OLEH
MUDA PRAJA MUHAMMAD ALWALID
29.0466
POLITIK INDONESIA TERAPAN/POLITIK
PEMERINTAHAN
Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan
nabi agung kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah
menyampaikan petunjukan Allah SWT untuk kita semua, yang
merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar yakni Syariah agama
Islam yang sempurna dan merupakan satu-satunya karunia paling
besar bagi seluruh alam semesta.
Oleh sebab itu, saya sangat menantikan kritik dan saran yang
membangun dari setiap pembaca untuk materi evaluasi saya
mengenai penulisan kertas kerja berikutnya. Saya juga berharap hal
tersebut mampu dijadikan motivasi untuk saya supaya saya lebih
mengutamakan kualitas kertas kerja di masa yang selanjutnya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................i
Daftar isi..........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Permasalahan......................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................1
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan..........................................................................11
3.2 Saran....................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 PERMASALAHAN
Seiring dengan perkembangan zaman, masih banyak masyarakat yang belum
mengenali apa itu pamong praja serta fungsi dan tugasnya. Masyarakat hanya
tahu bahwa pamong itu memiliki citra yang tidak baik. Pamong praja pun belum
dapat memahami apa yang menjadi hak dan kewajibannya sebagai Pamong
Praja yang ideal bagi masyarakat. Maka dari itu, saya akan menjelaskan apa itu
Pamong Praja, fungsi dan tugasnya serta kriteria menjadi pamong praja yang
bijaksana.
1
BAB 2
PEMBAHASAN
2
Regent atau Bupati merupakan jabatan puncak dari pangreh praja sekaligus
menjadi Ketua Regentschapsraad (DPRD kabupaten) dan menjadi alat
pemerintahan kabupaten sebagai daerah otonom.
Sejak itu para Bupati memiliki dua fungsi yakni sebagai perangkat pusat dan
sekaligus sebagai perangkat daerah otonom kabupaten.
Bupati memegang pimpinan harian pada polisi pamong praja dan sebagian
polisi negara di luar kota kota besar.
Menjadi Pamong Praja yang bijaksana itu memiliki sifat Hasta Brata. Hasta
Brata terdiri dari kata Hasta yang berarti delapan dan kata Brata yang berarti
sifat baik.
3
Dalam berbagai literature juga disebutkan bahwa delapan sifat baik itu
merupakan simbol kearifan dan kesabaran dari sang pencipta, yaitu sifat suryo
(matahari), Buwono (bumi), Condro (rembulan), Kartiko (bintang), Dahono
(api), Tirto (air), Maruto (angin) dan samudro (samudera/lautan).
4
Secara ephistimologi (teori) pengetahuan kata pamong yang berasal dari kata
among, atau momong, sehingga subyek/pelakunya disebut pamong, perlu
memiliki kemampuan untuk momong, ngemong, omong, nggendong,
nggotong, dan mbombong serta mampu menahan diri untuk tidak nyolong,
nyadong, nggemblong, nggarong, ngemong, nyembong, ndomblong.
1. Ngemong itu tugas untuk berbuat secara bijaksana, sehingga para pihak
yang bersebrangan satu sama lain, besar atau kecil diperhatikan
semuanya dan diperlakukan secara adil, tanpa diksriminatif, karena
itulah yang akan menjamin mereka tetap bersatu dalam kehidupan
bersama secara bergotong-royong.
2. Momong itu tugas untuk melindungi semuanya,terutama mereka yang
lemah, agar tidak mendapat perlakukan semena mena dan dibuli oleh
yang kuat dalam berbagai aspek kehidupan dan penghidupan
bermasyarakat, berbangsa,dan bernegara.
3. Ngomong itu tugas untuk memperhatikan informasi, menerangkan atau
menjelaskan berbagai hal, sehingga semuanya menjadi terang
benderang, sehingga satu sama lain tidak ada lagi yang berburuk sangka,
sehingga menimbulkan konfli.
4. Nggendong itu tugas untuk menyangga beban rakyat, terutama bagi
mereka yang sedang menangis/sedih, baik karena kemiskinannya,
kefakirannya, keyatimannya, atau sedang menderita terkena berbagai
musibah atau bencana yang menimpanya, sembari menemani dan
menghiburnya.
5. Nggotong itu tugas untuk ikut menanggung beban berat bersama sama,
untuk mentransformasikan keburukan kearah kebaikan,
ketidakberdayaan kearah kedayaan, sehingga tidak ada satu pun dari
mereka yang merasa harus menanggung beban hidup sendirian.
6. Mbombong itu tugas untuk memotivasi,membesarkan hati,memberi
harapan dan meyakinkan agar rakyat tumbuh semangat juang dalam
menggapai apa yang menjadi cita-citanya.
5
Selanjutnya, untuk menjadi pamong praja yang bijaksana ada beberapa
pantangan yang harus dihindari sebagai berikut.
