Pembuatan Tempe
Pembuatan Tempe
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pada substrat organik yang sesuai. Terjadinya fermentasi ini dapat menyebabkan
jenis mikroba yang digunakan sangat terbatas yaitu disesuaikan dengan hasil akhir
yang dikehendaki.
Beberapa contoh makanan hasil fermentasi adalah tempe, tauco, dan kecap
yang dibuat dari kedelai, oncom dari bungkil kacang tanah, ikan peda, terasi,
sayur asin, keju dan yoghurt dari susu, anggur minum, brem dan lain-lainnya.
B. Tujuan Percobaan
khususnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Fermentasi
Fermentasi bahan pangan adalah hasil kegiatan dari beberapa spesies mikroba
seperti bakteri, khamir dan kapang. Mikroba yang melakukan fermentasi dengan
hasil akhir yang dikehendaki, misalnya bakteri akan menghasilkan asam laktat,
dihasilkan di laboratorium. Kultur ini dapat disimpan dalam keadaan kering atau
dibekukan, misalnya kultur murni dari bakteri asam laktat untuk membuat keju.
(starter). Misalnya pada pembuatan tempe atau oncom digunakan hancuran tempe
Jenis kapang digunakan dalam khususnya bagi beberapa jenis kayu dan
fermentasi bahan pangan khususnya di Asia, seperti kecap, miso, tempe dan lain-
lainnya. Jenis kapang yang banyak memegang peranan penting dalam fermentasi
2002).
Tempe adalah sumber protein yang penting bagi pola makanan di Indonesia,
terbuat dari kedelai. Pembuatan tempe dilakukan sebagai berikut : kedelai kering
dicuci, direndam semalam pada suhu 250C esok paginya kulit dikeluarkan dan air
oryzae, ditaruh dalam panci yang dangkal dan diinkubasikan pada suhu 300C
selama 20 - 24 jam. Dalam waktu itu kedelai terbungkus sempurna oleh mycelia
putih dari jamur. Sekarang tempe siap untuk dikosumsi. Cara penyajiannya
dengan minyak nabati. Hasilnya adalah tempe yang berwarna coklat dan kering.
Dapat juga dimakan dalam bentuk mempunyai kuah atau dengan kecap
- Tempat
Rumah Desem Taufik Irwan di Jl. Padang-Muara Labuh KM.70 Lubuk Batu
- Waktu Percobaan
- Bahan:
- Alat:
Panci, kompor gas, tampah, tapisan, sendok nasi, ember, pembungkus, jarum,
serbet.
C. Metode Kerja
1. Biji kedelai yang telah dipilih, dibersihkan dan dicuci dengan air bersih.
selama satu hari satu malam. Air rendaman diganti setiap 12 jam.
3. Setelah direndam sehari semalam dalam air rendaman, lalu kulit ari kedelai
6. Kedelai yang sudah dicampur bibit tempe, dibungkus dengan plastik yang
sudah ditusuk-tusuk dengan jarum. Setelah itu disimpan dalam rak bambu
berlangsungnyafermentasi.
BAB IV
A. Hasil Pengamatan
B. Pembahasan
Pada pengamatan I keadaan bungkus kedelai dipenuhi uap air akibat panas
yang masih ditimbulkan oleh proses fermentasi dan mycelia putih dari jamur
Pada pengamatan II masih ada biji kedelai yang terlihat akan tetapi keadaan
kedelai telah terbungkus sempurna oleh mycelia putih dari jamur, karena padatan
membentuk tekstur yang rata sesuai bentuk pembungkusnya dan pastinya tercium
bau yang khas dari bungkusan kedelai tersebut yaitu bau tempe.
Gambar 1
( Biji kacang kedelai yang telah direndam dan direbus dibersihkan dari kulit tipisnya
Gambar 2
Gambar 3
( Biji kacang kedelai yang telah siap dibungkus menggunakan daun pisang )
Gambar 5
( Biji kacang kedelai telah siang dibungkus kemudian diletakkan ditempat tertutup
Gambar 6
( Hasilnya 2 hari kemudian . Biji kacang kedelai telah berhasil menjadi tempe dengan
( Hasil akhir yaitu tempe yang telah siap digoreng dan dapat dimakan dengan rasa
yang enak )
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari percobaan ini dapat disimpulkan bahwa tempe sangat tergantung dari
metabolisme mikroba tersebut, dan hal ini dapat dikatakan bahwa pengolahan
kedelai hingga menjadi tempe sesuai dengan hasil akhir yang dikehendaki.
B. Saran
baik akan tetapi pratikan masih mengharapkan pada percobaan selanjutnya para
spesifik lagi dalam hal pengolahan dan penyajian bahan yang dicoba. Dengan
nantinya.