RusdinRauf, STP., MP
IlmuGiziUMS
KompetensiDasar IndikatorKompetensi
1. Dapatmemahamisifatkimialipid.
Setelahmempelajarimateriini,diharapkanmahasiswamampu:
1. Menjelaskanklasifikasikanlipid.
2. Dapatmemahamisifatkimiaasamlemak 2. Menjelaskanstrukturkimiadariasamlemakjenuhdantakjenuh.
3.
3. Dapatmemahamireaksikerusakanminyak
Menjelaskanstrukturkimiadariminyak.
4. Menjelaskanperbedaankerusakanminyakakibatreaksihidrolisisdanre
4. Dapatmemahamiantioksidanpangan aksioksidasi
5.
5. Dapatmemahamiemulsimakanan
6.
Menjelaskanmekanismereaksioksidasiasamlemak.
Menjelaskanmekanismereaksidanantioksidanmenstabilkanradikal.
6. Dapatmemahamimodifikasipadaminyak 7. Menjelaskanfase-fasedalamsistememulsi.
8. Menjelaskantahapankerusakansistememulsi.
9. Menjelaskanprinsipmodifikasiminyakmenggunakanmetodeinterester
ifikasidanhidrolisis.
KLASIFIKASI LIPID
Lipid merupakan senyawa yang larut dalam pelarut organik seperti ether,
benzena,heksanadan khloroform.
Komponenlipiddiklasifikasikanberdasarkan:
sifatpolaritas
struktur
Lipid non-polar
1. Alkanadanalkena:hidrokarbonyangtersusunataslebihdari36
atomkarbon,berbentukjenuhatautakjenuh:karotenoid.
2. Lemakalkohol:merupakanalkoholaliphatikdenganhidrokarbonjenuhatautakjenuh,denganpanjang
6-26 atomkarbon.
3. Lilin:merupakanesterdariasamlemakdanalkoholrantaipanjang.
4. Sterol:ditemukanpadatanaman(fitosterol)danhewan(kolesterol).
5. Tokoferol:Merupakanvitamin E, yangditemukanpadasumberminyak.
6. Trigliserida:Tersusunatasgliseroldanasam-asamlemak.
Lipid polar
yangdihubungkandenganasamataualkoholrantaipanjang.
LEMAK/MINYAK
Trigliserida merupakan hasil kondensasi satu molekul gliserol dengan tiga molekul asam-asam lemak
gliserolasam lemaktrigliserida
KLASIFIKASI ASAM LEMAK
Asam lemak tak jenuh: tersusun atas rantai karbon dengan 1 atau lebih ikatan ganda.
CH3-CH2-CH2-CH2-CH=CH-CH2-CH=CH-CH2-COOH
KLASIFIKASI ASAM LEMAK
Asam lemak yang memiliki ikatan rangkap lebih dari satu = poly unsaturated
fatty acid (PUFA)
CONTOHASAM-ASAMLEMAK JENUH
4 BUTIRAT BUTANOAT
6 KAPROAT HEKSANOAT
8 KAPRILAT OKTANOAT
10 KAPRAT DEKANOAT
12 LAURAT DODEKANOAT
14 MIRISTAT TETRADEKANOAT
16 PALMITAT HEKSADEKANOAT
18 STEARAT OKTADEKANOAT
20 ARAKHIDAT EIKOSANOAT
22 BEHENAT DOKOSANOAT
24 LIGNOSERAT TETRAKOSANOAT
CONTOH ASAM-ASAM LEMAK TAK JENUH
10 : 1 OBTUSILAT 4-DECENOAT
10 : 1 KAPROLEAT 9-DECENOAT
12 : 1 LINDERAT 4-DODECENOAT
12 : 1 LAUROLEAT 9-DODECENOAT
14 : 1 TSUZUAT 4-TETRADECENOAT
14 : 1 PHYSTERAT 5-TETRADECENOAT
14 : 1 MIRISTOLEAT 9-TETRADECENOAT
16 : 1 PALMITOLEAT 9-HEKSADECENOAT
18 : 1 OLEAT 9-OKTADECENOAT
Merupakanasamlemakrantaipendek.
Contoh: propionat,butirat.
Banyakditemukanpadakolon,sebagaihasilfermentasiolehmikrofloradalamkolon.
Dihubungkandengankemampuanpenghambatankankerkolonmelaluimekanismeindu
ksiapoptosis.
Menghambatproduksikolesterol.
REAKSI KERUSAKAN MINYAK
• HIDROLISIS
• OKSIDASI
HIDROLISIS
Adanyaairmenyebabkanminyakterhidrolisismenjadigliseroldanasamlemak.
Hidrolisisjugadapatterjadikarenaaktivitasenzimlipase.
Kerusakan hidrolisis minyak dapat dianalisis melalui uji angka asam dan asam lemak bebas.
