Laporan Arsitektur Tropis PDF
Laporan Arsitektur Tropis PDF
DAERAH PEGUNUNGAN
KELOMPOK 1
TEKNIK ARSITEKTUR
UNIVERSITAS TADULAKO
2015
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas
berkat dan limpahan rahmatnyalah maka kami dapat menyelesaikan laporan ini. Berikut
ini adalah sebuah laporan dengan judul “ Arsitektur Tropis didaerah Pegunungan”.
Melalui kata pengantar ini kami meminta maaf dan memohon permakluman
bilamana isi laporan ini ada kekurangan dan ada tulisan yang kurang tepat atau
menyinggu perasaan pembaca.
Dengan ini kami mempersembahkan laporan ini dengan penuh rasa terima kasih
dan semoga laporan ini memberikan manfaat.
Penulis
Kelompok I
1| K E L O M P O K I – A R S I T E K T U R T R O P I S D A E R A H P E G U N U N G A N
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
2| K E L O M P O K I – A R S I T E K T U R T R O P I S D A E R A H P E G U N U N G A N
BAB IV. PEMBAHASAN
3| K E L O M P O K I – A R S I T E K T U R T R O P I S D A E R A H P E G U N U N G A N
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
4| K E L O M P O K I – A R S I T E K T U R T R O P I S D A E R A H P E G U N U N G A N
1.2 Permasalahan
1.2.1 Penataan Kawasan yang tidak mendukung arsitektur tropis daerah pegunungan
1.2.2 Bentuk bangunan yang tidak sesuai dengan arsitektur tropis daerah pegunungan
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui dan memahami Penataan Kawasan yang sesuai untuk arsitektur
tropis daerah pegunungan
1.3.2 Mengetahui dan memahami Bentuk bangunan yang sesuai untuk arsitektur
tropis daerah pegunungan
5| K E L O M P O K I – A R S I T E K T U R T R O P I S D A E R A H P E G U N U N G A N
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6| K E L O M P O K I – A R S I T E K T U R T R O P I S D A E R A H P E G U N U N G A N
4. Bentuk dan Ukuran Badan
Proses perpindahan panas pada tubuh diperankan oleh keringat,
nafas, kulit dan darah sehingga sangat dipengaruhi oleh bentuk
dan ukuran badan.
Manusia dengan bentuk dan ukuran badan yang besar memiliki
permukaan kulit yang luas dan lemak ya
Orang berkulit terang kelihatan merah apabila terkena panas
matahari sebaliknya akan menjadi pucat bila kena air dingin
karena darah menjauh dari kulit agar tidak banyak panas yang
hilang
5. Tingkat Kesehatan dan Psikologis
Tingkat kesehatan berhubungan dengan aktifitas.
Orang yang sakit memiliki tingkat aktifitas rendah sehingga
metabolismenya pun rendah.
Kenyamanan termal erat kaitannya dengan kesehatan karena
kondisi tubuh kurang fit akan menerima sensasi panas/dingin
yang berbeda dari kondisi sehat.
7| K E L O M P O K I – A R S I T E K T U R T R O P I S D A E R A H P E G U N U N G A N
b. Pakaian
Pakaian mempengaruhi proses perpindahan panas
Pada iklim dingin digunakan pakaian tebal dan apat agar panas tubuh
tidak terbuang keudara.
Pada iklim panas digunakan pakaian yang tipis, ringan dan terbuka
agar panas tubuh tidak terbuang keudara.
Manusia bisa memilih dan menentukan jenis pakaian demi mencapai
kenyamanan termal bagi dirinya.
Untuk menentukan sifat pakaian yang digunakan dapat dilihat pada
tabel pakaian dan clothing.
8| K E L O M P O K I – A R S I T E K T U R T R O P I S D A E R A H P E G U N U N G A N
2.1.2 Variabel Fisik
1. Temperatur Udara
Temperatur udara yang tinggi menyebabkan terjadinya overheating
sepanjang tahun. Ketidaknyamanan bagi manusia karena rentang temperatur
sudah berada pada luar comfort zone. Hal ini dapat diindikasikan dengan jumlah
keringat yang berlebihan pada tubuh manusia.
