Anda di halaman 1dari 18

ANALISIS KONTEKS SD NEGERI DEPOK BARU 5

1. Analisis Standar Nasional Pendidikan


a. Standar Isi
1) Kurikulum Sekolah atau Dokument 1 sudah dibuat dan direviu setiap tahun
tetapi Lampiran Dokument 2 baru 80% (6 orang) dibuat oleh guru-guru;
2) Karakter dalam kurikulum sekolah kami belum seluruhnya terintegrasi dalam
silabus setiap mata pelajaran;
3) Program remedial dan pengayaan belum secara sistematis;
4) Tindak Lanjut bimbingan konseling belum maksimal secara menyeluruh dan
terpadu.
b. Standar Proses
1) Silabus di sekolah kami belum mempertimbangkan situasi dan kondisi sekolah
yang sebenarnya;
2) Guru menyusun silabus dengan mencontoh yang sudah ada;
3) Guru belum menerapkan prinsip-prinsip PAKEM/CTL;
4) Guru di sekolah kami dalam menyusun RPP belum memperhatikan perbedaan
gender, kemampuan awal, tahap intelektual, minat, bakat, motivasi belajar,
potensi, kemampuan sosial, emosional, gaya belajar, kebutuhan;
5) Tidak semua guru memanfaatkan Perpustakaan, KIT IPA, dan Lingkungan
sebagai sumber dalam proses pembelajaran;
6) Dalam proses pembelajaran 60% guru belum menggunakan metode yang
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi anak didik
serta belum mengelolah kelas secara efektif dan memberi kesempatan yang
sama kepada para siswa untuk melakukan eksplorasi dan elaborasi, serta
mendapatkan konfimasi;
7) Di sekolah kami pelaksanaan supervisi dan evaluasi prosespembelajaran
dilaksanakan tetapi belum berkelanjutan serta hasil supervisi dan evaluasi
proses pembelajaran belum ditindaklanjuti dengan penguatan dan penghargaan
bagi yang telah memenuhi standar, teguran yang bersifat mendidik bagi yang
belum memenuhi standar, diberi kesempatan untuk mengikuti
pelatihan/penataran lebih lanjut secara menyeluruh untuk dilaporkan kepada
pemangku kepentingan.

1
c. Standar Kompetensi Lulusan
1) Di sekolah kami nilai rata-rata untuk setiap mata pelajaran untuk setiap kelas
menunjukkan prestasi belajar yang lebih baik, namun cenderung tidak
konsisten;
2) Hasil lulusan ujian dapat berhasil 100 % untuk setiap tahunnya, namun nilai
cenderung tidak konsisten;
3) Disekolah kami belum secara menyeluruh memanfaatkan majalah dinding
sekolah sebagai upaya melatih kemandirian siswa;
4) Di sekolah kami peserta didik belum secara keseluruhan memperoleh
pengalaman belajar yang mampu memanfaatkan lingkungan secara produktif
dan rasa percaya diri yang tinggi serta bertanggung jawab;
5) Di sekolah kami para peserta didik belum sepenuhnya memahami tentang
makna disiplin, toleransi, kejujuran, kerja keras, dan perhatian kepada orang
lain dan lingkungan;
6) 80 % peserta didik mematuhi norma/aturan yang berlaku di sekolah maupun
di masyarakat dimana mereka tinggal;
7) Peserta didik sekolah kami dalam menerapkan nilai agama dan budaya belum
secara konsisten.
d. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
1) Pendidik di sekolah kami belum memberikan layanan pembelajaran dengan
kualitas tinggi bagi semua peserta didik;
2) Di sekolah kami jumlah tenaga kependidikan belum sesuai dengan standar
yang ditentukan;
3) Kualifikasi pendidik di sekolah kami sudah memadai sesuai dengan syarat
minimal yang ditentukan namun tidak sesuai dengan kompetensinya;
4) Konselor/BK kami belummemenuhi syarat minimal kompetensi;

e. Standar Sarana dan Prasarana

1) Di sekolah kami belum memiliki ruanglaboratorium komputer, ruang


laboratorium bahasa, serta ruang laboratorium IPA yang ideal dan permanen;
2) Di sekolah kami ruang pimpinan, ruang guru, ruang tata usaha, ruang
pelayanan konseling, serta gudang belum memenuhi standar;
3) Pemeliharaan buku paket/teks pelajaran dan Buku Perpustakaan belum
maksimal sehingga masih ada buku yang berceceran;

