Anda di halaman 1dari 54

KARAKTERISTIK KOLEKTOR SURYA CPC DENGAN PENYIMPAN

PANAS SENSIBEL UNTUK POMPA AIR ENERGI THERMAL

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Mesin
Program Studi Sains dan Teknologi

Oleh:

Beri Fajar Wicaksono


NIM : 055214016

PROGRAM STUDI TEKNIK JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2009

i
KARAKTERISTIK KOLEKTOR SURYA CPC DENGAN PENYIMPAN
PANAS SENSIBEL UNTUK POMPA AIR ENERGI THERMAL

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Mesin
Program Studi Sains dan Teknologi

Oleh:

Beri Fajar Wicaksono


NIM : 055214016

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2009

ii
CHARACTERISTIC OF CPC SOLAR COLLECTOR WITH SENSIBLE
HEAT STORAGE FOR THERMAL ENERGY WATER PUMP

FINAL ASSIGNMENT

Presented as a meaning
for gaining engineering holder
in Mechanical Engineering study programme

by

Beri Fajar Wicaksono


NIM : 055214016

MECHANICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM


MECHANICAL ENGINEERING DEPARTEMENT
SAINS AND TECHNOLOGY FACULTY
SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2009

iii
iv
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini, tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 10 Januari 2009

Penulis

Beri Fajar Wicaksono

vi
ABSTRAK

Air merupakan keperluan sehari-hari masyarakat untuk minum, memasak,


mencuci dan lain-lain.Sumber air umumnya terletak lebih rendah dari tempat air
tersebut digunakan, sehingga diperlukan pompa air untuk mengalirkan air dari
sumber ke tempat dimana air tersebut digunakan. Dalam kehidupan sehari–hari
banyak kita jumpai, pompa air yang dioperasikan menggunakan energi minyak
bumi (dengan motor bakar) atau energi listrik (motor listrik). Tetapi belum semua
daerah di Indonesia, terdapat jaringan listrik atau belum memiliki sarana
transportasi yang baik.Selain bahan bakar minyak, sebenarnya ada energi
alternatif lain yang dapat digunakan untuk penggerak pompa air, salah satunya
adalah energi termal. Sebagai contoh energi termal dapat berasal dari alam
(radiasi surya) dengan menggunakan kolektor CPC karena yang sederhana dan
ekonomis biayanya. Tetapi informasi tentang unjuk kerja pompa air energi surya
di indonesia belum banyak sehingga perlu dilakukan banyak penelitian untuk
menjajagi kemungkinan pemanfaatannya. Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh
peneliti, yaitu dapat mengetahui debit, head, efisiensi kolektor dan efisiensi
pompa yang dapat dihasilkan..
Pada penelitian ini akan dibuat model pompa air tanpa menggunakan
pompa tanpa membran, dengan menggunakan fluida kerja bensin. Pompa air
energi surya umumnya terdiri dari 3 (tiga) komponen utama yaitu: (1) evaporator,
(2) pompa air dan (3) kondenser.Sebagai data diperlukan variabel-variabel yang
harus diukur antara lain temperatur evaporator (T1), temperatur evaporator pipa
kecil(T2), temperatur fluida kerja setelah selang waktu tertentu (T3), temperatur air
pendingin masuk kondenser (T4),dan radiasi surya yang datang (G). Untuk
selanjutnya dari variabel-variabel tersebut dilakukan perhitungan untuk
mendapatkan radiasi surya yang datang (Gt), faktor efisiensi kolektor (F’),
efisiensi sensibel kolektor (η sensibel), debit (Q), daya pompa (Wp) dan efisiensi
sistem (ηSistem). Efisiensi kolektor terdiri dari efisiensi sensibel kolektor (ηS).
Dari hasil penelitian yang diperoleh radiasi surya yang datang maksimal
sebesar 1225watt/m2 terjadi pada data percobaan kolektor I, faktor efisiensi
maksimal sebesar 32,373%, efisiensi sensibel kolektor maksimal sebesar 16,1 %,
debit maksimal sebesar 0,1875 l/menit terjadi pada head 1,3 meter, daya pompa
maksimal sebesar 0,0279 watt, terjadi pada ketinggian head 1,6 meter. Efisiensi
sistem maksimal sebesar 0,00948 % terjadi pada ketinggian head 1,3 meter
.

vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Beri Fajar Wicaksono
Nomor Mahasiswa : 055214016
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah ini saya yang berjudul :
KARAKTERISTIK KOLEKTOR SURYA CPC DENGAN PENYIMPAN
PANAS SENSIBEL UNTUK POMPA AIR ENERGI THERMAL.
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universiras Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya
maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.


Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 10 Februari 2009

Yang menyatakan

(Beri Fajar Wicaksono)

viii
KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan anugrah-Nya, sehingga tugas akhir ini dapat penulis selesaikan tepat pada
waktunya.. Tugas akhir ini adalah sebagian persyaratan untuk mencapai derajat
sarjana S-1 program studi Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknologi,
Universitas Sanata Dharma.
Judul tugas akhir yang penulis ambil adalah Pompa Air Energi Surya
Dengan Fluida Kerja Air. Adapun alasan penulis memilih judul ini, adalah adanya
penggunaan pompa air listrik di masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air dalam
kehidupan sehari-hari, sehingga penulis mencoba mencari solusi bagaimana cara
untuk mengatasi kebutuhan akan air dalam masyarakat tanpa menggunakan energi
listrik. Jika dibuat dalam skala ukuran yang besar, pompa air energi surya ini akan
menghasilkan debit air yang sangat besar. Pada kesempatan ini perkenankan
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ir. Greg. Heliarko, S.J.,S.S.,B.S.T.,M.A.,M.S.C. selaku Dekan Fakultas Sains
dan Teknologi Universitas Sanata Dharma.
2. Budi Sugiharto S.T.,M.T, selaku Ketua Program Studi Teknik Mesin dan
selaku. Dosen Pembimbing Akademik.
3. Ir. FA. Rusdi Sambada, M.T, selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir
4. Serta semua pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu per satu, yang
telah ikut membantu dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan-kekurangan yang
perlu diperbaiki dalam penulisan tugas akhir ini, untuk itu penulis mengharapkan
masukan dan kritik, serta saran dari berbagai pihak untuk menyempurnakannya.
Semoga penelitian dan tugas akhir ini dapat bermanfaat, baik bagi penulis
maupun pembaca.Terima kasih.

