EKONOMI KESEHATAN
Dosen Pembimbing:
DR. Thinni Nurul Rochmah., Dra (Ec)., M.Kes.
Oleh:
Edwin Nugroho Njoto
Ika Sari Rahmatina
Miftahul Khoiriyah
Hera Prasetia
i
KATA PENGANTAR
Penunjang Medis, dan Rawat Inap RS Wijaya Kusuma Lumajang ini. Tugas ini
disusun sebagai tugas mengikuti mata kuliah Ekonomi Kesehatan S2 Minat Studi
Dalam makalah ini diuraikan tentang latar belakang masalah, tujuan survei,
Kami sadar bahwa makalah ini sangat jauh dari sempurna karena keterbatasan
kami, untuk itu demi kesempurnaan makalah ini kami terbuka untuk memerima
Akhirnya kepada dosen pembimbing dan kepada semua pihak yang telah
membantu sehingga laporan ini dapat diselesaikan kami ucapkan terima kasih.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul....................................................................................................... i
Kata Pengantar.......................................................................................................
iiDaftar Isi
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................
1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................................
1.2 Tujuan .............................................................................................................
Kesehatan.......................................................................................................
Daftar Pustaka
iii
BAB I
PENDAHULUAN
negara. Oleh karena itu, dalam menyikapi permasalahan ekonomi tiap negara,
masing-masing negara menganut sistem ekonomi yang sesuai dengan kondisi dan
Banyak masalah ekonomi yang didasari oleh kelangkaan sumber daya dengan
suatu barang, yang sering disebut dengan permintaan, merupakan wujud dari
yang dibutuhkan manusia sering disebut penawaran merupakan wujud dari suatu
ini akan banyak menyebabkan masalah ekonomi pada suatu wilayah, yang
sumber daya pelayanan kesehatan dan dampak sumber daya pelayanan kesehatan
1
Kesehatan merupakan modal untuk bekerja dan hidup untuk
heterogen terdiri atas banyak sekali barang dan pelayanan yang bertujuan
yang lebih. Service yang diberikan oleh provider bukan karena permintaan pasien
tetapi provider sendiri yang menentukan pelayanan atau tindakan apa yang
seperti kemampuan tenaga medis dan non medis, besarnya cost atau biaya yang
dikeluarkan oleh industri kesehatan untuk gaji pegawai, pembelian peralatan, dan
pemeliharaan lainnya.
1.2. Tujuan
memproduksinya.
b. Mengetahui resources yang berperan dominan dalam memberikan pelayanan
2
d. Mengetahui apakah terdapat perbedaan supply maximum yang seharusnya
dengan target yang selama ini ditentukan oleh RS Wijaya Kusuma Lumajang
di unit rawat jalan, penunjang medis, dan rawat inap RS Wijaya Kusuma
Lumajang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
2.1. Pengertian Supply
ahli ekonomi mempunyai definisi yang sangat spesifik terhadap istilah tersebut.
Penawaran adalah jumlah total dari suatu barang atau jasa yang mampu dijual
oleh produsen pada satu alternatif harga tertentu pada satu periode waktu
dari sebuah barang atau jasa yang mau dan mampu dijual oleh produsen pada
setiap tingkatan harga yang diinginkan (Wonderling et al, 2005). Samuelson dan
barang yang ditawarkan dengan harga pasarnya, dengan menganggap hal-hal lain
seperti biaya produksi, harga barang yang berkaitan dan organisasi pasar, tetap
tidak berubah (ceteris paribus). Beberapa hal yang patut menjadi bahan kajian dan
kesehatan (seperti dokter, perawat, teknisi, dan para asistennya) dan fasilitas
(seperti rumah sakit, klinik rawat jalan, dan laboratorium klinis). Fungsi supply
kesehatan yang berkualitas dan sumber daya (resources) yang digunakan untuk
memproduksinya.
4
Pengertian penawaran menunjuk pada hubungan fungsional antara jumlah
yang dijual dan harga per satuan. Jumlah barang yang ditawarkan atau yang akan
dijual dipengaruhi oleh harga barang yang bersangkutan. Pada ilmu ekonomi,
tingkat harga, atau berapa harga (minimum) yang masih mendorong penjual untuk
menawarkan berbagai jumlah dari suatu barang. Berdasarkan pendapat para ahli,
dapat disimpulkan bahwa penawaran adalah jumlah suatu produk yang dijual oleh
produsen atau perusahaan dengan harga tertentu selama jangka waktu tertentu
(ceteris paribus).
produknya apabila harga sedang tinggi dan bagaimana pula keinginan penjual
bahwa “makin tinggi harga suatu barang, maka akan semakin banyak barang yang
akan ditawarkan oleh penjual”. Atau dengan bahasa matematis penawaran dapat
Qsx = f(px)
dimana Qsx = jumlah barang yang ditawarkan, sedangkan px = harga dari barang
itu sendiri.