2
4) Bangunan WC siswa dan WC guru belum seimbang/ideal dengan rasio jumlah
siswa dan guru.
f. Standar Pengelolaan
1) Warga sekolah kami belum sepenuhnya memahami visi dan misi sekolah dan
belum mereviu visi dan misi secara berkala serta belum menyeluruh
mensosialisasikan visi dan misi kepada orang tua siswa dan masyarakat
sekitar
2) Sekolah kami belum sepenuhnya mendorong kemandirian dan kemitraan
dengan semua pemangku kepentingan untuk meningkatkan kemampuan
dalam pengelolaan sekolah secara mandiri, partisipatif, kolaboratif dan
akuntabel serta mampu memunculkan potensi warga sekolah untuk turut serta
mengembangkan pengelolaan sekolah;
3) Sekolah kami belum menyeluruh mensosialisasikan dengan baik RKS/M
kepada seluruh semua stakeholderdan warga sekolah serta pemangku
kepentingan;
4) Sekolah kami sudah melakukan penilaian kinerja guru untuk meningkatkan
proses pembelajaran untuk peningkatan hasil belajar;
5) Sekolah kami belum menugaskan seorang guru / tenaga kependidikan untuk
melayani permintaan informasi, pemberian informasi, pengaduan dari
masyarakat berkaitan dengan pengelolaan sekolah;
6) Sekolah kami belum sepenuhnya menjalin kemitraan dengan masyarakat dan
dunia usaha dalam pengelolaan non akademis dan memberikan kesempatan
untuk berkreasi.
g. Standar Pembiayaan
1) Pelaksanaan kegiatan ada kecenderungan tidak sesuai dengan RAPBS/RKAS;
2) Perumusan RAPBS/RKAS di sekolah kami belum melibatkan pemangku
kepentingan yang relevan;
3) Pembelanjaan keuangan sekolah kami belum sesuai dengan rencana
anggaran;
4) Sekolah kami belum mengidentifikasi Dunia Usaha dan Dunia Industry yang
memiliki dana CSR (Coorporate Social Responsibility);
5) Sekolah kami belum memberikan pelayanan sepenuhnya terhadap siswa dari
berbagai tingkatan sosial ekonomi termasuk siswa dengan kebutuhan khusus
dan mempromosikan kesetaraan akses bagi semua peserta didik;
3
6) Sekolah kami belum menerapkan gerakan orang tua asuh dan subsidi silang
pembiayaan dan juga memiliki alokasi khusus untuk memberikan tempat bagi
anak yang sangat miskin dengan mencari sumber dana lainnya;
h. Standar Penilaian
1) 80% (6 orang) guru sekolah kami mengembangkan instrumen dan pedoman
penilaian sesuai ketentuan serta menyusun kisi-kisi soal;
2) Pendidik belum menginformasikan tehnik, rubrik, dan waktu penilaian
kepada peserta didik;
3) 95% (7 orang) pendidik melaksanakan ulangan harian setiap kompetensi
dasar dan mengarsipkan hasil penilaian peserta didik secara kontinue;
4) 80% (6 orang) pendidik menerapkan tes tertulis, tes lisan, dan tes praktik atau
tes kinerja serta menerapkan teknik observasi atau pengamatan selama
pembelajaran berlangsung dan/atau di luar kegiatan pembelajaran;
5) Sebagian guru-guru sekolah kami tidak memberikan masukan dan komentar
dari hasil penilaiannya, menyusun program tindak lanjut hasil analisa terhadap
hasil penilaian, melaksanakan remidial berdasarkan hasil analisis hasil
penilaian dan administrasi belum lengkap, serta memberikan kesempatan
kepada semua peserta didik untuk memberikan pendapat terhadap hasil
pencapaian kemajuan belajar yang mereka peroleh dan terlibat dalam
penetapan target pembelajaran;
6) Guru belummelaporkan hasil penilaian akhlak kepada guru Pendidikan Agama
dan hasil penilaian kepribadian kepada guru Pendidikan Kewarganegaraan
sebagai informasi untuk menentukan nilai akhir semester akhlak dan
kepribadian peserta didik dengan kategori sangat baik, baik, atau kurang baik
7) Sekolah kami belum mensosialisasikan:SK/KD setiap mata pelajaran, KKM
setiap mata pelajaran, Kriteria kenaikan kelas, Program penilaian, program
Remidial dan pengayaan kepada orangtua peserta didik serta belum
melibatkan orangtua peserta didik dalam penyusunan Kriteria Kelulusan
Ujian.
2. Analisis Internal Satuan Pendidikan
a. Kekuatan
1) Sekolah berada di lokasi yang strategis;
2) Jumlah guru sebanyak 11 orang sehingga relatif kurang memadai untuk
membimbing 6 rombongan belajar;
4
3) Kualifikasi guru 80% adalah lulusan S1;
4) Tenaga Kependidikan berjumlah 2 orang terdiri dari : 1 orang Pesuruh dan 1
orang Tenaga Keamanan Sekolah;
5) Ruang perpustakaan yang menyediakan buku-buku penunjang pembelajaran
yang memadai;
6) Minat orang tua untuk menyekolahkan cukup tinggi;
7) Mushala yang bersih dan indah;
8) Tupoksi Komite Sekolah sudah maksimal.
b. Kelemahan
1) Jumlah Rasio Ruang Kelas dengan siswa tidak seimbang setiap satu kelas rata-
rata 40 orang;
2) Belum tersedianya ruang media;
3) Tupoksi belum maksimal;
4) Peran serta masyarakat belum maksimal;

