METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang penulis ambil dalam penelitian ini adalah adalah
penelitian eksperimen (research). Penelitian eksperimental menggunakan
suatu percobaan yang dirancang secara khusus guna membangkitkan data
yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitian. 1 Dengan
membandingkan satu kelompok eksperimen dengan menggunakan model
pembelajaran Contextual Teaching and Learning serta satu kelompok kontrol
yang diberi perlakuan model pembelajaran konvensional. Kedua kelompok
diasumsikan sama dalam semua yang relevan dan hanya berbeda dalam hal
metode pengajaran. Desain penelitian menggunakan desain faktorial yang
merupakan modifikasi dari design true experimental, yaitu dengan
memperhatikan kemungkinan adanya variabel moderator yang mempengaruhi
perlakuan (variabel independen) terhadap hasil (variabel dependen).
Paradigma design factorial dapat digambarkan seperti berikut.
R O1 X Y1 O2
R O3 Y1 O4
R O5 X Y2 O6
R O7 Y2 O8
Pada desain ini semua kelompok dipilih secara random, kemudian
masing-masing diberi pretes. Kelompok untuk penelitian dinyatakan baik,
bila setiap kelompok nilai pretesnya sama. Jadi O1=O3=O7. Dalam hal ini
variabel moderatornya adalah Y1 dan Y2.2
40
41
C. Variabel Penelitian
Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang
hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.3
Menurut hubungan suatu variabel dengan variabel yang lain maka
macam-macam variabel dalam penelitian dapat dibedakan menjadi:
1. Variabel Bebas
a. Variabel bebas pokok : pendekatan CTL
1) Definisi Operasional
Pendekatan CTL adalah suatu pendekatan yang
dilakukan guru untuk mengaitkan materi yang diajarkannya
dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa
membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya.
b. Variabel bebas moderator : Kemampuan Matematika Siswa
1) Definisi Operasional
Kemampuan metematika merupakan kemampuan untuk
menggunakan dan mengolah angka dengan baik dan penalaran
dengan benar.
2. Variabel Terikat
3 Ibid, hal. 60
42
E. Instrumen Penelitian
4Ahmad Tanzeh, Pengantar Metode Penelitian, (Cet :1, Yogyakerta : Penerbit Teras,
2009), hal 91.
pembelajaran CTL
pada pokok
bahasan
Momentum dan
impuls.
6) Keseriusan siswa 9,10
terhadap
pembelajaran
penerapan model
CTL.
7) Efektifitas model 11,12
pembelajaran CTL
terhadap
pembelajaran.
8) Pemahaman siswa 13,14
pada pokok
bahasan
Momentum dan
impuls
9) Menambah 19
pengetahuan siswa
10) Guru dan siswa 20
lebih interaktif.
11) Membuat siswa 21
lebih banyak
bertanya
12) Berbagi 22
pengetahuan
dengan teman
13) Dapat menjawab 23
pertanyaan guru
Meningkatan 14) Lebih menarik 24
Komunikasi verbal menggunakan
model CTL
46
9 Hamid Darmadi, Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial Konsep dasar dan
Implementasi, (Bandung: Alfabeta , 2013), hal.225
48
maupun negative dinilai subjek sangat setuju, setuju, tidak setuju, sangat
tidak setuju.
3. Metode Tes
Pengumpulan data dengan metode tes adalah dengan
menggunakan tes yang disusun oleh peneliti yang dilakukan pada
sampel.10 Tes digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan
matematika siswa guna memperoleh data mengenai kemampuan
matematika siswa.
4. Metode Observasi
Nasution menyatakan bahwa, observasi adalah dasar semua ilmu
pengetahuan.11 Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini guna
memperoleh data kemampuan komunikasi verbal siswa yang dilihat dari
berbagai aspek penilaian.
r pbis =
m p−mt
st
√ p
q ……………………………………………
1.11
keterangan:
rpbis = koefisien korelas biserial
Mp = rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang
dicari validitasnya
Mt = rerata skor total
St = standar deviasi dari skor total
p = proporsi siswa yang menjawab benar
q = proporsi siswa yang menjawab salah
Dengan ketentuan:
0.8 ≤ pbis ≤ 1.00 = sangat tinggi
0.6 ≤ pbis ≤ 0.8 = tinggi
0.4 ≤ rpbis ≤ 0.6 = cukup
0.2 ≤ rpbis ≤ 0.4 = rendah
0.0 ≤ rpbis ≤ 0.2 = sangat rendah
kriteria : rpbis > rtabel : soal valid
rpbis < rtabel : soal tidak valid (invalid)
Setelah harga rpbis yang diperoleh pada tiap-tiap butir soal
dibandingkan dengan harga rtabel.
