Anda di halaman 1dari 25

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Karakteristik SD Negeri 2 Wonodoyo

Pendidikan memegang peranan sangat penting bagi perkembangan individu.


Kualitas masyarakat yang berpendidikan akan mendukung perkembangan suatu
negara menjadi bangsa yang besar, bermartabat, dan bangga serta cinta tanah air.

SD Negeri 2 Wonodoyo, dalam mengadakan pendidikan harus dapat


mengembangkan siswa menjadi pribadi yang tangguh, kritis, kreatif, dan memiliki
sikap positif dalam menghadapi perubahan. Sehingga tak pelak, SD Negeri 2
Wonodoyo, harus siap membimbing siswa untuk berkembang di setiap proses
belajarnya mulai dari Fase A, Fase B, serta Fase C, sehingga mereka akan
menjadi pribadi yang memiliki kompetensi untuk menjadi bagian dari masyarakat
yang dibutuhkan..

Para siswa SD Negeri 2 Wonodoyo mempunyai potensi yang tidak sama,


latar belakang sosial ekonomi yang berbeda pula, dan memiliki kebutuhan yang
berbeda. Hal ini tentunya akan menjadi acuan bagi SD Negeri 2 Wonodoyo untuk
bisa mengembangkan perbedaan tersebut sebagai sebuah perbedaan yang akan
mendukung menjadi sebuah “laboratorium sosialisasi” yang sangat bermanfaat
bagi siswa untuk bersosialisasi, berkomunikasi, mengembangkan keterampilan
emosi, dan memecahkan masalah dalam keberagaman mereka.

Sesuai dengan keputusan Kepala Badan Standar Kurikulum, dan


Asesmen Pendidikan Kemenristek nomor 009/H/KR/2022, SD Negeri 2
Wonodoyo membekali siswa menjadi pribadi yang kompeten sesuai dengan
karakteristik Profil Pelajar Pancasila dengan pedoman penerapan kurikulum sesuai
dengan struktur pembelajaran yang tertera pada Keputusan Kemendikbudristek no
56/M/2022 dengan tidak meninggalkan karakteristik siswa, perbedaan sosial
ekonomi dan karakteristik dan kekhasan budaya desa Wonodoyo. Dengan
demikian, kurikulum yang dikembangkan disesuaikan dengan kebutuhan siswa
sesuai dengan tuntutan profil pelajar Pancasila yang mempunyai keimanan dan
2

ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Mahaesa, berakhlak mulia, bergotong royong,


bernalar kritis, kreatif, mandiri, dan berkebhinekaan global.

Adapun gambaran karaktikteristik keberagaman tersebut di atas dapat


digambarkan sebagai berikut :

1. Kondisi Peserta Didik

a. Kemampuan Kognitif

Peserta Didik Baru ( Kelas 1 t erdiri atas 5 anak )

NO KONDISI ANAK JUMLAH KETERANGAN

I Kemampuan Membaca
1 Belum mengenal huruf -
2 Sudah bisa membaca kata, 7
kurang lancar
3 Sudah bisa membaca kata 4
dengan lancar
4 Sudah bisa membaca kalimat 4
sederhana

II Kemampuan Menulis

1 Belum bisa menulis huruf -


2 Sudah bisa menulis huruf 7
3 Sudah bisa menulis kata 4
Sudah bisa menulis kalimat
4 4
sederhana

-
Kemampuan Berhitung
III
1 Belum bisa menulis angka -
Sudah bisa menulis beberapa 16
2 angka
Sudah lancar dan benar 10
3 menulis angka
Sudah bisa menghitung angka 10
4 sederhana
3

Kelas I dan IV ( Siswa yang lama )

Rata-Rata Rapor Siswa


NO KELAS Semester 1 Semeseter 2 JML
< ≥ 75 < ≥
75 75 75
1 I √ √
2 II √ √
3 III √ √
4 IV √ √
5 V √ √
6 VI √ √
JUMLAH 4 2 3 3
Hasil belajar siswa dpat dilihat dari tiga (3) ranah yaitu

1) Ranah kognitif

Indikator hasil belajar ranah koqnitif dikatakan berhasil , jika


telah mencapai rata-rata kelas dengan nilai lebih dari atau
sama dengan 75. Di mana 75 adalah KKM SD Negeri 2
Wonodoyo pada tahun ajaran tersebut.

2) Ranah Afektif
Nilai aspek afektif dikatakan berhasil apabila 100% siswa yang
mencapai minimal kriteria baik setiap semester

3) Penilaian Psikomotor
Hasil belajar siswa dalam ranah terampil apabila 100%
siswa yang mencapai minimal kriteria minimal baik setiap
semester

Data di atas merupakan hasil nilai ranah koqnitif pada tahun ajaran
2021-2022, berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa semester 1
keberhasilan atau ketuntasan yang dicapai Wonodoyo masih perlu
ditingkatkan karena hanya 2 kelas atau 33,3 % yang telah mencapai
lebih dari ketuntasan yang ditetapkan. Sementara 4 kelas atau 67,7%
belum memenuhi kriteria standar ketuntasan minimal.
4

Sementara pada semester 2 telah ada kenaikan keberhasilan di


mana pada semester 1 tingkat keberhasilan hanya 33,3% naik menjadi
50% atau naik sekitar 27 %. Maka diharapkan pembelajaran pada
tahun 2022 – 2023 ketuntasannya bisa mencapai minimal 90% dari
total rombongan belajar yang ada.

