Anda di halaman 1dari 7

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian


Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif Non-eksperimental yang
menggunakan metode deskriptif korelatif dengan menggunakan pendekatan
Cross-sectional, dimana subjek penelitian diamati, diukur dan dimintai jawaban
satu kali saja (Wibowo, 2014). Pada penelitian Cross-sectional ini menggunakan
variabel bebas (independen) dan variabel terikat (dependen) yang dikumpulkan
dalam satu waktu bersamaan (simultan) (Murty, 2013). Pada penelitian ini
menggunakan variabel bebas (tingkat pengetahun diet hipertensi) dan variabel
terikat (tekanan darah pada pasien hipertensi). Desain Cross-sectional digunakan
berdasarkan tujuan penelitian, yaitu untuk mengetahui hubungan tingkat
pengetahuan diet hipertensi pada pasien hipertensi di Poli Lansia Puskesmas
Karang Rejo, Kota Tarakan Tahun 2018.

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian


4.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Poli Lansia Puskesmas Karang Rejo, Kota
Tarakan.
4.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 1 - 30 November 2018.

4.3 Populasi dan Sampel


4.3.1 Populasi
Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang membentuk peristiwa,
hal, atau orang yang memiliki karakteristik serupa yang menjadi pusat perhatian
peneliti, karena dipandang sebagai semesta penelitian (Ferdinand, 2006).
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2011). Dengan demikian sampel adalah sebagian
dari populasi yang karakteristiknya hendak diselidiki, dan bisa mewakili
keseluruhan populasinya sehingga jumlahnya lebih sedikit dari populasi.

20
21

Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia dengan hipertensi
yang bertempat tinggal di Poli Lansia Puskesmas Karang Rejo, Kota Tarakan.
Dalam penelitian ini ukuran sampel yang diggunakan adalah 50 sampel dengan
teknik Simple Random Sampling.

4.4 Variabel Penelitian


Menurut Sugiyono, (2015) variabel dalam peneltian dikategorikan menjadi
dua yaitu variabel bebas (independen) dan variabel terikat (dependen). Variabel
bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel terikat.
Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu tingkat pengetahuan tentang diet
hipertensi pada pasien hipertensi. Variabel terikat merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel
terikat dalam penelitian ini yaitu tekanan darah pada pasien hipertensi.

4.5 Instrumen Penelitian


Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk
pengumpulan data (Murty, 2013). Instrumen penelitian yang digunakan pada
penelitian ini terdiri dari dua yaitu :
(1) Instrumen Tingkat Pengetahuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan
tentang diet hipertensi, peneliti menggunakan kuesioner dengan skala
Guttman, yaitu skala yang bersifat tegas dan kosisten dengan jawaban dari
pertanyaan tertutup, seperti ya atau tidak, positif atau negatif, setuju atau
tidak setuju (Hidayat, 2011). Kuesioner tingkat pengetahuan yang digunakan
oleh peneliti telah dimodifikasi dengan jumlah 10 pertanyaan yang terdiri 2
tipe, yaitu fovourable dan unfavourable dengan pilihan jawaban benar (B)
atau salah (S) yang diadopsi dari penelitian (Puteh, 2015)
a. Favourable merupakan kategori bersifat positif. Kategori jawaban :
Benar (B) : bernilai 10
Salah (S) : bernilai 0
22

b. Unfavourable merupakan kategori bersifat negatif. Kategori jawaban :


Benar (B) : bernilai 0
Salah (S) : bernilai 10

Tabel 4.1 Kisi-kisi kuesioner tingkat pengetahuan keluarga tentang diet hipertensi
Nomor pertanyaan
Jumlah
Favourable Unfavourable
1,2,4,6,9 dan 10 3,5,7 dan 8 10

(2) Pengukuran tekanan darah berdasarkan hasil rekapitulasi pencatatan tekanan


darah pasien hipertensi. Nilai Tekanan Darah menggunakan alat ukur tensi
sphygmomanometer yang mempunyai ketelitian milimeter air raksa
(mmHg). Pengukuran tensimeter dilakukan dengan menggunakan pedoman
pengukuran tensi. Adapun prosedurnya adalah :
a. Melingkarkan manset alat pengukur pada lengan bagian atas pasien.
b. Menempelkan stetoskop pada arteri tepat di bawah manset tersebut.
c. Memompa manset sehingga menggelembung dan memblokade aliran darah
melalui arteri, hingga denyut pada lengan tidak terasa lagi.
d. Melepaskan udara dari manset.
e. Mencatat tekanan darah dimana detak jantung terdengar pertama kali yang
disebut tekanan sistolik.
f. Mencatat tekanan darah dimana bunyi menghilang yang disebut tekanan
diastolik.
Menurut JNC VII menyatakan bahwa klasifikasi hipertensi dibagi menjadi
beberapa macam yaitu, prehipertensi, hipertensi derajat 1, dan derajat 2.

Tabel 4.2 Klasifikasi Hipertensi menurut JNC VII


Kategori Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)
Normal <120 <80
Prehipertensi 120-139 80-89
Hipertensi
Derajat 1 140-159 90-93
Derajat 2 ≥160 ≥100
23

4.5.1. Uji Validitas dan Reliabilitas


Uji Validitas adalah suatu ukuran yang dapat menunjukkan tingkat
kevalidan suatu instrumen (Arikunto 2010). Sebuah instrumen dikatakan valid
apabila mampu mengukur apa yang seharusnya hendak diukur. Uji
Reliabilitasa dalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan yang dapat
diukur atau diamati berkali-kali dalam waktu yang berlainan (Nursalam 2008).
Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan rumus product moment:

Instrumen dikatakan valid jika nilai rhitung>rtabel (0,05). Apabila instrumen


valid, maka indeks korelasinya (r) adalah sebagai berikut (Hidayat 2007):
0,800 – 1,440 : Sangat Tinggi
0,600 – 0,799 : Tinggi
0,400 – 0,599 : Cukup Tinggi
0,200 – 0,399 : Rendah
0,100 – 0,199 : Sangat Rendah
Validitas pada penelitian ini dilakukan pada 10 orang dengan hipertensi di
balai pengobatan Puskesmas Karang Rejo.
Penelitian ini menggunakan uji reliabilitas dengan rumus alpha cronbach:

Kriteria uji Cronbach Alpha menurut Aiken (dalam Suyanto & Susila, 2015)
suatu instrumen dinyatakan reliabel atau dapat diandalkan apabila nilai r-
24

reliabilitas instrumen (r-hitung) > 0,65. Tetapi apabila nilai r-hitung < 0,65 maka
instrumen tersebut dinyatakan tidak reliabel.
4.6 Teknik Pengumpulan Data
4.6.1 Data Primer
Pengumpulan data primer didapatkan dengan pemberian kuisioner terhadap
responden.
4.6.2 Data Sekunder
Pengumpulan data sekunder didapatkan dari instansi terkait, yaitu data yang
berasal dari Puskesmas Karang Rejo.

4.7 Pengolahan Data


Pengolahan data merupakan rangkaian kegiatan penelitian setelah
pengumpulan data. Data mentah (raw data) yang telah dikumpulkan kemudian
diolah menjadi sumber yang digunakan untuk menjawab tujuan penelitian.
Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program
komputer. Tahapan pengolahan data melalui beberapa proses yakni :
1) Collecting data
Sumber data yang dipakai ialah sumber data primer dan sekunder. Cara
pengumpulan data dilakukan dengan kuisioner. Dalam pengumpulan data perlu
diperhatikan sumber, cara pengumpulan dan alat ukur data yang digunakan.
2) Editing data
Penyutingan data yang telah terkumpul dengan cara memeriksa kelengkapan
data dan kesalahan pengisian kuesioner untuk memastikan data yang diperoleh
telah lengkap.
3) Coding data
Pengkodean pada jawaban dari setiap pertanyaan terhadap setiap variabel
sebelum diolah untuk memudahkan dalam melakukan analisa data.
4) Entry data
Memasukkan data dari kuesioner ke dalam komputer untuk diolah dengan
bantuan perangkat lunak komputer.
25

5) Cleaning
Proses pengecekan kembali dan pemeriksaan kesalahan pada data yang sudah
dientry untuk diperbaiki dan disesuaikan dengan data yang telah dikumpulkan.
4.8 Teknik Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat
dan analisis bivariat
4.8.1 Analisis Univariat
Analisis univariat digunakan untuk melihat, menyajikan dan
mendeskripsikan karakteristik data dari variabel bebas (dependen) yaitu tingkat
pengetahuan diet hipertensi pada pasien hipertensi. Penyajian data yang diolah
berupa tabel distribusi frekuensi.
4.8.2 Analisis Bivariat
Analisis bivariat digunakan untuk melihat kemungkinan adanya hubungan
yang bermakna antara variabel bebas (dependen) dengan variabel terikat
(independen) yaitu tekanan darah pada pasien hipertensi. Analisa bivariat ini
menggunakan uji chi square. Melalui uji statistik chi square akan diperoleh
tingkat signifikansi (nilai p), dimana dalam penelitian ini digunakan tingkat
signifikansi (nilai p) sebesar 0,05. Penelitian antar dua variabel dikatakan
bermakna jika mempunyai nilai p ≤ 0,05 dimana terdapat hubungan yang
bermakna antara variabel dependen dan variable independen. Namun sebaliknya,
bila nilai p> 0,05 dimana tidak terdapat hubungan yang bermakna antara variabel
dependen dan variable independen. Dasar pengambilan keputusan penerimaan
hipotesis penelitian berdasarkan tingkat signifikansi (nilai p) adalah :
1. Jika nilai p > 0,05 maka hipotesis penelitian ditolak.
2. Jika nilai p < 0,05 maka hipotesis penelitian diterima.
26

4.9 Diagram Alur Penelitian

Pasien hipertensi yang berobat di Poli Lansia Puskesmas Karang


Rejo, Kota Tarakan pada periode bulan November 2018

Sampling ( Simple Random Sampling )

Desaign Penelitian
(Cross Sectional study)

Pengukuran Variabel Penelitian


Pemberian kuisioner

Tingkat Pengetahuan Diet hipertensi


(Kuisioner diadopsi dari Puteh, M
(2015))

Pencatatan Tekanan Darah


(JNC VII, 2015)

Analisa Data

Hasil

Anda mungkin juga menyukai