Anda di halaman 1dari 55

KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Karakteristik SD Inpres Kayawu


Penyusunan kurikulum operasional SD Inpres Kayawu disesuaikan dengan
kekhasan, kondisi, dan pontensi daerah dengan menyelaraskan kondisi dan
karakteristik peserta didik dalam satuan pendidikan. Dalam pengembangannya,
kurikulum operasional sekolah akan mengacu pada capaian pembelajaran yang telah
disusun oleh pusat dan diterjemahkan dalam alur tujuan pembelajaran yang
dikonkretkan dalam proses pembelajaran.
Penyusunan dan pengembangan kurikulum operasional di SD Inpres Kayawu
berfokus kepada pemenuhan kebutuhan peserta didik dengan mengembangkan
kompetensi peserta didik dalam perubahan kehidupan abad ke-21 yang memuat ciri
khas dan potensi lokal Satuan Pendidikan yang muaranya menjadikan peserta didik
memiliki Profil Pelajar Pancasila yang memiliki enam dimensi, yakni: beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, bergotong royong,
bernalar kritis, kreatif, mandiri, dan berkebhinekaan global.

1. Kondisi Peserta Didik


a. Kemampuan Kognitif
1) Peserta Didik Baru (Kelas I = 1 9 anak)
No Kondisi Anak Jumlah Keterangan
I. Kemampuan Membaca
1 Belum mengenal huruf -
2 Sudah bisa membaca kata, kurang lancar 12
3 Sudah bisa membaca kata dengan lancar 6
4 Sudah bisa membaca kalimat sederhana 1
Jumlah 19
II. Kemampuan Menulis
1 Belum bisa menulis huruf -
2 Sudah bisa menulis huruf 10
3 Sudah bisa menulis kata 6
4 Sudah bisa menulis kalimat sederhana 3
Jumlah 19
III. Kemampuan Berhitung
1 Belum bisa menulis angka -
2 Sudah bisa menulis beberapa angka 4
3 Sudah lancar dan benar menulis angka 10
4 Sudah bisa menghitung angka sederhana 5
Jumlah 19

2) Kelas II – VI
Rata-Rata Rapor Siswa
NO KELAS Semester 1 Semeseter 2 JML
< 75 ≥ 75 < 75 ≥ 75
1. II 17 17 17
2. III 17 17 17
3. IV 18 18 18

1
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN

4. V 11 11 11
5. VI 20 20 20
Jumlah 83 83 83

Berdasarkan data keadaan kognitif peserta didik di atas, secara umum peserta
didik SD Inpres Kayawuberada dalam keadaan menengah atau standar. Dalam hal
kognitif, peserta didik sangat memungkinkan dikembangkan kompetensinya. Namun
di pihak lain, dari data tersebut diketahui bahwa kemampuan anak tenyata tidak
sama, ada yang belum bisa membaca, menulis, dan berhitung dan ada yang sudah
lancar (kelas I), serta ada yang memiliki kemampuan di bawah dan di atas rata-rata/
standar. Hal itu menunjukkan bahwa kemampuan setiap anak memiliki karakteristik
atau perbedaan yang perlu diperlakukan/didampingi secara berbeda pula.

b. Prestasi/Kemampuan/Bakat Lain yang Dimiliki Peserta Didik


Kelas
No Bidang Ket.
I II III IV V VI
1. Bahasa
a. Pidato - - 2 3 1 1
b. Puisi - 1 4 2 2 -
c. Pantun - - 1 5 - -
d. Karya tulis - - 1 - - -
2. MIPA
a. Matematika - - 17 18 1 1
b. IPA - - - 5 1 1
3. Seni
a. Tari maengket - 2 - 18 9 15
b. Tari kreasi baru - - 5 4 - 1
c. Tari kawasaran 3 5 8 14 7 11
d. Rupa
e. Suara
f. Musik
g. Peran
4. Olahraga

2
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN

KELAS KET.
NO BIDANG
I II III IV V VI
a. Atletik - - - 18 2 1
b. Pencak Silat - - - 10 1 1
c. Volly Bal - - - 17 1` 8
d. Sepak Bola - - - 9 3 8
e. Karate - - - 18 3 -

Dari data prestasi atau bakat lain yang dimiliki peserta didik di atas, kita bisa
melihat bahwa bakat atau kemampuan anak berbeda-beda dan masih terbatas
sehingga perlu pendampingan dalam pengembangannya. Maka sekolah perlu
memfasilitasi dengan kegiatan-kegiatan intrakurikuler maupun ekstrakurikuler
yang serius dan terkontrol serta sesuai bakat dan minat peserta didik.

c. Data Agama Peserta Didik


NO Agama Kelas
JUM LAH
I II III IV V VI
1 Islam - - - - - - -
2 Kristen 19 17 17 18 11 20 102
3 Katolik - - - - - - -
4 Lainnya - - - - - - -
JUMLAH 19 17 17 18 11 20 102

SD Inpres Kayawumerupakan sekolah swasta yang berciri khas agama Kristen


Protestan, dari data di atas kita bisa melihat semua peserta didik memiliki
agama yang sama. Hal ini akan mempermudah dalam pemilihan muatan
pelajaran Agama dan Budi Pekerti yang perlu ditanamkan dan dikembangkan
dalam diri peserta didik.
2. Kondisi Orang tua/Wali
a. Pekerjaan
1) Pekerjaan Ayah
Kelas
NO Pekerjaan JUMLAH
I II III IV V VI
1 PNS/ASN 4 1 3 2 2 2 14
2 Buruh - - - 13 - 1 14
3 Pedagang - - - - 1 2 3
4 Wiraswasta - - 6 - - 1 7
5 Karyawan Swasta 4 6 5 3 - 1 19
6 BUMN 1 - 2 - - - 3
7 Lainnya 10 10 1 - 8 13 42
JUMLAH 19 17 17 18 11 20 102

3
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN

2) Pekerjaan Ibu
Kelas
NO Pekerjaan JUMLAH
I II III IV V VI
1 PNS/ASN 4 - 4 1 1 2 12
2 Buruh - - - - 1 - 1
3 Pedagang - - 4 - 1 - 5
4 Wiraswasta - - 3 - - - 3
5 Karyawan Swasta - 1 1 - 1 1 4
6 Ibu Rumah Tangga 15 16 5 - 7 15 58
7 BUMN - - - - - - -
8 Lainnya - - - 17 - 2 19
JUMLAH 19 17 17 18 11 20 102

b. Pendidikan Orang Tua


Pendidikan Orang Tua
NO KETERANGAN
Terakhir Ayah Ibu
1 SD - -
2 SMP - -
3 SMA/K 77 80
4 Diploma 2 1
5 S1 22 20
6 S2 1 1
7 Tidak Tahu
JUMLAH 102 102

Dari segi pekerjaan dan pendidikan, orang tua peserta didik SD Inpres
Kayawujuga beragam. Namun secara rata-rata, pendidikan mereka mayoritas
SMA/K dan SI dan pekerjaan orang tua (ayah)sebagai lainya dan karyawan
swasta dan (ibu) sebagai ibu rumah tangga dan lainya. Maka pola penyampaian
informasi dan penanganan sosioemosinya juga harus menyesuaikan situasi dan
kondisi mereka.
3. Sosiobudaya dan Keadaan Lingkungan Sekolah
SD Inpres Kayawuyang terletak di Jalan Raya Tomohon Tanawangko,
Lingkungan 05, keluarahan Tomohon Dua, Kecamatan Tomohon Utara, Kota
Tomohon. SD Inpres Kayawuberdiri tahun 1964. Sekolah ini berada di sisi jalan
raya Tomohon Tanawangko, TK Eben Haezar, Gereja Eben Haezer
Tomohon,Kantor Kelurahan Tomohon Dua dan perumahan warga. Halaman
sekolah yang luas memudahkan guru dan siswa dalam melakukan pembelajaran,
olahraga, upacara sekolah, intrakulikuler, maupun ekstrakulikuler. Sarana atau
tempat olahraga yang dimiliki sekolah, dan fasilitas keagamaan yang cukup dekat
dan terjangkau menjadi salah satu kekuatan pendukung dalam proses
pembelajaran.
Sekolah ini terletak didaerah Kawasan industri rumah panggung dengan latar
belakang peserta didik berada pada tingkat ekonomi menengah

4
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN

ke bawah karena kebanyakan wali siswa bekerja sebagai petani dan buruh
bangunan. Namun demikian, sekolah memiliki sarana prasarana yang cukup
memadai dalam mendukung proses pembelajaran baik intrakurikuler maupun
ekstrakurikuler. Latar belakang sebagai sekolah sawasta yang mayoritas peserta
didik beragama Kristen Protestan juga menjadi salah satu faktor pendukung dan
kemudahan dalam proses pembelajaran atau pendampingan anak utamanya dalam
pengembangan iman dan ketakwaan peserta didik.
Secara sosial budaya, peserta didik memiliki latar belakang yang sama budaya,
yang disebabkan dari sebagian besar orang tua merupakan, buruh harian lepas,
petani, dan lainnya yang budayanya sama. Selain itu, minat bakat peserta didik
juga sangat beragam. Berdasarkan latar belakang tersebut maka pembelajaran
dengan paradigma baru yang mengedepankan Profil Pelajar Pancasila menjadi
solusi terbaik jika diimplementasikan secara utuh di SD Inpres Kayawu. Harapan
kami, motto BERTUMBUH DAN BERBUAH DALAM KETELADANAN (moto
sekolah GMIM) dapat dikembangkan dengan baik. Maka dalam penyusunan
Kurikulum Operasional, karakteristik peserta didik, orang tua siswa, dan keadaan
sosiobudaya yang berbeda-beda, dengan segala latar belakangnya menjadi satu
pertimbangan utama agar menjadi pendidikan yang berkeadilan dalam
kebhinekaan.
Makanan tradisional yang masih bertahan di wilayah kecamatan Tomohon Utara
adalah Tinutuan(bubur Manado),nasi jahe,ikan tinorasak,kue cucur dan beberapa
makanan tradisional lainnya yang masih dijajakan di pasar-pasar tradisional.
Sedangkan dari dunia “seni”, yang masih cukup “ngetrend”tarian kabasaran,tarian
maengket,kolintang dan mahzani sehingga hampir di semua kelurahan memiliki
kelompok ini.
Kegotong royongan di daerah Tomohon masih cukup terasa, apalagi jika dalam
hal kesusahan. Tradisi mapalus dan tradisi lain juga masih berlaku.
Tujuan akhir capaian pembelajaran yang terintegrasi dengan Profil Pelajar
Pancasila secara umum adalah untuk membentuk karakter peserta didik yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia,
berkebhinekaan global, mandiri, bernalar kritis, bergotong royong, dan kreatif
dengan mengakomodasi keragaman tersebut.

4. Pendidik dan Tenaga Kependidikan


N
NAMA PENDIDIKAN KEMAMPUAN LAIN KET
O
1 2 3 4 5
1 Alex.J.Kapoh, S.Pd S1 Kepemimpinan,
Kepramukaan
2 Ribka.M.Tamboto, S.Pd.K S 1 Kerohanian,Keterampilan
3 Vittanova.H.E.Runtu, S.Pd S 1 Keterampilan, Seni Musik
4 Anny Walewangko, S.Pd S1 Kepramukaan,Olah raga

5
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN

5 Jein.Y.Runtu, S.Pd S1 Keterampilan,Seni musik


6 Meike Motulo, S.Pd S1 Kepramukaan
7 Arlene.M.Mongi, S.Pd S1 Keterampilan,Seni musik
8 Nova.E.Tamboto, S.Pd S1 Olah Raga, Kepramukaan
9 Stonce Kapoh, S.Pd S1 IT,Kerohanian
10 Verra.S.Makal,SE SI IT,Kesenian
11 Carla.J.Wenur,S.Pd SI Olah rga,PBB
12 Enjelina.P.J.Motoh,S.Pd SI Olah rga,PBB

5. Sarana dan Prasarana


ADA/
NO SARPRAS KEADAAN
TDK
1 Gedung dan Bangunan
a. Ruang Kelas dan Meubelair ADA Cukup representatif
b. Kamar Mandi/Toilet ADA Cukup representatif
c. UKS ADA Cukup representatif
d. Perpustakaan ADA Cukup ,perlu pembenahan
e. Lapangan Olahraga ADA Cukup ,perlu pembenahan
2 Sarana Pembelajaran
a. Alat/Media Pembelajaran ADA Cukup
b. Buku-buku Penunjang/ ADA Cukup
Perpustakaan.
c. Sarana IT ADA Cukup,perlu penambahan
d. Perangkat Ekstrakurikuler ADA Cukup, perlu pembenahan
e. Alat-alat Olahraga ADA Cukup, perlu pengembangan

Dengan melihat data tersebut di atas, SD Inpres Kayawumemiliki keunggulan


dari kualitas guru dan PTK yang memiliki kemampuan lebih pada bidang lain,
yang bisa mendukung PBM atau tercapainya Profil Pelajar Pancasila. Namun
karena semua masih perlu pembenahan,penambahan dan pengembangan maka ke
depan harus diadakan strategi untuk “pemanfaatannya”. Dari realita yang ada ini,
semoga bisa menggali dan mengembangkan SDM (Sumber Daya Manusia, siswa
dan guru) dan SDS (Sumber Daya Sarana) untuk mengoptimalkan dan
memaksimalkan PBM demi terwujudnya Profil Pelajar Pancasila.

B. Landasan Pengembangan Kurikulum


1. Landasan Yuridis
Landasan yuridis dalam penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan
mengacu pada Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional sebagai arah tujuan
pendidikan sekolah. Dan dikembangkan berdasarkan pada:
a. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

6
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN

b. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar


Nasional Pendidikan ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor
87,tambahan Lembaran Negara RI Nomor 6676) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2022 tentang perubahan atas
peraturan pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentan Standar Nasional Pendidikan
(Lembaran Negara RI Tahun 2022 Nomor 14,Tambahan Lembaran Negara RI
Nomor 6762);
c. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun
2018 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pemerintah dan Penilaian Hasil Belajar
oleh Satuan Pendidikan;
d. Permendikbud Ristek No 5 Tahun 2022 tentang SKL pada
Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar dan jenjang Pendidikan
Menengah.
e. Permendikbud Ristek No 7 Tahun 2022 tentang Standar Isi
Pendidikan Anak usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar dan jenjang Pendidikan
Menengah.
f. Permendikbud Ristek No 9 Tahun 2022 tentang Evaluasi Sistem
Pendidikan Oleh Pemerintah Pusat dan Daerah Terhadap Pendidikan Anak usia
Dini, Jenjang Pendidikan Dasar dan jenjang Pendidikan Menengah.
g. Permendikbud Ristek No 16 Tahun 2022 tentang Standar Proses
pada Pendidikan Anak usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar dan jenjang
Pendidikan Menengah.
h. Peraturan Menteri Pendidikan,Kebudayaan,Riset,dan Teknologi
Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2022 tentang Standar Penilaian Pendidikan
pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar,dan Jenjang
Pendidikan Menengah;
i. Peraturan Kemendikbud Ristek RI No 56 /M/2022 sebagaimana
telah diubah dengan Kepmendikbud Ristek RI No 262/M/2022 tentang Pedoman
Penerapan Kurikulum dalam rangka pemulihan pembelajaran;
j. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 16 Tahun 2022 tentang Standar Proses PAUD, TK, SD, SMP, SMA,
SMK sederajat;
k. Keputusan Mendikbudristek Republik Indonesia No.
033/KR/H/2022 Tahun 2022 Capaian Pembelajaran PAUD-SD-SMP-SMA-
SMK-SLB pada Sekolah Penggerak merupakan kurikulum baru yang sedang
dilaksanakan secara terbatas di sekolah penggerak.
l. Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum dan Asesmen
Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor
033/H/KR/2022 tentang Capaian pembelajaran pada Pendidikan anak usia dini,
jenjang Pendidikan dasar,dan jenjang Pendidikan menengah pada kurikulum
merdeka;
m. Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum dan Asesmen
Pendidikan Kementerian Pendidikan,Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor
009/H/KR/2022 tentang Dimensi, Elemen, dan Subelemen, Profil Pelajar
Pancasila pada Kurikulum Merdeka.