3. Analisis Eksternal Satuan Pendidikan


a. Kekuatan
1) Perhatian Pemda dan masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan memadai;
2) Masyarakat sekitar memberikan dukungan dalam upaya meningkatkan
keamanan dan ketertiban sekolah;
3) Terdapat forum KKG Sekolah dan Gugus, KKKS, dan Rukun Kelas;
4) Kondisi sekolah berada dilingkungan Kawasan Pemukiman penduduk yang
padat dan luas.
b. Ancaman yang dihadapi SD Negeri Depok Baru 5 Kecamatan Pancoranmas
1) Kondisi lingkungan yang berada di daerah transit penduduk sehingga
mempengaruhi mutasi dan drop out yang tinggi setiap tahunnya serta rawan
terhadap peredaran Narkoba (beberapa kali telah dilakukan operasi oleh pihak
kepolisian);
2) Rawan Drop Out masih tinggi berkisar sekitar 2% pertahun;
3) Mayoritas orang tua siswa berstatus sosial tidak mampu.
Berdasarkan analisis analisis konteks tersebut, SD Negeri Depok Baru 5 Kecamatan
Pancoranmas menyusun Kurikulum untuk memberi kesempatan kepada peserta didik
agar:

5
a. Berahlak Mulia, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memahami
dan menghayati, serta mengamalkan ajaran agamanya masing-masing;
b. meningkatkan pengembangan keragaman potensi, minat dan bakat,serta kecerdasan
intelektual, emosional, spiritual dan kinestetik secara optimal sesuai dengan tingkat
perkembangannya;
c. mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi;
d. meningkatkan potensi fisik dan membudayakan sportifitas serta kesadaran hidup
sehat;
e. meningkatkan kepekaan (sensitivitas), kemampuan mengekspresikan dan
mengapresiasi keindahan dan keseimbangan (harmoni), hidup bermasyarakat,
berguna untuk orang lain;
f. membangun, menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif, efektif
dan menyenangkan.
Analisa di atas dibagai menjadi tiga bagian yaitu:
A. Analisis kondisi Satuan Pendidikan
B. Analisis Lingkungan dan masyarakat
C. Analisis Standar Pendidikan Nasional

6
A. ANALISIS KONTEKS
ANALISIS KONDISI SATUAN PENDIDIKAN
SD NEGERI DEPOK BARU 5 DEPOK
Kesiapan dan
No Komponen Kondisi Ideal Kekuatan Kelemahan
Tindak Lanjut
1 Peserta didik Nilai rata Nilai input Nilai hanya Melakukan
rata mata peserta didik dari mengukur 3 mapel program
pelajaran 75 SD > 66 saja hasil UAS martikulasi
Motivasi Motivasi eksternal Motivasi eksternal Memberikan
belajar tinggi dari orang tua dari peer group/ motivasi melalui
tinggi teman dalam kegiatan belajar
kelompok rendah bermakna
Peserta didik Mudah Kurangnya Diberikan
dapat memperoleh pengawasan ketika penanaman budi
menyaring informasi melalui anak mencari pekerti dan
informasi IT, ( warung informasi ahlak mulia ,
untuk internet ) dan peningkatan
kebutuhan kegiatan Rohis
belajar
Peserta ddik Sekolah memiliki Penerapannya Seluruh
mematuhi tata reward tidak konsisten masyarakat
tertib sekolah sekolah harus
konsieten
terhadap
peraturan itu.
2 Pendidik BelumSemua Sering dilakukan Belum semua guru Optimalkan
guru telah pelathan KTSP mendapat KKG Sekolah,
mamahami tingkat satuan kesempatan untuk KKG Kota,
KTSP dan Pendidikan mengikuti diklat mengadakan In
mampu KTSP, atau House Training
menerapkan kesulitan , optimalisasi
dalam mendeseminasikan Kepengawasan
kegiatan pengetahuan nya untuk KTSP
KBM kepada rekan
rekan yang lain

