Anda di halaman 1dari 2

INJEKSI PHENOL PADA INJEKSI DISTONIA

Phenol, carbolic acid, awalnya diketahui sebagai desinfektan dan merupakan antiseptic yang dapat
mensterilkan luka . Josept listen mendemonstrasikan penggunaan carbolic acid dalam mensterilkan alat
bedah dan membersihkan lukayang menurunkan mortalitas post operatif. Saat ini phenol masih
diuji.Phenol membunuh mikroorganisme dengan mendenaturisasi/ menguraikan protein dan
melarutkan membrane sel.

Latar belakang penggunaan phenol

Penggunaan intratekal alcohol dalam rhizotomi pada kerusakan saraf dan mengurangi nyeri pada tubuh.
Misalnya nyeri pada kanker ditahun 1630 sudah digunakan . Namun tatacara ini sudah tidak digunakan
lagi karena menimbulkan kerusakan sel secara patologis karena alcohol. Maka kemudian phenol
dipikirkan menjadi komponen utama penyebab lisisnya sel saraf. Viskositasnya yang tinggi dan
kemampuannya untuk dikombinasikan dengan komponen radioopak,sehingga phenol digunakan untuk
pengobatan nyeri.

1. maher menemukan bahwa phenol baik untuk menurunkan nyeri pada penderita kanker stadium
akhir. Kemudian phenol digunakan untuk pengobatan spastisitas.

2. Nathan menginjeksikan phenol pada 25 pasien dan spastic paraplegi menggunakan teknik untuk
memaksimalkan kerusakan pada sel saraf target. Hasil paling memuaskan untuk mengurangi nyeri
spasme dari mengubahan spastic paralitik menjadi flaksid paralisis.

Bebrapa tahun setelahnya penelitian dalam spastisitas menggunakan intratekal phenol konsentrasi
rendah, 5 persen dalam 10 persen dan hasil baik .pada waktu yang sama penggunaan phenol untuk
movement disorder dilaporkan tahun 196, dimana pada saat itu pasien Parkinson setelah pemberian
intratekal phenol mengalami perbaikan signifikan terhadap ekstremitas bawahnya, namun tidak pada
tremornya.

Motor point block

Pada tahun 1965 dilakukan blok pada motorik otot untuk kasus distonia. Helpern dan meelhuyen
menyebutkan jika memasukkan prokain (anestesi loka) dan alcohol akan menyebabkan tonus otot
menghilang. Phenol diduga dapat menurunkan hipetonia lebih lama yakni diberikan 0,2-3 ml per otot

Aplikasi klinis phenol

Pada distonia fokal atau segmental injeksi neurotoksik botulinum merupakan terapi alternative namun
beberapa pasien tidak respon terhadap terapi ini. Ada pula yang gejalanya berkurang namun tidak
maksimal. Pada distonia cervical dan ektremitas yang gagal dengan injeksineurotoksik botulinum injeksi
phenol merupakan pilihan terapi yang sesuai.

“Messey “pertama kali melaporkan penggunaan pertama intramuscular phenol pada terapi totikolis .
Pemeriksaan fisik dan perekaman emg membnatu dalamproses penyuntikan. Manfaat terhadap
penyuntikan dapat dirasakan 5-6 bulan dengan efek samping kecil.

Cara penggunaan phenol

 Yakni pada yang tidak respon dengan neurotoksik botulinum


 1-5 persen cairan aquos phenol 0,5-0,4 cc phenol perotot bergantung ukuran ototnya.
 Dosis maksimum 20-25 cc pehari.
 Beberapa kali injeksi dibutuhkan untuk mendapatkan hasil memuaskan
 Durasi dirasakan 4-6 bulan

Berikut perbandingan phenol dengan botulinum neurotoksik

Botulinum neurotoksik phenol


Harga Lebih mahal Tidak mahal
golongan neurotoksik desinfektan
pemberian Arahan emg, diberikan tiap 3 Arahan emg, stimulasi otot.
bulan Pemberian ssesering yang dapat
ditoleransi
Efek samping sementara permanen
manfaat Mencegah penghasilan Merusak myelin dan jaringa otot
asetilkolin presinap
teknik Anatomi otot Tipe saraf dan anatomi otot

Persiapan penyuntikan

Anda mungkin juga menyukai