Anda di halaman 1dari 7

DEMAM BERDARAH DENGUE

Simtomatik Asimtomatik

Undifferentiated fever Demam Demam Berdarah Dengue Expanded dengue


(Sindrom infeksi virus), Dengue (DD) (DBD) disertai syndrome, Isolated
tidak dapat dibedakan dg perembesan plasma organopathy,
infeksi virus lain Unusual
manifestations

Tanpa Disertai
Perdarahan Perdarahan DBD dg Syok DBD tanpa Syok

Gambar 1. Spektrum klinis infeksi virus dengue

Sumber : WHO South East Asia Regional Office. Comprehensive Guidelines for Prevention and
Control of Dengue and Dengue Hemorrhagic Fever. India ; WHO; 2011 dengan modifikasi.

Manifestasi Klinis

a. Undifferential fever (sindrom infeksi virus), demam sederhana yang


tidak dapat dibedakan dengan penyebab virus lain. Demam disertai
kemerahan makulopapular, timbul saat demam reda. Bisa disertai gejala
saluran cerna dan saluran pernapasan.
b. Demam dengue (DD) ; demam mendadak tinggi, disertai nyeri kepala,
nyeri otot dan sendi/tulang, nyeri retro-orbital, forofobia, nyeri pada
punggung, facial flushed, lesu, tidak mau makan, konstipasi, nyeri perut,
dan nyeri tenggorokan.
Pemeriksaan Fisik :
 Demam 39 – 400C, berakhir 5 – 7 hari

SUB BIDANG MUTU PROFESI MEDIS KOMITE MEDIS RSUD LEBONG 2018
 Hari sakit ke 1 – 3 tampak flushing pada muka (muka kemerahan),
leher, dan dada. Hari sakit ke 3-4 timbul ruam kulit
makulopapular/ rubeolliform
 Mendekati akhir fase demam dijumpai ptekie pada kaki bagian
dorsal, lengan atas, dan tangan
 Convalens rash, berupa ptekie mengelilingi daerah yang pucat
pada kulit yg normal, dapat disertai rasa gatal (white island in the
sea of red)
 Manifestasi perdarahan : uji bendung (+) dan atau ptekie, mimisan
hebat,menstruasi yang lebih banyak, perdarahan saluran cerna.
c. Demam berdarah Dengue (DBD), tiga fase (fase demam, kritis,
penyembuhan)
Anamnesis : demam tinggi 2-7 hari, dapat mencapai 400C, serta terjadi
kejang demam. Facial flush, muntah, nyeri kepala, nyeri otot dan sendi,
nyeri tenggorok dengan faring hiperemis, nyeri dibawah lengkung iga
kanan, dan nyeri perut.
Pem.fisik ;
 Manifestasi perdarahan :
o Uji bendung positif (≥ 10 petekie/inch2) pada fase demam
awal
o Mudah lebam dan berdarah pada daerah jalur vena
o Petekie pada ekstrimitas, ketiak, muka, palatum lunak
o Epistaksis, perdarahan gusi
o Perdarahan saluran cerna
o Hematuria (jarang)
o Menorrhagia
 Hepatomegali teraba 2-4cm di bawah arcus costae kanan dan
kelainan fungsi hati (transaminase) lebih sering ditemukan pada
DBD
 Perembesan plasma seperti efusi pleura dan asites, edema pada
dinding empedu (Rontgen thorax RLD dan USG dapat mendeteksi
perembesan plasma)
d. Expanded dengue syndrome adanya keterlibatan organ hati, otak, ginjal.

SUB BIDANG MUTU PROFESI MEDIS KOMITE MEDIS RSUD LEBONG 2018
DERAJAT DBD berdasarkan Klasifikasi WHO 2011
DD/DBD Derajat Tanda dan gejala Laboratorium
DD Demam disertai minimal 2 gejala  Leukopenia (≤4000
 Nyeri kepala sel/mm3)
 Nyeri retro-orbital  Trombositopenia (<100.000
 Nyeri otot sel/mm3)
 Nyeri sendi/ tulang  Peningkatan hematokrit
 Ruam makulopapular (5%-10%)
 Manifetasi perdarahan  Tidak ada bukti
 Tidak ada tanda perembesan perembesan plasma
plasma
DBD I Demam dan manifstasi perdarahan
(uji bendung positif )dan tanda
perembesan plasma
II Seperti derajat I ditambah
perdarahan spontan
III Seperti derajat I atau II ditambah Trombositopenia (<100.000
kegagalan sirkulasi (nadi lemah, sel/mm3) ; peningkatan hematokrit
tekanan nadi ≤ 20mmHg, hipotensi, ≥20%
gelisah, diuresis menurun)
IV Syok hebat dengan tekanan darah
dan nadi tidak teraba
Diagnosis infeksi dengue :
Gejala klinis + trombositopenia + hemokonsentrasi, dikonfirmasi dengan deteksi antigen virus dengue
(NS1) atau dan uji serologi IgM/IgG anti dengue (+)