Adapun hal –hal yang baik yang perlu dikembangkan dalam


mencapai tingkat keberhasilan dalam ranah koqnitif adalah:

1. Kemampuan guru dalam memainkan metode pembelajaran untuk


bisa meningkatkan hasil pembelajaran dalam ranah koqnitif
2. Kemauan siswa untuk terus maju dan ingin berhasil dlam
belajarnya.
3. Harapan orang tua siswa dan masyarakat yang mendambakan
kemajuan bagi SDN 2 Wonodoyo

Adapun kendala yang menjadi hambatan adalah:


1. Perlengakapan sarana dan prasarana yang belum memadai
utamanya dalam perangakat elektronik dan media yang sangat
kurang
2. Pengetahuan dan pelatihan yang belum bisa diselenggarakan
karena terbatasnya biaya pendidikan bagi guru.

b. Prestasi/Kemampuan/Bakat Lain yang Dimiliki Peserta Didik


No BIDANG KELAS KET
1 Bahasa I II III IV V VI
a. Pidato - - - - 3/9 2/11
b. Baca Puisi - - 1/8 2/10 5/9 5/11
c. Karya Tulis - - - - - -
2 MIPA
a. Matematika - - 5/8 3/10 5/9 5/11
b. IPA - - 5/8 9/10 7/9 8/11
3 SENI
a. Seni Tari - - - - - -
b. Seni Rupa - - - 3/10 3/9 5/11
c. Seni Teater - - - - - -
d. Seni Musik - - - - - -
e. Seni Kriya - - - - - -
5

Berdasarkan prestasi dan minat yang ada pada data di atas perlu
difasiltasi untuk dikembangkan adalah pada bidang Pidato, baca puisi,
matematika, IPA, dan seni rupa. Tetapi pihak sekolah juga akan
mengembankan bidang tari, seni teater, seni music, dan seni kriya untuk
dikembangkan dengan memberikan pengarahan dan pencarian bakat setelah
diadakan penyuluhan dan musyawarah dengan masyarakat dan orang tua
siswa

c. Data Agama Peserta Didik

NO AGAMA KELAS JML


I II III IV V VI
1 Islam 5 7 8 10 9 11 50
2 Kristen - - - - - - -
3 Katolik - - - - - - -
4 Hindu - - - - - - -
5 Budha - - - - - - -
JUMLAH 5 7 8 10 9 11 50

Berdasarkan data di atas, siswa SDN 2 Wonodoyo 100% beragama


Islam, dan untuk mendukung kemajuan ketaqwaan mereka maka sekolah perlu
mengembangkan pembiasaan keagamaan Islam dengan pembiasaan solat
Dluha, pengadaan kegiatan TPA, hafalan Asmaul Husna, pembacaan surat
Yasin, dzikir dan tahlil serta pembacaan wirdul latif guna mebiasakan anak untuk
bisa beradaptasi dengan kebiasaaan keagamaan yang ada di desa Wonodoyo.
6

2. Kondisi Orang tua/Wali


a. Pekerjaan
1. Pekerjaan Ayah

Kelas
NO Pekerjaan I II III IV V VI JUMLAH
1 PNS/Guru - - - 1 - 1 2
2 Buruh Pabrik - - - - 2 2 4
3 Pedagang - - - - 1 - 1
4 Wiraswasta - - - - - - -
5 Karyawan Swasta - 1 2 1 1 - 5
6 Petani 5 2 5 8 5 8 33
57 Swasta - 4 1 - - - 5
JUMLAH 5 7 8 10 9 11 50
2. Pekerjaan Ibu

Kelas
NO Pekerjaan I II III IV V VI JUMLAH
1 PNS/Guru - - - 1 - 1 2
2 Ibu Rumah - 2 2 4
- - -
Tangga
3 Pedagang - - - - 1 - 1
4 Wiraswasta - - - - - - -
5 Karyawan Swasta - 1 2 1 1 - 5
6 Petani 5 2 5 8 5 8 33
- 4 1 - - - 5
JUMLAH 5 7 8 10 9 11 50

b. Pendidikan Orang Tua ( Ayah )

No Pendidikan Kelas JML


Terakhir I II III IV V VI
1 SD 2 - 3 7 6 6 24
2 SMP 2 3 3 1 2 2 13
3 SMA /K 1 4 2 1 1 2 11
4 Diploma - - - - - - -
5 S1 - - - 1 - 1 2
6 S2 - - - - - - -
7 Tidak Tahu - - - - - - -
JUMLAH 5 7 8 10 9 11 50

Pendidikan Orang Tua ( Ibu )


7

No Pendidikan Kelas JML


Terakhir I II III IV V VI
1 SD 4 2 3 7 6 6 24
2 SMP 1 4 3 1 2 2 13
3 SMA /K - - 2 1 1 2 11
4 Diploma - - - - - - -
5 S1 - - - 1 - 1 2
6 S2 - - - - - - -
7 Tidak Tahu - 1 - - - - -
JUMLAH 5 7 8 10 9 11 50

Berdasar data di atas, pekerjaan para orang tua dengan pekerjaan petani
sangat mendominasi yaitu 66% dari jenis pekerjaan yang dilakukan oleh orang
tua. Dan ini sangat wajar apabila dilihat dari pendidikan yang ada yang
mendominasi adalah lulusan sekolah dasar yaitu sebesar 48 %, sedangkan
lulusan S1 hanya 4% nya. Melihat data ini maka SD Negeri 2 Wonodoyo
berupaya untuk melayani penyelengaraan pendidikan dengan pola lebih
menekankan pada lingkungan pertanian.
Diharapkan dengan pembelajaran pendekatan pada lingkungan anak ini
akan lebih membawa anak pada alam mereka, sehingga pembelajaran lebih
bermakna.

3. Sosio-budaya dan Keadaan Lingkungan Sekolah


3.1 Potensi bentang alam yang dominan di sekitar sekolah.
Secara geografis SD Negeri 2 Wonodoyo berada di koordinat Garis
lintang: -7.5327 dan Garis bujur: 110.523. SDN 2 Wonodoyo merupakan
daerah pegunungan di kaki Gunung Merapi. Tepatnya berada di Dukuh
Sukorejo RT 05 RW 02 Desa Wonodoyo Kecamatan Cepogo.

Dusun Sukorejo dikelilingi oleh jurang sehingga terkesan jauh dari


masyarakat. SDN 2 Wonodoyo di sekitarnya terdapat lahan pertanian yang
luas dengan tanah yang subur. Dengan pengairan dengan cara sumber mata
air dan embun pagi dan banyak kabut yang menyelimuti utamanya di sore hari.
8

3.2 Karakteristik masyarakat di sekitar sekolah

Masyarakat sebagian besar bermata pencaharian petani dengan sekitar


66 persen dari mata pencaharian karyawan dan pedagang serta buruh. Mereka
umumnya bercocok tanam seperti bunga mawar, sayuran, tembakau . Di
samping bercocok tanam, masyarakat juga memelihara sapi dengan
membesarkan dan sebagian diambil susunya.

