BAB IV
RENCANA PEMBELAJARAN
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Capaian pembelajaran adalah kemampuan yang diperoleh melalui internalisasi
pengetahuan, sikap, keterampilan, kompetensi, dan akumulasi pengalaman kerja. Istilah capaian
pembelajaran kerapkali digunakan bergantian dengan kompetensi, meskipun memiliki pengertian
yang berbeda dari segi ruang lingkup pendekatannya. merupakan hasil peleburan kompetensi inti
dan kompetensi dasar. Capaian pembelajaran dalam kurikulum Sekolah Dasar Negeri 2 Sumbung
menggunakan rumusan capaian pembelajaran yeng telah ditetapkan oleh pemerintah pusat.
Capaian pembelajaran menunjukkan kemajuan belajar yang digambarkan secara vertikal
dari satu tingkat ke tingkat yang lain serta didokumentasikan dalam suatu kerangka kualifikasi.
Capaian pembelajaran digunakan oleh sekolah untuk menentukan tingkat kerangka kualifikasi,
menetapkan standar kualifikasi, menjelaskan program, mengarahkan kurikulum, dan menentukan
spesifikasi penilaian.
Capaian pembelajaran dirumuskan per fase untuk membedakannya dengan kelas karena
peserta didik di satu kelas yang sama bisa jadi belajar dalam fase pembelajaran yang berbeda. Hal
ini dilatarbelakangi oleh asumsi bahwa setiap individu termasuk peserta didik memiliki kecepatan,
keunikan, bakat, minat, serta kebutuhan dan perkembangan dalam proses belajar yang beragam.
Pada jenjang sekolah dasar, capaian pembelajaran dirumuskan dalam fase A, fase B, dan
fase C. Fase A untuk kelas I dan kelas II, fase B untuk kelas III dan kelas IV, sedangkan fase C
untuk kelas V dan kelas VI. Deskripsi lengkap rumusan capaian pembelajaran di Sekolah Dasar
Negeri 2 Sumbung Sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tak
terpisahkan dari kurikulum Sekolah Dasar Negeri 2 Sumbung ini.
Dalam praktiknya, capaian pembelajaran digunakan sebagai acuan untuk menerapkan prinsip-
prinsip pembelajaran yang disesuaikan dengan tingkat capaian dan perkembangan siswa dalam
rangka mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Penggunaan capaian pembelajaran dengan
prinsip-prinsip pembelajaran tersebut diharapkan dapat: (1). menciptakan lingkungan yang penuh
perhatian, saling peduli, terbuka, dan nyaman untuk belajar, (2). menumbuhkan hubungan yang
positif dan konsisten dengan anak-anak lain dan orang dewasa (dalam jumlah yang terbatas).
o
1 Bahasa Indonesia A ELEMEN MENYIMAK
Peserta didik mampu bersikap menjadi
pendengar yang penuh perhatian.
BERBICARA DAN
MEMPRESENTASIKAN
Peserta didik mampu berbicara
dengan santun tentang beragam topik
yang dikenali menggunakan volume
dan intonasi yang tepat sesuai
konteks.
MENULIS
Peserta didik mampu menunjukkan
keterampilan menulis permulaan
dengan benar (cara memegang alat
tulis, jarak mata dengan buku,
menebalkan garis/huruf, dll.) di atas
kertas dan/atau melalui media digital.
58
B ELEMEN MENYIMAK
Peserta didik mampu memahami ide
pokok (gagasan) suatu pesan lisan,
informasi dari media audio, teks aural
(teks yang dibacakan dan/atau
didengar), dan instruksi lisan yang
berkaitan dengan tujuan
berkomunikasi.
BERBICARA DAN
MEMPRESENTASIKAN
Peserta didik mampu berbicara
dengan pilihan kata dan sikap
tubuh/gestur yang santun,
menggunakan volume dan intonasi
yang tepat sesuai konteks.
MENULIS
Peserta didik mampu menulis teks
narasi, teks deskripsi, teks rekon, teks
prosedur, dan teks eksposisi dengan
rangkaian kalimat yang beragam,
informasi yang rinci dan akurat
dengan topik yang beragam.
C Menyimak.