7
TidakSemua Tersedianya PC mempunyai Mengadakan
guru (Personal komputer PC tapi pelatihan
menguasai Komputer) tidak dapat penggunaan
dan dapat menggunakannya Komputer,
menggunakan terutama MS.
teknologi Word dan Excel
Semua guru warung Internet di Tidak semua guru Optimalisasikan
mempunyai mana mana membuat sendiri KKG sekolah,
perangkat perangkat tutor sebaya
pembelajaran pembelajarannya,
yang tapi hanya
menunjang mengcopy paste.
KBM-nya
Semua guru Sudah mengikuti Masih banyak Kepala sekolah
melakukan pelatihan KTSP guru yang melakukan
inovasi dalam khususnya bertahan pada supervisi
pembelajaran pembuatan model akademik dan
khususnya perangkat pembelajaran memberikan
mengembang pembelajaran ) konvensional reward kepada
kan model guru yang
model melakukan
pembelajaran inovasi
pembelajaran.
Guru Telah Guru telah Mengadakan
memberikan mendapatkan mengetahui teori pelatihan QT
reward / pelatihan, model motivasi dan QL
penguatan pembelajaran dan Tidak semua guru
pada siswa sosialisai di KKG mau memberikan
yang pujian dan reward
menunjukkan bagi peserta didik
kemajuannya

Guru Semua guru Jumlah guru tidak Dinas


mengajar mendapat 24 sesuai dengan pendidikan
sesuai dengan jp/Lebih per jumlah Guru Melakukan
Kelas yang minggu untuk Kelas mengajar pemerataan

8
diampunya. mengajar sehingga terpaksa guru
pada`Kelas/ Gru mengajr tidak
Mapel yang sesuai
diampunya kwalifikasinya
3 Tenaga Jumlah Ada sejumlah Jumlah tenaga Perbandingan
Kependidikan tenaga tenaga kependdiikan antara tenaga
kependidikan kependidikan tidak sesuai kependidikan
Tata Usaha yang sesuai dengan jumlah dengan beban
belum dengan bidang beban pekerjaan kerja (pelayanan
memadai kerjanya terhadap peserta
sesuai dengan didik memadai )
rombel /
jumlah siswa Tidak semua Memberikan
Kualifikasi tenaga beasiswa atau
akademik kependidikan kemudahan
minimal S1 termotivasi untuk
meningkatkan mendapatkan
kualifikasi penddikan di
akdemiknya Perguruan
Tinggi
Tidak trampil Dilakukan
Mampu menggunakan pelatihan
menggunakan Komputer PC dan penggunaan
TIK printer komputer
terutama
Microsoft
Office

4 Sarana Keberadaan Hampir semua Sarana prasarana Supervisi


Prasarana sarana sarana prasarana tidak pemanfaatan
prasarana tersedia untuk termanfaatkan sarana untuk
memadai menunjang KBM secara optimal warga sekolah
Sekolah
mempunyai Jumlah petugas Memberdayakan
Sarana petugas`perawatan tidak mencukupi petugas`yang
prasarana sarana / prasarana sudah ada
terjaga

9
perawatan /
kebersihanny
a.
5 Pembiaya biaya Sekolah mendapat Pengalokasian Transparansi
an investasi, bantuan dana rutin dana tidak pembiayaan
biaya operasi, dan dana BOS proporsional atau
biaya kurang tepat
personal. sasaran
Sumber-
sumber dana
pembiayaan
6 Program Adanya Guru membuat Program tidak Pengalokasian
Program program semua program sesuai dengan dana yang tepat
pembelajaran, biaya yang
remidial dan tersedia
pengayaan
terlaksana
dengan
kebutuhan
dan potensi
sekolah

