Anda di halaman 1dari 78

BAB I

PENDAHULUAN

A. Karakteristik SD Negeri 1 Cawas

Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) di SD Negeri 1 Cawas


disesuaikan dengan kekhasan, kondisi, dan pontensi daerah dengan menyelaraskan kondisi dan
karakteristik peserta didik dalam satuan pendidikan. Dalam pengembangannya, kurikulum KOSP
akan mengacu pada capaian pembelajaran yang telah disusun oleh pusat dan diterjemahkan dalam
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) yang diimplementasikan dalam proses pembelajaran.
Penyusunan dan pengembangan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan
di SD Negeri 1 Cawas berfokus kepada pemenuhan kebutuhan peserta didik dengan
mengembangkan kompetensi peserta didik dalam perubahan kehidupan abad ke-21 yang memuat
ciri khas dan potensi lokal SD Negeri 1 Cawas yang muaranya menjadikan peserta didik memiliki
Profil Pelajar Pancasila tercakup dalam enam dimensi, yakni beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, bergotong royong, bernalar kritis, kreatif, mandiri,
dan berkebhinekaan global.
1. Kondisi Peserta Didik
a. Kemampuan Kognitif
1). Peserta Didik Baru (Kelas I = 49 anak)

NO KONDISI ANAK JUMLAH KETERANGAN

I Kemampuan Membaca
1 Belum mengenal huruf 3
2 Sudah bisa membaca kata, kurang lancer 16
3 Sudah bisa membaca kata dengan lancer 20
4 Sudah bisa membaca kalimat sederhana 10
Jumlah 49

II Kemampuan Menulis

1 Belum bisa menulis huruf 4


2 Sudah bisa menulis huruf 15
3 Sudah bisa menulis kata 20
4 Sudah bisa menulis kalimat sederhana 10
Jumlah 49
III Kemampuan Berhitung
1 Belum bisa menulis angka -
2 Sudah bisa menulis beberapa angka 32
3 Sudah lancar dan benar menulis angka 17
4 Sudah bisa menghitung angka sederhana
Jumlah 49

1
2). Kelas II – VI

Rata-Rata Rapor Siswa


NO KELAS Semester 1 Semeseter 2 JML
< 75 ≥ 75 < 75 ≥ 75
1 II 10 29 3 36 39
2 III 7 31 2 36 38
3 IV 4 28 2 30 32
4 V 6 24 3 27 30
5 VI 5 23 2 26 28

JUMLAH 32 135 12 155 167


Berdasarkan data keadaan kognitif peserta didik di atas, secara umum peserta
didik SD Negeri 1 Cawas berada dalam keadaan menengah atau standar. Dalam hal
kognitif, peserta didik SD Negeri 1 Cawas sangat memungkinkan dikembangkan
kompetensinya. Namun di pihak lain, dari data tersebut diketahui bahwa kemampuan
anak tenyata tidak sama, ada yang belum bisa membaca, menulis, dan berhitung dan ada
yang sudah lancar (kelas I), serta ada yang memiliki kemampuan di bawah dan di atas
rata-rata/ standar. Hal itu menunjukkan bahwa kemampuan setiap anak memiliki
karakteristik atau perbedaan yang perlu diperlakukan/didampingi secara berbeda pula.
b. Prestasi/Kemampuan/Bakat Lain yang Dimiliki Peserta Didik
KELAS
NO BIDANG KET.
I II III IV V VI
1 Bahasa
a. Pidato 2 3 3 4 3
b. Puisi 5 8 4 8 5
c. Pantun - 1 2 5 6
d. Karya tulis - - - 2 3
2 Mipa
a. Matematika 3 4 4 3 3
b. IPA - - - 3 4
3 Seni
a. Tari 12 10 8 15 6
b. Rupa 3 5 4 6 2
c. Suara 6 8 6 5 1
d. Musik 1 3 2 1 1
e. Peran - - - 1 2
f. Kriya - - - 2 3
4 Olahraga
a. Atletik 2 3 2 2 2
b. Senam 4 5 6 8 5
c. Basket - - - - -
d. Renang - - - - 1
e. Beladiri - - - 3 1

2
Dari data prestasi atau bakat lain yang dimiliki peserta didik di atas, kita bisa
melihat bahwa bakat atau kemampuan anak berbeda-beda dan masih terbatas sehingga
perlu pendampingan dalam pengembangannya. Maka sekolah perlu memfasilitasi dengan
kegiatan-kegiatan intrakurikuler maupun ekstrakurikuler yang serius dan terkontrol serta
sesuai bakat dan minat peserta didik.

c. Data Agama Peserta Didik

Kelas
NO Agama JUMLAH
I II III IV V VI
1 Katolik 1 4 1 1 7
2 Kristen 1 1 3 1 1 - 7
3 Islam 47 34 35 30 29 28 202

JUMLAH 49 39 38 32 30 28 216

Dengan melihat data di atas, SD Negeri 1 Cawas merupakan sekolah yang


majemuk dari sisi agama yang dianut oleh peserta didik. Hal ini mencerminkan bahwa
rasa toleransi atau berkebhinekaan global perlu selalu ditanamkan dan dikembangkan
dalam diri peserta didik.

2. Kondisi Orang tua/Wali


a. Pekerjaan
1). Pekerjaan Ayah
Kelas
NO Pekerjaan JML
I II III IV V VI
1 PNS/Guru 4 4 2 4 4 18
2 Buruh Pabrik 24 16 15 10 12 9 86
3 Pedagang 2 4 2 3 1 1 13
4 Wiraswasta 5 4 4 5 4 5 27
5 Kary. Swasta 6 11 10 11 6 6 50
6 Lainya 4 3 1 3 2 13
7 Wirausaha 2 1 3
9 Meninggal 2 1 1 1 5
JUMLAH 49 39 38 32 30 28 216

3
2). Pekerjaan Ibu
Kelas
NO Pekerjaan JML
I II III IV V VI
1 PNS/Guru - 2 3 1 6
2 Buruh Pabrik 7 9 7 9 9 5 46
3 Pedagang 2 1 3 3 3 2 14
4 Wiraswasta 2 3 3 4 4 3 19
5 Karyawan Swasta 7 7 4 1 1 3 23
6 Ibu Rmh.Tangga 31 7 11 10 10 13 82
7 Lainya - 9 6 3 3 1 22
8 Wirausaha - 1 2 3
9 Meninggal - 1 1
JUMLAH 49 39 38 32 30 28 216

b. Pendidikan Orang Tua


Pendidikan Kelas
NO JML
Terakhir Ayah I II III IV V VI
1 Tidak sekolah 1 1 2
2 SD 1 6 1 2 1 11
3 SMP Sederajat 9 6 3 5 4 27
4 SMA Sederajat 24 27 23 20 24 18 136
5 D1 1 1
6 DIII 3 2 3 1 2 11
7 S1 10 4 4 3 2 3 26
8 S2 1 1
9 Meninggal 1 1
JUMLAH 49 39 38 32 30 28 216

Pendidikan Kelas
NO JML
Terakhir ibu I II III IV V VI
1 Tidak sekolah 2 1 3
2 SD 2 2 1 2 1 8
3 SMP Sederajat 10 6 8 6 2 7 39
4 SMA Sederajat 25 21 18 19 21 13 117
5 D1 1 1 2
6 D2 1 1 1 1 4
7 DIII 3 1 4 1 1 3 13
8 S1 9 7 3 4 3 3 29
8 S2 1 1
9 Tidak Tahu
10 Meninggal
JUMLAH 49 39 38 32 30 28 216

4
Dari segi pekerjaan dan pendidikan, orang tua peserta didik SD Negeri 1 Cawas
juga beragam. Namun secara rata- rata, pendidikan mereka mayoritas SMA/K dan
pekerjaan orang tua sebagai buruh pabrik. Maka pola penyampaian informasi dan
penanganan sosio emosinya juga harus menyesuaikan situasi dan kondisi mereka.

3. Sosiobudaya dan Keadaan Lingkungan Sekolah


SD Negeri 1 Cawas terletak di daerah yang strategis, di pusat kota Cawas. Selain itu,
SD Negeri 1 Cawas juga berada di wilayah yang pengembangan ekonomi Swalayan,
berbagai toko, dan pasar Cawas cukup terjangkau, lokasi mudah ditempuh dengan sarana
transportasi yang ada. lingkungan sekolah pun berada dekat dengan Pusat perbelanjaan
(Pasar Masaran Cawas), Kantor Urusan Agama Cawas, Kantor Desa Cawas, Polsek Cawas,
Korwil bidang pendidikan Cawas, Lapangan Desa Cawas, sarana atau tempat olahraga yang
dimiliki sekolah, dan fasilitas keagamaan yang cukup dekat dan terjangkau menjadi salah
satu kekuatan pendukung dalam proses pembelajaran.
Latar belakang peserta didik berada pada tingkat ekonomi menengah ke bawah
dengan pekerjaan orang tua siswa yang beragam. Namun demikian, sekolah memiliki sarana
prasarana yang cukup memadai dalam mendukung proses pembelajaran baik intrakurikuler
maupun ekstrakurikuler. Latar belakang sebagai sekolah negeri dengan keagamaan yang
mayoritas peserta didik beragama Islam, dan sebagian pemeluk agama kristen protetan,
kristen khatolik juga menjadi salah satu faktor pendukung dan kemudahan dalam proses
pembelajaran atau pendampingan anak utamanya dalam pengembangan iman dan sikap
toleransi antar peserta didik.
Secara sosial budaya, peserta didik memiliki latar belakang yang berbeda budaya,
yang disebabkan dari sebagian orang tua merupakan karyawan, pegawai, buruh pabrik,
petani, dan pedagang yang budayanya berbeda-beda juga. Selain itu, minat bakat peserta
didik juga sangat beragam. Berdasarkan perbedaan latar belakang tersebut maka
pembelajaran dengan paradigma baru yang mengedepankan Profil Pelajar Pancasila menjadi
solusi terbaik jika diimplementasikan secara utuh di SD Negeri 1 Cawas. Berbagai kuliner
yang merupakan makanan tradisional yang masih bertahan di Cawas adalah cucur, legondho
ketan, pecel, thiwul dan beberapa makanan tradisional lainnya yang masih dijajakan di pasar-
pasar tradisional Cawas. Sedangkan dari dunia “seni”, yang masih cukup “ngetrend” adalah
paguyuban gejog lesung, hampir di semua desa memiliki paguyuban ini.
Kegotong royongan di daerah Cawas masih cukup terasa, apalagi jika dalam hal
kesusahan. Tradisi ronda malam, “nyadran”, malam selikuran bulan puasa, malam satu sura

5
di dukuh Sepi Barepan, dan tradisi lain juga masih berlaku. Demikian juga dalam “nguri-uri”
bahasa Jawa, di daerah Cawas masih cukup terjaga, dengan bukti bahawa dalam acara
pernikahan dan lelayu, masih menggunakan adat, tradisi dan bahasa Jawa.
Tujuan akhir capaian pembelajaran yang terintegrasi dengan Profil Pelajar Pancasila
secara umum adalah untuk membentuk karakter peserta didik yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, mandiri,
bernalar kritis, bergotong royong, dan kreatif dengan mengakomodasi keragaman tersebut.

4. Pendidik dan Tenaga Kependidikan

NO NAMA PEND. KEMAMPUAN LAIN KET.


1 Tatik Sumarahati, S.Pd. S1 Organisasi, Kepramukaan
2 S1 Kepramukaan, Olah Raga,
Panca Abjiani,S.Pd
Menyanyi
3 Zumarotul Mu’minatun,S.Pd.I S1 Kerohanian, Memasak
4 Lucia Puji Lestari, S.Ag S1 Kerohanian, Memasak
5 Joko Slamet Widodo,S.Pd S1 Musik, Organisasi, IT
6 Sri Lestari Ariyati, S.Pd. SD. S1 IT, Menari,
7 Agus Sidiq Subagyo, S.Pd S1 Kepramukaan, Seni
8 Yuliarti, S.Pd S1 Organisasi, IT,
9 Setiyo Budi Sugihantoro, S.Pd S1 IT, Memasak
10 Eni Marlina, S.Pd S1 IT, Kepramukaan
11 Sri Rahayu, S.Pd S1 Memasak, Kerohanian
12 Darmadi S1 Menyanyi, Kerohanian

5. Sarana dan Prasarana


NO SARPRAS ADA/TDK KEADAAN
1 Gedung dan Bangunan
a. Ruang Kelas dan Meubelair ADA Cukup representatif, ber-LCD
b. Kamar Mandi/Toilet ADA Cukup representative
c. UKS ADA Cukup representative
d. Perpustakaan ADA Cukup representative
e. Lapangan Olahraga ADA Cukup representative
2 Sarana Pembelajaran
a. Alat/Media Pembelajaran ADA Cukup representative
b. Buku-buku Penunjang/ ADA Cukup
Perpustakaan.
c. Sarana IT ADA Baik
d. Perangkat Ekstrakurikuler ADA Baik
e. Alat-alat Olahraga ADA Cukup lengkap, perlu pengembangan

Dengan melihat data tersebut di atas, SD Negeri 1 Cawas memiliki keunggulan


dari kualitas guru dan PTK yang memiliki kemampuan lebih pada bidang lain, yang bisa

6
mendukung PBM atau tercapainya Profil Pelajar Pancasila. Namun karena semua masih
perlu pembenahan dan pengembangan maka ke depan harus diadakan strategi untuk
“pemanfaatannya”. Dari realita yang ada ini, semoga bisa menggali dan mengembangkan
SDM (Sumber Daya Manusia, siswa dan guru) dan SDS (Sumber Daya Sarana) untuk
mengoptimalkan dan memaksimalkan PBM demi terwujudnya Profil Pelajar Pancasila.

B. Landasan Pengembangan Kurikulum

Landasan yuridis dalam penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan SD


Negeri 1 Cawas mengacu pada;
1. Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; Peraturan
Pemerintah No. 4 tahun 2022 tentang perubahanatas PP No. 57 tentang Standar
Nasional Pendidikan;
2. PermendikbudRistek No 5 Tahun 2022 tentang SKL pada Pendidikan Anak Usia
Dini, Jenjang Pendidikan Dasar dan Jenjang Pendidikan Menengah;
3. PermendikbudRistek No 7 Tahun 2022 tentang Standar Isi pada Pendidikan Anak
Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar dan Jenjang Pendidikan Menengah;
4. PermendikbudRistek No 9 Tahun2022 tentang Evaluasi Sistem Pendidikan Oleh
Pemerintah Pusat dan Daerah Terhadap Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan
Dasar, dan Pendidikan Menengah;
5. PermendikbudRistek No 56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam
Rangka Pemulihan Pembelajaran; Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan
Asesmen Pendidikan
6. KemdikbudRistek No 008/H/Kr/2022 tentang Capaian Pembelajaran pada Pendidikan
Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah pada
Kurikulum Merdeka;
7. Surat Edaran Mendikbud RI Nomor 2 Tahun 2020 tentang Pencegahan dan
Penanganan Corona Virus Disease (COVID-19) di Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan;

Landasan filosofis sebagai dasar penyusunan kurikulum operasional di SD Negeri 1


Cawas adalah dengan mempertimbangkan budaya bangsa sebagai akar penopang pendidikan
yang akan tumbuh membentuk pendidikan berkelanjutan. Generasi penerus tetaplah menjadi
generasi penjaga kelestarian budaya namun peka terhadap perkembangan zaman. Pengalaman
belajar menjadi poin utama dalam menguasai kompetensi.

7
Peserta didik merupakan pewaris budaya bangsa yang kreatif, mandiri dan inovatif.
Proses pendidikan sebagai suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan potensi dirinya sehingga dapat memiliki kecakapan hidup yang sesuai minat
bakat yang mengembangkan kecerdasan spiritual, emosional, intelektual, dan kinestetik.
Berdasarkan landasan tersebut, Negeri 1 Cawas dengan kekuatan, kemampuan dan
keinginan untuk selalu ingin berkembang, berharap akan menjawab tantangan pendidikan
dalam memfasilitasi suatu suasana belajar penuh aktivitas, berkarya dan menyenangkan untuk
membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik dari masa lalu dengan
membentuk peserta didik sebagai agen Profil Pelajar Pancasila yang memiliki kemampuan
intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk
membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik (experimentalism and social
reconstructivism).

C. Konsep Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP)

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (UU Sisdiknas/2003). Pemerintah
pusat menetapkan kerangka dasar dan struktur kurikulum yang menjadi acuan untuk
pengembangan kurikulum operasional satuan pendidikan.
Kurikulum operasional di satuan pendidikan memuat seluruh rencana proses belajar
yang diselenggarakan di satuan pendidikan, sebagai pedoman seluruh penyelenggaraan
pembelajaran. Untuk menjadikannya bermakna, kurikulum operasional satuan pendidikan
dikembangkan sesuai dengan konteks dan kebutuhan peserta didik dan satuan pendidikan.
Komponen dalam kurikulum operasional ini disusun untuk membantu proses berpikir
dan mengembangkan satuan pendidikan. Dalam pengembangannya. Dokumen ini juga
merupakan hasil refleksi semua unsur pendidik di satuan pendidikan yang kemudian ditinjau
secara berkala guna disesuaikan dengan dinamika perubahan dan kebutuhan peserta didik.
Peningkatan kualitas pendidikan dilaksanakan dengan memperhatikan kebutuhan
peserta didik (berorientasi pada siswa dengan segala keunikannya), utuh, menyenangkan atau
merdeka belajar, dilakukan pembelajaran dengan paradigma baru dengan berbagai
implentasinya sehingga akan “tercipta” Profil Pelajar Pancasila.
Profil Pelajar Pancasila memiliki enam kompetensi yang dirumuskan sebagai dimensi
kunci. Keenamnya saling berkaitan dan menguatkan sehingga upaya mewujudkan Profil
Pelajar Pancasila yang utuh membutuhkan berkembangnya keenam dimensi tersebut secara
bersamaan, tidak parsial. Keenam kompetensi atau dimensi kunci dalam Profil Pelajar

8
Pancasila tersebut adalah: beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
berakhlak mulia, berkebhinekaan global, gotong royong, mandiri,.bernalar kritis, dan
kreatif.

D. Prinsip Pengembangan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP)


Prinsip pengembangan kurikulum operasional di satuan pendidikan adalah:
1. Berpusat pada peserta didik, yaitu pembelajaran harus memenuhi keragaman potensi,
kebutuhan perkembangan dan tahapan belajar, serta kepentingan peserta didik. Profil
Pelajar Pancasila selalu menjadi rujukan pada semua tahapan dalam penyusunan
kurikulum operasional sekolah
2. Kontekstual, menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan,
konteks sosial budaya dan lingkungan.
3. Esensial, yaitu memuat semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan dan
digunakan di satuan pendidikan. Bahasa yang digunakan lugas, ringkas, dan mudah
dipahami
4. Akuntabel, dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan actual
5. Melibatkan berbagai pemangku kepentingan,
Pengembangan kurikulum satuan pendidikan melibatkan komite satuan pendidikan dan
berbagai pemangku kepentingan antara lain orang tua, maupun stake holder.

E. Pelakasanaan Kurikulum Operasioanal Satuan Pendidikan


Peningkatan kualitas pendidikan melalui Kurikulum Operasioanal Satuan Pendidikan
menerapkan pembelajaran dengan paradigma baru yang berpusat pada peserta didik.
Adapun pelaksanaan Kurikulum Operasioanal Satuan Pendidikan di SD Negeri 1 Cawas
dilakukan dengan cara luring, Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100% dengan menerapkan
Protokol Kesehatan yang disarankan oleh pemerintah. Jika dalam keaadaan darurat Covid-19
di lingkungan sekolah, maka pelaksanaan pembelajarannya akan dikoordinasikan dengan
pihak – pihak terkait.

9
BAB II
VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH
A. Tujuan Pendidikan

Tujuan pendidikan Nasional adalah : mengacu pada visi dan misi sekolah , serta
tujuan umum pendidikan dasar.