Peserta didik mampu menganalisis
informasi berupa fakta, prosedur
dengan mengidentifikasikan ciri objek
dan urutan proses kejadian dan nilai-
nilai dari berbagai jenis teks informatif
dan fiksi yang disajikan dalam bentuk
lisan, teks aural (teks yang dibacakan
dan/atau didengar) dan audio.
kreatif.
Menulis.
Peserta didik mampu menulis teks
eksplanasi, laporan, dan eksposisi
persuasif dari gagasan, hasil
pengamatan, pengalaman, dan
imajinasi; menjelaskan hubungan
kausalitas, serta menuangkan hasil
pengamatan untuk meyakinkan
pembaca.
ELEMEN NKRI
Peserta didik mampu mengidentifikasi
dan menceritakan bentuk kerja sama
dalam keberagaman di lingkungan
keluarga dan sekolah.
B ELEMEN PANCASILA
Peserta didik mampu memahami dan
menjelaskan makna sila-sila Pancasila
serta menceritakan contoh penerapan
sila Pancasila dalam kehidupan
sehari- hari sesuai dengan
perkembangan dan konteks peserta
didik.
ELEMEN NKRI
Peserta didik mampu mengidentifikasi
dan menyajikan berbagai bentuk
keberagaman suku bangsa, sosial
budaya di lingkungan sekitar.
C Pancasila.
Peserta didik mampu memahami dan
menyajikan hubungan antarsila dalam
67
3 Matematika A BILANGAN
Peserta didik menunjukkan
pemahaman dan memiliki intuisi
bilangan (number sense) pada
bilangan cacah sampai 100, mereka
dapat membaca, menulis, menentukan
nilai tempat, membandingkan,
mengurutkan, serta melakukan
komposisi (menyusun) dan
dekomposisi (mengurai) bilangan.
ALJABAR.
Peserta didik dapat menunjukan
pemahaman makna simbol
matematika "=" dalam suatu kalimat
matematika yang terkait dengan
penjumlahan dan pengurangan
bilangan cacah sampai 20
menggunakan gambar.
PENGUKURAN.
Peserta didik dapat membandingkan
panjang dan berat benda secara
langsung, dan membandingkan durasi
waktu. Mereka dapat mengukur dan
mengestimasi panjang benda
menggunakan satuan tidak baku.
70
GEOMETRI
Peserta didik dapat mengenal
berbagai bangun datar (segitiga,
segiempat, segibanyak, lingkaran) dan
bangun ruang (balok, kubus, kerucut,
dan bola). Mereka dapat menyusun
(komposisi) dan mengurai
(dekomposisi) suatu bangun datar
(segitiga, segiempat, dan segibanyak).
B BILANGAN.
Peserta didik menunjukkan
pemahaman dan intuisi bilangan
(number sense) pada bilangan cacah
sampai 10.000. Mereka dapat
membaca, menulis, menentukan nilai
tempat, membandingkan,
mengurutkan, menggunakan nilai
tempat, melakukan komposisi dan
dekomposisi bilangan tersebut.
71
ALJABAR.
Peserta didik dapat mengisi nilai yang
belum diketahui dalam sebuah kalimat
matematika yang berkaitan dengan
penjumlahan dan pengurangan pada
bilangan cacah sampai 100 (contoh:
10 + … = 19, 19 - … = 10)
PENGUKURAN
Peserta didik dapat mengukur panjang
dan berat benda menggunakan satuan
baku. Mereka dapat menentukan
hubungan antar-satuan baku panjang
(cm, m). Mereka dapat mengukur dan
mengestimasi luas dan volume
menggunakan satuan tidak baku dan
satuan baku berupa bilangan cacah.
GEOMETRI.
Peserta didik dapat mendeskripsikan
ciri berbagai bentuk bangun datar
(segiempat,segitiga,segibanyak).Mere
ka dapat menyusun (komposisi) dan
73
KETRAMPILAN PROSES
1.Mengamati.
Peserta didik mengamati fenomena
dan peristiwa secara sederhana
dengan mengoptimalkan penggunaan
pancaindra.
2.Mempertanyakan dan
Memprediksi.
Menyusun dan menjawab pertanyaan
tentang hal-hal yang ingin diketahui
saat melakukan pengamatan.
