BAB
1
1.1. LATAR BELAKANG
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan
sumberdaya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral serta flora dan
fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan dengan
kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia serta keputusan bagaimana
menggunakan lingkungan fisik tersebut. Lingkungan hidup adalah kesatuan
ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk
manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya
(UUPPLH Nomor 32 tahun 2009). Ruang lingkup secara keseluruhan dapat
simpulkan bahwa lingkungan hidup tersusun atas 3 (tiga) komponen
utama, yaitu: komponen abiotik (lingkungan fisik), komponen biotik
(lingkungan hayati atau flora-fauna) dan komponen kultural (lingkungan
manusia dan perilakunya, meliputi aspek sosial, ekonomi, dan budaya)
dapat dilihat pada Gambar 1.1.
Gambar 1.1.
Hubungan Keterkaitan Lingkungan A-B-C
wilayah Palu morfologi ini meluas di wilayah Palu Timur, Palu Utara,
membatasi antara wilayah morfologi dataran dengan morfologi
pegunungan.
3. Satuan Geomorfologi Pegunungan Tebing Patahan, merupakan wilayah
dengan elevasi yang lebih tinggi. Kenampakan umum berupa tebing-
tebing terjal dan pelurusan morfologi akibat proses patahan. Arah
pegunungan ini hampir utara-selatan, baik di timur maupun di barat dan
menunjukkan pengaruh struktur/tektonik terhadap bentuk kini
morfologi Kota berupa lembah. Umumnya wilayah ini bukan merupakan
wilayah hunian.
Berdasarkan Peta Geologi Tinjau (Dit. Geologi Bandung, 1998), Kota Palu
dibentuk dari formasi dasar, yaitu: tanah Alluvium dan endapan pasir yang
memanjang di sepanjang pantai sebelah utara kota dicirikan oleh
banyaknya material pasir untuk bahan bangunan. Molasa Celebes dan
Sarasin berupa konglomerat, batu pasir, batu lumpur, batu gamping, koral,
dan napal yang tersebar dari arah utara sampai selatan Kota Palu.
Stratografi dan litologi yang menyusun wilayah Kota Palu terdiri dari
Kompleks Batuan Metamorf, Batuan Molase, Granit dan Granodiorit,
Endapan Sungai dan pantai. Tektogenesis dan kondisi geomorfologi
tersebut tentunya akan berpengaruh terhadap kondisi ekoregion,
karakteristik dan potensi sumberdaya alam (baik hayati maupun non
hayati), pola adaptasi dan perilaku manusia dalam memanfaatkan potensi
sumberdaya alam yang ada, serta berbagai permasalahan lingkungan yang
dapat terjadi.
berwarna skala dasar 1 : 50.000 format A1. Album peta dicetak dan
dijilid sebanyak 4 (empat) eksemplar.
2. Terlaksananya presentasi hasil Kajian dan Pemetaan Ekoregion Kota
Palu.