Tanda Kegawatan

Dapat terjadi pada setiap fase, antara lain :

 Tidak ada perbaikan klinis/ perburukan saat sebelum atau selama masa transisi ke
fase bebas demam/ sejalan dg proses penyakit
 Muntah yang menetap, tidak mau minum
 Nyeri perut hebat
 Letargi dan atau gelisah, perubahan tingkah laku mendadak
 Perdarahan ; epistaksis, BAB hitam, hematemesis, menstruasi hebat, urin berwarna
gelap (hemoglobinuria)/ hematuria
 Giddiness (pusing/ perasaan ingin terjatuh)
 Pucat, tangan – kaki dingin dan lembab
 Diuresis kurang/ tidak ada dalam 4-6 jam

SUB BIDANG MUTU PROFESI MEDIS KOMITE MEDIS RSUD LEBONG 2018
PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan Radiologis
Laboratorium Rontgen Thoraks posisi Right Lateral
Decubitus, atas indikasi :
 Pemeriksaan darah perifer (Hb, leukosit,
hitung jenis, hematokrit, dan trombosit.  Distres pernapasan/ sesak
Antigen NS1 (dapat dideteksi hari ke 1,  Kondisi klinis ragu – ragu,
menurun setelah hari ke 5-6) kelainan radiologis pada
 Uji serologi IgM dan IgG anti dengue perembesan plasma mencapai
 Pemeriksaan lab pada kasus syok maupun 20% - 40%
non syok saat tidak ada perbaikan klinis  Pemantauan klinis, pedoman
walaupun penggantian volume sudah cukup pemberian cairan, dan menilai
perhatikan ABCS (Acidosis = analisa gas edema paru karena overload
darah; Bleeding = hematokrit; Calsium = cairan.
elektrolit, Ca++, S/Blood Sugar = gula darah,  USG dapat ditemukan efusi
dextrostix) pleura, kelainan dinding vesika
felea, dan dinding buli-buli
Bold : modalitas RSUD LEBONG

SUB BIDANG MUTU PROFESI MEDIS KOMITE MEDIS RSUD LEBONG 2018
Tatalaksana DBD berdasarkan Fase

Medikamentosa

 Antipiretik (yang dianjurkan parasetamol, bukan aspirin)


Fase DEMAM  Diusahakan tidak memberikan obat-obatan tidak diperlukan
(antasida, antiemetik)  untuk mengurangi beban
detoksifikasi dalam hati
 Kortikosteroid pada DBD ensefalopati (jangan diberikan jika
terdapat perdarahan saluran cerna)

Supportif

 Cairan = cairan per oral + cairan IV rumatan per hari + 5% defisit


 Diberikan untuk 48 jam atau lebih
 Kecepatan cairan IV sesuaikan dg kecepatan kehilangan plasma,
keadaan klinis, tanda vital, diuresis, dan hematokrit

DBD Fase kritis DBD dg syok terkompensasi


Kebutuhan rumatan + defisit Berikan oksigen 2 – 4 l/menit
Monitor keadaan klinis dan laboratorium Berikan cairan resusitasi kristaloid 10 –
setiap 4-6 jam 20mL/kgBB dlm 10 – 20 menit, cek
hematokrit
Kecepatan cairan IV disesuaikan dg klinis Bila syok teratasi cairan 10mL/kgBB
selama 1-2jam, jika sirkulasi stabil turunkan
bertahap 7, 5, 3, 1,5mL/kgBB/jam
Cairan diberikan 24-48 jam pasca resusitasi
Bila syok tidak teratasi cek ABCS

SUB BIDANG MUTU PROFESI MEDIS KOMITE MEDIS RSUD LEBONG 2018
SUB BIDANG MUTU PROFESI MEDIS KOMITE MEDIS RSUD LEBONG 2018
Indikasi untuk pulang

 Bebas demam minimal 24 jam tanpa antipiretik


 Nafsu makan telah kembali
 Perbaikan klinis, tidak ada demam, tidak ada distres
pernafasan, dan nadi teratur
 Diuresis baik
 Minimum 2-3 hari setelah sembuh syok
 Tidak ada kegawatan napas karena efusi pleura, tidak ada
asites
 Trombosit > 50.000/ mm3
 DBD tanpa komplikasi, umumya trombosit meningkat ke nilai
normal dalam 3-5 hari

SUB BIDANG MUTU PROFESI MEDIS KOMITE MEDIS RSUD LEBONG 2018

Anda mungkin juga menyukai