Yogyakarta, 2 Januari 2008

Penulis

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................i


TITLE PAGE ...................................................................................................iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..............................................iv
HALAMAN PENGESAHAN .........................................................................v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..........................................................vi
ABSTRAK.......................................................................................................vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEIMIS .......................................viii
KATA PENGANTAR .....................................................................................ix
DAFTAR ISI....................................................................................................x
DAFTAR TABEL............................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................xii
BAB I. PENDAHULUAN...............................................................................1
1.l Latar Belakang..................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah .........................................................................2
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................3
BAB II. Tinjauan pustaka ................................................................................5
2.1 Penelitian yang pernah dilakukan ...................................................5
2.2 Dasar teori.......................................................................................6
2.5 Prinsip Kerja Alat ...........................................................................10
BAB III. METODE PENELITIAN .................................................................13
3.1 Deskripi Alat....................................................................................13
3.2 Peralatan Pendukung........................................................................14
3.3 Variabel Yang Divariasikan.............................................................15
3.4 Variabel Yang Diukur......................................................................15
3.5 Analisa Data.....................................................................................16
3.6 Tahapan Pelaksanaan .......................................................................16
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................19
4.1 Data penelitian .................................................................................19
4.2 Perhitungan ......................................................................................22
4.3.Hasil Perhitungan.............................................................................26
4.4 Grafik Hasil Perhitungan dan Pembahasan.....................................31
BAB V. PENUTUP .........................................................................................38
5.1 Kesimpulan ......................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................39
LAMPIRAN.....................................................................................................40

ix
DAFTAR TABEL

4.1 Data Penelitian Kolektor CPC I.......................................................…..….19


4.2 Data Penelitian Kolektor CPC II .....................................................……...19
4.3 Data Penelitian Kolektor CPC III ....................................................…..….20
4.4 Data Penelitian Kolektor CPC IV.....................................................…..…20
4.5 Data Pompa dengan head 1 meter....................................................…..….21
4.6 Data Pompa dengan head 1,3 meter............................................................21
4.7 Data Pompa dengan head 1,6 meter…………….…….…..........................22
4.8 Data Hasil Penelitian Kolektor CPC I........................….......................…. 26
4.9 Data Hasil Penelitian Kolektor CPC II...................................................... 27
4.10 Data Hasil Penelitian Kolektor CPC III................................................... 28
4.11 Data Hasil Penelitian Kolektor CPC IV................................................... 29
4.12 Hasil Penelitian Q,Wspritus,Wpompa, η(head 1m).................................. 28
4.13 Hasil Penelitian Q,Wspritus,Wpompa, η(head 1,3m)…………....….….. 28
4.14 Hasil Penelitian Q,Wspritus,Wpompa, η(head 1,6m)......................…..... 29

x
DAFTAR GAMBAR

1.1. Gambar deskripsi alat..... ................................................................3


2.1. Gambar prinsip kerja alat ................................................................10
3.1 Gambar skema alat penelitian..........................................................13
3.2 Gambar posisi thermokopel.............................................................14
3.3 Skema pengujian kolektor CPC......................................... .............17
3.4 Skema pengujian pompa dengan spritus..........................................18
4.1 Grafik hubungan waktu , GT , F’ pada percobaan I ............................31
4.2 Grafik hubungan waktu , GT , F’ pada percobaan II...........................32
4.3 Grafik hubungan waktu , GT , F’ pada percobaan III .........................33
4.4 Grafik hubungan Efisiensi sensibel ....................................................34
4.5 Grafik hubungan Efisiensi sistem .......................................................35
4.6 Grafik Hubungan Debit ......................................................................36
4.7 Grafik Hubungan Daya Pompa ..........................................................37

xi
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Air merupakan keperluan sehari-hari masyarakat untuk minum,

memasak, mencuci dan lain-lain. Air juga diperlukan untuk proses-proses

tertentu di dalam industri. Sumber air umumnya terletak lebih rendah dari

tempat air tersebut diperlukan sehingga diperlukan pompa air untuk mengalirkan

air dari sumber ke tempat yang memerlukan.

Kebutuhan sehari-hari masyarakat akan air (air tanah), dalam jumlah besar

untuk minum, memasak, mencuci dan lain-lain. Umumnya sumber air terletak

lebih rendah dari tempat air tersebut digunakan sehingga diperlukan pompa air

untuk mengalirkan air dari sumber ke tempat yang memerlukan.

Pompa air dapat digerakkan dengan bahan bakar minyak (motor bakar) atau

energi listrik (motor listrik). Tetapi belum semua daerah di Indonesia dapat

menikmati jaringan listrik atau belum memiliki sarana transportasi yang baik

sehingga bahan bakar minyak tidak mudah didapat. Selain itu penggunaan bahan

bakar minyak atau energi listrik menyebabkan biaya penyediaan air menjadi

mahal, sehingga mengurangi kemampuan sebagian masyarakat dalam memenuhi

kebutuhan hidup yang lain. Untuk kondisi daerah seperti itu, umumnya

penyediaan air dilakukan dengan tenaga manusia, antara lain membawa air

dengan tampungan air (ember), menimba atau dengan pompa tangan. Jika

penyediaan air dilakukan dengan tenaga manusia maka bukan hanya tenaga
2

tetapi waktu untuk melakukan kegiatan lain yang lebih produktif akan

berkurang.

Alternatif lain adalah memanfaatkan sumber energi alam untuk

memompa air, tergantung potensi yang ada di daerah tersebut maka sumber-

sumber energi alam yang dapat dimanfaatkan untuk memompa air adalah energi

air, energi angin atau energi surya. Pemanfaatan energi surya untuk memompa

air dapat dilakukan dengan dua cara yaitu menggunakan sel surya atau

menggunakan kolektor surya. Sel surya masih merupakan teknologi yang mahal

bagi masyarakat terutama masyarakat di negara berkembang seperti Indonesia

sehingga penerapannya sangat terbatas. Alternatif lain kolektor termal yang

murah dari segi ekonomis yaitu dengan menggunakan Compound Parabolic

Collector (CPC) merupakan teknologi yang sederhana dan murah sehingga

mempunyai peluang dimanfaatkan masyarakat untuk memompa air. Informasi

tentang unjuk kerja kolektor surya untuk memompa air atau yang lebih sering

disebut pompa air energi surya di Indonesia belum banyak sehingga perlu

dilakukan banyak penelitian untuk memaksimalkan penggunaannya.

1.2. Perumusan Masalah

Pada penelitian ini adalah model pompa air dengan kolektor CPC untuk

mengetahui : debit (Q), efisiensi sensibel (η), faktor efisiensi kolektor (η),

efisiensi sistem (η) yang dihasilkan dari penelitian kolektor dan variasi

ketinggian head pemompaan.

Pengujian kolektor :
3

Beberapa variabel yang diukur saat pengujian kolektor yaitu suhu fluida

kolektor (T1, T2, T3, T4)

Gambar 1.1 deskripsi alat

Pengujian pompa :

Beberapa variabel yang diukur saat pengujian pompa yaitu suhu fluida

kolektor (T1, T2, T3, T4), besarnya tekanan, dan besarnya volume

keluaran yang dihasilkan (ml/detik)

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian yaitu :

Mengetahui debit, efisiensi sensibel, faktor efisiensi kolektor dan

efisiensi sistem maksimal yang dihasilkan.


4

Manfaat penelitian yaitu :

1. Dapat dilakukan penelitian lebih lanjut, sehingga dapat

diaplikasikan menjadi alat yang berguna bagi masyrakat.

