Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Eksistensi pendidikan tidak dapat terlepas dari adanya lembaga-lembaga pendidikan
di Indonesia salah satunya adalah Sekolah Dasar (SD). Pendidikan seni tari dan drama
adalah salah satu materi yang termuat dalam mata pelajaran Seni Budaya dan
Keterampilan. Sebagai seorang calon pendidik maka diperlukan pengetahuan tentang
seni dan drama untuk anak usia SD. Keterampilan seorang guru dalam memahami
karakteristik, fase,dan perkembangan tugas anak usia SD sangat diperlukan dalam
menyampaikan materi ini.
Menurut PERMEN NO. 22,23, dan 24: 2006 yang menyatakan bahwa “Pendidikan
Seni Budaya dan Keterampilan diberikan disekolah karena keunikan, kebermaknaan, dan
kebermanfaatan terhadap kebutuhan perkembangan peserta didik, yang terletak pada
pemberian pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan berekspresi/berkreasi dan
berapresiasi melalui pendekatan: “belajar dengan seni,” “belajar melalui seni” dan
“belajar tentang seni.” Peranan ini tidak bisa diberikan oleh mata pelajaran lain.
Perlu dipahami bahwa karakteristik siswa SD berbeda-beda sesuai dengan tingkat
perkembangannya. Perbedaan karakteristik siswa SD tersebut secara global dibedakan
antara siswa SD kelas satu dan dua, kelas tiga dan empat, serta kelas lima dan enam.
Kelompok tersebut mempunyai perbedaan yang tampak sekali, yang dapat diamati pada
kerakteristik gerak dan karakteristik tarinya.Berdasarkan latar belakang diatas maka
penulis dalam makalah ini akan membahas mengenai “Konsep Pendidikan Seni Tari-
Drama dan Pelaksanaan di Sekolah Dasar.

B. RumusanMasalah
Adapun yang akan dibahas serta menjadi rumusan masalah dalam makalah ini
sebagai berikut:
1. Apakah pengertian seni drama tari ?
2. Apa landasan konseptual bidang studi pendidikan kesenian ?
3. Apakah tujuan pembelajaran seni drama tari di SD ?
4. Bagaiman pembelajaran seni drama tari di SD ?
5. Bagaimana upaya meningkatkan mutu dan daya tarik siswa SD terhadap
pembelajaran seni drama tari?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian seni drama tari di SD.
2. Untuk mengetahui landasan konseptual bidang studi pendidikan kesenian.
1
3. Untuk mengetahui tujuan pembelajaran tari di SD.
4. Untuk mengetahui bagaimana pembelajaran seni drama tari yang sesuai untuk anak SD.
5. Untuk mengetahui upaya peningkatan mutu dan minat siswa SD terhadap pembelajaran
seni drama tari .

D. Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Mahasiswa
Dapat menjadi referensi dalam perkuliahan Pendidikan Seni Tari dan Drama di SD
2. Bagi Guru
a. Sebagai referensi guru tentang pembelajaran seni tari-drama di SD
b. Dapat dijadikan sebagai acuan untuk meningkatkan pembelajaran mengenai seni
tari-drama anak SD

