Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN VII

PRATIKUM ROUTING
KONFIGURASI SWITCH
SEMESTER III

DISUSUN OLEH
Hanifan Abdul Zikri

JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI


PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER
POLITEKNIK NEGERI PADANG
2018
I. Tujuan
1. Memahami dan mengenal perangkat switch pada jaringan komputer.
2. Dapat melakukan konfigurasi static switch.

II. Teori Singkat


A. Pengertian

Switch adalah perangkat jaringan yang bekerja dilapisan Data-link, mirip


dengan bridge, berfungsi menghubungkan banyak segmen LAN ke dalam
satu jaringan yang lebih besar.
Switch jaringan (atau switch untuk singkatnya) adalah sebuah alat jaringan
yang melakukan bridging transparan (penghubung segementasi banyak
jaringan dengan forwarding berdasarkan alamat MAC).
Switch jaringan dapat digunakan sebagai penghubung komputer atau router
pada satu area yang terbatas, switch juga bekerja pada lapisan data link, cara
kerja switch hampir sama seperti bridge, tetapi switch memiliki sejumlah
port sehingga sering dinamakan multi-port bridge

Switch merupakan perangkat jaringan yang bekerja pada OSI Layer 2, Data
Link Layer. dia bekerja sebagai penyambung / concentrator dalam Jaringan.
Switch mengenal MAC Adressing shingga bisa memilah paket data mana
yang akan di teruskan ke mana.

B. Kelebihan Switch

Switch menjadi bagian yang sangat penting dalam jaringan komputer, karena
switch menjadi central dari lalu lintas jaringan. Apabila switch mengalami
gangguan maka semua aktivitas dalam jaringan akan terganggu. Berikut
adalah kelebihan - kelebihan yang dimiliki oleh switch:
1. Switch mampu memeriksa dan menganalisa setiap paket data yang telah
diterima diterima sebelum meneruskan ke alamat tujuan.
2. Switch mampu menentukan alamat tujuan dan sumber paket data yang
telah melaluinya
3. Switch mampu untuk mem-forward setiap paket data dengan tepat dan
cepat

C. Konfigurasi Switch dan VLAN


Tidak seperti pada jaringan kecil seperti dirumahan atau kantor kecil,
jaringan besar yang berskala bisnis dan perusahaan, urgensi dalam
manajemen semua Swicthes yang ada dalam jaringan lokal adalah sangat
perlu sekali. Perlu dilakukannya konfigurasi switch untuk alasan kemudahan
manajemen jaringan dan untuk kebutuhan tuning untuk suatu performa yang
lebih bagus adalah hal yang sangat menguntungkan. Jika komunikasi inter-
VLAN antar Switches di bangun maka konfigurasi VLAN juga harus
dilakukan.
Jika pernah bermain-main dengan konfigurasi Cisco router, maka
konfigurasi Switch adalah mempunyai kemiripan. Bahkan anda bisa
menggunakan perintah yang sama seperti yang anda gunakan pada Cisco
router. Perbedaan utama tentunya adalah perbedaan fungsi yang mencolok
antara routers dan Switches. Untuk Switches dengan VLAN enabled, maka
Konfigurasi VLAN juga sangat diperlukan untuk mengatur bagaimana
perangkat-2 jaringan di bagi berdasarkan segmen-segmen kedalam VLANs.
D. Komponen Switch
Switch mempunyai banyak port sebagaimana fungsinya sebagai Swicth
LAN. Anda bisa menggubungkan satu peranti kepada setiap port untuk
komunikasi full-duplex. Jika diperlukan komunikasi half-duplex diperlukan,
maka sebuah segmen bisa dihubungkan kepada sebuah port. Port-port pada
switch diberi nomor dimulai angka 1. Untuk konfigurasi Switch, maka anda
perlu menggunakan interface type Ethernet dan diikuti dengan dengan
nomor interface (0), dan juga diikuti dengan nomor port. Misal, jika anda
perlu mengidentifikasikan port ke dua dari Switch, maka penulisannya
adalah Ethernet 0/2.
Jika diperlukan koneksi antar Switches, maka anda bisa menggunakan port
Trunk yang menghubungkan satu sama lain. Umumnya port Trunk di design
dengan kecepatan yang lebih tinggi dari port-portnya (yang biasanya dengan
speed 100/1000 Mbps) karena memang fungsinya sebagai uplink antar
Switches dan biasanya berkecepatan Gigabit. Umumnya port Trunk
diidentifikasikan dengan Trunk A dan Trunk B, dan untuk keperluan
konfigurasi Switch – port Trunk juga diidentifikasikan sama dengan port
Switch seperti FastEthernet 0/15 (atau fa0/15).
Untuk konfigurasi Switch, anda dapat menghubungkan Switch kepada suatu
jaringan Ethernet network atau menghubungkan terminal console tersebut
kepada port console. Untuk melakukan konfigurasi switch ini, kita bisa
menggunakan salah satu tools yang tersedia yaitu:
1. CLI – command line interface
 Switch menu
 Dan VSM (Visual Switch Manager) Web Interface

