Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keluarga Berencana adalah suatu sistem untuk mengatur dan

merencanakan kapan dan berapa jumlah anak yang diinginkan dalam sebuah

pernikahan. Hal ini sangat dianjurkan dan memang banyak manfaat yang

dirasakan, kuantitas sedikit tapi lebih bermutu itu lebih baik dari pada kuantitas

banyak tapi mutunya kurang. Penggunaan KB dapat memplaning masa depan

anak dan juga tentang gizi anak tentunya lebih terjamin karena sudah ada

perencanaannya (Kemenkes, 2017).

Di Indonesia keluarga berencana mulai dikenal pada tahun 1953 pada

waktu itu sekelompok ahli kesehatan, kebidanan dan tokoh masyarakat mulai

membantu masyarakat, untuk menggunakan alat kontrasepsi. Namun demikian

di Indonesia pemilihan cara kontrasepsi tentu saja yang mempunyai efektivitas

tinggi, aman, murah dan praktis. Tapi sampai saat ini belum ada kontrasepsi

yang sempurna dan sangat ideal bagi semua pihak, memilih salah satu cara

kontrasepsi bagaimanapun jauh lebih baik daripada tidak memakai kontrasepsi

sama sekali (Koes, 2015).

Ada berbagai macam jenis alat KB yang digunakan di Indonesia, salah

satunya adalah KB kalender. Di Indonesia, sistem KB ini sangat populer serta

umunya lebih disukai. Malahan selama puncak krismon (1997-1998)

diperkirakan terjadi peningkatan jumlah pengikut yang luar biasa akibat


turunnya daya beli dan akses masyarakat terhadap alat kontrasepsi lainnya

(Wijayanti, 2017).

Dalam program BKKBN, KB alamiah digunakan untuk menunda

kehamilan, menjarangkan kehamilan atau kesuburan, salah satu alta

kontrasepsi yang efektif bisa menunda atau menjarangkan kehamilan adalah

dengan menggunakan KB Alamiah Metode Kalender. Namun angka kegagalan

akseptor KB alamiah khusus metode kalender masih tinggi. Penyebabnya ada

berbagai faktor, diantaranya faktor pendidikan, sosial ekonomi, pekerjaan,

pemahaman masa subur, keuntungan dan kerugian metode kalender, serta cara

pelaksanaan dari metode kalender (BKKBN, 2018).

Hasil penelitian ini menunjukkan pengetahuan akseptor KB Alamiah

metode kalender yang meliputi tentang pengertian metode kalender 67,6 %

dikategorikan baik, pemahaman masa subur 64,6 % dikategorikan kurang,

pengetahuan tentang keuntungan metode kalender 60 % dikategorikan baik,

pengetahuan tentang kerugian metode kalender 67,6 % dikategorikan kurang,

pengetahuan tentang pelaksanaan metode kalender 76,9 % dikategorikan

kurang. Kesimpulan dari hasil penelitian secara keseluruhan tentang gambaran

pengetahuan akseptor KB alamiah metode kalender secara umum termasuk

kategori kurang (57,1%) (BKKBN, 2018).

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud pantang berkala atau KB kalender ?

2. Bagaimana penggunaan KB kalender ?

3. Apa saja keuntungan dan kelemahan KB kalender ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pantang berkala atau KB kalender ?

2. Untuk mengetahui penggunaan KB kalender ?

3. Untuk mengetahui keuntungan dan kelemahan KB kalender ?

Anda mungkin juga menyukai