Anda di halaman 1dari 10

Susunan sistem saraf manusia tersusun dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.

Sistem saraf
pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Sedangkan sistem saraf tepi terdiri atas sistem
saraf somatis dan sistem saraf otonom.

a) SSP (Sistem Saraf Pusat)

(1) Otak

Otak dilapisi oleh selaput otak yang disebut selaput meninges. Selaput meninges terdiri dari 3
lapisan, yaitu lapisan durameter, lapusan araknoid, dan lapisan piameter.

(a) Lapisan durameter yaitu lapisan yang terdapat di paling luar dari otak dan bersifat tidak kenyal.
Lapisan ini melekat langsung dengan tulang tengkorak. Berfungsi untuk melindungi jaringan-jaringan
yang halus dari otak dan medula spinalis.

(b) Lapisan araknoid yaitu lapisan yang berada dibagian tengah dan terdiri dari lapisan yang
berbentuk jaring laba-laba. Ruangan dalam lapisan ini disebut dengan ruang subaraknoid dan
memiliki cairan yang disebut cairan serebrospinal. Lapisan ini berfungsi untuk melindungi otak dan
medulla spinalis dari guncangan.

(c) Lapisan piameter yaitu lapisan yang terdapat paling dalam dari otak dan melekat langsung pada
otak. Lapisan ini banyak memiliki pembuluh darah. Berfungsi untuk melindungi otak secara langsung.
Otak merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan
manusia. Otak terletak di dalam rongga tengkorak, beratnya lebih kurang 1/50 dari berat badan.
Bagian utama otak adalah otak besar (Cerebrum), otak kecil (Cerebellum), dan batang otak. Otak
dibagi menjadi beberapa bagian, di antaranya adalah cerebrum, mesenchepalon, dienchephalaon,
dan cerebellum. Adapun penjelasan dari masing-masing bagian yaitu:

(a) Cerebrum

Cerebrum merupakan bagian otak yang memenuhi sebagian besar dari otak kita yaitu 7/8 dari otak.
Cerebrum mempunyai 2 bagian belahan otak yaitu otak besar belahan kiri yang berfungsi mengatur
kegiatan organ tubuh bagian kanan. Kemudian otak besar belahan kanan yang berfungsi mengatur
kegiatan organ tubuh bagian kiri. Bagian kortex cerebrum berwarna kelabu yang banyak
mengandung badan sel saraf. Sedangkan bagian medulla berwarna putih yang bayak mengandung
dendrit dan neurit. Bagian kortex dibagi menjadi 3 area yaitu area sensorik yang menerjemahkan
impuls menjadi sensasi. Kedua adalah area motorik yang berfungsi mengendalikan koordinasi
kegiatan otot rangka. Ketiga adalah area asosiasi yang berkaitasn dengan ingatan, memori,
kecedasan, nalar/logika, kemauan.

Cerebrum mempunyai 4 macam lobus yaitu :

(a) Lobus frontal berfungsi sebagai pusat penciuman, indera peraba.

(b) Lobus temporal berungsi sebagai pusat pendengaran

(c) Lobus oxsipetal berfungsi sebagai pusat pengliihatan.

(d) Lobus parietal berfungsi sebagai pusat ingatan, kecerdasan, memori, kemauan, nalar, sikap.

(2) Mesencephalon
Mesencephalon merupakan bagian otak yang terletak di depan cerebellum dan jembatan varol.
Mesencephalon berfungsi sebagai pusat pengaturanan refleks mata, refleks penyempitan pupil mata
dan pendengaran.

(3) Diencephalaon

Diencephalaon merupakan bagian otak yang terletak di bagian atas dari batang otak dan di depan
mesencephalon. Diencephalaon terdiri dari talamus yang berfungsi untuk stasiun pemancar bagi
impuls yang sampai di otak dan medulla spinalis. Bagian yang kedua adalah hipotalamus yang
berfungsi sebagai pusat pengaturan suhu tubuh, selera makan dan keseimbangan cairan tubuh, rasa
lapar, sexualitas, watak, dan emosi.

