Anda di halaman 1dari 1

3 Syarat kenaikan kelas menurut kurikulum 2013 Sesuai dengan

Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016.

Rapat kenaikan kelas selalu diwarnai dengan perdebatan panjang, perdebatan itu berkisar pada
syarat-syarat kenaikan kelas. Syarat kenaikan kelas menjadi penentu bagi siswa untuk dapat
melanjutkan pendidikannya ke kelas selanjutnya, sehingga segala instrumen yang wajib dipenuhi
harus dicapai oleh siswa. Pada kurikulum 2013 telah mengatur 3 syarat kenaikan kelas, ketiga syarat
kenaikan kelas tersebut antara lain.

1. Minimal 3 mata pelajaran yang tidak tuntas


Agar siswa naik kelas maka semua nilai mata pelajaran harus tuntas atau minimal sama atau
melampaui nilai KKM yang ditetapkan oleh sekolah. Apabila terdapat 3 mata pelajaran yang nilainya
kurang dari KKM maka siswa tersebut masih bisa dinyatakan “naik kelas”. Sedangkan akan
dinyatakan “tinggal kelas” apabila nilai siswa atau hasil evaluasi belajar siswa yang tertuang dalam
repor nilai melebihi 3 mata pelajaran yang nilainya dibawah KKM. Nilai rapor yang dihitung untuk
dipertimbangkan naik kelas atau tidak naik kelas adalah nilai rata-rata mata pelajaran semester 1
(ganjil) dan semester 2 (genap).

2. Kehadiran minimal 75%


Jumlah kehadiran juga menjadi pertimbangan kenaikan kelas. Siswa yang kehadirannya kurang dari
75% dinyatakan “tinggal kelas” sedangkan siswa yang kehadirannya 75% ke atas dinyatakan
memenuhi syarat kenaikan kelas. Perhitungan kehadiran bukan hanya kehadiran pada semester dua
melainkan kehadiran pada semester satu dan dua.

3. Disesuaikan dan dipertimbangkan oleh Sekolah


Sedangkan syarat yang ketiga adalah kebijakan sekolah dengan mempertimbangkan beberapa hal
misalnya sarana dan prasarana sekolah, sumber materi pelajaran, kompetensi guru dan siswa, media
ajar, dan lain-lain. Selain itu, pengaruh luar juga harus dipertimbangkan misalnya akses ke sekolah,
tingkat ekonomi masyarakat sekitar dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai