Anda di halaman 1dari 2

TETANUS

No. : 800/30.F.331/UKP-
Dokumen YANMED/PKM/2016
No.Revisi : 00
SOP Tanggal : 01 April 2016
Terbit
Halaman : 1/2

PUSKESMAS KEPALA PUSKESMAS


CICALENGKA DTP CICALENGKA DTP
drg.Nurtiana
NIP 19760810 2008012010
Penyakit sistem saraf yang disebabkan oleh Clostridium tetani,
1. Pengertian berlangsung akut dengan karakteristik spasme tonik persisten dan
eksaserbasi singkat.

2. Tujuan Sebagai pedoman dalam mendiagnosa dan menangani tetanus.


SK Ka. UPTD Yankes Kec. Cicalengka No.440/046D/SK/UPTD/2016
3. Kebijakan tentang kebijakan Pelayanan klinis di Puskesmas Cicalengka DTP

Permenkes no. 514 tahun 2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
4. Referensi Dokter di Fasyankes Tingkat Pertama
1. Perkenalan, Informed consent
5. Prosedur 2. Menegakkan diagnosis tetanus
1. Gejala khas : kejang pada otot-otot wajah sehingga ekspresi
pasien seperti menyeringai (risus sardonikus)
2. Kekakuan rahang dan sulit dibuka (trismus)
3. Opistotonus : kepala dan tumit pasien tertarik ke belakang
sedangkan badannya melengkung ke depan
4. Gelisah, gangguan menelan, sakit kepala, demam, nyeri
tenggorokan, menggigil, kejang otot dan kaku kuduk
5. Gangguan ringan seperti suara berisik, aliran angin, atau
goncangan, bisa memicu kejang otot disertai nyeri
6. Laju pernapasan, denyut jantung, serta refleks-refleks biasanya
meningkat. Dapat juga terjadi gangguan pernapasan.
Tingkat keparahan tetanus: Kriteria Pattel Joag
 Kriteria 1: rahang kaku, spasme terbatas ,disfagia dan kekakuan
otot tulang belakang
 Kriteria 2: Spasme, tanpa mempertimbangkan frekuensi maupun
derajat keparahan
 Kriteria 3: Masa inkubasi ≤ 7hari
 Kriteria 4: waktu onset ≤48 jam
 Kriteria 5: Peningkatan temperatur rektal > 400C / aksila 37,6 ºC
Grading
 Derajat 1 (kasus ringan) : 1 kriteria, biasanya Kriteria 1 atau 2
 Derajat 2 (kasus sedang) : 2 kriteria, biasanya Kriteria 1 dan 2

1
Biasanya masa inkubasi >7 hari dan onset > 48 jam
 Derajat 3 (kasus berat): 3 Kriteria, biasanya masa inkubasi
kurang dari 7 hari atau onset kurang dari 48 jam (kematian 32%)
 Derajat 4 (kasus sangat berat): 4 Kriteria (kematian 60%)
 Derajat 5 : 5 Kriteria termasuk puerpurium, tetanus neonatorum

3. Penatalaksanaan tetanus
Pasien tetanus harus segera dirujuk ke rumah sakit karena harus
selalu mendapat pengawasan dan perawatan. Sebelum dirujuk
lakukan :
1. Langkah-langkah ABC
2. Segera berikan diazepam 10 mg i.v. perlahan 2-3 menit. Dapat
diulangi bila diperlukan.
3. Berikan IVFD dextrose 5% : RL = 1 : 1 tiap 6 jam
4. Bila tersedia, berikan antitoksin tetanus :
a. Serum antitetanus (ATS) dosis 20.000 UI/hari i.m. selama 3
– 5 hari. Tes kulit sebelumnya, atau
b. Human tetanus immunoglobulin (HTIG). Dosis 500 – 3.000
UI i.m. tergantung beratnya penyakit. Berikan dosis tunggal
5. Berikan penisilin prokain 2 juta IU i.m. pada orang dewasa atau
50.000 IU/kgBB/hari selama 10 hari pada anak untuk eradikasi
kuman. Bila tidak ada atau alergi penisilin, dapat diberikan :
a. Eritromisin p.o. 4x500 mg, atau
b. Tetrasiklin p.o. 4x500 mg
Cegah penyebaran racun lebih lanjut dengan eksplorasi luka dan
membersihkannya dengan H2O2 3%. Port d’entre lain seperti OMSK
atau infeksi gigi juga harus dibersihkan.

UGD
6. Unit
Terkait

Anda mungkin juga menyukai