7
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN

n. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi


Jawa Tengah Nomor : 423.5/04678 tentang Pedoman Kurikulum muatan lokal
Bahasa Jawa Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah di Provinsi Jawa Tengah.
o. Hasil rapat Tim Pengembang Kurikulum, Kepala Sekolah dan
Komite SD Inpres Kayawupada tanggal 9 Juli 2022 tentang Kurikulum
Koorwilcam Dindikbud Kemangkon kabupaten Purbalingga tahun pelajaran
2023/2024.

2. Landasan Filosofis
Pancasila merupakan landasan utama pengembangan kurikulum operasional .
Pendidikan harus berkiblat pada filsafat pancasila sebagai pandangan hidup
bangsa. Untuk itu seluruh upaya yang dilakukan melalui pendidikan harus
mampu memberikan arah secara pasti menuju terwujudnya manusia pancasila
sebagai karakteristik bangsa Indonesia, sehingga muara dari kurikulum
operasional ini adalah terbentuknya peserta didik yang menerapkan Profil Pelajar
Pancasila yang memiliki ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia; Berkebhinekaan global, berjiwa gotong royong, mandiri,
bernalar kritis dan kreatif.

3. Landasan Sosiologis
Landasan filosofis sebagai dasar penyusunan kurikulum operasional di satuan
pendidikan Sekolah Dasar SD Inpres Kayawuadalah dengan mempertimbangkan
budaya bangsa sebagai akar penopang pendidikan yang akan tumbuh membentuk
pendidikan berkelanjutan. Generasi penerus tetaplah menjadi generasi penjaga
kelestarian budaya namun peka terhadap perkembangan zaman. Pengalaman
belajar menjadi poin utama dalam menguasai kompetensi. Peserta didik
merupakan pewaris budaya bangsa yang kreatif, mandiri dan inovatif. Proses
pendidikan sebagai suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta didik
untuk mengembangkan potensi dirinya sehingga dapat memiliki kecakapan hidup
yang sesuai minat bakat yang mengembangkan kecerdasan spiritual, intelektual,
dan kinestetik.
Berdasarkan landasan tersebut, Sekolah dengan kekuatan, kemampuan dan
keinginan untuk selalu ingin berkembang, berharap akan menjawab tantangan
pendidikan dalam memfasilitasi suatu suasana belajar penuh aktivitas, berkarya
dan menyenangkan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang
lebih baik dari masa lalu dengan membentuk peserta didik sebagai agen Profil
Pelajar Pancasila yang memiliki kemampuan intelektual, kemampuan
berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun
kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik (experimentalism and social
reconstructivism).

C. Konsep Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP)


Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (UU
Sisdiknas/2003). Pemerintah pusat menetapkan kerangka dasar dan struktur

8
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN

kurikulum yang menjadi acuan untuk pengembangan kurikulum operasional


satuan pendidikan. Kurikulum operasional di satuan pendidikan memuat seluruh
rencana proses belajar yang diselenggarakan di satuan pendidikan, sebagai
pedoman seluruh penyelenggaraan pembelajaran. Untuk menjadikannya
bermakna, kurikulum operasional satuan pendidikan dikembangkan sesuai
dengan konteks dan kebutuhan peserta didik dan satuan pendidikan.
Komponen dalam kurikulum operasional ini disusun untuk membantu proses
berpikir dan mengembangkan satuan pendidikan. Dalam pengembang-annya,
dokumen ini juga merupakan hasil refleksi semua unsur pendidik di satuan
pendidikan yang kemudian ditinjau secara berkala guna disesuaikan dengan
dinamika perubahan dan kebutuhan peserta didik.
Peningkatan kualitas pendidikan dilakukan melalui hal yang paling fundamental
yaitu kurikulum. Maka terbentuklah Kurikulum Sekolah Penggerak. Dalam
pelaksanaan kurikulum ini ada pembagian kewenangan antara pemerintah pusat
dan satuan pendidikan. Peningkatan kualitas pendidikan dilaksanakan dengan
memperhatikan kebutuhan peserta didik (berorientasi pada siswa dengan segala
keunikannya), utuh, menyenangkan atau merdeka belajar, dilakukan
pembelajaran dengan paradigma baru dengan berbagai implentasinya sehingga
akan “tercipta peserta didik/ generasi” Profil Pelajar Pancasila.
Profil Pelajar Pancasila memiliki enam kompetensi yang dirumuskan sebagai
dimensi kunci. Keenamnya saling berkaitan dan menguatkan sehingga upaya
mewujudkan Profil Pelajar Pancasila yang utuh membutuhkan berkembangnya
keenam dimensi tersebut secara bersamaan, tidak parsial. Keenam kompetensi
atau dimensi kunci dalam Profil Pelajar Pancasila tersebut adalah: beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, gotong royong,
mandiri, bernalar kritis, kreatif, dan berkebhinekaan global.

D. Prinsip Pengembangan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP)


Prinsip pengembangan kurikulum operasional di satuan pendidikan adalah:
4. Berpusat pada peserta didik,
yaitu pembelajaran harus memenuhi keragaman potensi, kebutuhan
perkembangan dan tahapan belajar, serta kepentingan peserta didik. Profil Pelajar
Pancasila selalu menjadi rujukan pada semua tahapan dalam penyusunan
kurikulum operasional sekolah.
5. Kontekstual,
menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan,
konteks sosial budaya dan lingkungan, serta dunia kerja dan industri (khusus
SMK), dan menunjukkan karakteristik atau kekhususan peserta didik
berkebutuhan khusus (khusus SLB)
6. Esensial,
yaitu memuat semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan dan
digunakan di satuan pendidikan. Bahasa yang digunakan lugas, ringkas, dan
mudah dipahami
7. Akuntabel,
dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan aktual.

9
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN

8. Melibatkan berbagai pemangku kepentingan.


Pengembangan kurikulum SD Inpres Kayawumelibatkan komite satuan
pendidikan dan berbagai pemangku kepentingan antara lain orang tua, organisasi,
berbagai sentra, serta industri, di bawah koordinasi dan supervisi Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tomohon.

10
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN

BAB II
TUJUAN PENDIDIKAN, VISI, MISI,DAN TUJUAN SEKOLAH

A. Tujuan Pendidikan
Tujuan Pendidikan Nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang: beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Tujuan Pendidikan Dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut.

B. Visi SD INPRES KAYAWU


Visi adalah situasi dan kondisi harapan masa depan yang ingin dicapai. Untuk itu
visi harus berorientasi ke masa depan yang ingin diwujudkan. Adapun Visi SD
Inpres Kayawuadalah sebagai berikut:
“Terwujudnya lulusan yang beriman, berakhlak mulia, berkarakter, mandiri,
kreatif, berilmu dan berbudaya. “
Terwujudnya lulusan yang beriman, berakhlak , berkarakter,
kreatif, berilmu dan berbudaya. “

Adapun indikator ketercapaian dari visi sesuai dengan variabelnya antara lain :
1. Beriman, menumbuhkan Iman dan Takwa dengan kegiatan-kegiatan keagaman.
2. Berakhlak mulia, terwujudnya peserta didik yang memiliki penghayatan dan
pengamalan terhadap ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari.
3. Berkarakter, terwujudnya peserta didik yang memiliki karakter menghormati
antar
sesama, bergotong royong, berkebhinekaan global sebagai bekal hidup
bermasyarakat.
4. Mandiri, terwujudnya peserta didik yang mampu mengaplikasikan hasil studi
baik
yang bersifat teknik maupun pengetahuan akademik yang diperoleh disekolah
dalam tata kehidupan sehari – hari, memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan
melaksanakan tugas dengan sepenuh hati.
5. Kreatif, terwujudnya peserta didik yang memiliki kemampuan memaknai
keadaan yang dinamis dan selalu berubah dengan berbagai tantangan dan
hambatan menjadi sebuah celah dalam mengembangkan diri untuk menemukan
solusi yang tepat, bermanfaat dan sesuai dengan keadaan masa kini dan
mempersiapkan masa depan.
6. Berilmu, terwujudnya peserta didik yang memiliki kognitif, afektif, dan
psikomotorik dan memiliki cara pandang sebagai bangsa Indonesia yang melekat
pada dirinya nilai-nilai luhur Pancasila.
7. Berbudaya, membudayakan disiplin, sopan santun, literasi dan cinta lingkungan
dan
melibatkan diri dalam menjaga lingkungan hidup dalam kehidupan bersosial.

11
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN

12
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN

C. Misi SD INPRES KAYAWU


Dalam upaya mengimplementasikan visi, sekolah menjabarkan,

Misi sekolah sebagai berikut:


1. Membangun lingkungan sekolah untuk menumbuhkan Iman dan Takwa dengan
kegiatan-kegiatan keagaman.
2. Membangun lingkungan sekolah yang membentuk peserta didik memilliki
akhlak
mulia melalui rutinitas keagamaan.
3. Membangun lingkungan sekolah yang membentuk peserta didik memiliki
karakter yang baik dengan mengimplementasikan profil pelajar Pancasila dalam
aktualisasi kehidupan.
4. Meningkatkan kompetensi kognitif, psikomotorik, dan afektif serta melatih dan
mendorong peserta didik untuk mandiri dan berprestasi dengan kompetisi
menghadapi persaingan global.
5. Meningkatkan pembelajaran dan bimbingan secara aktif, efektif,kreatif, dan
menyenangkan sehingga seluruh siswa dapat mengembangkan kreatifitasnya
sesuai dengan bakat dan potensi yang dimiliki dengan optimal.
6. Menumbuhkan kesadaran pada situasi perkembangan global baik di bidang
ilmu pengetahuan dan teknologi, membuka wawasan dunia luar serta mengambil
segi – segi positifnya dan mengimplementasikannya dalam pembelajaran untuk
pengembangan diri peserta didik.
7. Menerapkan budaya hidup bersih dan sehat serta peduli dan empati terhadap
lingkungan sekitar.

D. Tujuan SD INPRES KAYAWU


Tujuan yang diharapkan oleh Sekolah dalam implementasi kurikulum sebagai bentuk
dan cara mewujudkan misi sekolah yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut:
1. Tujuan Jangka Pendek (1 Tahun ke depan)
a. Mengoptimalkan sarana prasana sekolah untuk menunjang
rancangan pembelajaran yang memotivasi keinginan selalu belajar.
b. Melaksanakan progam pembiasaan keagamaan berupa memimpin
ibadah dalam ibadah pagi untuk membentuk peserta didik yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
c. Merancang dan melaksanakan pembelajaran yang mendorong
peserta didik memiliki rasa bangga terhadap potensi daerah.
d. Melaksanakan progam pembiasaan untuk mengasah kemampuan
literasi dan numerasi.
e. Melaksanakan program pembiasaan secara rutin, spontan, dan
keteladanan yang baik di dalam maupun di luar kelas yang dilakukan secara
bertahap.

13
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN

f. Merancang dan melaksanakan program kegiatan untuk melatih


kemandirian dan tanggung jawab siswa pada setiap tugas yang diterima.
g. Merancang dan melaksanakan program PASAR (pameran hasil
karya) untuk mengembangkan kreatifitas siswa dalam penyelesaian masalah
disekitar kehidupan sehari-hari dalam progam P5 (Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila).
h. Melaksanakan program dan pembelajaran HOTS (higher order
thinking skills) untuk memperkuat bernalar kritis dan kreativitas peserta didik,
menekankan kecakapan abad 21 (4C=
critical,creative,collaboration,communication), dan memperkuat Profil Pelajar
Pancasila.
i. Merancang dan melaksanakan program mencari berita terkini untuk
memacu siswa mencari informasi baru secara global di dunia dan
menampilkannya dalam majalah dinding yang menarik sebagai usaha
menyebarkan informasi terkini pada warga sekolah.
j. Menyelenggarakan sistem penilaian dengan sistem digitalisasi untuk
kelas 3,4,5,dan 6
k. Merancang dan melaksanakan program CSWL (cantik sehat
wilayah lingkungan) untuk memupuk budaya hidup bersih dan sehat serta peduli
dan empati terhadap lingkungan.
2. Tujuan Jangka Menengah (2-3 tahun ke depan)
a. Merancang pembelajaran yang sesuai dengan tingkat perbedaan
kemampuan kognitif peserta didik mengarahkan pada keterampilan dan
kecakapan hidup sesuai bakat dan minatnya.
b. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menghafal ayat-
ayat Alkitab.
c. Meningkatkan kecintaan dan kebanggan terhadap potensi daerah.
d. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam literasi dan
numerasi sesuai dengan kemampuan masing-masing.
e. Sekolah mampu membentuk peserta didik yang mandiri dan disiplin
dalam
f. Sekolah mampu melaksanakan dan mengelolah penilaian secara
akuntabel dan valid dengan sistem digitalisasi.
g. Membudayakan gerakan kebersihan sebagian bagian dari iman.
h. Melakukan kerjasama dengan stakeholder daerah atau dunia
industri dan pengusaha untuk merancang program pembelajaran berbasis budaya
lokal.
i. Memotivasi peserta didik untuk menggagas inovasi sederhana
untuk memberikan solusi dalam kehidupannya.
j. Menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler yang optimal dalam
mengembangkan prestasi sesuai bakat dan minta dan potensi peserta didik.
3. Tujuan Jangka Panjang (4 tahun ke depan)
a. Merancang pembelajaran dengan model pembelajaran yang
menjadi ciri khas sekolah.
b. Menghasilkan lulusan yang memiliki mental pembelajar sejati.
c. Membentuk peserta didik yang berakhlak mulia dan selalu peduli
sosial dalam toleransi beragama.