Jika anda menggunakan command line interface dalam konfigurasi Switch,


maka command yang digunakan hampir sama dengan yang anda gunakan
untuk konfigurasi Cisco router. Keduanya mempunyai kesamaan umum
seperti berikut ini:

2. Untuk keperluan Help – anda bisa menggunakan “?”, misalkan sh? Akan
menampilkan semua command yang berawalan dengan sh.
3. Switch dan Router keduanya mempunyai user exec, privileged exec,
global configuration, dan interface configuration modes.
4. Sama-sama menggunakan keywork pendek yang unik, misal sh (untuk
command show)

Untuk mengenali sebuah Switch, maka perlu diberikan sebuah IP address.


pemberian IP address pada sebuah switch hanya dimaksudkan untuk
kebutuhan manajemen Switch itu sendiri terutama untuk Telnet utility
kepada switch. Disamping pemberian IP address, anda juga perlu
memberikan default Gateway jika memerlukan manajemen Telnet dari lain
subnet.

III. Alat dan Bahan


1. 1 unit PC
2. Aplikasi Cisco Packet Tracer

IV. Langkah Kerja


1. Menggunakan kabel Console
a. Buat topology jaringan sesuai dengan rangkaian yang telah ditentukan.
Pada topology jaringan ini menggnakan beberapa komponen seperti,
Personal Computer, router 1941, dan switch 2960-24TT. PC dengan
switch dihubungi dengan kabel straight serta kabel consol.
Gambar 1 topology jaringan menggunakan kabel Console

b. Lakukan konfigurasi pada PC A dengan menggunakan perintah “show


startup-config” untuk menampilkan isi file konfigurasi yang tersimpan di
NVRAM. Perintah “show ip int brief” untuk meninjau semua antarmuka
pada switch. Perintah “show vlan 1” untuk menampilkan vlan-vlan yang
ada dalam sebuah switch serta port mana saja yang menjadi anggota dari
vlan itu. Kemudia perintah “show version” untuk menampilkan versi
cisco packet tracer yang digunakan.

Gambar 2 show startup-config


Gambar 3 show ip int brief

Gambar 4 show version

c. Lakukan konfigurasi switch interface pada Terminal untuk mengganti


hostname, pemberian password, pemberian text message melalui
perintah banner motd , dan untuk menghubungkan antar komponen.

Gambar 5 konfigurasi switch pada terminal PC A


Gambar 6 konfigurasi switch pada terminal PC A

d. Selanjutnya masukkan ip address, subnet mask, dan gate away pada PC


A, dan lakukan ter ping di PC A pada command prompt.

Gambar 7 pengaturan ip address, subnet mask, dan gate away

e. Kemudian, hapus gate away PCA dan lakukan kembali tes ping di PC A
pada command prompt.

Gambar 8 pengaturan ip address, subnet mask, tanpa gate away


f. Terakhir, lakukan konfigurasi router pada command line interface.
Router>en
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line. End
with CNTL/Z.
Router(config)#int g0/0
Router(config-if)#ip add 192.168.1.1
255.255.255.0
Router(config-if)#desc Link to LAN S1
Router(config-if)#no shut

Router(config-if)#
%LINK-5-CHANGED: Interface GigabitEthernet0/0,
changed state to up

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface


GigabitEthernet0/0, changed state to up

Router(config-if)#exit
Router(config)#exit
Router#
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by
console

Router#ping 192.168.1.2

Type escape sequence to abort.


Sending 5, 100-byte ICMP Echos to 192.168.1.2,
timeout is 2 seconds:
..!!!
Success rate is 60 percent (3/5), round-trip
min/avg/max = 0/0/0 ms

Router#ping 192.168.1.2

Type escape sequence to abort.


Sending 5, 100-byte ICMP Echos to 192.168.1.2,
timeout is 2 seconds:
!!!!!
Success rate is 100 percent (5/5), round-trip
min/avg/max = 0/0/0 ms

Router#
Gambar 9 konfigurasi pada router

2. Tanpa kabel Console


a. Dari topology rangkaian yang telah dirangkai tadi, hapus kabel console.