Peserta didik
Membuat prediksi mengenai
objek dan peristiwa di
lingkungan sekitar.
4.Memproses,menganalisis data
dan informasi Menggunakan
76
mendeskripsikan keanekaragaman
hayati, keragaman budaya, kearifan
lokal dan upaya pelestariannya.
Ketrampilan Proses.
1.Mengamati
Di akhir fase ini, peserta didik mengamati
fenomena dan peristiwa secara sederhana
dengan menggunakan pancaindra dan
dapat mencatat hasil pengamatannya.
6.Mengomunikasikan hasil
Mengomunikasikan hasil penyelidikan
secara lisan dan tertulis dalam berbagai
format.
Keterampilan proses.
1.Mengamati
Peserta didik mengamati fenomena dan
peristiwa secara sederhana dengan
menggunakan panca indra, mencatat hasil
pengamatannya, serta mencari persamaan
dan perbedaannya.
6.Mengomunikasikan hasil
Mengomunikasikan hasil penyelidikan
secara utuh yang ditunjang dengan
argumen, bahasa, serta konvensi sains
yang umumsesuai format yang ditentukan.
Membaca – Memirsa.
Peserta didik merespon secara lisan
terhadap teks pendek sederhana dan
familiar, berbentuk teks tulis yang
dibacakan oleh guru.
Menulis – Mempresentasikan.
Belum menjadi fokus pembelajaran
pada fase ini, karena peserta didik
belum diminta untuk mengungkapkan
gagasan secara tertulis
(composing/producing).
B Menyimak – Berbicara.
Peserta didik menggunakan bahasa
Inggris untuk berinteraksi dalam
lingkup situasi sosial dan kelas yang
makin luas, namun masih dapat
diprediksi (rutin) menggunakan kalimat
dengan pola yang sesuai dengan
konteks yang dibicarakan. Mereka
mengubah/mengganti sebagian
elemen kalimat untuk dapat
berpartisipasi dalam rutinitas kelas
dan aktivitas belajar, seperti
menyampaikan perasaan,
menyampaikan kebutuhan, dan
meminta pertolongan. Mereka
memahami ide pokok dari informasi
yang disampaikan secara lisan
dengan bantuan visual, serta
menggunakan kosakata sederhana.
Mereka mengikuti rangkaian instruksi
sederhana yang berkaitan dengan
prosedur kelas dan aktivitas belajar
dengan bantuan visual.
Membaca – Memirsa.
Peserta didik memahami kata-kata
yang sering digunakan sehari-hari
86
Menulis – Mempresentasikan.
peserta didik mengomunikasikan ide
dan pengalamannya melalui gambar
dan salinan tulisan. Dengan bantuan
guru, mereka menghasilkan teks
deskripsi dan prosedur sederhana
menggunakan kata/frasa sederhana
dan gambar. Mereka menulis
kosakata sederhana yang berkaitan
dengan lingkungan kelas dan rumah
dalam bahasa Inggris menggunakan
ejaan yang diciptakan sendiri oleh
anak.
C Menyimak – Berbicara.
Peserta didik menggunakan kalimat
dengan pola tertentu dalam bahasa
Inggris untuk berinteraksi pada lingkup
situasi sosial dan kelas yang makin
luas, namun masih dapat diprediksi
atau bersifat rutin. Mereka
mengubah/mengganti sebagian
elemen kalimat untuk dapat
berpartisipasi dalam aktivitas belajar,
seperti membuat pertanyaan
sederhana, meminta klarifikasi dan
meminta izin. Mereka menggunakan
87
Membaca – Memirsa.
Peserta didik memahami kata-kata
yang sering digunakan sehari-hari dan
memahami kata-kata baru dengan
bantuan gambar/ilustrasi serta kalimat
dalam konteks yang dipahami peserta
didik. Mereka membaca dan
memberikan respon terhadap
beragam teks pendek, sederhana dan
familiar dalam bentuk tulisan atau
digital, termasuk teks visual,
multimodal atau interaktif. Mereka
menemukan informasi pada sebuah
kalimat dan menjelaskan topik sebuah
teks yang dibaca atau diamatinya.
Menulis – Mempresentasikan.