14
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN

d. Menyusun pembelajaran dengan bahan ajar mandiri untuk


meningkatkan kecintaan pada budaya lokal.
e. Menjalin kerjasama dengan pihak luar (sanggar, perguruan tinggi,
dan dunia usaha dan industri) untuk melengkapi program sekolah yang
memfasilitasi berbagai keragaman potensi, minat dan bakat peserta didik.
f. Membudayakan lingkungan belajar dan karakter inovatif cepat
tanggap di lingkungan sekolah.
g. Membangun budaya dan kultur sekolah yang kompetitif yang positif.
h. Menyediakan fasilitas untuk mengembangkan kreativitas, inovasi
dan minat bakat peserta didik.
i. Menciptakan SD Inpres Kayawuyang CSWL (cantik sehat wilaya
lingkungan).
4. Kompetensi Karakteristik Kekhasan Lulusan Sekolah
Sekolah sebagai tempat menempuh ilmu pengetahuan dan pembentukan karakter
generasi bangsa. Profil Pelajar Pancasila diharapkan mampu membentuk sumber
daya manusia yang unggul sebagai pembelajar sepanjang hayat yang memiliki
kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Dalam pencapaian visi, misi dan tujuan sekolah, maka disusun kompetensi
lulusan peserta didik SD Inpres Kayawusebagai alat ukur pencapaian kurikulum
dan target pelaksanaan proses pembelajaran pelaksanaan kurikulum operasional
sekolah.
Adapun kompetensi lulusan mempertimbangkan dimensi sikap, pengetahuan dan
keterampilan secara berimbang sesuai capaian pembelajaran pada setiap fase di
sekolah dasar, membentuk Profil Pelajar Pancasila, dan inovatif, tangguh dan
memiliki kecakapan hidup yang dibutuhkan untuk masa depannya. Berikut
adalah kompetensi lulusan yang ingin dicapai adalah :
a. Memiliki perilaku yang menunjukkan akhlak mulia.
b. Memiliki dan menjunjung nilai harmonisasi keragaman dan gotong
royong.
c. Memiliki pengetahuan dan keterampilan sebagai dasar
mengembangkan kecakapan hidup.
d. Memiliki kemampuan bernalar kritis dan berkomunikasi efektif.
e. Memiliki kreativitas, kemandirian dan inovatif dalam menjawab
tantangan perkembangan zaman.
f. Membentuk individu sebagai pembelajar sepanjang hayat yang
berpikir global dengan tetap menjunjung nilai budaya bangsa.
g. Pada akhir tahun pembelajaran peserta didik diharapkan:
1) menyelesaikan seluruh program pembelajaran,
2) memiliki deskripsi sikap minimal baik sesuai dengan kriteria
yang telah ditetapkan,
3) lulus ujian sekolah,
4) mencapai nilai rata-rata pencapaian minimal sekolah paling rendah
75,
5) ditetapkan rapat pleno dewan guru dan kepala sekolah.

15
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN

E. Strategi Pencapaian Tujuan


1. Mengikutsertakan tenaga Pendidik dalam Bintek Kependidikan.
2. Mengikutsertakan tenaga Pendidik dalam Workshop inovasi pembelajaran.
3. Modeling pengembangan model pembelajaran.
4. Pengembangan kegiatan keagamaan.
5. Mengoptimalkan kompetensi guru melalui kegiatan kelompok kerja guru
(KKG)
6. Menjalin kerja sama dengan stakeholders dan mengoptimalkan SDM
sekolah untuk mengembangkan, melengkapi, dan menambah fasilitas sekolah
dalam rangka memenuhi standar prasarana dan media pembelajaran sekolah.
7. Menumbuhkan minat belajar dengan banyak membaca buku-buku
perpustakaan sekolah.

F. Motto SD INPRES KAYAWU


Motto SD Inpres Kayawuadalah BERTUMBUH DAN BERBUAH DALAM
KETELADANAN, selain berharap agar peserta didik selalu memiliki keaktifan
dalam berbagai bidang dan kegiatan selama di sekolah.
Dari motto tersebut, menggambarkan jika sekolah ingin mendampingi peserta
didik menjadi pribadi yang memiliki sikap peduli,Religius (beriman dan
bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa), mampu beradaptasi mengikuti jaman,
mampu mengembangkan kompetensi/kemampuan dirinya sesuai perkembangan
diri anak dan berani bersaing dengan dunia luar anak, santun dan sopan dalam
tindak dan tutur kata, dan memiliki integritas yang tinggi sebagai karakter diri.

16
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN

BAB III PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN

A. Alur Penyusunan Rancangan Kurikulum Operasional Sekolah


Kurikulum operasional di satuan pendidikan SD Inpres Kayawumerupakan
sebuah bentuk kurikulum operasional untuk melaksanakan Kerangka Dasar dan
Struktur Kurikulum yang telah dibuat oleh pusat, baik capaian pembelajaran,
prinsip pembelajaran dan asesmen serta Profil Pelajar Pancasila. Kurikulum
operasional di sekolah ini merupakan bentuk penyesuaian dari kerangka yang
disusun pusat dengan menyelaraskan potensi daerah, kemampuan sekolah dan
latar belakang peserta didik.
Setelah melakukan evaluasi diri sekolah dan menelaah rapor pendidikan serta
analisa konteks yang berisi karakteristik sekolah: siswa, orang tua, guru, sosio
budaya, sarpras, dan memetakan struktur kurikulum, capaian pembelajaran, profil
pelajar pancasila, nilai-nilai lainnya, alur penyusunan kurikulum operasional
sekolah, secara sederhana dapat digambarkan sebagai berikut:

Pemetaan Mapel, Analisis


Capaian Pembelajaran,
Profil Pelajar Pancasila

Kurikulum Potensi Lokal


Program Sekolah
Operasional Sekolah Kedaerahan

Karakteristik Pemetaan alokasi


Sarana pendukung peserta didik yang waktu dengan
terakomodir kaldik sekolah

Profil siswa yang


sesuai harapan

Gambar 1. Alur Perancangan Kurikulum SD Inpres Kayawu

17
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN

Beberapa langkah kegiatan dalam tahap perencanaan dapat diuraikan dalam


metriks dibawah ini:

No Kegiatan Uraian
1. Menganalisa CP, aspek pendidikan, profil pelajar
pancasila dan kecakapan abad 21
2. Menyusun Tujuan Pembelajaran sesuai ketentuan.
1. Merencanakan 3. Menyusun Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)
Kegiatan 4. Menyusun modul ajar
Intrakurikuler 5. Menganalisa alokasi waktu dan sarpras yang
diperlukan
6. Menyusun model pembelajaran yang akan dipakai
7. Menyusun program asesmen, waktu, bentuk, dan
Jenisnya
1. Menganalisa dan menentukan jenis kegiatan
Kokurikuler/Projek yang akan dilakukan berdasarkan
CP/Tema/Sikon.
2. Merencanakan 2. Menetukan sasaran dan target yang ingin dicapai
Kegiatan 3. Menyusun dan menentukan pembimbing, waktu,
Kokurikuler/Projek sarana dan anggaran yang dibutuhkan (Rencana Kegiatan)
P5 4. Menentukan instrumen alat penilaian/asesmen yang
digunakan.
1. Menganalisa dan menentukan jenis kegiatan
Ekstrakurikuler yang akan dilakukan
3. Merencanakan 2. Menetukan sasaran dan target yang ingin dicapai
Kegiatan 3. Menyusun dan menentukan pembimbing, waktu,
Ekstrakurikuler saranadan anggaran yang dibutuhkan
4. Menentukan instrumen alat penilaian yang
digunakan.
1. Menganalisa dan menentukan jenis kegiatan
Ekstrakurikuler yang akan dilakukan
4. Merencanakan 2. Menetukan sasaran dan target yang ingin dicapai
Kegiatan Lain yang 3. Menyusun dan menentukan pembimbing, waktu,
mendukung saranadan anggaran yang dibutuhkan
4. Menentukan instrumen alat penilaian yang digunakan.
1. Menganalisa dan menentukan jenis kegiatan
Ekstrakurikuler yang akan dilakukan
5. Merencanakan 2. Menetukan sasaran dan target yang ingin dicapai
Kegiatan Budaya 3. Menyusun dan menentukan pembimbing, waktu,
Sekolah saranadan anggaran yang dibutuhkan
4. Menentukan instrumen alat penilaian yang digunakan.

18
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN

Kurikulum operasional di satuan pendidikan disusun mulai dengan menganalisis


mata pelajaran yang akan dimuat dalam kegiatan intrakurikuler dengan sistem
reguler. Kegiatan intrakurikuler ini dikemas sebagai pembelajaran rutin enam hari
efektif setiap minggunya. Hasil analisis mata pelajaran akan dilanjutkan dengan
mengemas pilihan pembelajaran dalam bentuktematik dan atau parsial dengan
mengintegrasikan Profil Pelajar Pancasila di dalamnya, kemudian dikemas dalam
bentuk yang lebih mengerucut dalam rencana pelaksanaan pembelajaran yang
bersifatreflektif.
Dalam menentukan pembelajaran tematik dan parsial. SD Inpres
Kayawumempertimbangkan prinsip pembelajaran, penentuan materi esensial dan
juga pengolaborasian pembelajaran terpadu dengan mengambil tema-tema yang
kontekstual dengan peserta didik, mudah dipahami dan dieksplorasi, dan up-date
dengan perkembangan informasi.

B. Intrakurikuler
Kegiatan Intrakurikuler merupakan kegiatan inti dalam proses pembelajaran.
Kegiatan ini secara umum berupa Proses Pembelajaran yang dilakukan oleh guru
dan peserta didik, baik di dalam maupun di luar kelas. Pembelajaran ini memiliki
tujuan untuk mendampingi peserta didik menguasai Capaian Pembelajaran yang
diisyaratkan pada setiap fase.
Kegiatan Intrakurikuler atau Proses Pembelajaran harus dipersiapkan dengan
baik, maka perlu dirancang (perencanaan), pelaksanaan (proses pembelajaran),
dan dilakukan kegiatan asesmen serta refleksi untuk melihat ketercapaian tujuan
pembelajaran dan kekuatan dan kelamahan dari proses pembelajaran sebagai
dasar untuk menyusun pembelajaran berikutnya.
Dalam hal ini, sekolah mengacu pada konten kurikulum atau Capaian
Pembelajaran yang sudah dikembangkan dan ditetapkan oleh pemerintah pusat.
1. Mata Pelajaran Umum
Mata pelajaran yang dilaksanakan oleh sekolah tahun pelajaran 2023/2024 adalah
Pendidikan Agama Kristen Protestan dan Budi Pekerti sebagai ciri khas sekolah,
Pendidikan Pancasila, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam
dan Sosial (IPAS), Seni, dan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
Untuk mata pelajaran Seni dan Budaya, sekolah mengakomodir Seni Musik, Seni
Rupa, dan Seni Tari.
Pembelajaran untuk mata pelajaran Pendidikan Pancasila, Bahasa Indonesia,
IPAS, Seni dan Budaya, Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Matematika dan
PJOK dilakukan parsial. Rencana pembelajaran tematik dan mata pelajaran
memuat tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian yang
lengkap.
Tujuan pembelajaran dibuat terukur, sehingga dapat terlihat progress dan umpan
balik yang jelas pencapaiannya. Dalam kegiatan inti harus tersirat implentasi

19
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN

model pembelajaran (contohnya: problem based learning, project based learning


dan inquiry based learning dan lainnya) dan strategi pembelajaran yang beragam
untuk mengakomodir perbedaan karakteristik peserta didik. Diharapkan variasi
model pembelajaran bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan peserta didik
dalam menemukan ide yang tiba-tiba muncul, menyampaikan ide dan gagasan,
menemukan solusi, menghasilkan produk dan mengasah kemampuan literasi
serta numerasi peserta didik.
Rencana pembelajaran bersifat reflektif. Kontinuitas pembelajaran dapat terlihat
dengan harapan tidak terjadi gap dan miskonsepsi dari pembelajaran sebelumnya.
Dapat disusun mingguan yang tertuang ke dalam jadwal pembelajaran mingguan,
namun catatan refleksi menjadi tambahan dalam kegiatan pembelajaran
selanjutnya.
Alur pelaksanaan pembelajaran di Sekolah dapat dilihat dalam gambar diagram
alur berikut ini.

Gambar: Alur Pelaksanaan Pembelajaran

2. Mata Pelajaran Bahasa Daerah (Bahasa Tombulu)


Selain mata pelajaran umum, SD Inpres Kayawupun mengakomodir bahasa
daerah sebagai salah satu mata pelajaran wajib. Bahasa Tombulu merupakan
bahasa ibu bagi masyarakat Tomohon. Bahasa Tombulu kadang juga menjadi
bahasa pengantar pembelajaran di kelas-kelas awal Sekolah . Melalui
pembelajaran bahasa daerah diperkenalkan kearifan lokal sebagai landasan
etnopedagogis. Pembelajaran bahasa dan sastra daerah diarahkan untuk
meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa
Daerah dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta
menumbuhkan apresiasi terhadap budaya dan hasil karya sastra daerah.
Desain pembelajaran mata pelajaran Bahasa Daerah diturunkan dari
kompetensi dan Capaian Pembelajaran yang telah disusun oleh tim
pengembang

20
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN

kurikulum Bahasa Daerah Provinsi Sulawesi Utara. Konten dalam Bahasa Daerah
sama halnya dengan Bahasa Indonesia yang terdiri dari 4 elemen kebahasaan,
yaitu membaca, mendengarkan, menulis, dan berbicara yang telah ditetapkan
oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Utara tanggal
17 April 2023.

C. Pengembangan Diri
Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan,
bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan
pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbingoleh konselor, guru, atau
tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan
ekstrakurikuler. Selain itu kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui
pembelajaran kemarsudirinian, rekoleksi/retret, dan kegiatan pelayanan konseling
yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial belajar, dan
pengembangan karir peserta didik.
Penilaian pengembangan diri dilakukan secara kualitatif. Adapun tahapan
kegiatan pengembangan diri dilakukan dengan cara:
1. Identifikasi yang meliputi daya dukung, potensi bakat dan minat
peserta didik dan potensidaerah.
2. Pemetaan untuk :
a. Jenis layanan pengembangan diri
b. Petugas yang melayani
c. Peserta didik yang dilayani
3. Pelaksanaan program:
a. Pelaksanaan ( Orentasi, pemantapan, pengembangan )
b. Monitoring Pelaksanan
c. Penilaian ( terjadwal, terstruktur, kualitatif )
4. Analisis hasil penilaian (berbasis data, proporsional, realistis, valid,
transparan, danakuntabel)

21
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN

5. Pelaporan berupa format deskripsi dalam buku laporan


pengembangan diri. Adapun Kegiatan Pengembangan diri di SD Inpres
Kayawuadalah sebagai berikut:
1. Bimbingan dan Konseling, dilaksanakan oleh guru kelas, berkaitan
dengan bidang tugasnya selaku guru bimbingan dan konseling di kelasnya. Jika
dalam keadaan tertentu bisa dibantu oleh Kepala Sekolah,guru agama atau
psikolog mitra sekolah. Bimbingan ini menyangkut pendampingan pribadi,
sosial,dan karier peserta didik terutama yang berkaitan dengan kesulitan belajar
atau bakat minat peserta didik.
2. Pendampingan Rohani (Retret), dilakukan untuk menanamkan nilai-
nilai ketakwaan, kejujuran, rendah hati, keimanan, daya juang, dan lain-lain serta
mendampingi perkembangan ketakwaan peserta didik agar selalu menjalin relasi
dengan Tuhan Yang Maha Esa dalam hidupnya dan senantiasa memperjuangkan
nilai-nilai kebenaran, keadilan, serta nilai- nilai positif lainnya dalam hidup
mereka.
3. Kegiatan Ekstrakurikuler (dijelaskan di bagian tersendiri)
D. Kokurikuler atau Tugas Projek
Tugas projek sebenarnya termasuk kegiatan intrakurikuler karena dalam struktur
kurikulum sekolah dasar mendapat alokasi waktu 20% - 30% dari jam pelajaran
reguler. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang berbasis masalah (Problem Based
Learning), berbasis projek (Project Based Learning), untuk menguatkan
penanaman nilai- nailai Pancasila atau Profil Pelajar Pancasila pada peserta didik.
Kegiatan projek akan kami sesuaikan dengan tema atau materi yang sedang
dipelajari sehingga dengan melakukan kegiatan projek pemahaman anak semakin
kuat, dapat menghubungkan dengan ilmu yang lain (metakognitif), dan dapat
menguatkan profil pelajar pancasila pada peserta didik serta mendekatkan peserta
didik dengan kehidupan nyata sehari-hari (kontekstual).
Tema yang kami kembangkan dari Pembelajaran Projek ini, sementara mengacu
pada tema yang ditawarkan oleh pemerintah, yakni:
1. Gaya Hidup Berkelanjutan.
2. Kearifan lokal.
3. Bhinneka Tunggal Ika.
4. Berekayasa dan Berteknologi untuk Membanguan NKRI
5. Kewirausahaan
Adapun contoh alternatif kegiatan projek yang akan kami lakukan adalah sebagai
berikut:
1. Tugas mandiri atau terbimbing untuk mengerjakan/membuat sesuatu
atau suatu karya (klipping, karya tulis sederhana: menulis cerita, puisi, mading,
membaca puisi, pengolahan sampah, pengolahan lahan, dll).
2. Melakukan kunjungan ke perusahaan, usaha mikro/tradisonal, budi
daya tanaman, dan lain-lain.
3. Study wisata dan kunjungan: tempat sejarah, kebun binatang, dan
lain-lain. Secara khusus kegiatan projek ini juga akan dibahas di poin G di
bawah tentang penguatan Profil Pelajar Pancasila.

