Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penyelenggaraan pelayanan sampai saat ini masih dihadapkan pada
keadaan yang belum sesuai dengan tuntutan masyarakat akan kebutuhan dan
perubahan di berbagai bidang kehidupan bermasyarakat berbangsa dan
bernegara. Hal tersebut terjadi disebabkan oleh ketidaksiapan menghadapi
perubahan nilai, dan dimensi di berbagai bidang serta dampak dari
permasalahan pembangunan yang ada. Sementara masyarakat Indonesia
dihadapkan pada tantangan globalisasi modern yang didukung dengan
kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan informasi serta komunikasi dan
perdagangan.
Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
mengamanatkan bahwa setiap warga negara berhak dan wajib memperoleh
pelayanan yang adil. Seluruh warga negara yang berperan sebagai penerima
pelayanan dapat dengan mudah mengakses informasi mengenai pelayanan
yang diinginkan. Proses terselenggaranya pelayanan harus bertanggungjawab,
tidak diskriminatif, mengutamakan kebutuhan masyarakat dan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Universitas sebagai lembaga pendidikan tinggi merupakan salah satu
lembaga yang memberi pelayanan publik, disatu sisi Peningkatan kebutuhan
masyarakat terhadap pendidikan formal, khususnya pendidikan tinggi,
menjadikan perguruan tinggi sebagai sektor strategis yang diharapkan dapat
menghasilkan sumber daya manusia yang bermutu. Keadaan persaingan yang
cukup kompetitif antar perguruan tinggi menuntut lembaga pendidikan
memperhatikan mutu pendidikan dan kelembagaan sehingga mampu serta
unggul dalam persaingan tersebut.
Perguruan tinggi harus melakukan langkah antisipasi guna
menghadapi persaingan yang semakin kompetitif serta bertanggung jawab

1
untuk menggali dan meningkatkan segala aspek pelayanan yang dimiliki,
karena sebuah pelayanan yang dimiliki oleh lembaga tertentu akan menjadi
gambaran dari kualitas lembaga tersebut, jika pelayanan yang diberikan
menurut masyarakat itu baik maka sebuah lembaga tersebut bisa dikatakan
baik. Tetapi sebaliknya jika pelayanan yang dimiliki suatu lembaga buruk
maka lembaga tersebut akan dikatakan buruk. Termasuk juga pelayanan
dalam sebuah lembaga pendidikan.

1.2 Tujuan penulisan


1.2.1 Tujuan umum
Untuk mengetahui dan memahami definsi administrasi akademik,
kemahasiswaan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat dan
pelaporan PDPT/forlap.
1.2.2 Tujuan khusus
1. Untuk mengetahui definisi adisnitrasi akademik, kemahasiswaan,
penelitian dan pengabidan pada masyarakat
2. Untuk mengetahui tujuan dari administrasi akademik
3. Untuk mengetahui ruang lingkup administrasi akademik
4. Utnuk mengetahui kegiatan-kegiatan dari adminsitrasi akademik
5. Untuk mengetahui ketentuan pelaksanaan penagbdian masyarakat
6. Untuk mengetahui tentang Pelaporan PDPT/forlap

1.3 Manfaat penulisan

1.3.1 Manfaat Akademik

Untuk membuat sumber bacaan mahasiswa

2
1.3.2 Manfaat Teoritis

Untuk mengenbangkan ilmu tentang administrasi akademik,


kemahasiswaan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat dan
pelaporan PDPT?forlap.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Administrasi Akademik