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Seni Drama Tari


Seni berasal dari kata techne (yunani, ars (latin), kuns (Jerman) dan art dalam
bahasa Inggris. Semuanya mempunyai pengertian sama yaitu keterampilan dan
kemampuan. Ada pendapat yang mengatakan bahwa seni sama dengan keindahan
padahal keindahan merupakan tuntunan pokok dalam seni. Hal ini sesuai dengan
pendapat buku Ki Hajar Dewantara (dalam Astuti, 1997: 3). Seni adalah segala perbuatan
manusia yang timbul dan hidup perasaannya dan bersifat indah hingga dapat
menggerakkan jiwa perasaan manusia. Pendapat diatas dipertegas oleh Popo Iskandar
yang berpendapat bahwa: seni adalah alat pengutaraan suara hati si pencipta dalam
kesadaran hidup berkelompok. Selaras dengan pengertian ini Rusliana (1982)
memberikan batasan tentang seni yaitu “seni adalah hasil karya manusia yang
mengkomunikasikan pengalaman-pengalaman bathinnya, disajikan secara indah dan
menarik sehingga merangsang timbulnya pengalaman baik manusia yang
menghayatinya.” Pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa seni adalah segala
kegiatan manusia untuk mengkonsumsikan pengalaman bathinnya pada orang lain.
Hakikat seni tari adalah keseimbangan unsur gerak, irama dan rasa (wiraga, wirama,
wirasa) untuk ungkapan, gagasan, dan pesan dengan penunjang iringan dan ruang atau
latar. Secara umum tari adalah gerakan berirama sebagai ungkapan jiwa manusia, tetapi
dalam perkembangannya sejak masa lampau sampai sekarang merangkum segi-segi
kehidupan manusia yang sangat kompleks. Adapun gerak yang dimaksud tentunya
adalah gerak-gerak yang indah, tertata, dan mengandung irama, bukan hanya asal gerak.
Ada beberapa definisi tari menurut para ahli (Tari) :
 Susane, K. Langer, 1975 : Tari adalah gerak-gerik yang indak dapat menggetarkan
perasaan manusia .
 Soedarsono, 1978 : Tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diwujudkan dalam
bentuk gerak ritmis dan indah.
 Soeryodiningrat : Tari adalah gerak seluruh tubuh disertai bunyian (gamelan diatur
menurut irama lagunya (gendang), ekspresi muka dan geraknya diserasikan dengan isi
dan makna tarinya.
Dan beberapa definisi tari di atas dalam Kaji Dini Pendidikan Seni menyimpulkan
bahwa seni tari adalah perwujudan suatu macam tekanan emosi yang dituangkan dalam

3
bentuk gerak seluruh anggota tubuh yang teratur dan berima sesuai dengan musik
pengiringnya (Sulistyo, 2005: 50). Selain itu, didapati pula unsur-unsur tari yaitu tubuh,
gerak, irama, ekspresi dan ruang.
Sendratari adalah salah satu bentuk tari dramatik yang ada di Indonesia. Menurut
Soedarsono (1978: 16) drama tari adalah tari yang bercerita, baik tari itu dilakukan oleh
seorang penari maupun oleh beberapa orang penari, sedangkan tari non dramatik adalah
tari yang tidak bercerita. Tari dramatik yang ada di Indonesia misalnya Wayang Wong
dari Jawa Tengah, Langen Mandrawanaran dari Yogyakarta, Langendriyan dari
Surakarta, sendratari dari Bali, Sumatra dan daerah lainnya. Kata sendratari merupakan
singkatan dari seni, drama dan tari yang berarti seni drama yang ditarikan (Moehkardi,
1993: 5). Ciri khas yang terdapat dalam sendratari terletak pada media pengutaraan
ceritanya yang menggunakan tari dan musik (gamelan) tanpa ada dialog atau antawecana
(Soedarsono,1970: 3). Sebagai media pengutaraan maksud dari cerita, gerak dan suasana
dramatari maka kedudukan atau keberadaan iringan sangat diperlukan. Dalam hal ini
penggunaan bentuk gendhing atau iringan harus disesuaikan dengan tema dan suasana
dalam satu adegan sendratari. Misalnya bentuk gendhing gagah digunakan pada saat
keluarnya tokoh raja dan dapat juga menggunakan iringan dengan bentuk gendhing
ladrang sabrangan yaitu ketika tokoh raja tersebut mengekspresikan kegagahannya.
Salah satu bentuk sendratari yang sampai sekarang masih digemari oleh masyarakat
adalah dramatari yang mengadopsi atau mengambil cerita dari kitab Ramayana dan kitab
Mahabharata. Dramatari tersebut sengaja disajikan tanpa dialog dan narasi, sajian
kisahnya hanya dilakukan melalui ekspresi gerak tari semata. Melalui ekspresi tersebut
diharapkan para penonton asing yang tidak paham bahasa Jawa dan bahasa Indonesia
akan mampu menyerap pesan kisahnya atau cerita yang ingin disampaikan
(Moehkadi,1993:5)

B. Landasan Konseptual Bidang Studi Pendidikan Kesenian


Dalam kurikulum PGSD 1995 seni merupakan media ekspresi kreatif dan aspiratif
yang dapat diwujudkan melalui garis, warna, bidang dan tekstur untuk seni rupa, gerak
dan peran untuk seni tari drama, serta suara dan bunyi untuk seni musik, dalam tata
susunan yang artistik dan estetis.
Pendidikan kesenian berperan untuk menumbuhkembangkan daya apresiasi seni,
kreativitas, kognisi, serta kepekaan indrawi dan emosi serta memelihara keseimbangan
mental peserta didik. Dengan demikian pendidikan kesenian merupakan pendidikan
ekspresi kreatif yang dapat mengembangkan kepekaan apresiasi estetik, dan membentuk