Makin tinggi angka asam dan asam lemak bebasnya, semakin tinggi kerusakan hidrolitik
minyak tersebut.
OKSIDASI
Kerusakanminyak(asamlemaktakjenuh)akibatautooksidasimenyebabkanti
mbulnyabautengik.
Autooksidasidiinisiasiolehpanas,cahaya,katalislogam,zatwarna(klorofil,my
oglobin,pewarnasintetik)danadanyaoksigen.
1. Inisiasi
RH → R•+ H•
R• + O2→ ROO•
2. Propagasi
3.Terminasi
R• + R• → RR
ROO• + R• → ROOR
ANTIOKSIDAN
Antioksidanmerupakansenyawayangdapatmenunda,memperlambat,ataumencegahkerusakan
padabahanmakananakibatoksidasi
Berdasarkansumbernya,antioksidandibagimenjadi2kelompok:
1) Antioksidanalami:senyawaantioksidanyangsecaraalamibersumberdaribahan-
2) Antioksidansintetik:senyawaantioksidanyangdibuatsecarasintetis,seperti: BHT
sekunder:
1) Antioksidan primer: senyawa yang dapat menangkap radikal bebas sehingga dapat
menghambat proses inisiasi atau propagasi dari autooksidasi. Ex: flavonoid, eugenol, vanillin.
Antioksidan primer mendonorkan atom hidrogen pada senyawa radikal lipid dan
RO• + AH ROH + A°
R• + AH RH + A°
mekanisme, termasuk kelating ion logam, donor atom hidrogen pada antioksidan primer,
Agen kelating sebagai antioksidan dapat menghambat reaksi katalis logam dengan
kompleks metal tidak larut (insoluble), mengisi sisi koordinasi logam, dan rintangan steric
Vanilin
Eugenol
PENGUKURAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN
Radikal DPPH merupakan radikal organik nitrogen yang stabil, yang memberikan efek warna ungu.
Pengujian didasarkan pada pengukuran kemampuan pereduksian terhadap radikal DPPH•. Pengukuran
dapat dilakukan dengan electron spin resonance (EPR) atau dengan pengukuran penurunan absorbansi
Larutan DPPH yang berwarna ungu merupakan kumpulan radikal-radikal bebas dan akan diikat oleh ion H
dari senyawa antioksidan sehingga intensitas warna ungu akan turun. Penurunan intensitas warna ungu
dapat diukur pada panjang gelombang 515-517 nm dan penurunan absorbansi diamati sampai absorbansi
menunjukkan nilai konstan
60 ppm.
Fr.
Aquades:etanol
(60 ppm)
Abs. (500 nm) Fr. Etanol:etil
asetat (60 ppm)
Fr. Etil asetat (60
ppm)
Rutin (60 ppm)
BHT (60 ppm)
Kontrol
Prinsip:
awal tidak memiliki absorpsi pada panjang gelombang tsb, maka tingkat
Prinsip:
TBA bereaksi dengan MDA menghasilkan senyawa kompleks berwarna merah dengan
EMULSIadalah suatu dispersi atau suspensi suatu cairan dalam cairan yang lain, yang tidak saling
berbaur tapi antagonistik.
3. Emulsifier
1) Air dalam minyak (w/o): jika minyak lebih banyak dibanding air. Contoh: Margarin
2) Minyak dalam air: jika air lebih banyak dibanding minyak. Contoh: susu, es krim.
Skema Emulsi Susu
Globula minyak
Misel kasein
Garam mineral
Whey proteins
Na-kaseinat
LMW emulsifier
Pembentukan Emulsi
Oil-soluble/dispersible Water-soluble/dispersible
ingredient ingredients
Water
Oil
Blend tank
UHT/retort
Homogenisation Packaging
Additives
Globula Lemak Pada Susu
10 um 10 um
Kerusakan/perubahan Stabilitas Emulsi
Oil droplet
Aqueous
Casein micelle
phase
Whey proteins
Coalescence
Flocculation
Consequences of coalescence
Oil
Water
1) Modifikasi minyak/lemak dilakukan dengan melakukan perubahan terhadap sifat fisik minyak, seperti sifat minyak
a) Panjang rantai karbon asam lemak penyusunnya. Makin panjang rantai karbonnya, semakin tinggi titik
cairnya.
3) Dengan melakukan perubahan terhadaptingkat kejenuhandan perubahan distribusi asam lemaknya, akan
dihasilkan turunan minyak/lemak dengan sifat fisik yang berbeda dari sifat awalnya.
Interesterifikasi merupakan proses penggantian distribusi asam lemak dari trigliserida untuk merubah sifat alamiah
Memodifikasi sifat fisik (titik cair) minyak, sehingga dapat dihasilkan minyak berbentuk padat.