Peserta didik mengomunikasikan ide
dan pengalamannya melalui salinan
tulisan dan tulisan sederhana mereka
sendiri, serta menunjukkan
perkembangan pemahaman terhadap
proses menulis. Mereka menunjukkan
kesadaran awal bahwa teks dalam
88
Merefleksikan.
Peserta didik mampu mengenali diri
89
Menciptakan.
Peserta didik mampu (Creating)
mengembangkan imitasi bunyi-musik
menjadi pola baru yang sederhana
dengan mengenal unsur-unsur bunyi-musik
baik intrinsik maupun ekstrinsik.
B Mengalami.
Peserta didik mampu mengimitasi dan
bunyi-musik sederhana
Merefleksikan.
Peserta didik mampu mengenali diri
sendiri, sesama, dan lingkungan yang
beragam (berkebhinekaan), serta mampu
memberi kesan atas praktik bermusik
lewat bernyanyi atau bermain alat/media
musik baik sendiri maupun bersama-sama
dalam beragam bentuk: lisan,
tulisan/gambar, atau referensi lainnya.
Menciptakan.
Peserta didik mampu mengembangkan,
mengimitasi, dan menata bunyi-musik
sederhana menjadi pola baru dengan
mempertimbangkan unsur-unsur bunyi-
musik intrinsik maupun ekstrinsik.
Merefleksikan.
Peserta didik mampu mengenali dan
memberi kesan atas praktik bermusik lewat
bernyanyi atau bermain alat/ media musik
baik sendiri maupun bersama- sama dalam
bentuk-bentuk yang bisa diacu dan
dikomunikasikan secara lebih umum dalam
bentuk: lisan, tulisan/gambar, notasi musik,
maupun audio.
92
Menciptakan.
Peserta didik mampu menata dan mengolah
pola/ tata bunyi-musik dalam konteks
sederhana dan semakin menunjukkan
tingkat kepekaan akan unsur- unsur bunyi-
musik baik intrinsik maupun ekstrinsik baik
secara terencana maupun situasional.
Menciptakan.
Peserta didik mampu menciptakan karya
dengan mengeksplorasi dan menggunakan
elemen seni rupa berupa garis, bentuk dan
warna.
Merefleksikan.
Peserta didik mampu mengenali dan
menceritakan fokus dari karya yang
diciptakan atau dilihatnya (dari teman
sekelas karya seni dari orang lain) serta
pengalaman dan perasaannya mengenai
karya tersebut.
Berdampak.
Peserta didik mampu menciptakan karya
94
B Mengalami.
Peserta didik mampu mengamati,
mengenal, merekam dan menuangkan
pengalaman kesehariannya secara visual
dengan menggunakan garis pijak dan
proporsi walaupun masih berdasarkan
penglihatan sendiri.
Peserta didik mengenali dan dapat
menggunakan alat, bahan dan prosedur
dasar dalam menggambar, mewarnai,
membentuk, memotong, dan merekat.
Menciptakan.
Peserta didik mampu menciptakan karya 2
atau 3 dimensi dengan mengeksplorasi dan
menggunakan elemen seni rupa berupa
garis, bentuk, tekstur, ruang dan warna.
Merefleksikan.
Peserta didik mampu mengenali dan
menceritakan fokus dari karya yang
diciptakan atau dilihatnya (dari teman
sekelas karya seni dari orang lain atau era
atau budaya tertentu) serta pengalaman dan
perasaannya mengenai karya tersebut.
Berdampak.
Peserta didik mampu menciptakan karya
sendiri yang sesuai dengan perasaan, minat
atau konteks lingkungannya.
C Mengalami.
Peserta didik mampu mengamati,
mengenal, merekam dan menuangkan
pengalaman kesehariannya secara visual
dengan menggunakan garis pijak dan
proporsi.
Peserta didik terbiasa menggunakan alat,
bahan dan prosedur dasar yang tepat dalam
menggambar, mewarnai, membentuk,
memotong, dan merekat.
Menciptakan.
Peserta didik mampu menciptakan karya 2
atau 3 dimensi dengan mengeksplorasi,
Merefleksikan.
96
Berdampak.
Peserta didik mampu menciptakan karya
sendiri yang sesuai dengan perasaan, minat
atau konteks lingkungannya.