22
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN

E. Ekstrakulikuler
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan penunjang di SD Inpres
Kayawusebagai suplemen dalam pendidikan untuk meningkatkan kecerdasan dan
keterampilan peserta didik sesuai dengan bakat dan minat serta kompetensi
lainnya. Kegiatan ekstrakurikuler di sekolah meliputi:
1. Pramuka, bertujuan untuk menggali dan memgembangkan
kompetensi peserta didik tentang kepemimpinan, disiplin dan cinta tanah air,
dan nilai Dharma lainnya,serta teknik kepramukaan, dilaksanakan semingu
sekali dan wajib diikuti pesrata didik kelas I sampai dengan kelas VI.
2. Study Club, bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik dalam
menghadapi kompetisi atau kejuaraan untuk menjadi yang terbaik dalam
bidangnya masing- masing dengan karakter yang mandiri dan memiliki
kreativitas.
3. Tutur lisan cerita alkitab, bertujuan untuk meningkatkan
pemahaman siswa terhadap agama sehingga mampu mengembangkan dirinya
sejalan dengan norma-norma agama dan mampu mengamalkannya dalam ilmu
pengetahuan Teknologi dan budaya masyarakat.
4. Volly, dilaksanakan untuk mengembangkan olah raga bagi peserta
didik dan melatihkan sikap disiplin, kerjasama, sportifitas dan ketrampilan. Volly
juga bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik dalam mengembangkan dan
meningkatkan kemampuan volly dengan karakter yang mandiri dan gotong
royong.
5. Paduan Suara, dilaksanakan untuk melatih peserta didik peka
terhadap nada, irama, musik, kepekaan, dan olah vokal. Kegiatan ini juga
bertujuan untuk membekali peserta didik dalam bertugas kor mengiringi upacara
bendera, kegiatan lain seperti pelepasan siswa, dan lain-lain.

Tabel 1
Jadwal Kegiatan Pengembangan Diri di SD Inpres KayawuTahun Pelajaran
2023/2024
No Kegiatan Peserta Nilai Yang Dikembangkan (Profil
Pancasila dan Kecakapan Hidup)
1. Pramuka Kelas I-VI Kedisiplinan, kerjasama, kemandirian,
kepemimpinan, takwa pada Tuhan,
cinta alam, nasionalisime, kepedulian,
rela berkorban, kesederhanaan,
kejujuran, kritis, kreatif, percaya diri,
daya juang, dan teknik kepramukaan.
2. Study Club Kelas III, IV, Bernalar kritis, kemandirian,
V, dan VI kedisiplinan, berwawasan global,
akhlak mulia, kejujuran, percaya diri,
kekompakan
3. Kaligrafi Kelas III, IV, Beriman dan bertakwa kepada Tuhan
V, dan VI YME, kemandirian, kedisiplinan,

23
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN

kemandirian, kreatif, percaya diri


4. Volly Kelas III, IV, Kerja keras, kerja sama, kerja cerdas,
V, dan VI kesehatan, disiplin, percaya diri, dan
prestasi.
5. Paduan Suara Kelas III, IV, Kebhinekaan global, gotong royomg,
V, dan VI kekompakan, kerja sama, percaya diri
Menyanyi Kls 1-3 Kemandirian, kedisiplinan, kreatif,
tunggal/ percaya diri
Mewarnai Kls 1-3 Kemandirian, kedisiplinan, kreatif,
percaya diri

F. Program Inklusif
SD Inpres Kayawubelum termasuk sekolah inklusif, namun sekolah tetap
mengusung keadilan dalam pendidikan dimana satuan pendidikan menerima
peserta didik dengan berbagai latar belakang kemampuan diri. Untuk alasan
tersebut, sekolah merancang program inklusif dalam bentuk program individu
yang dapat memfasilitasi peserta didik berkebutuhan khusus dengan kategori
rendah.
Program individu disusun dengan penyesuaian kebutuhan masing-masing
pesertadidik, baik akademik maupun non-akademik. Program ini disusun oleh tim
guru dengan melibatkan orang tua dan terapis atau psikolog. Hal utama yang
diperhatikan dalam proses penyusunan program ini adalah bagaimana peserta
didik dengan kebutuhan khusus mampu melakukan kecakapan dasar,
keterampilan hidup, dan penumbuhan percaya diri. Kegiatan yang bertujuan
untuk mengembangkan kompetensi baca, tulis hitung, cara bersosialisasi dan
kemandirian merupakan bentuk program individu tersebut. Program ini pun akan
dilakukan evaluasi secara berkala setiap tiga bulan sekali atau bisa lebih cepat
jika ada kondisi khusus untuk penyesuaian sehingga dapat terlihat bagaimana
perkembangan peserta didik.
Pengondisian dalam lingkungan belajar dan bermain menjadi fokus utama
lainnya sehingga peserta didik mampu belajar hal positif dari lingkungan
sekitarnya, penerimaan yang baik dari lingkungan sekitar dan terhindar dari kasus
bullying.

G. Penguatan Profil Pelajar Pancasila


Dalam kurikulum operasional di satuan pendidikan, SD Inpres
Kayawumerancang pembelajaran berbasis projek untuk penguatan Profil Pelajar
Pancasila. Pembelajaran ini masuk ke dalam ko-kurikuler yang dirancang dalam
dan sesuai tema yang telah ditentukan dengan mengintegrasikan beberapa mata
pelajaran sebagai bentuk projek implementasi Profil Pelajar Pancasila di satuan
pendidikan.
Penguatan Profil Pelajar Pancasila dikemas dalam dua projek utama yang dapat
ditampilkan secara terpadu dari mulai kelas 1 sampai 6. Pengalokasian waktu
untuk kegiatan ini terpisah dari alokasi waktu kegiatan intrakurikuler sehingga
tidak mengurangi kegiatan regular mingguan. Selain kedua projek tersebut,
dimensi Profil Pelajar Pancasila pun dikembangkan dalam proses pembelajaran
intrakurikuler dalam pembelajaran tema dan mata pelajaran, dan kegiatan
ekstrakurikuler.

24
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN

Pembelajaran berbasis projek untuk penguatan Profil Pelajar Pancasila


diselaraskan dengan potensi lokal yang menjadi ciri khas satuan pendidikan,
capaian operasional pembelajaran, dapat mengakomodir keragaman minat bakat
peserta didik

25
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN

dan mampu mengembangkan kecakapan hidup peserta didik. Penguatan Profil


Pelajar Pancasila terdiri dari enam dimensi yaitu 1.beriman, bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, 2.berkebhinekaan global, 3.gotong
royong, 4.mandiri, 5.bernalar kritis dan 6.kreatif.

Gambar: Karakteristik Pembelajaran Berbasis Projek

Dalam membuat rancangan pembelajaran berbasis projek terdapat langkah-


langkah yang harus disusun secara bertahap mulai dari mengidentifikasi masalah
dengan pertanyaan pemicu yang diambil dari permasalahan kontekstual
implementasi Profil Pelajar Pancasila kemudian merancang projek secara
kolaboratif antara guru dan peserta didik disertai program penjadwalan yang
disepakati, setelah itu dilanjut ke tahap pelaksanaan. Di bagian akhir ada
presentasi hasil yang akan dievaluasi dan kemudian menjadi refleksi untuk
perbaikan.

Gambar: Langkah-langkah pembelajaran berbasis projek

Pada tahun pelajaran 2023/2024, pembelajaran berbasis projek penguatan Profil


Pelajar Pancasila mengusung implemetasi nilai-nilai Pancasila. Diawali dengan
menganalisis permasalahan kontekstual yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari
kemudian menentukan projek dalam bentuk hasil karya tulis, gerak dan seni, jiwa
kewirausahaan dan potensi sumber daya alam dan budaya lokal di sekitar satuan
pendidikan. Projek ini dikembangkan per jenjang kelas dengan bimbingan guru
kelas dan

26
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN

guru mata pelajaran yang kemudian digabungkan dalam satu event di akhir projek
di tiap- tiap akhir semester.
Kegiatan Projek dilaksanakan dengan sistem tradisional dan blok yang
dilaksanakan tiap minggu. Pelaksanaanya dimulai pada minggu ke tiga bulan Juli
2023 dengan menempuh langkah-langkah perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
serta tindak lanjut. Projek pertama yang akan dilaksanakan pada bulan Desember
2023 dengan mengambil tema kearifan lokal untuk kelas I yang mengusung
pemanfaatan potensi dan melihat situasi dan kondisi yang ada untuk
menanggulangi masalah lingkungan di sekitar sekolah, terkhusus pengelolaan
limbah sampah. Selain puncak kegiatan pada penerimaan rapor semester 1
dengan mengadakan Gebyar Karya, namun semua rangkaian kegiatan sudah
dilakukan pada setiap hari Jumat dengan melakukan kegiatan mempelajari
sampah dan jenisnya, pengelolaan limbah sampah, piket waktu rutin khusus
untuk kebersihan dan mendaur ulang sampah menjadi barang yang lebih berguna.
Masih dengan tema yang sama pada kelas IV berisi kegiatan mencari informasi
tentang sampah plastik dan solusi pengolahan sampah, identifikasi sampah di
lingkungannya, mencari solusi masalah sampah plastik yang ada di lingkungan,
dan diakhiri dengan pawai kampanye kurangi sampah plastik dari hasil poster dan
karya daur ulang sampah plastik yang mereka buat.
Projek kedua dilaksanakan kelas I dan IV pada bulan Mei 2024 dengan
mengusung tema Kearifan Lokal. Dengan tema ini diharapkan peserta didik
mampu mengenali budaya di lingkungan sekitar sekolah, yaitu produksi genteng
secara tradisional. Kegiatan pada projek ini berisi identifikasi pekerjaan pengrajin
genteng, mengerti pengertian dan manfaat genteng, melihat produksi genteng,
membuat genteng, menghias genteng, membuat dokumentasi pembuatan genteng,
membuat laporan kegiatan, dan lain-lain. Puncak kegiatan ini adalah dengan
mengadakan Gebyar Karya)pada penerimaan rapor semester 2. Karya yang
dipamerkan berupa video proses membuat genteng, iklan promosi genteng
produk desa Jetis, pameran seni genteng, dan lain-lain.
Tahap terakhir adalah tercapainya tujuan akhir dari pembelajaran berbasis projek
ini, yaitu selain untuk mengimplementasikan dalam keseharian sebagai agen
Profil Pelajar Pancasila, juga untuk merancang pembelajaran ko-kurikuler yang
inovatif, menarik dan capaian pembelajaran yang terkemas berbeda.
Pembelajaran ini juga bentuk penguatan karakter yang membudaya pada satuan
pendidikan. Pembelajaran atau tugas projek ini akan dirancang dan dilaksanakan
dengan lebih detail atau rinci dalam panduan tugas/pembelajaran projek di
sekolah.
Dalam rangka penerapan Kurikulum Merdeka, SD Inpres Kayawupada tahun
pelajaran 2023/2024 menambahkan 6 Profil Pelajar Pancasila dalam muatan
kurikulumnya. Keenam profil tersebut secara sederhan dapat dipaparkan sebagai
berikut:
1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak
Mulia
Pelajar Indonesia yang berakhlak mulia adalah pelajar yang berakhlak dalam
hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa. Pelajar Pancasila memahami
ajaran

27
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN

agama dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman tersebut dalam


kehidupan sehari-hari.
Elemen kunci beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak
mulia adalah akhlak beragama, akhlak pribadi, akhlak kepada manusia, akhlak
kepada alam, dan akhlak bernegara.
2. Berkebinekaan global
Pelajar Indonesia mempertahankan kebudayaan luhur, lokalitas, dan identitasnya,
dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain. Perilaku
pelajar Pancasila ini menumbuhkan rasa saling menghargai dan memungkinkan
terbentuknya budaya baru yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya
luhur bangsa.
Elemen kunci berkebinekaan global adalah mengenal dan menghargai budaya,
kemampuan komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesama, dan
refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan.
3. Gotong royong
Pelajar Indonesia memiliki kemampuan gotong royong, yaitu kemampuan
pelajar Pancasila untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan suka
rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan ringan.
Elemen kunci gotong royong adalah kolaborasi, kepedulian, dan berbagi.
4. Mandiri
Pelajar Indonesia adalah pelajar mandiri, yaitu pelajar Pancasila yang
bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya.Elemen kunci mandiri
adalah kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi dan regulasi diri.
5. Bernalar Kritis
Pelajar yang bernalar kritis adalah pelajar Pancasila yang mampu secara objektif
memproses informasi baik kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan
antara berbagai informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi, dan
menyimpulkannya.
Elemen kunci bernalar kritis adalah memperoleh dan memproses informasi dan
gagasan, menganalisis dan mengevaluasi penalaran, merefleksi pemikiran dan
proses berpikir, dan mengambil keputusan.
6. Kreatif
Pelajar yang kreatif adalah pelajar Pancasila yang mampu memodifikasi dan
menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak.
Elemen kunci kreatif adalah menghasilkan gagasan yang orisinal dan
menghasilkan karya serta tindakan yang orisinal.
Contoh penerapan sila ke-1 Pancasila Ketuhanan Yang Maha Esa:
a. Meyakini adanya Tuhan Yang Maha Esa

28
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN

b. Percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan
agama dan kepercayaan masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil
dan beradab
c. Menghormati agama orang lain
d. Hidup dan bekerja sama antara pemeluk agama dan penganut
kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup
e. Menghormati kebebasan orang menjalankan ibadah sesuai dengan
agama dan kepercayaannya
f. Menghormati kebebasan orang merayakan hari besar
keagamaan sesuai keyakinan dan kepercayaan mereka
g. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain
h. Tidak mengganggu teman yang sedang beribadah di sekolah
i. Mempersilakan teman yang hendak beribadah saat belajar atau bermain
bersama
j. Menaati perintah Tuhan Yang Maha Esa
k. Tidak membeda-bedakan agama
l. Berbuat baik dan mulia sesuai ajaran Tuhan
m. Menaati perintah Tuhan Yang Maha Esa
n. Tidak membeda-bedakan agama
o. Berbuat baik dan mulia sesuai ajaran Tuhan
Alasan sila Ketuhanan Yang Maha Esa menjadi sila pertama dalam urutan kelima
sila yaitu karena nilai-nilai pada sila pertama meliputi nilai-nilai pada sila
setelahnya. Sila 2-4 merupakan penjabaran sila pertama Pancasila sebagai dasar
kehidupan berbangsa dan bernegara.