6
CIRI-CIRI PAMONG YANG BIJAKSANA
1. Pamong praja yang mampu berlaku adil dan jujur dalam melaksanakan
tugasnya
2. Pamong praja yang mampu menjadi suri tauladan bagi orang lain
3. Pamong praja yang mampu merumuskan kebijakan dalam rangka
kemajuan bangsa Indonesia
4. Pamong praja yang mampu menjadi problem solving (pemecah masalah)
buka problem maker (pembuat masalah)
5. Pamong praja yang mengutamakan kepentingan masyarakatnya
6. Pamong praja yang peduli dan perhatian terhadap permasalahan
masyarakat
Kalau merujuk pada peraturan perundang-undangan yang ada dan juga sejarah
perkembangan pamong praja dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah di
Indonesia.
Maka yang masuk kategori korps pamong praja adalah mereka yang dididik
secara khusus untuk melayani masyarakat serta konsisten menjaga keutuhan
bangsa dan negara, dengan bidang keahliannya sebagai generalis yang
mengkoordinasikan cabang-cabang pemerintahan lainnya.
7
Sehubungan dengan itu, pengetahuan teoritis yang diberikan kepada Praja ini
kurang. Sebaliknya pengetahuan keterampilan dan terapan/praktik mendapat
porsi yang menonjol.
Merujuk pada perpres No.1 Tahun 2009 yang menyebutkan bahwa terdapat
perguruan tinggi kedinasan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi
kepamongprajaan, ini mengisyaratkan bahwa setidaknya dua hal.
8
Yang pertama bahwa ada institusi yang dibentuk oleh negara untuk
menyiapkan pamong praja yang akan menjadi aparat pemerintahan dan
yang kedua karena ada institusi pendidikan tinggi kepamongprajaan yang
akan menghasilkan lulusan yang akan ditugaskan sebagai pelayan
masyarakat atau tugas-tugas kepamongprajaan yang akan dilaksanakan
oleh para pamong praja adalah mereka yang menyelenggarakan pelayan
pemerintahan pada organisasi pemerintahan lini kewilayahan yang dididik
secara khusus yang memiliki kualifikasi kepemimpinan dan kemampuan
manajerial untuk melayani masyarakat serta konsisten menjaga keutuhan
bangsa dan negara, dengan bidang keahliannya sebagai generalis yang
mengkoordinasikan cabang-cabang pemerintahan lainnya.
Pada masa kini, pengertian pamong praja mengalami redevinisi. Hal ini
sesuai perkembangan zaman dan dinamika yang terjadi bagi para
penyelenggara pemerintahan. Definisi pamong praja sesuai paradigma
baru, yaitu aparatur (pusat maupun daerah) yang didik secara khusus untuk
menjalankan tugas-tugas pemerintahan dengan kompetensi dasar
Koordinasi, Kolaborasi dan Konsensus(3K) dalam rangka memberikan
pelayanan umum serta menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Sekalipun demikian, definisi tersebut masih membuka ruang
untuk diperdebatkan, terutama mengenai tiga kompetensi dasar yang perlu
dimiliki oleh korps pamong praja. Selain melakukan redefinisi, korps
pamong praja harus melakukan reposisi dalam arti menata ulang
kedudukan dan hubungannya dengan nasional sebagaimana tertuang
dalam PP No.5 Tahun 1999 yang diperbaiki dengan PP No.12 Tahun 1999
tentang Netralitas Pegawai Negeri Sipil. Lebih jauh dapat dibandingka pula
dengan perkembangan netralitas PNS dalam UU Nomor 5/2014 Tentang
Aparatur Sipil Negara.
9
2.3 ANALISIS KRITERIA PAMONG YANG BIJAKSANA DENGAN KONDISI
OBJEKTIF (SAAT INI)
10
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pamong praja itu berasal dari bahasa Jawa, yakni pamong berasal dari kata
among, dan praja berasal dari kata projo yang artinya wilayah kekuasaan.Jadi
pamong praja yaitu among projo yakni istilah yang mempersoalkan tentang
seni bagaimana mengelola sebuah wilayah kekuasaan. Selanjutnya .Seorang
Pamong Praja yang bijaksana harus memiliki sifat Hasta Brata yang terdiri dari
suryo, buwono, condro, kartiko, tirto, maruto, dahono, samudro serta
menjauhi pantangan pantangan antara lainpantang nyolong, pantang nyadong,
pantang nggemblong, pantang nggarong, pantang ngempong, pantang
nyombong, pantang ndomblong. Selanjutnya, masih banyak pamong praja
yang belum melaksanakan hak dan kewajibannya sebagai pelayan masyarakat.
3.2 SARAN
Pamong praja perlu lebih bijaksana lagi. Dalam hal ini, maksudnya pamong
praja harus memahami apa yang menjadi hak dan kewajiban sebagai seorang
pamong praja yang dapat bermanfaat bagi masyarakat.Selanjutnya, pamong
harus lebih memperhatikan kebutuhan-kebutuhan apa saja yang menjadi
keperluan masyarakat guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat
11