B. Visi SD Negeri 1 Cawas

Visi SD Negeri 1 Cawas yaitu terwujudnya peserta didik yang beriman,


cerdas,terampil, mandiri, dan berwawasan global.
C. Misi SD Negeri 1 Cawas
Dalam upaya mengimplementasikan visi sekolah, SD Negeri 1 Cawas menjabarkan
misi sekolah sebagai berikut:
1. Menanamkan keimanan dan ketakwaan melalui pengamalan ajaran agama.
2. Mengoptimalkan proses pembelajaran dan bimbingan.
3. Mengembangkan bidang ilmu pengetahuan dan tehknologi berdasarkan minat, bakat,
dan potensi peserta didik.
4. Membina kemandirian peserta didik melalui kegiatan pembiasaan, kewirausahaan,
dan pengembangan diri yang terencana dan berkesinambungan.
5. Menjalin kerjasama yang harmonis antar warga sekolah dan lembaga lain yang terkait

D. Tujuan SD Negeri 1 Cawas

Tujuan yang diharapkan oleh SD Negeri 1 Cawas dalam implementasi kurikulum sebagai
bentuk dan cara mewujudkan misi sekolah yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut:

a. Mengembangkan budaya sekolah yang religius melalui kegiatan keagamaan.


b. Semua kelas melaksanakan pendekatan pembelajaran aktif pada semua mata
pelajaran.
c. Mengembagkan berbagai kegiatan dalam proes belajar di kelas berbasis
pendidikan karakter bangsa.
d. Menyelanggarakan berbagai kegiatan sosial yang menjadi bagian dari pendidikan
karakter bangsa.
e. Menjalin kerja sama dengan lembaga lain dalam merealisasikan program sekolah.
f. Memanfaatkan dan memelihara fasilitas mendukung proses pembelajaran berbasis
TIK

10
Dari Tujuan tersebut di atas, SD Negeri 1 Cawas menjabarkan menjadi tujuan jangka
pendek, menengah, dan jangka panjang.
1. Tujuan jangka pendek (1 tahun ke depan)
a. Merancang program sekolah untuk mengenalkan implementasi kebhinekaan
global di masyarakat.
b. Merancang pembelajaran yang mendorong peserta didik memiliki rasa bangga
terhadap potensi daerah.
c. Menerapkan pondasi gotong royong dalam kegiatan kelas hingga kegiatan
sekolah.
d. Melaksanakan program dan pembelajaran HOTS untuk memperkuat bernalar
kritis dan kreativitas peserta didik, menekankan kecakapan 4C (critical thinking,
communication skill, creativity and innovation, dan collaboration), dan
memperkuat Profil Pelajar Pancasila.
e. Melaksanakan pembelajaran untuk mengasah kemampuan literasi dan numerasi.
f. Mempertahankan prestasi yang sudah tercapai sebelumnya.

2. Tujuan Jangka Menengah (2-3 tahun ke depan)


a. Merancang pembelajaran yang sesuai dengan tingkat perbedaan kemampuan
kognitif peserta didik mengarahkan pada keterampilan dan kecakapan hidup
sesuai bakat dan minatnya.
b. Sekolah mampu melaksanakan penilaian secara akuntabel dan valid dengan
sistem digitalisasi.
c. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menghafal surat-surat pendek.
d. Membudayakan gerakan kebersihan sebagian daripada iman.
e. Meningkatkan kecintaan dan kebanggan terhadap potensi daerah.
f. Melakukan kerjasama dengan stakeholder daerah atau Corporate Social
Responsibility (CSR) perusahaan untuk merancang program pembelajaran
berbasis budaya lokal.
g. Memotivasi peserta didik untuk menggagas inovasi sederhana untuk memberikan
solusi dalam kehidupannya.
h. Menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler yang optimal dalam
mengembangkan prestasi sesuai bakat dan minta dan potensi peserta didik.

11
3. Tujuan Jangka Panjang (4 tahun ke depan)
a. Merancang pembelajaran dengan model pembelajaran yang menjadi ciri khas
sekolah.
b. Menghasilkan lulusan yang memiliki mental pembelajar sejati.
c. Membentuk peserta didik yang berakhlak mulia dan selalu peduli sosial dalam
toleransi beragama.
d. Menyusun pembelajaran dengan bahan ajar mandiri untuk meningkatkan
kecintaan pada budaya lokal.
e. Membudayakan lingkungan belajar dan karakter inovatif cepat tanggap di
lingkungan sekolah.
f. Membangun budaya dan kultur sekolah yang kompetitif yang positif.
g. Menyediakan fasilitas untuk mengembangkan kreativitas, inovasi dan minat
bakat peserta didik.
4. Kompetensi Karakteristik Kekhasan Lulusan Sekolah
Sekolah sebagai tempat menempuh ilmu pengetahuan dan pembentukan
karakter generasi bangsa. Profil Pelajar Pancasila diharapkan mampu membentuk
sumber daya manusia yang unggul sebagai pembelajar sepanjang hayat yang memiliki
kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
a. Memiliki perilaku yang menunjukkan beriman dan berakhlak mulia.
b. Memiliki dan menjunjung nilai harmonisasi keragaman dan gotong royong.
c. Memiliki pengetahuan dan keterampilan sebagai dasar kemandirian untuk
mengembangkan kecakapan hidup.
d. Memiliki kemampuan bernalar kritis dan berkomunikasi efektif.
e. Memiliki kreativitas, kemandirian dan inovatif dalam menjawab tantangan
perkembangan zaman.
f. Membentuk individu sebagai pembelajar sepanjang hayat yang berpikir global
dengan tetap menjunjung nilai budaya bangsa.
g. Selain itu, peserta didik dari SD Negeri 1 Cawas, diharapkan dapat:
 menyelesaikan seluruh program pembelajaran di SD Negeri 1 Cawas
 memiliki deskripsi sikap minimal baik sesuai dengan kriteria yang telah
ditetapkan
 lulus ujian sekolah

12
 mencapai nilai rata-rata pencapaian minimal sekolah paling rendah 75, 5

Dalam pencapaian visi, misi, dan tujuan sekolah, maka disusun kompetensi lulusan
peserta didik SD Negeri 1 Cawas sebagai alat ukur pencapaian kurikulum dan target
pelaksanaan proses pembelajaran dalam mengimplementasikan KOSP di SD Negeri 1
Cawas.
Adapun kompetensi lulusan SD Negeri 1 Cawas mempertimbangkan dimensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan secara berimbang sesuai capaian pembelajaran pada
setiap fase di sekolah dasar, membentuk Profil Pelajar Pancasila, inovatif, tangguh, dan
memiliki kecakapan hidup yang dibutuhkan untuk masa depannya. Berikut adalah
kompetensi kriteria lulusan yang ingin dicapai SD Negeri 1 Cawas:
1). Memiliki perilaku yang menunjukkan beriman dan berakhlak mulia.
2). Memiliki dan menjunjung nilai harmonisasi keragaman dan gotong royong.
3). Memiliki pengetahuan dan keterampilan sebagai dasar mengembangkan kecakapan
hidup.
4). Memiliki kemampuan bernalar kritis dan berkomunikasi efektif.
5). Memiliki kreativitas, kemandirian dan inovatif dalam menjawab tantangan
perkembangan zaman.
6). Membentuk individu sebagai pembelajar sepanjang hayat yang berpikir global dengan
tetap menjunjung nilai budaya bangsa.
7). Pada akhir tahun pembelajaran peserta didik diharapkan menyelesaikan seluruh
program pembelajaran, memiliki deskripsi sikap minimal baik sesuai dengan kriteria
yang telah ditetapkan lulus ujian sekolah, mencapai nilai rata-rata pencapaian minimal
sekolah paling rendah 75, ditetapkan dalam rapat pleno dewan guru dan kepala
sekolah.

13
BAB III
PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN

A. Pengorganisasian Pembelajaran Intrakurikuler


1. Alur Penyusunan Rancangan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan
KOSP merupakan sebuah bentuk kurikulum operasional untuk melaksanakan Kerangka
Dasar dan Struktur Kurikulum yang telah disusun dan dibuat oleh Tim Pengembang
Kurikulum di SD Negeri 1 Cawas baik capaian pembelajaran, prinsip pembelajaran dan
asesmen serta Profil Pelajar Pancasila. Kurikulum operasional di SD Negeri 1 Cawas ini
merupakan bentuk penyesuaian dari kerangka yang disusun pusat dengan menyelaraskan
potensi daerah, kemampuan sekolah dan latar belakang peserta didik.
Kurikulum operasional di satuan pendidikan disusun mulai dengan menganalisis mata
pelajaran yang akan dimuat dalam kegiatan intrakurikuler dengan sistem reguler. Kegiatan
intrakurikuler ini dikemas sebagai pembelajaran rutin enam hari efektif setiap minggunya.
Hasil analisis mata pelajaran akan dilanjutkan dengan mengemas pilihan pembelajaran dalam
bentuk tematik dan atau parsial dengan mengintegrasikan Profil Pelajar Pancasila di dalamnya,
kemudian dikemas dalam bentuk yang lebih mengerucut dalam rencana pelaksanaan
pembelajaran yang bersifat reflektif.
Dalam menentukan pembelajaran tematik atau parsial. SD Negeri 1 Cawas
mempertimbangkan prinsip pembelajaran, penentuan materi esensial dan juga pengolaborasian
pembelajaran terpadu dengan mengambil tema-tema yang kontekstual dengan peserta didik,
mudah dipahami dan dieksplorasi, dan up-date dengan perkembangan informasi.
Setelah melakukan EDS dan analisa konteks yang berisi karakteristik sekolah: siswa,
orang tua, guru, sosio budaya, sarpras, dan memetakan struktur kurikulum, capaian
pembelajaran, profil pelajar pancasila, nilai-nilai lainnya, alur penyusunan kurikulum
operasional SD Negeri 1 Cawas, secara sederhana dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Perencanaan
a. Merencanakan Kegiatan Intrakurikuler
1). Menganalisa CP, aspek pendidikan, profil pelajar pancasila dan kecakapan abad 21
2). Menyusun Tujuan Pembelajaran sesuai ketentuan.
3). Menyusun Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)
4). Menyusun modul ajar
5). Menganalisa alokasi waktu dan sarpras yang diperlukan
6). Menyusun model pembelajaran yang akan dipakai
7). Menyusun program asesmen, waktu, bentuk, dan Jenisnya

14
b. Merencanakan Kegiatan Kokurikuler/Projek
1). Menganalisa dan menentukan jenis kegiatan Kokurikuler/Projek yang akan
dilakukan berdasarkan CP/Tema/Sikon.
2). Menetukan sasaran dan target yang ingin dicapai
3). Menyusun dan menentukan pembimbing, waktu, sarana dan anggaran yang
dibutuhkan (Rencana Kegiatan)
4). Menentukan instrumen alat penilaian/asesmen yang digunakan.
c. Merencanakan Kegiatan Ekstrakurikuler
1). Menganalisa dan menentukan jenis kegiatan Ekstrakurikuler yang akan dilakukan
2). Menetukan sasaran dan target yang ingin dicapai
3) Menyusun dan menentukan pembimbing, waktu, sarana dan anggaran yang
dibutuhkan
4). Menentukan instrumen alat penilaian yang digunakan.
d. Merencanakan Kegiatan Lain yang mendukung
1). Menganalisa dan menentukan jenis kegiatan Ekstrakurikuler yang akan
dilakukan
2). Menetukan sasaran dan target yang ingin dicapai
3). Menyusun dan menentukan pembimbing, waktu, sarana dan anggaran yang
dibutuhkan
4). Menentukan instrumen alat penilaian yang digunakan.
e. Merencanakan Kegiatan Budaya Sekolah
1). Menganalisa dan menentukan jenis kegiatan Ekstrakurikuler yang akan
dilakukan
2). Menetukan sasaran dan target yang ingin dicapai
3). Menyusun dan menentukan pembimbing, waktu, sarana dan anggaran yang
dibutuhkan
4). Menentukan instrumen alat penilaian yang digunakan

2. Pelaksanaan
a. Melaksanakan Kegiatan Intrakurikuler sesuai rencana
b. Melaksanakan Kegiatan Kokurikuler/Projek
c. Melaksanakan Kegiatan Ekstrakurikuler sesuai rencana
d. Melaksanakan Kegiatan Lain yang mendukung
e. Melaksanakan Kegiatan Budaya Sekolah

15
3. Evaluasi Dan Refleksi
a. Mengevaluasi Pelaksanaan Intrakurikuler
b. Mengevaluasi Pelaksanaan Kokurikuler/Projek
c. Mengevaluasi Pelaksanaan Ekstrakurikuler
d. Mengevaluasi Pelaksanaan keg. lain yang mendukung
e. Mengevaluasi Pelaksanaan Budaya Sekolah

B. Intrakurikuler
Kegiatan Intrakurikuler merupakan kegiatan inti dalam proses pembelajaran. Kegiatan ini
secara umum berupa Proses Pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan peserta didik, baik di
dalam maupun di luar kelas. Pembelajaran ini memiliki tujuan untuk mendampingi peserta
didik menguasai Capaian Pembelajaran yang diisyaratkan pada setiap fase.
Kegiatan Intrakurikuler atau Proses Pembelajaran harus dipersiapkan dengan baik, maka
perlu dirancang (perencanaan), pelaksanaan (proses pembelajaran), dan dilakukan kegiatan
asesmen serta refleksi untuk melihat ketercapaian tujuan pembelajaran dan kekuatan dan
kelamahan dari proses pembelajaran sebagai dasar untuk menyusun pembelajaran berikutnya.
Dalam hal ini, sekolah mengacu pada konten kurikulum atau Capaian Pembelajaran yang
sudah dikembangkan dan ditetapkan oleh pemerintah pusat.
1. Mata Pelajaran Umum
Mata pelajaran yang dilaksanakan oleh SD Negeri 1 Cawas tahun pelajaran
2022/2023 adalah Pendidikan Agama, PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu
Pengetahuan Alam dan Sosial, Seni, dan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
Untuk mata pelajaran Seni SD Negeri 1 Cawas mengakomodir Seni Musik, Seni Rupa,
dan Seni Tari/Dance. Adapun dalam pelaksanaan pembelajaran pada kurikulum ini
dilakukan secara parsial.
Tujuan pembelajaran dibuat terukur, sehingga dapat terlihat progress dan umpan
balik yang jelas pencapaiannya. Dalam kegiatan inti harus tersirat implentasi model
pembelajaran (contohnya: problem based learning, project based learning,CTL, inquiry
based learning dan lainnya) dan strategi pembelajaran yang beragam untuk
mengakomodir perbedaan karakteristik peserta didik. Diharapkan variasi model
pembelajaran bermanfaat untuk mengingkatkan kemampuan peserta didik dalam
menemukan “AHA atau Insight”, menyampaikan ide dan gagasan, menemukan solusi,
menghasilkan produk dan mengasah kemampuan literasi serta numerasi peserta didik.
Rencana pembelajaran bersifat reflektif. Kontinuitas pembelajaran dapat terlihat
dengan harapan tidak terjadi gap dan miskonsepsi dari pembelajaran sebelumnya. Dapat

16
disusun mingguan yang tertuang ke dalam jadwal pembelajaran mingguan, namun catatan
refleksi menjadi tambahan dalam kegiatan pembelajaran selanjutnya.

2. Mata Pelajaran Tambahan/Muatan Lokal


Mata pelajaran tambahan sebagai pembelajaran muatan lokal Selain mata pelajaran
umum, SD Negeri 1 Cawas melaksankan mata pelajaran tambahan dengan mengakomodir
bahasa daerah sebagai salah satu mata pelajaran wajib. Bahasa Jawa merupakan bahasa ibu
bagi masyarakat Cawas Klaten Jawa Tengah. Bahasa Jawa kadang juga menjadi bahasa
pengantar pembelajaran di kelas-kelas awal Sekolah Dasar. Melalui pembelajaran bahasa
daerah diperkenalkan kearifan lokal sebagai landasan etnopedagogis. Pembelajaran bahasa
dan sastra daerah diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk
berkomunikasi dalam Bahasa Daerah dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun
tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap budaya dan hasil karya sastra daerah.
Desain pembelajaran mata pelajaran Bahasa Daerah diturunkan dari kompetensi
yang telah disusun oleh tim pengembang kurikulum Bahasa Daerah Provinsi Jawa Tengah.
Konten dalam Bahasa Daerah sama halnya dengan Bahasa Indonesia yang terdiri dari 4
elemen kebahasaan, yaitu membaca, mendengarkan, menulis, dan berbicara. Pembelajaran
muatan Lokal Provinsi secara lebih valid akan menunggu informasi dari Dinas Pendidikan
atau Gubernur Provinsi Jawa Tengah. Sedangkan Tembang Jawa meliputi macapat, dan
lagu dolanan.
3. Pembelajaran Pengembangan Diri
Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat
setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi
dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan
dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Selain itu kegiatan pengembangan diri dilakukan
melalui kegiatan kerohanian (rekoleksi) oleh guru Agama Islam, guru Agama Khatlik, guru
Agama Kristen, dan kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri
pribadi dan kehidupan sosial belajar, dan pengembangan karir peserta didik.
Penilaian pengembangan diri dilakukan secara kualitatif. Adapun tahapan kegiatan
pengembangan diri dilakukan dengan cara:
1. Identifikasi yang meliputi daya dukung, potensi bakat dan minat peserta didik dan
potensi daerah.
2. Pemetaan untuk ; a) Jenis layanan pengembangan diri; b) Petugas yang melayani; c)
Peserta didik yang dilayani.

17
3. Pelaksanaan program; a) Pelaksanaan (Orentasi, pemantapan, pengembangan); b)
Monitoring Pelaksanan; c) Penilaian ( terjadwal, terstruktur, kualitatif )
4. Analisis hasil penilaian (berbasis data, proporsional, realistis, valid, transparan, dan
akuntabel)
5. Pelaporan berupa format deskripsi dalam buku laporan pengembangan diri.

Adapun Kegiatan Pengembangan diri di SD Negeri 1 Cawas adalah sebagai berikut:


1. Pembelajaran TIK
Pembelajaran TIK yang bertujuan mempersiapkan peserta didik dalam
menyongsong abad milenial, digitalisasi sekolah, yang dilakukan serba komputerisasi
dan serba digital. Materi pembelajaran komputer diawali dari pengenalan sederhana
komputer, tool-tool yang ada di computer, teknik operasioanal dasar microsof office.
2. Bahasa Inggris.
Pembelajaran Bahasa Inggris merupakan program SD Negeri 1 Cawas yang
bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berbahasa Inggris peserta didik
melalu berbicara, menulis dan mendengarkan. Konten materi lebih mengedepankan
kepada hal-hal sederhana yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari seperti
perkenalan diri, keadaan di rumah, kelas, sekolah dan lingkungan sekitar.
3. Bimbingan dan Konseling
Bimbingan Konseling dilaksanakan oleh guru kelas, berkaitan dengan bidang
tugasnya selaku guru bimbingan dan konseling di kelasnya. Jika dalam keadaan
tertentu bisa dibantu oleh Kepala Sekolah. Bimbingan ini menyangkut
pendampingan pribadi, sosial, dan karier peserta didik terutama yang berkaitan
dengan kesulitan belajar atau bakat minat peserta didik.
4. Pendampingan Kerohanian (Rekoleksi)
Dilakukan untuk menanamkan nilai-nilai kejujuran, rendah hati, penuh iman,
daya juang, dll. serta mendampingi perkembangan rohani peserta didik agar selalu
menjalin relasi dengan Tuhan dalam hidupnya dan senantiasa memperjuangkan nilai-
nilai kebenaran, keadilan, serta nilai-nilai positif lainnya dalam hidup mereka.
5. Outingclass
Outing Class merupakan metode belajar yang menyenangkan, mengajarkan kepada
siswa untuk lebih dekat dengan alam dan lingkungan sekitar. Tujuan outing class
untuk memberikan keterampilan dan keahlian dasar tertentu serta menumbuhkan
kreativitas siswa

18
6. Bazar
Bazar siswa bertujuan untuk melatih siswa berwirausaha sejak dini dan untuk
memperkenalkan produk hasil karya siswa kepada warga sekolah, bapak ibu guru,
maupun tamu undangan.

C. Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan penunjang di SD Negeri 1 Cawas
sebagai suplemen dalam pendidikan untuk meningkatkan kecerdasan dan
keterampilan peserta didik sesuai dengan bakat dan minat serta kompetensi lainnya
sekaligus untuk mengimplementasikan Profil Pelajar Pancasila.
Kegiatan ekstrakurikuler SD Negeri 1 Cawas meliputi keorganisasian,
olahrga, seni budaya, dan kewirausahaan. Adapun secara rinci diuraikan dalam tebel
berikut ini:
Tabel Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler di SD Negeri 1 Cawas
Tahun Pelajaran 2022/2023

Indikator Keberhasilan dan


No Jenis Kegiatan Sasaran
Implemetasi Profil Pelajar Pancasila
A. Keorganisasian
1. Pramuka Mempersiapkan peserta didik agar memiliki Klas I - VI
sikap kepemimpinan, kebhinekaan global,
kemandirian, kreatif, disiplin, tanggungjawab
dan semangat nasionalisme.
2 UKS dan Mempersiapkan peserta didik agar memiliki Klas IV-VI
Dokter Kecil sikap yang mengutamakan kebersihan sebagian
daripada iman yang mengembangkan nilai
ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia dalam kemandirian, bergotong
royong, bernalar kritis dan kreatif dalam
menjadi agen pelopor cinta kebersihan dan
kesehatan.
B. Olahraga
Mempersiapkan peserta didik dalam Catur
1. mengembangkan dan meningkatkan Untuk
kemampuan olah raga catur, Takwondo Kelas IV-
dengan karakter yang mandiri serta VI,
mempersiapkan peserta didik dalam sedangkan
menghadapi kompetisi atau kejuaraan untuk Take
2. Takwondo menjadi yang terbaik dalam bidangnya masing- wondo
masing untuk kelas
I-VI

19
C. Seni Budaya
Mempersiapkan peserta didik dalam
Seni rupa/Seni
1. mengembangkan dan meningkatkan Kelas I -V
lukis
kemampuan seni lukis dan musik yang
berkarakter kebhinekaan global, mandiri Kelas IV-
2. Drum Band
dan kreatif. V
Mempersiapkan peserta didik dalam
mengembangkan dan meningkatkan kreativitas Kelas IV-
3. Kriya
dan inovasi dalam pembuatan kriya dari bahan VI
dasar alam dan pengelolaan sampah.
Meningkatkan kedisiplinan, estetika, cinta
Kelas IV-
4 Seni Tari/dance budaya, olah irama, olah gerak, olah rasa,
kekompakan, kreativitas, percaya diri VI

D. Kewirausahaan
Meningkatkan Kreativitas, kritis, mandiri, jiwa
wirausaha, gotong royong, kolaborasi, Kelas Iv-
1 Bazar Siswa
kebinekaan, akhlak mulia, kejujuran VI

D. Kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila


Dalam kurikulum operasional di satuan pendidikan, SD Negeri 1 Cawas merancang
pembelajaran berbasis proyek untuk penguatan Profil Pelajar Pancasila. Pembelajaran ini
masuk ke dalam ko-kurikuler yang dirancang sesuai tema yang telah ditentukan dengan
mengintegrasikan beberapa mata pelajaran sebagai bentuk proyek implementasi Profil Pelajar
Pancasila di satuan pendidikan.
Penguatan Profil Pelajar Pancasila dikemas dalam dua proyek utama ( 2 tema) yang dapat
ditampilkan secara terpadu pada tahun pelajaran 2022/2023 ini untuk kelas I dan IV.
Pengalokasian waktu untuk kegiatan ini terpisah dari alokasi waktu kegiatan intrakurikuler
sehingga tidak mengurangi kegiatan regular mingguan. Selain kedua proyek besar tersebut,
dimensi Profil Pelajar Pancasila pun dikembangkan dalam proses pembelajaran intrakurikuler baik
dalam tema, mata pelajaran, maupun kegiatan ekstrakurikuler.
Pembelajaran berbasis proyek untuk penguatan Profil Pelajar Pancasila diselaraskan
dengan potensi local di sekitar SD Negeri 1 Cawas, capaian operasional pembelajaran, dapat
mengakomodir keragaman minat bakat peserta didik dan mampu mengembangkan kecakapan
hidup peserta didik. Penguatan Profil Pelajar Pancasila terdiri dari enam dimensi yaitu beriman,
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, gotong
royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif.

20
Gambar: Karakteristik Pembelajaran Berbasis Proyek

Dalam membuat rancangan pembelajaran berbasis proyek terdapat langkah-


langkah yang harus disusun secara bertahap dimulai dari;
1. mengidentifikasi masalah dengan pertanyaan pemicu yang diambil dari permasalahan
kontekstual implementasi Profil Pelajar Pancasila
2. merancang proyek secara kolaboratif antara guru dan peserta didik disertai program
penjadwalan yang disepakati.
3. tahap pelaksanaan, di bagian akhir ada presentasi hasil yang akan dievaluasi
4. refleksi dengan tujuan untuk perbaikan.

Gambar: Langkah-langkah pembelajaran berbasis proyek

Pada tahun pelajaran 2022/2023, pembelajaran berbasis proyek penguatan Profil


Pelajar Pancasila mengusung implemetasi nilai-nilai Pancasila. Diawali dengan menganalisis
permasalahan kontekstual yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari kemudian menentukan

21
proyek dalam bentuk hasil karya tulis, gerak dan seni, jiwa kewirausahaan dan potensi sumber
daya alam dan budaya lokal di sekitar satuan pendidikan. Proyek ini dikembangkan per
jenjang kelas dengan bimbingan guru kelas dan guru mata pelajaran yang kemudian
digabungkan dalam satu event di akhir proyek di tiap-tiap akhir semester.
Proyek pertama yang akan dilaksanakan pada bulan Desember 2022 dengan
mengambil tema Gaya Hidup Berkelanjutan yang mengusung pemanfaatan potensi dan
melihat situasi dan kondisi yang ada untuk menanggulangi masalah lingkungan di sekitar
sekolah, terkhusus tentang sampah. Meskipun puncak kegiatannya dilakukan pada bulan
Desember 2022 pada saat penerimaan rapor semester 1 dengan mengadakan Gelar Hasil Karya
Siswa, namun semua rangkaian kegiatan sudah dilakukan pada setiap hari Sabtu dengan
melakukan kegiatan mengenal sampah, memilah-milah sampah, dan seterusnya.
Proyek kedua dilaksanakan pada bulan Mei 2023 dengan mengusung tema Bhinneka
Tunggal Ika. Dengan tema ini diharapkan peserta didik mampu memahami bahwa setiap
orang itu memiliki pribadi yang unik. Keunikan itu tercermin dari segi fisik, emosi,
kemampuan, karakter, dan sebagainya. Dari keberbedaan itulah yang akan membentuk suatu
keharmonian,. Dengan kegiatan ini, peserta didik diharapkan mampu memahami perbedaan,
saling menghargai, saling melengkapi, dan berbuat baik kepada setiap orang, baik dengan
kata-kata, sikap, maupun perbuatannya.
Untuk sementara (karena merupakan hal baru), kegiatan proyek masih bersifat top
down, temanya ditentukan oleh sekolah dengan menitik beratkan perbedaan yang ada di
Indonesia, suku, agama, budaya, dan sebagainya, namun dalam kemajemukan tersebut bisa
hidup rukun, berdampingan, dan bersatu dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Setelah
mengenal berbagai perbedaan dan sikap yang tepat terhadap adanya perbedaan, SD Negeri 1
Cawas menitik beratkan pada perbedaan budaya, terutama kesenian atau tarian daerah. Maka
untuk saling menghargai perbedaaan budaya tersebut, anak-anak dilatih untuk menari daerah
dari berbagai daerah, yang pada akhir Semester 2 akan diadakan Gelar Tarian Daerah SD
Negeri 1 Cawas.
Tahap terakhir adalah tercapainya tujuan akhir dari pembelajaran berbasis proyek ini,
yaitu selain untuk mengimplementasikan dalam keseharian sebagai agen Profil Pelajar
Pancasila, juga untuk merancang pembelajaran ko-kurikuler yang inovatif, menarik dan
capaian pembelajaran yang terkemas berbeda. Pembelajaran ini juga bentuk penguatan
karakter yang membudaya pada satuan pendidikan.
Pembelajaran atau tugas proyek ini akan dirancang dan dilaksanakan dengan lebih
detail atau rinci dalam panduan tugas/pembelajaran proyek SD Negeri 1 Cawas.

22
1. Pengertian
Tugas proyek sebenarnya termasuk kegiatan intrakurikuler karena dalam
struktur KOSP mendapat alokasi waktu 20 % - 30 % dari jam pelajaran reguler.
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang berbasis masalah (Problem Based Learning),
berbasis proyek (Project Based Learning), untuk menguatkan penanaman nilai-nilai
Pancasila atau Profil Pelajar Pancasila pada peserta didik.
Kegiatan projek akan kami sesuaikan dengan tema atau materi yang sedang
dipelajari sehingga dengan melakukan kegiatan proyek pemahaman anak semakin kuat,
dapat menghubungkan dengan ilmu yang lain (metakognitif), dan dapat menguatkan
profil pelajar pancasila pada peserta didik serta mendekatkan peserta didik dengan
kehidupan nyata sehari-hari (kontekstual).
2. Tema Kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Tema yang kami kembangkan dari Pembelajaran Projek ini, sementara mengacu
pada tema yang ditawarkan oleh pemerintah. Walau pemerintah menyediakan 7 tema,
namun yang berkaitan dengan Sekolah Dasar ada 5 tema, yakni:
a. Gaya Hidup Berkelanjutan.
b. Kearifan lokal.
c. Bhinneka Tunggal Ika.
d. Berekayasa dan Berteknologi untuk Membanguan NKRI
e. Kewirausahaan
Adapun contoh alternatif kegiatan proyek yang akan kami lakukan adalah sebagai
berikut:
a. Tugas mandiri atau terbimbing untuk mengerjakan/membuat sesuatu atau suatu
karya (klipping, karya tulis sederhana: menulis cerita, puisi, mading, membaca
puisi, pengolahan sampah, pengolahan lahan, dll).
b. Melakukan kunjungan ke perusahaan dalam hal ini home industri disekitar
lingkungan sekolah, usaha mikro/tradisonal, budi daya tanaman, dll.
c. Study wisata dan kunjungan: tempat sejarah, obyek kekayaan alam yang ada di
wilayah Kabupaten Klaten, dll.

3. Langkah-langkah menyusun Kegiatan Projek:


Pada Tahun Pelajaran 2022/2023 ini, Kurikulum baru dimulai/diberlakukan di kelas I
dan IV. Ada pun struktur Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) dan beban
belajar siswa satu minggu untuk peserta didik kelas I dan IV sebagai berikut:

23
Kelas I

Jam Pelajaran
NO MUPEL
Reguler Tugas Projek
1 Pendidikan Agam dan Budi Pekerti 3 1
2 PPKn 4 1
3 Bahasa Indonesia 6 2
4 Matematika 4 1
Seni yang Dipilih:
5 3 1
Seni Musik, Rupa, dan Tari
6 PJOK 3 1
Jumlah 23 7

NO MUATAN PELAJARAN JUMLAH JAM


1 Bahasa Jawa 2
2 Bahasa Inggris/IT 2
JUMLAH 4

Kelas IV

Jam Pelajaran
NO MUPEL
Reguler Tugas Projek
1 Pendidikan Agam dan Budi Pekerti 3 1
2 PPKn 4 1
3 Bahasa Indonesia 6 1
4 Matematika 5 1
5 IPA, IPAS (IPAS) 5 1
Pilih minimal 1: Seni Musi, rupa, tari,
6 3 1
teater
7 PJOK 3 1
Jumlah 29 7

NO MUATAN PELAJARAN JUMLAH JAM


1 Bahasa Jawa 2
3 Bahasa Inggris/IT 2
JUMLAH 4

Muatan Pelajaran di atas merupakan Beban belajar/Muatan pembelajaran


tambahan yang dilaksanakan setiap minggu.
Pelajaran Muatan Lokal diselaraskan dengan muatan lokal dan potensi daerah,
sekolah, dan Yayasan dengan menghitung alokasi waktu yang tidak membebani peserta
didik agar kenyamanan dan kebahagiaan dalam belajar tetap terjaga utuh. Kurikulum
operasional di satuan Pendidikan SD Negeri 1 Cawas mempertimbangkan karakteristik
peserta didik yang beragam dan mengedepankan proses dinamis yang reflektif dalam

24
proses pelaksanaannya sehingga tujuan akhir profil peserta didik sesuai dengan yang
diharapkan pada visi, misi dan tujuan sekolah.
Penilaian Muatan Lokal
1. Penilaian Muatan Lokal Bahasa Jawa sesuai dengan Bahasa Indonesia dengan
memilah menjadi aspek membaca, menulis, mendengar, dan berbicara dan terdiri dari
teori dan praktik.
2. Untuk Pelajaran Tembang Jawa dan Komputer, meskipun ada teori, namun menitik
beratkan pada penilaian ketrampilan atau kinerja.
3. Sedangkan Bahasa Inggris menekankan pada pengenalan kata

E. Kalender Pendidikan
Kalender pendidikan sekolah disusun sebagai pedoman untuk menghitung waktu
efektif, hari libur sekolah dan nasional, dan kegiatan-kegiatan sekolah. Dengan disusunnya
Kalender Pendidikan Sekolah, guru akan terbantu untuk memperkirakan jumlah alokasi waktu
dalam melakukan proses pembelajaran maupun kegiatan lainnya.
Kalender Pendiidkan di SD Negeri 1 Cawas berpedoman pada Peraturan Kepala Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Nomor 420/15563 tentang Pedoman
Penyususnan Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2022/2023.
a) Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal
tahun pelajaran baru di SD Negeri 1 Cawas, yaitu pada hari Senin tanggal 11 Juli 2022.
b) Perencanaan pengaturan kelas dan penyusunan jadwal pelajaran harus selesai tanggal 8 Juli
2022 atau sebelum hari pertama masuk sekolah.
c) MPLS adalah kegiatan Pengenalan Lingkungan Sekolah pada masa awal masuk tahun
pelajaran baru untuk kelas I baru selama 3 hari
d) Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional,
dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan dan Kepala
Daerah Kabupaten Klaten.
e) Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun
pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam
pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata
pelajaran termasuk muatan lokal.
f) Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran
terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah
semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur

25
umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus (berdasarkan intruksi pusat,
Intruksi Bupati, maupun dari Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten).
g) Kalender Pendidikan SD Negeri 1 Cawas disusun dengan berpedoman kepada kalender
pendidikan yang disesuaikan dengan program sekolah.
h) Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif
belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur. Waktu pembelajaran efektif setiap jam
tatap muka untuk SD/MI 35 menit
i) Penyusunan dan Pengembangan Kalender Pendidikan SD Negeri 1 Cawas adalah
mengacu pada Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten
Nomor 66 Tahun 2022 tentang Kalender Pendidikan Tahun 2022/2023

26
27
28
Analisis Hari Belajar Efektif SD Negeri 1 Cawas
Tahun Pelajaran 2022/2023
Semester I

WAKTU
No BULAN TGL KEGIATAN SEMESTER I (GANJIL)
EFEKTIF

11 ⮚ Awal Masuk Tahun Ajran Baru 2022/2023


11-13 ⮚ Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah
14 ⮚ Pertemuan dengan orang tua siswa Kelas 1-6
1 JULI 2022 15 – 27 ⮚ Hari Efektif 17 hari 3 mg
28 ⮚ Hari Jadi Kabupaten Klaten
29 ⮚ Hari Efektif
30 ⮚ Libur Tahun Baru Hijriyah 1 Muharam 1444

1 – 16 ⮚ Hari Efektif
AGUSTUS
2 17 ⮚ Upacara HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke – 77 27 hari 5 mg
2022
18-31 ⮚ Hari Efeketif

1–3 ⮚ Hari Efektif


SEPTEMBER 5 – 10 ⮚ Penilaian Tengah Semester Gasal
3 20 hari 3 mg
2022 12 – 30 ⮚ Hari Efektif

1-7 ⮚ Hari Efektif


OKTOBER 8 ⮚ Libr Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1444
4 18 hari 3 mg
2022 10-22 ⮚ Hari Efektif
24-31 ⮚ Asesmen Nasional

1–5 ⮚ Asesmen Nasional


NOPEMBER
5 2022
7 - 26 ⮚ Hari Efektif 18 hari 3 mg
28 - 30 ⮚ Penilaian Akhir Semester I

1–7 ⮚ Penilaian Akhir Semester I


DESEMBER 8-16 ⮚ Hari Efektif
6 8 hari 1 mg
2022 17 ⮚ Penyerahan Rapor Semeseter 1
19 - 31 ⮚ Libur Semester I

JUMLAH KEGIATAN SEMESTER I (GANJIL) 108 hr 18 mg

29
Analisis Hari Belajar Efektif SD Negeri 1 Cawas
Tahun Pelajaran 2022/2023
Semester II

WAKTU
No BULAN TGL KEGIATAN SEMESTER I (GANJIL)
EFEKTIF
1 ⮚ Libur Tahun Baru 2022
JANUARI 2 ⮚ Hari Pertama Masuk Semester Genap
7 25 hari 4 mg
2023 3 -31 ⮚ Hari Efektif

1-17 ⮚ Hari Efektif


18 ⮚ Libur Umum (Isro’ Mi’raj 1444 H)
FEBRUARI
8 20 -25 ⮚ Hari Efektif 21 hari 4 mg
2023
27-28 ⮚ Assesmen Tengah Semester Genap

1-4 ⮚ Assesmen Tengah Semester Genap


6 - 21 ⮚ Hari efektif
MARET 22 ⮚ Libur Raya Nyepi
9 21 hari 4 mg
2023 22 -23 ⮚ Perkiraan Libur Awal Rmadhan 1444 H
24 - 31 ⮚ Hari Efektif

1-6 ⮚ Hari Efektif


7 ⮚ Libur Umum Wafatnya Isa Al Masih
8 - 18 ⮚ Hari Efektif
10 APRIL 2023 21 - 23 ⮚ Libur Hari Raya Idul Fitri 19 hari 3 mg
25 – 29 ⮚ Hari Efektif

⮚ Libur Hari Buruh


1
⮚ Hardiknas
2
⮚ Perkiraan US
3-13
⮚ Libur Umum (Hari Raya Waisak 2567)
11 MEI 2023 6 9 hari 1 mg
⮚ Ujian Kesetaraan
15-17
⮚ Libur Kenaikan Isa Almasih
18
⮚ Hari Efektif
19- 31

1 ⮚ Libur Hari Lahirnya PANCASILA


2-3 ⮚ Hari Efektif
5 -10 ⮚ Penilian Akhir Semester
12 JUNI 2023 13 hari 2 mg
12 - 23 ⮚ Hari Efektif, Koreksi, Penulisan Rapor
24 ⮚ Penerimaan Rapor Semester 2 (Kenaikan Kelas)
26 - 30 ⮚ Libur Kenaikan Kelas

Awal Tahun Pelajaran 2023/2024 : 17 Juli 2023

JUMLAH SEMESTER 2 108 hr 18 mg

TOTAL 216 hr 36 mg

Kalender Kegiatan Pendidikan

30
SD Negeri 1 Cawas
Tahun Pelajaran 2022/2023
Semester I

N KETERLIBATA
O TANGGAL KEGIATAN N
1 1-9 Juli 22 libur Tahun Ajaran
2 11-Jul-22 Hari Pertama Masuk Sekolah Siswa, Guru + KS
3 11 - 13 Juli 2022 Kegiatan MPLS Guru Kelas I + KS
4 14-16 Pertemuan dengan wali murid Komite + KS
5 18 - 27 Hari Efektif Guru+KS
6 28-Jul-22 Hari Jadi Kabupaten Klaten Siswa, Guru + KS
7 29-Jul-22 Hari Efektif Guru + KS
Libur Umum (Tahun Baru Hijriyah/1 Muharam
8 30-Jul-22 1444 H
9 1-16 Agust - 22 Hari Efektif Guru + KS
10 17-Agust-22 Mengikuti Upacara HUT Kemerdekaan RI Siswa, Guru + KS
11 18 - 31 Agust - 22 Hari Ehektif Guru + KS
12 1 - 3 Sept-22 Hari Efektif Guru + KS
13 5 – 10 Sep. 2022 Penilaian/Asesmen Tengah Semester Gasal Guru
14 12-30 Sept Hari Efektif Guru + KS
15 01-Okt-22 Mengikuti Upacara Hari Kesaktian Pancasila Siswa, Guru + KS
16 2-7 Okt - 22 Hari Efektif Guru + KS
Libur Umum (Peringatan Maulid Nabi
17 08-Okt-22 Muhammad SAW 1444 H)
18 10-22 Okt 22 Hari Efektif Guru + KS
24 Okt. – 6 Nov.
19 2022 Asesmen Nasional SD/MI dan Paket A Ops ANBK
Mengikuti Upacara Peringatan Hari Sumpah
20 28-Okt-22 Pemuda Siswa, Guru + KS
21 7-9 Nov. 22 Hari Efektif Guru + KS
22 10 November 2022 Mengikuti Upacara Peringatan Hari Pahlawan Siswa, Guru + KS
23 11-26 Nov. Hari efektif Guru + KS
28 Nov.– 7 Des.
24 2022 Penilaian/Asesmen Akhir Semester Gasal Guru
25 8-16 Des. 22 Hari Efektif, Koreksi dan Penulisan Rapor Guru
Penyerahan Buku Laporan Hasil Belajar
26 17-Des-22 Semester Gasal Guru +KS
27 19 – 31 Des. 2022 Libur Akhir Semester Gasal
28 24-Des-22 Cuti Bersama sebelum Hari Raya Natal
29 25-Des-22 Libur Umum (Hari Raya Natal)

