Anda di halaman 1dari 30

CAKUPAN PROGRAM

Standar Pelayanan Minimal 2017


UPAYA KESEHATAN CAPAIAN
NO KEGIATAN SASARAN KESENJAGAN
PUSKESMAS JANUARI - JUNI
Upaya Kesehatan Ibu
1 Cakupan Kunjungan ibu hamil K-1 1.076 bumil 567 (52,7%) 47,30%
dan Anak serta
1.076 Bumil
cakupan kunjungan ibu hamil k-4 567 (52,7%) 47,30%
k-4
Cakupan komplikasi kebidanan 63%
218 bumil 81 (37,25%)
yang di tangani
1029 ibu
Cakupan Pelayanan Nifas 548 (53,5%) 46,50%
nifas

Ibu hamil resiko tinggi yang di rujuk 218 bumil 81(37,2%) 62,80%

Cakupan neonatus dengan


147 neonatus 52 (35,4%) 64,60%
komplikasi yang di datangi

Cakupan balita yang sudah di


stimulasi deteksi intervensi dini 6.366 balita 3.064 (48,1%) 51,50%
tumbuh kembang (SDIDTK)
Cakupan anak pra sekolah balita
yang sudah di stimulasi deteksi 1.723 anak
837 (23%) 77%
intervensi dini tumbuh kembang pra sekolah
(SDIDTK)

Cakupan kunjungan neonatus 979 neonatus 537 (54,8%) 45,20%

Cakupan pertolongan persalinan


1.131 ibu
oleh tenaga kesehatan yang 527 (54,8%) 45,20%
bersalin
memiliki kompetensi kebidanan

Cakupan neonatal(KN lengkap) 979 Neonatal 537(54,8%) 45,20%

Cakupan peserta keluarga


9218 PUS 8915 (97%) 3%
berencana (KB) aktif

Cakupan pelayanan anak balita 6366 balita 3064 (48,1%) 51,90%


Tingkat partisipasi balita dating
UPAYA PERBAIKAN
II menimbang ke posyandu satu 6357 balita 3640(57,3%) 42,70%
GIZI MASYARAKAT
bulan sekali(D/S)
Cakupan balita gizi buruk mendapat
7 balita 1 (14,3%) 85,70%
perawatan

Cakupan bayi yang dapat air susu


978 bayi 500(80%) 20%
ibu(ASI) esklusif 6 bulan

Cakupan bayi umur (6-11 bulan)


yang di beri kapsul vit A dosis yang 624 bayi 585(93,8%) 6,20%
tinggi satu kali

cakupan balita kurang gizi


94 balita 11 (11,7%) 88,33%
mendapat perawatan
Cakupan anak balita (12 - 59
bulan)yang di beri kapsul vit.A 2x 5842 balita 5078 (86,9%) 13,10%
per tahun
Cakupan keluarga sadar
0 0 0
Gizi(kadarsi)
1078 ibu
Ibu nifas mendapatkan vit.A 416 (38,6%) 63,40%
nifas
Ibu hamil mendapatkan FE 90
1.131 bumil 667 (59%) 41%
tablet
Cakupan pemberian makanan
pendamping air susu ibu(ASI) pada
32 bayi 32 bayi (100%) 100%
anak usia 6-24 bulan keluarga
miskin

Upaya Pemberantasan Cakupan desa/kelurahan universal 7 kelurahan


III 7 Kelurahan 100%
Penyakit Child Immunization(UCI) (100%)

Cakupan bulan imunisasi anak


sekolah(BIAS)campak kls 1 sekolah anak SD kls 1 0 0
dasar(SD)

Cakupan desa/kelurahan
Upaya Pemberantasan mengalami kejadian luar 7 kelurahan
IV 7 Kelurahan 100%
Penyakit biasa(KLB)yang di lakukan (100%)
penyelidikan <24 jam
Cakupan penemuan dan penaganan
acute facid paralisis(AFP)rate/100 0 0 0
pdkk< 15 thn

Angka penemuan pasien


206 pasien
tuberculosis(TB)basil tahan 51 (24,8%) 75,20%
BTA Post
asam(BTA) (+)

Cakupan diare di temukan dan di


pasien 435 435
tangani

Cakupan penderita pnemonia balita 280 pasien


181(64,6%) 35,40%
yang di temukan dan di tangani balita

Upaya Penyehatan Cakupan rumah/bagunan bebas


V 2800 Rumah 1195(42,7%) 57,30%
Lingkungan jentik nyamuk Aides Ageptik

Cakupan tempat tempat(TTU) yang


149 TTU 112 (75,2%) 24,80%
memenuhi syarat sanitasi

Cakupan rumah tangga pengguna 12.572


5760 (45,8%) 54,20%
air bersih rumah

Cakupan tempat pengolahan 131 TPM 119(90,8%) 9,20%

Pengolahan dan penjualan


makanan yang memenuhi syarat 131 TPM 115 (96,6%) 3,40%
sanitasi

Cakupan rumah tangga yang


12385 5153(41,6%) 58,40%
mengunakan jamban sehat

Cakupan rumah yang mempunyai


sarana pembuangan air 12.385 5185 (49,9%) 50,10%
lmbah(SPALK)