4
kepribadian manusia seutuhnya, seimbang baik secara lahir maupun batin, jasmani
maupun pribadi, berbudi luhur sesuai dengan lingkungan dan konteks sossial budaya
Indonesia. Oleh karena itu “pendidikan melalui seni” cocok diterapkan di SD.
Dalam pelaksanaannya pendidikan kesenian dapat disajikan secara terpadu di antara
pokok bahasan yang tercakup di dalamnya (inter bidang studi), maupun dengan bidang
studi lainnya (antar bidang studi). Demikian pula pendidikan seni tari-drama
pelaksanaannya dapatdipadukan dengan seni rupa dan seni musik (inter bidang studi) dan
dengan IPA, Bahasa, Matematika, Olah raga dan Kesehatan serta yang lain (antar bidang
studi). Dalam pelaksanaanya pembelajaran terpadu tersebut sangat terlihat bahwa konsep
pendidikan melalui seni sangat mudah untuk diterapkan. Bahkan melalui seni seluruh
potensi siswa SD akan dapat dikembangkan secara menyeluruh.

C. Tujuan Pembelajaran Tari di SD


Pendidikan seni tari di SD mempunyai fungsi membantu pertumbuhan dan
perkembagan siswa, memberikan perkembangan estetik, dan membantu penyempurnaan
kehidupan. Oleh karena itu, pendidikan seni tari di SD tidak berupa latihan-latihan untuk
menjadikan siswa SD menjadi penari yang terkenal. Walaupun ada di antara siswa SD
yang memiliki bakat untuk menjadi penari yang baik, tetapi itu bukan merupakan tujuan
utama. Bakat itu dapat dibina sedini mungkin, untuk itu perlu dikaji terlebih dahulu
fungsi pendidikan seni tari di SD, yakni: untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan siswa. Pertumbuhan adalah proses berkelanjutan yang perkembangan dan
semua kecakapan dan potensi anak. Pengalaman seni tari memberikan kesempatan bagi
kelangsungan proses tersebut. Seni meningkatkan pertumbuhan fisik, mental, dan estetik
Jenis pengalaman seni untuk meningkatkan pertumbuhan fisik untuk ditunjukkan dengan
perkembangan motorik anak dalam gerak-gerak bebas dalam menari. Hal ini
memberikan kesempatan fisik untuk tumbuh sempurna dan secara langsung mental juga
berkembang. Dalam melakukan gerak-gerak tari, juga melibatkan kesadaran estetik,
maka pertumbuhan estetik juga mendapat kesempatan untuk tumbuh, misalnya pada
kelas rendah, siswa melakukan gerak-gerak binatang. Siswa akan mencoba menirukan
gerak sayap yang sedang bergerak terbang dengan caranya sendiri. Berlangsungnya
kegiatan ini telah melibatkan proses mental yaitu visualisasi hasil pengamatan yang
sekaligus menjadi pengalaman yang bersifat estetik.
1. Membentuk kepribadian yang berbudi luhur untuk membina perkembangan
mental siswa

