setiap tahunnya. Hal
ini menunjukkan bahwa penyakit ini meduduki peringkat ke -12 tertinggi angka
kematian atau peringkat tertinggi ke-17 angka kecacatan. Saat ini terdapat satu
juta penduduk dunia yang sedang menjalani terapi pengganti ginjal (dialisis) dan
angka ini terus bertambah sehingga diperkirakan pada 2010 terdapat dua juta
orang yang menjalani dialisis.
Prevalensi PGK pada tahun 1999-2006 di Amerika ialah sekitar 11,5%
dengan stadium 1-2 sebanyak 4,8% dan stadium 3–5 sebanyak 6,7%, serta 47%
terjadi pada usia lebih dari 70 tahun. Prevalensi PGK dengan penurunan fungsi
ginjal (nilai GFR kurang dari 60 mL/min per 1,73 m2) sebesar 10% pada populasi
dewasa, sedangkan 5% populasi dewasa mengalami kerusakan ginjal dengan
albumin urin sekitar 30 mg/g kreatinin tanpa penurunan GFR. Kejadian PGK akan
terus meningkat hingga 20 tahun yang akan datang dan diperkirakan insidensi
PGK pada tahun 2020 ialah 28 juta kasus dan meningkat menjadi 38 juta kasus
pada tahun 2030.
Berdasarkan data dari Taiwan Society of Nephrology (TSN) dilaporkan
bahwa insidensi penderita ESRD meningkat 2,6 kali dari 126 kasus per juta
penduduk menjadi 331 kasus per juta penduduk pada tahun 1990-2001. Pada
tahun 2007, TSN menyatakan terdapat 48.072 pasien menjalani terapi HD dan
4.465 menjalani peritoneal dialisis.
2
nefropati diabetik (52%), hipertensi (24%), kelainan bawaan (6%), asam urat
(1%), penyakit lupus (1%) dan lain-lain.
Jumlah pasien hemodialisis baik pasien baru maupun pasien aktif sejak
tahun 2007 sampai 2016 mengalami peningkatan, terutama pada tahun 2015
hingga 2016. Berdasarkan usia, pasien hemodialisis terbanyak adalah kelompok
usia 45 64 tahun, baik pasien baru maupun pasien aktif.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari makalah ini adalah mampu memahami konsep
penyakit gagal ginjal kronik dan mempelajari asuhan keperawatan pada pasien
gagal ginjal kronik.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui Pengertian Gagal Ginjal Kronik
b. Mengetahui Klasifikasi Gagal Ginjal Kronik
c. Mengetahui Etiologi Gagal Ginjal Kronik
d. Mengetahui Manifestasi Klinis Gagal Ginjal Kronik
e. Mengetahui Patofisiologi Gagal Ginjal Kronik
f. Mengetahui Pathway Gagal Ginjal Kronik
g. Mengetahui komplikasi Gagal Ginjal Kronik
h. Mengetahui Pemeriksaan Penunjang Gagal Ginjal Kronik
i.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Manifestasi kardiovaskuler
6
Mencakup hipertensi (akibat retensi cairan dan natrium dari aktivasi sistem
renin-angiotensin-aldosteron), pitting edema (kaki,tangan,sakrum), edema
periorbital, Friction rub perikardial, pembesaran vena leher.
2. Manifestasi dermatologi
Warna kulit abu-abu mengkilat, kulit kering, bersisik, pruritus, ekimosis, kuku
tipis dan rapuh, rambut tipis dan kasar.
3. Manifestasi Pulmoner
4. Manifestasi Gastrointestinal
5. Manifestasi Neurologi
6. Manifestasi Muskuloskeletal
7. Manifestasi Reproduktif
(Smeltzer, 2010).