…………...1.12
Dimana :
r11 : Koefisien reliabilitas tes secara keseluruhan
k : banyaknya butir pertanyaan (item)
P : Proporsi subyek yang menjawab item benar
q : Proporsi subyek yang menjawab item salah (q = 1-p)
∑ pq : Jumlah hasil perkalian p dan q
n : banyaknya item
S : standar deviasi dari tes
Jika nilai r11 lebih besar dari 0,67 maka instrumen tersebut
reliable. Apabila item teruji validitas dan reliabilitasnya berarti instrumen
tersebut telah siap untuk mengumpulkan data.
Tabel 3.2 Interpretasi nilai r
Koefisien r Klasifiasi
0,90 < r ≤ 1,00 Sangat tinggi
0,70 < r ≤ 0,90 Tinggi
0,40 < r ≤ 0,70 Cukup
0,20 < r ≤ 0,40 Rendah
0,00 < r ≤ 0,20 Sangat rendah
Atau dengan kata lain soal yang baik dengan kategori sedang. Untuk
mengukur digunakan rumus sebagai berikut:14
B
p= ……………………………………………………
Js
1.13
Keterangan:
P = indeks kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
S = jumlah seluruh peserta tes
Penggolongan derajat kesukaran suatu soal test adalah sebagai
berikut :
0,00 < TK < 0,30 adalah soal sukar
0,30 ≤ TK < 0,70 adalah soal sedang
0,70 TK ≤ 1,00 adalah soal mudah
Walaupun demikian, bebrapa ahli berpendapat bahwa soal-soal
yang dianggap baik adalah soal yang mempunyai indeks kesukaran
antara 0,30 sampai dengan 0,70.
4. Daya Pembeda Soal Tes
Daya pembeda soal memberikan gambaran tentang kemampuan
butir-butir soal membedakan antar meraka yang berkemampuan tinggi
dan mereka yang berkemampuan rendah, ataupun mereka yang
berkemampuan pandai dan kurang pandai. Rumus yang digunakan
adalah:15
Ba Bb
D= − ………………………………………………
ja jb
1.14
Dimana :
D = daya pembeda
14 Edy Junaidi, “Hubungan Motivasi Kerja dengan Kepuasan Kerja Guru pada
Kelompok Darul Hijrah Puteri Kota Banjarbaru”, (Skripsi Sarjana, FKIP Universitas
Lambung Mangkurat, 2004), hal.23.
15 Ibid, hal.25
52
Butir soal yang baik adalah butir-butir soal yang mempunyai daya
pembeda D 0,40 sampai 0,70.
5. Validitas Angket
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-
tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang
valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi, sebaliknya instrumen
yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Dalam penelitian ini
validitas yang dicari validitas isi karena instrumen yang digunakan.
Tahapan untuk memberikan penelitian angket yang telah dijawab oleh
responden, dimana peneliti menggunakan skala likert sebagai
pengukuran untuk mendapatkan data interval atau rasio. Dalam skala
likert, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan baik pertanyaan positif
maupun negatif dinilai subjek sangat setuju, setuju, tidak mempunyai
pilihan, tidak setuju, dan sangat tidak setuju.16
1.16
Keterangan :
r11 = reabilitas yang dicari
n = banyaknya soal
∑ σ 2i = jumlah varians skor tiap-tiap soal
2
σt = standar deviasi total
Kriteria pengujian:
- Apabila r11 (hitung) ≥ rtabel maka butir soal dikatakan reliabel
- Apabila r11 (hitung) < rtabel maka butir soal dikatakan reliabel.
Analisa data adalah cara yang paling menentukan untuk menyusun dan
mengelola data yang terkumpul sehingga menghasilkan kesimpulan yang
dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya. Sebelum diadakan perlakuan
pada sampel yang akan diteliti maka dicari dahulu kesamaan keadaan awal
atau uji normalitas dan uji homogenitas antara kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol.