Mereka rata - rata setiap pagi pergi ke ladang sampai sekitar jam 10.00.
Baik laki-laki atau perempuan bersama- sama bekerja tidak membedakan
gender, bahkan para perempuan tak segan segan merumput dan membawa
hasil rumputnya dengan digendong.

3.3 Kekhasan/tradisi yang cukup kuat di sekolah/daerah

3.3.1 Sadranan dan bersih desa

Desa Wonodoyo, kekhasan utamanya, sadranan dalam


memenghadapi bulan romadlon. Dalam acara sadranan ini ramainya
melebihi hari raya Idul Fitri. Sanak saudara banyak yang pulang
kampong untuk bersama - sama mendoakan leluhur di makam dan
dilanjutkan dengan saling silaturohim dengan tidak memanndang siapa
yang tua. Bisa yang tua dating ke yang muda dan yang muda sowan
kepada yang tua, berbeda ketika lebaran atau Idul Fitri, pamali kalau
yang tua mengunjungi yang muda, seharusnya yang muda
mengunjungi dan sungkem pada yang tua.

Di samping sadranan ada acara bersih desa, biasanya bulan


rejeb. Kegiatannya berupa slamatan dengan cara menyembilah
kambing secara kelompok. Sajen yang berupa kepala kambing
biasanya ditaruh di sungai dan dagingnya dimakan bersama.

3.3.2 Tradisi di musim kemarau

Tradisi unik lain yang dilakukan warga di Desa Wonodoyo


adalah mereka bersama sama menanam sekitar 1000 bibit pohon,
hanya saja mereka melakukan sejumlah ritual mengikat air sebelum
dilakukan penanaman. Acara dikemas dalam tema Umbul Donga di
9

Sumber Air Butuhan, Wonodoyo.

Ritual itu harus dilakukan, mengingat sumber air bersih semakin


menyusut di kawasan timur lereng Merapi . Kondisi ini menjadi
keprihatinan masyarakat. Untuk itulah, mereka tergerak untuk
menanam pohon di kawasan sumber air.

Sebelum ditanam, berbagai bibit tanaman dikirab keliling


pedukuhan. Selanjutnya digelar doa bersama sebagai bentuk
memohon keselamatan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tak hanya
keselamatan bagi masyarakat, namun juga keselamatan bagi alam dan
bibit yang akan ditanam sehingga bisa tumbuh subur.

Disebutkan sejumlah bibit yang ditanam diantaranya jenis


tumbuhan pengikat air seperti beringin, preh, bulu dan gayam, sehingga
sumber air tidak akan menyusut pada10 – 20 tahun ke depan.

Mereka mengaku sengaja menanam aneka jenis tanaman


pengikat air agar pasokan air tetap terjaga. Adapun tanaman yang
ditanam sengaja dipilih jenis tanaman yang bukan termasuk tanaman
komoditas. Dimana tanaman beringin, preh, gayam dan bulu tak bisa
digunakan sebagai bahan bangunan. Sehingga diharapkan, tanaman
tidak ditebang masyarakat.

3.3.3 Situs Tapak Noto

Situs yang konon merupakan peninggalan Raja Paku Bhuwono


X (PB X) itu, tampak tak terawat. Rumput liar yang tumbuh di kanan-kiri
situs, serta bekas dupa dan sisa kemenyan, menambah kesan angker
lokasi tersebut.

Tampaknya, situs tersebut sangat jarang didatangi orang.


Menurut cerita, Situs Tapak Noto merupakan situs bekas telapak kaki
kiri Raja PB X dan telapak kaki kiri permaisurinya yang tercetak pada
dua batu terpisah, sekitar 1835 silam.

Lokasinya berdekatan dengan Pesanggrahan Paras


Pracimoharjo, Candi Lawang, dan Candi Sari. Masing-masing batu
10

cetakan tapak saat ini masing-masing diberi pagar. Jarak antara


keduanya kurang dari 20 meter.

Tapak kaki di batu pertama diberi nama Selo Tapak Noto Sang
Hyang Bathara Noto, yang konon merupakan tapak kaki kiri PB X.
Sedangkan tapak kaki di batu kedua yang berada di belakang tapak
pertama tersebut, diberi nama Selo Tapak Noto Sang Hyang Bathari
Noto, yang dipercaya sebagai tapak kaki permaisuri PB X.

Berdasar cerita tuturan dari sesepuh desa dan orang tua, Raja
PB X pada masa itu sering berjalan-jalan dari Pesanggrahan Paras ke
Susuh Angin yang lokasinya tidak jauh dari situs tersebut. Di Susuh
Angin, Raja PB X melakukan meditasi.

Suatu ketika, saat Raja PB X kembali dari meditasi, beristirahat


di situs itu dan kemudian meninggalkan bekas telapak kakinya. Lokasi
situs tersebut konon ceritanya merupakan pusat keramaian pada masa
itu. Seperti sebuah pasar desa.

Versi lain menyebutkan, dimungkinkan, zaman dahulu, Raja PB


X sedang jalan-jalan dari Pesanggrahan Paras dan melihat
pemandangan yang indah di sana. Kemudian beliau beserta permaisuri
meninggalkan jejak berupa tapak kaki.

Tapak kaki Raja PB X diberi nama Selo Tapak Noto Sang


Hyang Bathara Noto (Wisnu) dan tapak kaki permaisurinya diberi nama
Selo Tapak Noto Sang Hyang Bathari Noto (Sinta). Pada malam
tertentu, ada sejumlah orang yang melakukan ritual di sana..

3.3.4 Gua Susuh Angin

Bagi orang yang suka tirakat untuk ngalap berkah, karena


keinginannya belum tercapai, sehingga ingin menjadi kenyataan,
biasanya lantas mendatangi tempat-tempat keramat. Bahkan ditempat
wingit yang disana ada benda atau petilasan sosok yang pada masa
hidupnya ampuh atau memiliki kekuatan gaib yang bisa sebagai sarana
untuk mewujudkan agar keinginannya terkabulkan.
11

Goa Susuh Angin yang berlokasi di tepi Gunung Merapi,


tepatnya di Dukuh Sendangrejo, Desa Wonodoyo, Kecamatan Cepogo,
Kabupaten Boyolali, tempat ini, dipercaya dulunya pernah untuk
bertapa Paku Buwono (PB X) pada masa kepemimpinanya. Untuk itu
kini Goa Susuh Angin tersebut banyak dikunjungi orang yang tirakat.