Salah satu cara untuk memperoleh kenyamanan suhu dalam sebuah
ruang adalah dengan mengatur kualitas udara, karena dengan pengaturan udara
yang baik, proses penguapan panas yang terlanjur terjebak dalam ruang bisa
cepat berlangsung dan keringat pada tubuh manusia pun dapat segera menguap.
2. Kelembaban Udara
RH > 90 % Kulit tubuh terasa lengket sekali & udara pengap hal ini
serupa dengan kondisi dikamar mandi seusai mandi dengan air
hangat
9| K E L O M P O K I – A R S I T E K T U R T R O P I S D A E R A H P E G U N U N G A N
3. Gerakan Udara
Kecepatan angin (m/detik) penting dalam sistem pengudaraan, karena
panas yang dihasilkan dalam ruangan dapat dibawa keluar oleh pergerakan udara
tersebut. Udara yang tidak bergerak dalam ruangan tertutup menyebabkan
pengguna merasa kaku ataupun berkeringat.
4. Radiasi Matahari
Tubuh manusia akan mendapatkan panas pancaran dari setiap permukaan
yang suhunya lebih tinggi akan kehilangan panas atau memancarkan panas
kesetiap objek atau permukaan yang lebih dingin dari diri sendiri. Panas pancaan
yang diperoleh atau hilang tidak dipengaruhi oleh gerakan udara, juga tidak oleh
suhu udara antara permukaan-permukaan atau objek-objek yang memancar.
Penyaluran panas secara langsung lewat telapak kaki (walaupun luas telapak
kaki lebih kecil dari luas bagian tubuh lainnya, tetapi penting bagi kenyamanan.
Perpindahan Kalor (konveksi) 25-30% ke udara sekeliling tubuh
Radiasi panas kepada udara keliling yang lebih sejuk 40-60%
Penguapan keringat dan pernapasan 25-30%
10| K E L O M P O K I – A R S I T E K T U R T R O P I S D A E R A H P E G U N U N G A N
2.2 Paradigma Desain Tropis
2.2.2 Tradition-based
Tan Hock Beng berpendapat bahwa perlu membangkitkan
ketradisionalan dalam arsitektur tropis asia dan mengusulkan desain berbasis
tradisi untuk menciptakan arsitektur tropis dimana bentuk tradisional merupakan
ekspresi dari inspirasi dan identitas.
Tipe bangunan tradisional tropis antara lain :
Bentuk atap besar dan luas, cross ventilation, teras, courtyard, material
local, ada unsur air dan landscape.
Material berupa tradisional, modern atau kombinasi keduanya tergantung
strategi yang digunakan.
Tipikal bangunan tradisional tropis yang sring digunakan dapat dilihat
dari pembuatan denah yang disusun memungkinkan untuk ventilasi
silang, memiliki teras dan courdyard, material local dan unsur air dan
landscape.
Bangunan yang dibangun dengan paradigma ini bertujuan untuk
menyesuaikan bangunan dengan iklim setempat serta mempertahankan
tradisi dan identitas daerah.
11| K E L O M P O K I – A R S I T E K T U R T R O P I S D A E R A H P E G U N U N G A N
Kearifan local suatu daerah merupakan hal yang tepat untuk menjadi
pertimbangan dalam membangun bangunan yang telah melalui proses
“trial and error”. Oleh karena itu, bangunan tradisional yang ada saat ini
merupakan penyempurnaan desain yang gagal sebelumnya dan
masyarakat setempat menganggap sebagai bangunan yang paling
nyaman. Ekspresi bangunan yang menggunakan paradigm ini
berdasarkan strategi menonjolkan tradisi.
Performance bangunan disesuaikan dengan iklim setempat dan
berdasarkan bentuk bangunan tradisional daerah asal dengan
menyesuaikan diri dengan daerah baru. Material yang digunakan bisa
tradisional, modern atau gabungan.