97
Pengetahuan Gerak.
Peserta didik mengetahui prosedur dalam
melakukan pola gerak dasar, aktivitas
senam, aktivitas gerak berirama, dan
aktivitas permainan dan olahraga air
(kondisional).
Pemanfaatan Gerak.
Peserta didik mengetahui prosedur dan
mampu mempraktikkan latihan
pengembangan kebugaran jasmani terkait
98
Pengetahuan Gerak.
Peserta didik menerapkan prosedur variasi
dan kombinasi pola gerak dasar dan
keterampilan gerak berupa permainan dan
olahraga, aktivitas senam, aktivitas gerak
berirama, dan aktivitas permainan dan
olahraga air (kondisional).
Pemanfaatan Gerak.
Peserta didik dapat memahami prosedur
dan mempraktikkan latihan pengembangan
99
Pengetahuan Gerak.
Peserta didik dapat menerapkan konsep
100
Pemanfaatan Gerak.
Peserta didik dapat menerapkan konsep
dan prinsip serta mempraktikkan aktivitas
untuk pengembangan kebugaran jasmani
terkait kesehatan (physical fittness related
health), dan prosedur pengukurannya untuk
mengetahui status kebugaran pribadi. Pada
fase ini, peserta didik juga memiliki
pengetahuan pengembangan pola perilaku
hidup sehat berupa bahaya merokok,
meminum minuman keras, dan
menyalahgunakan narkotika, zat-zat aditif
(NAPZA) dan obat berbahaya lainnya, serta
memiliki pengetahuan dan kemampuan
untuk menghindari cidera dan berbagai
risiko dalam aktivitas jasmani dan olahraga.
Akidah.
Peserta didik mengenal rukun iman kepada
Allah melalui nama-namanya yang agung
(asmaulhusna) dan mengenal para malaikat
dan tugas yang diembannya.
Akhlak.
Peserta didik terbiasa mempraktikkan nilai-
nilai baik dalam kehidupan sehari-hari dalam
ungkapan-ungkapan positif baik untuk
dirinya maupun sesama manusia, terutama
orang tua dan guru.
Peserta didik juga memahami pentingnya
tradisi memberi dalam ajaran agama Islam.
Mereka mulai mengenal norma yang ada di
lingkungan sekitarnya.
Fikih.
Peserta didik mampu mengenal rukun
Islam dan kalimah syahadatain,
menerapkan tata cara bersuci, salat fardu,
azan, ikamah, zikir dan berdoa setelah salat.
Akidah.
Peserta didik memahami sifat-sifat bagi
Allah, beberapa asmaulhusna, mengenal
kitab-kitab Allah, para nabi dan rasul Allah
yang wajib diimani.
Akhlak.
Peserta didik menghormati dan berbakti
kepada orang tua dan guru, dan
menyampaikan ungkapan-ungkapan positif
103
Fikih.
Peserta didik dapat melaksanakan puasa,
salat jumat dan salat sunah dengan baik,
memahami konsep balig dan tanggung
jawab yang menyertainya (taklīf).
Sejarah Peradaban Islam.
Peserta didik mampu menceritakan kondisi
Arab pra Islam, masa kanak-kanak dan
remaja Nabi Muhammad saw. hingga diutus
menjadi rasul, berdakwah, hijrah dan
membangun Kota Madinah.
Akidah.
104
Akhlak.
Peserta didik mengenal dialog antar agama
dan kepercayaan dan menyadari peluang
dan tantangan yang bisa muncul dari
keragaman di Indonesia.
Fikih.
Peserta didik mampu memahami zakat,
infak, sedekah dan hadiah, memahami
ketentuan haji, halal dan haram serta
105
Membaca.
Peserta didik mampu mengeja huruf , suku
kata, dan kata-kata tentang nama-nama
benda, nama-nama anggota tubuh, dan
kata kerja dalam bahasa ngoko dan karma.
Berbicara.
Peseta didik melafalkan huruf, suku kata,
dan kata-kata tentang nama-nama benda,
nama-nama anggota tubuh, kata kerja
dalam ragam ngoko dan karma dengan
tepat, berbicara santun, menggunakan
volume dan intonasi yang tepat sesuai
konteks.