Meningkatkan daya tahan asam lemak essensial(linoleat, linolenat, dan arakhidonat)dari reaksi oksidasi.
Proses yang menggunakan suhu tinggi ini berpotensi menghasilkan asam lemak rantai ganda berbentukTRANSatau
Proses tersebut kemudian diganti dengan proses interesterifikasi menggunakan enzim lipase, yang dapat menghindari
AL1 AL2
TG AL2 TG AL1
AL3 AL3
AL1 = Linoleat
AL2 = Stearat
AL3 = Stearat
Hidrogenasi
a) Merupakan proses modifikasi asam lemak dengan menambahkan hidrogen pada asam lemak rantai
ganda.
b) Tujuan:
c) Hidrogen ditambahkan pada ikatan rangkap asam lemak tak jenuh, sehingga mengurangi jumlah
1) Timbang 2 g bahan yang telah dihaluskan (40 mesh. Campur dengan pasir yang telah dipijarkan sebanyak 8 g
3) Pasang tabung ekstraksi pada alat distilasi Soxhlet dengan petroleum ether secukupnya selama 4 jam. Setelah
residu dalam tabung ekstraksi diaduk, ekstraksi dilanjutkan lagi selama 2 jam dengan pelarut yang sama.
4) Petroleum eter yang telah mengandung ekstrak lemak dan minyak dipindahkan ke dalam botol timbang yang
bersih dan diketahui beratnya kemudian uapkan dengan penangas air sampai agak pekat. Teruskan pengeringan
5) Berat residu dalam botol timbang dinyatakan sebagai berat lemak dan minyak.
PENGUJIAN SIFAT MINYAK
ANGKA PENYABUNAN
• Untuk menentukan berat molekul minyak dan lemak secara kasar. Minyak yang tersusun atas asam lemak rantai c
pendek mempunyai bm yang relatif kecil akan mempunyai angka penyabunan yang besar.
• Prosedur: Timbang minyak 1,5-5 g dalam erlenmeyer 200 mL. Tambah 50 mL KOH (40 g KOH dalam 1 liter alkohol).
Tutup dengan pendingin balik, didihkan selama 30 mnt. Dinginkan dan tambahkan indikator PP dan titrasi kelebihan
• Angka penyabunan dinyatakan sebagai banyaknya mg KOH yang dibutuhkan untuk menyabunkan 1 g minyak
secara sempurna.
berat sampel
ANGKA ESTER
• Angka ester dihitung sebagai selisih antara angka penyabunan dan angka asam
ANGKA IOD
• Makin banyak ikatan rangkap penyusun asam lemak, semakin banyak iod yang terikat, artinya angka iod semakin
besar.
• Angka dinyatakan sebagai banyaknya gram iod yang diikat oleh 100 g minyak.
Angka iodin =
reagen yodium bromida dan biarkan ditempat gelap selama 30 menit dengan kadangkala digojog.
Kemudian tambahkan 10 mL lart KI 15 % dan tambah 50-100 mL aquades yang telah dididihkan, dan segera dititrasi
dengan lart Na2S2O3 0,1 N sampai lart berwarna kuning pucat, kemudian tambahkan 2 mL lart pati. Titrasi
Lart blanko dibuat dari 25 mL reagen yodium bromida dan ditambah 10 mL KI 15 % diencerkan dengan 100 mL aquades
ANGKA ASAM
• Dinyatakan sebagai jumlah mg KOH yang diperlukan untuk menetralkan asam lemak bebas yang terdapat dalam 1
gram minyak.
• Angka asam menunjukkan banyaknya asam lemak bebas yang berasal dari reaksi hidrolisis minyak. Makin tinggi
• Prosedur: Timbang± 20 g mnyak dalam erlenmeyer, tambahkan 50 mL alkohol 95 %. Tutup dengan pendingin balik,
Setelah dingin, titrasi dengan 0,1 N KOH standar dengan indikator PP hingga terbentuk warna merah muda.
Angka asam =
1. Timbang 5 g minyak dalam erlenmeyer 250 mL bertutup dan tambahkan 30 mL lart asam asetat-khloroform (3:2).
Goyang lart sampai sampel terlarut semua. Tambahkan 0,5 mL lart KI jenuh.
3. Titrasi dengan 0,1 N Na2S2O3sampai warna kuning hampir hilang. Tambahkan 0,5 mL lart pati 1 %. Lanjutkan
Angka peroksida =
0,1 mL minyak ditambahkan 9,7 mL etanol 75 % dan 0,1 mL ammonium thiocyanate 30 %. Kemudian
ditambahkan 0,1 mL larutan 0,02 M ferro klorida dalam HCL. Setelah 30 menit tepat, tera
absorbansinya pada panjang gelombang 500 nm. Makin tinggi absorbansinya, angka peroksida
semakin besar.