Paradigma ini memasukkan unsur tradisi didalam arsitektur tropis. Pitch roof,
penghawaan silang, halaman, bukaan tradisional, material tropis, air, lansekap,
dan aplikasi berbagai elemen yang dapat menjamin integrasi alam dengan
ekspresi tradisional.
1. Reinvigorating tradition
Reinvigorating tradition adalah paradigma yang berbasis tradisi menerapkan
prinsip vernakuler yang berasal dari traditional craft wisdom mulai dari cara
membangun (metode konstruksi), struktur bangunan, dan penggunaan
material yang cenderung menekankan keaslian (otentik) agar terjadi
keberlanjutan sejarah (Tzonis dkk, 2001)
2. Reinventing tradition
Reinventing tradition adalah sebuah gaya yang memadukan antara dua
budaya sehingga menghasilkan sebuah gabungan (hybrid). Misalnya sebuah
bangunan colonial, Belanda membangun dengan ekspresi gaya eropa namun
dipadukan dengan iklim dan material setempat sehingga muncullah gaya
colonial belanda.
12| K E L O M P O K I – A R S I T E K T U R T R O P I S D A E R A H P E G U N U N G A N
3. Extending Tradition
Extending Tradition adalah gaya yang tetap berprinsip pada arsitektur
vernakuler, namun bangunan ditransformasikan ke gaya yang modern.
Menghadirkan kembali bentuk pengalaman masa lalu berupa tradisi dan
budaya untuk dinikmati sebagai pengalaman kultur tropis suatu tempat
melalui karya arsitektur baik bentuk maupun fitur bangunan.
Tidak ada yang salah dalam pengembangan kekayaan sumber sumber masa
lalu kedalam bentuk baru yang inovatif, hal ini mencul karena kita juga
menyesuaikan dengan kebutuhan dan gaya hidup masyarakat yang berubah
menurut waktunya (Lowenthal dalam Beng, 1998)
Karakteristik Extending tradition :
Mencari keberlanjutan dengan tradisi local
Mengutip secara langsung dari bentuk masa lalu
Tidak dilingkupi oleh masa lalu, melainkan menambahkannya dengan
cara inovatif
Interpretasi kita tentang masa lalu dirubah berdasar kepada perspektif
dan kebutuhan masa kini dan masa depan
Mencoba melebur masa lalu dengan penemuan dan inovasi yang baru
Menggunakan struktur vernakuler dan tradisi craftsmanship
Mencari inspirasi dalam bentuk dan teknik yang unik dari bangunan
tradisional.
4. Reinterpreting tradition
Reinterpreting tradition, yaitu gaya dengan membawa esensi dari arsitektur
vernakuler pada bangunan modern. Penggunaan idiom kontemporer pada
bangunan modern dengan abstrak atau minimalis.
Pendekatan ini dilakukan dengan menyingkirkan pemulihan sentimental
masa lalu dan meninggalkan gerakan historical, sebaliknya akan
menggunakan sebuah idiom modern yang menyegarkan. Namun demikian,
bangunan diciptakan melalu pendekatan ini berdedikasi pada tempat dan
sejarah tanpa terjebak oleh keduanya.
Perangkat formal tradisional tidak dibuang tetapi berubah dengan cara yang
menyegarkan sehingga ada pengakuan simultan dari masa lalu dan masa kini
melalui pernyataan abstrak dan biasanya minimalis.
Menginterpretasikan kembali terhadap nilai nilai dalam arsitektur
vernakuler. Hasilnya berupa defamiliarisasi yakni pengasingan bentuk,
dimana bentuk tradisional itu ada tapi tidak Nampak.
13| K E L O M P O K I – A R S I T E K T U R T R O P I S D A E R A H P E G U N U N G A N
2.2.3 New Screen & Louver Kitsch
New Screen & Louver Kitsch adalah meniru gaya tropis modern yang
sering menggunakan sunshading yang diasosiaan sama dengan arsitektur tropis,
louver pada fasade tidak efektif memberikan pembayangan, hanya memberi
kesan tropis sekilas semata.