2. Pembuatan pompa air energi termal menggunakan bahan yang

ada di pasar lokal dan teknologi yang didukung kemampuan

industri lokal.
5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian yang pernah dilakukan

Bahan penyimpan panas tentang masukan energi dari matahari berubah

dengan waktu dan pada umumnya tidak seirama dengan kebutuhan (Aris

Munandar). Penelitian pada pompa air energi surya memperlihatkan bahwa

waktu pengembunan uap dipengaruhi oleh temperatur dan debit air pendingin

masuk kondensor (Sumathy et. al., 1995). Sebuah prototipe pompa air energi

surya yang bekerja dengan siklus Rankin diuji untuk mengetahui unjuk kerjanya

menggunakan fluida kerja refrijeran R 113 (Spindler et. al, 1996). Penelitian

unjuk kerja pompa air energi surya termal dengan kolektor pelat datar seluas 1

m2, variasi tinggi head 6, 8 dan 10 m memperlihatkan bahwa ukuran vesel uap

fluida kerja berpengaruh pada unjuk kerja pompa (Sumathy, 1999). Penelitian

secara teoritis pompa air energi surya termal dengan dua macam fluida kerja,

yaitu n-pentane dan ethyl ether memperlihatkan bahwa efisiensi pompa dengan

ethyl ether 17% lebih tinggi dibanding n-pentane untuk tinggi head 6 m (Wong,

2000). Analisa termodinamika untuk memprediksi unjuk kerja pompa air energi

surya termal pada beberapa ketingian head memperlihatkan bahwa jumlah

siklus/ hari tergantung pada waktu pemanasan fluida kerja dan waktu yang

diperlukan untuk pengembunan uap. Waktu pemanasan tergantung pada jumlah

fluida awal dalam sistem. Waktu pengembunan tergantung pada luasan optimum

koil pendingin (Wong, 2001). Penelitian pompa air energi surya termal
6

menggunakan kolektor pelat datar sederhana seluas 1 m2, fluida kerja ethyl ether

menghasilkan kapasitas pemompaan 700-1400 l/hari tergantung pada ketinggian

head (6-10 m). Efisiensi sistem mencapai 0,42-0,34 % (Wong, 2001). Penelitian

pompa air energi surya termal dengan menggunakan model matematis

memperlihatkan unjuk kerja pompa ditentukan oleh fraksi uap dari siklus. Daya

pompa meningkat dengan naiknya temperatur maksimum siklus, sementara

penurunan efisiensi disebabkan kerugian panas karena proses penguapan dan

pengembunan air (Mahkamov, 2005).

2.2 Dasar Teori

Efisiensi sensibel kolektor didefinisikan sebagai perbandingan antara

jumlah energi yang dipakai untuk menaikkan temperatur sejumlah massa fluida

kerja dalam kolektor dari temperatur awal sampai temperatur penguapan dengan

jumlah energi termal yang datang selama interval waktu tertentu.

m f .C P . Δ T
ηS = t
(1)
Ac ∫ G . dt
0
dengan :

Ac : luasan kolektor (m2)

CP : panas jenis fluida kerja (J/(kg.K))

dt : lama waktu pemanasan (s)

G : radiasi surya yang datang (W/m2)

mf : massa fluida kerja pada evaporator (kg)


7

ΔT : kenaikan temperatur spritus (0C)

(G yang digunakan adalah G rata-rata, karena pengambilan data tidak

berdasarkan interval waktu yang tetap akan tetapi berdasar siklus pompa).

Debit pemompaan yaitu jumlah volume yang dihasilkan tiap satuan waktu

(detik) dapat dihitung dengan persamaan:

V
Q= (2)
t

dengan:

v : volume air tiap satuan waktu (ml)

t : waktu yang diperlukan (detik)

Daya pemompaan yang dihasilkan dapat dihitung dengan persamaan:

W = ρ . g .Q . H (3)
P

dengan:

ρ : massa jenis air (kg/m3)

g : percepatan gravitasi (m/s2)

Q : debit pemompaan (m3/s)

H : head pemompaan (m)

Daya spritus yang dihasilkan dapat dihitung dengan persamaan :

m.c p .ΔT
W= (4)
t
8

dengan :

mair : massa air (kg)

Cp air : panas jenis air (J/K)

ΔT : kenaikan suhu (o C)

t : waktu yang diperlukan untuk pemanasan (detik)

Efisiensi sistem didefinisikan sebagai perbandingan antara daya

pemompaan yang dihasilkan selama waktu tertentu dengan besarnya daya

spritus yang dihasilkan. Efisiensi sistem dapat dihitung dengan persamaan :

WP
η =
Sistem Wspritus
(5)

dengan :

Wp : daya pemompaan (watt)

Wspritus : daya spritus (watt)

Faktor efisiensi kolektor didefinisikan sebagai perbandingan antara

energi yang diberikan evaporator dengan yang diterima kolektor. Efisiensi

kolektor dapat dihitung dengan persamaan:

dTs
m s .c s .
F'= dθ (6)
Ac.{(τ .α ).GT − U L .(Ts 2 − Ta )} − U s − As .(Ts − Ta )

dengan :
F’ : faktor efisiensi
9

ms : massa oli evaporator ( kg )

cs : panas jenis oli (J/(kg.K))

Ts : temperatur oli pada evaporator (0C)

θ : waktu pemanasan oli ( s )

Ac : luasan kolektor ( m2 )

τ.α : transfusifitas kaca

GT : radiasi surya yang datang (W/m2)

UL : faktor koefisien panas di kolektor

Ts2 : temperatur rata – rata oli masuk dan keluar (0C)

Ta : suhu lingkungan (0C)

As : luasan evaporator ( m2 )

Masukan energi dari matahari berubah-ubah dengan waktu dan pada

umumnya tidak seirama dengan kebutuhan sehingga diperlukan semacam

penyimpan panas. Dalam penerapan yang pasif penyimpan panas dapat juga

bertemperatur sangat tinggi.sedangkan air, karena panas spesifiknya yang tinggi

(4.19 kJ/(kg.K) dan murah, adalah zat penyimpan panas yang sering digunakan,

namun kelemahannya adalah bahwa didaerah yang beriklim dingin. Perbedaan

temperaturnya cukup besar dan tidak beraturan.


10

2.3 Prinsip Kerja Alat

Gambar 2.1Prinsip kerja alat

Keterangan bagian :

1. Kotak kayu kolektor 11. Tanki kondenser

2. Pipa evaporator 12. Pipa U

3. Busa isolasi 13. Selang fluida bensin

4. Tabung Kondensor (letak T4) 14. Kaca kolektor

5. Tabung Tanpa Membran 15. Letak T3

6. Tanki air 16. Letak T1

7. Katup searah 17. Letak T2

8. Manometer 18. Gelas Ukur

9. Selang out put

10. Stop kran


11

Prinsip kerja kolektor dapat dijelaskan sebagai berikut:

Kolektor yang digunakan adalah jenis CPC. Fluida yang digunakan

didalam pipa evaporator yaitu oli. Kolektor menerima radiasi energi surya yang

datang dipantulkan oleh reflektor ke pipa pemanas dalam kolektor yang berisi

oli. Oli yang panas akan mengalir secara alami kedalam evaporator yang terletak

diatas kolektor. Panas dari oli diteruskan pada evaporator. Evaporator berfungsi

untuk menguapkan bensin yang kemudian nanti digunakan untuk memanaskan

oli dalam evaporator.