A. Definisi administrasi akademik
Administrasi berasal dari bahasa latin “ad dan ministro” salah satu dari
Bahasa Kuno Semenanjung Italia, mula-mula dipopulerkan oleh Bangsa latin
Italia pada zaman Romawi Kuno Kata ad mempunyai arti yang sama dengan
kata to dalam Bahasa Inggris, yang berarti “ke atau kepada” dan ministro
sama dengan to save atau to conduct yang berarti “melayani, membantu, atau
mengarahkan”.1
Hadari Nawawi menyatakan administrasi akademik adalah rangkaian
kegiatan atau keseluruhan proses pengendalian usaha kerjasama sejumlah
orang untuk mencapai tujuan secara berencana dan sistematis yang
diselenggarakan dalam lingkungan tertentu, terutama berupa lembaga
pendidikan formal.2
Engkoswara menyatakan administrasi pendidikan/akademik adalah ilmu
yang mempelajari penataan sumber daya yaitu manusia, kurikulum atau
sumber belajar secara optimal dan penciptaan suasana yang baik bagi
manusia yang turut serta di dalam mencapai tujuan yang disepakati.
Purwanto menyatakan administrasi akademik ialah segenap proses
pengerahan dan pengintegrasian (menghubungkan) segala sesuatu, baik
personel, spiritual dan material, yang bersangkut paut dengan pencapaian
tujuan akademik.
Kementerian pendidikan nasional menyatakan administrasi akademik
adalah suatu proses, kegiatan bersama dalam akademik yang meliputi
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan,
pembiayaan, dan pelaporan dengan menggunakan atau memanfaatkan
fasilitas yang tersedia, baik personel, material, maupun spiritual untuk
mencapai tujuan akademik secara efektif dan efisien.

4
B. Prinsip-prinsip Administrasi Akademik
Daryanto mengemukakan beberapa prinsip administrasi akademik sebagai
berikut:1
1) Prinsip efesiensi,
2) Prinsip pengelolaan
3) Prinsip prioritas
4) Prinsip efektivitas kepemimpinan
5) Prinsip teamwork

C. Komponen Administrasi Akademik


Administrasi akademik secara komprehensif diatur dan dilaksanakan
oleh satu tim kerja yang membawahi seluruh kegiatan administrasi akademik
yang ada. Tetapi konsep yang diterapkan adalah pembagian masing- masing
bagian administrasi yang dipercayakan kepada suatu divisi tertentu.
Daryanto membagi komponen administrasi akademik ke dalam lima
komponen utama, yaitu:1,2
1) Administrasi personel
Komponen personel pengelola merupakan komponen utama
penggerak dalam setiap kebijakan maupun pelaksana utama adalah
personel pengelola itu sendiri. Baik yang berkedudukan sebagai policy
maker, seperti halnya kepala institusi dan pejabat terkait. Dan ada yang
bertindak sebagai policy actor, seperti halnya para staff administrasi dan
staff akademik lainnya serta para pengajar akademik.
Dengan adanya hierarki yang tersebut sebelumnya, diharapkan tidak
terjadi overlap antar bagian atau antar divisi dalam sistem pengelolaan
maupun dalam penerapan kebijakan yang telah ditetapkan. Karena pada

5
prinsipnya, setiap komponen yang ada memiliki tanggungjawab dan
wewenang yang diatur berdasarkan UU No.8 tahun 1974 tentang pokok-
pokok kepegawaian.
2) Administrasi Kurikulum
Institusi pendidikan secara implisit memiliki tanggung jawab untuk
menyelenggarakan sistem akademik yang menjamin terhadap
pemenuhan pelayanan akademik tersebut kepada para peserta akademik.
Dikatakan implisit dikarenakan dalam standar penjaminan mutu baik
internal yang ditetapkan melalui SK Mendiknas No. 232/U/2000 tentang
Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil
Belajar Peserta Didik. Kurikulum sendiri secara mendasar berisi hal-hal
yang berkenaan dengan perangkat rencana dan pengaturan mengenai isi
maupun bahan kajian dan mata kuliah serta teknis dan mekanisme
penyampaian dan penilaian sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
perkuliahan di perguruan tinggi.
Kurikulum berisi hal-hal yang berkenaan dengan perangkat rencana
dan pengaturan mengenai isi maupun bahan kajian dan mata kuliah serta
teknis dan mekanisme penyampaian dan penilaian sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan perkuliahan di perguruan tinggi. Sedangkan
cakupan ruang lingkup kurikulum adalah:
a) Kompetensi lulusan
b) Materi pembelajaran
c) Sumber belajar
d) Strategi dan metode pembelajaran
e) Beban dan masa studi
f) Sistem evaluasi hasil belajar mahasiswa
3) Administrasi sarana dan prasarana akademik
Administrasi sarana dan prasarana akademik mengacu kepada
fasilitas pendukung pembelajaran atau perkuliahan yang secara tidak
langsung, seperti gedung lokasi, lapangan olahraga, audit dan

