Anda di halaman 1dari 13

Puskesmas PELAYANAN POLIKLINIK UMUM

Tanah
Kampung No. Kode : Ditetapkan oleh Kepala
Puskesmas Tanah
SPO Terbitan : Kampung
No. Revisi :

Tgl.Mulai Berlaku :
Halaman :
Dr.YULIANI
NIP.198207202008032001

Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan

Y TID KE
NO KEGIATAN
A AK T

Pasien datang membawa kartu rekam medik yang dikeluarkan ruang rekam
1.
medik
Petugas memeriksa kartu dengan melihat tanggal, nama,umur, alamat, dan
2.
jenis kelamin.
Petugas memanggil nama pasien sesui dengan yang tertera pada karty
3. rekam medis pasien.

Menimbang Berat Badan pasien dan mencatat hasilnya pada krtu rekam
4. medis.

Petugas mempersilahkan pasien duduk dan menganamnesa keluhan utama


5.

Petugas memeriksa tanda-tanda vital pasien dan mencatat hasilnya pada


6. kartu rekam medis mnurut kolom yang tersedia

7. Petugas mencatat anamnesa pada kartu rekam medis

8. Mengarahkan pasien menuju laboratorium untuk pemeriksaan penunjang

Petugas membaca dan menginterprestasikan hasil pemeriksaan penunjang.


9.

10. Menegakkan diagnosa sesui hasil anamnesa dan pemeriksaan penunjang

11. Merujuk pasien ke Rumah Sakit atau ke UGD/Ruang Rawat Inap

Memberikan terapi sesui dengan diagnosa dan mencatatnya pada kartu rekam
12. medis pasien.
Menulis resep pada lembar resep yang tersedia tulisan yang jelas dan mudah
13.
dibaca dan menyerahkan kepada pasien

14. Mengarahkan pasien menuju ruang Farmasi / Apotik

Petugas mencatat identitas pasien, ( Jamkesmas, Askes ),diagnosa, therapi,


dan jenis kunjungan ( baru atau lama) pada buku register ruang Poliklinik
15.
Umum.

16. Membuat laporan jumlah kunjungan pasien ke Poliklinik Umum

Tanah Kampung,
Pelaksana/auditor

................................

Puskesmas PENERIMAAN RESEP


Tanah
Kampung
No. Kode : Ditetapkan oleh Kepala
Puskesmas Tanah
SPO Terbitan : Kampung
No. Revisi :

Tgl.Mulai Berlaku :
Halaman :
Dr.YULIANI
NIP.198207202008032001
PENERIMAAN RESEP
1. Membuka loket pelayanan dan menerima resep pasien

2. Periksa kelengkapan resep meliputi :

Sumber resep (ruangan), tanggal resep, nama pasien, usia dan atau BB pasien,
alamat pasien, nama dan jumlah obat, aturan pakai, bentuk sediaan.

3. Periksa kesesuaian farmasetik : bentuk sediaan, dosis, cara dan lama penggunaan
obat.

4. Jika no. 1 s/d 3 tidak lengkap dan belum sesuai, konfirmasi ke penulis resep.
Berikan pertimbangan dan alternatif, bila perlu meminta persetujuan setelah
pemberitahuan.

5. Jika no. 1 s/d 4 lengkap dan benar, obat disiapkan (khusus resep yang mengandung
obat-obat golongan narkotika,psikotropika serta precursor diberi tanda.

Puskesmas PENYIAPAN OBAT


Tanah
Kampung No. Kode : Ditetapkan oleh Kepala
Puskesmas Tanah
SPO Terbitan : Kampung
No. Revisi :

Tgl.Mulai Berlaku :
Halaman :
Dr.YULIANI
NIP.198207202008032001

Prosedur PENYIAPAN OBAT


1. Mengambil obat dengan menggunakan sendok dengan jumlah sesuai resep
(perhatikan fisik obat, pastikan tidak ada obat yang rusak atau kadaluarsa),
menutup kembali wadah obat seperti semula.