Proporsi rumah tangga dengan


22325 9240 (41,4%) 58,60%
akses air minum yang layak

Tata kelolah limba medis dan non


0 0 0
medis
limba medis
1.TPS limba medis pada denga
dan non tidak ada 0
tempat khusus dan strategis
medis
2.Tempat limba medis cair dengan limba medis
septictang/penampungan yang dan non tidak ada 0
sehat medis
3.Mobilisasi/packing dari masing limba medis
masing ruang pelayanan ke TPS dan non ada 0
khusus tiap hari medis
4.Mobilisasi ke tempat limba medis
pemusnahan( incenerator)minimal dan non tidak ada 0
1x per bulan medis
limba medis
5.Pembakaran limba medis di
dan non tidak ada 0
incenerator oleh pihak ke tiga
medis

Upaya Promosi Cakupan rumah tangga berpola rumah


VI 39% 61%
Kesehatan hidup bersih dan sehat(PHBS) tangga

Cakupan posyandu purnama 32 posyandu 2 posyandu 2

Cakupan posyandu mandiri 0 0

Cakupan penyuluhan narkotika


psikotropika dan sat adiktif(Napza) penyuluhan 110 (mengikuti
dan Human Imunodefecincy napza dan jadwal kls 100%
Virus(HIV)Acuirat Imunodefeciency HIV/AIDS bumil)
Sindrom(AIDS) untuk masyarakat

Cakupan pelayanan kesehatan 12.841


467 3,63%
dasar pasien masyarakat miskin pasien miskin

Cakupan pelayanan kesehatan


pasien miskin 521
rujukan masyarakat miskin

Cakupan kelurahan siaga Aktif 7 kelurahan 7 (100%) 100%

Upaya pemngobatan 8543


VII Cakupan rawat jalan 8543 (100%) 100%
Rawat Jalan pasienbaru
penlanggan
Survey kepuasa pelanggan external 0 0
external
pelanggan
Survey kepuasa pelanggan internal 80% 20%
internal
keluhan
Tanggapan terhadap keluhan 100% 100
pelanggan
jumlah
Pelayanan konseling(pojok
pelayanan 237 0
Gizi,pojok oralit)
konseling

Cakupan penjaringan kesehatan


Upaya Kesehatan sementara
VIII siswa sekolah dasar(SD)dan siswa SD kls 1
sekolah berjalan
setinggkat .

Cakupan dokter kecil tinggkat


33 SD 33 SD(100%) 100%
sekolah dasar

Cakupan pelayanan kesehatan siswa SLTP


sementara
remaja (penjaringan kls 1 sekolah dan SLTA kls
pendataan
lanjut tingkat atas)SLTA/setinggkat 1

Upaya kesehatan gigi Cakupan penduduk mendapatkan


IX pasien baru 2107 0
dan mulut pelayanan kesehatan gigi dan mulut

Upaya Pelayanan pasien rawat


X Cakupan rawat jalan 0 0
Rawat Inap inap
Rata rata penguna tempat pemanfaatan
0 0
tidur(Bed)Ocupation Rate (BOR) tempat tidur
Rata rata hari rawat/lengs of lama hari
0 0
stay(LOS) rawat
Upaya pencatat dan
XI pelaporan tinggkat Ketepatan waktu pelaporan laporan 95% 5%
puskesmas
Laporan kegiatan kesehatan ibu
dan anak(KIA) dan Kelurga laporan 100% 100%
Berencana

Laporan kegiatan gizi laporan 100% 100%

Laporan kegiatan imunisasi laporan 100% 100%

Laporan pencegahan dan


laoparan 100% 100%
pemberantasan penyakit
Laporan promosi kesehatan laporan 100% 100%

Laporan kegiatan kesling laporan 100% 100%

Laporan sistim pencatatan dan


pelaopran tingkat laporan 100% 100%
puskesmas(SP2TP)

Laporan pemakaian obat dan


laporan 100% 100%
lembar permintaan obat(LPLPO)

Laporan kegiatan lansi laporan 100% 100%

Laporan kegiatan jiwa laporan 100% 100%

Laporan kegiatan perkesmas laporan 100% 100%

Laporan kegiatan surveylans laporan 100% 100%

Laporan kegiatan gigi/usaha


laporan 100% 100%
kesehatan sekolah(UKS)
Laporan kegiatan Usahan
laporan 50% 50%
Kesehatan Kerja(UKK)