6
sebagainya. Sedangkan sarana, mengacu pada representasi prasarana
bersinggungan secara langsung dengan kegiatan pembelajaran atau
perkuliahan seperti ruang, buku diktat, perpustakaan dan laboratorium
4) Administrasi peserta Akademik
Adminisrasi peserta akademik mencakup beberapa aspek yang cukup
kompleks. Cakupan tersebut meliputi sistem informasi database,
pengendalian data aktifitas kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan
intrakurikuler, serta monitoring pembaharuan data yang ada. Namun
pada sistem akademik pendidikan tinggi yang baru, administrasi peserta
akademik telah mengalami modifikasi dan perumusan ulang, ditata
ulang sedemikian rupa dan dipadukan dengan indikator aspek yang lain
untuk mendapatkan formulasi yang lebih spesifik serta memiliki konsep
yang lebih definite.

D. Tujuan administrasi akademik


Tujuan administrasi akademik adalah menciptakan keseragaman dan
efektivitas pelayanan dalam pengelolaan administrasi, sehingga terbina
disiplin mahasiswa, staf administrasi akademik, dan staf pengajar.
Registrasi administrasi adalah layanan terhadap seorang mahasiswa
untuk memperoleh status terdaftar sebagai mahasiswa pada suatu jenis dan
tingkatan program studi/jurusan pada suatu semster tahun ajaran
tertentu. Proses administrasi akademik adalah keseluruhan kegiatan secara
terpadu yang mencakup:1,2
1. Penerimaan mahasiswa baru
2. Pendaftaran (registrasi) mahasiswa
3. Penyusunan jadwal kuliah
4. Program pengenalan studi dan program pendidikan
5. Bimbingan Akademik
6. Perkuliahan (kelas, laboratorium, fasilitas)
7. Ujian (ujian Tengah semester, ujian akhir)

7
8. Ujian akhir program
9. Penyelesaian ijazah dan transkrip
10. Wisuda

E. Ruang lingkup administrasi akademik


Pelaksanaan administrasi dalam bentuk tulis-menulis atau lebih dikenal
dengan ke-Tata Usahaan di sebuah lembaga pendidikan mempunyai peranan
yang sangat penting, terkait di berbagai bidang, baik pencatatan, maupun
surat menyurat bahkan masalah hukum, social maupun ekonomi dan lain-
lain, sehingga tidak bisa dipandang kurang penting fungsinya. Lebih-lebih
produk administrasi yang berupa dokumen seperti Ijazah, Sertifikat dan
surat-surat penting lainnya akan mempunyai nilai tinggi sekali di mata
hukum, jika akurasi isinya dijamin benar. Oleh karena itu kebenaran data
administrasi menuntut kejujuran dan kedisiplinan baik pelaksana maupun
pengelolanya, karena produk administrasi yang demikian ini biasanya
digunakan untuk memperkuat bukti-bukti fisik ditinjau dari aspek hukum.
Dalam bidang pendidikan, kebutuhan informasi mulai dari data
lembaga, sarana kurikulum sampai dengan data asal dan kondisi ekonomi
siswa, sangat diperlukan baik oleh perorangan maupun lembaga-lembaga
pemerintah dan swasta, maupun untuk kepentingan penelitian mahasiswa.
Dalam rangka memberikan pelayanan yang baik bagi masyarakat umum,
tentu hal ini menjadi tantangan bagi para pemikir administrasi pendidikan
untuk menciptakan format data administrasi pendidikan dan sistem
pengelolaan data administrasi kependidikan yang mampu mengakomodir
berbagai keperluan.1,2

2.2 Administrasi Kemahasiswaan3,4,5


Administrasi kemahasiswaan merupakan bagian dari kegiataan administrasi
yang dilaksanakan di perguruan tinggi, berupa usaha kerjasama yang dilakukan