5
Gambar Kurva Penawaran (Slater, 1999)
bergeser atau berpindah. Kurva penawaran akan bergeser ketika faktor determinan
yang mendasari dari penawaran tersebut juga berubah. Dalam hal ini kita perlu
membedakan, antara pergeseran (shifts in) pada kurva yang dapat disebabkan
karena adanya perubahan harga pasar, dengan perpindahan kurva (shifts of) yang
produksi, jumlah produsen atau regulasi pasar. (slater, 1999). Ceteris paribus
sekali lagi sebagai faktor penentu. Ketika harga adalah satu-satunya variable yang
ditawarkan pada kurva yang sama (tetap), akan tetapi bila kondisi ceteris
akan terjadi perpindahan kurva baik itu ke kanan atau ke kiri kurva sebelumnya.
Sedangkan apabila kondisi ceteris paribus sudah terganggu, maka kurva akan
bergeser ke kiri (S1) seperti contohnya kenaikan tarif dasar listrik. Karena listrik
sangat diperlukan dalam proses produksi keping jagung, maka biaya produksi
untuk keping jagung juga akan naik. Karena biaya produksi naik, maka penjual
6
akan mengurangi produksi keping jagung, dan itu artinya jumlah penawaran
Pada kondisi sebaliknya, kurva dapat bergeser ke kanan (S2). Misalkan pada
harga barang/jasa akan ikut turun, pada sisi lain keuntungan produsen akan
(contohnya output, atau permintaan) pada perubahan pada satu variabel yang
atau eta. Dalam makalah ini elastisitas ditulis dengan huruf E. Jadi, elastisitas
pada supply adalah kepekaan perubahan jumlah barang yang ditawarkan terhadap
antara harga (P) dan jumlah barang yang ditawarkan (Q). Jika harga pasar tinggi,
maka produsen akan bersedia menjual lebih banyak barang/jasa daripada ketika
harga rendah. Tetapi tidak setiap barang dapat segera ditambah jumlahnya. Untuk
berikut:
7
Elastisitas penawaran mempunyai arti penting untuk konsumen (seperti
harga yang lebih tinggi. Sebaliknya, jika penawaran elastis, ini berarti bahwa
Kesehatan
harga barang itu sendiri, harga barang lain yang berkaitan, harga barang input dan
produsen akan harga suatu produk pada masa mendatang dan kebijakan
Salah satu elemen mayor yang menjadi penentu kurva penawaran adalah
ongkos / biaya produksi. Ketika ongkos / biaya produksi suatu barang atau jasa
relatif rendah dari harga pasar, maka hal tersebut dapat diambil sebagai sebuah
produksi barang / jasa akan sedikit, beralih ke produk lain, atau bahkan secara
8
mudahnya berhenti berproduksi. Ongkos produksi secara primer ditentukan oleh
harga barang mentah atau setengah jadi (input). Ongkos input yang dimaksud
dalam hal ini antara lain ongkos karyawan, listrik atau energi yang dipakai, atau
mesin. Sebagai contohnya pada saat harga minyak naik pada akhir-akhir ini,
menyebabkan naiknya pula harga ongkos energi yang dipakai oleh produsen,
sehingga ongkos produksi pun ikut naik, yang pada akhirnya membuat produsen
untuk memperoleh keuntungan. Untuk itu, mereka akan berusaha dapat menekan
Faktor yang mempengaruhi supply dalam pelayanan kesehatan antara lain 6M, 2T,
posisioning)
9
g. Teknologi : kecanggihan dan kemutakhiran teknologi yang digunakan
harga.
b. Tujuan perusahaan, tujuan yang berbeda-beda menimbulkan pengaruh yang
besar sehingga harga jual jadi tinggi. Jika perusahaan ingin produknya laris
dengan tingkat keuntungan yang rendah sehingga harga jual akan rendah
ekspektasi produsen bahwa harga suatu produk di masa mendatang akan naik
akan naik atau turun juga. Contohnya setiap ada gejolak harga semen, para
produsen dituding telah mengurangi harga semen itu. Kenaikan harga patokan
10
gejolak pasar semen karena berkurangnya penawaran (pasokan) semen ke
pasar. Apabila produsen semen itu mempunyai ekspektasi bahwa harga semen
akan naik, adalah logis bahwa ia akan mengurangi atau menunda produksi
sesuai kapasitas produksi yang ada, dan hal ini berakibat pada penawaran
kurva penawaran. Misalnya penentuan pajak dan upah minimum serta kontrol
Py = Pz = barang substitusi,
T = tujuan perusahaan
G = kebijakan pemerintah
M = organisasi pasar
Semakin cepat peningkatan ongkos produksi dan semakin sedikit waktu sejak
11
terjadinya perubahan harga, maka supply akan semakin inelastis. Sebaliknya,
makin lama jangka waktu yang tersisa, maka semakin banyak pula
produksi tersedia dalam jumlah banyak dan secara mudah dipindah dari satu
tempat ke tempat lain, maka supply akan cenderung elastis, begitu pula
sebaliknya.
