Anda di halaman 1dari 2

Intensitas sampling (IS) adalah Persentase jumlah sample terhadap populasi

seluruhnya. Semakin besar jumlah contoh akan memberikan hasil (data) yang lebih mewakili
(representative), tetapi memerlukan waktu dan biaya yang lebih banyak.
Besarnya intensitas sampling pada analisa vegetasi bervariasi, tergantung pada luas
hutan. Semakin luas hutan yang akan dianalisa biasanya intensitas sampling yang akan
digunakan semakin kecil. Kelompok hutan dengan luas 1000 Ha atau kurang digunakan
intensitas sampling 10 %, untuk kelompok hutan yang luasnya antara 1000 – 10.000
digunakan intensitas sampling 5 % dan untuk hutan yang luasnya lebih dari 10.000 Ha
digunakan intensitas sampling 2 %.
Berdasarkan data diatas dengan luas 20 hektar setelah dianalisis menggunakan 28 plot
dengan luasan 20*50 m diperolah hasil bahwa spesies yang dominan ditemukan adalah
Avicienna sp. Dan Bruguirena sp. Sedangkan plot dengan dominansi kerapatan tertinggi dan
komulatif jenis terbanyak adalah plot 4 dengan ukuran 2*4 dengan komulatif jenis 20 spesies.
Plot dengan spesies terendah adalah pada plot 1 dengan ukuran 1*1 m dan jumlah spesies 10
spesies. Hal ini disebabkan akibat kemampuan tumbuhan dalam memanfaatkan sumber daya
yang terdapat diarea tersebut, maka disimpulkan bahwa spesies manggrove yang survive pada
wilayah Teluk kendari adalah jenis Avicienna sp. Dan Bruguirena sp.
Jawaban nmr 3

Berdasarkan hasil pengamatan di kawasan hutan mangrove dengan luas lahan 154 ha menunjuukan
bahwa jenis mangrove yang ditemukan pada area pengamatan hanya lima jenis spesies yang ditemukan
yaitu Rhizophora mucronata, Rhizophora apiculata, Brugunera gymnoriza, Ceriops tagal, Avicienna
marina, Xylocarpus granatum, Sonneratia alba. Dimana dari kelima jenis spesies ini kerapatan tertinggi
adalah jenis Ceriops tagal dibandingkan dengan Xylocarpus granatum. Hal ini menujukan bahwa jenis
mangrove yang dominan ditemukan di area pengamatan kelompok kami adalah Ceriops tagar.. Domanasi
ini dipengaruhi oleh substrak dimana dilokasi pengamatan substrak berupa tanah liat dan tanah berpasir
sertakemampuan adaptasi jenis terhadap lingkungan menjadi salah satu faktor yangmenyebabkan adanya
dominasi suatu jenis. Substrak sangat berpengaruh terhadap komposisi jenis mangrove yang dapat tumbuh.
Kerapatan mangrove dapat dipengaruh oleh faktor lingkungan yang menyebabkan perbedaan kerapatan
pada setiap jenis mangrove. Menurut Buwono(2017 : 13) bahwa kerapatan dapat dipengaruhi oleh faktor
lingkungan berupa unsur hara seperti serasah daun turut berpengaruh pada pertumbuhandan perkembangan
ekosistem mangrove. Kondisi lingkungan perairan aliran sungai dan serasahdaun yang membawa unsur
hara menyebabkan terjadi kompetisi yang tidak seimbang. Sedangkan menurut Nurrahman (2012 : 105-
106) bahwa kerapatan dipengaruhi oleh suhu, salinitas dan derajat keasaman (PH). Menurut Noor, dkk
(2006) dalam Nurrahman (2012 : 105 ) bahwa suhu sangat berpengaruh bagi pertumbuhan mangrove
karena berperan penting dalam proses fotosintesis yang mempenagruhi keoptimalan kerja enzim serta suhu
juga mempengaruhi produksi daun baru mangrove. Sedangkan salinitas mempengaruhi penzonasian
mangrove melalui melalui sistem perakaran.
Indeks nilai penting berdasarkan hasil analisis dapat menujukan bahwa Avicienna marina memiliki
indeks nilai penting yang tinggi. Giesen (2007) dalam Wahyudyawati (2017 : 297) menjelaskan bahwa
area mangrove yang memiliki indeks nilai penting tinggi menandakan bahwa mangrove di area ersebut
dalam kondisi baik dan belum mengalami perubahan, sebaliknya apabila kondisi ini berkurang atau berubah
menjadi daratan karena sedimentasi dan rusak karena ulah manusia, maka perlu dilakukan rehabilitasi agar
keseimbangan ekosistem terjaga. Sedangkan Kepel (2017 : 23) bahwa semakin besar INP maka makin
besar pula peranan atau nilai ekologis dari suatu spesies. Dimana hasil analisis INP menunjukkan bahwa
memiliki peran yang penting dalam keberlangsungan ekosistem mangrove tersebut dan ketiga spesies ini
yang paling dominan adalah Avicienna marina dimana spesies-spesies yang dominan atau berkuasa dalam
suatu komunitas tumbuhan akan memiliki indeks nilai penting yang tinggi, sehingga spesies yang paling
dominan memiliki indeks nilai penting yang paling besar.

Anda mungkin juga menyukai