1.ANALISIS MASALAH

a.Identifikasi masalah

Dalam mengidentifikasi masalah kami menggunakan metode CARL yaitu suatu alat yang

di pakai menentukan prioritas masalah yang terdiri dari 5 komponen sebagai berikut :

C = CAPABILITI (Kemampuan) L = LEVERAGE (Daya Ungkit)

A = ACCESSIBILITY (Kemudahan)

R = READINESS ( Kesiapan )
Tabel.1.Brain storming(Curah pendapat) anggota Tim

Program GIZI

No Nama Masalah C A R L
I. Agustina Gosal 4 3 4 3
2 Darmawati 4 3 4 3
3 Sitti Rahma Roe Rendahnya Tingkat partisipasi
balita datang menimbang ke 4 4 4 4
4 Yustina Wati posyandu satu bulan sekali(D/S) 3 3 3 3
yaitu 57,3%
5 Hamarudin 4 4 4 4
6 Norma Sandi 4 3 3 4
7 Marlin 4 3 4 4
8 Wiwik 4 4 4 4
9 Rosmiati 4 3 3 4
10 Sri Wati 4 3 3 4
11 Andi Rahma 4 4 4 4
12 Akbar 4 3 3 3
13 Ayu Lusi 4 3 3 4
14 Sri Wahyuni 4 2 3 4
Total (192) 55 45 49 52
Nilai Rata – Rata 3,9% 3,2% 3,5% 3,7%

Keterangan :

C : Kemampuan A : Kemampuan
1. Tidak Mampu 1. Tidak Mampu
2. Kurang Mampu 2. Kurang Mampu

3. Cukup Mampu 3. Cukup Mampu


4. Mampu 4. Mampu
5. Sangat Mampu 5. Sangat Mampu
R : Kesiapan L : Daya Ungkit
1. Tidak Mampu 1. Tidak Mampu
2. Kurang Mampu 2. Kurang Mampu

3. Cukup Mampu 3. Cukup Mampu


4. Mampu 4. Mampu
5. Sangat Mampu 5. Sangat Mampu

Analisis Masalah Program Promkes

No Nama Masalah C A R L
I. Agustina Gosal 3 2 2 3
2 Darmawati 3 2 2 3
3 Sitti Rahma Roe 4 4 4 4
4 Yustina Wati 3 2 2 3
5 Hamarudin 4 3 3 3
6 Norma Sandi 4 4 4 4
7 Marlin Cakupan Rumah Tangga yang 4 4 4 4
berpola hidup bersih dan sehat
8 Wiwik 4 3 3 3
(PHBS) yaitu 39%
9 Rosmiati 4 2 3 3
10 Sri Wati 4 3 3 3
11 Andi Rahma 4 4 4 4
12 Akbar 4 3 3 4
13 Ayu Lusi 4 2 3 4
14 Sri Wahyuni 4 2 2 4
Jumlah (184) 53 40 42 49
Nilai rata – rata 3,7% 2,8% 3% 3,5%

keterangan :

C : Kemampuan A : Kemampuan
1. Tidak Mampu 1. Tidak Mampu
2. Kurang Mampu 2. Kurang Mampu

3. Cukup Mampu 3. Cukup Mampu


4. Mampu 4. Mampu
5. Sangat Mampu 5. Sangat Mampu

R : Kesiapan L : Daya Ungkit


1. Tidak Mampu 1. Tidak Mampu
2. Kurang Mampu 2. Kurang Mampu

3. Cukup Mampu 3. Cukup Mampu


4. Mampu 4. Mampu
5. Sangat Mampu 5. Sangat Mampu

Analisis Masalah Program KIA/KB

No Nama Masalah C A R L
I. Agustina Gosal 3 2 2 3
2 Darmawati 3 2 2 3
3 Sitti Rahma Roe 4 4 4 4
4 Yustina Wati 3 2 2 3
5 Hamarudin 4 3 3 3
6 Norma Sandi 4 4 4 4
7 Marlin 4 4 4 4
Ibu Hamil resiko tinggi yang di
8 Wiwik rujuk masih rendah yaitu 37,2% 4 3 3 3
9 Rosmiati 4 2 3 3
10 Sri Wati 4 3 3 3
11 Andi Rahma 4 4 4 4
12 Akbar 4 3 3 4
13 Ayu Lusi 4 2 3 4
14 Sri Wahyuni 4 2 2 4
Total (199) 64 41 42 52
Total rata rata 4,57% 2,9% 3% 3,64%

keterangan :

C : Kemampuan A : Kemampuan
1. Tidak Mampu 1. Tidak Mampu
2. Kurang Mampu 2. Kurang Mampu