(4) Cerebellum

Cerebellum merupakan bagian otak yang terletak di bagian belakang otak besar, berfungsi sebagai
pusat pengaturan koordinasi gerakan yang disadari dan keseimbangan tubuh serta posisi tubuh.
Cerebellum memiliki 2 bagian belahan yaitu belahan cerebellum bagian kiri dan belahan cerebellum
bagian kanan yang dihubungkan dengan jembatan varoli yang berfungsi untuk menghantarkan
impuls dari otot-otot belahan kiri dan kanan.

(5) Medulla oblongata

Medulla oblongata disebut juga dengan sumsum lanjutan atau penghubung atau batang otak.
Terletak langsung setelah otak dan menghubungkana dengan medulla spinalis, di depan cerebellum.
Susunan kortexmya terdiri dari neeurit dan dendrite dengan warna putih dan bagian medulla terdiri
dari bdan sel saraf dengan warna kelabu. Medulla oblongata berfungsi sebagai pusat pengaturan
ritme respirasi, denyut jantung, penyempitan dan pelebaran pembuluh darah, tekanan darah, gerak
alat pencernaan, menelan, batuk, bersin, sendawa.

(6) Medulla spinalis

Medulla spinalis disebut dengan sumsum tulang belakang dan terletak di dalam ruas-ruas tulang
belakang yaitu ruas tulang leher sampaia dengan tulang pinggang yang kedua. Medulla spinalis
berfungsi sebagai pusat gerak refleks dan menghantarkan impuls dari organ ke otak dan dari otak ke
organ tubuh

b) SST (Sistem Saraf Tepi/Perifer)

Sistem saraf tepi merupakan sistem saraf yang menghubungkan semua bagian tubuh dengan
sistem saraf pusat.

(1) Sistem saraf sadar/somatik

Sistem saraf sadar/somatik merupakan sistem saraf yang kerjanya berlangsung secara
sadar/diperintah oleh otak. Bedakan menjadi dua yaitu :

(a) Sistem saraf pada otak

Sistem saraf pada otak merupakan sistem saraf yang berpusat pada otak dan dibedakan menjadi 12
pasang saraf, seperti tercantum pada tabel berikut:

Tabel no. 1. Tabel Sistem Saraf pada Otak


(a) Sistem saraf sumsum spinalis

Sistem saraf sumsum spinalas merupakan sistem saraf yang berpusat pada medula spinali (sumsum
tulang belakang) yang berjumlah 31 pasang saraf yang terbagi sepanjang medula spinalis. 31 pasang
saraf medula spinalis, seperti tercantum pada tabel berikut:

Tabel no. 2. Tabel Sistem saraf medulla spinalis

Jumlah Medula spinalis daerah Menuju

7 pasang Servix Kulit kepala, leher dan otot tangan

12 pasang Punggung Organ-organ dalam


5 pasang Lumbal/pinggang Paha

5 pasang Sakral/kelangkang Otot betis, kaki dan jari kaki

1 pasang Koksigeal Sekitar tulang ekor

(Sumber: Sistem Saraf I « Andienchandra’s Blog.htm)

a) Sistem Saraf Tak Sadar

Sistem saraf otonom mengatur kerja jaringan dan organ tubuh yang tidak disadari atau yang tidak
dipengaruhi oleh kehendak kita. Jaringan dan organ tubuh diatur oleh sistem saraf otonom adalah
pembuluh darah dan jantung. Sistem saraf otonom terdiri atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf
parasimpatik.
Sistem saraf simpatik disebut juga sistem saraf torakolumbar, karena saraf preganglion keluar dari
tulang belakang toraks ke-1 sampai dengan ke-12. Sistem saraf ini berupa 25 pasang ganglion atau
simpul saraf yang terdapat di sumsum tulang belakang. Fungsi dari sistem saraf simpatik adalah
untuk mempercepat denyut jantung, memperlebar pembuluh darah, memperlebar bronkus,
mempertinggi tekanan darah, memperlambat gerak peristaltis, memperlebar pupil, menghambat
sekresi empedu, menurunkan sekresi ludah, dan meningkatkan sekresi adrenalin.