B
Peseta didik mampu bertanya tentang
sesuatu, menjawab, dan menanggapi
komentar orang lain (teman, guru dan orang
dewasa) dengan baik dan santun dalam
suatu percakapan.
Menyimak.
Peserta didik mampu memahami ie pokok
(gagasan) suatu pesan lisan, informasi
berbahasa Jawa dalam ragam ngoko dan
krarma dari media audio, teks aural (teks
yang dibacakan atau didengar) , dan
instruksi lisan yang berkaitan dengan tujuan
berkomunikasi.
Membaca.
Peserta didik mampu memahami pesan dan
informasi berbahasa Jawa dalam ragam
ngoko dan karma tentang kehidupan sehari-
hari, teks narasi cerita rakyat, geguritan, dan
tembang macapat pocung dan gambuh
dalam bentuk cetak dan elektronik.
Menulis.
Peserta didik mampu menulis teks narasi
dan deskripsi berbahasa jawa sesuai kaidah
unggah-ungguh basa dengan rangkaian
kalimat yang beragam, informasi yang lebih
rinci dan akurat dengan topic yang beragam.
Membaca.
Peserta didik mampu membaca dengan
lancar dan indah serta memahami informasi
dan kosakata baru yang memiliki makna
denotatif, literal, konotatif, dan kiasan untuk
mengidentifikasi objek, fenomena, dan
karakter.
Berbicara.
Peserta didik mampu berbicara dengan
pilihan kata (Ngoko/krama) sesuai kaidah
unggah-ungguh basa dengan sikap tubuh /
gestur yang santun.
Menulis.
Peserta didik mampu menulis teks
berbahasa Jawa ngoko dan krama narasi
dan deskripsi dari gagasan, hasil
pengamatan, pengalaman, dan imajinasi.
pada capaian pembelajaran. Pengembangan alur tujuan pembelajaran didasarkan pada 7 (tujuh)
prinsip sebagai berikut.
1. Sederhana dan Informatif.
Perumusan Alur Tujuan Pembelajaran hendaknya dapat dipahami oleh penulis itu sendiri
maupun pengguna/pembaca. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan istilah atau
terminologi yang umum dan tidak bermakna ambigu atau tafsir ganda. Untuk penggunaan
istilah khusus, penulis dapat menyertakan penjelasan secukupnya dalam bentuk glosarium.
2. Esensial dan Kontekstual.
Memuat aspek pembelajaran yang sangat mendasar atau penting yakni kompetensi, konten,
dan hasil pembelajaran. Selain itu, juga mempertimbangkan penyediaan pengalaman belajar
yang relevan dengan kehidupan atau dunia nyata berupa aktivitas yang menantang,
menyenangkan dan bermakna.
3. Berkesinambungan.
Antarfase dan antartujuan pembelajaran saling terkait dan merupakan capaian secara runtut,
sistematis, dan berjenjang untuk memeroleh CP yang telah ditetapkan dalam setiap mata
pelajaran. Penyusunan dilakukan secara kronologis berdasarkan urutan pembelajaran dari
waktu ke waktu.
4. Pengoptimalan tiga aspek kompetensi.
Pengoptimalan tiga aspek kompetensi yaitu: pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
berjenjang selaras dengan tahapan kognitif (mengingat, memahami, mengaplikasi,
menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta) serta dimensi pengetahuan (faktual-konseptual-
prosedural-metakognitif). Pengoptimalan juga dilakukan pada penumbuhan kecakapan hidup
(kritis, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif) serta beriman, berkebinekaan global, bergotong-
royong, kreatif, bernalar kritis, dan mandiri.
5. Merdeka Belajar.
Prinsip utama penyusunan ATP adalah pemahaman istilah merdeka belajar antara lain:
a. Memerdekakan siswa dalam berpikir dan bertindak pada ranah akademis dan bertanggung
jawab secara moral
b. Memfasilitasi dan menginspirasi kreativitas siswa dengan mempertimbangkan keunikan
individualnya (kecepatan belajar, gaya dan minat)
c. Mengoptimalkan peran dan kompetensi guru dalam merumuskan perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran
6. Operasional dan Aplikatif.
112
Rencana Pembelajaran Sekolah Dasar Negeri 2 Sumbungterdiri dari silabus dan rencana
pelaksanaan pembelajaran yang disusun rutin secara sederhana, aktual dan mudah dipahami untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang akan dicapai sehingga melalui rencananya, seorang guru bisa
memastikan seluruh proses pembelajaran bisa berjalan secara efektif dan efisien.
