Anda di halaman 1dari 9

PENYULUHAN TENTANG VULVA HYGIENE

DI RSUD RATU ZALECHA MARTAPURA RUANG NIFAS

Disusun Oleh kelompok 1 :


1. M. Suprianto
2. Novida
3. Rissa Alhusna
4. Sri Astuti
5. Wahyu Arifbillah

YAYASAN BANJAR INSAN PRESTASI


AKADEMI KEPERAWATAN INTAN MARTAPURA
TAHUN AJARAN 2017/2018
Lampiran 2

SATUAN ACARA PENYULUHAN

VULVA HYGIENE

AKPER INTAN MARTAPURA

KABUPATEN BANJAR KALIMANTAN SELAAN

TAHUN AKADEMIK 2018-2019

Topik : VULVA HYGIENE

Sub Topik : Pengertian, Tujuan, Lingkup Perawatan Vulva Hygiene, Waktu Perawatan

Sasaran : IBU POST PARTUM

Tempat : RSUD RATU ZALECHA MARTAPURA

Hari/Tanggal : Kamis, 04 Juli 2019

Penyuluh : M. Suprianto

: Wahyu Arifbillah

: Rissa Alhusna

: Sri Astuti

: Novida

I. ANALISIS SITUASI
Pasien dan keluarga dapat mengerti tentang “VULVA HYGIENE”.

II. TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM


Setelah mengikuti serangkaian penyuluhan kesehatan, sasaran mampu
mengetahui cara merawat vulva hygiene
III. TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah diberikan penyuluhan selama 25 menit, sasaran dapat :
1. Menjelaskan Pengertian Vulva Hygiene
2. Menjelaskan Tujuan Vulva Hygiene
3. Menjelaskan Lingkup Perawatan Vulva Hygiene
4. Menjelaskan Waktu Perawatan Vulva Hygiene

IV. PROSES PENYULUHAN

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Audience


1. 5 menit Pembukaan :
1. Sambutan dari moderator 1. Memperhatikan
sekaligus membuka acara
penyuluhan
2. Penyuluh memulai penyuluhan 2. Menjawab salam
dengan mengucapkan salam
3. Memperkenalkan diri 3. Mendengar dan memperhatikan
4. Menjelaskan tujuan penyuluhan 4. Mendengar dan memperhatikan
5. Menyebutkan materi yang akan 5. Mendengar dan memperhatikan
diberikan
6. Membagikan leaflet 6. Menerima dan membaca
2. 30 Pelaksanaan :
menit 1. Menjelaskan materi 1. Memperhatikan
2. Menjelaskan materi yang 2. Memperhatikan
disampaikan
a. Pengertian Vulva Hygiene
b. Tujuan Vulva Hygiene
c. Lingkup perawatan Vulva
Hygiene
d. Waktu peraatan Vulva
Hygiene
3. Memberikan kesempatan
kepada audience untuk 3. Bertanya dan mendengarkan
bertanya jawaban
4. Menyimpulkan penyuluhan
4. Memperhatikan

3. 10 Evaluasi
menit 1. Meminta Audience untuk 1. Aktif dan ada diskusi anatara
menyebutkan materi yang sudah penyuluh dan Audience
disampaikan
2. Menyimpulkan semua kegiatan 2. Memperhatikan
yang sudah dilakukan

4. 2 menit Terminasi 1. Memperhatikan


1. Mengucapkan terima kasih atas
perhatian yang diberikan
2. Mengucapkan salam penutup 2. Memperhatikan

V. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Diskus

VI. MEDIA
1. Leaflet

VII. KRITERIA EVALUASI


a. Pasien Mengetahui Pengertian Vulva Hygiene Secara Benar
b. Pasien Mengetahui Tentang Tujuan Vulva Hygiene
c. Pasien Mengetahui tentang Lingkup perawatan Vulva Hygiene
d. Pasien Mengetahui tentang Waktu perawatan Vulva Hygiene
e. PENGORGANISASIAN