Prinsip kerja pompa dapat dijelaskan sebagai berikut :

Pompa air yang digunakan adalah pompa jenis tanpa membran.

Kondenser yang digunakan dapat berbentuk tabung. Pada penelitian ini sebagai

pendingin kondenser digunakan air dalam tangki dan dihubungkan ke kondenser

dengan pipa. Tangki diletakkan lebih tinggi dari kondenser agar air pendingin

dapat bersirkulasi secara alami tanpa perlu menggunakan pompa.

Evaporator menangkap radiasi kompor pemanas yang datang dan

memantulkannya di titik fokus dimana pipa kolektor yang berisi oli ditempatkan.

Hasil panas dari oli diteruskan pada evaporator. Evaporator berfungsi untuk

menguapkan fluida kerja dan menyalurkannya ke pompa. Karena menerima uap

bertekanan, pompa melakukan kerja mekanik mendorong air yang ada di pompa

ke tempat tujuan (variasi head). Uap masuk ke kondenser mengalami

pengembunan dan fluida kerja kembali ke evaporator. Pengembunan uap ini

menyebabkan tekanan dalam pompa turun (dibawah tekanan atmosfir atau

vakum) sehingga air dari sumber masuk dalam pompa melalui katup satu arah,
12

dan proses langkah tekan pompa akan terjadi kembali, karena uap yang baru dari

evaporator masuk ke dalam pompa. Setiap satu langkah tekan pompa (karena

uap bertekanan masuk pompa) dan satu langkah hisap (karena uap mengembun

di kondenser) disebut satu siklus. Pompa dilengkapi dengan dua katup satu arah

masing-masing pada sisi hisap dan sisi tekan. Fungsi katup adalah agar pada

langkah tekan air mengalir ke tujuan dan tidak kembali ke sumber, dan pada

langkah hisap air yang dihisap adalah air dari sumber bukan air dari tangki atas.

Fluida kerja yang digunakan umumnya adalah fluida cair mempunyai titik didih

yang rendah (agar mudah menguap).


13

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Deskripsi Alat

Pompa air energi surya pada penelitian ini terdiri dari 3 komponen utama:

1. Kolektor CPC (Compound Parabolic Collector ) dengan reflektor

aluminium foil dan fluida pemanas oli.

2. Pompa tanpa membran dengan fluida kerja.

3. Kondenser sebagai tempat pengembunan sehingga uap air dapat

menjadi fluida cair dan kembali ke pemanas. Berilut adalah skema

alat penelitian dapat dilihat sebagai berikut :

Gambar 3.1 Skema alat penelitian


14

Gambar 3.2 Posisi Thermokopel

3.2 Peralatan Pendukung

Adapun peralatan yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah :

a. Piranometer

Alat ini berfungsi untuk menerima radiasi surya yang datang per

detik.

b. Manometer

Alat ini digunakan untuk mengukur tekanan fluida kerja pada saat

pemompaan, pada sisi sebelum pompa.

c. Stopwatch
15

Alat ini digunakan untuk mengukur waktu air mengalir .

d. Gelas Ukur

Gelas ukur dipakai untuk mengukur banyaknya air yang keluar dari

pompa air setelah jangka waktu tertentu. Gelas ukur yang dipakai

maksimal dapat mengukur 1 liter.

e. Ember

Ember digunakan untuk menampung air yang akan dipompa. Air

didalam ember ini juga dijaga ketinggiannya agar sama dari waktu

ke waktu dengan cara diisi secara terus menerus.

f. Thermo Logger

Alat ini digunakan untuk mengukur suhu pada kolektor, dan suhu air

kondensor per menit.

g. Selang U

Alat ini digunakan untuk pemisah tercampurnya benzine dengan

pompa membran.

3.3 Variabel Yang Divariasikan

Adapun variabel yang digunakan dalam pengujian yaitu:

Tinggi head pompa yang digunakan divariasikan sebanyak 3

variasi yaitu head 1m, 1,3m dan 1,6m

3.4 Variabel yang diukur

Variabel yang diukur dalam pengujian pompa yaitu volume air hasil

pemompaan, tekanan, suhu pipa benzin, suhu pipa oli, sedangkan


16

variabel yang diukur pada pengujian kolektor yaitu suhu pada kolektor

dan energi surya yang datang

3.5 Analisa Data

Data yang diambil dan dihitung dalam penelitian yaitu :

1. Volume output air (V) dan waktu uap terbentuk (s) yang

digunakan untuk menghitung debit aliran air (Q).

2. Tinggi head (H) dan hasil perhitungan debit aliran (Q) untuk

menghitung daya pompa (Wp).

3. Perhitungan daya pompa (Wp), luas kolektor (Ac) dan

perhitungan radiasi surya yang datang (G) untuk menghitung

efisiensi sistem (η sistem).

Analisa akan lebih mudah dilakukan dengan membuat grafik hubungan :

Hubungan daya pemompaan, efisiensi sensibel kolektor, efisiensi

sistem dengan waktu menurut ketinggian head pemompaan

3.6 Tahapan Pelaksanaan :

Pada penelitian ini dibagi menjadi 2 tahap pengujian yaitu

Pengujian kolektor dengan cara :

a. Mempersiapkan pompa yang telah berisi fluida kerja dengan head

pemompaan yang diinginkan.

b. Mempersiapkan piranometer yang telah dirangkai dengan logger.

c. Mengarahkan kolektor pompa kearah datangnya radiasi surya.

d. Mencatat suhu fluida kolektor mula-mula (T1,T2,T3,T4)


17

e. Percobaan tersebut diulangi dengan periode waktu 10 menit.

Gambar 3.3 Skema pengujian kolektor CPC

Pengujian pompa :

a. Mempersiapkan pompa yang telah berisi fluida kerja dengan head

pemompaan yang diinginkan.

b. Mencatat suhu fluida kolektor mula-mula (T1,T2,T3,T4)

c. Menyalakan pemanas spritus pada pipa evaporator

d. Mencatat suhu fluida kerja pada saat terjadi pemompaan (T3

maksimum)

e. Mencatat out put air yang dihasilkan (ml), bersamaan dengan

pencatatan waktu air mengalir.

f. Mencatat suhu fluida kerja pada saat terjadi penghisapan (T3

minimum).
18

g. Percobaan tersebut diulangi dengan menggunakan ketinggian

head pemompaan sesuai dengan variasi yang dilakukan.