Silabus Sekolah Dasar Negeri 2 Sumbungdibuat dalam bentuk matriks yang memuat alur
tujuan pembelajaran, materi ajar, kegiatan pembelajaran, penilaian dan sumber belajar.
1. Alur tujuan pembelajaran disusun untuk menerjemahkan capaian pembelajaran yang berfungsi
mengarahkan guru dalam merencanakan, mengimplementasi dan mengevaluasi pembelajaran
secara keseluruhan sehingga capaian pembelajaran diperoleh secara sistematis, konsisten, terarah
dan terukur. Alur pembelajaran mengurutkan tujuan-tujuan pembelajaran sesuai kebutuhan,
meskipun beberapa tujuan pembelajaran harus menggunakan tahapan tertentu yang meliputi
konten/ materi, keterampilan dan konsep inti untuk mencapai Capaian Pembelajaran setiap fase dan
114
sebelum kegiatan pembelajaran, peserta didik dibiasakan untuk apel dengan melaksanakan
kegiatan pembiasaan seperti upacara, melantunkan asmaul husna, lagu nasional, jumat
sehat dengan senam/bersih-bersih. Kegiatan didampingi oleh semua guru yang ada di SD
Negeri 2 Sumbung. Kegiatan pembelajaran juga tidak hanya dilaksanakan secara
konvensional namun juga sudah menggunakan laptop dan proyektor, praktek langsung
dengan menggunakan media yang ada sekitar. Strategi pembelajarannya pun bervariasi
yang menekankan pada kegiatan berfokus pada keaktifan peserta didik. Sarana prasarana
yang memang belum 100 % baik tetapi guru dapat menggunakan laptop atau media yang
sudah dimiliki sekolah dan juga media pembelajaran yang ada di lingkungan sekolah.
Ketersediaan sarana prasana selalu diupayakan lebih lengkap menggunakan BOS Kinerja.
E. Asesmen Capaian Pembelajaran
Asesmen hasil belajar peserta didik terdiri atas Asesmen hasil belajar oleh pendidik,
Asesmen hasil belajar oleh satuan pendidikan, dan Asesmen hasil belajar oleh pemerintah.
Asesmen hasil belajar oleh pendidik sebagai proses pengumpulan informasi dan data tentang
capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek
keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis yang bertujuan untuk:
1. memantau proses pembelajaran,
2. memetakan kemajuan belajar dan penguasaan kompetensi,
3. perbaikan atau pengayaan hasil belajar melalui penugasan dan evaluasi hasil belajar,
4. memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya.
Konsep asesmen otentik yang dilakukan mengukur dimensi sikap, pengetahuan dan
keterampilan. Variasi bentuk asesmen akan lebih memperlihatkan kemampuan peserta didik.
Rubrik asesmen dibuat berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Materi pengayaan
hanya diperuntukkan peserta didik yang telah melampaui capaian pembelajaran dan bersifat
optional. Sedangkan remedial merupakan kegiatan wajib dilaksanakan sehingga pembelajaran
tetap berkelanjutan.
Asesmen hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar didasarkan pada prinsip
asesmen. Dimana asesmen dilakukan mempertimbangkan karakteristik peserta didik pada setiap
kelas berdasarkan pada hasil proses pembelajaran dalam mencapai semua aspek kompetensi
yang tertera pada tujuan pembelajaran sehingga jelas kemampuan yang akan diukur dengan
prosedur dan kriteria yang jelas. Prosedur asesmen, kriteria dan dasar pengambilan keputusan
terhadap hasil asesmen dapat diakses oleh pihak yang berkepentingan. Asesmen di Sekolah
Dasar Negeri 2 Sumbungmenganut prinsip kontinuitas dan tidak tersekat per kelas, sehingga hasil
116
asesmen sebelumnya merupakan referensi untuk asesmen kemudian. Sistem asesmen yang
sistematis dan mengacu pada kriteria harus dapat dipertanggungjawabkan secara teknis,
prosedur dan hasil akhirnya.