Moderator : 1. M. Suprianto

Penyaji : 2. Rissa Alhusna

Fasilitator : 3. Novida

: 4. Sri Astuti

: 5. Wahyu Arifbillah

kamis, 04 juli 2019

Mengetahui :

(...................................................)
MATERI

A. Pengertian Vulva hygiene


Vulva hygiene adalah membersihkan vulva dan daerah sekitarnya pada pasien
wanita yang sedang nifas atau tidak dapat melakukannya sendiri.Pasien yang harus
istirahat di tempat tidur (misalnya,karena hipertensi,pemberian infus,section caesarea)
harus dimandikan setiap hari dengan pencucian daerah perineum yang dilakukan dua
kali sehari dan pada waktu sesudah selesai membuang hajat.Meskipun ibu yang akan
bersalin biasanya masih muda dan sehat,daerah daerah yang tertekan tetap
memerlukan perhatian serta perawatan protektif.
Setelah ibu mampu mandi sendiri (idealnya, dua kali sehari),biasanya daerah
perineum dicuci sendiri dengan menggunakan air dalam botol atau wadah lain yang
disediakan khusus untuk keperluan tersebut.Penggantian tampon harus sering
dilakukan,sedikitnya sesudah pencucian perineum dan setiap kali sehabis ke belakang
atau sehabis menggunakan pispot.Payudara harus mendapatkan perhatian khusus pada
saat mandi yang bisa dilakukan dengan memakai spons atau shower dua kali
sehari.Payudara dibasuh dengan menggunakan alat pembasuh muka yang disediakan
khusus untuk keperluan ini.Kemudian masase payudara dilakukan dilakukan dengan
perlahan – lahan dan puting secara hati – hati ditarik keluar.Jangan menggunakan
sabun untuk membersihkan putting.
Vulva hygiene adalah tindakan keperawatan pada alat kelamin perempuan,
yaitu perawatan diri pada organ eksterna yang terdiri atas mons veneris, terletak
didepan simpisis pubis, labia mayora yang merupakan dua lipatan besar yang
membentuk vulva, labia minora, dua lipatan kecil di antara atas labia mayora, klitoris,
sebuah jaringan eriktil yang serupa dengan penis laki-laki, kemudian juga bagian yang
terkait di sekitarnya seperti uretra, vagina, perineum, dan anus.

B. Tujuan perawatan perineum


Tujuan perawatan perineum menurut Hamilton (2002),adalah mencegah
terjadinya infeksi sehubungan dengan penyembuhan jaringan.Sedangkan menurut
Moorhouse et. al. (2001),adalah pencegahan terjadinya infeksi pada saluran
reproduksi yang terjadi dalam 28 hari setelah kelahiran anak atau aborsi.
C. Bentuk Luka Perineum
Bentuk luka perineum setelah melahirkan ada 2 macam yaitu :
a. Rupture
Rupture adalah luka pada perineum yang diakibatkan oleh rusaknya jaringan
secara alamiah karena proses desakan kepala janin atau bahu pada saat proses
persalinan. Bentuk rupture biasanya tidak teratur sehingga jaringan yang robek
sulit dilakukan penjahitan. (Hamilton, 2002).
b. Episotomi
Episiotomi adalah sebuah irisan bedah pada perineum untuk memperbesar
muara vagina yang dilakukan tepat sebelum keluarnya kepala bayi (Eisenberg, A.,
1996).Episiotomi,suatu tindakan yang disengaja pada perineum dan vagina yang
sedang dalam keadaan meregang.Tindakan ini dilakukan jika perineum
diperkirakan akan robek teregang oleh kepala janin,harus dilakukan infiltrasi
perineum dengan anestasi lokal,kecuali bila pasien sudah diberi anestasi
epiderual.Insisi episiotomi dapat dilakukan di garis tengah atau mediolateral.Insisi
garis tengah mempunyai keuntungan karena tidak banyak pembuluh darah besar
dijumpai disini dan daerah ini lebih mudah diperbaiki (Jones Derek, 2002).
Tipe episotomi dan rupture yang sering dijumpai dalam proses persalinan yaitu :
1. Episiotomi medial
2. Episiotomi mediolateral
Sedangkan rupture meliputi
1. Tuberositas ischii
2. Arteri pudenda interna
3. Arteri rektalis inferior