5
Seni tari bertujuan untuk membentuk kepribadian siswa SD karena melalui
seni tari siswa dapat mengenal bagaimana dia harus berlatih agar bisa menari dengan
lihai, mengetahui bahwa ia harus melestarikan salah satu kebudayaan bangsa yaitu
melestarikan seni drama tari sehingga adat istiadat dan budaya seni tari tidak luntur dan
diakui oleh bangsa lain. Selain itu, melalui tari siswa juga melatih siswa agar tidak malu
sehingga dapat dikatakan seni tari dapat megemnbangkan mental siswa.
2. Mengembangkan bakat dan keterampilan vokasional
Seni tari bertujuan untuk mengembangkan bakat dan keterampilan vokasional
siswa yaitu dengan belajar tari, siswa yang pada mulanya belum mengetahui apa bakat
yang dimilikinya bisa mengetahui kalau dia ternyata bakatnya adalah tari. Selain itu,
siswa dapat mengembangkan bakat yang dimilikinya sehingga dapat mengantarkannya
ke arah masa depan yang cemerlang.
3. Seni tari memberikan sumbangan ke arah sadar diri
Melalui kegiatan tari keunikan siswa akan terbina. Karenanya siswa dapat mengenali
dirinya sendiri dengan baik. Dengan demikian “self” anak dapat berkembang, dan ini
menyebabkan tumbuhnya inisiatif, kemampuan mengkritik, kepemimpinan dan kreasi.
Anak merasakan keberadaannya memiliki arti, terutama jika dia diberi peran tertentu
dalam suatu kegiatan artistik/estetik, misalnya, dalam diskusi kecil tentang sebuah gerak
binatang berpasangan, mereka akan aktif dan saling memberikan sumbangan pikiran.
Siswa juga merasakan akibat-akibat dan perbuatannya sehingga inisiatif untuk mencari
bentuk-bentuk yang lain yang dirasakan lebih baik akan selalu dilakukan. Proses ini akan
membentuk rasa sosial pada diri siswa.
4. Seni tari membina imajinasi kreatif
Imajinasi kreatif itu sangat vital bagi siswa (usia SD). Oleh karena itu, setiap usaha
pendidikan kearah menumbuh kembangkan imajinasi kreatif merupakan usaha yang
sangat baik. Dalam hubungan ini seni tari menjadi penting, karena seni tari selalu
memberikan kesempatan berimajinasi kreatif. Contohnya, seorang siswa SD akan selalu
berkhayal bahwa dia akan menjadi tokoh yang kuat, disegani sehingga dalam
imajinasinya dia dapat mengalahkan musuh-musuhnya dengan mudah. Gerak-gerak dan
mimik yang dilakukan sangat menggambarkan kuatnya suatu imajinasi tertentu.
5. Seni tari memberi sumbangan ke arah pemecahan masalah
Sumbangan terhadap perkembangan pemecahan masalah. Dalam aktivitas seni tari,
siswa SD dapat memunculkan gagasan-gagasannya yang menjadi benar-benar konkrit.
Motivasi guru memang sangat diperlukan agar siswa selalu dapat menyelesaikan antar
6
teman sampai mempunyai keputusan-keputusan tertentu. Manusia akan selalu
menghadapi masalah, sehingga melalui kegiatan tari siswa SD juga terlatih untuk
memecahkan masalah.
6. Seni tari memurnikan cara berfikir, berbuat dan menilai
Melalui kegiatan seni tari, kehidupan siswa SD dapat diperkaya melalui proses
penjelajahan yang terus menerus. Selama proses penjelajahan tersebut, dibutuhkan
penyusunan pengalaman secara kreatif dan sensitif. Jika siswa SD bermain, beraktivitas
mereka juga melibatkan pikiran. Jika mereka menirukan gerak alam atau binatang,
mereka juga berpikir bahwa gerak-gerak yang dilakukan seperti apa yang mereka amati.
Aktivitas ini akan memberikan pertanyaan “apakah gerakanku” baik. Keputusan yang
diberikan tersebut akan menjadi proses menilai yang bijaksana, sehingga dapat
dipastikan mereka akan melakukan pengubahan-pengubahan untuk sesuai yang lebih
baik.
7. Seni tari memberikan sumbangan kepada perkembangan kepribadian
Pada dewasa ini penilaian terhadap keberhasilan pendidikan dilihat pada ada atau
tidak adanya perkembangan kepribadian, karena kepribadian dipandang penting dalam
suatu kehidupan. Usaha-usaha mematangkan kepribadian dalam seni tari dapat dilakukan
guru dengan cara membantu penyesuaian rasa emosionalnya, membantu menghilangkan
perasaan terikat, membantu menghilangkan perasaan takut, membantu menekan
kekecewaan, memberikan kepercayaan serta mendorong anak agar lebih berbuat positif.
8. Seni tari menumbuhkan kepekaan apresiasi estetik siswa
Perkembangan estetik ini sangat berkaitan dengan keindahan, bagaimana keindahan
gerak, ritme dan irama seorang penari. Perkembangan estetik diperlukan bagi
pendewasaan secara utuh terhadap pribadi siswa SD. Perkembangan estetik ini dapat
dibina melalui kegiatan seni tari yang berupa penghayatan, apresiasi, ekspresi, dan
kreasi. Jadi, sebagai seorang guru terutama guru tari harus bisa menumbuhkan kepekaan
apresiasi estetik siswa sehingga siswa bisa menari dan melakukan apresiasi terhadap
suatu pagelaran tari dengan memiliki pengetauhan yang sudah cukup matang.