12
BAB III
KASUS
Saya sangat tidak menyangka di usia saya yang baru 40 tahun ini harus
mengalami sakit seperti sekrang ini. Pekerjaan saya sebagai supir
angkutan barang memang membuat saya punya kebiasaan jelek yaitu
sering menahan keinginan berkemih dan jarang minum air putih , biasa
minum kurang 4 gelas/hari, saya juga mempunyai riwayat penyakit
hipertensi 15 tahun yang lalu dan tidak terkontrol. Sejak 1 tahun lalu saya
harus menjalani Hemodialisa. Sudah satu bulan ini saya tidak melanjutkan
HD, dan sudah seminggu ini juga saya merasa sangat pucat, lemas dan
sesak. Kemarin saya coba untuk pergi ke poliklinik dan petugas kesehatan
menyatakan saya mengalami oedema anasarka, urea frost dan oliguria.
Sempat juga saya melihat hasil pemeriksaan kemarin yang menunjukkan
hasil: BB 56 Kg TB 152 cm, BP 170/100 mmHg, HR 96 x/mnt, RR 24 x/
menit, lab: Hb 8.00 gr%, BUN 312, kreatinin plasma 3.1. Terapi:
direncanakan tranfusi PRC 2 labu, diet rendah garam, rendah protein dan
rendah kolesterol, Hemapo 50 iu/kg IV. Saya berharap kondisi saya cepat
membaik kembali. Dan cuckup sekali kegagalan ini saya rasakan.
13
BAB IV
ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
a. Nama : Tn. X
b. Umur : 40 Tahun
c. Jenis Kelamin : Laki-laki
d. Agama : Islam
e. Pekerjaan : Supir
2. Keluhan Utama
Pasien mengeluh lemas
3. Riwayat Kesehatan Saat Ini
Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 26 deember 2018 pukul
09.00 WIB oleh perawat A pada Tn. X, klien merasa sangat pucat, sesak dan
lemas sejak seminggu yang lalu.
4. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Klien mengatakan mempunyai riwayat hipertensi sejak 15 tahun yang
lalu.
5. Pola Kebiasaan
Klien mengatakan sering menahan keinginan berkemih dan jarang minum
air putih, biasa minum kurang 4 gelas/hari.
6. Pemeriksaan Fisik
a. Antropometri
Berat Badan : 56 Kg
Tinggi Badan: 152 Cm
IMT : 24.2
b. Tanda – Tanda Vital
Tekanan Darah : 170/100 mmHg
Nadi : 96 x/Menit
Respirasi : 24 x/Menit
14
c. Pengkajian Sistem
1) Kardiovaskuler
Tekanan Darah : 170/100 mmHg
Nadi : 96 x/Menit
2) Respirasi
Respirasi : 24 x/Menit
3) Integumen
Pucat
urea frost
4) Eliminasi
Oliguri
5) Muskuloskeletal
Edema anasarca
7. Hasil Laboratorium
B. ANALISA DATA
N
DATA ETIOLOGI MASALAH
O
1 DS: Riwayat Hipertensi Kelebihan
1. Klien mengatakan
Volume Cairan
sering menahan
Suplai darah ke ginjal menurun
keinginan berkemih
2. Jarang minum air putih,
Gangguan fungsi ginjal dan
biasa minum kurang 4
GFR menurun
gelas/hari.
3. Klien mengatakan
mempunyai riwayat Gagal ginjal kronik
hipertensi sejak 15
tahun yang lalu. Proteinuria
DO:
1. TD : 170/100 mmHg Hipoalbumin
2. Nadi : 96 x/Menit
3. RR : 24 x/Menit
4. BB : 56 Kg Tekanan osmotik plasma
5. TB : 152 Cm
menurun
6. IMT: 24.2
7. Edema Anasarka
8. Oliguria
Retensi Na
9. BUN 312 gr/dL
10. kreatinin plasma 3.1
gr/dL Edema
11. urea frost
KELEBIHAN VOLUME
CAIRAN DALAM TUBUH
Produksi Hb menurun
Oksihemoglobin menurun
Lemah, sesak
GANGGUAN PERFUSI
JARINGAN
17
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
1 Kelebihan Volume Cairan berhubungan dengan retensi cairan dan
natrium ditandai dengan edema anasarca
2 Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan suplai O2
ditandai dengan Hb 8mg/dL
18
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
3. RR : 24 x/Menit program
4. BB : 56 Kg 5. Mengurangi terjadinya retensi
5. TB : 152 Cm
6. IMT: 24.2 natrium sehingga edema
7. Edema Anasarka berkurang
6. Kolaborasi dengan dokter untuk
8. Oliguria
9. BUN 312 gr/dL pemberian obat diuretik
10. Kreatinin plasma 3.1 6. Mengurangi atau menghilangkan
gr/dL edema yang terjadi.