D. Lingkup Perawatan
Lingkup perawatan perineum ditujukan untuk pencegahan infeksi organ-organ
reproduksi yang disebabkan oleh masuknya mikroorganisme yang masuk melalui
vulva yang terbuka atau akibat dari perkembangbiakan bakteri pada peralatan
penampung lochea (pembalut) (Feerer, 2001).
Sedangkan menurut Hamilton (2002), lingkup perawatan perineum adalah
1. Mencegah kontaminasi dari rectum
2. Menangani dengan lembut pada jaringan yang terkena trauma
3. Bersihkan semua keluaran yang menjadi sumber bakteri dan bau.
E. Waktu Perawatan
Menurut Feerer (2001), waktu perawatan perineum adalah
1. Saat mandi
Pada saat mandi,ibu post partum pasti melepas pembalut,setelah terbuka maka ada
kemungkinan terjadi kontaminasi bakteri pada cairan yang tertampung pada
pembalut,untuk itu maka perlu dilakukan penggantian pembalut,demikian pula
pada perineum ibu,untuk itu diperlukan pembersihan perineum.
2. Setelah buang air kecil
Pada saat buang air kecil,pada saat buang air kecil kemungkinan besar terjadi
kontaminasi air seni padarektum akibatnya dapat memicu pertumbuhan bakteri
pada perineum untuk itu diperlukan pembersihan perineum.
3. Setelah buang air besar.
Pada saat buang air besar,diperlukan pembersihan sisa-sisa kotoran disekitar
anus,untuk mencegah terjadinya kontaminasi bakteri dari anus ke perineum yang
letaknya bersebelahan maka diperlukan proses pembersihan anus dan perineum
secara keseluruhan.

F. Indikasi dan kontra indikasi


Indikasi : Dikhususkan pada area genital yang terkena edema
Kontra indikasi : berikan perhatian pada wanita yang mengalami menstruasi

G. Persiapan alat
Alat dan bahan :
- Kapas sublimat atau desinfektan
- Pinset
- Bengkok
- Pispot
- Tempat cebok yang berisi larutan
- Desinfektan sesuai dengan kebutuhan
- Pengalas
- Sarung tangan
H. Prosedur kerja
- Jelaskan prosedur pada klien
- Cuci tangan
- Atur posisi pasien (manusia coba) dengan dorsal recumbent
- Pasang pengalas dan pispot diletakkan pada bokong pasien
- Gunakan sarung tangan
- Lakukan tindakan hygiene vulva dengan tangan kiri membuka vulva memakai
kapas sublimat dan tangan kanan menyiram vulva dengan larutan desinfektan.
Membersihkan vulva harus secara searah dari atas kebawah dan tidak boleh
dibolak balik.
- Kemudian ambil kapas sublimat dengan pnset lalu bersihkan vulva dari atas atau
ke bawah dan kapas kotor dibuang ke bengkok. Lakukan hingga bersih
- Setelah selesai,ambl pispot dan atur posisi pasien
- Cuci tangan setelah prosedur dilakukan

I. Dampak Dari Perawatan Luka Perinium


Perawatan perineum yang dilakukan dengan baik dapat menghindarkan hal berikut
ini:
1. Infeksi
Kondisi perineum yang terkena lokia dan lembab akan sangat menunjang
perkembangbiakan bakteri yang dapat menyebabkan timbulnya infeksi pada
perineum.
2. Komplikasi
Munculnya infeksi pada perineum dapat merambat pada saluran kandung
kemih ataupun pada jalan lahir yang dapat berakibat pada munculnya komplikasi
infeksi kandung kemih maupun infeksi pada jalan lahir.
3. Kematian ibu post partum
Penanganan komplikasi yang lambat dapat menyebabkan terjadinya kematian
pada ibu post partum mengingat kondisi fisik ibu post partum masih lemah
(Suwiyoga, 2004).

Anda mungkin juga menyukai