Bagi seseorang yang ingin tirakat disana, disayaratkan untuk


lebih dulu mandi (bersuci) di mata air yang mengalir dibawah goa, tidak
jauh dari lokasi Goa Susuh Angin itu. Selanjutnya, duduk bersila,
semadi di pintu goa, guna menyampaikan keinginannya. beberapa jam
kemudian dia akan merasakan munculnya hembusan angin yang cukup
kencang.

Nah, jika hembusan angin itu cukup kencang keluar dari dalam
goa, itu sebagai firasat jika keinginannya bakal menjadi realita.
Sebaliknya jika hembusan angin tersebut seolah menyedot (menarik)
tubuhnya dari dalam goa , artinya cita-citanya belum terkabul.

Tentang firasat angin ini, sering diceritakan para petirakat,


setelah usai melakukan ritual ngalab berkah disini dan keinginanya
terkabul. Sebab biasanya, orang yang telah tercapai keinginanya lantas
mengadakan syukuran dengan menyembelih kambing atau ayam,
untuk dimasak warga disini, kemudian dimakan bersama setelah
didoakan oleh seseorang sesepuh diperdukuhan ini.

Kondisi desa Wonodoyo seperti di atas sangatlah cocok untuk


menanamkan profil pelajar Pancasila utamanya pada dimensi
ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Mahaesa, berkebinekaan global,
bergotong royong, mandiri, dan bernalar kritis, serta kreatif.
12

3.4 Pendidik dan Tenaga Kependidikan

NO NAMA PENDIDIKAN KETERANGAN


1 Jumadi, S.Pd. S1 PNS bersertifikat
2 Sundari,S.Pd. S1 PNS bersertifikat
3 Sri Rahayu,S.Pd. S1 PNS Telaten berpengalaman
4 Danang Catur P.,S.Pd. S1 PNS Calon peserta PPG
2022
5 Tuti Budi Lestari,S.Pd. S1 P3K aktif di masyarakat
6 Siti Awaliyah,S.Pd. S1 P3K mumpuni dalam ilmu
agama

3.5 Sarana dan Prasarana .

NO SARPRAS ADA/TDK KEADAAN


1 Gedung dan Bangunan
a. Ruang Kelas dan √
baik
Meubelair
b. Kamar Mandi/Toilet √ baik
c. UKS √ Belum sempurna
d. Perpustakaan √ baik
e. Lapangan Olahraga √ baik
2 Sarana Pembelajaran
a. Alat/Media Pembelajaran √ Baik
b. Buku-buku Penunjang/ √ Baik
Perpustakaan. √ Baik
c. Sarana IT √ Baik
d. Perangkat √
Baik
Ekstrakurikuler
e. Alat-alat Olahraga √ Baik
Semua guru telah memenuhi syarat mengajar karena semua telah
mempuyai kealifikasi pendidikan S1 dengan program Studi Pendidikan Guru SD
dengan keunggulan masing – masing sehingga ini merupakan modal dasar
untuk bisa mengoptimalkan pembelajaran sehingga nantinya diharapkan dapat
mewujudkan profil pelajar Pancasila seperti yang diharapkan dalam dimensi,
elemen, dan sub elemen kurikulum merdeka belajar.

Sarana dan prasarana sangatlah mendukung rencana dan tujuan sekolah


SD Negeri 2 Wonodoyo untuk mencapai pembelajaran yang seperti yang
tertuang dalam visi dan misi sekolah SD Negeri 2 Wonodoyo
13

4 Landasan Pengembangan Kurikulum

4.4.1 Landasar Yuridis ( Tuliskan Landasan hukum yang dipakai dalam


pembuatan Kurikulum Operasional )

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan


Nasional Pasal 35 – 38.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional
Pendidikan ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor
87,tambahan Lembaran Negara RI Nomor 6676) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2022 tentang perubahan atas
peraturan pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentan Standar Nasional
Pendidikan ( Lembaran Negara RI Tahun 2022 Nomor 14,Tambahan
Lembaran Negara RI Nomor 6762 )
3. Peraturan Pemerintah RI No.07 Tahun 2022 tentang Standar Isi pada
PAUD,Jenjang Pendidikan Dasar,dan Jenjang Pendidikan Menengah
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 05 Tahun 2022
tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan PAUD, Jenjang
Pendidikan Dasar ,Jenjang Pendidikan Menengah;
5. Permendikbud Ristek RI Nomor 16 Tahun 2022 tentang Standar Proses
Pendidikan Dasar dan Menengah;
6. Peraturan Menteri Pendidikan ,Kebudayaan,Riset,dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 21 Tahun 2022 tentang Standar Penilaian Pendidikan
pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar,dan Jenjang
Pendidikan Menengah
7. Kemendikbud Ristek RI No 56 /M/2022 tentang Pedoman Penerapan
Kurikulum dalam rangka pemulihan pembelajaran
8. Keputusan Mendikbud Ristek RI No. 162/ M/2021 tentang Program Sekolah
Penggerak
9. Keputusan Kepala Badan Standar,Kurikulum dan Asesmen Pendidikan
Kementerian Pendidikan ,Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor
033/H/KR/2022 tentang Capaian pembelajaran pada Pendidikan anak usia
dini , jenjang Pendidikan dasar,dan jenjang Pendidikan menengah pada
14

kurikulum merdeka
10. Keputusan Kepala Badan Standar,Kurikulum dan Asesmen Pendidikan
Kementerian Pendidikan ,Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor
009/H/KR/2022 tentang Dimensi , elemen ,dan sub elemen , Profil Pelajar
Pancasila pada kurikulum merdeka

4.4.2 Landasan Filosofis

Landasan filosofis sebagai dasar penyusunan kurikulum operasional di


SD Negeri 2 Wonodoyo adalah dengan mempertimbangkan budaya bangsa
sebagai akar penopang pendidikan yang akan tumbuh membentuk pendidikan
berkelanjutan. Generasi penerus tetaplah menjadi generasi penjaga
kelestarian budaya namun peka terhadap perkembangan zaman. Pengalaman
belajar menjadi poin utama dalam menguasai kompetensi.
Peserta didik merupakan pewaris budaya bangsa yang kreatif, mandiri
dan inovatif. Proses pendidikan sebagai suatu proses yang memberi
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya
sehingga dapat memiliki kecakapan hidup yang sesuai minat bakat yang
mengembangkan kecerdasan spiritual, emosional, intelektual, dan kinestetik.
Berdasarkan landasan tersebut, SD Negeri 2 Wonodoyo, dengan
kekuatan, kemampuan dan keinginan untuk selalu ingin berkembang,
berharap akan menjawab tantangan pendidikan dalam memfasilitasi suatu
suasana belajar penuh aktivitas, berkarya dan menyenangkan untuk
membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik dari masa
lalu dengan membentuk peserta didik sebagai agen Profil Pelajar Pancasila
yang memiliki kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap
sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan
masyarakat dan bangsa yang lebih baik .

