Tugas DR Fariz
Tugas DR Fariz
Penguji :
Dr. H. A Fariz M Zam Zam Zein. Sp.PD
Disusun oleh :
Nama : Yusdinar Fauzi N
Npm : 113170073
Keompok :9F
LABA + Eksaserbasi
LAMA + ICS lanjutan
LABA
LABA+
LAMA+ICS Gejala
Eksaserbasi
persisten +
Lanjutan
eksaserbasi
lanjutan
LAMA
LAMA LABA +
LAMA + LABA ICS
Eksaserbasi lanjutan
Group A Group B
4. Komplikasi PPOK
Penyakit paru kronis akan mengakibatkan berkurangnya vascular bed paru, dapat
disebabkan oleh semakin terdesaknya pembuluh darah oleh paru yang mengembang atau
kerusakan paru. Selain itu, penyakit paru kronis ini dapat menyebabkan asidosis dan
hiperkapnia, hipoksia alveolar yang akan merangsang vasokonstriksi pembuluh paru,
polisitemia dan hiperviskositas darah. Keempat kelainan ini, akan menyebabkan timbulnya
hipertensi pulmonal (perjalanan lambat).
Dalam jangka panjang akan mengakibatkan hipertrofi dan dilatasi ventrikel kanan dan
kemudian akan berlanjut menjadi gagal jantung kanan. Curah jantung dari ventrikel kanan
seperti pula di kiri disesuaikan dengan preload, kontraktilitas, dan afterload. Meski dinding
ventrikel kanan tipis, namun masih dapat memenuhi kebutuhan saat terjadi aliran balik
vena yang meningkat mendadak ( seperti saat menarik napas).
Peningkatan afterload akan menyebabkan pembesaran ventrikel kanan yang
berlebihan. Hal ini terjadi karena tahanan di pembuluh darah paru sebagai akibat gangguan
di pembuluh sendiri maupun akibat kerusakan di parenkim hati. Peningkatan afterload
ventrikel kanan dapat terjadi karena hiperinflasi paru akibat PPOK, sebagai akibat kompresi
kapiler alveolar dan pemanjangan pembuluh darah dalam paru. Peningkatan ini juga dapat
terjadi ketika volume paru turun mendadak akibat reseksi paru demikian pula pada restriksi
paru ketika pembuluh darah mengalami kompresi dan berubah bentuk. Afterload meningkat
pada ventrikel kanan juga dapat ditimbulkan pada vasokonstriksi paru dengan hipoksia atau
asidosis.
Perubahan hemodinamik kor pulmonal pada PPOK dari normal menjadi hipertensi
pulmonal, kor pulmonal dan akhirnya menjadi kor pulmonal yang diikuti dengan gagal
jantung.
Gambaran EKG
Pada EKG terdapat tanda-tanda hipertrofi ventrikel kanan dan pembesaran
atriumkanan, P pulmonal, aksis QRS ke kanan, atau right bundle branch block (RBBB),
voltase rendah karena hiperinflasi, RS-T sagging II, III, aVF, tetapi kadang-kadang EKG
masih normal. Gelombang S yang dalam pada V6. EKG sering menyerupai infark miokard
yaitu adanya gelombang Q pada II, III, aVF namun jarang dalam dan lebar seperti pada
ifark miokard inferior.
5. Sputum
A. Warna sputum hijau atau kuning
Warna sputum ini menandakan bahwa tubuh Anda sedang melawan infeksi virus atau
bakteri. Perubahan warna tersebut sebenarnya berasal dari sel-sel darah putih yang dikenal
sebagai neutrofil yang diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh ke daerah infeksi. Neutrofil
mengandung protein hijau, sehingga mempengaruhi warna sputum.
Pada awalnya, Sputum berwarna kuning yang berarti bahwa infeksi bakteri atau virus
belum terlalu parah. Kemudian berubah hijau akibat tubuh mengeluarkan banyak neutrofil
untuk menyerang bakteri. Penyakit yang disertai dengan dahak yang berwarna hijau atau kuning
yaitu:
Pneumonia
Bronkitis
Sinusitis
Cystic fibrosis