Contoh sikap yang mencerminkan sila kelima Pancasila adalah sebagai berikut:
a. Menjunjung tinggi semangat kekeluargaan dan gotong-royong
b. Peduli terhadap penderitaan yang dialami orang lain
c. Tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang merugikan pihak umum
d. Menghormati jerih payah kerja keras seseorang
e. Mengembangkan perbuatan-perbuatan luhur yang
mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan
f. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
g. Menghormati hak-hak orang lain
h. Suka memberi pertolongan kepada orang lain
i. Tidak bersifat boros
j. Suka bekerja keras
k. Tidak bergaya hidup mewah
l. Pantang menyerah mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan
social
m. Bersikap adil terhadap siapa saja
n. Menghargai karya orang lain
Sikap positif terhadap nilai-nilai Pancasila yang sesuai dengan sila kelima yaitu
menjunjung tinggi keadilan sosial, semangat gotong royong, dan saling
menghargai serta menghormati hak dan kewajiban serta upaya keja keras satu
sama lain.

29
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN

Contoh penerapan nilai-nilai Pancasila terhadap hewan dan tumbuhan


selengkapnya sebagai berikut:
Contoh penerapan sila ke-1 terhadap hewan dan tumbuhan
Bunyi sila pertama Pancasila yaitu "Ketuhanan Yang Maha Esa". Nilai yang
terkandung dalam sila pertama Pancasila adalah nilai ketuhanan.
Contoh penerapan sila ke-1 terhadap hewan dan tumbuhan yaitu:
a. Menyadari semua makhluk hidup termasuk hewan, tumbuhan,
dan manusia adalah ciptaan Tuhan
b. Mensyukuri atas tumbuhan dan hewan yang ada di sekitar kita sebagai
pemberian Tuhan
c. Menjaga tumbuhan dan hewan sebagai nikmat yang diberikan Tuhan
d. Menyayangi hewan dan tumbuhan sebagai sesama ciptaan Tuhan
Contoh pelaksanaan sila ke-2 Pancasila dalam menjaga tumbuh-
tumbuhan dan hewan
Bunyi sila kedua Pancasila yaitu "Kemanusiaan yang adil dan beradab". Nilai
yang terkandung dalam sila kedua Pancasila adalah nilai kemanusiaan.
Contoh pelaksanaan sila Pancasila kedua Pancasila yaitu menjaga tumbuh
tumbuhan dan hewan yaitu:
a. Menyayangi dan merawat hewan peliharaan dan tumbuhan
sebagai makhluk hidup dengan beradab
b. Merawat hewan yang sedang sakit
c. Menjaga tumbuhan agar tidak layu dan mati
d. Merawat tumbuhan yang layu agar segar kembali
e. Memberi makan dan minum hewan
f. Menyirami tumbuhan
g. Memberikan kandang dan pot atau tempat tumbuh yang sehat dan
nyaman untuk hewan dan tumbuhan
Penerapan sila ke-3 dalam menyayangi hewan dan tumbuhan
Sila ketiga Pancasila berbunyi "Persatuan Indonesia." Nilai yang terkandung
dalam sila ketiga Pancasila adalah nilai persatuan bangsa.
Contoh penerapan sila ketiga dalam menyayangi hewan dan tumbuhan yaitu:
a. Mengenal dan bangga akan hewan-hewan asli Indonesia
b. Melindungi hewan dan tumbuhan di sekitar
Contoh penerapan nilai sila ke-4 terhadap hewan dan tumbuhan
Bunyi sila keempat Pancasila yaitu "Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan." Nilai yang terkandung
dalam sila keempat Pancasila adalah nilai kerakyatan.
a. Bermusyawarah untuk melindungi hewan dan tumbuhan dari kepunahan
b. Berdiskusi pembagian jadwal dan porsi merawat hewan dan tumbuhan
c. Melaksanakan jadwal merawat hewan dan tumbuhan di rumah
dan di sekolah sesuai keputusan bersama

30
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN

d. Bersama-sama memelihara hewan dan tumbuhan di sekitar


sesuai peraturan yang berlaku
Contoh penerapan sila ke-5 terhadap hewan dan tumbuhan
Sila kelima Pancasila berbunyi "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia."
Nilai yang terkandung dalam sila kelima Pancasila adalah nilai keadilan sosial.
Contoh penerapan sila kelima Pancasila terkait dengan sikap peduli terhadap
hewan dan tumbuhan yaitu:
a. Bergantian dengan adil menjaga dan merawat hewan dan
tumbuhan peliharaan dengan anggota keluarga di rumah
b. Membagi jadwal merawat hewan dan tumbuhan di sekolah dengan
teman-teman dengan adil
c. Memperbolehkan teman merawat dan menyayangi hewan
dan tumbuhan bersama-sama
Dalam kurikulum operasional di SD Inpres Kayawudirancang pembelajaran
berbasis projek untuk penguatan Profil Pelajar Pancasila. Pembelajaran ini masuk
ke dalam ko-kurikuler yang dirancang sesuai tema besar yang telah ditentukan
dengan mengintegrasikan beberapa mata pelajaran sebagai bentuk projek
implementasi Profil Pelajar Pancasila.
Dalam membuat rancangan pembelajaran berbasis projek terdapat langkah-
langkah yang harus disusun secara bertahap mulai dari mengidentifikasi
masalah dengan pertanyaan pemicu yang diambil dari permasalahan kontekstual
implementasi Profil Pelajar Pancasila kemudian merancang projek secara
kolaboratif antara guru dan pesertadidik disertai program penjadwalan yang
disepakati, setelah itu dilanjut ke tahap pelaksanaan. Di bagian akhir ada
presentasi hasil yang akan dievaluasi dan kemudian menjadi refleksi untuk
perbaikan.

H. Aktualisasi Budaya Sekolah


Budaya sekolah merupakan suatu kebiasaan, habitus, sikap, tradisi, atau kegiatan
yang dilaksanakan setiap hari oleh warga sekolah, utamanya peserta didik sebagai
upaya pendidikan pembentukkan karakter peserta didik sebagai implementasi
Profil Pelajar Pancasila. Budaya sekolah diharapkan merupakan cerminan
karakter, sikap, tingkah laku peserta didik yang sudah melekat dan dapat dihayati
baik dalam lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah.
Untuk membentuk budaya sekolah yang baik, SD GMIM 2 Woloa menerapkan
dengan kegiatan pembiasaan yang dilaksanakan secara rutin, baik harian,
mingguan, bulanan dan tahunan, dan tehnik pelaksanaannya ada yang terstruktur
dan spontan atau berupa direct dan indirect learning, yang bertujuan melatih dan
membimbing peserta didik bersikap dan berperilaku dengan menanamkan nilai-
nilai karakter baik sehingga menjadi habituasi yang terinternalisasi dalam hati
dan jiwa peserta didik.
Selain menggunakan kegiatan atau program pembiasaan, budaya sekolah juga
dibentuk dengan menyusun dan menerapkan Tata Tertib Sekolah dan Peraturan
Kelas. Tata Tertib Kelas disusun oleh sekolah, sedangkan Peraturan Kelas
disusun Guru

31
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN

bersama peserta didik, sehingga peserta didik merasa dilibatkan. Peraturan Kelas
disusun oleh kelas yang bersangkutan dengan membuat peraturan-peraturan yang
berlaku di kelas tersebut secara unik/spesifik, namun tidak boleh bertentangan
dengan Tata Tertib Sekolah.
Adapun Kegiatan/Program Pembiasaan dan Tata Tertib SD Inpres Kayawuuntuk
tahun 2023/2024 adalah sebagai berikut:

1. Program/Kegiatan Pembiasaan
a. Berbaris dengan rapi dan tertib sebelum masuk ke kelas.
b. Mengikuti upacara bendera setiap hari Senin dan hari besar
nasional dengan tertib dan khidmat.
c. Berdoa dengan khidmat dan sopan, sebelum dan sesudah pelajaran.
d. Menyapa dan memberi salam pada saat bertemu, guru, karyawan, dan
teman.
e. Berbicara dengan sopan kepada guru, karyawan, dan teman.
f. Bersikap sopan, menyapa, dan memberi salam kepada tamu sekolah.
g. Berjabat tangan dengan teman, guru, dan orang yang dihormati
pada saat datang dan pulang sekolah.
h. Memarkir kendaraan (sepeda) dengan tertib di tempat yang telah
disediakan.
i. Membiasakan diri mengucapkan tolong, maaf, terima kasih, dan
permisi sesuai peruntukannya.
j. Melatih kemampuan numerasi dan literasi sebelum memulai
pembelajaran.
k. Menyanyikan lagu Indonesia Raya sebelum pembelajaran dimulai
(pagi), dan menyanyikan lagu wajib nasional (Senin, Kamis), lagu daerah
(Selasa, Jumat), dan lagurohani (Rabu, Sabtu) pada akhir pembelajaran.
l. Berbahasa Jawa setiap hari Kamis (di luar PBM di kelas)
m. Melakukan kegiatan memungut sampah sebelum masuk ke kelas.
n. Melakukan kerja bakti : 3 K (Kebersihan, Kerapihan, dan
Keindahan) setiap bulan sekali(Sabtu ke – 4)
o. Melaksanakan tugas piket kebersihan kelas sesuai jadwal
p. Membuang sampah pada tempat sampah dengan memilah sampah
organi dan anorganik.
q. Menjaga dan merawat pepohonan/tanaman yang ada di lingkungan
sekolah.
r. Rukun dengan teman sekelas, kakak kelas, dan adik kelas.
s. Membaca buku/bacaan non pelajaran selama 15 menit sebelum
pelajaran dimulai.
t. Memberi perhatian bagi teman yang terkena musibah atau
membutuhkan perhatian(menengok teman sakit, melayat, dan lain-
lain).
u. Mencuci tangan memakai sabun setelah dari KM/WC, sebelum
makan, sebelum dansesudah melakukan aktivitas.
v. Mengkonsumsi makanan sehat, tidak berbahaya di lingkungan sekolah.
w. Menerapkan tata krama/etika yang berlaku dalam masyarakat.
x. Melakukan doa dan meditasi dasar bersama setiap hari untuk
mengawali dan

32
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN

mengakhiri pembelajaran.
y. Melaksanakan kegiatan Jumat bersih, Jumat sehat, Jumat religi dan
umat berbagi
2. Tata Tertib Sekolah (Siswa)
a. 10 menit sebelum pelajaran dimulai siswa sudah harus siap di
sekolah. Gerbang sekolah akan dikunci pada saat jam pembelajaran berlangsung.
Sanksi : Siswa yang datang sesudah pelajaran dimulai, akan diberi tugas ”se- lama
waktu keterlambatan siswa”, setelah pulang sekolah.
b. 25 menit sebelum pelajaran dimulai siswa piket sudah harus ada di
sekolah dan melaksanakan tugas.
Sanksi : Jika petugas piket tidak melaksanakan tugasnya ia wajib melaksanakan
tugas tersebut pada waktu jam istirahat (tidak ada kesempatan beristirahat)
c. Selama pelajaran berlangsung, siswa dilarang meninggalkan
kelas/sekolah tanpa izin guru kelas/piket.
Sanksi : Siswa yang meninggalkan kelas/sekolah tanpa izin, siswa bersama orang
tua atau wali wajib menghadap guru kelas/Kepala Sekolah.
d. Siswa wajib mengikuti pelajaran dengan baik, aktif, dan tertib.
Sanksi : Siswa yang mengganggu kegiatan belajar mengajar dikenakan sanksi oleh
guru kelas.
e. Siswa mengenakan seragam sekolah sesuai ketentuan dengan tertib dan
rapi.
1) Senin – Selasa : Putih - Merah lengkap (bertopi, dasi, sabuk)
2) Rabu - Kamis : Putih Hitam lengan panjang dan pakai matros .
3) Jumat - : Pramuka
f. Seragam Olah Raga hanya dipakai pada saat Jam
Olahraga/kegiatan lain yang ditentukan sekolah.
 Senin – Kamis : Bersepatu hitam dan berkaos kaki putih berlogo
sekolah
 Jumat : Bersepatu hitam dan berkaos kaki hitam
Sanksi : Siswa yang melanggar akan disuruh pulang untuk berganti yang sesuai,
kecuali sudah seizin guru kelas.
g. Siswa tidak diperkenankan berkuku panjang dan berkutek (cat kuku).
Sanksi : Siswa yang melanggar wajib segera memotong dan membersihkan
kukunya.
h. Siswa putra tidak diperkenankan berambut panjang (gondrong)
bersemir (untuk siswa putradan putri), atau potongan rambut kurang sesuai.
Sanksi : Siswa yang melanggar akan diberi peringatan, jika peringatan tidak
diperhatikan,rambut akan dipangkas oleh pihak sekolah.
i. Siswa tidak dibenarkan mengenakan perhiasan yang berlebihan.
Sanksi : Resiko kehilangan menjadi tanggung jawab pemiliknya.
j. Siswa dilarang membawa HP ke sekolah kecuali untuk pembelajaran.
Sanksi : HP akan disita oleh sekolah, kecuali sudah seizin guru/kepala sekolah.
k. Siswa yang berhalangan hadir, orang tua/wali wajib memberikan
keterangan

33
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN

yang jelas kepada pihak sekolah baik secara lisan maupun tertulis, langsung
maupun dengan media(HP, atau media lain)
Sanksi : Apabila tidak ada keterangan , siswa dianggap membolos.
Tiga kali membolos orang tua/wali wajib menghadap kepada guru/kepala
sekolah.
l. Siswa tidak dibenarkan melakukan corat-coret pada tembok , meja
, kursi dan lain-lain di sekolah.
Sanksi : Siswa yang melakukan corat-coret bertanggung jawab bersihkannya
/mengecatnya.
m. Siswa wajib memelihara sarana atau fasilitas sekolah yang
digunakan di sekolah.
Sanksi : Apabila siswa merusakkan fasilitas sekolah mengganti barang yang
dirusakkan tersebut.
n. Siswa wajib mengikuti semua kegiatan yang sudah
diprogramkan oleh sekolah/kelas.
Sanksi : Siswa yang melanggar akan mendapat teguran, peringatan, atau sanksi
lain yang relevan.
3. Tata Tertib Pendidik dan Tenaga Kependidikan
a. Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) melaksanakan tugas
pokok dan tambahan dengan penuh tanggung jawab dan kejujuran.
b. Paling lambat pukul 07.00 WIB, PTK sudah hadir di sekolah untuk
melakukan persiapan-persiapan.
c. Pendidik menyambut siswa di depan gerbang dengan senyum, salam
dan sapa.
d. Pukul 07.00 PTK (bersama anak) melakukan ibadah pagi melalui
pengeras suara yang dipimpin oleh murid.
e. Pendidikan membiasakan mengajak anak melakukan sesuai Tata
Tertib Sekolah (Siswa)
f. PTK menjaga penampilan diri dan dalam berpakaian secara
sopan, etis, dan dapat menjaditeladan para peserta didik baru.
g. 15 menit sebelum pulang, PTK berkumpul untuk melakukan doa
bersama.
h. PTK yang meninggalkan sekolah dalam jam kerja wajib meminta
izin Kepala Sekolah.
i. Pengaturan pakaian seragam PTK diatur oleh peraturan daerah
1) Senin : Kheki bagi honorer putih kheki
2) Selasa : Kheki bagi honorer putih kheki
3) Rabu : Putih Hitam
4) Kamis : batik lokal
5) Jumat : Pagi kaos olah raga setelah selesai olah raga
megenakan batik nasional.
6) Tanggal 17 dan hari besar nasional Pakaian Korpri
7) Tanggal 18 mengenakan pakaian adat