Semester II

31
NO TANGGAL KEGIATAN KETERLIBATAN
1 01-Jan-23 Libur Umum (Tahun Baru Masehi 2023)
2 02-Jan-23 Hari Pertama Masuk Semester Genap Guru + KS
3 3 - 21 Jan 23 Hari Efektif Guru + KS
4 22-Jan-23 Libur Umum (Tahun Baru Imlek 2574)
5 23 -31 Jan 23 Hari efektif Guru + KS
6 1-17 Febr 23 Hari efektif Guru + KS
7 18-Feb-23 Libur Umum (Isro’ Mi’raj 1444 H)
8 20-25 Febr 23 Hari efektif Guru + KS
9 27 Feb. – 4 Mar.23 Penilaian/Asesmen Tengah Semester Genap Guru
10 6-21 Mar -23 Hari efektif Guru + KS
11 22-Mar-23 Libur Umum (Hari Raya Nyepi 1945 Saka).
12 22 -23 Maret 2023 Perkiraan libur awal Puasa Ramadhan 1444 H
13 24-31 Mar-23 Hari efektif Guru + KS
14 1-6 April -23 Hari efektif Guru + KS
Libur Umum (Wafat Isa Al-Masih/Jumat
15 07-Apr-23 Agung)
16 8-18 April 23 Hari Efektif Guru + KS
17 19 – 20 April 2023 Libur menjelang Idul Fitri 1444 H
18 21-Apr-23 Peringatan Hari Kartini Siswa, Guru + KS
Libur Hari Raya Idul Fitri 1444 H (1 Syawal
19 21 – 22 April 2023 1444 H)
20 24-Apr-23 Cuti bersama Hari Raya Idul Fitri 1444 H
21 25-29 April 23 Hari Efektif Guru + KS
22 01-Mei-23 Libur Umum (Hari Buruh Internasional)
23 02-Mei-23 Peringatan Hari Pendidikan Nasional Siswa, Guru + KS
24 3 s.d 13 Mei 2023 Perkiraan US SD/MI Guru
25 06-Mei-23 Libur Umum (Hari Raya Waisak 2567)
26 16 – 17 Mei 2023 Hari Efektif Guru + KS
27 18-Mei-23 Libur Umum (Kenaikan Isa Al Masih)
28 19-Mei-23 Hari Efektif Guru + KS
29 20-Mei-23 Peringatan Hari Kebangkitan Nasional Siswa, Guru + KS
30 01-Jun-23 Libur Umum (Hari Lahir Pancasila)
31 2-3 Juni 23 Hari Efektif Guru + KS
32 5 – 10 Juni 2023 Penilaian/Asesmen Akhir Tahun Pelajaran Guru
33 12-23 Juni Hari Efektif, Koreksi dan Penulisan rapor Guru
34 24-Jun-23 Penyerahan Buku Laporan Hasil Belajar Sem.II Gur Kelas
Libur Akhir Semester Genap/Libur Akhir
35 26 Jun – 15 Jul 23 Tahun Ajaran 2022/2023
Perkiraan Penerimaan Peserta Didik Baru
36 Jun-23 Tahun Ajaran 2023/2024
37 17-Jul-23 Permulaan Tahun Ajaran 2023/2024
1. Menganalisa Alokasi Waktu
NO BULAN JUMLAH MG KET.

32
1 Juli 3
2 Agustus 5
3 September 3
18
4 Oktober 3
5 November 3
6 Desember 1
7 Januari 4
8 Februari 4
9 Maret 4
18
10 April 3
11 Mei 1
12 Juni 2
JUMLAH 36
a. 1 tahun = 36 Minggu
b. 1 Semester = 18 Minggu
c. 1 Minggu = 7 JP (Struktur Kur)
d. 1 tahun = 242 JP
e. 1 Semester = 121 Jp
Pembagian JP/Semester:
Semester 1: 121 JP: 18 = 7 jp/mg ( Pembulatan)
Semester 2: 121 JP : 18= 7 jp/mg (Pembulatan)
Agama : 3
PJOK : 3
Guru Kelas : 17
Mulok : 3
Keg. Projek : 7

Kelas I

N JP JUMLAH Jumlah
MAPEL
O Reg Proj Reg. Projek 1 Tahun
1 P.Agm. dan BP 3 1 108 36 136
2 PPKn 4 1 144 36 170
3 Bahasa Indonesia 6 2 216 72 288
4 Matematika 4 1 144 36 170
5 IPA, IPAS (IPAS) - -
Pilih minimal 1:
6 Seni Musik, rupa, 3 1 108 36 136
tari, teater
7 PJOK 3 1 108 36 136
0
23 7 828 242 1036

SEMESTER: a. Reguler : 828 : 2 = 414 jp : 18 = 23 jp/Minggu

33
b. Kegiatan Projek : 242 : 2 = 121 jp : 18 = 7 jp/Minggu
Tambahan: 1. Mulok Provinsi : Bahasa Jawa : 1 jp
2. Kabupaten : Tembang Jawa : 1 jp
3. Sekolah : IT : 1 jp
Pembagian JP/Semester:
Semester 1: 121 JP: 18 = 7 jp/mg (Pembulatan)
Semester 2: 121 JP : 18= 7 jp/mg (Pembulatan)
Agama : 3
PJOK : 3
Guru Kelas : 17
Mulok : 3
Keg. Projek : 7

Kelas IV

JP JUMLAH Jumlah
NO MUPEL
Reg Proj Reg Projek 1 Tahun
1 P.Agm. dan BP 3 1 108 36 144
2 PPKn 4 1 144 36 180
3 Bahasa Indonesia 6 1 216 36 252
4 Matematika 5 1 180 36 216
5 IPA, IPAS (IPAS) 5 1 180 36 216
Pilih minimal 1:
6 Seni Musi, rupa, 3 1 108 36 144
tari, teater
7 PJOK 3 1 108 36 144

29 7 1044 252 1.296

SEMESTER: a. Reguler : 1044 : 2 = 522 jp : 18 = 29 jp


b. Kegiatan Projek : 252 : 2 = 126 jp : 18 = 7 jp
Tambahan :
1. Mulok Provinsi : 1 jp
2. Kabupaten : 1 jp
3. Sekolah : 1 jp

Agama : 3
PJOK : 3
Guru Kelas : 29
Mulok : 3
Keg. Projek : 7

2. Memilih dan menyusun jadwal Kegiatan Projek:


a. Setelah pelajaran setiap hari
34
b. Memilih system blok 1 Minggu
c. Memilih blok periodik (dalam satu bulan/semester/tahun secara blok)
SD Negeri 1 Cawas memilih setiap hari Sabtu digunakan untuk kegiatan projek.
3. Memilih dan mengembangkan Tema , serta menganalisa Dimensi Profil
Pelajar Pancasila
a. Tema yang disediakan Kemdikbud untuk SD:
1). Gaya Hidup Berkelanjutan.
2). Kearifan lokal.
3). Bhinneka Tunggal Ika.
4). Berekayasa dan Berteknologi untuk Membanguan NKRI
5). Kewirausahaan
b. Mengembangkan Tema/Topik
Dalam 1 tahun pelajaran SD Negeri 1 Cawas memilih tema:
1). Gaya Hidup Berkelanjutan
2). Bhinneka Tunggal Ika
g. Menganalisa Dimensi dan Elemen Profil Pelajar Pancasila

NO DIMENSI ELEMEN KUNCI


a. akhlak beragama;
Beriman, Bertakwa kepada b. akhlak pribadi;
1 Tuhan Yang Maha Esa, dan c. akhlak kepada manusia;
Berakhlak Mulia d. akhlak kepada alam; dan
e. akhlak bernegara.
a. mengenal dan menghargai budaya
b. kemampuan komunikasi interkultural
2 Berkebhinekaan Global dalam berinteraksi dengan sesama
c. refleksi dan tanggung jawab terhadap
pengalaman kebinekaan
a. kolaborasi
3 Bergotong Royong b. kepedulian, dan
c. berbagi
a. kesadaran akan diri dan situasi yang
4 Mandiri dihadapi
b. regulasi diri
a. memperoleh dan memproses informasi
dan gagasan,
b. menganalisis dan mengevaluasi
5 Bernalar Kritis
penalaran,
c. refleksi pemikiran dan proses berpikir
d. mengambil keputusan
6 Kreatif a. menghasilkan gagasan yang orisinal
serta

35
b. menghasilkan karya dan tindakan yang
orisinal

36
h. Menyusun “Silabus” dan Asesmen
Tema: Gaya Hidup Berkelanjutan
Kelas I

37
DIMENSI PROFIL
NO TOPIK WAKTU TUJUAN PELAJAR DESKRIPSI KEGIATAN ASPEK
PANCASILA
1. Peserta didik memahami a. Beriman, 1. Peserta didik diajak ke a. Kognisi:
arti sampah. Bertakwa luar kelas dan mengamati * Memahami sampah
2. Peserta didik memahami kepada Tuhan situasi lingkungan dan dampaknya
dampak dari sampah YME, dan (berkaitan sampah) dalam hidup sehari-
3. Peserta didik dapat Berakhlak 2. Peserta didik diajak hari dan yang akan
Membiasakan diri Mulia derdiskusi dengan datang.
menempatkan sampah b. mandiri bimbingan guru tentang * Bentuk: Tertulis
Sampah?
September pada tempatnya. c. bernalar Kritis dampak sampah dalam b. Afeksi:
1 Hiiii…
2022 hidup sehari-hari dan * Observasi /lembar
Kotor!!!
yang akan datang. refleksi
3. Peserta didik diajak untuk c. Psikomotor:
membiasakan diri * Lembar pengamatan
membuang (rubrik) guru
sampah pada tempatnya terhadap kebiasaan
dengan benar (sesuai peserta didik
tempatnya) terhadap sampah.
1. Peserta didik mampu a. Beriman, 1. Peserta didik diajak a. Kognisi:
memilah sampah organik Bertakwa mengidentifikasi sampah * Memahami sampah
dan non organik kepada Tuhan yang bisa digunakan sampah organik dan
2. Peserta didik dapat YME, dan dari sampah organik non organik.
bersikap yang baik Berakhlak ataupun non organik. * Memahami cara
terhadap sampah (3 R) Mulia 2. Peserta didik diajak mengolah sampah
3. Peserta didik b. mandiri memahami bahwa (3R)
mengidentifikasi jenis c. bernalar kritis sampah bisa * Bentuk: Tertulis
sampah yang dapat d. Gotongroyong ditindaklanjuti b. Afeksi:
Kupilah dan
Oktober dipergunakan dengan cara 3 R * Observasi /lembar
2 Kupilih
2022 4. Peserta didik memilih 3. Peserta didik memilah refleksi
Sampah
dan dan memilih sampah yang c. Psikomotor:
mengumpulkan sampah dapat didaur ulang * Lembar pengamatan
yang bisa didaur ulang (recycle) (rubrik) guru
(recycle) terhadap kebiasaan
siswa membuang
sampah, sekaligus
memilih dan
38
39
DIMENSI dan ELEMEN MULAI BERKEMBANG SUDAH MAHIR SANGAT MAHIR
PROFIL PELAJAR (1) BERKEMBANG (2) (3) (4)
PANCASILA
1. Beriman, bertakwa Peserta didik mempunyai Peserta didik mempunyai Peserta didik mempunyai Peserta didik mempunyai
kepada Tuhan YME, kebiasaan diri untuk kebiasaan diri untuk kebiasaan diri untuk kebiasaan diri untuk
dan Berakhlak Mulia menempatkan sampah pada menempatkan sampah menempatkan sampah pada menempatkan sampah pada
* akhlak pribadi; tempat sampah agar tidak pada tempat sampah, dan tempat sampah, dan tempat sampah, dan
* akhlak kepada mengotori lingkungan. memilahnya sesuai memilahnya sesuai tempatnya memilahnya sesuai tempatnya
Alam tempatnya (organic dan (organic dan non organic) (organic dan non organic)
non organic) sambil memilih sampah yang sambil memilih sampah yang
bisa didaur ulang. bisa didaur ulang, dan
melaksanakan proses daur
ulangnya.
2. Berkebinekaan Peserta didik mulai Peserta didik mulai Peserta didik mulai berinteraksi Peserta didik mulai
Global berinteraksi dengan teman berinteraksi dengan dengan teman dalam berinteraksi dengan teman
* kemampuan dalam kelompoknya teman dalam kelasnya. sekolahnya dengan baik (5 S) dan pihak lain di sekolah atau
berinteraksi luar sekolah dengan baik
dengan sesama

3. Gotongroyong Peserta didik mulai mampu Peserta didik mulai Peserta didik sudah terbiasa Peserta didik terbiasa
* kolaborasi bekolaborasi dan peduli terbiasa bekolaborasi dan bekolaborasi dan peduli dengan bekolaborasi dan peduli
dengan teman lain namun peduli dengan teman lain teman lain secara aktif. dengan teman dan pihak lain
* kepedulian masih “kaku”. namun kurang aktif. secara aktif.
4. Mandiri: Peserta didik mulai Peserta didik mulai Peserta didik mulai terbiasa Peserta didik sudah terbiasa
* kesadaran akan menyadari diri terhadap menyadari diri terhadap menyadari diri terhadap situasi menyadari diri terhadap
diri situasi yang dihadapi. situasi yang dihadapi dan yang dihadapi dan mulai situasi yang dihadapi dan
* kesadaran akan mulai mengambil mengambil tindakan/peran. mengambil tindakan/peran.
Situasi yang tindakan/peran.
dihadapi
5. Bernalar Kritis: Peserta didik mampu Peserta didik menerima Peserta didik menerima dan Peserta didik menerima dan
* memperoleh dan menerima informasi yang dan mencari informasi mencari informasi yang mencari informasi yang
memproses dibutuhkannya dan yang dibutuhkannya, dibutuhkannya, serta mampu dibutuhkannya, serta mampu
informasi dan memahaminya. mampu memahaminya. memahami dan mengolahnya memahami dan mengolahnya
gagasan, (menganalisis) (menganalisis), dan
40
Pedoman Penilaian

NO DIMENSI PENILAIAN NILAI


1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia SKOR PEROLEHAN x 100 4 x 100 = 1 x 100 = 100
1
4 4
2. Berkebinekaan Global SKOR PEROLEHAN x 100 4 x 100 = 1 x 100 = 100
2
4 4
3. Gotongroyong SKOR PEROLEHAN x 100 4 x 100 = 1 x 100 = 100
3 4 4
4. Mandiri SKOR PEROLEHAN x 100 4 x 100 = 1 x 100 = 100
4
4 4
5. Bernalar Kritis SKOR PEROLEHAN x 100 4 x 100 = 1 x 100 = 100
5
4 4
6. Kreatif SKOR PEROLEHAN x 100 4 x 100 = 1 x 100 = 100
6
4 4

Kualitatif:

a. 25-49 : Mulai Berkembang


50-74 : Sudah
Berkembang
75-99 : Mahir
100 : Sangat Mahir
Kelas IV

41
PROFIL
DESKRIPSI
NO TOPIK WAKTU TUJUAN PELAJAR ASESMEN
KEGIATAN
PANCASILA
1. Peserta didik 1. Peserta didik diajak a. Kognisi:
memahami arti ke luar kelas * Memahami sampah
sampah. dan mengamati Dan dampaknya
2. Peserta didik situasi lingkungan dalam hidup sehari-
memahami (berkaitan sampah) hari dan yang akan
dampak dari 2. Peserta didik diajak datang.
a. Beriman,
sampah berdiskusi dengan * Bentuk: Tertulis
Bertakwa
3. Peserta didik dapat bimbingan guru b. Afeksi:
kepada Tuhan
Sampah? membiasakan diri tentang dampak * Observasi /lembar
September YME, dan
1 Hiiii…. Jijik! menempatkan sampah dalam hidup refleksi
2022 Berakhlak
sampah pada sehari-hari dan yang c. Psikomotor:
Mulia
tempatnya. akan datang. * Lembar pengamatan
b. mandiri
3. Peserta didik diajak (rubrik) guru
c. bernalar Kritis
untuk membiasakan terhadap kebiasaan
diri membuang peserta didik
sampah pada terhadap sampah.
tempatnya dengan
benar (sesuai
tempatnya).
1. Peserta didik 1. Peserta didik diajak a. Kognisi:
mampu memilah mengidentifikasi * Memahami sampah
sampah organik sampah yang bisa organic dan non
dan non organik digunakan dari organic.
2. Peserta didik dapat sampah organik * Memahami cara
bersikap yang a. Beriman, ataupun non mengolah
baik terhadap Bertakwa organik. sampah (3R)
sampah (3 R) kepada Tuhan 2. Peserta didik diajak * Bentuk: Tertulis
Kupilah dan 3. Peserta didik YME, dan memahami bahwa b. Afeksi:
Oktober
2 Kupilih mengidentifikasi Berakhlak sampah bisa * Observasi /lembar
2022
Sampah jenis sampah yang Mulia ditindaklanjuti refleksi
42
ASESMEN

1. Penguasaan Kompetensi Holistik Anak

MULAI BERKEMBANG SUDAH BERKEMBANG MAHIR SANGAT MAHIR


ASPEK
(1) (2) (3) (4)
Mampu menjawab Mampu menjawab Mampu menjawab pertanyaan Mampu menjawab
pertanyaan yang pertanyaan yang mengandung yang mengandung kata kerja pertanyaan yang
Kognitif mengandung 2 (dua) kata kata kerja operasional antara operasional antara C1 - C 4 mengandung kata kerja
kerja operasional (C1, dan C1 - C 3 operasional antara C1 - C 6
C2)
Sudah terbiasa membuang Sudah membuang sampah Sudah membuang sampah pada Sudah terbiasa membuang
sampah pada tempatnya, pada tempat yang tempat yang benar/memilah, dan sampah ke tempat yang
Afektif namun belum memilahnya. benar/memilah, namun belum sudah menjadi habitus benar dan memilih/
menjadi habitus (kebiasaan) (kebiasaan) mengumpulkan sampah
yang berguna (recycle)
Mampu memilah dan Mampu memilah dan memilih Mampu memilah dan
Mampu memilah dan memilih sampah yang dapat sampah yang dapat dipergunakan, memilih sampah yang dapat
memilih sampah yang dapat dipergunakan, serta serta merancang suatu hasil dipergunakan, merancang
dipergunakan. merancang suatu hasil karya. karya, dan suatu hasil karya,
Psikomotor membuatnya/merealisasikannya. membuatnya/
merealisasikannya, dan
menindaklanjuti tentang
hasil karyanya (dijual,
dipajang, pameran).