Designer tidak serius menciptakan kondisi iklim yang dibutuhkan karena mereka
berfikir ikim bukan factor krusial dan hanya mementingkan image dari public
terhadap gaya arsitekturnya. Peniruan image tropis ini mengahasilan eksploitasi
penggunaan screen dan louver.
Paradigm ini lahir karena adanya beberapa factor, yaitu :
Adanya peniruan dari image tropis modern, misalnya louver pada fasade yang
tida membayangi ruang secara efektif karena kemungkinan masih di korelasikan
secara tidak tepat seperti peralatan shading yang asli dan hanya memberi kesan
bahwa elemen tersebut adalah control iklim tropis.
Adanya motivasi untuk mengikuti aliran yang menitikberatkan pada produk
arsitektur yang mempertimbangkan lingkungan seperti yang dilakukan oleh
arsitek arsitek terkenal.
14| K E L O M P O K I – A R S I T E K T U R T R O P I S D A E R A H P E G U N U N G A N
2.3 Strategi Desain Tropis
A. Penataan Tapak
Kondisi iklim, tapak dan lingkungan merupakan faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam pemilihan lahan.
Orientasi Layout
Topografi Bentuk
3) Pengaruh orientasi bangunan terhadap arah angin dapat dilihat di bawah ini
Pola grid dengan bangunan Pola grid dengan sudut Pola berselang (jigsaw),
tegak lurus dengan arah bangunan yang berbeda dengan sudut bangunan
datang angin terhadap arah datang yang berbeda terhadap
angin arah datang angin
Pengaruh orientasi bangunan terhadap arah angin (Krisan, et. al, 2001)
15| K E L O M P O K I – A R S I T E K T U R T R O P I S D A E R A H P E G U N U N G A N
B. Topografi
16| K E L O M P O K I – A R S I T E K T U R T R O P I S D A E R A H P E G U N U N G A N
C. Penataan Bangunan
Penataan bangunan dan ruang di daerah tropis harus memperhatikan hal - hal
penting untuk diperhatikan:
Ruang dengan geometri yang kompak dan sederhana dalam bentuk single
zone merupakan bentuk yang potensial untuk penghalauan panas. Sedangkan ruang
dengan tatanan multi-zone seperti di hunian modern, penghalauan panas cenderung
terhambat, sehingga suhu udara di dalam ruang (Ti) menjadi lebih tinggi dari suhu
luar (To). Ruang publik yang terbuka dilingkungan kampung tradisional sudah tidak
terdapat lagi di lingkungan hunian modern karena adanya perubahan kebutuhan
ruang. Di lingkungan modern ruang tersebut telah bergeser ke dalam hunian
dalam bentuk ruang tamu atau ruang keluarga yang lebih privat. Perubahan inilah
yang menyebabkan terjadinya kepadatan ruang di hunian modern yang menghambat
penghalauan panas.
17| K E L O M P O K I – A R S I T E K T U R T R O P I S D A E R A H P E G U N U N G A N
D. Vegetasi
Tipe dan layout vegetasi pada site harus disesuaikan dengan pola aliran udara
pada tapak, dengan pertimbangan estetika dan lingkungan. Fungsi utama vegetasi
dalam memanfaatkan pergerakan angin adalah untuk perlindungan terhadap angin,
membelokkan angin, menyalurkan dan mempercepat udara serta pengkondisian
udara, sehingga dapat mengurangi kebisingan, menghalau partikel debu, menyerap
CO2 dan mengeluarkan O2 ke udara (Allard, 1998).
a. Kanopi tinggi dan pergola pada dinding dan jendela memberikan shading dan
mengurangi solar heat gain.
18| K E L O M P O K I – A R S I T E K T U R T R O P I S D A E R A H P E G U N U N G A N
c. Tanaman lebat menurunkan temperatur udara di kulit bangunan
sehingga mengurangi konduksi dan infiltrasi heat gain.