D. Pembelajaran Seni Drama Tari untuk Anak SD


Dalam buku kurikulum dan pembelajaran yang dimaksud dengan pembelajaran
adalah suatu organisasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material,
fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan
pembelajaran (Hamalik, 1994: 57). Pembelajaran bersumber dan budaya yang bertujuan

7
untuk membentuk manusia yang berbudaya dengan cara mengkombinasikan komponen-
komponen yang ada di dalamnnya untuk mencapai tujuan.
Pembelajaran seni tari di SD baik diterapkan karena seperti kita ketahui anak SD
berpotensi besar untuk mempelajari seni tari. Anak SD masih sangat polos dan murni
serta masih sangat dini dan dasar sehingga mudah untuk menyerap materi khususnya seni
tari yang dibelajarkan oleh sang guru. Pembelajaran seni tari di SD masih sederhana,
baik dari segi gerakannya maupun ritme dan iramanya sehingga sang anak mudah untuk
mempelajarinya. Pembelajaran tari memiliki komponen bersumber dan berbudaya. Seni
secara umum dan seni tari secara khusus dikenal sebagai rasa keindahan umum, rasa
keharusan khususnya, yang melengkapi kesejahteraan hidup. Pembelajaran seni tari di
SD bersifat edukatif dalam membantu perkembangan jiwa siswa SD. Dengan demikian,
konsep pembelajaran seni tari adalah sebagai sarana atau media pendidikan. Hal ini
merupakan konsep pendidikan yang paling sesuai dengan siswa SD dan selaras dengan
pendapat bahwa kebudayaan itu bersifat non material dan bersifat abstrak ada dalam jiwa
dan kepribadian manusia.

E. Upaya Meningkatkan Mutu dan Minat Siswa SD terhadap Pembelajaran Seni


Drama Tari di SD
Jika kita membicarakan tentang seni pastilah kita beranggapan sangat ditentukan
oleh bakat seseorang. Memang benar, seni itu sangat dipengaruhi oleh bakat seseorang
baik itu seni tari, seni rupa maupun seni musik. Seni juga bisa diusahakan walaupun
hasilnya tidak optimal dan kurang sesuai dengan yang diharapkan. Namun, setidaknya
kita mau berusaha untuk menari dan belajar tari. Seperti kita katahui, setiap proses
belajar mengajar selalu menghasilkan hasil belajar. Masalah yang dihadapi adalah
sampai di tingkat mana prestasi (hasil) belajar yang telah dicapai. Karena itulah, suatu
proses belajar mengajar tentang suatu bahan pengajaran dinyatakan berhasil apabila hasil
memenuhi tujuan yang hendak dicapai, barulah mutu pembelajaran dapat dikatakan
meningkat. Sehubungan dengan hal inilah perlu adanya upaya meningkatkan mutu
pembelajaran seni tari di SD antara lain:
1. Banyaknya guru SD yang beranggapan bahwa seni tari harus diberikan oleh
guru tari atau tenaga pengajar tari nampaknya sekarang harus dihapus dan pikiran para
guru SD. Cara yang efektif untuk menanggulangi hal tersebut memajukan dan menggali
potensi guru kelas, mengingat seni tari di SD berpedoman pada gerakan-gerakan yang
tidak rumit. Guru kelas sebaiknya memberikan motivasi yang positif agar anak tidak
8
takut dan mau berusaha menari sebisa mereka. Dalam hal ini, yang penting merekan
sudah mau berusaha menunjukkan hasil usahanya.
2. Penggunaan alat dan media atau alat bantu, gaya mengajar guru, pola interaksi
antara guru dan siswa akan mengurangi munculnya gangguan, meningkatkan perhatian
siswa. Apabila penggunaannya bervariasi, sesuai dengan kebutuhan sesaat. Kevariasian
dalam penggunaan diatas merupakan kunci untuk tercapainya program pengajaran yang
akan disampaikan kepada siswa harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku, baik
isinya, strukturnya, maupun kedalamannya. Meskipun secara teknis program itu sangat
baik, jika tidak sesuai dengan kurikulum, ia tidak akan banyak membawa manfaat,
bahkan mungkin hanya menambah beban, baik bagi siswa maupun bagi guru. Variasi
dalam pembelajaran pada dasarnya meliputi variasi suara, variasi gerakan anggota badan,
dan variasi perpindahan posisi guru dalam kelas. Bagi siswa, variasi tersebut dilihat
sebagai suatu yang energik, antusias, bersemangat, dan relevansi dengan hasil belajar.
Oleh karena itu, guru harus mempu menelaah lebih dalam apa yang ada di kurikulum dan
menggunakan berbagai variasi model pembelajaran seni drama tari sehingga siswa tidak
cepat bosan dan jenuh dengan pembelajaran dari guru.
3. Motivasi belajar siswa
Merupakan faktor utama yang menentukan keberhasilan belajarnya. Kadar
motivasi ini banyak ditentukan oleh kadar kebermaknaan bahan pelajaran dan kegiatan
pembelajaran siswa yang bersangkutan. Begitu juga dalam mata pelajaran seni tari
dengan kata lain, kebermaknaan bahan pelajaran dan kegiatan pembelajaran memiliki
peranan yang amat dan penting dalam keberhasilan belajar siswa.
4. Lingkungan masyarakat merupakan laboratorium dan tempat praktik bagi siswa
untuk menari.Misalnya, perayaan hari-hari besar nasional. Hal di atas menunjukkan
begitu banyak sumber belajar dan kegiatan yang dapat dimanfaatkan dan masyarakat
sebagai sumber informasi bagi mahasiswa. Memang untuk dapat menentukannya, guru
harus cukup energik dan imajinatif, karena pemanfaatan sumber belajar pada masyarakat
tidak saja akan melibatkan orang, tempat, benda-benda tetapi juga ide-ide dan semua itu
akan menambah vitalitas dan realitas belajar. Melalui kegiatan seperti itu, siswa dapat
menyalurkan bakat yang dimilikinya secara langsung sehingga mereka dapat lagsung
praktek dan terjun di masyarakat.
5. Peran guru dalam pembelajaran seni tari
Sikap guru yang diharapkan dapat membimbing pengalaman seni tari siswa SD
adalah guru yang bersikap sebagai seorang teman. Teman akrab, yang dalam
perlakuannya lebih banyak membimbing dan pada menunjukkan (direct) atau memberi