Sistem saraf parasimpatik disebut juga dengan sistem saraf kraniosakral, karena saraf preganglion
keluar dari daerah otak dan daerah sakral. Susunan saraf parasimpatik berupa jarring-jaring yang
berhubung-hubungan dengan ganglion yang tersebar di seluruh tubuh. Urat sarafnya menuju ke
organ tubuh yang dikuasai oleh susunan saraf simpatik. Sistem saraf parasimpatik memiliki fungsi
yang berkebalikan dengan fungsi sistem saraf simpatik. Misalnya pada sistem saraf simpatik
berfungsi mempercepat denyut jantung, sedangkan pada sistem saraf parasimpatik akan
memperlambat denyut jantung(Suyitno, 2007: 34-40).
Saraf motorik membawa sinyal dari otak dan sumsum tulang belakang ke otot dan kelenjar di
seluruh tubuh. Mereka mengaktifkan otot-otot sadar, otot-otot yang dikendalikan melalui upaya
sadar. Mereka juga bertanggung jawab atas tindakan refleks.

Ketika saraf motorik tidak berfungsi normal, hasilnya dapat dilihat sebagai kejang atau dengan
penurunan kemampuan otot. Saraf ini adalah saraf eferen, yang berarti bahwa mereka membawa
impuls dari saraf pusat ke luar. Mereka berbeda dari saraf sensorik, yang memasok otak dengan
informasi dari bagian lain dari tubuh dengan hal-hal mengenai sentuhan, suhu dan nyeri. Mereka
juga berbeda dari saraf kranial, yang dapat berupa sensorik, motorik atau keduanya. Saraf motorik
berpasangan dengan saraf-saraf pada tulang belakang untuk membentuk 31 pasang saraf campuran.

Otak dan sumsum tulang belakang yang dikenal bersama sebagai sistem saraf pusat (SSP). Saraf
motorik berasal pada otak dan mengambil dua jalan bagian bawah tulang belakang. Neuron motorik
atas disebut urutan neuron pertama, yang berarti bahwa mereka benar-benar terkandung dalam
SSP.

Sinyal dari urutan neuron pertama menyeberangi celah yang disebut sinaps untuk mencapai neuron
motorik bagian bawah, neuron urutan kedua yang membentang dari batang otak ke otot-otot tubuh.
Neuron motorik berhenti dalam dendrit pendek dan mengirimkan pesan mereka melalui akson
panjang. Mereka beroperasi malah saraf sensorik, yang memiliki akson pendek dan menerima pesan
mereka dari dendrit panjang.

Saraf motorik dapat merespon masukan dari saraf sensorik tanpa masukan dari otak. Tulang
belakang memungkinkan saraf motorik untuk menggerakkan otot-otot dalam menanggapi pesan
sensorik. Respon-respon otomatis disebut refleks, dan mereka tidak memerlukan masukan dari otak.
Tindakan refleks memungkinkan tubuh untuk bereaksi terhadap situasi yang berbahaya dengan
cepat. Misalnya, mereka menyebabkan otot untuk menarik kembali dari sumber panas sebelum otak
memiliki waktu untuk memproses rasa sakit.
Saraf motorik yang rusak sering dapat dideteksi ketika mereka menyebabkan otot-otot untuk atrofi
atau ketika mereka menghasilkan gerakan berkedut. Neurolog akan sering mengamati bagaimana
pasien berjalan untuk mendapatkan petunjuk tentang fungsi sistem saraf nya. Fungsi saraf motorik
dapat dipantau dengan merekam potensi electromyograph pada otot yang mereka kontrol.
Amyotrophic lateral sclerosis, juga dikenal sebagai penyakit Lou Gehrig, adalah suatu kondisi
degeneratif saraf motorik. Lesi pada neuron motorik atas bertanggung jawab untuk cerebral palsy.

Anda mungkin juga menyukai