10
B. ANALISIS KONTEKS
ANALISIS KONDISI MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN

KESIAPAN DAN
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL PELUANG TANTANGAN TINDAK
LANJUT

1 Komite Pengambilan Terbentuknya Belum Komite Sekolah


Sekolah keputusan kepengurusan memberikan perlu
dibidang non Komite Sekolah kontribusi memahami
akademik secara optimal peran dan
melalui rapat fungsinya
yang dihadiri
KS
Memutuskan Diadakan
Sekolah
pedoman Adanya forum
belum
struktur sosialisasi kepada silaturrahmi
memahami
organisasi dan para anggota secara berkala
secara detail
biaya komite tentang untuk
tentang peran
operasional program-program membentuk
serta komite
sekolah. sekolah kepengurusan
sekolah
dan
sehingga
mensosialisasi
kurang adanya
Memberikan Terbentuknya progam-
keterlibatan
masukan kepengurusan progamnya.
komite
tentang tata Dewan
sekolah
tertib sekolah, Pendidikan Kota

minimal Depok

a. tata tertib Memberikan


pendidik kebijakan dalam
dan tenaga upaya
kependidik meningkatkan
an dan profesionalisme
peserta

11
didik guru.
b. penggunaan
dan
pemelihara
an sarpras.

2 Dewan Bersama Memfasilitasi Belum Membuka


Pendidikan Kepsek pihak sekolah memberikan forum
melakukan untuk kontribusi silaturrahmi se
pemantauan mendapatkan secara
cara berkala
untuk menilai berbagai program
Optimal dan sekaligus
efisiensi,efekti pendanaan
penjelasan
fitas, dan pendidikan dalam
tentang tugas
akuntabilitas penyusunan
dan peran serta
sekolah. silabus
di sekolah
Menerima
laporan
pertanggungja
waban
pelaksanaan
pengelolaan
pendidikan.
Dinas
Memantau Kurang
Mampu pendidikan
Dinas danmengevalu sinkronnya
3 menampung harus menjalin
Pendidikan asi pelaksanan kebijakan
aspirasi guru hubungan (
KTSP. dinas
dalam komunikasi)
pendidikan
perencanaan, secara intensif
dengan
pelaksanaan dan dengan pihak
kebutuhan di
penilaian sekolah
lapangan.
pembelajaran sehingga
mengetahui
kebutuhan
Tidak semua

12
usulan pihak dilapangan
sekolah berdasarkan
terealisasi tugas dan
Melakukan fungsinya
Sasaran
koordinasi dan
(KKG) peserta KKG Sekolah wajib
supervisi
selalu berganti mengirimkan
terhadap mampu
sehingga utusan tetap
pengembangan menampung
terhambatnya dalam
KTSP. aspirasi guru
progam yang pertemuan rutin
dalam upaya
berkesinambu untuk satu
meningkatkan
putaran
kesejahteraan ngan.
Sebagai ( KKG)
Kegiatan
fasilitator
4 Asosiasi belum Perlu adanya
dalam ( PGRI )
Profesi terprogram pembenahan
penyusunan Terdapat aneka
dengan baik. program
PGRI Silabus. ragam budaya dan
organisasi
etnik di sekitar ( PGRI )
Salah satu Depok. ( PGRI )
Keterbatasan
wadah asosiasi
SDA Perlunya
profesi guru
menuntut mencetak SDM
yang mampu
optimalisasi yang handal
menampung
SDM
aspirasi guru
dalam upaya
meningkatkan
kesejahteraan (
PGRI )

Beragamnya
Keragaman Budaya lokal
Sumber daya etnik
5 perlu digali dan
alam dan dan memungkinka
karakteristik dilestarikan
Sosial nterpinggirka
Budaya lingkungan nnya budaya

13
sosial budaya lokal.
masyarakat
Kurangnya
setempat,
filterisasi
kesetaraan Perlu
dalam
gender, ditanamkan
menghadapi
penghayatan rasa cinta
globalisasi
apresiasi terhadap
budaya asing.
kepada budaya budaya local
setempat melalui
sebelum kegiatan
mempelajari pengembangan
kebudayaan diri
bangsa lain