C1: Pengetahuan C2: Pemahaman C3: Aplikasi C4: Analisis C5: Evaluasi C6: Kreasi/Mencipta

43
Pedoman Penilaian

NO ASPEK PENILAIAN NILAI


1 SKOR PEROLEHAN x 100 4 x 100 = 1 x 100 = 100
Kognitif
4 4
2 SKOR PEROLEHAN x 100 4 x 100 = 1 x 100 = 100
Afektif 4 4
3 SKOR PEROLEHAN x 100 4 x 100 = 1 x 100 = 100
Psikomotor
4 4

2. Penguatan Profil Pelajar Pancasila

44
ASPEK MULAI BERKEMBANG SUDAH MAHIR SANGAT MAHIR
(1) BERKEMBANG (3) (4)
(2)
1. Beriman, bertakwa Peserta didik mempunyai Peserta didik mempunyai Peserta didik Peserta didik
kepada Tuhan YME, kebiasaan diri untuk kebiasaan diri untuk mempunyai kebiasaan mempunyai kebiasaan
dan Berakhlak Mulia menempatkan sampah menempatkan sampah diri untuk menempatkan diri untuk
* akhlak pribadi; pada tempat sampah agar pada tempat sampah, dan sampah pada tempat menempatkan sampah
*akhlak kepada tidak mengotori memilahnya sesuai sampah, dan pada tempat sampah,
Alam lingkungan. tempatnya (organic dan memilahnya sesuai dan memilahnya sesuai
non organic) tempatnya (organic dan tempatnya (organic dan
non organic) sambil non organic) sambil
memilih sampah yang memilih sampah yang
bisa didaur ulang. bisa didaur ulang, dan
melaksanakan proses
daur ulangnya.
2. Berkebhinekaan Peserta didik mulai Peserta didik mulai Peserta didik mulai Peserta didik mulai
Global berinteraksi dengan teman berinteraksi dengan teman berinteraksi dengan teman berinteraksi dengan teman
* kemampuan dalam kelompoknya dalam kelasnya. dalam sekolahnya dengan dan pihak lain di sekolah
berinteraksi baik (5 S) atau luar sekolah dengan
dengan sesama baik
3. Gotongroyong Peserta didik mulai mampu Peserta didik mulai Peserta didik sudah Peserta didik terbiasa
* kolaborasi bekolaborasi dan peduli terbiasa bekolaborasi dan terbiasa bekolaborasi bekolaborasi dan peduli
dengan teman lain namun peduli dengan teman lain dan peduli dengan dengan teman dan
* kepedulian masih “kaku”. namun kurang aktif. teman lain secara aktif. pihak lain secara aktif.
4. Mandiri: Peserta didik mulai Peserta didik mulai Peserta didik mulai Peserta didik sudah
* kesadaran akan diri menyadari diri terhadap menyadari diri terhadap terbiasa menyadari diri terbiasa menyadari diri
* kesadaran akan situasi yang dihadapi. situasi yang dihadapi dan terhadap situasi yang terhadap situasi yang
Situasi yang mulai mengambil dihadapi dan mulai dihadapi dan mengambil
dihadapi tindakan/peran. mengambil tindakan/peran.
tindakan/peran.
5. Bernalar Kritis: Peserta didik mampu Peserta didik menerima Peserta didik menerima Peserta didik menerima
* memperoleh dan menerima informasi yang dan mencari informasi dan mencari informasi dan mencari informasi
memproses dibutuhkannya dan yang dibutuhkannya, yang dibutuhkannya, yang dibutuhkannya,
45
Pedoman Penilaian

NO DIMENSI PENILAIAN NILAI


1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan SKOR PEROLEHAN x 100 4 x 100 = 1 x 100 = 100 Kualitatif:
1 YME, dan Berakhlak Mulia 4 4
a. 25-49 : Mulai Berkembang
2. Berkebinekaan Global SKOR PEROLEHAN x 100 4 x 100 = 1 x 100 = 100 50-74 : Sudah
2
4 4 Berkembang
3. Gotongroyong SKOR PEROLEHAN x 100 4 x 100 = 1 x 100 = 100 75-99 : Mahir
3 4 4 100 : Sangat Mahir
4. Mandiri SKOR PEROLEHAN x 100 4 x 100 = 1 x 100 = 100
4
4 4
5. Bernalar Kritis SKOR PEROLEHAN x 100 4 x 100 = 1 x 100 = 100
5 4 4

6. Kreatif SKOR PEROLEHAN x 100 4 x 100 = 1 x 100 =


6 4 100
4

4. Menyusun Modul
Disusun oleh guru kelas
5. Melaksanakan Kegiatan Projek
Dilaksanakan oleh guru kelas

46
E. Program Inklusif
SD Negeri 1 Cawas belum termasuk sekolah inklusif, namun SD Negeri 1 Cawas
tetap mengusung keadilan dalam pendidikan dimana satuan pendidikan tetap menerima peserta
didik dengan berbagai latar belakang kemampuan diri. Untuk alasan tersebut, SD Negeri 1
Cawas jika ada siswa yang berkebutuhan khusus akan merancang program inklusif dalam
bentuk program individu yang dapat memfasilitasi peserta didik berkebutuhan khusus dengan
kategori rendah, dikandung maksud untuk meminalisir kasus bullying.

F. Aktualisasi Budaya Sekolah


Budaya sekolah merupakan suatu kebiasaan, sikap, tradisi, atau kegiatan yang
dilaksanakan setiap hari oleh warga sekolah, utamanya peserta didik sebagai upaya
pendidikan pembentukkan karakter peserta didik sebagai implementasi Profil Pelajar
Pancasila. Budaya sekolah diharapkan merupakan cerminan karakter, sikap, habituasi
(pembiasaan) tingkah laku peserta didik yang sudah melekat dan dapat dihayati baik dalam
lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah.
Untuk membentuk budaya sekolah yang baik, SD Negeri 1 Cawas menerapkan
dengan kegiatan pembiasaan yang dilaksanakan secara rutin, baik harian, mingguan, bulanan
dan tahunan, dan tehnik pelaksanaannya ada yang terstruktur dan spontan atau berupa direct
dan indirect learning, yang bertujuan melatih dan membimbing peserta didik bersikap dan
berperilaku dengan menanamkan nilai-nilai karakter baik sehingga menjadi habituasi yang
terinternalisasi dalam hati dan jiwa peserta didik.
Selain menggunakan kegiatan atau program pembiasaan, budaya sekolah juga dibentuk
dengan menyusun dan menerapkan Tata Tertib Sekolah dan Peraturan Kelas. Tata Tertib
Sekolah disusun oleh sekolah, sedangkan Peraturan Kelas disusun Guru bersama peserta didik,
sehingga peserta didik merasa dilibatkan. Peraturan Kelas disusun oleh kelas yang
bersangkutan dengan membuat peraturan-peraturan yang berlaku di kelas tersebut secara
unik/spesifik, namun tidak boleh bertentangan dengan Tata Tertib Sekolah.
Adapun Kegiatan/Program Pembiasaan dan Tata Tertib SD Negeri 1 Cawas untuk
tahun 2022/2023 adalah sebagai berikut:

1. Program/Kegiatan Pembiasaan

a. Berbaris dengan rapi dan tertib sebelum masuk ke kelas.


b. Mengikuti upacara bendera setiap hari Senin dan hari besar nasional dengan tertib dan
khidmat.

1
c. Berdoa dengan khidmat dan sopan, sebelum dan sesudah melakukan aktivitas kegiatan
kelas/ sekolah.
d. Menyapa dan memberi salam pada saat bertemu guru, karyawan, dan teman.
e. Berbicara dengan sopan kepada guru, karyawan, dan teman.
f. Bersikap sopan, menyapa, dan memberi salam kepada tamu sekolah.
g. Membiasakan diri mengucapkan tolong, maaf, terima kasih, dan permisi sesuai
peruntukannya.
h. Menyanyikan lagu Indonesia Raya sebelum pembelajaran dimulai (pagi), dan
menyanyikan lagu wajib nasional (Senin, Rabu, Jum’at), lagu daerah (Selasa, Kamis,
Sabtu) pada akhir pembelajaran.
i. Berbahasa Jawa setiap hari Kamis (di luar dan di dalam kelas)
j. Melakukan kegiatan memungut sampah sebelum masuk ke kelas (sisemut)
k. Melakukan kerja bakti : 3 K (Kebersihan, Kerapihan, dan Keindahan) setiap bulan
sekali (Sabtu ke – 4)
l. Melaksanakan tugas piket kebersihan kelas sesuai jadwal
m. Menaruh sampah pada tempat sampah dengan benar.
n. Menjaga dan merawat pepohonan/tanaman yang ada di lingkungan sekolah.
o. Rukun dengan teman sekelas, kakak kelas, dan adik kelas.
p. Membaca buku/bacaan non pelajaran selama 15 menit sebelum pelajaran dimulai.
q. Memberi perhatian bagi teman yang terkena musibah atau membutuhkan perhatian
(menengok teman sakit, melayat, dll).
r. Mencuci tangan memakai sabun setelah dari KM/WC, sebelum makan, sebelum dan
sesudah melakukan aktivitas.
s. Menerapkan tata krama/etika yang berlaku dalam masyarakat.
t. Pada masa pandemi covid 19: Menerapkan protokol kesehatan dengan benar di
sekolah dan tempat lain dengan benar.

2. Tata Tertib Sekolah (Siswa)


a. 10 menit sebelum pelajaran dimulai siswa sudah harus siap di sekolah. Jam 07.00
Gerbang sekolah akan dikunci.
Sanksi : Siswa yang datang sesudah pelajaran dimulai, akan diberi tugas ”se-lama
waktu keterlambatan siswa”, setelah pulang sekolah.
b. 25 menit sebelum pelajaran dimulai siswa piket sudah harus ada di sekolah dan
melaksanakan tugas.

2
Sanksi : Jika petugas piket tidak melaksanakan tugasnya ia wajib melaksanakan tugas
tersebut pada waktu jam istirahat (tidak ada kesempatan beristirahat)
c. Selama pelajaran berlangsung, siswa dilarang meninggalkan kelas/sekolah tanpa ijin
guru kelas/piket.
Sanksi : Siswa yang meninggalkan kelas/sekolah tanpa ijin , siswa bersama orang tua
atau wali wajib menghadap guru kelas/Kepala Sekolah.
d. Siswa wajib mengikuti pelajaran dengan baik, aktif, dan tertib.
Sanksi : Siswa yang mengganggu kegiatan belajar mengajar dikenakan sanksi oleh
guru kelas.
e. Pada jam sekolah, termasuk waktu istirahat, Siswa dilarang jajan di luar lingkungan
sekolah.
Sanksi : Siswa yang melanggar mendapat peringatan dan atau hukuman yang
mendidik dari guru kelas/piket.
f. Siswa mengenakan seragam sekolah sesuai ketentuan dengan tertib dan rapi.
1). Senin – Selasa : Putih - Merah lengkap (bertopi, dasi, sabuk, sepatu hitam kaos
kaki putih)
2). Rabu - Kamis : Batik- Merah (Bersepatu hitam kaos kaki putih)
3). Jumat : olah raga (Bersepatu hitam dan berkaos kaki hitam)
4). Sabtu : pramuaka ( bersepatu hitam dan berkaos kaki hitam )
Sanksi : Siswa yang melanggar akan disuruh pulang untuk berganti yang sesuai,
kecuali sudah seizin guru kelas.
g. Seragam Olah Raga hanya dipakai pada saat Jam Olahraga/kegiatan lain yang
ditentukan sekolah.
h. Siswa tidak diperkenankan berkuku panjang dan atau dicat (cat kuku).
Sanksi : Siswa yang melanggar wajib segera memotong dan membersihkan kukunya.
i. Siswa putra tidak diperkenankan berambut panjang (gondrong) bersemir warna cerah
(untuk siswa putra maupun putri), atau potongan rambut kurang sesuai.
Sanksi : Siswa yang melanggar akan diberi peringatan, jika peringatan tidak
diperhatikan, rambut akan dipangkas oleh pihak sekolah.
j. Siswa tidak dibenarkan mengenakan perhiasan yang berlebihan.
Sanksi : Resiko kehilangan menjadi tanggung jawab pemiliknya.
k. Siswa dilarang membawa HP ke sekolah kecuali atas perintah guru untuk
pembelajaran.
Sanksi : HP akan disita oleh sekolah, kecuali sudah seijin guru/kepala sekolah.

3
l. Siswa yang berhalangan hadir, orang tua/wali wajib memberikan keterangan yang
jelas kepada pihak sekolah baik secara lisan maupun tertulis, langsung maupun
dengan media (HP, dll)
Sanksi : Apabila tidak ada keterangan , siswa dianggap membolos, tiga kali membolos
orang tua/wali wajib menghadap kepada guru/kepala sekolah.
m. Siswa tidak dibenarkan melakukan corat-coret pada tembok , meja , kursi dll di
sekolah.
Sanksi:Siswa yang melakukan corat-coret bertanggung jawab membersihannya atau
mengecatnya.
n. Siswa wajib memelihara sarana atau fasilitas sekolah yang digunakan di sekolah.
Sanksi : Apabila siswa merusakkan fasilitas sekolah mengganti barang yang
dirusakkan tersebut.
o. Siswa wajib mengikuti semua kegiatan yang sudah diprogramkan oleh sekolah/kelas.
Sanksi : Siswa yang melanggar akan mendapat teguran, peringatan, atau sanksi lain
yang relevan.
3. Tata Tertib Pendidik dan Tenaga Kependidikan
a. Pendidik dan Tenaga Kependidikan melaksanakan tugas pokok maupun tambahan
dengan penuh tanggung jawab dan kejujuran.
b. Kehadiran PTK mengacu aplikasi SAENAGA,
c. PTK setelah hadir di sekolah segera melakukan persiapan untuk tugasnya.
d. Pukul 07.00 PTK (bersama anak) melakukan doa pagi sebelum melakaukan aktivitas
e. Pendidikan membiasakan mengajak anak melakukan sesuai Tata Tertib Sekolah
(Siswa)
f. PTK menjaga penampilan diri dan dalam berpakaian secara sopan, etis, dan dapat
menjadi keteladanan para peserta didik.
g. sebelum pulang, PTK berserta peserta didik melakukan doa bersama.
h. PTK yang meninggalkan sekolah dalam jam kerja wajib meminta izin Kepala Sekolah.
i. Pengaturan pakaian seragam PTK diatur oleh guru yang ditunjuk:
Senin : Kekhi
Selasa : Atas batik sindu melati, bawah hitam
Rabu : atas putih bawah hitam
Kamis : Lurik ATBM pilihan sekolah
Jumat : Seragam Kaos Olahraga
Sabtu : Batik pilihan sekolah

4
j. PTK saling membantu dan berusaha untuk mengembangkan sekolah dan mendampingi
para peserta didik untuk memajukan kualitas pendidikan/pembelajaran.
k. PTK selalu mengupdate dan mengupgrade kemampuan dan pengetahuan yang
berkaitan dengan pendidikan lewat jaringan internet/IT.
l. PTK mengumpulkan administrasi sesuai tupoksinya secara tertib dan kontinew.
m. Guru Piket bertanggungjawab terhadap peristiwa atau kejadian yang terjadi di sekolah,
dan menuliskan laporan pada Buku Piket.
n. PTK selalu menjaga nama baik sekolah.
o. PTK menjalankan tugas/kewajibannya sesuai aturan kedinasan.
4. Tata tertib penggunaan dan pemelihraan sarana dan prasarana
a. Kewajiban
Semua guru, pegawai dan peserta didik berkewajiban :
 Menjaga dan memelihara sarana dan prasarana sekolah secara rutin dan
berkesinambungan.
 Menjaga keamanan sarana dan prasarana sekolah
 Menjaga kebersihan sarana dan prasarana sekolah
 Menertibkan sarana dan prasarana sekolah dengan pengadministrasian yang
baik dan benar
 Mengganti dan atau memperbaiki jika dengan sengaja merusak atau
menghilangkanprasarana sekolah
 Melaporkan kepada pimpinan jika ada barang-barang hilang atau rusak karena
sebab-sebab tertentu
b. Hak
Semua guru, pegawai dan peserta didik mempunyai hak :
 Menggunakan atau memanfaatkan sarana dan prasarana sekolah untuk
kepentingan /kegiatan sekolah
 Mendapatkan Kemudahan Mendapatkan untuk menggunakan atau
memanfaatkan sarana dan prasarana sekolah sesuai aturan yang
berlaku.

5
BAB IV
RENCANA PEMBELAJARAN

A. Rencana Pembelajaran
Rencana pembelajaran disusun secara rutin untuk memetakan dan merencanakan
proses pembelajaran secara rinci. Rencana pembelajaran merupakan kompas bagi guru
dalam pelaksanaan pembelajaran. Pembelajaran berpusat pada peserta didik yang tetap
mengusung kegiatan pembelajaran yang menarik, menyenangkan dan memotivasi peserta
didik menjadi pembelajar sepanjang hayat.
Tujuan dari penyusunan Rencana pembelajaran adalah sebagai berikut.
1. Pembelajaran menjadi lebih sistematis.
2. Memudahkan analisis keberhasilan belajar peserta didik.
3. Memudahkan guru dalam penyampaian materi ajar.
4. Mengatur pola pembelajaran.

B. CAPAIAN PEMBELAJARAN TIAP FASE

Bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan dalam Keputusan Menteri


Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 56/M/2022 tentang Pedoman
Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran, perlu penetapan satuan
pendidikan pelaksana implementasi Kurikulum Merdeka melalui jalur mandiri. SD
Negeri 1 Cawas akan menerapkan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP)
untuk Kelas I dan Kelas IV Tahun Pelajaran 2022/2023

Adapun Capaian Pembelajaran yang akan kami terapkan dan kembangkan adalah
sebagai berikut:

NO Mata Pelajaran Fase Capaian Pelajaran


1 Pendidikan
Agama
Pendidikan A ............................................................................................................
Agama Islam dan
Budi Pekerti B ............................................................................................................

C ............................................................................................................

6
Pada akhir kelas 2, peserta didik mengenal dirinya sebagai bagian
dari keluarga, sekolah, dan lingkungan di sekitarnya, yang mampu
mensyukuri dirinya sebagai ciptaan Tuhan, melalui kebiasaan doa
sebagai anggota Gereja, mewujudkan imannya dengan cara
A
melakukan perbuatan baik, sesuai dengan teladan Yesus dan
tokoh-tokoh Kitab Suci, baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian
Baru.

Pada akhir kelas 4, peserta didik mengenal dirinya sebagai bagian


dari keluarga, sekolah, dan lingkungan di sekitarnya (baik fisik
maupun non fisik), mampu mensyukuri dirinya sebagai ciptaan
Tuhan, melalui kebiasaan doa sebagai anggota Gereja, serta
Pendidikan terpanggil untuk mengembangkan kemampuan yang dimiliki
Agama Katolik B (seperti menyampaikan pendapat, bermusyawarah, dll) dan
dan Budi mewujudkan imannya dengan cara melakukan perbuatan baik,
Pekerti membangun semangat persatuan, sesuai dengan teladan Yesus dan
tokoh-tokoh Kitab Suci, baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian
Baru

Pada akhir kelas 6, peserta didik memahami dirinya sebagai citra


Allah, sebagai laki-laki atau perempuan, dan mampu
mensyukurinya dengan melibatkan diri dalam kehidupan
menggereja (melalui kebiasaan doa dan perayaan sakramen Baptis,
Ekaristi dan Tobat, sebagai tanda keselamatan Allah), dan
C mewujudkan imannya dalam kehidupan bermasyarakat dengan
menunjukkan rasa bangga sebagai warga negara Indonesia
dengan menjunjung tinggi hati nurani, serta membangun
semangat dialog antar agama dan kepercayaan, sesuai dengan
ajaran Gereja dan teladan Yesus Kristus
............................................................................................................
A
Pendidikan Agama
............................................................................................................
Kristen dan Budi B
Pekerti
............................................................................................................
C

7
2 Pendidikan * Peserta didik dapat menyebutkan identitas dirinya sesuai dengan
Pancasila dan jenis kelamin, minat, dan perilakunya; membedakan identitas
Kewarganegaraan dirinya dengan teman-temannya; dan menyebutkan karakteristik
(PPKn) dan ciri-ciri fisik orang dan benda yang ada di rumah dan di
sekolah, sebagai bagian tak terpisahkan dari wilayah NKRI. Peserta
didik juga dapat menyebutkan contoh perilaku dan sikap yang
menjaga lingkungan sekitarnya, serta mempraktikkannya di rumah
dan di sekolah. Selain itu dapat mengidentifikasi tugas dan peran
dirinya dalam kegiatan bersama; mengidentifikasi hal yang
dianggap berharga dan penting bagi dirinya dan orang lain serta
mulai bertanggungjawab untuk menjaga hal yang berharga dan
penting bagi dirinya. Peserta didik menerapkan nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupan kesehariannya.
A
* Peserta didik dapat mengidentifikasi aturan yang ada di rumah
dan di sekolah serta melaksanakannya dengan bimbingan orang tua
dan guru. Selain itu dapat menceritakan contoh sikap mematuhi
dan yang tidak mematuhi aturan yang berlaku di rumah dan
sekolah. Peserta didik juga dapat menyampaikan pendapatnya di
kelas sesuai dengan tingkat berpikir dan konteksnya. Ia mau
mendengarkan ketika temannya berbicara, dan membuat
kesepakatan sederhana di kelas dengan bimbingan sesuai dengan
tingkat berpikir dan konteksnya dengan bimbingan guru. Peserta
didik dapat mengenali simbol-simbol Pancasila dan Lambang
Negara Garuda Pancasila, serta menceritakan hubungan simbol-
simbol Pancasila dengan sila-sila dalam Pancasila.