Kanopi vegetasi sebagai filter radiasi matahari dan angin (Perez et.al (2011) dan Wong
et.al (2009)
19| K E L O M P O K I – A R S I T E K T U R T R O P I S D A E R A H P E G U N U N G A N
2.3.2 Elemen Bangunan
A. Dinding Bangunan
2. Dinding internal (partisi dalam ruang) Tipe-tipe desain dinding bangunan seperti
berikut:
a) Thin skins
• Menggunakan insulasi
interstitial, seperti foil reflektif
pada dua sisi dinding.
• Memasang air seals pada jendela dan vapour barriers pada pada titik-titik dimana
terjadi infiltrasi udara.
2) Elemen Transparan
21| K E L O M P O K I – A R S I T E K T U R T R O P I S D A E R A H P E G U N U N G A N
b) Inclined skin
• Menyediakan ventilasi
Potongan Inclined Skins dengan Material Kaca (Hyde, 2000) (kanan dan
tengah) dan ilustrasi desain inclined skins (kiri)
2). Pemilihan jenis kaca yang memiliki contoh bangunan dengan strategi desain
22| K E L O M P O K I – A R S I T E K T U R T R O P I S D A E R A H P E G U N U N G A N
c) Thick skins
23| K E L O M P O K I – A R S I T E K T U R T R O P I S D A E R A H P E G U N U N G A N
d) Buffering
• Kulit bangunan terbuat dari corrugated iron dan kaca yang dipasang pada
struktur rangka.
24| K E L O M P O K I – A R S I T E K T U R T R O P I S D A E R A H P E G U N U N G A N
• Lokasi terletak pada sebuah hutan memberikan pembayangan
lingkungan ke bangunan.
e) Valve effects
B. Atap Bangunan
25| K E L O M P O K I – A R S I T E K T U R T R O P I S D A E R A H P E G U N U N G A N
Elemen-elemen dari atap (Hyde, 2000), antara lain:
26| K E L O M P O K I – A R S I T E K T U R T R O P I S D A E R A H P E G U N U N G A N
Strategi desain atap (Hyde, 2000), meliputi:
1) Geometri atap, merupakan bentuk atap yang terdiri dari duo-pitch, mono-pich dan
kubah
• Attic adalah ruang antara rangka atap dan plafond, penentuan ketinggian
plafond harus tepat dan ventilasi untuk membuang bahang yang terperangkap
pada attic tersebut.
4) Aksesori atap
• Pipa air hujan harus mengakomodasi kuantitas dan intensitas air hujan.
C. Lantai Bangunan
28| K E L O M P O K I – A R S I T E K T U R T R O P I S D A E R A H P E G U N U N G A N
• Kelembaban tanah diatasi dengan penggunaan pondasi yang tinggi pada
permukaan tanah dan lapisan lantai
D. Desain Bukaan
Berdasarkan perletakannya,
jendela dibagi menjadi 4 macam
(Philips, 2000), yaitu:
1. Vertical window, tipe jendela yang
mempunyai perbandingan tinggi
lebih daripada lebarnya.
2. Horizontal window, terdapat pada
bangunan berlantai banyak yang
dipisahkan oleh floor spandrel.
Bentuk jendela ini muncul setelah
struktur rangka ditemukan.
3. Window Wall, Jendela berada pada
semua perimeter bangunan
sehingga semua dinding adalah
jendela.
4. Overhead Window, Jendela berada
pada bagian atas dinding.
29| K E L O M P O K I – A R S I T E K T U R T R O P I S D A E R A H P E G U N U N G A N
Kaca dapat diatur shading coefficientnya untuk mengontrol bahang yang
masuk ke dalam bangunan. Berdasarkan sistemnya, kaca dibagi menjadi 4
macam, yaitu (Ander, 1995)
1. Metallic coating
- Reflective metallic coating: jenis coating yang mampu mengurangi transmisi dan
bahang
- Low emmisitivity (low-e): meneruskan visible light tapi reflektif terhadap sinar
inframerah bahang.
- Hard coat: low-e coating yang disemprotkan saat masih panas sehingga tahan
terhadap korosi dan abrasi
2. Multipaned glazing
3. Gas Fill
panel kaca, seperti: argon, krypton, dan sulfur hexafluoride sehingga trnsfer
bahang ke dalam ruangan menjadi berkurang.