14
C.ANALISIS KONTEKS
IDENTIFIKASI STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

KOMPONEN KONDISI SATUAN UPAYA


NO INDIKATOR
DAN ASPEK PENDIDIKAN PENCAPAIAN

1 Standar Isi Kerangka Dasar Materi Agama kurang Materi disusun


dan struktur aplikatif, terlalu teoritis dengan perbandingan
kurikulum 20 % teori dan 80%
Untuk pelajaran IPS dan IPA
a) Kelompok mata praktek
terpadu guru belum menguasai
pelajaran
sepenuhnya materi pelajaran
yang diampu

b) Struktur Belum ada acuan materi untuk


Perlu dilaksanakan
Kurikulum pengembangan diri terprogram
KKG sekolah/IHT,
,BP/BK
team teaching,

Dibatasi hanya pada


KTSP Pada umumnya warga sekolah materi yang sesuai
belum mamahami sepenuhnya dengan daerah
tentang KTSP masing masing

Pada umunya sekolah belum Perlu dibuatkan


mempunyai tim pengembang acuan materi untuk
kurikulum Sekolah pengembangan diri

Kalender Pendidikan BP dan BK


Pada umumnya sekolah hanya
mengikuti kalender pendidikan
yang dikeluarkan oleh Dinas
Pengawas dan Dinas
Pendidikan Nasional
SK Satuan Pendidikan membina

pendidikan Belum efektifnya Tim dan mensupervisi


Pengembang KTSP Sekolah serta mengevaluasi
kinerja kepala
Pada umumnya guru belum
sekolah khususnya
memahami Standar
tentang KTSP.
SKL kelompok Kelululusan Kelompok Mapel
mapel dan SKL dan SKL Mapel
mapel

15
Sekolah perlu
membentuk Tim
Pengembang
Kurikulum Sekolah

Sekolah perlu
menyusun kalender
pendidikandisesuaika
n dengan keperluan
sekolah , berdasarkan
kalender pendidikan
yang dikeluarkan
oleh pusat

Diberikan Tupoksi
yang jelas pada Tim
Pengembang
Kurikulum sekolah
dan disediakan
fasilitas` yang
memadai

Setiap guru di
berikan Buku SKL
mapel sesuai dengan
mata pelajaran yang
diampunya

2 Standar proses Penyiapan Perangkat Masih banyak guru yang Diadakannya


pembelajara belum memahami dan mampu sosialisasi melalui
mengaplikasikan Si menjadi pelatihan untuk
Silabus dan RPP yang sesuai menyusun silabus
dengan kebutuhan sekolah dan RPP dan
memberikan fasilitas
Guru masih menggunakan
yang dbutuhkan (
contoh silabus dan RPP yang
perangkat
dibuat oleh BSNP tanpa
administrasi guru )
merevisi guna menyesuaikan
dengan kondisi sekolah ( copy Perlu adanya

16
paste ) pengawasan secara
berkesinambungan
Pada umumnya guru
dari atasan dalam
melaksanakan KBM tidak
bentuk supervisi.
sesuai dengan RPP yang telah
dibuat Diberikan sosialisasi
teknik penilaian
Pada umumnya guru belum
pembelajaran
mampu memelaksanakan
Pelaksanaan proses berbasis kelas
penilaian pembelajaran afektif
pembelajaran
dan psikomotor dan belum Adanya penjadwalan
menggunakan rubrik penilaian dan pelaksanaan

Penilaian Hasil bervariasi supervisi, evaluasi ,

belajar pelaporan dan tindak


Tidak optimalnya proses
lanjut yang
pemantauan supervisi,
disepakati antara
Pengawasan proses evaluasi, pelaporan dan tindak
kepala sekloah dan
pembelajaran lanjut.
guru yang
berkesinambungan.

3 Standar Perangkat penilaian Masih minimnya pemahaman Diberikan sosialisasi


Penilaian guru mengenai perangkat tentang perangkat
penilaian yang dapat penilaian yang
digunakan untuk menilai hasil digunakan untuk
Pelaksanaan belajar siswa menilai hasil belajar
Penilaian siswa
Umumnya guru hanya
melakukan penilaian kognitif Diberikan sosialisasi
saja, belum melakukan dan contoh rubrik
penilaian afektif dan penilaian afektif dan
psikomotor psikomotor atau

Hasil penilaian penilaian diri.


Belum maksimalnya
pemahaman guru menganai Menganalisa hasil
penilaian hasil pembelajaran penilaian dan alat
penilaian secara
optimal

Perlu adanya

17
Pengawasan Proses Pengawasan proses penilaian pengarahan dari tim
penilaian belum dilaksanakan secara pengembang
optimal kurikulum maupun
kepala sekolah agar
pengawasan proses
berjalan dengan
optimal.

18

Anda mungkin juga menyukai