8
oleh para pendidik agar terlaksananya proses belajar mengajar yang relevan,
efektif, efisien, guna tercapainya tujuan pendidikan yang diharapkan.
Cakupan administrasi kemahasiswaan meliputi pengelolaan penerimaan
mahasiswa baru, pengelolaan bimbingan dan penyuluhan, pengelolaan kelas, dan
pengelolaan data tentang mahasiswa dan sebagainya.
A. Kegiatan-kegiatan administrasi kemahasiswaan
Dalam penerimaan mahasiswa baru diperlukan proses seleksi dan
pencatatan mahasiswa yang memasuki perguruan tinggi atau lembaga
pendidikan setelah para calon mahasiswa tersebut memenuhi persyaratan
yang ditentukan oleh sekolah.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam administrasi kemahasiswaan
tersebut anata lain:
1. Mengatur kegiatan penerimaan mahasiswa baru
Ada beberapa kegiatan yang harus dilakukan berkaitan dengan program
penerimaan mahasiswa baru itu antara lain:
a. Pembentukan panitian penerimaan calon mahasiswa
Panitia ini dibentuk oleh perguruan tinggi yang bertugas untuk
membuat publikasi tentang penerimaan mahaisswa baru,
menyiapkan formulir pendaftaran, menerima pendaftaran,
menyelenggarakan testing dan penyampaian hasil tes.
b. Penetapan daya tampung
Sebelum perguruan tinggi menerima mahasiswa baru terlebih
dahulu harus ditetapkan daya tampung perguruan tinggi yang
bersangkutan. Hal ini dapat diketahui dengan menghitung berapa
banyak lokal yang tersedia untuk dapat menampung calon
mahasiswa baru dan berapa jumlah daya tampung masing-masing
lokal tersebut.

9
c. Penetapan persyaratan calon
d. Persyaratan calon masiswa yang akan diterima pada suatu
perguruan tinggi tergantung pada jenis dan tingkatan perguruan
tinggi yang bersangkutan.

2. Mengatur kegiatan orientasi mahasiswa baru


a. Perkenalan
b. Penjelasa tata tertib perguruan tinggi
c. Penejelasan tentang fasilitas perguruan tinggi.

3. Pengelolaan kelas
Proses pendidikan akan berjalan dengan baik apabila interaksi
antara guru dengan murid berada dalam suasana yang mendukung,
dimana siswa/murid dalam kondisi yang kondusif. Pengelolaan kelas
merupakan upaya mengelola siswa di kelas yang dilakukan untuk
menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas yang menunjang
program pengajaran dengan jalan memotivasi siswa agar selalu berperan
aktif dalam pendidikan di sekolah, dalam kegiatan ini guru harus dapat
memotivasi dan mengendalikan kehadiran siswa dalam mengikuti
pelajaran.
Pada umumnya sekolah harus dapat mengendalikan kehadiran siswa
tersebut, menerapkan atau menggunakan sistem absensi pada setiap
siswa. Pengabsenan itu biasanya dilakukan setiap hari belajar, yaitu
pada waktu jam pelajaran dimulai, dan sewaktu pelajaran diakhiri.

4. Pembinaan disiplin murid/siswa


Disiplin merupakan aspek yang penting di dalam pembinaan
siswa/murid, karena dengan disiplin tersebut murid/siswa menyadari
bahwa dalam hidup bermasyarakat perlu adanya disiplin, dan tanpa
disiplin akan menimbulkan kekacauan. Disiplin adalah suatu keadaan di

10
mana sikap, pemampilan dan tingkah laku murid harus sesuai dengan
tatanan nilai, norma dan ketentuan-ketentuan yang berlaku di
sekolah/kelas di mana mereka berada.
Ada beberapa teknik yang dapat digunakan dalam membina disiplin
tersebut antara lain
a. Adanya aturan yang jelas
b. Adanya kekonsistenan dalam menjalankan disiplin
c. Adanya hukuman dan ganjaran bagi yang melanggar disiplin
tersebut
5. Pengelolaan data mahasiswa
Setiap perguruan tinggi hendaklah menata data siswa secara rapi,
tertib, dan teratur, sehingga sewaktu-waktu data tersebut diperlukan
akan mudah ditemukan.
Ada tiga macam data siswa yang penting dikelola oleh perguruan
tinggi, yakni:
a. Data tentang identitas
b. Data tentang hasil belajar
c. Data tentang presensi siswa

2.3 Ketentuan pelaksanaan pengabdian pada masyarakat6,7


1. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dimaksud adalah pengabdian
kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen tetap yayasan maupun dosen.
2. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dapat dilaksanakan atas dasar
program kerja LPPM, permintaan dari masyarakat, kerjasama dengan
instansi lain atau atas dasar inisiatif sendiri.
3. Pengajuan usulan kegiatan pengabdian kepada masyarakat disusun dalam
bentuk proposal sesuai dengan ketentuan.
4. Berdasarkan BKD, setiap kegiatan pengabdian kepada masyarakat dihitung 1
sks apabila kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan selama 50 jam
dengan rincian sebagai berikut :