output dan pada akhirnya akan membuat supply akan semakin elastis.
4. Ongkos produksi, jika ongkos produksi naik dengan cepat, maka tidak akan
5. Jenis dan kondisi pasar, jika produsen menjual produknya pada pasar yang
berbeda, maka supply akan cenderung elastis, karena harga yang jatuh pada
satu pasar akan mendorong produsen untuk menjual lebih di pasar yang lain.
mampu mengubahnya dengan mudah dari saru bentuk ke bentuk lain, maka
6. Kondisi politik, hal ini mampu menggangu proses produksi, sehingga pada
7. Jumlah produsen, supply akan semakin elastis jika ada beberapa produsen
12
8. Harga barang substitusi, produsen dapat menaikkan harga produknya bila
9. Tujuan produsen, jika produsen sudah puas dengan output yang kecil, maka
kesehatan adalah man dan machine. Contoh di poli gigi, penawaran pelayanan
kesehatan gigi sangat ditentukan oleh faktor produksi seperti dokter gigi dan
dental chair.
Suatu saat harga yang ditawarkan di pelayanan kesehatan di poli gigi naik,
maka kenaikan harga tersebut tidak mempengaruhi kuantitas jumlah pasien yang
dapat diperiksa di poli gigi. Hal ini dikarenakan jumlah man dan machine berupa
dokter gigi dan dental chair terbatas, sehingga meskipun biaya periksa per pasien
naik, maka dokter gigi tetap tidak bisa memaksakan untuk melayani lebih banyak
pasien dari supply maksimumnya. Selain itu, provider pelayanan kesehatan tidak
mungkin menambah jumlah dokter gigi dan dental chair dalam jangka waktu
pendek.
(maksimum) yang ingin dijual pada berbagai tingkat harga, atau harga (minimum)
13
yang masih mendorong penjual untuk menawarkan berbagai jumlah dari suatu
barang. Titik beratnya adalah pada kesediaan produsen untuk menjual produknya,
bukan jumlah barang yang sudah terjual. Perhitungan terhadap banyaknya barang
cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu
Resources yang digunakan sebagai input dari sebuah proses produksi terdiri
information atau sering dikenal dengan singkatan 6M, 2T, 1I. Sejumlah resources
produksi adalah kapasitas, yaitu tingkat output (barang yang akan ditawarkan)
Ada beberapa hal yang perlu diketahui oleh produsen dalam menentukan
terpenuhi.
14
c. Menentukan jumlah waktu yang tersedia dalam satu periode produksi.
d. Identifikasi kebutuhan waktu untuk satu kali proses produksi.
Menghitung penawaran maksimal yaitu dengan cara jumlah waktu yang tersedia
dalam satu periode dikalikan dengan jumlah produk yang dihasilkan dalam satu
kali produksi dikalikan dengan resources dominan dibagi dengan waktu yang
BAB III
PEMBAHASAN
(tempat tidur). Material disini adalah sarana dan prasarana yang berhubungan
dengan tempat tidur di rumah sakit. Material yang dimaksud adalah bed,
15
sumber daya yang lain (5M 2T 1I), diasumsikan sebagai faktor penunjang
dan terpenuhi.
B. Supply Maximum
satu tahun dengan rata-rata lama perawatan 3.75 hari adalah 6.327
pasien.
Jadi jumlah hari rawat maximum untuk 65 TT dalam satu tahun adalah
24.820 hari.
Target Ruang rawat inap RS Wijaya Kusuma Lumajang pada tahun 2014
adalah 5.500 pasien. Hal ini masih dibawah supply maximum yang seharusnya
(6.327 pasien). Sehingga pada tahun yang akan datang target harus ditingkatkan
16
Sumber daya yang paling dominan pada rawat jalan adalah Man (Dokter),
maka untuk sumber daya yang lain (5M 2T 1I), diasumsikan sebagai faktor
pukul 11.30-12.00
Jadi, dalam 1 hari dokter memiliki jam pelayanan selama 6 jam = 360
menit.
Hari pelayanan.
Hari pelayanan yaitu Senin - Sabtu
Jadi, dalam 1 minggu dokter memiliki hari pelayanan selama 6 hari
B. Supply Maximum dalam 1 bulan
a. Jumlah hari pelayanan dalam 1 bulan = 30 hari – 4 hari = 26 hari
b. Pasien yang dapat dilayani dalam 1 bulan
= jumlah waktu pelayanan x jumlah hari x jumlah dokter
waktu pelayanan untuk 1 pasien
= 360 x 26 x 5
12
pasien / bulan.
Target pasien rawat jalan RS Wijaya Kusuma Lumajang pada tahun 2014
adalah 400 pasien / bulan. Hal ini masih dibawah supply maximum yang
seharusnya (780 pasien / bulan). Sehingga pada tahun yang akan datang target
17
Sumber daya yang paling dominan pada poli spesialis penyakit dalam adalah
menit.
Hari pelayanan.
Hari pelayanan yaitu Senin - Kamis
Jadi, dalam 1 minggu dokter memiliki hari pelayanan selama 4 (empat)
hari
B. Supply Maximum dalam 1 bulan
a. Jumlah hari pelayanan dalam 1 bulan
4 x 4 minggu =16 hari
b. Pasien yang dapat dilayani dalam 1 bulan
= jumlah waktu pelayanan x jumlah hari x jumlah dokter
waktu pelayanan untuk 1 pasien
= 120 x 16 x 1 = 87 pasien / bulan
22
Jadi jumlah pasien maximum yang dapat dilayani di Poli Spesialis Anak
Target pasien poli Spesialis Anak RS Wijaya Kusuma Lumajang pada tahun
2014 adalah 100 pasien / bulan. Hal ini melebihi supply maximum yang
seharusnya ( 87 pasien / bulan). Target yang lebih tinggi dari supply maximum
18
diharapkan ada penambahan dokter Spesialis Anak atau penambahan jam
11.30 – 12.00
Jadi, dalam 1 hari dokter gigi memiliki jam pelayanan selama 4.5 jam =
270 menit.
2. Hari pelayanan.
Hari pelayanan yaitu Senin – Jumat
Jadi, dalam 1 minggu dokter gigi memiliki hari pelayanan selama 22.5 jam
B. Supply Maximum dalam 1 bulan
a. Jumlah hari pelayanan dalam 1 bulan
30 hari – 8 hari = 24 hari
b. Pasien yang dapat dilayani dalam 1 bulan
= jumlah waktu pelayanan x jumlah hari x jumlah dokter
waktu pelayanan untuk 1 pasien
= 270 x 24 x 1
42
= 154 pasien / bulan
Jadi jumlah pasien maximum yang dapat dilayani di Poli Gigi adalah
19
Target poli gigi RS Wijaya Kusuma Lumajang pada tahun 2014 adalah 100
pasien/bulan. Hal ini masih dibawah supply maximum yang seharusnya (154
pasien/bulan). Sehingga pada tahun yang akan datang target harus ditingkatkan
untuk kimia klinik, Coadata untuk faal hemostasis dan Biolite 200 untuk
laboratorium
20
Target Penunjang Medis Laboratorium RS Wijaya Kusuma pada tahun 2014
adalah 4.750 pasien / bulan. Hal ini masih jauh dibawah supply maximum yang
seharusnya (5.760 pasien / bulan). Sehingga pada tahun yang akan datang target
BAB IV
1. Target Ruang rawat inap RS Wijaya Kusuma Lumajang pada tahun 2014
masih dibawah supply maximum yang seharusnya. Sehingga pada tahun yang
akan datang target harus ditingkatkan agar mendapatkan hasil yang maksimal.
21
2. Target pasien rawat jalan RS Wijaya Kusuma Lumajang pada tahun 2014
masih dibawah supply maximum yang seharusnya. Sehingga pada tahun yang
akan datang target harus ditingkatkan agar mendapatkan hasil yang maksimal.
3. Target pasien poli Spesialis Anak RS Wijaya Kusuma Lumajang pada tahun
2014 melebihi supply maximum yang seharusnya. Sehingga pada tahun depan
dibawah supply maximum yang seharusnya. Sehingga pada tahun yang akan
tahun 2014 masih jauh dibawah supply maximum yang seharusnya. Sehingga
pada tahun yang akan datang target harus ditingkatkan agar mendapatkan hasil
yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
The McGraw-Hill
22
Schiller, Bardley R. 2008. The Micro Economy Today. 11th Ed. Boston : the
McGraw-Hill
Irwin Slater, Alan Earl. 1999. Dictionary of Health Economics. Oxon : Radcliffe
23