30| K E L O M P O K I – A R S I T E K T U R T R O P I S D A E R A H P E G U N U N G A N
4. Tinted glazing
5. Electrochromics Windows
Electrochromics window
merupakan electronically tintable glass
yang terdiri dari lima lapisan bahan
keramik/ceramic metal oxide
coating, yaitu: TC2, Counter
Electrode (CE), Ion Conductror (IC),
Electrochromics Electrode (ECE),
Transparent Conductor (TC1) yang
sangat tipis
(www.commercialwindows.org). Ketika
tegangan berkurang menjadi 5 Volt DC
akan menggelapkan ion lithium dan
memindahkan elektron dari counter
electrode ke electrochromics electrode
layer.
(http://en.wikipedia.org/wiki/SAGE_Ele
ctrochromics Ketika gelap, cahaya
matahari dan panas matahari akan
diserap dan diradiasikan kembali dari
permukaan kaca ke luar bangunan. Saat
cuaca panas, kaca menjadi lebih gelap
untuk mengurangi glare dan
menghalangi panas masuk. Saat cuaca
dingin, kaca jendela akan menjadi lebih
bening sehingga mengijinkan cahaya
matahari masuk dan bahang bisa
masuk ke dalam bangunan.
Pergantian tersebut dapat dikendalikan
secara manual atau secara otomastis
diintegrasikan ke dalam sistem
31| K E L O M P O K I – A R S I T E K T U R T R O P I S D A E R A H P E G U N U N G A N
bangunan
(http://en.wikipedia.org/wiki/SAGE_Ele
ctrochromics)
E. Beranda/Teras
32| K E L O M P O K I – A R S I T E K T U R T R O P I S D A E R A H P E G U N U N G A N
Teras dapat dimanfaatkan sebagai elemen yang tanggap terhadap kondisi
iklim tropis yang dapat digunakan sepanjang tahun karena tidak ada gangguan
pergantian musim, dengan memperhatikan perlengkapan pelindung yang cukup.
Secara termal , teras dapat memodifikasi iklim dengan cara :
Sebagai alat pembayang yang mereduksi paparan radiasi matahari sehingga tidak
terserap oleh dinding bangunan,
Mengurangi cahaya matahari berlebihan yang menimbulkan kesilauan
Memperluas permukaan atap agar hujan tidak tempias dinding bangunan yang
akan merusak konstruksi
Melindungi udara sekitar bukaan agar tidak terpapar matahari
Lantai teras yang ditinggikan dapat
mengurangi kelembaban
Beberapa hal penting yang menjadi fokus perhatiannya dalam mendesain teras, diantaranya :
34| K E L O M P O K I – A R S I T E K T U R T R O P I S D A E R A H P E G U N U N G A N
Contoh desain alat pembayangan pada bangunan
G. Courtyard
35| K E L O M P O K I – A R S I T E K T U R T R O P I S D A E R A H P E G U N U N G A N
Secara umum, courtyard memiliki beberapa
fungsi, yaitu :
36| K E L O M P O K I – A R S I T E K T U R T R O P I S D A E R A H P E G U N U N G A N
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
37| K E L O M P O K I – A R S I T E K T U R T R O P I S D A E R A H P E G U N U N G A N
3.4 Alat
Alat :
a. Alat Pengukuran
Termometer
Hidrometer
Anemometer
Hobolodger
b. Alat Pendukung
Rollmeter
Kamera
Pulpen
Buku atau Kertas
Stopwatch atau Alarm
38| K E L O M P O K I – A R S I T E K T U R T R O P I S D A E R A H P E G U N U N G A N
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1.1 Lokasi
39| K E L O M P O K I – A R S I T E K T U R T R O P I S D A E R A H P E G U N U N G A N
4.1.2 Topografi
Bangunan pada Area Wisata Tugu Perdamaian memiliki jarak 3 meter antar
bangunan yang lainnya dengan jumlah lantai dominan 1 lantai. Bentuk tutupan
permukaan tanah pada tapak dominan paving, sedangkan pada aral cottagenya
hanya berupa tanah.