34
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN

8) Tanggal 25 Pakaian PGRI


j. PTK saling membantu dan berusaha untuk mengembangkan
sekolah dan mendampingi para peserta didik untuk memajukan kualitas
pendidikan/pembelajaran.
k. PTK selalu mengupdate dan mengupgrade kemampuan dan
pengetahuan yang berkaitandengan pendidikan dan IT.
l. PTK mengumpulkan administrasi sesuai tupoksinya secara tertib dan
kontinyu.
m. Guru Piket bertanggungjawab terhadap peristiwa atau kejadian
yang terjadi di sekolah, danmenuliskan laporan pada Buku Piket.
n. PTK selalu menjaga nama baik sekolah.
o. PTK menjalankan tugas/kewajibannya sesuai aturan dinas, dan
kesepakatan sekolah.
I. Pengaturan Waktu/Beban Belajar
Pada Tahun Pelajaran 2023/2024 ini, Kurikulum baru dimulai/diberlakukan di
kelas I dan IV.Ada pun struktur kurikulum SD INPRES KAYAWUdan beban
belajar siswa satu minggu untuk peserta didik kelas I dan IV sebagai berikut:

STRUKTUR KURIKULUM SD INPRES KAYAWU


TAHUN PELAJARAN 2023/2024
KELAS 1 DAN IV

Jumlah
Jam
No Mata Pelajaran Intrakurikuler
Pelajaran
Per
Minggu

1 Pendidikan Agama dan 3 JP


Budi Pekerti
2 PPKn 4 JP
3 Bahasa Indonesia 6 JP
4 Matematika 4 JP

35
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN

8 Muatan Lokal (Bahasa 2 JP 76 - -


Jawa)
28 JP 828 252 1.080

Pada tabel di atas, struktur kurikulum operasional adalah sama dengan


Kurikulum sebelumnya berkaitan dengan JP perminggu tiap mata pelajaran
dengan beberapa perubahan diantaranya penguatan kompetensi Literasi Numerasi
dan penggabungan mata pelajaran IPA dengan IPS menjadi IPAS. Selain itu,
penguatan Profil Pelajar Pancasila melalui Projek Profil Pelajar Pancasila berada
di luar jam pembelajaran regulardengan komposisi 20-30% dari alokasi waktu
selama satu tahun. Sehingga projek ini tidak mengganggu atau mengurangi
jumlah jam pembelajaran intrakurikuler.
Setelah analisis kebutuhan mapel, maka akan disusun analisis operasional sebagai
turunan dari capaian pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran yang telah
disediakan pusat. Analisis ini akan diselaraskan dengan muatan lokal dan potensi
daerah juga programsekolah dengan menghitung alokasi waktu yang tidak
membebani peserta didik agar kenyamanan dan kebahagiaan dalam belajat tetap
terjaga utuh. Kurikulum operasional di satuan Pendidikan Sekolah Dasar
mempertimbangkan karakteristik peserta didik yang beragam dan
mengedepankan proses dinamis yang reflektif dalam proses pelaksanaannya
sehingga tujuan akhir profil peserta didik sesuai dengan yang diharapkan pada
visi, misi dan tujuan sekolah.
Secara khusus struktur kurikulum SD Inpres Kayawukelas I dan IV dapat
dijabarkan sebagai berikut:
Kelas I

Jam Pelajaran
NO MUPEL
Reguler Tugas Projek
1 PA dan BP 3 1
2 Pendidikan Pancasila 4 1
3 Bahasa Indonesia 6 2
4 Matematika 4 1
5 IPA, IPS (IPAS) - -
6 Seni yang Dipilih: Seni Musik, 3 1
Rupa, dan Tari
7 PJOK 3 1
8 Muatan Lokal 2 -
Jumlah 25 7
KELAS IV
Jam Pelajaran
NO MUPEL
Reguler Tugas Projek
PAI dan BP 3 1

3636
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN

Pendidikan Pancasila 4 1
Bahasa Indonesia 6 1
Matematika 5 1
IPA, IPAS (IPAS) 5 1
Pilih minimal 1: Seni Musik,rupa, 3 1
tari, teater
PJOK 3 1
Muatan Lokal 2 -
Jumlah 31 7

Muatan Pelajaran di atas merupakan Beban belajar/Muata pembelajaranTambahan


yang dilaksanakan setiap minggu.
a. Pelajaran Muatan Lokal terdiri dari :
1) Muatan Lokal Provinsi : Bahasa Tombulu
2) Muatan Lokal Sekolah : Bahasa Tombulu dan Komputer

Pelajaran Muatan Lokal diselaraskan dengan muatan lokal dan potensi daerah,
sekolah, dan Yayasan dengan menghitung alokasi waktu yang tidak membebani
peserta didik agar kenyamanan dan kebahagiaan dalam belajar tetap terjaga utuh.
Kurikulum operasional di satuan Pendidikan SD Inpres
Kayawumempertimbangkan karakteristik peserta didik yang beragam dan
mengedepankan proses dinamis yang reflektif dalam proses pelaksanaannya
sehingga tujuan akhir profil peserta didik sesuai dengan yang diharapkan pada
visi, misi dan tujuan sekolah.
b. Penilaian Muatan Lokal
1) Penilaian Muatan Lokal Bahasa Tombulu sesuai dengan Bahasa
Indonesia dengan memilah menjadi aspek membaca, menulis, menyimak, dan
berbicara dan terdiri dari teori dan praktik.
2) Untuk Pelajaran dan Komputer, meskipun ada teori, namun
menitik beratkan pada penilaian ketrampilan atau kinerja.

J. Kalender Pendidikan
Kalender pendidikan sekolah disusun sebagai pedoman untuk menghitung waktu
efektif, hari libur sekolah dan nasional, dan kegiatan-kegiatan sekolah. Dengan
disusunnya Kalender Pendidikan Sekolah, guru akan terbantu untuk
memperkirakan jumlah alokasi waktu dalam melakukan proses pembelajaran
maupun kegiatan lainnya.

a) Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan


pembelajaran pada awal tahun pelajaran baru di SD Inpres Kayawu, yaitu pada
tanggal 11 Juli 2022.
b) MPLS adalah kegiatan Pengenalan Lingkungan Sekolah pada
masa awal

3737
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN

masuk tahun pelajaran baru pada tanggal 11, 12, 13 Juli 2022.
c) Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri
Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan
hari raya keagamaan dan Kepala Daerah tingkat kabupaten/kota.
d) Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan
pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Waktu
pembelajaran efektif adalah jumlah jampembelajaran setiap minggu, meliputi
jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal.
e) Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan
kegiatan pembelajaranterjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu
libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun
pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar
nasional, dan hari libur khusus.
f) Kalender Pendidikan SD Inpres Kayawudisusun dengan
berpedoman kepada kalenderpendidikan Propinsi Jawa Tengah yang disesuaikan
dengan program sekolah.
g) Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan
pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan
tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari
libur.
h) Penyusunan dan Pengembangan Kalender Pendidikan SD Inpres
Kayawusadalah sebagai berikut.

Jadwal Kegiatan Sekolah di luar KBM dan Hari Libur Sekolah


Tanggal,
No Uraian Kegiatan
Bulan, Tahun

1. 11 Juli 2022 Hari Pertama Masuk Sekolah

2. 11-13 Juli 2022 Kegiatan MPLS

3. 30 Juli 2022 Libur Umum (Tahun Baru Hijriyah/1 Muharam 1444 H)

4. 17 Agustus 2022 Mengikuti Upacara HUT Kemerdekaan RI


Penilaian Tengah Semester Gasal Untuk 6 (enam) hari
5. 5-10 September 2022
sekolah

6. 01 Oktober 2022 Mengikuti Upacara Hari Kesaktian Pancasila


Libur Umum (Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW
7. 8 Oktober 2022
1444 H)

8. 28 Oktober 2022 Mengikuti Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda

9. 10 November 2022 Mengikuti Upacara Peringatan Hari Pahlawan

3838
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN

Tanggal,
No Uraian Kegiatan
Bulan, Tahun
28 November - 10 Penilaian /Asesmen Akhir Semester Gasal, untuk 6
10. Desember 2022 (enam) hari sekolah
Persiapan Penyerahan Buku Laporan Hasil Belajar
11. 12-15 Desember 2022
Semester Gasal
Penyerahan Buku Laporan Hasil Belajar Semester Gasal
12. 17 Desember 2022
untuk 6 (enam) hari sekolah

13. 19-31 Desember 2022 Libur Akhir Semester Gasal

14. 24 Desember 2022 Cuti Bersama sebelum Hari Raya Natal

15. 25 Desember 2022 Libur Umum (Hari Raya Natal)

16. 01 Januari 2023 Libur Umum (Tahun Bani Masehi 2023)

17. 02 Januari 2023 Hari Pertama Masuk Semester Genap

18. 22 Januari 2023 Libur Umum (Tahun Baru Imlek 2574).

19. 18 Februari 2023 Libur Umum (Isro’ Mi’raj 1444 H).


Penilaian/Asesmen Tengah Semester Genap Untuk 5
20. 27 Feb. -4 Maret 2023
(lima) dan 6 (enam) hari sekolah

21. 22 Maret 2023 Libur Umum (Hari Raya Nyepi 1945 Saka).

22. 22 – 23 Maret 2023 Perkiraan Libur Awal Puasa Ramadhan 1444 H

23. 7 April 2023 Libur Umum (Wafat Isa Al-Masih/Jumat Agung)

24. 19 - 20 April 2023 Libur menjelang Idul Fitri 1444 H

25. 21 April 2023 Peringatan Hari Kartini

26. 21 - 22 April 2023 Libur Hari Raya Idul Fitri 1444 H

27. 01 Mei 2023 Libur Umum (Hari Buruh Internasional)

28. 02 Mei 2023 Peringatan Hari Pendidikan Nasional

29. 2 - 13 Mei 2023 Perkiraan US SD

30. 6 Mei 2023 Libur Umum (Hari Raya Waisak 2567)

31. 18 Mei 2023 Libur Umum (Kenaikan Isa Al Masih)

32. 20 Mei 2023 Peringatan Hari Kebangkitan Nasional

33. 01 Juni 2023 Libur Umum (Hari Lahir Pancasila)

3939
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN

Tanggal,
No Uraian Kegiatan
Bulan, Tahun

34. 5 - 10 Juni 2023 Penilaian/Asesmen Akhir Tahun


Persiapan Penyerahan Buku Laporan Hasil Belajar
35. 12 – 22 Juni 2023
Semester Genap untuk 6 (enam) hari sekolah
Penyerahan Buku Laporan Hasil Belajar Semester Genap
36. 24 Juni 2023
untuk 6 (enam) hari sekolah
Libur Akhir Semester Genap/Libur Akhir Tahun
37. 26 Juni - 15 Juli 2023
Pelajaran 2023/2024
Perkiraan Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun
38. Juni 2023
Pelajaran 2023/2024

39. 17 Juli 2023 Permulaan Tahun Pelajaran 2023/2024

Selanjutnya pengaturan hari efektif dapat diliat pada lampiran sebagai bagian
tak terpisahkan dari Kurikulum ini.

4040
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN

BAB IV RENCANA PEMBELAJARAN

A. Capaian Pembelajaran
Capaian pembelajaran adalah kemampuan yang diperoleh melalui internalisasi
pengetahuan, sikap, keterampilan, kompetensi, dan akumulasi pengalaman kerja.
Istilah capaian pembelajaran kerapkali digunakan bergantian dengan kompetensi,
meskipun memiliki pengertian yang berbeda dari segi ruang lingkup
pendekatannya. merupakan hasil peleburan kompetensi inti dan kompetensi
dasar. Capaian pembelajaran dalam kurikulum SD Inpres Kayawumenggunakan
rumusan capaian pembelajaran yeng telah ditetapkan oleh pemerintah pusat.
Capaian pembelajaran menunjukkan kemajuan belajar yang digambarkan secara
vertikal dari satu tingkat ke tingkat yang lain serta didokumentasikan dalam suatu
kerangka kualifikasi. Capaian pembelajaran digunakan oleh sekolah untuk
menentukan tingkat kerangka kualifikasi, menetapkan standar kualifikasi,
menjelaskan program, mengarahkan kurikulum, dan menentukan spesifikasi
penilaian.
Capaian pembelajaran dirumuskan per fase untuk membedakannya dengan kelas
karena peserta didik di satu kelas yang sama bisa jadi belajar dalam fase
pembelajaran yang berbeda. Hal ini dilatarbelakangi oleh asumsi bahwa setiap
individu termasuk peserta didik memiliki kecepatan, keunikan, bakat, minat, serta
kebutuhan dan perkembangan dalam proses belajar yang beragam.
Dalam praktiknya, capaian pembelajaran digunakan sebagai acuan untuk
menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran yang disesuaikan dengan tingkat
capaian dan perkembangan siswa dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran
yang ditetapkan. Penggunaan capaian pembelajaran dengan prinsip-prinsip
pembelajaran tersebut diharapkan dapat: (1). menciptakan lingkungan yang penuh
perhatian, saling peduli, terbuka, dan nyaman untuk belajar, (2). menumbuhkan
hubungan yang positif dan konsisten dengan anak-anak lain dan orang dewasa
(dalam jumlah yang terbatas).
Pada Tahun Pelajaran 2023/2024 ini, SD Inpres KayawuNakan menerapkan
Kurikulum Merdeka Mandiri Berubah dengan masih menerapkan Kurikulum
Tingkat Satun Pendidikan (KTSP) 2013 bagi kelas 2,3,5 dan 6 sedangkan untuk
Kelas I dan Kelas IV menggunakan Kurikulum Merdeka.
Adapun Capaian Pembelajaran yang akan kami terapkan dan kembangkan
termuat dalam lampiran yang merupakan bagian tak terpisahkan dari kurikulum
ini.