Gambar 3.4 Skema pengujiann pompa dengan spritus


19

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Data Penelitian

Pada pengambilan data penelitian ini didapat data-data pengukuran

seperti tabel 4.1 sampai dengan tabel 4.7

Tabel 4.1 Data Penelitian Kolektor CPC I


GT
JAM t ( MENIT ) T1 T2 T3 T4 V
(W/m2)
10:50 0 40,1 47,7 37,9 50,7
11:00 10 45,4 49,9 39,8 52,1 3,15 787,5
11:10 20 44,3 37,8 37,8 53,3 4,90 1225
11:20 30 48,2 39,9 39,9 55,4 2,40 600
11:30 40 53,3 41,5 41,5 57,5 0,82 205
11:40 50 50,8 40,4 40,4 60,5 3,18 795
11:50 60 55,6 42,3 42,3 61,4 2,90 725
12:00 70 57,7 40,2 40,2 63,5 3,16 790
12:10 80 60,2 44,3 44,3 67,1 3,62 905
12:20 90 64 46,6 46,6 69,9 3,78 945
12:30 100 57,7 50,3 50,3 70,1 3,66 915

Tabel 4.2 Data Penelitian Kolektor CPC II


GT
JAM t ( MENIT ) T1 T2 T3 T4 V
(W/m2)
9:40 0 27,7 28,6 25 27
9:50 10 33,5 48,2 31,6 50 3,3 825
10:00 20 49,2 49,8 39,4 56,7 1,8 450
10:10 30 44,4 46,9 37,5 47,4 3,4 855
10:20 40 40,0 43,2 35,9 41,2 1,2 300
10:30 50 41,6 39,0 28,2 41,9 1,0 250
10:40 60 46,6 49,0 33,4 60,4 3,3 825
10:50 70 48,6 52,6 38,1 57,7 2,9 732,5
11:00 80 40,4 47,4 34,1 48,3 3,0 750
11:10 90 42,1 47,7 33,3 63,5 0,7 190
11:20 100 44,9 54,6 37,8 66,0 3,0 750
20

Tabel 4.3 Data Penelitian Kolektor CPC III


GT
JAM t ( MENIT ) T1 T2 T3 T4 V
(W/m2)
8:45 0 26,0 27,8 26,0 31,3
8:55 10 27,3 34,7 25,7 42,4 3,35 837,5
9:05 20 44,1 46,7 33,4 55,6 3,55 887,5
9:15 30 43,7 42,5 33,0 57,3 3,60 900,0
9:25 40 54,1 51,3 36,9 61,7 3,69 922,5
9:35 50 48,4 44,9 38,0 62,7 2,40 600,0
9:45 60 53,7 51,3 33,5 66,1 3,82 955,0
9:55 70 58,1 55,9 40,1 67,7 3,79 947,5
10:05 80 49,3 47,9 36,9 68,1 3,23 807,5
10:15 90 56,0 53,6 40,1 68,3 3,43 857,5
10:25 100 68,3 53,5 44,4 68,7 3,19 797,5

Tabel 4.4 Data Penelitian Kolektor CPC IV


GT
JAM t ( MENIT ) T1 T2 T3 T4 V
(W/m2)
9:00 0 26,9 26,4 27,2 27,15
9:10 10 34,3 37,6 38,3 37,6 2,99 747,5
9:20 20 47,1 41,2 43,3 41,2 2,65 662,5
9:30 30 48,8 51,1 36,7 51,1 2,6 650,0
9:40 40 53,6 48,9 51,8 48,9 2,85 712,5
9:50 50 41,9 43,2 39,7 43,2 2,62 655,0
10:00 60 38,5 47,1 45,5 47,1 2,31 577,5
10:10 70 38,0 42,9 35,5 42,9 3,12 780,0
10:20 80 39,2 48,5 33,0 48,5 3,33 832,5
10:30 90 37,3 47,7 33,0 47,7 3,39 847,5
10:40 100 39,1 45,7 35,9 45,7 2,66 665,0
21

Tabel 4.5 Data pompa dengan head 1 meter.


NO Ttekan(oC) Ptekan(psi) tpompa(detik) Vpompa(ml) Thisap(oC) Phisap(psi)
1 26,20 0 0 0 26,20 0
2 34,50 1 36 40 34,50 1
3 35,25 1 56 45 35,25 1
4 38,5 0 65 80 38,50 0
5 40,25 0 51 80 40,25 0
6 41,00 0 75 20 41,00 0
7 41,50 0 40 25 41,50 0
8 42,25 0 38 20 42,25 0
9 42,25 0 31 20 42,25 0
10 43,50 0 32 20 43,50 0
11 43,50 1 40 15 43,50 1

Tabel 4.6 Data pompa dengan head 1,3 meter


NO Ttekan(oC) Ptekan(psi) tpompa(detik) Vpompa(ml) Thisap(oC) Phisap(psi)
1 25,00 0 0 0 25,00 0
2 33,00 1 41 40 33,00 1
3 37,00 2,5 46 45 37,00 2,5
4 38,50 0 47 80 38,50 0
5 39,75 2 36 80 39,75 2
6 40,00 1 30 20 40,00 1
7 40,25 0 16 25 40,25 0
8 40,00 1 31 20 40,00 1
9 40,00 0 39 20 40,00 0
10 40,00 1 21 20 40,00 1
11 40,00 0 24 15 40,00 0
22

Tabel 4.7 Data pompa dengan head 1,6 meter.


NO Ttekan(oC) Ptekan(psi) tpompa(detik) Vpompa(ml) Thisap(oC) Phisap(psi)
1 26,00 0 0 0 26,00 0
2 34,75 1 41 90 34,75 1
3 37,25 0 46 60 37,25 0
4 38,00 0 47 60 38,00 0
5 38,75 1 36 20 38,75 1
6 40,50 1 30 60 40,50 1
7 40,75 1 16 30 40,75 1
8 42,00 0 31 30 42,00 0
9 42,00 0 39 25 42,00 0
10 43,25 0 21 15 43,25 0
11 43,50 1 24 20 43,50 1

4.2 Perhitungan

Energi surya yang datang (GT ) :

Berikut ini adalah contoh perhitungan pada pengambilan data percobaan

kolektor I tabel 4.1.

V pada jam 11.00 = 3,15 V

Nilai resistor yang digunakan adalah 10 Ohm.

3,15(volt )
Sehingga : I = = 0,315 Amp.
10(ohm)

I
Maka, G T = . 1000 (W/m2)
0,4

0,315
= .1000
0,4

= 787,5 W/m2
23

Perhitungan faktor efisiensi kolektor :

Berikut ini adalah contoh pada pengambilan data percobaan kolektor I Tabel 4.1

Dimana massa oli evaporator 0,329 kg, panas jenis oli 2300 J/kg0C, temperatur

oli pada evaporator 25 0C, waku pemanasan oli 600 detik, luasan kolektor 0.625

m2 , transfusifitas kaca 0,810, radiasi surya yang datang 915 W/m2, faktor

koefisien panas dikolektor 4 W/(m2K), temperatur rata-rata oli masuk dan keluar

59°C, suhu lingkungan 25°C, luasan kolektor 0,03429 m2, sehingga F’ yang

dihasilkan :

⎛ 1 ⎞
0,329 kg . 2300 J/kg 0 C .⎜
600 s
{ 2 o o
}
⎟ + 0,014W/K . 0,03429 m . ( 31 C - 25 C )
F’ = ⎝ ⎠
{ }
0.625 m 2 . (0,810) . 915 W/m 2 - 4W/(m 2 K).( 59 o C - 25o C )

