Anda di halaman 1dari 8

Penyebab Demam Berdarah (DBD), Cara

Penularan, dan Pencegahannya


Update terakhir: Jul 6, 2019 Tinjau pada Jul 13, 2019 Waktu baca: 5 menit
Telah dibaca 1.387.800 orang

BAGIKAN ARTIKEL INI

Virus dengue yang terdiri dari empat tipe yakni DEN-1, DEN-2, DEN-3
dan DEN-4 merupakan penyebab demamberdarah yang berkembang
biak dan ditularkan melalui perantara nyamuk betina, khususnya
nyamuk jenis Aedes aegypti.

Demam berdarah menjadi salah satu jenis penyakit yang sangat ditakuti
karena penularannya yang terbilang cepat dan dapat berujung pada kematian.

Menilik data dari Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit


(P2P), pada tahun 2015, Indonesia menduduki peringkat kedua sebagai
negara endemis demam berdarah di bawah Brazil dengan angka kejadian
lebih dari 120 ribu orang, dimana 1. 240 diantaranya meregang nyawa.

Mengingat penyakit ini memang kerap mewabah di wilayah tropis seperti


Indonesia. Ditambah dengan minimnya kesadaran masyarakat kita dalam
menjaga kebersihan, wajar rasanya jika penyebaran penyakit ini menjadi tak
terelakkan.

Untuk itu, ketahui lebih jauh mengenai penyebab demam berdarah, gejala,
cara penularan dan pengobatan serta beberapa tips yang dapat diterapkan
guna terhindar dari penyakit berjuluk 'breakbone fever' ini.

Apa penyebab demam berdarah dan bagaimana


itu terjadi?
Demam berdarah atau dengue hemorrhagic fever (DBD) merupakan jenis
penyakit yang disebabkan oleh virus dengue melalui perantara nyamuk Aedes
aegypti sebagai tempat hidup dan vektor utamanya. Nyamuk Aedes
aegyptimenularkan virus penyebab demam berdarah tersebut melalui gigitan
kecil ke dalam kulit manusia.

Ketika masuk ke dalam tubuh manusia, virus dengue akan bereaksi terhadap
sistem kekebalan tubuh kita. Reaksi antara virus dan kompenen kekebalan ini
menimbulkan kerusakan pembuluh darah kapiler.

Pembuluh darah menjadi lebih rapuh, bahkan mengalami kebocoran sehingga


isinya 'merembes' ke jaringan sekitar. Kebocoran ini pun memaksa trombosit
untuk menutupinya, semakin banyak trombosit yang digunakan hingga
jumlahnya berkurang mencapai titik terendah. Jika sudah demikian, maka
tubuh tidak mampu lagi untuk menutup kebocoran tersebut sehingga
menimbulkan reaksi perdarahan spontan.

Reaksi perdarahan ringan berupa bintik-bintik perdarahan berwarna merah


keunguan di bawah kulit (petekie). Sedangkan perdarahan spontan bisa
terjadi pada beberapa organ dalam, saluran pencernaan yang ditandai dengan
BAB hitam, serta perdarahan di gusi dan juga mimisan. Kondisi inilah yang
kemudian melatarbelakangi penamaan penyakit ini dengan sebutan demam
berdarah.

Kenali Gejala Demam Berdarah Sejak Dini!


Gejala demam berdarah biasanya baru dirasakan setelah 4-7 hari sejak virus
masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk. Gejala-gejalanya ini ditandai
dengan:
 Demam tinggi hingga 41°C yang bersifat akut.
 Kelelahan.
 Sakit kepala.
 Nyeri di bagian belakang mata, sendi, otot, dan tulang.
 Mual dan muntah.
 Munculnya bintik-bintik merah di kulit setelah 2-5 hari setelah onset demam.
Jika tidak segera ditangani dengan tepat, gejala demam berdarah tersebut
dapat berkembang menjadi masalah yang lebih serius. Diantaranya seperti
keluarnya darah dari hidung dan gusi, kerusakan pada pembuluh darah
dan kelenjargetah bening, pembesaran hati (hepatomegali) dan kegagalan
sistem peredaran darah hingga menjadi perdarahan hebat, syok dan kematian,
suatu gejala yang dikenal dengan dengue shock syndrome (DSS).

Selengkapnya silahkan baca: Gejala Demam Berdarah Dengue (DBD) dan


Penanganannya

Bagaimana Cara Penularan Demam Berdarah?


Sebenarnya ada beberapa jenis nyamuk yang bertindak sebagai vektor virus
dengue seperti Aedes aegypti, Aedes polynesiensis dan Aedes
albopictus. Namun nyamuk Aedes aegypti merupakan vektor utama
terjadinya DBD di seluruh wilayah Indonesia.

Nyamuk Aedes aegypti ini dapat dikenali dengan melihat ciri khasnya berupa
bercak-bercak putih di sekujur tubuh dan kakinya. Nyamuk ini dapat terbang
tanpa henti hingga 4 jam dengan jarak tempuhnya yang dapat mencapai 5 km
dalam sekali perjalanannya.
Nyamuk betina bertanggung jawab terhadap penularan virus dengue karena
bersifat antrofilik dan memerlukan darah untuk memproduksi telurnya.
Berbeda dengan nyamuk jantan yang biasanya hanya berumur seminggu dan
hidup dengan menghisap nektar.

