Anda di halaman 1dari 2

KONJUNGTIVITIS

: 800/30.F.339/
No.
UKPYANMED/
Dokumen
PKM/2016
SOP No.Revisi : 00
Tanggal : 01 April 2016
Terbit
Halaman : 1/2

PUSKESMAS KEPALA PUSKESMAS


CICALENGKA DTP CICALENGKA DTP
drg.Nurtiana
NIP 19760810 2008012010

1. Pengertian Radang konjungtiva yang dapat disebabkan oleh mikroorganisme


(virus, bakteri), iritasi, atau reaksi alergi

2. Tujuan Sebagai pedoman dalam mendiagnosa dan menangani


konjungtivitis.

3. Kebijakan SK Ka. UPTD Yankes Kec. Cicalengka No.440/046D/SK/UPTD/


2016 tentang kebijakan layanan klinis di Puskesmas Cicalengka
DTP

4. Referensi Permenkes no. 514 tahun 2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter di Fasyankes Tingkat Pertama

5. Prosedur 1. Perkenalan, Informed consent


2. Menegakkan diagnosis konjungtivitis
1) Anamnesis
- Keluhan mata merah, rasa mengganjal, gatal dan berair,
kadang disertai sekret.
- Umumnya tanpa disertai penurunan tajam penglihatan.
- Faktor risiko: daya tahan tubuh yang menurun, riwayat
atopi, penggunaan kontak lens dengan perawatan yang
tidak baik, higiene personal yang buruk
2) Pemeriksaan Fisik Oftalmologis
a) Tajam penglihatan normal
b) Injeksi konjungtiva
c) Dapat disertai edema kelopak, kemosis
d) Eksudasi; eksudat dapat serous, mukopurulen atau
purulen tergantung penyebab.
e) Pada konjungtiva tarsal dapat ditemukan folikel, papil
atau papil raksasa, flikten, membran dan
pseudomembran

1
Klasifikasi Konjungtivitis
1. Konjungtivitis bakterial  konjungtiva hiperemis, secret
purulent atau mukopurulen dapat disertai membrane atau
pseudomembran di konjungtiva tarsal.
2. Konjungtivitis viral  konjungtiva hiperemis, secret umumnya
mukoserous, dan pembesaran kelenjar preaurikular
3. Konjungtivitis alergi  konjungtiva hiperemis, riwayat atopi
atau alergi, dan keluhan gatal.

3. Penatalaksanaan konjungtivitis
1) Usahakan untuk tidak menyentuh mata yang sehat sesudah
menangani mata yang sakit
2) Sekret mata dibersihkan.
3) Pemberian obat mata topikal
 Konjungtivitis bakteri: Kloramfenikol tetes sebanyak 1
tetes 6x sehari atau salep mata 3x sehari selama 3 hari.
 Konjungtivitis alergi: flumetolon tetes mata 2x sehari
selama 2 minggu.
 Konjungtivitis gonore: kloramfenikol tetes mata 0,5-1%
sebanyak 1 tetes tiap jam dan suntikan pada bayi
diberikan 50.000 U/kgBB tiap hari sampai tidak
ditemukan kuman GO pada sediaan apus selama 3 hari
berturut-turut.
 Konjungtivitis viral: salep Acyclovir 3% 5x sehari
selama 10 hari.

Konseling & Edukasi


Memberi informasi pada keluarga dan pasien mengenai:
a) Konjungtivitis mudah menular, karena itu sebelum dan sesudah
membersihkan atau mengoleskan obat, penderita harus
mencuci tangannya bersih-bersih.
b) Jangan menggunakan handuk atau lap bersama-sama dengan
penghuni rumah lainnya.
c) Menjaga kebersihan lingkungan rumah dan sekitar

Kriteria rujukan
a) Pada bayi dengan konjungtivitis gonore jika terjadi komplikasi
pada kornea.
b) Konjungtivitis alergi dan viral tidak ada perbaikan dalam 2
minggu.
Konjungtivitis bakteri tidak ada perbaikan dalam 1 minggu.
UGD, POLI UMUM, RAWAT INAP
6. Unit Terkait

Anda mungkin juga menyukai