7. Kolaborasi dengan dokter untuk
11. urea frost
pemberian obat penurun TD
7. Membantu menurunkan tekanan
darah
20
2 Gangguan perfusi TUPAN: 1. Kaji suara dan irama jantung 1. Frekuensi jantung tak teratur,
Perfusi jaringan adekuat
jaringan berhubungan klien takipnea, dispnea dan edema/
dengan penurunan TUPEN: distensi jugular menunjukan
Setelah dilakukan
suplai O2 GGK
tindakan keperawatan
2. Kaji adanya derajat hipertensi
DS:
selama 3x24 jam perfusi
1. Klien mengeluh 2. Hipertensi bermakna dapat terjadi
jaringan adekuat dengan
lemas karena gangguan pada sistem
2. Klien mengeluh kriteria hasil:
aldosteron renin angiotensin
1. TD : 120/80 mmHg
sesak
2. Nadi : 80 x/Menit (disebabkan oleh disfungsi
3. RR : 20 x/Menit
DO: ginjal).
4. Tampak segar
1. TD : 170/100 mmHg
5. Tidak pucat 3. Kaji tingkat aktivitas, respon
2. Nadi : 96 x/Menit
6. Tidak sesak
3. RR : 24 x/Menit terhadap aktivitas 3. Kelelahan dapat menyertai GJK
4. Tampak lemas Hb 12 gr%
juga anemia
5. Hb 8.00 gr%
4. Kolaborasi untuk pemeriksaan
Laboratorium 4. Ketidakseimbangan dapat
menggangu konduksi elektrikal
dan fungsi jantung
5. Kolaborasi dengan dokter untuk
pemberian therapi tranfusi darah 5. Mengurangi atau menghilangkan
21
E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
N DIAGNOSA HARI,
IMPLEMENTASI RESPON
O KEPERAWATAN TANGGAL, JAM
1 Kelebihan Volume Rabu, 1. Mengobservasi tanda-tanda vital 1. TD: 140/90 mmHg, N:
26 Desember 2018
Cairan berhubungan 80x/mnt, RR: 22X/mnt, T:37
09.00 WIB
dengan retensi cairan 09.10 WIB 2. Mengkaji pitting edema di tubuh
2. Edema berkurang
dan natrium klien.
09.12 WIB
3. Mengobservasi intake dan output 3. Klien mengatakan paham
klien. mengenai diet cairan per oral
09.15 WIB
4. Menganjurkan klien untuk
4. Klien mengatakan akan
mengunyah permen karet rendah
mengunyah peremen karet
gula
09.30 WIB rendah gula
program 6. Terapi:
Diet rendah garam,
09.55 WIB Rendah protein dan rendah
kolesterol
7. Berkolaborasi dengan dokter untuk
09.56 WIB
pemberian obat diuretik 7. Obat furosemide
2 Gangguan perfusi Rabu, 1. Mengkaji suara dan irama jantung 1. Suara jantung lup dup
26 Desember 2018 (S1 dan S2)
jaringan berhubungan klien
10.00 WIB
dengan penurunan 2. Klien memiliki riwayat
10.07 WIB
suplai O2 hipertensi
Hasil TD: 140/90 mmHg
2. Mengkaji adanya derajat hipertensi
3. Aktifitas sehari hari klien
10.10 WIB
sebagai supir
Hemapo 50 ui
4. Melakukan kolaborasi untuk
pemeriksaan Laboratorium
F. EVALUASI KEPERAWATAN
NO EVALUASI
1 Subjective
1. Klien mengatakan sering menahan keinginan berkemih
2. Klien mengatakan biasa minum kurang 4 gelas/hari.
3. Klien mengatakan mempunyai riwayat hipertensi sejak 15 tahun
yang lalu.