5 Konsep Kurikulum Operasional SD Negeri 2 Wonodoyo


5.1 Pengertian Kurikulum
Dalam dunia Pendidikan, kurikulum menjadi hal yang sangat penting.
Tanpa adanya Kurikulum yang tepat, para peserta didik tak akan memperoleh
target pembelajaran yang sesuai. Seiring berkembangnya zaman Kurikulum
dalam dunia pendidikan pun terus mengalami perubahan. Semuanya
15

disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik di eranya masing-masing.

Kurikulum berisi sekumpulan rencana, tujuan, dan materi pembelajaran.


Termasuk cara mengajar yang akan menjadi pedoman bagi setiap pengajar
supaya bisa mencapai target dan tujuan pembelajaran dengan baik. Jika dilihat
secara etimologis, Kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yaitu “curir” yang
berarti pelari, serta “curere” yang berarti tempat berpacu. Dulu, istilah ini dipakai
dalam dunia olahraga.

Jadi, Kurikulum dapat diartikan sebagai sebuah jarak yang mesti ditempuh
seorang pelari supaya mendapat medali atau penghargaan lainnya. Kemudian,
istilah Kurikulum tersebut diadaptasi dalam dunia pendidikan. Jadi pengertian
Kurikulum dalam dunia pendidikan kemudian menjadi sekumpulan mata
pelajaran yang harus ditempuh dan dipelajari oleh peserta didik supaya
mendapatkan ijazah atau penghargaan.

Adapun pengertian Kurikulum ini juga disampaikan dalam UU dan oleh


para ahli pendidikan, berikut pengertian menurut mereka:

1. Menurut Prof. Dr. S. Nasution

Prof. Dr. S. Nasution dalam bukunya yang berjudul Kurikulum dan


Pengajaran menyatakan, kurikulum adalah serangkaian penyusunan
rencana untuk melancarkan proses belajar mengajar. Adapun rencana yang
disusun tersebut berada di bawah tanggung jawab lembaga pendidikan dan
parah pengajar di sana.

2. Dr. Nana Sudjana

Dalam buku yang berjudul Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum


di Sekolah karya Dr. Nana Sudjana disebutkan, pengertian kurikulum adalah
kumpulan niat dan harapan yang tertuang dalam bentuk program pendidikan
yang kemudian dilaksanakan dan diterapkan oleh guru di sekolah
bersangkutan.

3. Harold B. Alberty

Harold menyatakan bahwa kurikulum merupakan semua kegiatan yang


diberikan kepada peserta didik atas tanggung jawab sekolah. Kurikulum ini
tak hanya terbatas pada segala hal di dalam kelas saja, melainkan juga
semua kegiatan di luar sekolah.
16

4. Saylor, Alexander, dan Lewis

Menurut ketiga tokoh tersebut, kurikulum merupakan semua upaya


yang diadakan dan dilakukan oleh pihak sekolah untuk menstimulus peserta
didik belajar, baik belajar di dalam kelas, di halaman sekolah, maupun ketika
berada di luar sekolah.

Sementara itu, dalam UU tentang Sistem Pendidikan Nasional No


20 tahun 2003 pasal 1 butir 19 disebutkan, kurikulum merupakan
seperangkat pengaturan dan rencana mengenai tujuan, isi, dan materi
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman kegiatan
pembelajaran guna mencapai tujuan pendidikan.

Kurikulum menjadi sangat penting untuk dimiliki setiap sekolah sebagai


pedoman bagi para guru. Terutama bagi sekolah-sekolah formal, di mana
kurikulum akan menjadi pedoman dan memberikan arah dalam mengajar.
Sesuai dengan pengertian kurikulum, yaitu sesuatu yang terencana, maka
dalam dunia pendidikan segala kegiatan siswa dapat diatur dengan
sedemikian rupa. Sehingga tujuan adanya pendidikan dapat tercapai.

Bahkan, bisa dikatakan jika tidak ada kurikulum, maka pembelajaran di


sekolah tidak bisa berjalan dengan baik. Sebab segala sesuatu telah
tertuang dalam sebuah kurikulum. Tentunya dengan berbagai variasi dan
adaptasi. Maka tak heran pula jika seorang pakar bernama Beauchamp
(1998) menyatakan bahwa kurikulum merupakan jantung dari pendidikan.

5.2. Definisi Kurikulum Opersional Sekolah

Kurikulum Operasional Sekolah (KOS) memuat rencana proses belajar


yang diselenggarakan di satuan pendidikan, sebagai pedoman seluruh
penyelenggaraan pembelajaran. Agar menjadi bermakna, KOS
dikembangkan sesuai dengan konteks dan kebutuhan siswa dan sekolah.

Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional, kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu.

Pemerintah menetapkan struktur kurikulum yang menjadi acuan dalam


17

pengembangan kurikulum operasional sekolah. Penyusunan komponen


kurikulum operasional bertujuan dalam membantu proses berpikir dan
mengembangkan satuan pendidikan.

Selain itu, dalam pengembangannya, dokumen ini adalah hasil refleksi


dari semua unsur pendidik di satuan pendidikan. Untuk selanjutnya ditinjau
secara berkala agar disesuaikan dengan dinamika perubahan dan
kebutuhan siswa.

5.3 Komponen Kurikulum Operasional Sekolah

5.3.1 Karakteristik Satuan Pendidikan

Karakteristik sekolah yang menggambarkan keunikan sekolah


dalam hal siswa, sosial, budaya, guru, dan tenaga kependidikan.

5.3.2 Visi, Misi, dan Tujuan

Visi menjelaskan mengenai siswa yang menjadi subjek dalam


tujuan jangka panjang sekolah dan nilai-nilai yang menjadi dasar
penyelenggaraan pembelajaran

Misi adalah jawaban mengenai sekolah mencapai visi dan nilai-


nilai penting untuk dipegang selama sekolah menjalankan visi

Tujuan adalah tujuan akhir dari kurikulum sekolah yang


dampaknya kepada siswa.

5.3.3 Pengorganisasian Pembelajaran

Cara sekolah mengatur muatan kurikulum dalam satu rentang


waktu, dan beban belajar, cara sekolah mengelola pembelajarannya
untuk mendukung pencapaian CP dan profil Pelajar pancasila (mis:
mingguan, sistem blok, atau cara pengorganisasian lainnya).

 lntrakurikuler, berisi muatan/mata pelajaran dan muatan tambahan


lainnya jika ada (mulok). Untuk SMK, mata pelajaran dan/atau
konsentrasi disusun oleh satuan pendidikan bersama dunia kerja.

 Projek penguatan profil Pelajar pancasila, menjelaskan


pengelolaan projek yang mengacu pada profil Pelajar pancasila
pada tahun ajaran tersebut. Untuk pAUD, projek penguatan profil
pelajar pancasila disatukan dalam kegiatan pembelajaran, tidak
18

terpisah dengan intrakurikuler dan ekstrakurikuler. Untuk SMK,


projek ini ditambah dengan tema Kebekerjaan dan Budaya kerja
sehingga namanya menjadi projek penguatan profil Pelajar
pancasila dan Budaya Kerja.

 Praktik Kerja Lapangan (PKL, untuk SMK). Menyiapkan peserta


didik agar memiliki pengalaman dan kompetensi di dunia kerja

 Ekstrakurikuler. Gambaran ekstrakurikuler dalam bentuk


matriks/tabel

5.3.4 Rencana Pembelajaran

Rencana pembelajaran, terdiri dari

 Rencana pembelajaran untuk ruang lingkup satuan pendidikan seperti


alur tujuan pembelajaran/unit mapping lengkap dengan gambaran
besar asesmen dan sumber belajar yang mencakup kegiatan
intrakurikuler dan projek penguatan profil pelajar pancasila, serta
program prioritas satuan pendidikan

 Rencana pembelajaran untuk ruang lingkup kelas seperti modul ajar


(MA) atau rencana kegiatan lainnya. Untuk dokumentasi rencana
pembelajaran ini, satuan pendidikan cukup melampirkan beberapa
contoh RMA atau bentuk rencana kegiatan yang mewakili inti dari
rangkaian pembelajaran pada bagian lampiran.

5.3.5 Pendampingan, Evaluasi, dan Pengembangan Profesional

 Kerangka bentuk pendampingan, evaluasi, dan pengembangan


profesional yang dilakukan untuk peningkatan kualitas pembelajaran
secara berkelanjutan di satuan pendidikan. Pelaksanaan ini dilakukan
oleh para pemimpin satuan pendidikan secara internal dan bertahap
sesuai dengan kemampuan satuan pendidikan.

5.3.6 Lampiran

 Contoh-contoh rencana pembelajaran ruang lingkup kelas

 Contoh rencana kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

 Referensi landasan hukum atau landasan lain yang kontekstual dengan


karakteristik sekolah
19

5.4 Konsep Kurikulum Operasional Sekolah

5.4.1. Mentukan Struktur kurikulum (Intrakurikuler, Projek


Penguatan Profil Pelajar Pancasila, Praktek Kerja Lapangan (SMK),
Ekstrakurikuler)

 Adapun StrIuktur Intra kurikuler kelas 1 sebagai berikut:

Mapel Total JP per


No Mata Pelajaran
Wajib/Pilihan tahun

Pendidikan
1 Wajib 144
Agama

2 PPKN Wajib 180

Bahasa
3 Wajib 288
Indonesia

4 Matematika Wajib 180

5 PJOK Wajib 144

Seni Budaya
6 Wajib 144
(Seni Rupa)
Bahasa Jawa
8 Pilihan 72
(Mulok)
TOTAL 1152

 Sedangkan Struktur Intra kurikuler kelas 4 sebagai berikut::

Mapel Total JP per


No Mata Pelajaran
Wajib/Pilihan tahun

Pendidikan
1 Wajib 144
Agama

2 PPKN Wajib 180

Bahasa
3 Wajib 252
Indonesia

4 Matematika Wajib 216

5 IPAS Wajib 216

5 PJOK Wajib 144

Seni Budaya
6 Wajib 144
(Seni Rupa)
Bahasa Jawa
8 Pilihan 72
(Mulok)

9 Pertanian Pilihan 72

TOTAL 1440
20

 Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila kelas 1 sebagai berikut::

No Tema Fase Bentuk Keluaran Sasaran Dimensi P5 Waktu JP

Kemandirian dan Gotong


1 Kewirausahaan A Bazar Sabtu 120
Royong
Kemandirian, Gotong
2 Kearifan Lokal A Pameran Royong, dan Sabtu 120
Berkebinekaan Global

 Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila kelas 4 sebagai berikut::

No Tema Fase Bentuk Keluaran Sasaran Dimensi P5 Waktu JP

Kemandirian dan Gotong


1 Kewirausahaan B Bazar Sabtu 144
Royong
Kemandirian, Gotong
2 Kearifan Lokal B Pameran Royong, dan Sabtu 144
Berkebinekaan Global

 Keadgiatan ekstrakurikuler yang dilaksamakan sebagai berikut::

No Nama Kegiatan Sasaran Kelas Tujuan Pembelajaran Total JP per minggu Pihak Terkait

1 Pramuka Kelas 1 - 6 Melatih Kemandirian dan Disiplin Siswa 2 Pembina


2 TPA Kelas 1 - 6 Meningkatkan pengetahuan keagamaan 2 Semua Guru
3 Seni Lukis Kelas 4 - 6 Meningkatkan keterampilan melukis siswa 2 Ahli
Profesional
Meningkatkan keterampilan berpidato
4 Piadato Basa Jawa Kelas 4 - 6 2 Pambiyawara
basa jawa siswa
Desa
Profesional
5 Macapat Kelas 4 - 6 Meningkatkan keterampilan macapat siswa 2
Macapat Desa
Meningkatkan keterampilan berbahasa
6 Bahasa Inggris Kelas 4 - 6 2 Guru kelas 4 - 6
Inggris siswa
Meningkatkan keterampilan penguasaan
7 TIK Kelas 4 - 6 2 Guru kelas 4 - 6
teknologi komputer siswa