11
1) Untuk persiapan, perizinan, dan pelaporan maksimal 8 jam
2) Untuk pelaksanaan minimal 26 jam,
a. Untuk pertemuan perencanaan kegiatan, maksimal 2 jam
b. Untuk pelaksanaan kegiatan 22 jam
c. Untuk pertemuan evaluasi pelaksanaan kegiatan, maksimal 2 jam
3) Untuk perjalanan maksimal 16 jam.
5. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk penyuluhan, jumlah
peserta minimal 20 orang dan atas permintaan lembaga masyarakat,
organisasi masyarakat minimal setingkat desa / kelurahan.

2.4 Prosedur Pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat7,8


Prosedur pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat dibedakan berdasarkan
sumber pendanaan pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
1. Pengabdian kepada Masyarakat dengan Sumber Pendanaan Prosedur
pengajuan dibedakan atas 3 macam prosedur :
a. Prosedur I (Mengacu program kerja LPPM )
1) LPPM menyampaikan informasi kegiatan/ program kerja
pengabdian masyarakat kepada dosen.
2) Dosen mengajukan usulan dalam bentuk proposal pengabdian
kepada masyarakat dengan menggunakan format yang ditentukan
oleh LPPM.
Catatan: Jika pengusul melibatkan mahasiswa dalam pelaksanaan
pengabdian kepada masyarakat, nama/ NIM mahasiswa harus
dicantumkan. Dalam hal ini prioritas tugas dan tanggung jawab
tetap pada dosen.
3) LPPM mengumumkan proposal kegiatan yang lolos seleksi dengan
disertai pertimbangan dan besarnya anggaran kegiatan pengabdian
kepada masyarakat yang disetujui.
4) LPPM memberikan Surat Tugas.
5) Dosen melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

12
6) Dosen menyampaikan laporan ke LPPM tentang pelaksanaan
pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakannya dalam bentuk
hardcopy sebanyak 2 eksemplar dan softcopy dengan format pdf
dan mengambil surat rekomendasi pencairan dana yang
ditandatangani oleh ketua LPPM.
7) Dosen mencairkan dana pengabdian masyarakat ke bendahara
dengan menyerahkan surat rekomendasi pencairan dana.
b. Prosedur II (Atas permintaan instansi luar)
1) LPPM menerima surat permintaan pengabdian kepada masyarakat
dari instansi/lembaga/organisasi yang akan menjadi sasaran/objek
pengabdian.
2) LPPM menindaklanjuti surat permintaan pengabdian dengan MOU
dan atau perjanjian kerjasama yang disepakati oleh kedua belah
pihak.
3) LPPM memberikan Surat Tugas kepada dosen sesuai dengan
kepakarannya.
4) Dosen melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
5) Dosen meminta surat keterangan telah melaksanakan kegiatan
pengabdian kepada masyarakat dari instansi/lembaga/organisasi
yang menjadi sasaran/objek pengabdian.
6) Dosen menyampaikan laporan ke LPPM tentang pelaksanaan
pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakannya dalam bentuk
hardcopy sebanyak 2 eksemplar dan softcopy dengan format pdf.
c. Prosedur III (Usulan Dosen)
1) LPPM menerima proposal kegiatan pengabdian kepada masyarakat
dari dosen tetap atau dosen DPK
2) LPPM memberikan Surat Tugas kepada dosen yang proposalnya
lolos seleksi.
3) Dosen melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