9
perintah. Hal ini akan mengembangkan kondisi memberi dan menerima yang sehat, dan
mendorong sikap membagi-bagi pengalaman.
6. Kekurangan bahan dan peralatan seni yang bisa dipakai tidak akan menghalangi
guru yang kaya khayal dan kreatif. Bahan-bahan alam yang tersedia di sekitar tempat
belajar dapat menjadi bahan seni, misalnya batu-batu, kayu, kotak bekas, dan sebagainya.
Kebutuhan untuk memasukkan orang tua ke dalam kehidupan sekolah telah ditekankan
sebelumnya, dengan demikian sebaiknya guru mengadakan pembicaraan dengan orang
tua. Dalam hal ini, kreativitas guru sangat diperlukan untuk mengantisipasi tidakadanya
bahan yang dibutuhkan dalam menunjang pembelajaran tari yang hendak dilakukannya
sehingga dalam latihan terus berlanjut dengan peralatan seadanya.
7. Tidak semua siswa mempunyai bakat di bidang seni tari, tetapi pasti ada yang
mempunyai bakat. Bagi siswa yang berbakat pada seni tari diharapkan adanya tempat
penyaluran bakatnya. Misalnya, siswa tersebut selain mendapatkan pendidikan di
sekolah juga didorong oleh orang tuanya dengan memasukkan ke sanggar-sanggar tari,
sehingga bakat siswa dapat tersalurkan dan sekaligus sebagai realisasi sebenarnya dan
mata pelajaran seni tari. Siswa diikutsertakan dalam setiap perlombaan atau festifal tari,
sehingga adanya usaha pelestarian budaya semenjak usia dini sehingga di kala ia dewasa
pengalaman yang dimilikinya sudah banyak dan tinggal mengembangkan bakatnya di
jenjang yang lebih tinggi lagi.
Dari upaya-upaya tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan
mutu dan daya tarik siswa SD terhadap perkembangan seni drama tari sangatdipengaruhi
oleh guru dan siswa. Dimana guru harus kreatif dan mampu menarik daya keingintahuan
siswa terhadap seni tari. Selain itu, guru juga harus menanamkan suatu kepercayaan
bahwa seni tari itu tidak sesulit yang mereka bayangkan, seni tari itu mudah apabila kita
mau berusaha dan menikmatinya dengan hati, tidak dengan emosi. Dengan cara seperti
itu, diharapkan siswa SD tertarik untuk belajar tari.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian materi di atas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Hakikat seni tari adalah keseimbangan unsur gerak, irama dan rasa (wiraga, wirama,
wirasa) untuk ungkapan, gagasan, dan pesan dengan penunjang iringan dan ruang atau
latar. Secara umum tari adalah gerakan berirama sebagai ungkapan jiwa manusia,
tetapi dalam perkembangannya sejak masa lampau sampai sekarang merangkum segi-
segi kehidupan manusia yang sangat kompleks.Sedangkan drama tari adalah tari yang
bercerita, baik tari itu dilakukan oleh seorang penari maupun oleh beberapa orang
penari, sedangkan tari non dramatik adalah tari yang tidak bercerita.
2. Landasan konseptual bidang studi pendidikan kesenian yaitu dalamkurikulum PGSD
1995, seni merupakan media ekspresi kreatif dan aspiratif yang dapat diwujudkan
melalui garis, warna, bidang dan tekstur untuk seni rupa,gerak dan peran untuk seni
tari drama, serta suara dan bunyi untuk seni musik, dalam tata susunan yang artistik
dan estetis.
3. Tujuan pembelajaran seni drama tari di SD adalah memberikan sumbangan ke arah
sadar diri, membina imajinasi kreatif, memberi sumbangan ke arah pemecahan
masalah, memurnikan cara berfikir, berbuat dan menilai, memberikan sumbangan
kepada perkembangan kepribadiandan membina perkembangan estetik.
4. Pembelajaran seni tari di SD masih sederhana, baik dari segi gerakannya maupun
ritme dan iramanya sehingga sang anak mudah untuk mempelajarinya. Pembelajaran
seni tari di SD bersifat edukatif dalam membantu perkembangan jiwa siswa SD.
5. Upaya untuk meningkatkan pembelajaran tari di SD adalah menggali dan
meningkatkan keterampilan guru dalam membelajarkan seni tari kepada siswa
mengingat gerakan-gerakan tari untuk anak SD itu tidak begitu sulit. Pembelajaran
seni drama tari ber fungsi membantu pertumbuhan dan perkembangan siswa,
memberikan perkembangan estetik, dan membantu penyempurnaan kehidupan.Selain
itu, melalui pembelajaran seni tari di SD siswa mengenal dan memahami nilai-nilai
kebudayaan yang ada di bumi nusantara.