5.4.2 .Mentukan pengelompokan mata pelajaran


 Dalam pembelajaran kelas1 dikelompokkan sebagai berikut::

No Mata Pelajaran Mapel Wajib/Pilihan


1 Pendidikan Agama Wajib
2 PPKN Wajib
3 Bahasa Indonesia Wajib
4 Matematika Wajib
5 PJOK Wajib
6 Seni Budaya (Seni Rupa) Wajib
7 Bahasa Jawa (Mulok) Pilihan
21

 Dalam pembelajaran kelas 4 dikelompokkan sebagai berikut:

No Mata Pelajaran Mapel Wajib/Pilihan


1 Pendidikan Agama Wajib
2 PPKN Wajib
3 Bahasa Indonesia Wajib
4 Matematika Wajib
5 IPAS Wajib
6 PJOK Wajib
7 Seni Budaya (Seni Rupa) Wajib
8 Bahasa Jawa (Mulok) Pilihan
9 Pertanian Pilihan

5.4.3. Pemetaan muatan jam pembelajaran untuk 1 tahun ajaran


 Menentukan total JP per mata pelajaran.
 Menentukan total JP yang dialokasikan untuk Projek Penguatan
Profil Pelajar Pancasila. (Prosentase JP yang akan dialokasikan
untuk Projek adalah 20% dari tiap mata pelajaran pada bidang intra
kurikuler)
 Menghitung alokasi JP per mata pelajaran setelah dikurangi dengan
alokasi JP untuk Projek
 Mentukan pelaksanaan Projek yang disebar setiap minggu
 Memeriksa ketersediaan ruang belajar untuk masing-masing mata
pelajaran
 Gambaran pemetaan muatan JPnya kelas 1 adalah sebagai berikut:
Kegiatan Reguler/Minggu Kebutuhan Guru
Mapel Jumlah
Total JP Jumlah
No Mata Pelajaran Wajib/ Ruang
per Semester 1 Semester 2 Murid Kebutuhan Tersedia Kekurangan
Pilihan Kelas
tahun
1 Pendidikan Agama Wajib 144 3 3 5 1 1 1 0
2 PPKN Wajib 180 4 4 5 1 1 1 0
3 Bahasa Indonesia Wajib 288 6 6 5 1 1 1 0
4 Matematika Wajib 180 4 4 5 1 1 1 0
5 PJOK Wajib 144 3 3 5 1 1 1 0
6 Seni Budaya (Seni Rupa) Wajib 144 3 3 5 1 1 1 0
7 Bahasa Jawa (Mulok) Pilihan 72 2 2 5 1 1 1 0
TOTAL 1152

 Gambaran pemetaan muatan JPnya kelas 4 adalah sebagai berikut:


Kegiatan Reguler/Minggu Kebutuhan Guru
Mapel Jumlah
Total JP Jumlah
No Mata Pelajaran Wajib/ Ruang
per Semester 1 Semester 2 Murid Kebutuhan Tersedia Kekurangan
Pilihan Kelas
tahun
1 Pendidikan Agama Wajib 144 3 3 10 1 1 1 0
2 PPKN Wajib 180 4 4 10 1 1 1 0
3 Bahasa Indonesia Wajib 252 6 6 10 1 1 1 0
4 Matematika Wajib 216 5 5 10 1 1 1 0
5 IPAS Wajib 216 5 5 10 1 1 1 0
6 PJOK Wajib 144 3 3 10 1 1 1 0
7 Seni Budaya (Seni Rupa) Wajib 144 3 3 10 1 1 1 0
7 Bahasa Jawa (Mulok) Pilihan 72 2 2 10 1 1 1 0
9 Pertanian (Musek) Pilihan 72 2 2 10
TOTAL 1440
22

 Gambaran pemetaan muatan JP P5 kelas 1 adalah sebagai berikut:


Prosentase JP Projek PPP Pancasila : 20 %
Total JP per JP Per
Mapel
tahun dari Projek Penguatan Profil Mapel
No Mata Pelajaran Wajib /
Kurikulum Pelajar Pancasila (20%) per
Pilihan
Nasional Tahun
1 Pendidikan Agama Wajib 144 20% 29 115
2 PPKN Wajib 180 20% 36 144
3 Bahasa Indonesia Wajib 288 20% 58 230
4 Matematika Wajib 180 20% 36 144
5 PJOK Wajib 144 20% 29 115
6 Seni Budaya (Seni Rupa) Wajib 144 20% 29 115
7 Bahasa Jawa (Mulok) Pilihan 72 20% 14 58
TOTAL JP 1152 230 922
 Gambaran pemetaan muatan JP P5 kelas 4 adalah sebagai berikut:
Prosentase JP Projek PPP Pancasila : 20 %
Total JP per JP Per
Mapel
tahun dari Projek Penguatan Profil Mapel
No Mata Pelajaran Wajib /
Kurikulum Pelajar Pancasila (20%) per
Pilihan
Nasional Tahun
1 Pendidikan Agama Wajib 144 20% 29 115
2 PPKN Wajib 180 20% 36 144
3 Bahasa Indonesia Wajib 252 20% 50 202
4 Matematika Wajib 216 20% 43 173
5 IPAS Wajib 216 20% 43 173
6 PJOK Wajib 144 20% 29 115
7 Seni Budaya (Seni Rupa) Wajib 144 20% 29 115
8 Bahasa Jawa (Mulok) Pilihan 72 20% 14 58
9 Pertanian Pilihan 72 20% 14 58
TOTAL JP 1440 288 1152