F’ = 0,00387

Perhitungan efisiensi sensibel kolektor :

Berikut ini adalah contoh pada pengambilan data percobaan kolektor I Tabel 4.1

Dimana massa oli evaporator 0.329 kg, panas jenis oli 2300 J/kg0C, waku

pemanasan oli 600 detik, radiasi surya yang datang 915 W/m2, luasan kolektor

0.625 m2, sehingga ηs yang dihasilkan :

⎛ 1 ⎞
0,329kg.2300 J / kg o C.⎜ ⎟
ηs = ⎝ 600 s ⎠ = 0,00 36
915W / m 2 .0,625m 2
= 0,36%
24

Perhitungan nilai Q ( debit ) :

Berikut ini adalah contoh perhitungan pada pengambilan data pertama, variasi

head 1 meter :

Dimana besarnya volume keluaran sebesar 40 ml , dan waktu yang

diperlukan selama 36 detik,sehingga debit yang dihasilkan :

40
Q= =1,11ml
36 dtk

= 0.067 l/mnt

Perhitungan W spritus (daya panas spritus ) :

Pada perhitungan ini dilakukan dengan pemanasan air dengan lampu

spritus untuk pompa. Pada perhitungan ini digunakan air sebanyak 0,2 kg (mair),

harga panas jenis fluida kerja 4200 J/kg.K (Cp air), waktu yang diperlukan untuk
o
pemanasan 60 detik (Δ t), kenaikan temperatur air 2 (Δ T), sehingga

0,2.4200.2
didapatkan besarnya daya spritus : W = = 28Watt
60

Dalam pemanasan pompa menggunakan 2 lampu spritus, dan untuk

perhitungan daya lampu spritus lainnya dengan cara yang sama dan Δ T yang

dihasilkan sama, dapat disimpulkan daya lampu spritus keseluruhan adalah

penjumlahan keduanya.

Total daya pemanasan lampu spritus = 56 Watt.


25

Perhitungan W pompa (daya pompa ) :

Pada perhitungan ini jumlah massa air 1000 kg/m3 (ρ), percepatan gravitasi

9,81 m/s2 (g), debit air hasil pemompaan 0,00000111 liter/dtk = 0,067 liter/menit

(Q), ketinggian head yang digunakan adalah 1m (H), sehingga didapatkan

⎛ 0,00000111 ⎞
besarnya daya pompa : W = 1000.9,81.⎜ ⎟.1 = 0,01417 Watt
⎝ 10 6 ⎠

Perhitungan η (efisiensi sistem) :

Berikut ini adalah contoh perhitungan pada pengambilan data pertama, variasi

head 1 meter :

Dimana daya pompa 0,142 watt, dan daya spritus 56 watt, sehingga didapatkan

0,0142
besarnya ηsistem : = 0,00337
56

=0,337%

Dengan data yang lain dapat dilakukan dengan cara yang sama
26

4.3 Hasil perhitungan

Tabel 4.8 Hasil Penelitian Kolektor CPC I


GT ms.cs.(dTs/dθ)+us.as.(t4- Ac.((σ.α).GT)- η
JAM I(amp) (W/m2) dTs ta) UL.(Ts2-Ta) F' (m.cp.∆T)/dt Ac.G sensibel
10:50
11:00 0,32 787,5 1,4 1,7839 461,172 0,00387 1,77062 492,188 0,0036
11:10 0,49 1225 1,2 1,5315 563,531 0,00272 1,51768 375 0,00405
11:20 0,24 600 2,1 2,6708 263,625 0,01013 5,1854 128,125 0,02073
11:30 0,08 205 2,1 2,6719 56,1563 0,04758 2,65594 496,875 0,00535
11:40 0,32 795 3 3,8818 346,469 0,011 3,79419 453,125 0,00837
11:50 0,29 725 0,9 1,1561 315,531 0,00366 1,13826 493,75 0,00231
12:00 0,32 790 2,1 2,6748 340,063 0,00787 2,65594 565,625 0,0047
12:10 0,36 905 3,6 4,5737 398,281 0,01148 4,55303 590,625 0,00771
12:20 0,38 945 2,8 3,5632 410,281 0,00868 3,54125 571,875 0,00619
12:30 0,36 915 0,2 0,275 387,469 0,00071 0,02529 -0,3063 -0,0826

nilai ηs. Pada jam 12:30 hasl nya minus karena dipengaruhi oleh tingkat radiasi surya yang kian lama kian menurun dan nilai G

digunakan sebagai pembanding.


27

Tabel 4.9 Hasil Penelitian Kolektor CPC II.


GT ms.cs.(dTs/dθ)+us.as.(t4- Ac.((σ.α).GT)- η
2
JAM I(amp) (W/m ) dTs ta) UL.(Ts2-Ta) F' (m.cp.∆T)/dt Ac.G sensibel
9:40
9:50 0,33 825 23 29,1011 378,031 0,07698 29,0888 515,625 0,05641
10:00 0,18 450 6,7 8,48923 166,563 0,05097 8,4737 281,25 0,03013
10:10 0,34 855 -9,3 -11,751 381,219 -0,0308 -11,762 534,375 -0,022
10:20 0,12 300 -6,2 -7,8334 110,375 -0,071 -7,8413 187,5 -0,0418
10:30 0,1 250 0,7 0,89359 88,3125 0,01012 0,88531 156,25 0,00567
10:40 0,33 825 18,5 23,4149 360,656 0,06492 23,3975 515,625 0,04538
10:50 0,29 732,5 -2,7 -3,3988 306,828 -0,0111 -3,4148 457,813 -0,0075
11:00 0,3 750 -9,4 -11,877 332,438 -0,0357 -11,888 468,75 -0,0254
11:10 0,07 190 15,2 19,2428 46,4375 0,41438 19,2239 118,75 0,16189
11:20 0,3 750 2,5 3,18191 317,813 0,01001 3,16183 468,75 0,00675

Pada tabel yang diberi warna biru hasil perhitungannya minus karena nilai hasil perhitungan dTs minus (Δ T) sedangkan dTs digunakan

sebagai pembilang dalam F’


28

Tabel 4.10 Hasil Penelitian Kolektor CPC III


GT ms.cs.(dTs/dθ)+us.as.(t4- Ac.((σ.α).GT)- η
JAM I(amp) 2 dTs F' (m.cp.∆T)/dt Ac.G
(W/m ) ta) UL.(Ts2-Ta) sensibel
8:45
8:55 0,335 837,5 11,1 14,04704 408,98438 0,03435 14,03852 523,438 0,02682
9:05 0,355 887,5 13,2 16,70944 398,29688 0,04195 16,69445 554,688 0,03010
9:15 0,36 900,0 1,7 2,165870 410,37500 0,00528 2,15004 562,500 0,00382
9:25 0,369 922,5 4,4 5,582790 397,76563 0,01404 5,56482 576,563 0,00965
9:35 0,240 600,0 1 1,283200 249,62500 0,00514 1,26473 375,000 0,00337
9:45 0,382 955,0 3,4 4,320220 414,71875 0,01042 4,30009 596,875 0,00720
9:55 0,379 947,5 1,6 2,044490 399,67188 0,00512 2,02357 592,188 0,00342
10:05 0,323 807,5 0,4 0,527010 349,79688 0,00151 0,50589 504,688 0,00100
10:15 0,343 857,5 0,2 0,274160 359,60938 0,00076 0,25295 535,938 0,00047
10:25 0,319 797,5 0,4 0,527300 313,98438 0,00168 0,50589 498,438 0,00101
29