B. Alur Tujuan Pembelajaran


Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang
tersusun secara sistematis dan logis di dalam fase secara utuh dan menurut
urutan pembelajaran sejak awal hingga akhir suatu fase. Alur tujuan
pembelajaran juga disusun secara linier, satu arah dan tidak bercabang sebagai
urutan kegiatan pembelajaran dari hari ke hari. Alur tujuan pembelajaran
dikembangkan oleh guru dengan berpedoman pada capaian pembelajaran.
Pengembangan alur tujuan pembelajaran didasarkan pada 7 (tujuh) prinsip
sebagai berikut.
1. Sederhana dan Informatif.
Perumusan Alur Tujuan Pembelajaran hendaknya dapat dipahami oleh penulis itu

4141
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN

sendiri maupun pengguna/pembaca. Hal ini dapat dilakukan dengan


menggunakan istilah atau terminologi yang umum dan tidak bermakna ambigu
atau tafsir ganda. Untuk penggunaan istilah khusus, penulis dapat menyertakan
penjelasan secukupnya dalam bentuk glosarium.
2. Esensial dan Kontekstual.
Memuat aspek pembelajaran yang sangat mendasar atau penting yakni
kompetensi, konten, dan hasil pembelajaran. Selain itu, juga mempertimbangkan
penyediaan pengalaman belajar yang relevan dengan kehidupan atau dunia nyata
berupa aktivitas yang menantang, menyenangkan dan bermakna.
3. Berkesinambungan.
Antarfase dan antar tujuan pembelajaran saling terkait dan merupakan capaian
secara runtut, sistematis, dan berjenjang untuk mencapai CP yang telah
ditetapkan dalam setiap mata pelajaran. Penyusunan dilakukan secara kronologis
berdasarkan urutan pembelajaran dari waktu ke waktu.
4. Pengoptimalan tiga aspek kompetensi.
Pengoptimalan tiga aspek kompetensi yaitu: pengetahuan, keterampilan,
dan sikap yang berjenjang selaras dengan tahapan kognitif (mengingat,
memahami, mengaplikasi, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta) serta
dimensi pengetahuan (faktual-konseptual-prosedural-metakognitif).
Pengoptimalan juga dilakukan pada penumbuhan kecakapan hidup (kritis, kreatif,
komunikatif, dan kolaboratif) serta beriman, berkebinekaan global, bergotong-
royong, kreatif, bernalar kritis, dan mandiri.
5. Merdeka Belajar.
Prinsip utama penyusunan ATP adalah pemahaman istilah merdeka belajar antara
lain:
a. Memerdekakan siswa dalam berpikir dan bertindak pada ranah
akademis dan bertanggung jawab secara moral
b. Memfasilitasi dan menginspirasi kreativitas siswa dengan
mempertimbangkan keunikan individualnya (kecepatan belajar, gaya dan minat)
c. Mengoptimalkan peran dan kompetensi guru dalam merumuskan
perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran
6. Operasional dan Aplikatif.
Rumusan ATP memvisualisasikan dan mendeskripsikan proses pembelajaran dan
penilaian secara utuh yang dapat menjadi acuan operasional yang aplikatif untuk
merancang modul ajar.
7. Adaptif dan Fleksibel.
Sesuai dengan karakteristik mata pelajaran, karakteristik siswa, dan karakteristik
satuan pendidikan serta mempertimbangkan alokasi waktu dan relevansi
antarmata pelajaran serta ruang lingkup pembelajaran yakni intra kurikuler,
kokurikuler, dan ekstra kurikuler.
Sedangkan prosedur yang harus dilakukan oleh guru untuk menyusun dan
mengembangkan alur tujuan pembelajaran adalah sebagai berikut.

4242
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN

1. Melakukan analisis Capaian Pembelajaran (CP) yang memuat materi


dan kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap dari setiap Fase (A,B,C)
2. Identifikasi kompetensi-kompetensi di akhir fase dan kompetensi-
kompetensi sebelumnya yang perlu dikuasai peserta didik sebelum mencapai
kompetensi di akhir fase.
3. Melakukan analisis setiap elemen dan atau subelemen Profil Pelajar
Pancasila yang sesuai dengan mata pelajaran dan Capaian Pembelajaran pada
Fase tersebut. Ada 6 (enam) dimensi Profil Pelajar Pancasila
4. Berdasarkan identifikasi kompetensi-kompetensi inti di akhir fase,
rumuskan tujuan pembelajaran dengan mempertimbangkan kompetensi yang
akan dicapai, pemahaman bermakna yang akan dipahami dan variasi
keterampilan berpikir apa yang perlu dikuasai siswa untuk mencapai Tujuan
Pembelajaran (TP).
5. Setelah tujuan pembelajaran dirumuskan, susun tujuan pembelajaran
secara linear sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dari hari
ke hari.
6. Tentukan lingkup materi dan materi utama setiap tujuan pembelajaran
(setiap tujuan pembelajaran dapat memiliki lebih dari satu lingkup materi dan
materi utama).
7. Berdasarkan perumusan tujuan pembelajaran tentukan jumlah jam
pelajaran yang diperlukan. Contoh: tujuan pembelajaran untuk mencapai suatu
kompetensi pengetahuan 120 menit, keterampilan 480 menit, dan sikap 120
menit.

C. Modul Ajar
Modul ajar merupakan salah satu bentuk perangkat ajar yang digunakan guru
untuk melaksanakan pembelajaran dalam upaya mencapai Profil Pelajar
Pancasila dan Capaian Pembelajaran. Modul ajar
merupakan penjabaran dari Alur Tujuan
Pembelajaran dan disusun sesuai dengan fase atau tahap perkembangan murid.
Istilah modul ajar sama seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), namun
yang membedakan adalah dilengkapi dengan berbagai materi pembelajaran,
lembar aktivitas siswa, dan asesmen untuk mengecek apakah tujuan pembelajaran
telah dicapai siswa. Komponen-komponen Modul Ajar antara lain sebagai
berikut.
1. Informasi Umum. Identitas penulis modul. Kompetensi awal. Profil
Pelajar Pancasila. Sarana dan prasarana.
2. Komponen Inti. (1) Tujuan pelajaran; (2) langkah-langkah kegiatan
pembelajaran;
(3) asesmen pembelajaran.
3. Komponen Lampiran. Lembar Kerja Peserta Didik. Bahan bacaan guru
dan peserta didik. Glosarium.
Modul Ajar disusun secara rutin untuk memetakan dan merencanakan proses
pembelajaran secara rinci. Modul Ajar merupakan kompas bagi guru dalam
pelaksanaan pembelajaran. Pembelajaran berpusat pada peserta didik yang tetap
mengusung kegiatan pembelajaran yang menarik, menyenangkan dan memotivasi
peserta didik menjadi pembelajar sepanjang hayat.

4343
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN

Tujuan dari penyusunan Modul Ajar adalah sebagai berikut.


1. Pembelajaran menjadi lebih sistematis.
2. Memudahkan analisis keberhasilan belajar peserta didik.

4444
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN

3. Memudahkan guru dalam penyampaian materi ajar.


4. Mengatur pola pembelajaran.
ATP SD Inpres Kayawudibuat dalam bentuk matriks yang memuat alur tujuan
pembelajaran, materi ajar, kegiatan pembelajaran, asesemen dan sumber belajar.
1. Alur tujuan pembelajaran disusun untuk menerjemahkan capaian
pembelajaran yang berfungsi mengarahkan guru dalam merencanakan,
mengimplementasi dan mengevaluasi pembelajaran secara keseluruhan sehingga
capaian pembelajaran diperoleh secara sistematis, konsisten, terarah dan terukur.
Alur pembelajaran mengurutkan tujuan-tujuan pembelajaran sesuai kebutuhan,
meskipun beberapa tujuan pembelajaran harus menggunakan tahapan tertentu
yang meliputi konten/ materi, keterampilan dan konsep inti untuk mencapai
Capaian Pembelajaran setiap fase dan menjelaskan kedalaman setiap konten.
2. Materi ajar merupakan materi esensial yang telah disusun pada alur
tujuan pembelajaran.
3. Kegiatan pembelajaran dikemas secara umum sebagai acuan untuk
menyusun rencana pelaksaanaan pembelajaran.
4. Asesemen merupakan penilaian otentik yang memadukan dimensi
sikap, pengetahuan dan keterampilan, selama pembelajaran (as learning), untuk
pembelajaran (for learning) dan setelah proses pembelajaran (of learning).
Sumber belajar dipilah sesuai kebutuhan peserta didik dan merupakan sumber
belajar yang mudah digunakan, berbasis lingkungan, dan mendukung
pembelajaran yang kontekstial dan menyenangkan.
Tujuan pembelajaran merupakan penerjemahan tujuan capaian pembelajaran
yang dapat terukur pencapaian dan keberhasilannya. Kegiatan pembelajaran
disusun dalamlangkah-langkah aktivitas peserta didik yang menarik dan
menyiratkan model dan strategi pembelajaran yang kontekstual dan menarik
sesuai diferensiasi karakteristik peserta didik serta mampu mengakomodir minat
bakat peserta didik.
Dalam kegiatan pembelajaran pundiintegrasikan penumbuhan dan penguatan
Profil Pelajar Pancasila. Selain itu, dalam kegiatan pembelajaran disusun prediksi
respon peserta didik sehingga menjaga alur pembelajaran yang tetap
terkondisikan dengan baik. Untuk penilaian dilakukan selama proses
pembelajaran dan pasca pembelajaran yang dirancang untuk mengukur
ketercapaiantujuan pembelajaran baik dari dimensi sikap, pengetahuan dan
keterampilan.
Di akhir bagian RPP, terdapat kolom refleksi untuk mengulas kekurangan dan
kelebihan proses pembelajaran untuk perbaikan pembelajaran selanjutnya. Hal ini
menunjukkan bagaimanadokumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sebagai
dokumen yang hidup dan dinamis.
Rencana Pembelajaran di SD Inpres Kayawuterdiri dari Silabus dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun rutin secara sederhana, aktual dan
mudah dipahami untuk mencapai tujuan pembelajaran yang akan dicapai
sehingga melalui Rencananya seorang guru bisa memastikan seluruh proses
pembelajaran bisa efektif dan efisien. Modul Ajar SD Inpres Kayawudibuat
dalam bentuk matriks yang memuat Alur Tujuan Pembelajaran, materi ajar,
kegiatan pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar.

4545
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN

Maka untuk rencana pembelajaran langkah yang dikerjakan:


1. Menganalisa Capaian Pembelajaran Tiap Fase
2. Menyusun Tujuan Pembelajaran dengan memperhatikan: komponen
tujuan (kompetensi, konten, dan variasi), keutuhan aspek kognitif, afektif, dan
ketrampilan, dimensi profil pelajar pancasila, kecakapan, dan abad 21.
3. Menyusun Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) yang berisi pengembangan
Tujuan Pembelaran dari Capaian Pembelajaran.
Alur tujuan pembelajaran disusun untuk menerjemahkan capaian pembelajaran
yang berfungsi mengarahkan guru dalam merencanakan, mengimplementasi dan
mengevaluasi pembelajaran secara keseluruhan sehingga capaian pembelajaran
diperoleh secara sistematis,konsisten, terarah dan terukur. Alur pembelajaran
mengurutkan tujuan-tujuan pembelajaran sesuai kebutuhan, meskipun beberapa
tujuan pembelajaran harus menggunakan tahapan tertentu yang meliputi konten/
materi, keterampilan dan konsep inti untuk mencapai CapaianPembelajaran setiap
fase dan menjelaskan kedalaman setiap konten.
Pada saat menyusun tujuan pembelajaran selalu memperhatikan:
1. Memuat minimal 3 komponen: Tujuan Pembelajaran, Kegiatan atau
Aktivitas PesertaDidik, dan Asesmen
2. Ketika menyusun kegiatan pembelajaran disusun dalam langkah-
langkah aktivitas pesertadidik yang menarik dan menyiratkan model dan strategi
pembelajaran yang kontekstual dan menarik sesuai diferensiasi karakteristik
peserta didik serta mampu mengakomodir
minat, bakat, dan gaya belajar peserta didik
3. Keutuhan aspek pembelajaran (koginiti, afektif, psikomor) dan
mengacu pada CapaianPembelajaran.
4. Profil pelajar Pancasila (6 aspek)
5. Taksonomi Bloom yang terbaru (HOTs) dan Kecakapan Abad – 21 (4C)
6. Menentukan materi esensial, sumber, dan sarana (kebutuhan yang
diperlukan), jenis daninstrument asesmen dan refleksi. Sumber belajar dipilah
sesuai kebutuhan peserta didikdan merupakan sumber belajar yang mudah
digunakan, berbasis lingkungan, dan mendukung pembelajaran yang kontekstial
dan menyenangkan.
7. Di akhir bagian Modul Ajar, terdapat kolom refleksi untuk mengulas
kekurangan dan kelebihan proses pembelajaran untuk perbaikan pembelajaran
selanjutnya. Hal ini menunjukkan bagaimana dokumen Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran sebagai dokumen yang hidup dan dinamis.

D. Melakukan Kegiatan Pembelajaran


Dalam melakukan pembelajaran, perlu memperhatikan:
1. Keunikan dan kebutuhan peserta didik.
2. Hasil refleksi atau asesmen (diagnostik) sebelumnya.
3. Berorientasi dan menekankan keaktifan pe BNserta didik agar
“mengalami belajar” bukan hanya sebagai pendengar atau peserta pembelajar.
4. Berpedoman pada Rencana yang sudah disusun walaupun bisa berubah
sesuai situasi

4646
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN

dan kondisi yang ada.


5. Dalam kegiatan pembelajaran pun diintegrasikan penumbuhan dan
penguatan Profil Pelajar Pancasila. Selain itu, dalam kegiatan pembelajaran
disusun prediksi respon peserta didik sehingga menjaga alur pembelajaran yang
tetap terkondisikan dengan baik.

E. Asesmen Capaian Pembelajaran


Asesmen/Penilaian merupakan penilaian otentik yang memadukan dimensi sikap,
pengetahuan dan keterampilan selama dan setelah proses pembelajaran.
Untuk penilaian dilakukan selama proses pembelajaran dan pasca pembelajaran
yang dirancang untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran baik dari
dimensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Asesmen hasil belajar peserta
didik terdiri atas Asesmen hasil belajar oleh pendidik, Asesmen hasil belajar oleh
satuan pendidikan, dan Asesmen hasil belajar oleh pemerintah.
Asesmen hasil belajar oleh pendidik sebagai proses pengumpulan informasi dan
data tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek sikap, aspek
pengetahuan, dan aspekketerampilan yang dilakukan secara terencana dan
sistematis yang bertujuan untuk:
1. memantau proses pembelajaran,
2. memetakan kemajuan belajar dan penguasaan kompetensi,
3. perbaikan atau pengayaan hasil belajar melalui penugasan dan evaluasi hasil
belajar,
4. memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya.
Konsep asesmen otentik yang dilakukan mengukur dimensi sikap, pengetahuan
dan keterampilan. Variasi bentuk asesmen akan lebih memperlihatkan
kemampuan peserta didik. Rubrik asesmen dibuat berdasarkan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai. Materi pengayaan hanya diperuntukkan peserta
didik yang telah melampaui capaian pembelajaran dan bersifat optional.
Sedangkan remedial merupakan kegiatan wajib dilaksanakan sehingga
pembelajaran tetap berkelanjutan.
Asesmen hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar didasarkan
pada prinsip asesmen. Dimana asesmen dilakukan mempertimbangkan
karakteristik peserta didik pada setiap kelas berdasarkan pada hasil proses
pembelajaran dalam mencapai semua aspek kompetensi yang tertera pada tujuan
pembelajaran sehingga jelas kemampuan yang akan diukur dengan prosedur dan
kriteria yang jelas. Prosedur asesmen, kriteria dan dasar pengambilan keputusan
terhadap hasil asesmen dapat diakses oleh pihak yang berkepentingan. Asesmen
di SD Inpres Kayawubersifat kontinuitas tidak tersekat per kelas, sehingga hasil
asesmen sebelumnya merupakan referensi untuk asesmen kemudian. Sistem
asesmen yang sistematis dan mengacu pada kriteria harus dapat
dipertanggungjawabkan secara teknis, prosedur dan hasil akhirnya.
Lingkup asesmen hasil belajar oleh pendidik mencakup aspek sikap, aspek
pengetahuan, dan aspek keterampilan. Adapun mekanisme asesmen hasil belajar
oleh pendidik meliputi:
1. Rencana strategi asesmen oleh pendidik dilakukan pada saat penyusunan
modul ajar
2. Asesmen Hasil Belajar oleh pendidik dilakukan untuk memantau proses,
kemajuan

