Disusun Oleh :
3. PUTRI SEPTIYANI
PENDAHULUAN
Syarat mutu SNI biskuit, yaitu maksimal 5%. Kadar air pada biscuit
merupakan karakteristik yang akan mempengaruhi penerimaan konsumen
terutama terhadap tekstur atau tingkat kerenyahan biscuit. SNI biskuit, yaitu
maksimal 1,6%. sedangkan menurut SNI 3751- 2009, kadar abu maksimal
tepung terigu yang digunakan untuk bahan makanan adalah 0,70%.
Analisis gravimetri merupakan salah satu bagian utama dari kimia
analitik. Langkah pengukuran pada cara gravimetri adalah pengukuran berat
analit secara fisik di pisahkan dari semua komponen lainnya dari contoh
maupun dari solvennya. ( R.A day jr/ A.L. Underwood, 1981)
Stoikiometri dalam prosedur gravimetrik yang bias suatu endapan di
timbang dan dari harga ini berat analit dalam contoh dihitung. Presentase
analit A adalah bagian terbesar dari penentuan secara analisis gavimetri
meliputi transformasi unsure radikal ke senyawa murni stabil yang dapat
segera di ubah menjadi bentuk yang dapat di timbang dengan teliti. Berat
unsure dihitung berdasarkan rumus senyawa dan berat atom unsur-unsur
atau senyawa yang di kandung (S.M. Khopkar, 1990)
Pengeringan pangan umumnya dinginkan kecepatan pengeringan
yang maksimum. Berbagai cara di lakukan unutk mempercepat pindah
panas dan pindah massa selama proses pengeringan. Factor-faktor yang
mempengaruhi kecepatan pindah panas dan massa tersebut adalah luas
permukaan, suhu, kecepatan pergerakan udara, kelembapan udara, tekanan
atmosfer, penguapan air dan lama pengeringan (Dr.teti dan Ir. Kgs ahmadi
2009)
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
A. Alat
1. Oven
2. Furnes
3. Krus porselen
4. Lumpang
5. Mortar
6. Neraca analitik
7. Desikator
B. Bahan
1. Sampel biskuit (Oreo)
4.3 Pembahasan
Penentuan kadar air dan kadar abu dalam biskuit pada praktikum ini
menggunakan biskuit oreo sebagai sampel. Analisis gravimetri merupakan salah
satu bagian utama dari kimia analitik. Langkah pengukuran pada cara gravimetri
adalah pengukuran berat, sehingga di peraktikum ini kami menimbang dengan teliti
berat dari biscuit sebelum di ovent dan seelah diovent sampai berat konstan
(pengulangan selama 3x) yaitu 63,4975 gr, 63,4944 gr, 63,4935 gr dengan berat
rata-rata di dapatkan 63,49506 gram dan di dapatkan penghitungan untuk
mendapatkan kadar abu dan kadar air adalah kadar air dalam biscuit oreo lumayan
tinggi 5,85 % syarat mutu SNI biskuit, yaitu maksimal 5%. Kadar air pada biscuit
merupakan karakteristik yang akan mempengaruhi penerimaan konsumen terutama
terhadap tekstur atau tingkat kerenyahan biscuit dan memiliki kadar abu yang
sangat tinggi ya itu 7,9% padahal SNI biskuit, yaitu maksimal 1,6%. sedangkan
menurut SNI 3751- 2009, kadar abu maksimal tepung terigu yang digunakan untuk
bahan makanan adalah 0,70%. Dalam teori di atas di jelaskan Kandungan air dalam
bahan makanan mempengaruhi daya tahan bahan makanan terhadap serangan
mikroba yang dinyatakan dengan aw. Aw adalah jumlah air bebas yang dapat
digunakan oleh mikroorganisme untuk pertumbuhannya. Kandungan air dan
aktivitas air mempengaruhi perkembangan reaksi pembusukan secara kimia dan
mikrobiologi dalam makanan. Penurunan aktivitas air dapat dilakukan dengan
pengeringan atau dengan penambahan senyawa yang larut dalam air seperti gula
dan garam.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum penentuan kadar air dalam biskuit kali ini, dapat
disimpulkan bahwa :
1) Kadar air dalam sampel biskuit oreo yaitu sebesar 5,86%
2) Kualitas sampel biskuit oreo kurang baik karena kadar airnya melebihi
batas standar
5.2 Saran
Saran untuk praktikum ini yaitu sebaiknya menggunakan sampel biskuit lain
karena biskuit oreo memiliki krim sehingga kadar airnya lebih besar dari
biskuit kering lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Day. R.A & A.L. Underwood. 1981. Analisia Kimia Kuantitatif. Jakarta :
Erlangga
Estiasih, Dr. Teti & Ir. Kgs ahmadi M.P. 2009. Teknologi Pengolahan Pangan,
Malang; PT. Bumi Aksara
SNI 2973-2011