B * Mengenal identitas diri dan teman-temannya sesuai budaya,


minat, dan perilakunya, serta cara berkomunikasi dengan mereka;
dan memahami bahwa kebinekaan dapat memberikan kesempatan
untuk mendapatkan pengalaman dan pemahaman yang baru.
Peserta didik juga dapat mengenal lingkungan rumah, sekolah,
lingkungan tempat tinggal (RT/RW/desa/kelurahan dan kecamatan)
sebagai bagian tak terpisahkan dari wilayah NKRI; memahami arti
penting menjaga kebersamaan dan persatuan sesama peserta didik
di sekolah. Peserta didik juga mampu menerima tugas dan peran
yang diberikan kelompok untuk melakukan kegiatan bersama-
sama; mengenali kebutuhan-kebutuhan diri sendiri yang
memerlukan orang lain dalam pemenuhannya; mengenali dan
mengetahui karakteristik fisik dan non-fisik orang dan benda yang
ada di lingkungan terdekat; serta memberi dan menerima hal yang
dianggap berharga dan penting kepada/dari orang-orang di
lingkungan sekitar.
* Peserta didik juga mengidentifikasi beberapa aturan yang ada di
rumah, sekolah, dan lingkungan sekitar; serta melaksanakannya
dengan pantauan orang tua dan guru; mengidentifikasi dan
menyebutkan hak dan kewajibannya sebagai peserta didik di
sekolah dan anggota keluarga di rumah; dan menyampaikan
pendapat di kelas dan mendengarkan dengan saksama ketika
temannya berbicara serta menerima hasil keputusan bersama
dengan penuh tanggung jawab; dan membuat kesepakatan bersama
di kelas beserta dengan konsekuensi atas kesepakatan tersebut serta
menaatinya. Peserta didik juga menghafal sila-sila Pancasila;
menjelaskan makna sila-sila Pancasila; dan menceritakan serta
menceritakan contoh penerapan sila Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari sesuai dengan perkembangan dan konteks peserta didi

8
* Mengidentifikasi keragaman budaya di sekitarnya dan
menempatkan keragaman tersebut secara setara; menjelaskan peran
budaya dan bahasa dalam membentuk identitas dirinya;
mengidentifikasi peluang dan tantangan yang muncul dari
keragaman budaya di Indonesia; mengkaji contoh sikap dan
perilaku yang menjaga dan yang merusak kebinekaan. Peserta
didik juga menampilkan tindakan yang sesuai dengan harapan
kelompok; menunjukan ekspektasi (harapan) positif kepada orang
lain dalam rangka mencapai tujuan kelompok; menyadari bahwa
meskipun setiap orang memiliki otonomi masing-masing, tetapi
membutuhkan orang lain dalam memenuhi kebutuhannya;
menanggapi secara memadai terhadap karakteristik fisik dan non-
fisik orang dan benda yang ada di lingkungan dekat; serta memberi
dan menerima hal yang dianggap penting dan berharga kepada/dari
orang-orang di lingkungan baik yang dikenal maupun tidak
dikenal. Peserta didik juga mengidentifikasi perlunya menjaga
lingkungan sekitar sebagai tempat hunian yang nyaman bagi semua
warga; menemukan titik kesamaan sebagai modal menjaga
persatuan dan kekompakan baik di sekolah maupun di
C lingkungannya; menggali manfaat dari kebersamaan tersebut;
menggali manfaat persatuan dan kesatuan untuk membangun
kerukunan hidup; memahami sejarah terbentuknya NKRI; serta
mengambil inspirasi dari tokoh-tokoh pendiri bangsa dalam
mempertahankan NKRI.
* Peserta didik juga dapat mengkaji bentuk-bentuk sederhana
norma dan aturan yaitu hak dan kewajiban sebagai peserta didik,
anggota keluarga, dan bagian dari masyarakat; menyampaikan
pendapat secara logis dan argumentatif; menyadari bahwa
pendapatnya tidak harus diterima semua orang; menyadari bahwa
orang lain juga mempunyai hak berpendapat sehingga harus
dihindari sikap saling memaksakan kehendak; mengkaji praktik-
praktik musyawarah yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari
di sekolah dan di rumah sehingga melahirkan sejumlah
kesepakatan dengan menyajikan beberapa pendapat yang berbeda.
Peserta didik juga menghubungkan kaitan satu sila dengan sila
lainnya; menjelaskan arti ideologi, nilai dan pandangan hidup; dan
menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan kesehariannya
sesuai dengan perkembangan dan konteks peserta didik.
3 Bahasa Indonesia * Peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk
berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan kepada teman
sebaya dan orang dewasa tentang diri dan lingkungan sekitarnya.
Peserta didik mampu memahami dan menyampaikan pesan;
A mengekspresikan perasaan dan gagasan; berpartisipasi dalam
percakapan dan diskusi secara santun. Peserta didik mampu
meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai kegiatan
berbahasa dan bersastra dengan topik yang beragam.
B Peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk
berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan kepada teman
sebaya dan orang dewasa tentang hal-hal menarik di lingkungan
sekitarnya. Peserta didik mampu memahami dan menyampaikan
gagasan dari teks informasional, memahami penokohan dan pesan
dari teks narasi. Peserta didik mampu mengungkapkan gagasan
dalam kerja kelompok dan diskusi.
* Peserta didik mampu meningkatkan penguasaan kosakata baru
melalui berbagai kegiatan berbahasa dan bersastra dengan topik
yang beragam. Peserta didik mampu membaca dengan fasih.

9
*. Pada akhir fase C, peserta didik memiliki kemampuan berbahasa
untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan dan
konteks sosial. Peserta didik mampu memahami, mengolah, dan
menginterpretasi informasi dan pesan dari paparan lisan dan tulis
tentang topik yang dikenali dalam teks narasi dan informasional.
* Peserta didik mampu menanggapi dan mempresentasikan
C informasi yang dipaparkan; berpartisipasi aktif dalam diskusi;
menuliskan tanggapannya terhadap bacaan menggunakan
pengalaman dan pengetahuannya; menulis teks untuk
menyampaikan pengamatan dan pengalamannya dengan lebih
terstruktur. Peserta didik memiliki kebiasaan membaca untuk
hiburan menambah pengetahuan dan keterampilan.
4 Matematika Pada akhir fase A, peserta didik dapat memahami dan melakukan
operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah
sampai dengan sampai dengan 1.000 (atau maksimum tiga angka),
mengenal garis bilangan dan menentukan posisi bilangan cacah
tersebut pada garis bilangan, serta memahami pecahan satuan
sederhana. Peserta didik dapat menyelesaikan persamaan sederhana
A dan menemukan pola gambar atau obyek sederhana dan pola
bilangan. peserta didik dapat mengukur panjang menggunakan
satuan tidak baku serta mengenal dan membandingkan satuan baku
untuk panjang, berat, volume, dan waktu. Peserta didik dapat
mengenal dan membedakan berbagai bentuk bangun datar dan
bangun ruang sederhana. Peserta didik juga dapat menyajikan data
banyaknya benda dalam bentuk gambar dan diagram batang.
B Pada akhir fase B, peserta didik dapat mengeneralisasi pemahaman
dan melakukan operasi hitung bilangan cacah sampai dengan
1.000.000 (atau maksimum enam angka), serta memahami
hubungan antara operasi hitung (penjumlahan, pengurangan,
perkalian, dan pembagian) termasuk menggunakan sifat-sifat
operasi dalam menentukan hasil perhitungan, menentukan faktor,
kelipatan, KPK, dan FPB dari bilangan cacah, memahami pecahan
dan menentukan posisinya pada garis bilangan, serta
membandingkan dua pecahan. Peserta didik dapat menyelesaikan
persamaan sederhana, memahami hubungan antara operasi
perkalian dan pembagian, menemukan pola gambar, objek
sederhana, dan pola bilangan melibatkan operasi hitung
(penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian). Peserta
didik dapat dan mengukur panjang benda menggunakan satuan
baku, menggunakan satuan baku luas dan volume, serta
menyelesaikan masalah berkaitan dengan keliling bangun datar.
Peserta didik dapat mengidentifikasi ciri-ciri berbagai bentuk
bangun datar dan bangun ruang (prisma dan balok). Peserta didik
juga dapat menyajikan dan menganalisis data sederhana
menggunakan turus dalam bentuk bentuk bentuk tabel, diagram
gambar, piktogram, diagram batang, dan diagram garis, serta
menentukan kejadian yang lebih mungkin di antara beberapa
kejadian.

10
Pada akhir fase C, peserta didik dapat menyelesaikan masalah
berkaitan dengan operasi hitung (penjumlahan, pengurangan,
perkalian, dan pembagian) bilangan bulat, bilangan pecahan,
persen, dan bilangan desimal, serta hubungannya, menentukan
posisinya pada garis bilangan, serta menghitung pangkat dua, akar
pangkat dua, pangkat tiga, dan akar pangkat tiga suatu bilangan
cacah dan desimal. Peserta didik dapat menyelesaikan
menyelesaikan persamaan dan pertidaksamaan sederhana
menggunakan berbagai bentuk representasi visual Simbol dan
kalimat matematika (aljabar) serta menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan pola obyek atau bilangan. Peserta didik dapat
C menghitung luas berbagai bentuk bangun datar dan gabungannya,
menghitung luas permukaan dan volume bangun ruang (kubus dan
balok) dan gabungannya serta enjelaskan perbandingan dua
besaran yang berbeda terkait dengan kecepatan dan debit. Peserta
didik dapat mengidentifikasi ciri-ciri bangun ruang (limas, kerucut,
bola), serta menemukan dan membuat jaring-jaring bangun ruang
sederhana (kubus dan balok). Peserta didik juga dapat membaca,
menyajikan, dan menganalisis data banyaknya benda dan data hasil
pengukuran dalam bentuk bentuk gambar, piktogram, diagram
batang, diagram lingkaran, tabel frekuensi, diagram garis, serta
pengolahan data (Mean dan sebaran data).
* Di akhir Fase A, peserta didik mengamati fenomena dan
peristiwa secara sederhana dengan menggunakan pancaindra,
menyusun dan menjawab pertanyaan tentang hal-hal yang ingin
diketahui saat melakukan pengamatan. Peserta didik juga mampu
membuat prediksi mengenai objek dan peristiwa di lingkungan
sekitar. Dengan panduan, peserta didik berpartisipasi dalam
penyelidikan untuk mengeksplorasi dan menjawab pertanyaan.
Melakukan pengukuran dengan alat sederhana yang ada
disekitarnya untuk mendapatkan data. Selanjutnya peserta didik
menggunakan berbagai metode untuk mengorganisasikan
informasi, termasuk gambar dan tabel. Peserta didik mendiskusikan
dan membandingkan antara hasil pengamatan dengan prediksi.
Dengan panduan, peserta didik membandingkan hasil pengamatan
yang berbeda dengan mengacu pada teori serta mengomunikasikan
hasil penyelidikan secara lisan dan tertulis dalam format sederhana
* Peserta didik mengoptimalkan penggunaan pancaindra untuk
melakukan pengamatan dan bertanya tentang makhluk hidup dan
perubahan benda ketika diberikan perlakuan. Peserta didik
menggunakan hasil pengamatan untuk menjelaskan pola sebab
5 IPAS A akibat sederhana dengan menggunakan beberapa media.

* Peserta didik mengenali tubuh manusia, seperti pancaindra, serta


cara perawatannya. Peserta didik mengelaborasikan pemahaman
tentang konsep waktu, siang-malam dan mengenal nama-nama
hari, nama bulan, kondisi cuaca dalam keterkaitannya dengan
aktivitas sehari-hari.
* Peserta didik mampu mendeskripsikan identitas diri dan orang
disekitarnya, peran serta tanggung jawabnya sebagai anggota
keluarga/kelompok/sekolah sehingga dapat menerima perbedaan
yang ada di antara manusia. Peserta didik mendeskripsikan diri
serta keluarganya secara kronologis menggunakan media yang
dipilihnya.
* Peserta didik dapat mendeskripsikan benda-benda di lingkungan
sekitar sebagai bagian dari lingkungan alami dan buatan,
mendeskripsikan lokasi diri, serta membuat gambar denah
sederhana di lingkungan rumah dan sekolah. Peserta didik
mencerminkan perilaku hidup sehat dengan turut menjaga
kebersihan dan kesehatan lingkungan di sekitarnya.

11
B * Di akhir fase ini, peserta didik mengamati fenomena dan
peristiwa secara sederhana dengan menggunakan pancaindra dan
dapat mencatat hasil pengamatannya. Dengan menggunakan
panduan, peserta didik mengidentifikasi pertanyaan yang dapat
diselidiki secara ilmiah dan membuat prediksi berdasarkan
pengetahuan yang dimiliki sebelumnya. Peserta didik juga
membuat rencana dan melakukan langkah-langkah operasional
untuk menjawab pertanyaan yang diajukan berdasarkan panduan
tertentu. Peserta didik menggunakan alat dan bahan yang sesuai
dengan mengutamakan keselamatan serta menggunakan alat bantu
pengukuran untuk mendapatkan data yang akurat.
* Peserta didik mengorganisasikan data dalam bentuk tabel dan
grafik sederhana untuk menyajikan data dan mengidentifikasi pola.
Peserta didik juga membandingkan antara hasil pengamatan
dengan prediksi dan memberikan alasan yang bersifat ilmiah serta
mengevaluasi kesimpulan melalui perbandingan dengan teori yang
ada. Peserta didik mampu menunjukkan kelebihan dan kekurangan
proses penyelidikan. Selanjutnya peserta didik mengomunikasikan
hasil penyelidikan secara lisan dan tertulis dalam berbagai format.
* Peserta didik mengidentifikasi proses perubahan wujud zat dan
perubahan bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari. Peserta
didik mengidentifikasi sumber dan bentuk energi serta menjelaskan
proses perubahan bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari
(contoh: energi kalor, listrik, bunyi, cahaya). Peserta didik
memanfaatkan gejala kemagnetan dalam kehidupan sehari-hari dan
mendemonstrasikan bagaimana beragam jenis gaya memengaruhi
gerak benda.
* Di akhir fase ini peserta didik mampu menjalankan peran dan
tanggung jawab sebagai bagian dari anggota keluarga dan warga
sekolah serta mendeskripsikan bagaimana interaksi sosial yang
terjadi di sekitar tempat tinggal dan sekolah. Peserta didik
mengidentifikasi ragam bentang alam dan keterkaitannya dengan
profesi masyarakat. Peserta didik mendeskripsikan terjadinya
siklus air dan mampu menunjukkan letak kota/kabupaten dan
provinsi tempat ia tinggal pada peta konvensional/digital. Peserta
didik mendeskripsikan keanekaragaman hayati, keragaman budaya,
kearifan lokal dan upaya pelestariannya.
* Peserta didik mengenal budaya, sejarah (baik tokoh maupun
periodisasinya) di provinsi tempat tinggalnya serta
menghubungkan dengan konteks kehidupan saat ini.
Peserta didik mampu memperoleh/menciptakan sesuatu dengan alat
dan bahan yang ada di sekitarnya. Peserta didik mengenali
kebutuhan atau keinginannya, nilai mata uang dan
mendemonstrasikan bagaimana uang digunakan untuk
mendapatkan nilai manfaat yang dibutuhkan.

12
* Di akhir fase ini, peserta didik mengamati fenomena dan
peristiwa secara sederhana dengan menggunakan pancaindra,
mencatat hasil pengamatannya, serta mencari persamaan dan
perbedaannya. Dengan panduan, peserta didik dapat mengajukan
pertanyaan lebih lanjut untuk memperjelas hasil pengamatan dan
membuat prediksi tentang penyelidikan ilmiah.
Secara mandiri, peserta didik merencanakan dan melakukan
langkah-langkah operasional untuk menjawab pertanyaan yang
diajukan, menggunakan alat dan bahan yang sesuai dengan
mengutamakan keselamatan serta menggunakan alat bantu
pengukuran untuk mendapatkan data yang akurat. Peserta didik
juga menyajikan data dalam bentuk tabel atau grafik serta
menjelaskan hasil pengamatan dan pola atau hubungan pada data
secara digital atau non digital. Peserta didik diharapkan mampu
membandingkan data dengan prediksi dan menggunakannya
sebagai bukti dalam menyusun penjelasan ilmiah, mengevaluasi
kesimpulan melalui perbandingan dengan teori yang ada serta
merefleksikan proses investigasi, termasuk merefleksikan validitas
suatu tes.
* Di akhir fase ini peserta didik mengomunikasikan hasil
penyelidikan secara utuh yang ditunjang dengan argumen, bahasa,
serta konvensi sains yang umum sesuai format yang ditentukan.
Peserta didik dapat melakukan simulasi dengan menggunakan
gambar/bagan/alat/media sederhana tentang sistem organ tubuh
manusia (sistem pernafasan, pencernaan, dan peredaran darah)
yang dikaitkan dengan cara menjaga kesehatan organ tubuhnya
dengan benar. Peserta didik menyelidiki bagaimana hubungan
saling ketergantungan antar komponen biotik-abiotik dapat
memengaruhi kestabilan suatu ekosistem di lingkungan sekitarnya.
C Berdasarkan pemahamannya terhadap konsep gelombang (bunyi
dan cahaya) peserta didik mendemonstrasikan bagaimana
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik
mendeskripsikan adanya ancaman krisis energi yang dapat terjadi
serta mengusulkan upaya-upaya individu maupun kolektif yang
dapat dilakukan untuk menghemat penggunaan energi, serta
penemuan sumber energi alternatif yang dapat digunakan
menggunakan sumber daya yang ada di sekitarnya.
Peserta didik mendemonstrasikan bagaimana sistem tata surya
bekerja dan kaitannya dengan gerak rotasi dan revolusi bumi.
* Peserta didik merefleksikan bagaimana perubahan kondisi alam
di permukaan bumi terjadi akibat faktor alam maupun perbuatan
manusia, mengidentifikasi pola hidup yang menyebabkan
terjadinya permasalahan lingkungan serta memprediksi dampaknya
terhadap kondisi sosial kemasyarakatan, ekonomi.
* Peserta didik mengenal budaya, sejarah, baik tokoh maupun
periodisasinya di Indonesia serta menghubungkan dengan konteks
kehidupan saat ini. Peserta didik juga dapat menceritakan kembali
bagaimana perjuangan bangsa Indonesia melawan imperialisme
dan mencapai kemerdekaan. Peserta didik merefleksikan semangat
juang para pahlawan, meneladani perjuangan pahlawan yang
diimplementasikan dalam tindakan nyata di kehidupan sehari-hari.
* Di akhir fase ini peserta didik menggunakan peta untuk
mengetahui wilayah di sekitarnya. Peserta didik menerapkan
konsep nilai (barang, jasa, waktu) dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan penuh kesadaran, peserta didik melakukan suatu tindakan
atau mengambil suatu keputusan yang berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari berdasarkan pemahamannya terhadap kekayaan
kearifan lokal yang berlaku di wilayahnya serta nilai-nilai ilmiah
dari kearifan lokal tersebut.