4747
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN

belajar,dan perbaikan hasil belajar melalui penugasan dan pengukuran


pencapaian satu atau lebih capaian pembelajaran.
3. Asesmen aspek sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan sebagai
sumber informasi utama dan pelaporannya menjadi tanggungjawab wali kelas
atau guru kelas.
4. Hasil asesmen pencapaian sikap oleh pendidik disampaikan dalam bentuk
deskripsi.
5. Asesmen aspek pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, dan
penugasan sesuaidengan kompetensi yang dinilai disampaikan dalam bentuk
deskripsi.
6. Asesmen keterampilan dilakukan melalui praktik, produk, proyek,
portofolio, dan/atauteknik lain sesuai dengan kompetensi yang dinilai.
7. Hasil asesmen pencapaian pengetahuan dan keterampilan oleh pendidik
disampaikan dalam bentuk angka dan/atau deskripsi
8. Asesmen Pembelajaran SD Inpres Kayawuterdiri atas:
a. Asesmen Diagnostik
b. Asesmen Formatif
c. Asesmen Sumatif
9. Asesmen tersebut terdiri atas asesmen kognitif dan non kognitif yang
dilakukan oleh gurudengan berbagai instrument dan cara.
10. Tekhnik Asesmen
Dalam melaksanakan asesmen autentik yang baik, guru harus memahami secara
jelas tujuan yang ingin dicapai. Guru harus bertanya pada diri sendiri, khususnya
berkaitan dengan: (1) sikap, pengetahuan dan keterampilan apa yang akan dinilai;
(2) fokus penilaian akan dilakukan, misalnya, berkaitan dengan sikap,
pengetahuan dan keterampilan; dan (3) tingkat pengetahuan apa yang akan
dinilai, seperti penalaran, memori, atau proses. Bentuk-bentuk asesmen Autentik
yang di kembangkan
a. Asesmen Sikap
1) Observasi
2) Penilaian Diri
3) Penilaian Antar teman
4) Jurnal Catatan Guru
b. Asesmen Pengetahuan (Kognitif)
1) Tes Tulis
2) Tes Lisan
3) Penugasan
4) Proyek
c. Asesmen Keterampilan
1) Penilaian Kinerja
2) Penilaian Proyek
3) Penilaian Portofolio
4) Artefak-artefak yang dimiliki siswa
11. Bobot Asesmen / Penghitungan Nilai Rapor
Nilai rapot diperoleh dari nilai akhir sumatiflingkup materi dan sumatif akhir semester
.Pembobotan dalam perhitungsn nilai ditetapkan oleh Satuan pendidikan

4848
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN

12. Penilaian Kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan


pelaporannya , dilaksanakan tersendiri dengan menitikberatkan pada pada
pemahaman, penghayatan, internalisasi dan penerapan nilai-nilai 6 Dimensi
Profil Pelajar Pancasila.
Hasil asesmen kemudian dilakukan analisis atau evaluasi hasil belajar. Evaluasi
ini bertujuan untuk menentukan ketercapaian pemahaman peserta didik terhadap
tujuan capaian pembelajaran dan penguatan Profil Pelajar Pancasila. Analisis
untuk pengetahuan juga dilakukan untuk menentukan umpan balik pasca
penilaian terhadap peserta didik, yaitu pelaksanaan program remedial dan
pengayaan. Proses evaluasi ini dilakukan baik setelah peserta didik mengerjakan
post tes harian, penilaian harian, penilaian tengah semester dan penilaian akhir
semester serta Asesmen akhir tahun.
Hasil asesmen selain untuk mengukur ketuntasan belajar, memenuhi penilaian
akhir/rapor, juga untuk menguatkan Profil Pelajar Pancasila.
13. Kriteria kenaikan kelas dan kelulusan setidak-tidaknya harus memenuhi
kriteria, yaitu:
a. keikutsertaan dan keaktifan peserta didik dalam pembelajaran
b. ketuntasan mata pelajaran pada kompetensi pengetahuan dan
keterampilan, dan
c. penilaian baik pada kompetensi sikap

4949
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN

BAB V
PENDAMPINGAN, PENGEMBANGAN PROFESIONAL,DAN
EVALUASI

A. Pendampingan dan Pengembangan Profesional


Pendampingan dan pengembangan profesional ditekankan pada prinsip
reflektif dan pengembangan diri bagi guru, serta menggunakan alat penilaian
yang jelas dan terukur. Proses pendampingan dirancang sesuai kebutuhan
dan dilakukan oleh pemimpin satuanpendidikan berdasarkan hasil
pengamatan atau evaluasi. Beberapa contoh pendampingan dan
pengembangan profesional yang bisa dilakukan:
1. Coaching:
proses pendampingan untuk mencapai tujuan dengan menggali pemikiran-
pemikiran seseorang terhadap suatu masalah, dilakukan dengan sharing
pengalaman agar bisa salingberdiskusi dan mencari solusi yang tepat jika
ada permasalahan.
2. Mentoring:
proses pendampingan dengan berbagi pengalaman/pengetahuan untuk
mengatasi suatu kendala, dilakukan oleh pengawas, kepala sekolah, atau
guru yang lebih berpengalaman.
3. Pelatihan:
a. pendampingan dengan menguatkan pengetahuan dan keterampilan
yang
b. berkaitan dengan kinerja, dengan narasumber internal atau eksternal
c. menyesuaikan dengan kebutuhan dan situasi/kondisi yang ada.

Prinsip-prinsip pendampingan dan pengembangan profesional


1. Pendampingan dan pengembangan profesional sebagai aktivitas
yang dilakukan berdasarkan hasil kegiatan evaluasi
2. Menetapkan ruang lingkup pendampingan dan pengembangan profesional .
3. Menentukan area yang perlu diperbaiki apakah dari perencanaan
program atau pelaksanaprogram.
4. Pendampingan dan pengembangan profesional dilakukan secara
terencana dan strategis untuk mencapai suatu tujuan dalam jangka waktu
tertentu, dan orang yang tepatuntuk melakukan aktivitas pembinaan tersebut.
5. Pendampingan dan pengembangan profesional adalah sebuah
proseskolaboratif dalam satuan pendidikan antara orang yang melakukan
pendamping dan guru, demi tercapainya tujuan bersama.

B. Evaluasi
Evaluasi pembelajaran secara menyeluruh bertujuan untuk mengukur
keberhasilan gurudalam memfasilitasi pembelajaran. Dalam evaluasi ini, SD
Inpres Kayawupendidikan mengumpulkan data internal yang berupa catatan
keberhasilan implementasi pembelajaran dan refleksi secara individual
maupun bersama-sama seluruh warga sekolah, serta data eksternal berupa
hasil kompetensi dan kinerja guru dan tenaga kependidikan dari Rapor
Pendidikan

5050
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN

Prinsip-prinsip melakukan evaluasi dalam pembelajaran


1. Menetapkan tujuan evaluasi yang akan dilakukan
2. Menetapkan data/informasi yang ingin didapatkan dalam kegiatan
peninjauan.
3. Menentukan bentuk asesmen yang akan dilakukan untuk
mendapatkan data/informasiyang diinginkan
4. Merancang aktivitas evaluasi yang bersifat reflektif dan dapat
dijadikan pengembangan bagi guru dan pelaksana program.
5. Menggunakan alat penilaian pencapaian yang jelas dan terukur.

C. Tujuan dilakukan Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan


professional Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan professional
dilakukan secarainternal oleh SD Inpres Kayawuuntuk:
1. Memastikan pembelajaran berjalan sesuai rencana untuk mencapai
tujuan yang ditetapkan. Proses ini dikelola oleh Kepala Sekolah atau guru
yang dianggap sudah mampu untuk melakukan peran ini. Evaluasi,
pendampingan dan pengembangan professional dilakukan secara bertahap
dan mandiri agar terjadi peningkatan kualitas secara berkelanjutan di satuan
pendidikan, sesuai dengan kemampuan satuan pendidikan.
2. Selain itu Pendampingan, evaluasi dan pengembangan
professional dilakukan dalam rangka refleksi dan pemberian umpan balik
yang dilakukan secara terus menerus dalam keseharian belajar mengajar.
Penting bagi guru untuk dapat melakukan refleksi mandiri terhadap kriteria
kesuksesan yang telah ditetapkan (tujuan belajar, Capaian Pembelajaran,
profil Pelajar Pancasila).
3. Meningkatkan hasil belajar peserta didik, keterlibatan, kepuasan belajar.
4. Untuk menunjukkan kekuatan dari program belajar sebagai
implementasi kurikulum operasional.
5. Mengevaluasi perubahan terkini dari implementasi yang dilakukan.
6. Mengidentifikasi program belajar yang perlu diperbaiki.
7. Mengukur ketercapaian visi dan misi lewat program yang dilaksanakan di
sekolah.
8. Sebagai sarana pemberian umpan balik pada kompetensi mengajar
guru, yang selaras dengan tujuan dan kebutuhan belajar peserta didik
sertakebutuhan dunia kerja.

D. Hal-hal yang perlu dievaluasi


1. Alur pembelajaran, mutu dan relevansi hasil belajar dan
prosesnya, untuk menentukan Tujuan Pembelajaran berikutnya.
2. Kompetensi utuh yang memuat pengetahuan, keterampilan, dan
sikap yang yang akan dituju. Bagaimana ketiga hal tersebut terlihat secara
vertikal maupun horizontal, dengan mempertimbangkan aspek penting di
setiap mata pelajaran.
3. Sumber materi ajar, perlengkapan visual maupun auditori,
kesesuaian dengan tahapan perkembangan anak.
4. Persepsi peserta didik dalam menjalani proses belajar.

5151
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN

5. Persepsi orang tua dalam melihat perkembangan peserta didik.


6. Peningkatan kompetensi dan pengelolaan kinerja guru dan
tenaga kependidikan agar mereka dapat bekerja dengan efektif
7. Proses dan program yang dianggap paling berhasil
serta indikator keberhasilannya
8. Proses dan program apa yang masih perlu dikembangkan
serta saja bagian- bagian yang paling penting untuk dikembangkan

E. Teknik Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan


professional Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan professional
dilaksanakan dengan teknik:
1. Kolaboratif : melibatkan seluruh stakeholder sekolah.
2. Reflektif : melihat kembali pencapaian dan kekurangan
dariberbagai aspek, jujur, dan berdasarkan bukti.
3. Berdasarkan Data: membuat kesimpulan berdasarkan fakta
yang ditelaah secara seksama.
4. Berpusat pada peserta didik: mengedepankan kepentingan
peserta didik dalam mengambil kesimpulan maupun keputusan.
5. Fokus pada perbaikan dan Pengembangan

F. Pihak dan Waktu Evaluasi Kurikulum


1. Pihak yang dilibatkan
Pada saat mengevaluasi Kurikulum pihak yang
terlibat adalah Tim
PengembangSekolah/Kurikulum yang terdiri dari:
a. Nara Sumber/Pengawas Pembina
b. Kepala Sekolah
c. Pendidik dan Tenaga Kependidikan
d. Komite Sekolah
e. Perwakilan Orang Tua Peserta Didik
f. Perwakilan Peserta Didik jika memungkinkan
g. Sekolah mitra
2. Waktu Evaluasi
Evaluasi kurikulum operasional sekolah dilakuakan:
a. Setiap Hari
Guru membuat catatan anekdotal secara informal mengenai bagaimana
proses belajar berjalan, bagaimana tujuan belajar tercapai, bagaimana
peserta didik merespon proseskegiatan belajar.
b. Setiap Unit Pelajaran/Tema
Setelah melakukan asesmen formatif, secara individual maupun klasikal,
guru mereview proses belajar dan tercapainya tujuan dan melakukan
perbaikan maupun penyesuaian terhadap proses belajar
c. Setiap Bulan
Evaluasi dilaksanakan sekalian dalam rapat rutin sekolah bulanan

5252
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN

d. Setiap Semester
Setelah 1 semester selesai, guru dan tim melihat kontinum/rangkaian
pencapaian.
e. Setiap Tahun.
Melakukan evaluasi terhadap pencapaian dan proses pembelajaran dalam
satu tahun dan bagaimana hal tersebut berkontribusi dengan tujuan sekolah,
serta visi dan misi sekolah dalam kegiatan rapat kerja sekolah.

5353
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN

BAB VI PENUTUP

Kurikulum operasional di SD INPRES KAYAWUdisusun sebagai kerangka


acuan atau pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah tahun
pelajaran 2023/2024. Kurikulum operasional ini juga sebagai panduan
ketercapaian pembelajaran bagi peserta didik dan upaya guru dalam
pelaksanaan proses pembelajaran.
Kurikulum operasional Sekolah yang telah tersusun ini akan berjalan lancar
bila ada dukungan penuh dari semua pihak, yaitu kepala sekolah, guru,
komite sekolah dan stake holder yang ada. Mudah-mudahan dukungan dan
partisipasi aktif semua pihak dapat memajukan SD Inpres Kayawusesuai
dengan apa yang telah terumuskan dalamvisi, misi dan tujuan sekolah dan
tentu saja seiring-sejalan dengan visi pendidikan Nasional yang menjadikan
para siswa sebagai pembelajar sepanjang hayat dan memiliki profil pelajar
Pancasila.
Akhirnya, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah mendukung terselesaikannya kurikulum operasional
di SD Inpres Kayawuini. Kami berdoa, semoga kontribusi pemikiran, kerja
keras, dan dukungannya merupakan sumbang sih kita bersama dalam dunia
pendidikan menuju Indonesia Maju, serta bisa menjadi berkat bagi kita
semua.

5454
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN

DAFTAR RUJUKAN

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4301);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar
Nasional (Lembaran Negara RI Tahun 2022 Nomor 14,Tambahan Lembaran
Negara RI Nomor 6762);
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun
2018 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pemerintah dan Penilaian Hasil
Belajar oleh Satuan Pendidikan;
4. Permendikbud Ristek No 5 Tahun 2022 tentang SKL pada
Pendidikan Anak usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar dan jenjang
Pendidikan Menengah.
5. Permendikbud Ristek No 7 Tahun 2022 tentang Standar Isi
Pendidikan Anak usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar dan jenjang
Pendidikan Menengah.
6. Permendikbud Ristek No 9 Tahun 2022 tentang Evaluasi Sistem
Pendidikan Oleh Pemerintah Pusat dan Daerah Terhadap Pendidikan Anak
usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar dan jenjang Pendidikan Menengah.
7. Permendikbud Ristek No 16 Tahun 2022 tentang Standar Proses
pada Pendidikan Anak usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar dan jenjang
Pendidikan Menengah.
8. Peraturan Menteri Pendidikan,Kebudayaan,Riset,dan
Teknologi Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2022 tentang Standar
Penilaian Pendidikan pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang
Pendidikan Dasar,dan Jenjang Pendidikan Menengah;
9. Peraturan Kemendikbud Ristek RI No 56 /M/2022
sebagaimana telah diubah dengan Kepmendikbud Ristek RI No
262/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam rangka
pemulihan pembelajaran;
10. Keputusan Mendikbudristek Republik Indonesia No.
033/KR/H/2022 Tahun 2022 Capaian Pembelajaran PAUD-SD-SMP-SMA-
SMK-SLB pada Sekolah Penggerak merupakan kurikulum baru yang sedang
dilaksanakan secara terbatas di sekolah penggerak.
11. Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum dan
Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan,Kebudayaan, Riset
dan Teknologi Nomor 009/H/KR/2022 tentang Dimensi, Elemen,
dan Subelemen, Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka.
12. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Propinsi Jawa tengah Nomet: 423.5/04678 tentang Pedoman Kurikulum
muatan lokal Bahasa Jawa jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah di
Propinsi Jawa Tengah.
13. Hasil rapat Tim Pengembang Kurikulum, Kepala Sekolah dan
Komite pada tanggal 9 Juli 2022 tentang Kurikulum SD INPRES
KAYAWUKoorwilcam Dindikbud Kemangkon.

55

Anda mungkin juga menyukai