13
4) Dosen meminta surat keterangan telah melaksanakan kegiatan
pengabdian kepada masyarakat dari lembaga / instansi / organisasi
objek pengabdian.
5) Dosen menyampaikan laporan ke LPPM tentang pelaksanaan
pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakannya (dalam
bentuk hardcopy sebanyak 2 eksemplar dan softcopy dengan format
pdf) dan mengambil surat rekomendasi pencairan dana yang
ditandatangani oleh ketua LPPM.
6) Dosen mencairkan dana pengabdian masyarakat ke bendahara
dengan menyerahkan surat rekomendasi pencairan dana.
2. Pengabdian kepada Masyarakat dengan Sumber Pendanaan mandiri
a. Pengabdian kepada masyarakat dengan sumber pendanaan mandiri
dilakukan atas inisiatif dosen dengan mengajukan usulan pengabdian
pada masyarakat ke LPPM namun (karena keterbatasan alokasi
anggaran) kegiatan pengabdian tersebut tidak dapat diberikan subsidi
anggaran.
b. Pengabdian kepada masyarakat dengan pendanaan mandiri dilaksanakan
dengan Prosedur sebagai berikut :
1) LPPM menerima pemberitahuan dan permohonan surat tugas
pengabdian kepada masyarakat dari dosen yang akan melaksanakan
kegiatan pengabdian dilampiri dengan proposal kegiatan.
2) LPPM memberikan tugas kepada dosen bersangkutan.
3) Dosen melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
4) Dosen meminta surat keterangan pelaksanaan kegiatan pengabdian
kepada masyarakat.
5) Dosen menyampaikan laporan ke LPPM tentang pelaksanaan
pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakannya (dalam
bentuk hardcopy sebanyak 2 eksemplar dan softcopy dengan format
pdf).

14
3. Pengabdian dengan Sumber Dana dari Luar
Merupakan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen
dengan sumber dana dari luar baik dari DIKTI, Kopertis, ataupun anggaran
dari Lembaga / Instansi lain. Informasi terkait pengabdian tersebut dapat
diperoleh dari LPPM melalui pengumuman baik melalui laman (website)
LPPM dan/atau melalui surat serta inisiatif dosen. Prosedur kegiatan
pengabdian dengan sumber dana dari luar akan diatur tersendiri
menyesuaikan dengan aturan dari pemberi (sumber) dana.

2.5 Kewajiban Pelaksana


Dosen yang melaksanakan pengabdian kepada masyarakat mempunyai
kewajiban sebagai berikut :
1. Terlibat aktif sejak dari persiapan sampai dengan pelaksanaan kegiatan
pengabdian kepada masyarakat.
2. Mempertanggungjawabkan kegiatan pengabdian masyarakat yang
dilaksanakan dengan menyampaikan laporan ke LPPM selambat-lambatnya
1 (satu) bulan terhitung sejak berakhirnya pelaksanaan kegiatan tersebut
(khusus yang diselenggarakan pada akhir semester, laporan harus
disampaikan ke LPPM selambat-lambatnya sebelum semester tersebut
berakhir).
3. Menjaga citra lembaga maupun pribadi.

2.6 Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDPT)


Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDPT) Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi merupakan pangkalan data secara nasional keberadaan perguruan tinggi
yang ada. Mulai dari Program studi (prodi), profil PT, Profil Dosen dan bahkan
tersedia juga data profil Mahasiswa.
Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDIKTI) merupakan kumpulan data
penyelenggaraan Pendidikan Tinggi seluruh Perguruan Tinggi yang terintegrasi
secara nasional (terdokumentasi pada laman http://forlap.dikti.go.id). PDDIKTI

15
menjadi salah satu instrument pelaksanaan penjaminan mutu. Dalam pasal 56
ayat 2 UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi menyebutkan bahwa
Pangkalan Data Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berfungsi sebagai sumber informasi bagi:
1. Lembaga akreditasi, untuk melakukan akreditasi Program Studi dan
Perguruan Tinggi;
2. Pemerintah, untuk melakukan pengaturan, perencanaan, pengawasan,
pemantauan, dan evaluasi serta pembinaan dan koordinasi Program Studi
dan Perguruan Tinggi; dan
3. Masyarakat, untuk mengetahui kinerja Program Studi dan Perguruan Tinggi.
Seluruh data yang tercover merupakan data pelaporan yang didkirimkan oleh
seluruh PT setiap semester, yaitu data profil PT, dosen, mahasiswa, dan data-data
nilai mahasiswa setiap semesternya. Data ini kemudian diolah dan masuk ke
dalam sistem SIPKD (Sistem Informasi Pengembangan Karir Dosen) dan akan
mempengaruhi terhadap karir seorang Dosen kedepannya.
A. Data yg harus dilaporkan
1) Data Mahasiswa
2) Data Mata Kuliah (Kurikulum)
3) Data Perkuliahan (DKBS, Nilai & Aktivitas Mengajar
4) Dosen)
5) Nilai Pindahan
6) Aktivitas Kuliah Mahasiswa (IPS,SKSS,IPK,SKTOTAL)
7) Status Mahasiswa (CT/TK/L/MG/ME/MI/DO)
B. Sumber data
Sumber data yang digunakan dalam pelaporan ke Pangkalan Data
Pendidikan Tinggi (PDDIKTI /forlap) adalah:
1) SAT (Sistem Akademik Terpadu)
2) Non SAT (berupa template excle untuk program studi yg tidak
menggunakan SAT, yaitu: program magister, program profesi, FK, &
FKG)