Tabel 4.11 Hasil Penelitian Kolektor CPC IV


GT ms.cs.(dTs/dθ)+us.as.(t4- Ac.((σ.α).GT)- η
2
JAM I(amp) (W/m ) dTs ta) UL.(Ts2-Ta) F' (m.cp.∆T)/dt Ac.G sensibel
9:00
9:10 0,299 747,5 10,45 13,2226 351,047 0,03767 13,2164 467,188 0,02829
9:20 0,265 662,5 3,6 4,56097 287,516 0,01586 4,55303 414,063 0,011
9:30 0,26 650 9,9 12,5336 266,688 0,047 12,5208 406,25 0,03082
9:40 0,285 712,5 -2,2 -2,7707 295,078 -0,0094 -2,7824 445,313 -0,0063
9:50 0,262 655 -5,7 -7,2001 287,719 -0,025 -7,209 409,375 -0,0176
10:00 0,231 577,5 3,9 4,94328 247,859 0,01994 4,93245 360,938 0,01367
10:10 0,312 780 -4,2 -5,3031 356,25 -0,0149 -5,3119 487,5 -0,0109
10:20 0,333 832,5 5,6 7,09401 374,328 0,01895 7,08249 520,313 0,01361
10:30 0,339 847,5 -0,8 -1,0007 385,297 -0,0026 -1,0118 529,688 -0,0019
10:40 0,266 665 -2 -2,5193 293,156 -0,0086 -2,5295 415,625 -0,0061

Pada tabel yang diberi warna biru hasil perhitungannya minus karena nilai hasil perhitungan dTs minus (Δ T) sedangkan dTs digunakan

sebagai pembilang dalam F’


30

Tabel 4.12 Hasil Penelitian Pompa dengan Head 1 meter.


Q Daya Daya efisiensi
Q (l/mnt)
(ml/s) Spritus(w) Pompa(w) sistem
0,0067 0,111 56 0,0142 0,00337
0,0482 0,804 56 0,0103 0,00244
0,0739 1,231 56 0,0157 0,00374
0,0940 1,567 56 0,0200 0,00476
0,0160 0,267 56 0,0034 0,00081
0,0375 0,625 56 0,0080 0,00190
0,0316 0,526 56 0,0067 0,00160
0,0387 0,645 56 0,0082 0,00196
0,0375 0,625 56 0,0080 0,00190
0,0225 0,375 56 0,0048 0,00114

Tabel 4.13. Hasil Penelitian Pompa dengan Head 1,3 meter .


Q Daya Daya efisiensi
Q (l/mnt)
(ml/s) Spritus(w) Pompa(w) sistem
0,0292 0,487 56 0,0062 0,00148
0,0521 0,869 56 0,0111 0,00264
0,0574 0,957 56 0,0122 0,00291
0,0833 1,388 56 0,0177 0,00422
0,1100 1,833 56 0,0234 0,00557
0,1875 3,125 56 0,0399 0,00949
0,1355 2,258 56 0,0288 0,00686
0,0769 1,282 56 0,0164 0,00389
0,1428 2,38 56 0,0304 0,00723
0,1125 1,875 56 0,0239 0,00569
31

Tabel 4.14. Hasil Penelitian Pompa dengan Head 1,6 meter.


Q Daya Daya efisiensi
Q (l/mnt)
(ml/s) Spritus(w) Pompa(w) sistem
0,1317 2,195 56 0,0279 0,00666
0,0782 1,304 56 0,0166 0,00396
0,7660 1,277 56 0,0163 0,00387
0,0334 0,556 56 0,0071 0,00168
0,1200 2,000 56 0,0255 0,00607
0,1125 1,875 56 0,0239 0,00569
0,0581 0,968 56 0,0123 0,00293
0,0385 0,641 56 0,0082 0,00194
0,0428 0,714 56 0,0091 0,00216
0,0500 0,833 56 0,0106 0,00253

4.4 Grafik Hasil Perhitungan dan Pembahasan.

Untuk memudahkan analisa, maka hasil yang didapat dibuat grafik sebagai

berikut :

1400 0,045

0,04
1200

0,035
1000
0,03
GT (WATT/M2)

800 0,025
GT
F'

F'
600 0,02

0,015
400
0,01

200
0,005

0 0
11:00 11:20 11:30 11:40 11:50 12:00 12:10
JAM

Gambar 4.1 Grafik hubungan waktu , GT , F’ pada percobaan I

Dari gambar 4.1 terlihat energi surya yang datang mengalami penurunan nilainya

dari waktu ke waktu. Berbeda dengan faktor efisiensinya yang mengalami

kenaikan nilainya dari waktu ke waktu. Terlihat bahwa pada energi surya yang
32

datang mempunyai nilai yang kecil maka nilai dari faktor efisiensinya besar.

Padahal antara energi surya yang datang dengan faktor efisiensi memiliki

hubungan seperti yang ada pada persamaan 6. Dimana faktor yang sangat

mempengaruhi terhadap nilai F’ dalam perhitungan yaitu besar dTs yang dihitung

menurut nilai Ts karena variabel – variabel yang lain pada pembilang. Pada

pengujian didapatkan nilai dTs yang besar dengan nilai energi surya yang datang

yang semakin besar nilainya maka didapatkan besar faktor efisiensi yang semakin

turun nilainya dari waktu ke waktu.

900 0,06

800
0,05
700

600 0,04
GT (WATT/M2)

500
GT

F'
0,03
F'
400

300 0,02

200
0,01
100

0 0
10:00 10:30 10:40 11:10 11:20
JAM

Gambar 4.2 Grafik hubungan waktu , GT , F’ pada percobaan II

Dari gambar 4.2 diatas terlihat bahwa energi surya yang datang dari waktu ke

waktu mengalami kenaikan nilainya. Hal tersebut dikarenakan pada pengambilan

data cuaca sangat mendukung, yaitu stabilnya energi surya yang terpancar. Hal

tersebut mempengaruhi besar faktor efisiensinya dimana hubungan antara energi

surya yang datang dengan faktor efisiensi ada pada persamaan 6. Pada persamaan
33

tersebut besar dTs yang diperoleh dari perhitungan Ts menunjukkan perbedaan

nilai yang signifikan antara dTs perhitungan pertama dengana dTs perhitungan

kedua. Pada gambar 4.2 nilai energi sinar yang datang mengalami kenaikan

nilainya. Maka faktor efisiensinya juga mengalami kenaikan nilainya seperti kita

lihat pada gambar 4.2.