1. Uji Kesamaan Kemampuan Awal
Sebelum eksperimen berlangsung, kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol diuji kesamaan kemampuan awalnya untuk menguji
kemampuan awal kedua kelompok sampel digunakan uji t dua pihak
setelah terlebih dahulu diketahui populasi berdistribusi normal dan
sampel berawal dari populasi homogen. Sedangkan hipotesis yang
digunakan adalah sebagai berikut:
Ho : Ada perbedaan kemampuan awal antara siswa kelompok eksperimen
dengan kelompok kontrol.
H1 : Tidak ada perbedaan kemampuan awal antara siswa kelompok
eksperimen dengan kelompok kontrol
Untuk pengujian rata-rata kemampuan awal dapat dihitung dengan uji t
test.17
x́ 1− x´2
t=
1.17
√( s 12 s22
+
n1 n2 )
………………………………………………
2 ( n1−1 ) s12 + ( n2 −1 ) s 22
s=
n1 +n 2−2
Dan derajat bebas = n1 + n2 – 2
Kriteria uji:
Dengan derajat kebebasan (dk) = n1+ n2 -2
H0 diterima jika : –ttabel < thitung < ttabel
1.18
Hipotesis:
H0 = sampel berasal dari populasi yang homogeny
H1 = sampel tidak berasal dari populasi yang homogeny
H0 diterima jika x2hitung ≤ x2tabel
Dengan x2tabel = x2 (1-α)(k-i)
Artinya bahwa kedua sampel berasal dari sampel yang homogen.
3. Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data dari
hasil penelitian sebenarnya berdistribusi normal atau tidak. Uji stastitik
yang digunakan menggunakan Chi kuadrat. Chi kuadrat adalah teknik
stastisik yang digunakan untuk menguji hipotesis bila dalam populasi
terdiri atas dua atau lebih klas dimana data berbentuk nominal dan
sampelnya besar.19
Rumus dasar chi kuadrat adalah seperti berikut:
k 2
( Fo −Fh ) ……………………………………………...1.
x =∑
2
i=1 Fh
19
Dimana :
X2: Chi kuadrat
Fo : nilai-nilai yang nampak pada hasil penelitian
Fh : nilai-nilai yang nampak pada hasil penelitian
1 : banyaknya kelas
Dengan kriteria sebaran data dikatakan berdistribusi normal jika
x2hitung< x2tabel pada taraf signifikan (α) 5 %, dimana x 2tabel dapat dicari dari
dengan peluang (α-1) dan derajat kebebasan = (n-1) dapat dicari dari
daftar tabel distribusi chi kuadrat.
4. Uji Hipotesis
Uji Anava dua jalan
Data dianalisis dengan statisitik uji anava (analisis varians) dua
jalan dengan frekuensi isi sel tak sama.20
Tabel 3.4 Persiapan Uji Anava 2 Jalan
Faktor B Kemampuan Matematika Siswa
Faktor A (b)
Tinggi (b1) Rendah (b2)
Pendekatan CTL (1) a1b1 a2b2
Konvensional (2) a1b2 a1b2
Pembelajaran
(a)
Dimana :
a : Pendekatan Pembelajaran
a1 : Pendekatan CTL
a2 : Media Konvensional
b : Kemampuan Matematika
b1 : Kemampuan Matematika Tinggi
b2 : Kemampuan Matematika Rendah
a. Hipotesis
Ho : Tidak ada pengaruh pembelajaran fisika dengan pendekatan
CTL terhadap komunikasi verbal siswa
H1 : Ada pengaruh pembelajaran fisika dengan pendekatan CTL
terhadap komunikasi verbal siswa
Ho : Tidak Ada pengaruh kemampuan matematika tinggi dan rendah
terhadap komunikasi verbal siswa
∫¿
¿
RJK (int) =
∫¿
¿
dk ¿
JK ¿
¿
d. Statistik Uji
Statistik uji analisis variansi dua jalan dengan sel sama ini ialah :
RJK ( AK )
F (AK) =
RJK ( DK )
RJK ( ak )
F (ak) =
RJK ( DK )
RJK ( ab )
F (ab) =
RJK ( DK )
∫¿
F (int) = ¿
RJK ¿
¿
e. F tabel
1. Antar kelompok
F (α)(K-1)(N-K)
59
2. Antar kolom
F (α)(K-1)(N-K)
3. Antar baris
F (α)(b-1)(N-K)
4. Interaksi
F (α)(b-1)(k-1)(N-K)
f. Keputusan Uji : Ho ditolak dan H1 diterima apabila Fhitung > Ftabel.