13
Pada akhir fase A, peserta didik dapat menunjukkan berbagai
aktivitas pola gerak dasar dan keterampilan gerak sebagai hasil
peniruan dari berbagai sumber, mengetahui konsep dan prinsip
A gerak yang benar, mengetahui dan mempraktikkan aktivitas
jasmani untuk pengembangan kebugaran dan pola perilaku hidup
sehat, menunjukkan perilaku awal tanggung jawab personal dan
sosial, serta menerima nilai-nilai aktivitas jasmani.
Pada akhir fase B, peserta didik dapat menunjukkan kemampuan
dalam memvariasikan dan mengombinasikan berbagai aktivitas
pola gerak dasar dan keterampilan gerak secara mandiri (tanpa
meniru contoh) dilandasi dengan penerapan pengetahuan
6 PJOK B prosedural yang benar, menerapkan prosedur aktivitas jasmani
untuk pengembangan kebugaran dan pola perilaku hidup sehat,
menunjukkan perilaku tanggung jawab personal dan sosial dalam
jangka waktu tertentu secara konsisten, serta mendukung nilai-nilai
aktivitas jasmani.
Pada akhir fase C, peserta didik dapat menunjukkan kemampuan
dalam mempraktikkan modifikasi berbagai aktivitas pola gerak
dasar dan keterampilan gerak, dilandasi dengan penerapan konsep
dan prinsip gerak yang benar, menerapkan konsep dan prinsip
C aktivitas untuk pengembangan kebugaran jasmani, serta pola
perilaku hidup sehat, menunjukkan perilaku tanggung jawab
personal dan sosial dalam jangka waktu yang lebih lama secara
konsisten, serta meyakini nilai-nilai aktivitas jasmani.
7 Seni Musik Pada akhir Fase A, peserta didik mampu menyimak, melibatkan
diri secara aktif dalam pengalaman atas bunyi-musik (bernyanyi,
bermain alat/ media musik, mendengarkan), mengimitasi bunyi-
musik serta dapat mengembangkannya menjadi pola baru yang
sederhana. Peserta didik mengenali diri sendiri, sesama, dan
A lingkungannya serta mengalami keberagaman/kebhinekaan sebagai
bahan dasar berkegiatan musik seperti yang terwujud dalam
pengenalan kualitas-kualitas dan unsur-unsur sederhana dalam
bunyi/musik beserta konteks yang menyertainya seperti: lirik lagu
dan kegunaan musik yang dimainkan.
B Pada akhir Fase B, peserta didik dapat memberi kesan dan
mendokumentasikan musik yang dialaminya dalam bentuk lisan,
tulisan, gambar, maupun bentuk lainnya. Peserta didik menjalani
kebiasaan praktik musik yang baik dan rutin (disiplin kreatif)
dalam berpraktik musik sederhana untuk kelancaran dan
keluwesannya menjalani dan mengembangkan kemampuan
musikalitas baik bagi diri sendiri maupun secara bersama-sama
serta mendapatkan kesan baik atas pengalamannya tersebut. Peserta
didik semakin dapat menyimak, melibatkan diri secara aktif dalam
praktik-praktik bermusik (bernyanyi, bermain alat/ media musik,
mendengarkan, membuat musik), semakin lancar dalam
mengimitasi bunyi-musik sederhana

14
Pada akhir Fase C, peserta didik menunjukkan kepekaannya
terhadap unsur-unsur bunyi-musik dan konteks sederhana dari
sajian musik seperti: lirik lagu, kegunaan musik yang dimainkan,
serta keragaman budaya yang melatarbelakanginya. Peserta didik
mampu berpartisipasi dalam aktivitas musikal dan mampu
memberikan respon yang memadai dengan lancar dan luwes,
sederhana, terencana/situasional, baik secara individu maupun
kelompok (bersama-sama, dengan menyadari pentingnya
orang/pihak lain, persatuan, kekompakan, dan kebersamaan).
Peserta didik mampu memberi kesan dan mendokumentasikan
C musik yang dialaminya dalam bentuk yang dapat dikomunikasikan
secara lebih umum seperti: lisan, tulisan gambar, notasi musik, dan
audio. Peserta didik mampu menjalani kebiasaan praktik musik
yang baik dan rutin dalam melakukan praktik musik mulai
persiapan, penyajian, hingga setelah musik selesai disajikan.
Peserta didik perlu memiliki kemampuan memilih, memainkan dan
menghasilkan karya-karya musik sederhana yang mengandung
nilai-nilai lokal-global yang positif, berperan secara aktif, kreatif,
artistik, untuk mendapatkan pengalaman dan kesan baik untuk
perbaikan dan kemajuan diri sendiri dan bersama.
Pada akhir fase, peserta didik mampu mengemukakan pencapaian
diri dalam mengamati bentuk tari sebagai pengetahuan dasar untuk
membuat gerak berdasarkan unsur utama tari (gerak, ruang, waktu,
A dan tenaga), gerak di tempat dan gerak berpindah yang
dipertunjukan sesuai norma/ perilaku dengan percaya diri, sehingga
dapat menumbuhkan rasa keingintahuan dan antusiasme. Peserta
didik mampu mengenal gerak sebagai unsur utama tari.
Pada akhir fase, peserta didik mampu menilai hasil pencapaian diri
melalui pengamatan bentuk penyajian tari berdasarkan latar
belakang serta pengidentifikasian dalam menerapkan unsur utama
Seni Tari B tari, level, perubahan arah, sebagai bentuk ekspresi tari kelompok
yang dapat menumbuhkan rasa cinta pada seni tari. Peserta didik
mampu mengenal tari sebagai wujud ekspresi diri.
Pada akhir fase, peserta didik mampu menghargai hasil pencapaian
karya tari melalui pengamatan berbagai bentuk tari tradisi yang
dapat dijadikan inspirasi untuk merespon fenomena di lingkungan
C sekitar dengan mempertimbangkan pendapat orang lain melalui
pengembangan gerak tari dengan menggunakan unsur pendukung
tari dan menerapkan desain kelompok pada pertunjukkan. Peserta
didik mampu mengenal ragam tari tradisi
Seni Rupa A Capaian Pembelajaran Seni Rupa Fase A (Kelas 1-2 Sekolah
Dasar) diharapkan peserta didik mampu mengamati, mengenal,
merekam dan menuangkan kembali secara visual. Fase A terdiri
dari masa Pra-Bagan (pre schematic period) untuk kelas 1 SD dan
masa Bagan (schematic period) untuk kelas 2 SD.
Pada masa Pra-Bagan diharapkan peserta didik dapat menggunakan
bentuk-bentuk dasar geometris untuk merespon berbagai obyek
dari dunia sekitarnya. Sedangkan pada masa Bagan, peserta didik
diharapkan telah memiliki konsep bentuk yang lebih jelas.
Di akhir fase A, peserta didik mampu menggunakan bentuk-bentuk
dasar geometris sebagai ungkapan ekspresi kreatif dalam merespon
berbagai obyek dari dunia sekitarnya dengan konsep bentuk yang
jelas.

15
Capaian Pembelajaran Seni Rupa Fase B (Kelas 3-4 Sekolah
Dasar) diharapkan peserta didik mampu mengenal unsur rupa dan
dapat menggunakan keterampilan atau pengetahuan dasar tentang
bahan, alat, teknik, teknologi dan prosedur dalam menuangkan
kembali secara visual dalam bentuk karya. Fase B terdiri dari masa
Bagan (schematic period) untuk kelas 3 SD dan masa Realisme
Awal (early realism/dawning realism) untuk kelas 4 SD.
Pada masa Bagan, peserta didik memiliki kecenderungan untuk
mengulang sebuah bentuk sehingga konsep bentuk menjadi jelas.
Peserta didik juga mulai memiliki kesadaran ruang yang ditandai
dengan penggunaan garis pijak (base line), walaupun penafsiran
terhadap ruang masih bersifat subyektif seperti gambar ideoplastis
B (gambar terawang/tembus pandang). Sedangkan pada masa
Realisme Awal, peserta didik diharapkan mulai memiliki kesadaran
perspektif meskipun masih berdasarkan penglihatan dirinya sendiri.
Peserta didik sudah dapat mengamati obyek dengan rinci walaupun
penguasaan proporsi (perbandingan ukuran) belum optimal.
Di akhir fase B, peserta didik mampu menuangkan pengalamannya
melalui visual sebagai ungkapan ekspresi kreatif secara rinci
walaupun hasilnya belum menunjukkan proporsi yang optimal.
Diharapkan pada akhir fase ini, peserta didik juga telah memiliki
pengetahuan dan keterampilan dasar tentang bahan, alat, teknik,
teknologi dan prosedur yang menunjang proses kreatif peserta
didik.
Capaian Pembelajaran Seni Rupa Fase C (Kelas 5-6 Sekolah
Dasar) diharapkan peserta didik mampu bekerja mandiri dan/atau
berkelompok dalam mengeksplorasi, menemukan, memilih,
menggabungkan unsur rupa dengan pertimbangan nilai artistik dan
estetik karya yang didukung oleh medium, teknik, dan prosedur
berkarya. Fase C masuk pada masa Realisme Awal (early
realism/dawning realism). Peserta didik diharapkan mulai
menyadari konsep ruang dan garis horizon. Di samping itu, peserta
didik juga mulai menyadari pemahaman warna, keseimbangan
C (balance) dan irama/ritme (rhythm) dalam melakukan proses
kreatif.
Di akhir fase C, peserta didik mampu menuangkan pengalamannya
melalui visual sebagai ekspresi kreatif secara rinci, ditandai
penguasaan ruang dengan penggunaan garis horizon dalam
karyanya. Diharapkan pada akhir fase ini, proses kreatif dan
kegiatan apresiasi peserta didik telah mencerminkan penguasaan
terhadap bahan, alat, teknik, teknologi dan prosedur yang mewakili
perasaan dan empati peserta didik.
8 PJOK A Capaian Pembelajaran Seni Rupa Fase A (Kelas 1-2 Sekolah
Dasar) diharapkan peserta didik mampu mengamati, mengenal,
merekam dan menuangkan kembali secara visual. Fase A terdiri
dari masa Pra-Bagan (pre schematic period) untuk kelas 1 SD dan
masa Bagan (schematic period) untuk kelas 2 SD.
Pada masa Pra-Bagan diharapkan peserta didik dapat menggunakan
bentuk-bentuk dasar geometris untuk merespon berbagai obyek
dari dunia sekitarnya. Sedangkan pada masa Bagan, peserta didik
diharapkan telah memiliki konsep bentuk yang lebih jelas.
Di akhir fase A, peserta didik mampu menggunakan bentuk-bentuk
dasar geometris sebagai ungkapan ekspresi kreatif dalam merespon
berbagai obyek dari dunia sekitarnya dengan konsep bentuk yang
jelas.

16
Capaian Pembelajaran Seni Rupa Fase B (Kelas 3-4 Sekolah
Dasar) diharapkan peserta didik mampu mengenal unsur rupa dan
dapat menggunakan keterampilan atau pengetahuan dasar tentang
bahan, alat, teknik, teknologi dan prosedur dalam menuangkan
kembali secara visual dalam bentuk karya. Fase B terdiri dari masa
Bagan (schematic period) untuk kelas 3 SD dan masa Realisme
Awal (early realism/dawning realism) untuk kelas 4 SD.
Pada masa Bagan, peserta didik memiliki kecenderungan untuk
mengulang sebuah bentuk sehingga konsep bentuk menjadi jelas.
Peserta didik juga mulai memiliki kesadaran ruang yang ditandai
dengan penggunaan garis pijak (base line), walaupun penafsiran
terhadap ruang masih bersifat subyektif seperti gambar ideoplastis
B (gambar terawang/tembus pandang). Sedangkan pada masa
Realisme Awal, peserta didik diharapkan mulai memiliki kesadaran
perspektif meskipun masih berdasarkan penglihatan dirinya sendiri.
Peserta didik sudah dapat mengamati obyek dengan rinci walaupun
penguasaan proporsi (perbandingan ukuran) belum optimal.
Di akhir fase B, peserta didik mampu menuangkan pengalamannya
melalui visual sebagai ungkapan ekspresi kreatif secara rinci
walaupun hasilnya belum menunjukkan proporsi yang optimal.
Diharapkan pada akhir fase ini, peserta didik juga telah memiliki
pengetahuan dan keterampilan dasar tentang bahan, alat, teknik,
teknologi dan prosedur yang menunjang proses kreatif peserta
didik.
Capaian Pembelajaran Seni Rupa Fase C (Kelas 5-6 Sekolah
Dasar) diharapkan peserta didik mampu bekerja mandiri dan/atau
berkelompok dalam mengeksplorasi, menemukan, memilih,
menggabungkan unsur rupa dengan pertimbangan nilai artistik dan
estetik karya yang didukung oleh medium, teknik, dan prosedur
berkarya. Fase C masuk pada masa Realisme Awal (early
realism/dawning realism). Peserta didik diharapkan mulai
menyadari konsep ruang dan garis horizon. Di samping itu, peserta
didik juga mulai menyadari pemahaman warna, keseimbangan
C (balance) dan irama/ritme (rhythm) dalam melakukan proses
kreatif.
Di akhir fase C, peserta didik mampu menuangkan pengalamannya
melalui visual sebagai ekspresi kreatif secara rinci, ditandai
penguasaan ruang dengan penggunaan garis horizon dalam
karyanya. Diharapkan pada akhir fase ini, proses kreatif dan
kegiatan apresiasi peserta didik telah mencerminkan penguasaan
terhadap bahan, alat, teknik, teknologi dan prosedur yang mewakili
perasaan dan empati peserta didik
NB: Untuk Capaian Pembelajaran Bahasa Jawa dan Tembang Jawa masih menunggu dari
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah.
C. Langkah-langkah Menyusun Rencana Pembelajaran / Modul Ajar

Rencana pembelajaran di SD Negeri 1 Cawas terdiri dari Alur Tujuan


Pembelajaran/ATP (Silabus) dan Modul Ajar ( Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP))
yang disusun rutin secara sederhana, aktual dan mudah dipahami untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang akan dicapai sehingga melalui Rencananya seorang guru bisa memastikan
seluruh proses pembelajaran bisa efektif dan efisien.

17
“Silabus” SD Negeri 1 Cawas dibuat dalam bentuk matriks yang memuat Alur
Tujuan Pembelajaran (ATP), materi ajar, kegiatan pembelajaran, penilaian, dan sumber
belajar. Maka untuk rencana pembelajaran langkah yang dikerjakan:
1. Menganalisa Capaian Pembelajaran (CP) Tiap Fase
2. Menyusun Tujuan Pembelajaran dengan memperhatikan: komponen tujuan (kompetensi,
konten, dan variasi), keutuhan aspek kognitif, afektif, dan ketrampilan, dimensi profil
pelajar pancasila, kecakapan, dan abad 21.
3. Menyusun Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) yang berisi pengembangan Tujuan
Pembelaran dari Capaian Pembelajaran.

Alur tujuan pembelajaran disusun untuk menerjemahkan capaian pembelajaran yang


berfungsi mengarahkan guru dalam merencanakan, mengimplementasi dan mengevaluasi
pembelajaran secara keseluruhan sehingga capaian pembelajaran diperoleh secara sistematis,
konsisten, terarah dan terukur. Alur pembelajaran mengurutkan tujuan-tujuan pembelajaran
sesuai kebutuhan, meskipun beberapa tujuan pembelajaran harus menggunakan tahapan
tertentu yang meliputi konten/ materi, keterampilan dan konsep inti untuk mencapai Capaian
Pembelajaran setiap fase dan menjelaskan kedalaman setiap konten. Pada saat menyusun
tujuan pembelajaran selalu memperhatikan:
a. Memuat minimal 3 komponen: Tujuan Pembelajaran, Kegiatan atau Aktivitas Peserta
Didik, dan Asesmen
b. Ketika menyusun kegiatan pembelajaran disusun dalam langkah-langkah aktivitas
peserta didik yang menarik dan menyiratkan model dan strategi pembelajaran yang
kontekstual dan menarik sesuai diferensiasi karakteristik peserta didik serta mampu
mengakomodir minat, bakat, dan gaya belajar peserta didik
c. Keutuhan aspek pembelajaran (koginiti, afektif, psikomor) dan mengacu pada Capaian
Pembelajaran.
d. Profil pelajar Pancasila (6 aspek)
e. Taksonomi Bloom yang terbaru (HOTS) dan Kecakapan Abad – 21 (4C)
f. Menentukan materi esensial, sumber, dan sarana (kebutuhan yang diperlukan), jenis dan
instrument asesmen dan refleksi. Sumber belajar dipilah sesuai kebutuhan peserta didik
dan merupakan sumber belajar yang mudah digunakan, berbasis lingkungan, dan
mendukung pembelajaran yang kontekstial dan menyenangkan.
g. Di akhir bagian RPP, terdapat kolom refleksi untuk mengulas kekurangan dan kelebihan
proses pembelajaran untuk perbaikan pembelajaran selanjutnya. Hal ini menunjukkan

18
bagaimana dokumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sebagai dokumen yang hidup
dan dinamis.

D. Melakukan Kegiatan Pembelajaran


Dalam melakukan pembelajaran, perlu memperhatikan:
a. Keunikan dan kebutuhan peserta didik.
b. Hasil refleksi atau asesmen (diagnostik) sebelumnya.
c. Berorientasi dan menekankan keaktifan peserta didik agar “mengalami belajar” bukan
hanya sebagai pendengar atau peserta PBM.
d. Berpedoman pada Rencana yang sudah disusun walaupun bisa berubah sesuai
situasi dan kondisi yang ada.
e. Dalam kegiatan pembelajaran pun diintegrasikan penumbuhan dan penguatan Profil
Pelajar Pancasila. Selain itu, dalam kegiatan pembelajaran disusun prediksi respon
peserta didik sehingga menjaga alur pembelajaran yang tetap terkondisikan dengan
baik.
Gambaran Model Pembelajaran SD Negeri 1 Cawas sebagai berikut:
N MODEL
SITUASI/KONDISI URAIAN KETERANGAN
O PEMBELAJARAN
Melakukan
Pembelajaran dilakukan secara
pembelajaran tatap
luring atau Tatap Muka sesuai Selalu koordinasi dengan
muka selama satu
1 Dibebaskan untuk aturan, mengenakan prokes,dengan pihak terkait dan melihat
minggu dengan
PTM dengan prokes sift, pengurangan durasi waktu situasi di masyarakat.
mengenakan prokes
belajar, dll
ketat, dan sesuai aturan
* Pembelajaran menggunakan
zoom, google meet, google form, Yang menghadapi kendala
Jika ada Larangan PJJ atau BDR dengan
2 video, dan penugasan. alat/signal akan diberi
untuk PTM daring.
* Kegiatan ekstra dipilih yang bisa pelayanan tersendiri.
dilakukan secara daring.
NB: Jika masa pandemi covid - 19 berkembang lagi pembelajaran berpedoman pada intruksi /atau aturan yang
berlaku

19
f. Pengaturan Jadwal PTM

KELAS I - VI
JADWAL PELAJARAN
SD NEGERI 1 CAWAS KECAMATAN CAWAS
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
Hari

/Wali
Kela

Guru
No Waktu Ket
s Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
Bhs. Matematik Projek
1 07.00 - 07.35 Upacara PJOK Indoneia Bhs.jawa a ppp

Sri Lestari Ariyati, S.Pd.SD


Bhs. Matematik Projek
2 07.35 - 08.10 matematika PJOK Indoneia Bhs.Jawa a ppp
Bhs. Bhs. Projek
3 08.10 - 08.45 matematika PJOK PKN Indonesia Indnesia PPP
IA 08.45 - 09.00 ISTIRAHAT
Bhs. Bhs. projek
4 09.00 - 09.35 PAI PKN PKN indonesia Indnesia ppp
Projek
5 09.35 -10.10 PAI PKN Seni Bhs. Inggris Projek ppp ppp
6 10.10 -10.45 PAI Sen Seni Bhs. Nggris
7
Bhs. Matematik Projek
1 07.00 - 07.35 Upacara PJOK Indoneia Bhs.jawa a ppp
Bhs. Matematik Projek
2 07.35 - 08.10 matematika PJOK Indoneia Bhs.Jawa a ppp

Sri Rahayu, S.Pd


Bhs. Bhs. Projek
3 08.10 - 08.45 matematika PJOK PKN Indonesia Indnesia PPP
IB 08.45 - 09.00 ISTIRAHAT
Bhs. Bhs. projek
4 09.00 - 09.35 PAI PKN PKN indonesia Indnesia ppp
Projek
5 09.35 -10.10 PAI PKN Seni Bhs. Inggris Projek ppp ppp
6 10.10 -10.45 PAI Sen Seni Bhs. Nggris
7
1 07.00 - 07.35 Upacara P.Agama Penjas Tematik Senam Tematik
Setiyo Budi Sugihantoro,

2 07.35 - 08.10 Tematik P.Agama Penjas Tematik Tematik Tematik


3 08.10 - 08.45 Tematik P.Agama Penjas Tematik Tematik Tematik
08.45 - 09.15 ISTIRAHAT
Penjas
II
S.Pd

4 09.15-09.50 Tematik P.Agama Teori Tematik Tematik Tematik


5 09.50-10.25 Tematik Tematik Tematik Tematik Tematik
6 10.25 -11.00 Tematik Tematik Tematik B. Jawa
7 11.00-11.35 Tematik Tematik Tematik B. Jawa

1 07.00 - 07.35 Upacara Tematik Tematik Tematik Senam Tematik


III
Agu Sidig Subagyo,

2 07.35 - 08.10 Penjas Tematik Tematik Tematik P.Agama Tematik


3 08.10 - 08.45 Penjas Tematik Tematik Tematik P.Agama B. Jawa
08.45 - 09.15 ISTIRAHAT
4 09.15-09.50 Penjas Tematik Tematik Tematik P.Agama B. Jawa
Penjas
5 09.50-10.25 Tematik Tematik Tematik Tematik P.Agama Teori
6 10.25 -11.00 Tematik Tematik Tematik Tematik

20
7 11.00 -11.35 Tematik Tematik Tematik Tematik

S.Pd.
SD.
Projek
1 07.00 - 07.35 Upacara matematika IPAS Penjaskes matematika PPP
Projek
2 07.35 - 08.10 PPKN matematika IPAS Penjaskes matematika PPP
Projek

Eni Marlina, S.Pd


3 08.10 - 08.45 PPKN matematika IPAS Penjaskes Bhs. jawa PPP
08.45 - 09.15 ISTIRAHAT
IV Projek
4 09.15-09.50 IPAS ppkn BHS. Ind PAI BHs. Jawa PPP
Projek
5 09.50 - 10.25 IPAS ppkn Bhs . Ind PAI Bhs. indo PPP
Projek
6 10.25 -11.00 BHS.ING seni Bhs. Ind PAI bhs. indo PPP
7 11.00 - 11.35 BHS. ING Seni Seni Bhs.ing

Matematik
1 07.00 - 07.35 Upacara a P.Agama Matematika Senam Penjaskes
Matematik
2 07.35 - 08.10 Tematik a P.Agama Matematika Tematik Penjaskes
Matematik

Yuliarti,S.Pd
3 08.10 - 08.45 Tematik a P.Agama Matematika Tematik Penjaskes
V 08.45 - 09.15 ISTIRAHAT
Penjas
4 09.15-09.50 Tematik Tematik P.Agama B. Jawa Tematik Teori
5 09.50-10.25 Tematik Tematik Tematik B. Jawa Tematik Tematik
6 10.25 -11.00 Tematik Tematik Tematik B.Inggris Tematik Tematik
7 11.00 -11.35 Tematik Tematik Tematik B.Inggris

1 07.00 - 07.35 Upacara Tematik Matematika Tematik Senam B.Jawa

Joko Slamet Widodo,S.Pd.