16
C. Alur Sistem Pelaporan PDPT

Aplikasi yang digunakan:


1) Forlap
(http://forlap.dikti.go.id)
2) Feeder PDDIKTI
(http://feederdikti.maranatha.edu)
3) Feeder Front-End
(http://fds.maranatha.edu)
Salah satu cara melihat data sebagai mahasiswa apakah sudah terdaftar
di Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDPT) yang dikelola oleh Dikti
adalah dengan cara:
1. Silahkan buka web address http://forlap.dikti.go.id/
2. Selanjutnya klik menu PROFIL MHS

17
3. Maka akan terbuka halaman pencarian. Silahkan pilih PT yang
dikehendaki dengan cara ketik nama universitasnya maka akan muncul
pilihan universitas. Kolom Program Studi bisa dipilih "semua", dan pada
kolom Kata Kunci kita bisa gunakan nama atau NIM. Untuk lebih
cepatnya kita pakai NIM saja.

18
4. Setelah semua kolom terisi Klik tombol "Cari Mahasiswa"
5. Selanjutnya akan terbuka halaman hasil pencarian seperti gambar di
bawah ini.

6. Untuk melihat lebih detail tentang Biodata dan riwayat kuliah bisa
diklik "Nama Mahasiswa".

Gambar diatas terdiri dari dua tab, yaitu Biodata berisi keterangan
biodata mahasiswa, dan tab kedua Riwayat Kuliah berisi tahun, semester
dan SKS yang pernah diambil. Untuk Nilai memang tidak ditampilkan
dalam kolom ini. Karena nilai mahasiwa bisa dilihat melalui Sistem
Informasi Akademik (SIAKAD) masing-masing universitas

19
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Adminisrasi Akademik ialah segenap proses pengerahan dan
pengintegrasian (menghubungkan) segala sesuatu, baik personil, dan material,
yang bersangkut paut dengan pencapaian tujuan akademik.
Tujuan administrasi akademik adalah menciptakan keseragaman dan
efektivitas pelayanan dalam pengelolaan Administrasi, sehingga terbina disiplin
mahasiswa, staf Administrasi Akademik, dan staf pengajar.
Administrasi kemahasiswaan merupakan bagian dari kegiataan administrasi
yang dilaksanakan di perguruan tinggi, berupa usaha kerjasama yang dilakukan
oleh para pendidik agar terlaksananya proses belajar mengajar yang relevan,
efektif, efisien, guna tercapainya tujuan pendidikan yang diharapkan.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dimaksud adalah
pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen tetap yayasan
maupun dosen.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dapat dilaksanakan atas dasar
program kerja LPPM, permintaan dari masyarakat, kerjasama dengan instansi
lain atau atas dasar inisiatif sendiri.
Pengajuan usulan kegiatan pengabdian kepada masyarakat disusun dalam
bentuk proposal sesuai dengan ketentuan.
Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDPT) Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi merupakan pangkalan data secara nasional keberadaan perguruan tinggi
yang ada. Mulai dari Program studi (prodi), profil PT, Profil Dosen dan bahkan
tersedia juga data profil Mahasiswa.

20
3.2 Saran
Diharapkan makalah ini dapat di jadikan salah satu referensi bagi pembaca,
makalah ini masih belum sempurna, untuk itu apabila pembaca masih belum
cukup bahasan-bahasan di dalam makalah ini di sarankan untuk mencari
sumber referensi dari buku-buku atau sumber-sumber yang lainnya.

21

Anda mungkin juga menyukai