40| K E L O M P O K I – A R S I T E K T U R T R O P I S D A E R A H P E G U N U N G A N
4.1.4 Vegetasi
Berikut beberapa jenis vegetasi yang terdapat pada sekitar bangunan, yaitu :
Kamboja
Bambu Hias
41| K E L O M P O K I – A R S I T E K T U R T R O P I S D A E R A H P E G U N U N G A N
Bougenville
Pohon Ubi
Tanaman Merambat
42| K E L O M P O K I – A R S I T E K T U R T R O P I S D A E R A H P E G U N U N G A N
Bunga Berduri
44| K E L O M P O K I – A R S I T E K T U R T R O P I S D A E R A H P E G U N U N G A N
Gambar 15. Tampak Cottage
45| K E L O M P O K I – A R S I T E K T U R T R O P I S D A E R A H P E G U N U N G A N
4.2.2 Pencahayaan dan Penghawaan
4.2.2.1 Pencahayaan
4.2.2.2 Penghawaan
46| K E L O M P O K I – A R S I T E K T U R T R O P I S D A E R A H P E G U N U N G A N
4.3 Data Wawancara
Nama : Wayangtrimo
Usia : 23 tahun
Berat : 56 Kg
Tinggi Badan : 167 Cm
Warna Kulit : sao matang
Pakaian : kaos, jaket
Suhu Terdingin : Jam 3 – 5 subuh
Suhu Terpanas : Jam 11 – 3 sore
Usia kotage : 2 Tahun
Banyak orang di kotage : 5 Orang
Nama : Megayanti
Usia : 17 tahun
Berat : 43 Kg
Tinggi Badan : 155 Cm
Warna Kulit : sao matang
Pakaian : kaos, jaket
Suhu Terdingin : Jam 8 – 9 pagi
Suhu Terpanas : Jam 1 – 2 siang
Usia kotage : 2 Tahun
Banyak orang di kotage : 4 orang
Nama : Devi
Usia : 18 tahun
Berat : 38 Kg
Tinggi Badan : 108 Cm
Warna Kulit : sao matang
Pakaian : kaos, jaket
Suhu Terdingin : Jam 8 – 9 pagi
Suhu Terpanas : Jam 1 – 2 siang
Penjaga kantin
47| K E L O M P O K I – A R S I T E K T U R T R O P I S D A E R A H P E G U N U N G A N
4.4 Data Pengukuran
48| K E L O M P O K I – A R S I T E K T U R T R O P I S D A E R A H P E G U N U N G A N
49| K E L O M P O K I – A R S I T E K T U R T R O P I S D A E R A H P E G U N U N G A N
Tabel Pengukuran Kecepatan Angin, Temperatur dan Kelembaban
Lokasi : Area Wisata Tugu Perdamaian
Waktu : Minggu, 7 Juni 2015
50| K E L O M P O K I – A R S I T E K T U R T R O P I S D A E R A H P E G U N U N G A N
51| K E L O M P O K I – A R S I T E K T U R T R O P I S D A E R A H P E G U N U N G A N
52| K E L O M P O K I – A R S I T E K T U R T R O P I S D A E R A H P E G U N U N G A N
Tabel Pengukuran Kecepatan Angin, Temperatur dan Kelembaban
Lokasi : Area Wisata Tugu Perdamaian
Waktu : Senin, 8 Juni 2015
53| K E L O M P O K I – A R S I T E K T U R T R O P I S D A E R A H P E G U N U N G A N
Tabel Pengukuran Menggunakan MicroClimate
54| K E L O M P O K I – A R S I T E K T U R T R O P I S D A E R A H P E G U N U N G A N
NO TANGGAL WAKTU TEMPERATUR KEC.ANGIN KELEMBABAN
55| K E L O M P O K I – A R S I T E K T U R T R O P I S D A E R A H P E G U N U N G A N
56|
10
20
30
40
50
60
70
80
10
20
30
40
50
60
70
80
90
0
0
K E L O M P O K
00:00:00 00:00:00
I
01:00:00 01:00:00
–
02:00:00 02:00:00