Gambar 10 topology jaringan tanpamenggunakan kabel console

b. Selanjutnya lakukan konfigurasi switch dan router.


 Switch
S1>en
S1#conf t
Enter configuration commands, one per line. End
with CNTL/Z.
S1(config)#line con 0
S1(config-line)#pass cisco
S1(config-line)#login
S1(config-line)#logging syn
S1(config-line)#logging synchronous
S1(config-line)#exit
S1(config)#line vty 0 15
S1(config-line)#pass cisco
S1(config-line)#login
S1(config-line)#exit
S1(config)#enable secret class
S1(config)#

Gambar 11 command prompt switch pada PC A

 Switch
===========================================
=============AUTHORIZED !==================
==============ACCESS !!====================

User Access Verification

Password:

S1>en
Password:
S1#conf t
Enter configuration commands, one per line. End
with CNTL/Z.
S1(config)#ip domain-name tekom2a.com
S1(config)#username admin privilage 15 secret
sshadmin
^
% Invalid input detected at '^' marker.
S1(config)#username admin privilege 15 secret
sshadmin
S1(config)#line vty 0 15
S1(config-line)#transport input ssh
S1(config-line)#login
S1(config-line)#login local
S1(config-line)#exit
S1(config)#
S1(config)#crypto key generate rsa
The name for the keys will be: S1.tekom2a.com
Choose the size of the key modulus in the range
of 360 to 2048 for your
General Purpose Keys. Choosing a key modulus
greater than 512 may take
a few minutes.

How many bits in the modulus [512]: 1024


% Generating 1024 bit RSA keys, keys will be
non-exportable...[OK]

S1(config)#

Gambar 12 konfigurasi switch

 Router
Router>en
Router#ssh -v 2 -l admin 192.168.1.2
Open
Password: (sshadmin)

Gambar 13 konfigurasi router

V. Hasil Pengujian
1. Menggunakan kabel Console
Gambar 14 hasil konfigurasi dengan gate away

Gambar 15 hasil konfigurasi tanpa gate away

2. Tanpa kabel Console

Gambar 16 hasil konfigurasi tanpa kabel Console


VI. Pembahasan
Switch dapat berfungsi sebagai penghubung antara beberapa perangkat yang
terdapat di jaringan komputer. Misalnya saja perangkat seperti komputer,
router, modem dan juga perangkat yang lainnya. Switch menerima pesan
yang telah dihubungkan dengan nya dan kemudian akan meneruskan atau
mengirimkan pesan tersebut ke beberapa perangkat yang telah dimaksud.
Dengan arti kata lain mungkin kita juga bisa menyebutswitch sebagai
Konsentrator atau sebuah Sentral pada sebuah jaringan. Switch dianggap
lebih cerdas karena mampu melakukan pengecekan pada frame yang error
dan kemudian memblok frame tersebut. Switch jaringan ini memerankan
peran yang penting, terutama untuk area lokal yang telah modern seperti
misalnya Ethernet atau LAN. Beberapa kantor dengan ukuran yang besar
mungkin menggunakan lebih dari 1 switch. Namun rumah kantor atau kantor
kecil (SOHO) biasanya hanya menggunakan 1 switch atau switch tunggal.

VII. Kesimpulan
1. Switch adalah sejenis bridge yang bekerja pada lapisan data link tetapi
memiliki keunggulan karena memiliki sejumlah port yang masing-masing
memiliki domain collision sendiri.
2. Setiap komputer yang terhubung ke Switch memiliki domain collision
sendiri-sendiri, tidak seperti hub yang hanya memiliki satu domain collision,
hal ini menyebabkan jaringan dengan switch lebid cepat dan stabil.
3. Switch jaringan dapat digunakan sebagai penghubung komputer atau router
pada suatu area yang terbatas
4. Store and Forward – switch akan meneruskan frame setelah data di terima
secara lengkap
5. VLAN biasanya digunakan karena keterbatasan dari interface router yang
sedikit, dan kebutuhan dari user harus terpenuhi sedangkan interface
Ethernet
pada router hanya terdapat 1 atau 2 ethernet saja
VIII. Referensi
1. Zulfin, M. 2008, “Dasar Switching: Buku Ajar Teknik Penyambungan”.
Medan.
2. Munadi, Rendy (2009). Dasar-dasar paket switch.From

Anda mungkin juga menyukai