2. Jika sediaan racikan, lakukan peracikan sesuai permintaan resep. Pastikan terlebih
dahulu apakah lumpang atau peralatan lain yang dibutuhkan dalam keadaan
bersih. Jika sediaan tunggal, langsung ke protap no. 3

3. Masukkan obat ke dalam wadah yang sesuai dan terpisah untuk obat dengan item
berbeda.

4. Beri etiket

5. Obat yang tidak tersedia di Apotek dikonfirmasikan kembali ke penulis resep

Puskesmas PENYERAHAN OBAT


Tanah
Kampung

No. Kode : Ditetapkan oleh Kepala


Puskesmas Tanah
SPO Terbitan : Kampung
No. Revisi :

Tgl.Mulai Berlaku :
Halaman :
Dr.YULIANI
NIP.198207202008032001

Prosedur PENYERAHAN OBAT


1. Memeriksa apakah obat yang diserahkan sesuai resep, nama pasien, aturan pakai
dan jumlah obat

2. Memastikan bahwa yang menerima obat adalah pasien atau keluarga pasien

3. Jika sesuai, berikan kepada pasien dengan informasi pemakaian obat. Lakukan
dengan cara baik, sopan dan suara yang jelas

4. Meminta pasien untuk mengulangi cara menggunakan obat.

Puskesmas PENGARSIPAN RESEP


Tanah
Kampung
No. Kode : Ditetapkan oleh Kepala
Puskesmas Tanah
SPO Terbitan : Kampung
No. Revisi :

Tgl.Mulai Berlaku :
Halaman :
Dr.YULIANI
NIP.198207202008032001

Prosedur PENGARSIPAN RESEP


1. Membendel resep yang mempunyai tanggal yang sama berdasarkan urutan

2. Membendel secara terpisah resep yang ada narkotikanya

3. Menyimpan bendel resep pada tempat yang ditentukan secara berurutan


berdasarkan bulan agar memudahkan dalam penelusuran resep

4. Memusnahkan resep yang telah tersimpan selama 3 (tiga) tahun dengan cara
dibakar

5. Membuat berita acara pemusnahan resep dan di kirimkan ke Dinas Kesehatan


Kabupaten/ Kota

6. Merekap pengeluaran obat harian berdasarkan resep yang diterima

Puskesmas PENGELOLAAN OBAT NARKOTIKA/PSIKOTROPIKA


Tanah
Kampung
No. Kode : Ditetapkan oleh Kepala
Puskesmas Tanah
SPO Terbitan : Kampung
No. Revisi :

Tgl.Mulai Berlaku :
Halaman :
Dr.YULIANI
NIP.198207202008032001

PENGELOLAAN OBAT NARKOTIKA/PSIKOTROPIKA

A. Skrining resep
Melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan administrasi
Melakukan pemeriksaan kesesuaian farmaseutik yaitu : bentuk sediaan,
dosis, cara dan lama pemberian
Mengkaji pertimbangan klinis yaitu : adanya alergi, efek samping,
interaksi, kesesuaian (dosis, durasi, jumlah obat dan lain-lain).
Narkotik/ Psikotropika hanya dapat diserahkan atas dasar resep asli dokter.
Salinan resep narkotika dalam tulisan “iter” tidak boleh dilayani sama
sekali
Mengkonsultasikan ke dokter tentang masalah resep apabila diperlukan.
B. Penyiapan Resep
Menyiapkan obat sesuai dengan permintaan pada resep
Menutup dan mengembalikan wadah obat pada tempatnya
Menulis nama dan cara pemakaian obat pada etiket sesuai dengan
permintaan dalam resep
Obat diberi wadah yang sesuai dan diperiksa kembali jenis dan jumlah
obat sesuai permintaan dalam resep.
C. Penyimpanan
Obat narkotika/ psikotropika disimpan dal;am suatu rak atau tempat khusus
yang terkunci dan terpisah dari obat-obatan yang lainnya

Puskesmas PENANGANAN OBAT KADALUARSA


Tanah
Kampung
No. Kode : Ditetapkan oleh Kepala
Puskesmas Tanah
SPO Terbitan : Kampung
No. Revisi :

Tgl.Mulai Berlaku :
Halaman :
Dr.YULIANI
NIP.198207202008032001

PenyiapanObat
1. Mengidentifikasi obat yang sudah rusak atau kadaluarsa
2. Memisahkan obat yang sudah kadaluarsa atau rusak dan disimpan pada
tempat terpisah dari penyimpanan obat lainnya
3. Membuat catatan nama, jumlah, bulan kadaluarsa obat yang rusak atau
kadaluarsa
4. Melaporkan dan mengirimkan obat tersebut ke instalasi farmasi kota
5. Mendokumentasikan pencatatan tersebut

1. Petugas Apotek

. Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Depkes RI (2006),


Pedoman Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas, Depkes RI, Jakarta.

2. Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Depkes RI (2006),


Pedoman Informasi Obat di Puskesmas, Depkes RI, Jakarta.

3. Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Depkes RI (2006),


Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas, Depkes RI, Jakarta.

Puskesmas PENULISAN ETIKET


Tanah
Kampung
No. Kode : Ditetapkan oleh Kepala
Puskesmas Tanah
SPO Terbitan : Kampung
No. Revisi :

Tgl.Mulai Berlaku :
Halaman :
Dr.YULIANI
NIP.198207202008032001

Pengertian Penulisan cara penggunaan obat yang sesuai dengan resep dokter pada etiket
obat

Tujuan Untuk memastikan bahwa penulisan etiket sudah disertai dengan cara
penggunaan yang jelas, sesuai dengan resep dokter

Prosedur PENULISAN ETIKET


1. Untuk obat antibiotik harus ditulis ‘dihabiskan’
2. Untuk tablet obat maag (antasida) harus ditulis ‘dikunyah’
3. Untuk obat bentuk suppositoria dijelaskan cara pakai yaitu posisi pasien
berbaring, kemudian obat yang lancip dimasukkan ke dalam anus
4. Untuk obat dalam yang berbentuk syrup harus ditulis label ‘kocok dahulu’

Unit Terkait 1. Petugas farmasi

Referensi . Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Depkes RI (2006),
Pedoman Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas, Depkes RI, Jakarta.

2. Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Depkes RI (2006),


Pedoman Informasi Obat di Puskesmas, Depkes RI, Jakarta.

3. Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Depkes RI (2006),


Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas, Depkes RI, Jakarta.

Puskesmas PEMBERIAN INFORMASI OBAT


Tanah
Kampung
No. Kode : Ditetapkan oleh Kepala
Puskesmas Tanah
SPO Terbitan : Kampung
No. Revisi :

Tgl.Mulai Berlaku :
Halaman :
Dr.YULIANI
NIP.198207202008032001

Pengertian Pemberian informasi obat merupakan kegiatan pelayanan yang harus


dilakukan oleh apoteker untuk memberikan informasi dan konsultasi secara
akurat, tidak bias, faktual, terkini, mudah dimengerti, etis dan bijaksana .

Tujuan Terlaksananya pemberian informasi obat yang benar dan efekif kepada
pasien di Apotek puskesmas

Prosedur PEMBERIAN INFORMASI OBAT


1. Memberikan informasi obat kepada pasien berdasarkan resep atau kondisi
kesehatan pasien baik lisan maupun tertulis
2. Melakukan penelusuran literatur bila diperlukan, secara sistematis untuk
memberikan informasi
3. Menjawab pertanyaan pasien dengan jelas dan mudah dimengerti, tidak
bias, etis dan bijaksana baik secara lisan maupun tertulis
4. Mendisplai brosur, leaflet, poster atau majalah kesehatan untuk informasi
pasien.
5. Mendokumentasikan setiap kegiatan pelayanan informasi obat.

Unit Terkait 2. Petugas Apotek

Referensi 1. Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Depkes RI (2006),
Pedoman Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas, Depkes RI, Jakarta.

2. Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Depkes RI (2006),


Pedoman Informasi Obat di Puskesmas, Depkes RI, Jakarta.

3. Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Depkes RI (2006),


Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas, Depkes RI, Jakarta.