1200 0,03

1000 0,025

800 0,02
GT (WATT/M2)

GT

F'
600 0,015
F'

400 0,01

200 0,005

0 0
9:55 10:15 10:35 10:45 11:05 11:15
JAM

Gambar 4.3 Grafik hubungan waktu , GT , F’ pada percobaan III

Dari gambar 4.3 terlihat energi surya yang datang mengalami kenaikan nilainya

dari waktu ke waktu. Berbeda dengan faktor efisiensinya yang mengalami

penurunan nilainya dari waktu ke waktu. Terlihat bahwa pada energi surya yang

datang mempunyai nilai yang kecil maka nilai dari faktor efisiensinya besar.

Padahal antara energi surya yang datang dengan faktor efisiensi memiliki

hubungan seperti yang ada pada persamaan 6. Dimana faktor yang sangat

mempengaruhi terhadap nilai F’ dalam perhitungan yaitu besar dTs yang dihitung

menurut nilai Ts karena variabel – variabel yang lain pada pembilang. Pada

pengujian didapatkan nilai dTs yang besar dengan nilai energi surya yang datang
34

yang semakin besar nilainya maka didapatkan besar faktor efisiensi yang semakin

turun nilainya dari waktu ke waktu.

18%
16%
14% data I
efisiensi sensibel

12% data II
10% data III
8%
6%
4%
2%
0%
-2% 0 20 40 60 80 100 120

menit ke

Gambar 4.4 Grafik hubungan efisiensi sensibel vs waktu per10menit

Dari gambar 4.4 dapat kita ketahui bahwa untuk data efisiensi sistem

hampir semua efisiensi sensibelnya semakin menurun dari waktu ke waktu, tetapi

pada efisiensi sensibel data yang kedua mengalami kenaikan yang stabil. Hal

tersebut terjadi karena efisiensi sensibel ini tergantung dengan besarnya kenaikan

suhu (Δ T) tiap 10 menit karena nilai seperti pada persamaan 1.


35

1,00%

0,80%
Effisiensi sistem

0,60% head 1m
head 1,3m
0,40% head 1,6m

0,20%

0,00%
0 2 4 6 8 10 12
siklus

Gambar 4.5 Grafik hubungan efisiensi sistem vs tiap siklus dari head

Dari gambar 4.5 dapat kita ketahui bahwa untuk data efisiensi sistem semua

head efisiensi sistemnya semakin bertambah dari waktu ke waktu, tetapi pada

efisiensi sistem dengan head 1,6 m dan efsiensi sistem dengan head 1 m

mengalami penurunan efisiensi sistemnya antara siklus ke 4 sampai menit

selesainya pengambilan data. Hal tersebut terjadi karena efisiensi sistem ini

tergantung dengan besarnya daya pemompaan karena hubungan antara efisiensi

sistem dengan daya pemompaan seperti pada persamaan 3. Jadi kita dapatkan

bentuk grafik yang mirip dengan grafik daya pemompaan tetapi berbeda nilainya

yang disebabkan adanya hubungan pada persamaan 3.


36

0,9
0,8
0,7
debit pompa (l/menit)

0,6 head 1m
head 1,3m
0,5
head 1,6
0,4
0,3
0,2
0,1
0
0 2 4 6 8 10 12
siklus

Gambar 4.6 Grafik hubungan debit vs siklus pemompaan tiap head

Dari gambar 4.6 dapat kita ketahui bahwa untuk semua data debit

pemompaan semua head daya pemompaannya mengalami penurunan dari waktu

ke waktu, tetapi pada data debit pemompaan 1,3 m mengalami kenaikan debit

pemompaan antara. hal tersebut dipengaruhi oleh pemanasan pada evaporator

yang berlebihan yang dapat menyebabkan unjuk kerja alat dapat berkurang dan

jumlah volume yang dikeluarkan oleh pompa (V keluaran) dan waktu yang

diperlukan cukup lama (persamaan 2).


37

0,0450
0,0400
0,0350
daya pompa (watt)

0,0300
HEAD 1M
0,0250
HEAD 1.3M
0,0200
HEAD 1.6M
0,0150
0,0100
0,0050
0,0000
0 2 4 6 8 10 12
siklus

Gambar 4.7 Grafik hubungan daya pompa vs ketinggian head

Dari gambar 4.7 dapat kita ketahui bahwa untuk data daya pemompaan

head 1 dan 1,6 m daya pemompaannya semakin menurun dari waktu ke waktu,

tetapi pada data daya pemompaan 1,3 m daya pemompaan mengalami kenaikan.

Hal tersebut dipengaruhi oleh pemanasan pada evaporator yang berlebihan yang

dapat menyebabkan unjuk kerja alat dapat berkurang, selain itu juga karena

volume keluaran yang sedikit dan waktu diperlukan saat proses keluaran cukup

lama. Untuk daya pemompaan 1,3 m, daya pemompaannya cenderung stabil

kenaikan karena dipengaruhi oleh besarnya jumlah volume keluaran pada pompa

yang semaikin besar dan waktu untuk melakukan keluaran singkat.


38

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1. Dari data penelitian yang diperoleh debit maksimal sebesar


0,1875 liter/menit.
2. Efisiensi sensibel maksimal sebesar 16,189%
3. Faktor efisiensi kolekor maksimal sebesar 32,373%
4. Efisiensi sistem maksimal sebesar 0.00948% pada ketinggian head
1,3 meter.
39

DAFTAR PUSTAKA

Arismunandar, Prof.Wiranto, Teknologi Rekayasa Surya, Material Penyimpan


Panas (Bab 4), Cetakan Pertama,PT. Pradnya Paramiti,Jakarta
Cengel, Yunus. A , Thermodynamics An Engieering Approach, Property Tables
And Charts ( SI Units ), Fourth Edition, New York, San Fransisco, St.Louis
Mahkamov, K.; Djumanov, D., Thermal Water Pumps On The Basis Of Fluid
Piston Solar Stirling Engine. 1st International Energy Conversion
Engineering Conference, 17-21 August 2003, Portsmouth, Virginia
Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (2003), Kebijakan Pengembangan
Energi Terbarukan Dan Konservasi Energi (Energi Hijau), Departemen
Energi Dan Sumber Daya Mineral, Jakarta
Sumathy, K.; Venkatesh, A.; Sriramulu, V., (1995). The importance of the
condenser in a solar water pump, Energy Conversion and Management,
Volume 36, Issue 12, December 1995, Pages 1167-1173
Wong, Y.W.; Sumathy, K., (2000). Performance of a solar water pump with n-
pentane and ethyl ether as working fluids, Energy Conversion and
Management, Volume 41, Issue 9, 1 June 2000, Pages 915-927.
Wong, Y.W.; Sumathy, K., (2001). Thermodynamic analysis and optimization of
a solar thermal water pump, Applied Thermal Engineering, Volume 21,
Issue 5, April 2001, Pages 613-627.
.
40

Lampiran
41

Lampiran 1. Alat ukur

Daystar (Solar meter) Manometer

Display termokopel Display Thermologger


42

Lampiran 2. Alat

Gelas ukur Tabung kondenser

Foto alat

Anda mungkin juga menyukai