B. Saran
Berdasarkan uraian di atas, penulis memberikan saran atau rekomendasi untuk:
11
1. Melakukan penelitian lebih lanjut untuk menyempurnakan hasil penulisan makalah ini
guna menjawab beberapa pertanyaan atau permasalahan yang muncul ketika
penulisan makalah ini berlangsung.
2. Dalam pembelajaran Pendidikan Seni Tari-Drama di SD, mengenai konsep seni tari-
drama, memahami anak SD, serta profil guru merupakan hal yang penting untuk dapat
dipelajari. Sebagai pembaca khususnya bagi calon pendidik dan guru, hendaknya
menjadi figur yang kreatif dan sensitif (peka), serta guru yang matang secara emosial
dan intelektualnya sehingga pembelajaran menjadi lebih menarik. Serta guru yang
bisa membantu menumbuhkan keterampilan siswa dalam belajar seni tari itu sendiri.
Gerakan tari yang diajarkan juga diharapkan tidak terlalu sulit sehingga siswa mudah
memahami dan mempraktekannya dengan mudah. Selain itu, guru harus bisa
membangkitkan motivasi siswa untuk senang belajar menari

12
DAFTAR PUSTAKA

Sekarningsih, Frahma dan Heny Rohayani. 2006. Kajian Lanjutan Pembelajaran Trai dan
Drama I. Bandung : UPI PRESS
http://sitisumah.blogspot.co.id/2013/06/peningkatanmutu-dan-minat-siswa-sd.html ( diakses
pada 8 Oktober pada pukul 19.00 )
http://solikhulniam.blogspot.com/2014/01/pembelajaran-seni-tari-di-sekolah-dasar.html
( diakses pada 8 Oktober pada pukul 19.10)

http://konsepsenitari.blogspot.co.id/2010/05/konsep-pendidikan-seni-tari-drama-di-sd.html
(diakses pada 8 Oktober pada pukul 19.20)

13

Anda mungkin juga menyukai