Objective
1. TD : 140/90 mmHg
2. Nadi : 80 x/Menit
3. RR : 22 x/Menit
4. T : 37 oC
5. Edema berkurang
6. Berkemih 5-7 x/hari
7. BUN 150 gr/dL
8. kreatinin plasma 1.5 gr/dL
9. tidak terjadi urea frost
Assessment
Masalah kelebihan volume Ciaran belum teratasi
Planning
Lanjutkan intervensi
25
2 Subjective
1. Klien mengatakan sudah merasa tidak lemas
2. Klien mengatakan sesak berkurang
Objective
1. TD : 140/90 mmHg
2. Nadi : 80 x/Menit
3. RR : 22 x/Menit
4. Tampak tidak pucat
5. Hb 10.00 gr%
Assessment
Masalah gangguan perfusi jaringan belum teratasi
Planning
Lanjutkan Intervensi
26
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Tn. X (40 tahun) memiliki kebiasaan jelek yaitu sering menahan
keinginan berkemih dan jarang minum air putih , biasa minum kurang 4
gelas/hari, juga mempunyai riwayat penyakit hipertensi 15 tahun yang lalu
dan tidak terkontrol. Diketahui Tn. X mengalami gagal ginjal kronis atau
Chronic Kidney Disease (CKD) yang merupakan gangguan fungsi ginjal
yang progresif dan irreversible dimana ginjal gagal untuk
mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit,
yang menyebabkan uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam
darah).
CKD ditandai dengan penurunan fungsi ginjal yang irreversible
pada suatu derajat atau tingkatan yang memerlukan terapi pengganti ginjal
yang tetap berupa dialisis atau transplantasi ginjal. Tn. X sejak 1 tahun lalu
harus menjalani Hemodialisa. Sudah satu bulan ini tidak melanjutkan HD,
sehingga seminggu ini juga sangat pucat, lemas dan sesak. diberikan
intervensi dan dievaluasi perkembangan kesehatannya . Sehingga masalah
Kelebihan Volume Cairan berhubungan dengan retensi cairan dan natrium
ditandai dengan edema anasarca serta masalah keperawatan Gangguan
perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan suplai O2 ditandai
dengan Hb 8mg/dL teratasi sebagian.
B. SARAN
1. Diharapkan bagi tenaga kesehatan terutama perawat mempersiapan diri
sebaik mungkin sebelum melaksanakan tindakan asuhan keperawatan
2. Bagi mahasiswa diharapkan bisa melaksakan tindakan asuhan
keperawatan sesuai prosedur yang ada
3. Bagi pembaca umum diharapkan menjaga selalu kesehatan ginjalnya.
27
DAFTAR PUSTAKA
Bare BG., Smeltzer SC. (2010). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.
Jakarta :EGC. Hal : 45-47.
Derebail V.K, Abhijit V.K., dan Melanie S.J. (2011).Chronic Kidney Disease:
Progression-ModifyingTherapies in Pharmacotherapy: A Pathophysiologic
Approach. Edisi Kedelapan. USA: Mc-GrawHills Companies. Halaman 767
- 782.
National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Disease. 2014. High
Blood Pressure and Kidney Disease. Diakses dari:
http://kidney.niddk.nih.gov/kudiseases/pubs/highblood/.
Diunduh pada 26 Desember 2018.
Suwitra, Ketut: Penyakit Ginjal Kronik. In: Aru W Sudoyo, editor. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Jilid 2. Edisi 5. Jakarta: Interna Publishing; 2009. p. 1035.