Anda di halaman 1dari 1

WARM AND COLD SEPTIC SHOCK

Syok septik dibagi dalam bentuk hiperdinamik (warm shock-fase I) dan hipodinamik (cold
shock-fase II). Warm shock ditandai dengan CO yang tinggi dan PVR yang rendah.
Vasodilatasi akibat pengeluaran mediator radang → menurunkan Total Peripheral Vascular
Resistance dan merusak endotel → meningkatkan permeabilitas pembuluh darah. Kedua hal
ini mengakibatkan maldistribusi aliran darah → hipovolemi. Respon tubuh adalah
pengeluaran katekolamin untuk meningkatkan CO dan kontraktilitas miokard, namun TD
tidak dapat meningkat adekuat sehingga terjadi hipoperfusi → produksi asam laktat. Sebagian
besar pasien akan berada dalam fase ini selama 6 – 72 jam.

Cold shock terjadi pada fase akhir dari syok septik. Dua gejala utamanya adalah suhu
subnormal dan leukopenia. Hipotensi dan hipoperfusi bertambah hebat. Kulit menjadi dingin
dan timbul bercak2 lebih luas. Nadi dan napas cepat karena rangsang simpatis dan
peningkatan level katekolamin. CO menurun, terjadi vasokonstriksi selektif pada sirkulasi
ginjal, paru, dan splanchnic. Menyebabkan gagal multisistem: edem paru, ARDS, gagal hati
dan jantung, dan DIC. Kesadaran menurun bersamaan dengan penurunan perfusi cerebral.

Maier, Ronald. Approach to The Patient With Shock. Dalam Harrison’s Principles of Internal Medicine
18th Edition. Volume II. Editors, Dan L. Longo et al. McGraw-Hill Companies Inc.

Anda mungkin juga menyukai