2 07.35 - 08.10 Matematika Tematik Matematika Tematik Penjaskes B. Jawa
3 08.10 - 08.45 Matematika Tematik Matematika Tematik Penjaskes P. Agama
08.45 - 09.15 ISTIRAHAT
4 09.15-09.50 Matematika Tematik Tematik Tematik Penjaskes P. Agama
5 VI 09.50-10.25 Tematik Tematik Tematik Tematik B.Inggris P. Agama
6 10.25 -11.00 Tematik Tematik Tematik Tematik B.Inggris P. Agama
Penjas
7 11.00 -11.35 Tematik Tematik Teori Tematik

Cawas, 30 Juni 2022


Mengetahui Kepala SD Negeri 1 Cawas
Kepala UPTD Pendidikan Kec. Cawas
TATIK
SITI AMINAH, S.Pd.,M.Pd. SUMARAHATI,S.Pd
NIP. 19621015 198304 2 012 NIP. 19630202 198304 2 012

NB: Kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila (Kelas 1,4) dilaksanakan setiap hari Sabtu secara
block (semua jp)

E. Asesmen Capaian Pembelajaran


Asesmen/Penilaian merupakan penilaian otentik yang memadukan dimensi sikap,
pengetahuan dan keterampilan selama dan setelah proses pembelajaran.

21
Untuk penilaian dilakukan selama proses pembelajaran dan pasca pembelajaran yang
dirancang untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran baik dari dimensi sikap,
pengetahuan dan keterampilan. Asesmen hasil belajar peserta didik terdiri atas Asesmen hasil
belajar oleh pendidik, Asesmen hasil belajar oleh satuan pendidikan, dan Asesmen hasil
belajar oleh pemerintah.
Asesmen hasil belajar oleh pendidik sebagai proses pengumpulan informasi dan data
tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek
keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis yang bertujuan untuk:
1. memantau proses pembelajaran,
2. memetakan kemajuan belajar dan penguasaan kompetensi,
3. perbaikan atau pengayaan hasil belajar melalui penugasan dan evaluasi hasil belajar,
4. memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya.
Konsep asesmen otentik yang dilakukan mengukur dimensi sikap, pengetahuan dan
keterampilan. Variasi bentuk asesmen akan lebih memperlihatkan kemampuan peserta didik.
Rubrik asesmen dibuat berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Materi pengayaan
hanya diperuntukkan peserta didik yang telah melampaui capaian pembelajaran dan bersifat
optional. Sedangkan remedial merupakan kegiatan wajib dilaksanakan sehingga pembelajaran
tetap berkelanjutan.
Asesmen hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar didasarkan pada
prinsip asesmen. Dimana asesmen dilakukan mempertimbangkan karakteristik peserta didik
pada setiap kelas berdasarkan pada hasil proses pembelajaran dalam mencapai semua aspek
kompetensi yang tertera pada tujuan pembelajaran sehingga jelas kemampuan yang akan
diukur dengan prosedur dan kriteria yang jelas. Prosedur asesmen, kriteria dan dasar
pengambilan keputusan terhadap hasil asesmen dapat diakses oleh pihak yang berkepentingan.
Asesmen di SD Negeri 1 Cawas bersifat kontinuitas tidak tersekat per kelas, sehingga hasil
asesmen sebelumnya merupakan referensi untuk asesmen kemudian. Sistem asesmen yang
sistematis dan mengacu pada kriteria harus dapat dipertanggungjawabkan secara teknis,
prosedur dan hasil akhirnya.
Lingkup asesmen hasil belajar oleh pendidik mencakup aspek sikap, aspek
pengetahuan, dan aspek keterampilan. Adapun mekanisme asesmen hasil belajar oleh pendidik
meliputi:
1. Rencana strategi asesmen oleh pendidik dilakukan pada saat penyusunan Modul Ajar/
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

22
2. Asesmen Hasil Belajar oleh pendidik dilakukan untuk memantau proses, kemajuan belajar,
dan perbaikan hasil belajar melalui penugasan dan pengukuran pencapaian satu atau lebih
capaian pembelajaran.
3. Asesmen aspek sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan sebagai sumber informasi
utama dan pelaporannya menjadi tanggungjawab wali kelas atau guru kelas.
4. Hasil asesmen pencapaian sikap oleh pendidik disampaikan dalam bentuk deskripsi.
5. Asesmen aspek pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, performance,
penugasan,dll sesuai dengan kompetensi yang dinilai disampaikan dalam bentuk deskripsi.
6. Asesmen keterampilan dilakukan melalui praktik, produk, proyek, portofolio, dan/atau
teknik lain sesuai dengan kompetensi yang dinilai.
7. Hasil asesmen pencapaian pengetahuan dan keterampilan oleh pendidik disampaikan dalam
bentuk angka dan/atau deskripsi
8. Asesmen Pembelajaran SD Negeri 1 Cawas terdiri atas: Asesmen Diagnostik, Asesmen
Formatif, Asesmen Sumatif.
9. Asesmen tersebut terdiri atas asesmen kognitif dan non kognitif yang dilakukan oleh guru
dengan berbagai instrument dan cara.
a. Tekhnik Asesmen
Dalam melaksanakan asesmen autentik yang baik, guru harus memahami
secara jelas tujuan yang ingin dicapai. Guru harus bertanya pada diri sendiri,
khususnya berkaitan dengan: (1) sikap, pengetahuan dan keterampilan apa yang
akan dinilai; (2) fokus penilaian akan dilakukan, misalnya, berkaitan dengan
sikap, pengetahuan dan keterampilan; dan (3) tingkat pengetahuan apa yang akan
dinilai, seperti penalaran, memori, atau proses.
b. Bentuk asesmen Autentik
Bentuk Asessmen yang di kembangkan antara lain: (1). Asesmen Sikap
melalui observasi, penilaian diri, penilaian antar teman, jurnal catatan guru; (2).
Asesmen Pengetahuan (Kognitif) melalui Tes Tulis, Tes Lisan, Penugasan,
Proyek; (3) Asesmen Keterampilan melalui penilaian kinerja, penilaian proyek,
penilaian portofolio, artefak-artefak yang dimiliki siswa

F. Bobot Asesmen / Penghitungan Nilai Rapor


Penghitungan Nilai Rapor khususnya aspek kognitif dihitung sebagai berikut:

NA = Nilai Akhir
PH/Fr = Penilaian Harian / Formatif
23
P.Sm = Penilaian Sumatif
PAS = Penilaian Akhir Semester/Sumatif
PAT = Penilaian Akhir Tahun/Sumatif

G. Penilaian Kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan pelaporannya


Dilaksanakan tersendiri dengan menitikberatkan pada pada pemahaman, penghayatan,
internalisasi dan penerapan nilai-nilai 6 Dimensi Profil Pelajar Pancasila. Hasil asesmen
kemudian dilakukan analisis atau evaluasi hasil belajar. Evaluasi ini bertujuan untuk
menguatkan dimensi Profil Pelajar Pancasila pada anak. Analisis untuk pengetahuan juga
dilakukan untuk menentukan umpan balik pasca penilaian. Asesmen ini dilakukan dari seluruh
rangkaian kegiatan projek yang dialami/dilakukan oleh siswa.
Hasil asesmen selain untuk memenuhi penilaian akhir/rapor, utamanya untuk
menguatkan Profil Pelajar Pancasila pada anak. Rapor diberikan pada anak sekali dalam satu
tahun, yang memuat minimal 2 tema dan berisi dimensi, elemen, dan sub elemen yang profil
pelajar Pancasila pada anak.

H. Kriteria kenaikan kelas dan kelulusan


Kenaikan Kelas dan kelulusan setidak-tidaknya memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. keikutsertaan dan keaktifan peserta didik dalam pembelajaran
2. ketuntasan kompetensi pengetahuan dan keterampilan sesui capaian pembelajaran, dan
3. penilaian baik pada kompetensi sikap

I. Pendampingan dan Pengembangan Profesional


Pendampingan dan pengembangan profesional ditekankan pada prinsip reflektif
dan pengembangan diri bagi guru, serta menggunakan alat penilaian yang jelas dan
terukur. Proses pendampingan dirancang sesuai kebutuhan dan dilakukan oleh pemimpin
satuan pendidikan berdasarkan hasil pengamatan atau evaluasi. Beberapa contoh
pendampingan dan pengembangan profesional yang bisa dilakukan:
1. Coaching:
proses pendampingan untuk mencapai tujuan dengan menggali pemikiran- pemikiran
seseorang terhadap suatu masalah, dilakukan dengan sharing pengalaman agar bisa
saling berdiskusi dan mencari solusi yang tepat jika ada permasalahan.
2. Mentoring:

24
proses pendampingan dengan berbagi pengalaman/pengetahuan untuk mengatasi
suatu kendala, dilakukan oleh pengawas, kepala sekolah, atau guru yang lebih
berpengalaman.
3. Pelatihan:
a. pendampingan dengan menguatkan pengetahuan dan keterampilan yang
b. berkaitan dengan kinerja, dengan narasumber internal atau eksternal
c. menyesuaikan dengan kebutuhan dan situasi/kondisi yang ada.
Adapun Prinsip-prinsip pendampingan dan pengembangan professional sebagai berikut;
1. Pendampingan dan pengembangan profesional sebagai aktivitas yang dilakukan
berdasarkan hasil kegiatan evaluasi
2. Menetapkan ruang lingkup pendampingan dan pengembangan profesional .
3. Menentukan area yang perlu diperbaiki apakah dari perencanaan program atau
pelaksana program.
4. Pendampingan dan pengembangan profesional dilakukan secara terencana dan
strategis untuk mencapai suatu tujuan dalam jangka waktu tertentu, dan orang yang
tepat untuk melakukan aktivitas pembinaan tersebut.
5. Pendampingan dan pengembangan profesional adalah sebuah proses kolaboratif
dalam satuan pendidikan antara orang yang melakukan pendamping dan guru, demi
tercapainya tujuan bersama.
J. Evaluasi
Evaluasi pembelajaran secara menyeluruh bertujuan untuk mengukur
keberhasilan guru dalam memfasilitasi pembelajaran. Dalam evaluasi ini, SD Negeri 1
Cawas pendidikan mengumpulkan data internal yang berupa catatan keberhasilan
implementasi pembelajaran dan refleksi secara individual maupun bersama-sama seluruh
warga sekolah, serta data eksternal berupa hasil kompetensi dan kinerja guru dan tenaga
kependidikan dari Rapor Pendidikan

Prinsip-prinsip melakukan evaluasi dalam pembelajaran


1. Menetapkan tujuan evaluasi yang akan dilakukan
2. Menetapkan data/informasi yang ingin didapatkan dalam kegiatan peninjauan.
3. Menentukan bentuk asesmen yang akan dilakukan untuk mendapatkan data/informasi
yang diinginkan.
4. Merancang aktivitas evaluasi yang bersifat reflektif dan dapat dijadikan
pengembangan bagi guru dan pelaksana program.

25
5. Menggunakan alat penilaian pencapaian yang jelas dan terukur.

A. Tujuan dilakukan Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan professional


Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan professional dilakukan secara
internal oleh SD Negeri 1 Cawas untuk:
1. memastikan pembelajaran berjalan sesuai rencana untuk mencapai tujuan yang
ditetapkan. Proses ini dikelola oleh Kepala SD Negeri 1 Cawas atau Guru yang
dianggap sudah mampu untuk melakukan peran ini. Evaluasi, pendampingan dan
pengembangan professional dilakukan secara bertahap dan mandiri agar terjadi
peningkatan kualitas secara berkelanjutan di satuan pendidikan, sesuai dengan
kemampuan satuan pendidikan.
2. Selain itu Pendampingan, evaluasi dan pengembangan professional dilakukan dalam
rangka refleksi dan pemberian umpan balik yang dilakukan secara terus menerus
dalam keseharian belajar mengajar. Penting bagi guru untuk dapat melakukan refleksi
mandiri terhadap kriteria kesuksesan yang telah ditetapkan (tujuan belajar, Capaian
Pembelajaran, profil Pelajar Pancasila).
3. Meningkatkan hasil belajar peserta didik, keterlibatan, kepuasan belajar.
4. Untuk menunjukkan kekuatan dari program belajar sebagai implementasi
kurikulum operasional.
5. Mengevaluasi perubahan terkini dari implementasi yang dilakukan.
6. Mengidentifikasi program belajar yang perlu diperbaiki.
7. Mengukur ketercapaian visi dan misi lewat program yang diajarkan di sekolah.
8. Sebagai sarana pemberian umpan balik pada kompetensi mengajar guru, yang selaras
dengan tujuan dan kebutuhan belajar peserta didik serta kebutuhan dunia kerja.

B. Hal-hal yang perlu dievaluasi


1. Alur pembelajaran, mutu dan relevansi hasil belajar dan prosesnya, untuk
menentukan Tujuan Pembelajaran berikutnya.
2. Kompetensi utuh yang memuat pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang yang akan
dituju. Bagaimana ketiga hal tersebut terlihat secara vertikal maupun horizontal,
dengan mempertimbangkan aspek penting di setiap mata pelajaran.
3. Sumber materi ajar, perlengkapan visual maupun auditori, kesesuaian dengan tahapan
perkembangan anak.
4. Persepsi peserta didik dalam menjalani proses belajar.

26
5. Persepsi orang tua dalam melihat perkembangan peserta didik.
6. Peningkatan kompetensi dan pengelolaan kinerja guru dan tenaga kependidikan agar
mereka dapat bekerja dengan efektif
7. Proses dan program yang dianggap paling berhasil serta indikator keberhasilannya
8. Proses dan program apa yang masih perlu dikembangkan serta saja bagian- bagian
yang paling penting untuk dikembangkan

C. Teknik Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan professional


Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan professional dilaksanakan dengan
teknik:
1. Kolaboratif: Melibatkan seluruh stakeholder sekolah.
2. Reflektif: Melihat kembali pencapaian dan kekurangan dari berbagai aspek, jujur, dan
berdasarkan bukti.
3. Berdasarkan Data: Membuat kesimpulan berdasarkan fakta yang ditelaah secara
seksama.
4. Berpusat pada peserta didik: Mengedepankan kepentingan peserta didik dalam
mengambil kesimpulan maupun keputusan.
5. Fokus pada perbaikan dan Pengembangan

D. Pihak dan Waktu Evaluasi Kurikulum


1. Pihak yang dilibatkan
Pada saat mengevaluasi Kurikulum pihak yang terlibat adalah Tim Pengembang
Sekolah/Kurikulum yang terdiri dari:
1. Nara Sumber/Pengawas Pembina
2. Kepala Sekolah
3. Pendidik dan Tenaga Kependidikan
7. Komite Sekolah
8. Perwakilan Orang Tua Peserta Didik
9. Perwakilan Peserta Didik jika memungkinkan
10. Mitra Sekolah

2. Waktu Evaluasi
Evaluasi kurikulum operasional sekolah di SD Negeri 1 Cawas akan dilakuakan:
a. Setiap Hari

27
Guru membuat catatan anekdotal secara informal mengenai bagaimana proses
belajar berjalan, bagaimana tujuan belajar tercapai, bagaimana peserta didik
merespon proses kegiatan belajar.
b. Setiap Unit Pelajaran/Tema
Setelah melakukan asesmen formatif, secara individual maupun klasikal, guru
mereview proses belajar dan tercapainya tujuan dan melakukan perbaikan maupun
penyesuaian terhadap proses belajar
c. Setiap Bulan
Evaluasi dilaksanakan sekalian dalam rapat rutin sekolah bulanan
d. Setiap Semester
Setelah 1 semester selesai, guru dan tim melihat kontinum pencapaian.
e. Setiap Tahun.
Melakukan evaluasi terhadap pencapaian dan proses pembelajaran dalam satu tahun
dan bagaimana hal tersebut berkontribusi dengan tujuan sekolah, serta visi dan misi
sekolah dalam kegiatan rapat kerja sekolah.

28
BAB V
PENUTUP

Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) di SD SD Negeri 1 Cawas


disusun sebagai kerangka acuan atau pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah
tahun pelajaran 2022/2023 Kurikulum operasional ini juga sebagai panduan ketercapaian
pembelajaran bagi peserta didik dan upaya guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran.
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) di SD Negeri 1 Cawas yang telah
tersusun ini akan berjalan lancar bila ada dukungan penuh dari semua pihak, yaitu kepala
sekolah, guru, komite sekolah dan stake holder yang ada. Mudah-mudahan dukungan dan
partisipasi aktif semua pihak dapat memajukan SD Negeri 1 Cawas. sesuai dengan apa yang
telah terumuskan dalam visi, misi dan tujuan sekolah dan tentu saja seiring-sejalan dengan
visi pendidikan Nasional yang menjadikan para siswa sebagai pelajar sepanjang hayat dan
memiliki profil pelajar Pancasila.
Akhirnya, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah mendukung terselesaikannya kurikulum operasional di SD Negeri 1 Cawas.
Kami berdoa, semoga kontribusi pemikiran, kerja keras, dan dukungannya merupakan
sumbang sih kita bersama dalam dunia pendidikan menuju Indonesia Maju, serta bisa
menjadi amal kebaikan. Aaaamiiin. Semoga Tuhan Mengijinkan.

Klaten, 30 Juni 2022


Kepala SD Negeri 1 Cawas

Tatik Sumarahati , S.Pd.


NIP. 19630202 198304 2 012

29
DAFTAR RUJUKAN

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana
telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13
Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 45 Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5670;
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 57 Tahun
2014 Tentang Kurikulum 2013 Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah;
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 61
Tahun 2014 Tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Pedoman Pengembangan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan;
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 53 Tahun
2015 Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah;
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 64 Tahun
2015 Tentang Kawasan Tanpa Rokok di Lingkungan Sekolah;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 18
Tahun 2016 Tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah bagi Siswa Baru;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2016 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 21 Tahun
2016 Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun
2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun
2016 Tentang Standar Penilaian Pendidikan;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun
2016 Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum
2013 pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
13. Keputusan Gubernur Provinsi Jawa Tengah Nomor 423.5/5/2010 tentang Kurikulum
Mata Pelajaran Muatan Lokal Bahasa Jawa untuk Jenjang SD/SDLB/MI,
SMP/SMPLB/MTs, SMA/SMALB/M dan SMK Negeri dan Swasta Provinsi Jawa
Tengah;
14. Surat Edaran Kemendikbud Nomor 4 tahun 2020 tentang Kebijakan KBM pada
masa pandemi covid 19 SKB 4 Menteri No 03/KB2020; 612 Tahun 2020;
HK.01.08/Menkes/502/2020; 119/4536/ SJ tentang Perubahan atas Keputusan

30
Bersama 4 Menteri No. 01/KB/2020; 516 Tahun 2020; HK.03.01/Menkes/363/2020;
440-882 Tahun 2020 tentang Panduan Penyelengaaran Pembelajaran Pada Tahun
2020/2021 di Masa Pandemi Covid 19;1
15. SK Mendikbud RI No. 719/P/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum pada
Satuan pendidikan dalam Kondisi Khusus;
16. SK Kepala Balitbang dan Pembukuan No. 018/H/KR/2020 tentang Kompetensi Inti
dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada Paud, Pendas, dan
Pendidikan Menengah berbentuk Sekolah Menengah Atas untuk Kondisi Khusus.
17. Keputusan Mendikbudristek RI Nomor 162/M/2021 tentang Program Sekolah
Penggerak.
18. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten
Nomor 66 Tahun 2022 Tentang Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran
2022/202

31
FOTO DOKUMENTASI

1. Rapat Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) di SD Negeri 1


Cawas Hari Kamis tanggal 30 Juni 2022 dihadiri Kepala Sekolah, dewan guru, Komite
Sekolah, dan Wali murid

Koordinasi Internal dengan para guru/karyawan

32

Anda mungkin juga menyukai