5.4.4 Menyusun program tahunan dan kalender akademik sekolah


 Program atau kegiatan tahunan yang akan diadakan dan perkiraan
waktu pelaksanaan (kegiatan diadakan satu hari penuh atau berapa
JP)
 Memeriksa kalender akademik dari Kemendikbud Ristek untuk
memasukkan kegiatan atau program yang harus diadakan oleh SD
Negeri 2 Sumbng
 Mentukan penempatan pelaksanaan Projek ( yang dihubungkan
dengan program atau kegiatan tertentu)
 Menghitung minggu belajar efektif belajar yang tersedia untuk
intrakurikuler
 Menghitung hari belajar efektif yang tersedia untuk intrakurikuler
23

 Adapaun susunan program tahunan dan kalender akademik sekolah


STRUKTUR/MUATAN KURIKULUM
TAHUN AJARAN 2022/2023
Juli 2022 Agustus 2022 September 2022 Oktober 2022 Nopemmber 2022 Desember 2022
NO Kegiatan
M1 M2 M3 M4 M1 M2 M3 M4 M5 M1 M2 M3 M4 M1 M2 M3 M4 M1 M2 M3 M4 M5 M1 M2 M3 M4
1 Penerimaan Murid Baru
2 Pembelajaran
3 P5
4 Pagelaran karya P5
5 Asesmen
6 Pelaporan Asesmen
7 Pembiasaan
8 Literasi

Januari 2023 Februari 2023 Maret 2023 Apr-23 Mei 2023 Juni 2023
NO Kegiatan
M1 M2 M3 M4 M1 M2 M3 M4 M5 M1 M2 M3 M4 M1 M2 M3 M4 M1 M2 M3 M4 M5 M1 M2 M3 M4
1 Pembelajaran
2 P5
3 Pagelaran karya P5
4 Asesmen
5 Pelaporan Asesmen
6 Pembiasaan
7 Literasi

5.4.5. Pemetaan muatan pembelajaran dalam semester/minggu


 Menyusun jam muatan pembelajaran dalam tabel per minggu kelas 1

 Menyusun jam muatan pembelajaran dalam tabel per minggu kelas 4


24

5.4.6.Menyusun jadwal pembelajaran untuk masing-masing tingkat -


daftar tenaga pendidik serta jenjang dan jadwal mengajarnya
digunakan untuk menentukan kelas (mapel) untuk kelas mana
yang didahulukan
JADWAL SD NEGERI 2 SUMBUNG KELAS 1
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
NO WAKTU SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU
06.30 - 07.00 UP SALAT DUHA LITERASI LITERASI 5K PEMB
1 07.00 - 07.35 AGM PPKN BINDO OR MATEMATIKA PROJEK
2 07.35 - 08.10 AGM PPKN BINDO OR MATEMATIKA PROJEK
3 08.10 - 08.45 AGM BINDO BINDO OR SENI BUDAYA PROJEK
08.45 - 09.00
4 09.00 - 09.35 PPKN BINDO BINDO MATEMATIKA SENI BUDAYA PROJEK
5 09.35 - 10.10 PPKN SENI BUDAYA BASA JAWA MATEMATIKA PROJEK
6 10.10 - 10.45 BASA JAWA MATEMATIKA PROJEK
10.45 - 11.00
7 11.00 - 11.35
8 11.35 - 12.10

JADWAL PELAJARAN KELAS IV


SD NEGERI 2 SUMBUNG
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
NO WAKTU SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU
asmaul
dhuha/ tahlil/ wirdul latif/ yasin/
06.30 - 07.00 upacara husna/
literasi literasi 5k literasi
literasi
1 07.00 - 07.35 PAI PPKN ipas MATEMATIKA PENJAS P5
2 07.35 - 08.10 PAI PPKN ipas MATEMATIKA PENJAS P5
3 08.10 - 08.45 PAI MATEMATIKA ipas MATEMATIKA PENJAS P5
08.45 - 09.00
4 09.00 - 09.35 BINDO MATEMATIKA BINDO IPAS PERTANIAN P5
5 09.35 - 10.10 BINDO SENI BUDAYA BINDO IPAS PERTANIAN P5
6 10.10 - 10.45 BINDO SENI BUDAYA BINDO IPAS SENI BUDAYA P5
10.45 - 11.00
7 11.00 - 11.35 IPAS PRAMUKA PPKN BASA JAWA P5
8 11.35 - 12.10 IPAS PRAMUKA PPKN BASA JAWA P5

5.4.7. Refleksi dan evaluasi pembuatan jadwal


 Apakah dengan ketersediaan ruangan, semua mata pelajaran
sudah dapat dijadwalkan dengan sistem penjadwalan yang
dilakukan?
 Apabila belum terpenuhi, mencari beberapa alternatif yang dapat
menjadi pertimbangan
 menggabungkan jam pembelajaran mapel yang lebih dari 1 JP
 apabila penggabungan JP belum juga memenuhi semua
pembelajaran dalam satu minggu, mencoba mensimulasikan
penjadwalan per 2 minggu
 memadatkan satu mata pelajaran di satu semester
25

6 Prinsip Pengembangan Kurikulum Operasional Sekolah (KOS)

Prinsip pengembangan kurikulum operasional di satuan pendidikan adalah:


6.1. Berpusat pada peserta didik,
 Yaitu pembelajaran harus memenuhi keragaman potensi,
kebutuhan perkembangan dan tahapan belajar, serta kepentingan
peserta didik. Profil Pelajar Pancasila selalu menjadi rujukan pada
semua tahapan dalam penyusunan kurikulum operasional sekolah

6.2 Kontekstual,
 Menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik satuan
pendidikan, konteks sosial budaya dan lingkungan, serta dunia
kerja dan industri (khusus SMK), dan menunjukkan karakteristik
atau kekhususan peserta didik berkebutuhan khusus (khusus SLB)

6.3 Esensial,

 Yaitu memuat semua unsur informasi penting/utama yang


dibutuhkan dan digunakan di satuan pendidikan. Bahasa yang
digunakan lugas, ringkas, dan mudah dipahami

6.4 Akuntabel

 Dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan aktual

6.5 Melibatkan berbagai pemangku kepentingan.

 Pengembangan kurikulum satuan pendidikan melibatkan komite


satuan pendidikan dan berbagai pemangku kepentingan antara lain
orang tua, organisasi, berbagai sentra, serta industri dan dunia kerja
untuk SMK, di bawah koordinasi dan supervisi

 atau kantor kementerian yang menyelenggarakan urusan


pemerintahan di bidang agama sesuai dengan kewenangannya.

Anda mungkin juga menyukai