Lingkup asesmen hasil belajar oleh pendidik mencakup aspek sikap, aspek
pengetahuan, dan aspek keterampilan. Adapun mekanisme asesmen hasil belajar oleh pendidik
meliputi:
1. Rencana strategi asesmen oleh pendidik dilakukan pada saat penyusunan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
2. Asesmen Hasil Belajar oleh pendidik dilakukan untuk memantau proses, kemajuan belajar,
dan perbaikan hasil belajar melalui penugasan dan pengukuran pencapaian satu atau lebih
capaian pembelajaran.
3. Asesmen aspek sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan sebagai sumber informasi
utama dan pelaporannya menjadi tanggung jawab wali kelas atau guru kelas.
4. Hasil asesmen pencapaian sikap oleh pendidik disampaikan dalam bentuk deskripsi.
5. Asesmen aspek pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, dan penugasan
sesuai dengan kompetensi yang dinilai disampaikan dalam bentuk deskripsi.
6. Asesmen keterampilan dilakukan melalui praktik, produk, proyek, portofolio, dan/atau
teknik lain sesuai dengan kompetensi yang dinilai.
7. Hasil asesmen pencapaian pengetahuan dan keterampilan oleh pendidik disampaikan
dalam bentuk angka dan/atau deskripsi.
Terhadap hasil asesmen kemudian dilakukan analisis atau evaluasi hasil belajar.
Evaluasi ini bertujuan untuk menentukan ketercapaian pemahaman peserta didik terhadap
tujuan capaian pembelajaran dan penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Analisis untuk pengetahuan juga dilakukan untuk menentukan umpan balik pasca
penilaian terhadap peserta didik, yaitu pelaksanaan program remedial dan pengayaan. Proses
evaluasi ini dilakukan baik setelah peserta didik mengerjakan post tes harian, penilaian harian,
penilaian tengah semester dan penilaian akhir semester serta Asesmen akhir tahun.
Kriteria kenaikan kelas setidak-tidaknya harus memenuhi kriteria, yaitu pertama,
keikutsertaan peserta didik dalam pembelajaran, kedua, ketuntasan mata pelajaran pada
kompetensi pengetahuan dan keterampilan, dan ketiga, penilaian baik pada kompetensi
sikap.
1. Jenis Asesmen Pembelajaran SD Negeri 2 Sumbung terdiri atas:
a. Asesmen Diagnostik
b. Asesmen Formatif
117
c. Asesmen Sumatif
d. Asesmen tersebut terdiri atas asesmen kognitif dan non kognitif yang dilakukan
oleh guru ddengan berbagai instrument dan cara.
2. Teknik Asesmen
Dalam melaksanakan asesmen autentik yang baik, guru harus memahami secara
jelas tujuan yang ingin dicapai. Guru harus bertanya pada diri sendiri, khususnya
berkaitan dengan: (1) sikap, pengetahuan dan keterampilan apa yang akan dinilai; (2)
fokus penilaian akan dilakukan, misalnya, berkaitan dengan sikap, pengetahuan dan
keterampilan; dan (3) tingkat pengetahuan apa yang akan dinilai, seperti penalaran,
memori, atau proses. Bentuk-bentuk asesmen Autentik yang di kembangkan
a. Asesmen Sikap
Observasi
Penilaian Diri
Penilaian Antar teman
Jurnal Catatan Guru
b. Asesmen Pengetahuan (Kognitif)
Tes Tulis
Tes Lisan
Penugasan
Proyek
c. Asesmen Keterampilan
Penilaian Kinerja
Penilaian Proyek
Penilaian Portofolio
1. Bobot Asesmen / Penghitungan Nilai Rapor Selama Pandemi
Penghitungan Nilai Rapor khususnya aspek kognitif dihitung sebagai berikut:
NA = ( Nilai F) + (Nilai SLM) + (Nilai SAS)
3
NA : Nilai Akhir
Nilai F :
Penilaian Harian /Formatif
118
Nilai SLM :
Penilaian Sumatif Lingkup Materi
Nilai SAS :
Penilaian Sumatif Akhir Semester