Selengkapnya telah kami bawah disini: Ciri-Ciri Demam Berdarah Dengue


(DBD)

Virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti betina ini didapatkan
dari seseorang yang sebelumnya telah terjangkiti DBD atau seseorang yang
tidak terkena DBD namun terdapat virus dengue di dalam darahnya. Di
dalam tubuh nyamuk, virus ini pun akan masuk dan berkembang biak di
dalam usus halusnya.

Setelah melewati fase perkembangbiakkan di usus halus nyamuk, virus


dengue yang terdiri dari empat tipe yakni DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-
4 ini kemudian akan berpindah tempat menuju ke kelenjar saliva atau
kelenjar ludah nyamuk dan siap ditularkan lagi ke manusia lewat gigitannya.

Proses pengigitan nyamuk betina biasanya berlangsung pada siang dan sore
hari. Ketika nyamuk betina menggigit manusia, kelenjar saliva yang telah
terinfeksi virus dengue tersebut kemudian akan masuk ke dalam tubuh dan
mulai menginfeksi.

Di dalam tubuh manusia, virus dengue ini akan mengalami masa inkubasi
selama kurun waktu 4 hingga 7 hari. Untuk kemudian menyerang sistem
peredaran darah yang menyebabkan terjadinya kebocoran pembuluh darah
dan penurunan trombosit dalam jumlah besar hingga menimbulkan beberapa
gejala seperti dijelaskan sebelumnya.

Adakah upaya pencegahan untuk menangkal


penyebab DBD ini?
Untungnya penyakit DBD ini dapat dicegah, baik melalui vaksinasi ataupun
penerapan pola hidup sehat dengan memperhatikan kebersihan lingkungan
dengan gerakan 3M+.

Vaksin Demam Berdarah


Saat ini terhitung sejak tahun 2016 yang lalu, vaksin untuk mencegah demam
berdarah telah tersedia di Indonesia. Vaksin demam berdarah pertama di
dunia ini telah diresmikan oleh WHO dan kesediaannya di Indonesia telah
mendapat izin dari BPOM.

Vaksin bernama dengvaxia ini diproduksi oleh Sanofi Pasteur, perusahaan


asal Perancis, setelah melewati penelitianselama 20 tahun dan studi klinis
terhadap 30 ribu orang di seluruh dunia. Vaksin ini terbukti efektif untuk
digunakan pada anak berusia 9-16 tahun dan orang dewasa.

Pemberian vaksin dengvaxia sendiri dilakukan bertahap sebanyak 3 kali


suntikan dengan jarak waktu 6 bulan. Di mana setiap
suntikannya mengandung vaksin untuk 4 tipe virus dengue (DEN-1, DEN-2,
DEN-3, dan DEN-4).
Meski begitu, tindakan vaksinasi ini tak menjamin seseorang akan 100%
terbebas dari infeksi virus dengue. Kemungkinan terinfeksi masih ada, meski
dengan peluang yang lebih kecil dan gejala yang lebih ringan. Untuk itu,
menjaga kebersihan lingkungan tetaplah menjadi prioritas utama yang harus
dilakukan guna mencegah perkembangbiakkan nyamuk pembawa virus
penyebab demam berdarah.

Mencegah DBD dengan 3M Plus


Cara terbaik yang dapat dilakukan untuk mencegah demam berdarah yakni
dengan melakukan vaksin dengvaxia dan menjaga kebersihan sekitar dengan
menerapkan gerakan 3M yakni menguras, menutup dan mengubur barang-
barang yang tak lagi terpakai.

Selain itu, ada beberapa tips lain (+) yang dapat diterapkan untuk
meminimalisir penularan penyakit demam berdarah diantaranya sebagai
berikut:

1. Usahakan untuk tidak tinggal di daerah padat penduduk dan menjauhi daerah
kumuh.
2. Gunakan selalu obat nyamuk baik semprot maupun oles saat berada di dalam
ruangan.
3. Ketika berada di luar ruangan, usahakan untuk mengenakan pakaian
dengan lengan dan celana panjang.
4. Pasanglah kawat antinyamuk di seluruh ventilasi rumah.
5. Gunakan kelambu di tempat tidur.
6. Segera periksakan diri ke dokter apabila mengalami gejala yang menunjukkan
tanda-tanda demam berdarah.

Tindakan pencegahan dengan sedini mungkin menumbuhkan kesadaran


dalam menjaga kebersihan lingkungan, merupakan cara terefektif dalam
menekan perkembangbiakkan nyamuk pembawa virus penyebab demam
berdarah.

Penting untuk bersegera mungkin memeriksakan diri ke dokter apabila


mengalami beberapa gejala yang dicurigai sebagai gejala demam berdarah.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Anda mungkin juga menyukai