03:00:00 03:00:00
04:00:00 04:00:00
05:00:00 05:00:00
06:00:00 06:00:00
07:00:00 07:00:00
08:00:00 08:00:00
A R S I T E K T U R
09:00:00 09:00:00
10:00:00 10:00:00
11:00:00 11:00:00
T R O P I S
12:00:00 12:00:00
13:00:00 13:00:00
14:00:00 14:00:00
15:00:00 15:00:00
16:00:00 16:00:00
D A E R A H
17:00:00 17:00:00
18:00:00 18:00:00
menggunakan MicroClimate
19:00:00 19:00:00
20:00:00 20:00:00
21:00:00 21:00:00
22:00:00 22:00:00
P E G U N U N G A N
23:00:00 23:00:00
Grafik Pengukuran Temperatur, Kecepatan angin dan Kelembaban
KEC.ANGIN
KEC.ANGIN
TEMPERATUR
TEMPERATUR
KELEMBABAN
KELEMBABAN
4.5 Analisis
4.5.1 Permasalahan
Penataan Kawasan yang tidak mendukung arsitektur tropis daerah
pegunungan
Bentuk bangunan yang tidak sesuai dengan arsitektur tropis daerah
pegunungan
4.5.2 Solusi
Kawasan
Penataan bangunan yang dibuat merapat. Untuk menjaga suhu agar tetap
hangat pada malam hari
Bangunan
Penggunaan pondasi tertanam untuk menerima panas bumi pada malam hari.
Menggunakan dinding kayu untuk memudahkan perubahan suhu.
Adanya ventilasi pada atap untuk memudahkan pertukaran udara di
bangunan.
57| K E L O M P O K I – A R S I T E K T U R T R O P I S D A E R A H P E G U N U N G A N
BAB V
KONSEP OPTIMASI
Penataan Tapak
Pola Grid
Topografi
Penataan Bangunan
kulit bangunan
Vegetasi
kulit bangunan
58| K E L O M P O K I – A R S I T E K T U R T R O P I S D A E R A H P E G U N U N G A N
RE-DESAIN LAYOUT RUANG DAN
GEOMETRI BANGUNAN
Layout Ruang
Teras
Ruang Tidur
Untuk beristirahat
WC/KM
Geometri Bangunan
59| K E L O M P O K I – A R S I T E K T U R T R O P I S D A E R A H P E G U N U N G A N
DESAIN ELEMEN BANGUNAN
Lantai
Dinding
Atap
Bukaan
60| K E L O M P O K I – A R S I T E K T U R T R O P I S D A E R A H P E G U N U N G A N
SISTEM PENCAHAYAAN DAN PEMBAYANGAN
61| K E L O M P O K I – A R S I T E K T U R T R O P I S D A E R A H P E G U N U N G A N
DESAIN COTTAGE
62| K E L O M P O K I – A R S I T E K T U R T R O P I S D A E R A H P E G U N U N G A N
63| K E L O M P O K I – A R S I T E K T U R T R O P I S D A E R A H P E G U N U N G A N
64| K E L O M P O K I – A R S I T E K T U R T R O P I S D A E R A H P E G U N U N G A N
BAB VI
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Karakteristik ikim pada iklim tropis daerah pegunungan yaitu suhu tinggi
pada siang hari dan rendah pada malam hari, kecepatan angin tinggi dan
kelembaban rendah. Potensi-potensi ini dapat mendukung bentukan bangunan
yang sesuai untuk daerah pegunungan.
Kenyamanan termal setiap orang relatif karena dipengaruhi oleh
beberapa faktor, seperti usia, jenis kelamin, dll.
5.2 Saran
65| K E L O M P O K I – A R S I T E K T U R T R O P I S D A E R A H P E G U N U N G A N
DAFTAR PUSTAKA
66| K E L O M P O K I – A R S I T E K T U R T R O P I S D A E R A H P E G U N U N G A N