Anda di halaman 1dari 4

BAB III

KERANGKA KONSEP

3.1 Kerangka Teori

Tingkat Stres ↑ Tingkat pengetahuan


Diet Hipertensi ↓

Diet tinggi garam, lemak


Kebiasaan dan rendah serat
Merokok
Aktivitas
Free Fatty Acid ↑
Fisik↓
Aktivitas syaraf
simpatis meningkat Peningkatan cairan
Penebalan pembuluh
dan garam pada PD
darah

Nikotin di otak ↑ Peningkatan Heart Rate Peningkatan volume


plasma

Resistensi PD perifer Cardiac Output ↑

a. Pengaruh Genetik Teori Blum:


1.. Yankes
b. Kepekaan ginjal dalam
Hipertensi↑ 2. lingkungan
reabsorpsi NaCL berbeda 3. Perilaku Kesehatan
c. Jumlah hormon ADH yang 4. faktor penduduk
berbeda setiap orang
Keterangan
Disfungsi Endotel
pembuluh darah Stres Oksidatif ↑

Keterangan :
: Variabel Independen
: Variabel Dependen
: Variabel Independen yang tidak teliti
PJK : Penyakit Jantung Koroner
CKD : Chronic Kidney Disease
CHF : Chronic Heart Failure Komplikasi Hipertensi CVA,
HHD : Hypertension Heart Disease (PJK, CKD, retinopati
PD : Pembuluh Darah
hipertensive, CHF, HHD)↑
ADH : Anti Diuretik Hormon

16
17

Keterangan
Hipertensi merupakan penyakit yang etiologinya multifaktorial. Terdapat beberapa
faktor resiko yang dapat menyebabkan seseorang terkena hipertensi. Faktor resiko terbagi
menjadi 2 yaitu faktor resiko yang dapat dimodifikasi dan yang tidak dapat dimodifikasi.
Faktor resiko yang dapat dimodifikasi adalah Diet, tingkat stres, obesitas, kebiasaan
merokok. Faktor resiko yang tidak dapat dimodifikasi adalah Genetik, usia dan jenis
kelamin. Tekanan darah merupakan hasil kali antara curah jantung dan resistensi perifer.
Curah jantung didapatkan dengan jumlah detak jantung dikali dengan volume sekuncup.
Diet tinggi garam dapat menyebabkan osmolalitas darah, sehingga akan menarik cairan
dari ekstraseluler menuju intraseluler yang akan menyebabkan peningkatan tekanan
darah. Aterosklerosis adalah kelainan pada pembuluh darah yang ditandai dengan
penebalan dan hilangnya elastisitas arteri. Pada aterosklerosis terjadi inflamasi pada
dinding pembuluh darah dan terbentuk deposit substansi lemak, kolesterol, produk
sampah seluler, kalsium dan berbagai substansi lainnya dalam lapisan pembuluh darah.
Pertumbuhan ini disebut plak. Pertumbuhan plak di bawah lapisan tunika intima akan
menyebabkan peningkatan dari resistensi perifer. Bila tidak ditangani dengan baik
komplikasi yang dapat muncul pada penderita hipertensi dapat berupa pernyakit arteri
koroner, gagal ginjal kronik dan stroke.
18

3.2 Kerangka Konsep

Pengukuran tingkat pengetahuan diet


hipertensi dengan menggunakan
kuesioner Diet Hipertensi yang diadopsi
dari (Puteh, 2015) yang berisi : Rekapitulasi Tekanan
- Batasi asupan garam Darah diklasifikasikan
- Banyak makan-makanan yang menurut JNC VII
mengandung serat
- Batasi asupan lemak dan
karbohidrat

Keterangan :
: Variabel Independen
: Variabel Dependen

Keterangan
Tingkat pengetahuan tentang diet hipertensi pada penderita hipertensi memiliki
pengaruh dalam terpeliharanya tekanan darah yang optimal. Hal ini bertujuan untuk
mencegah komplikasi cerebrovaskular yang timbul akibat hipertensi. Tingkat
pengetahuan diet hipertensi diukur dengan kuesioner diet hipertensi, sedangkan tekanan
darah diukur dengan menggunakan alat sphyngnomanometer. Kuesioner pengetahuan diet
yang diadopsi dari Puteh, M (2015) berisi tentang pembatasan asupan garam, lemak dan
karbohidrat serta memperbanyak makan-makanan yang mengandung serat. Tekanan
darah digolongkan menjadi 2 kategori derajat yang dianut dari JNC 7 yaitu derajat 1
(Sistole 140-159 mmHg dan atau diastole 90-99 mmHg sedangkan derajat 2 yaitu lebih
besar dari 160/100 mmHg).
19

3.3 Hipotesis
H0: Tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan diet hipertensi
terhadap tekanan darah pada pasien hipertensi di Poli Lansia Puskesmas
Karang Rejo.
H1: Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan diet hipertensi terhadap
tekanan darah pada pasien hipertensi di Poli Lansia Puskesmas Karang
Rejo.
3.4 Variabel Penelitian
3.3.1 Variabel Bebas
- Tingkat Pengetahuan Diet Hipertensi dengan menggunakan kuisioner
pengetahuan diet hipertensi.
3.3.2 Variabel Terikat
- Tekanan darah pasien penderita Hipertensi.

3.5 Definisi Operasional


Variabel Definisi Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Operasional
Tingkat Segala sesuatu Menggunakan Kuesioner  Tingkat Pengetahuan Ordinal
Pengetahuan yang diketahui Kuesioner tingkat Tingkat Baik jika skor 80-100%
Diet pasien pasien tentang - pengetahuan Diet Pengetahuan  Tingkat pengetahuan
pembatasan asupan hipertensi dengan Diet Hipertensi Cukup jika skor 50-70%
garam, lemak dan jumlah 10 (puteh, 2015)  Tingkat pengetahuan
karbohidrat, serta pertanyaan dengan kurang jika skor <50%.
Banyak makan- pilihan jawaban (Arikunto,2010)
makanan yang benar (B) atau salah
mengandung serat. (S) yang diadopsi
(Puteh, 2015). dari penelitian
Puteh, M (2015)

Tekanan Pasien ≥ 45 tahun Pengukuran tekanan Sphygnomanom  Derajat 1 jika tekanan Ordinal
Darah yang telah darah berdasarkan eter darah sistol > 140-159
Pasien HT terdiagnosa HT hasil rekapitulasi (Shaleh, 2014) dan atau diastol > 90-
(Muwarni; Wiwin, pencatatan tekanan 99 mmHg
2010) darah pasien dengan  Derajat 2 jika tekanan
hipertensi (Shaleh, > 160/100 mmHg
2014) (JNC VII, 2015)

Anda mungkin juga menyukai