Puskesmas PENCATATAN DAN PELAPORAN EFEK SAMPING OBAT


Tanah
Kampung
No. Kode : Ditetapkan oleh Kepala
Puskesmas Tanah
SPO Terbitan : Kampung
No. Revisi :

Tgl.Mulai Berlaku :
Halaman :
Dr.YULIANI
NIP.198207202008032001

Pengertian Pencatatan dan pelaporan efek samping obat merupakan langkah-langkah


yang harus dilakukan apabila ditemukan terjadi atau timbul efek samping obat
pada pasien

Tujuan Untuk memastikan efek samping obat yang muncul dapat segera diketahui
dan ditindaklanjuti

Prosedur PENCATATAN DAN PELAPORAN EFEK SAMPING OBAT


1. Tenaga medis yang jaga melaporkan kepada dokter dan apoteker apabila
ditemukan terjadi efek samping obat pada pasien
2. Apoteker akan melakukan koordinasi dan tindak lanjut dengan perawat dan
dokter yang merawat

Unit Terkait 1. dokter


2. Petugas Apotek

Referensi . Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Depkes RI (2006),
Pedoman Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas, Depkes RI, Jakarta.

2. Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Depkes RI (2006),


Pedoman Informasi Obat di Puskesmas, Depkes RI, Jakarta.

3. Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Depkes RI (2006),


Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas, Depkes RI, Jakarta.

Puskesmas PENANGANAN KEJADUAN TIDAK DIHARAPKAN (KTD)


Tanah
Kampung
No. Kode : Ditetapkan oleh Kepala
Puskesmas Tanah
SPO Terbitan : Kampung
No. Revisi :

Tgl.Mulai Berlaku :
Halaman :
Dr.YULIANI
NIP.198207202008032001

Pengertian KTD merupakan suatu kejadian yang mengakibatkan kondisi yang tidak
diharapkan pada pasien karena suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan
yang diambil

Tujuan 1. Sebagai pedoman penanganan apabila terjadi KTD


2. Melindungi kesel;amatan pasien dari pemakaian obat akibat KTD

Prosedur PENANGANAN KEJADUAN TIDAK DIHARAPKAN (KTD)


1. Siapapun yang melihat terjadinya KTD dapat melaporkan kepada petugas
kesehatan
2. Laporan saat kejadian untuk pertolongan segera secara langsung
memberitahukan ke dokter penanggungjawab pelayanan
3. Contoh hal yang perlu dilaporkan misalnya kejadian yang terkait
pengobatan dan prosedurnya
Unit Terkait 1. dokter
2. Petugas Apotek
3. Seluruh petugas kesehatan

Referensi . Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Depkes RI (2006),
Pedoman Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas, Depkes RI, Jakarta.

2. Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Depkes RI (2006),


Pedoman Informasi Obat di Puskesmas, Depkes RI, Jakarta.

3. Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Depkes RI (2006),


Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas, Depkes RI, Jakarta.

Puskesmas EVALUASI KESESUAIAN PERESEPAN


Tanah DENGAN FORMULARIUM
Kampung

No. Kode : Ditetapkan oleh Kepala


Puskesmas Tanah
SPO Terbitan : Kampung
No. Revisi :

Tgl.Mulai Berlaku :
Halaman :
Dr.YULIANI
NIP.198207202008032001

Pengertian Evaluasi kesesuaian peresepan dengan formularium adalah suatu proses yang
sitematis untuk menentukan sejauh mana kesesuain peresepan obat terhadap
formularium telah tercapai

Tujuan Untuk menerangkan sistem evaluasi kesesuaian peresepan dengan


formularium

Prosedur EVALUASI KESESUAIAN PERESEPAN


DENGAN FORMULARIUM
1. Petugas farmasi menginformasikan kepada petugas medis tentang isi
formularium
2. Petugas farmasi mengumpulkan data resep selama 3 bulan terakhir
3. Petugas farmasi mengumpulkan data tentang jenis obat yang tertulis di
resep tetapi tidak tersedia di formularium
4. Petugas farmasi mencatat total jenis obat yang tidak masuk dalam
formularium
5. Petugas farmasi melaporkan hasil evaluasi kesesuaian peresepan dengan
formularium kepada kepala puskesmas
6. Kepala puskesmas menindaklanjuti dari hasil evaluasi kesesuaian peresepan
dengan formularium dengan melaksanakan pertemuan dalam rangka
pembinaan terhadap petugas penulis resep
Unit Terkait 1. Kepala Puskesmas
2. Petugas penulis resep
3. Petugas farmasi

Referensi 1. Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Depkes RI (2006),
Pedoman Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas, Depkes RI, Jakarta.

2. Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Depkes RI (2006),


Pedoman Informasi Obat di Puskesmas, Depkes RI, Jakarta.

3. Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Depkes RI (2006),


Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas, Depkes RI, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai