Anda di halaman 1dari 1

Resin acrylic adalah resin termoplastis, merupakan persenyawaan kompon non metalik yang

dibuat secara sintetis dari bahan-bahan organic. Resin ini dapat dibentuk selama masih dalam
keadaan plastis dan mengeras apabila dipanaskan karena tejadi reaksi polymerisasi adisi
antara polymer dan monomer. Berdasarkan polimerisasinya, resin acrylic dibedakan menjadi
dua, yaitu:

1. Heat Cured Acrylic (membutuhkan pemasakan pada pengolahannya untuk membantu


proses polimerisasinya).
Resin akrilik polimerisasi sinar (light cured resin acrylic) adalah jenis resin akrilik yang
proses polimerisasinya menggunakan bantuan dari sinar tampak. Penyinaran resin
dilakukan selama 5 menit dengan gelombang cahaya sebesar 400-500 nm.
2. Self Cured Acrylic (dapat berpolymerisasi sendiri pada temperatur ruang).
Resin akrilik polimerisasi kimia (self/cold cured resin acrylic) adalah jenis resin akrilik
yang proses polimerisasinya tidak memerlukan bantuan energi panas maupun energi sinar
tampak untuk proses polimerisasi, melainkan mengandung aminestersier atau dimetil-
para-toluidin di dalam monomernya sebagai bahan akselerator kimiawi untuk membantu
proses polimerisasi berlangsung.

3. Light Cured Acrylic Resin.

Resin akrilik polimerisasi panas (heat cured resin acrylic) adalah jenis resin akrilik yang
selama proses polimerisasinya memerlukan energi termal sebagai pengaktivasi agar
polimerisasi berjalan sempurna. Energi termal yang dibutuhkan bisa diperoleh melalui
perendaman dalam air atau oven gelombang mikro (microwave).1,10,12 Peningkatan
temperatur selama proses polimerisasi memberikan pengaruh nyata pada karakteristik fisik
resin akrilik. Temperatur selama proses polimerisasi dalam waterbath harus konstan pada
suhu 74℃ selama 1,5 jam dan dilanjutkan 100 ℃ selama 1 jam.

Anusavice, kenneth. 2012. Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran Gigi : EGC : 483

Anda mungkin juga menyukai