3. Cukup Mampu 3. Cukup Mampu


4. Mampu 4. Mampu
5. Sangat Mampu 5. Sangat Mampu

R : Kesiapan L : Daya Ungkit


1. Tidak Mampu 1. Tidak Mampu
2. Kurang Mampu 2. Kurang Mampu

3. Cukup Mampu 3. Cukup Mampu


4. Mampu 4. Mampu
5. Sangat Mampu 5. Sangat Mampu

Analisis Masalah Program Kesling

No Nama Masalah C A R L
I. Agustina Gosal 3 2 2 3
2 Darmawati 3 2 2 3
3 Sitti Rahma Roe 4 4 4 4
4 Yustina Wati 3 2 2 3
5 Hamarudin 4 3 3 3
Masih banyak masyarakat yang
6 Norma Sandi belum mengetahui manfaat 4 4 4 4
7 Marlin sampah.........%
4 4 4 4
8 Wiwik 4 3 3 3
9 Rosmiati 4 2 3 3
10 Sri Wati 4 3 3 3
11 Andi Rahma 4 4 4 4
12 Akbar 4 3 3 4
13 Ayu Lusi 4 2 3 4
14 Sri Wahyuni 4 2 2 4
Total Nilai (191) 55 34 50 52
Nilai rata rata 3,9% 2,42% 3,5% 3,7%

keterangan

C : Kemampuan A : Kemampuan
1. Tidak Mampu 1. Tidak Mampu
2. Kurang Mampu 2. Kurang Mampu

3. Cukup Mampu 3. Cukup Mampu


4. Mampu 4. Mampu
5. Sangat Mampu 5. Sangat Mampu

R : Kesiapan L : Daya Ungkit


1. Tidak Mampu 1. Tidak Mampu
2. Kurang Mampu 2. Kurang Mampu

3. Cukup Mampu 3. Cukup Mampu


4. Mampu 4. Mampu
5. Sangat Mampu 5. Sangat Mampu

Analisis Masalah Program P2

No Nama Masalah C A R L
I. Agustina Gosal 3 2 2 3
2 Darmawati 3 2 2 3
3 Sitti Rahma Roe 4 4 4 4
Angka penemuan pasien
4 Yustina Wati Tuberculosis BTA Positif masih 3 2 2 3
5 Hamarudin Rendah yaitu 24,8%.
4 3 3 3
6 Norma Sandi 4 4 4 4
7 Marlin 4 4 4 4
8 Wiwik 4 3 3 3
9 Rosmiati 4 2 3 3
10 Sri Wati 4 3 3 3
11 Andi Rahma 4 4 4 4
12 Akbar 4 3 3 4
13 Ayu Lusi 4 2 3 4
14 Sri Wahyuni 4 2 2 4
Total Nilai 198 54 50 44 48
Nilai Rata – Rata 3,8% 3,5% 3,14% 3,4%

keterangan :

C : Kemampuan A : Kemampuan
1. Tidak Mampu 1. Tidak Mampu
2. Kurang Mampu 2. Kurang Mampu

3. Cukup Mampu 3. Cukup Mampu


4. Mampu 4. Mampu
5. Sangat Mampu 5. Sangat Mampu

R : Kesiapan L : Daya Ungkit


1. Tidak Mampu 1. Tidak Mampu
2. Kurang Mampu 2. Kurang Mampu

3. Cukup Mampu 3. Cukup Mampu


4. Mampu 4. Mampu
5. Sangat Mampu 5. Sangat Mampu

Berdasarkan prioritas masalah dengan metode CARL tim gugs melakukan stratifikasi

terhadap prioritas masalah.

No MASALAH C A R L HSL RANGK

1 KIA/KB 5 3 3 4 199 I
Ibu hamil resiko tinggi yang di rujuk masih

rendah yaitu 37,2%

2 P2M 4 4 3 3 198 II

Angka Penemuan Pasien TB Paru BTA

Positif masih rendah yaitu 24,8%

3 Program Gizi 4 3 4 4 192 III

Rendahnya tingkat partisipasi balita datang

menimbang ke posyandu satu bulan sekali

(D/S) yaitu 57,3%

4 Promkes 4 3 3 4 184 IV

Cakupan Rumah Tangga yang berpola

hidup bersih dan sehat (PHBS) yaitu 39%

5 Kesling 4 2 4 4 144 V

Masih bayak masyarakat yang

belummengetahui cara pengolahan sampah

yaitu di bawa 70 %
Program P2M

Pengetahuan keluarga
masih rendah
Keluarga rentan
terjadi penularan Petugas memiliki tugas Petugas tidak
penyakit rangkap mendapat arahan dan
informasi yang tepat
LINGKUNGAN dari program TB
Keluarga kurang
MANUSIA
memahami tentang
resiko penularan
Keluarga kuranang Petugas tidak fokus
memehami pentingya pada program TB Petugas tidak
PHBS melakukan anamnesis
Keluarga suspek TB dengan benar
TB tidak
Keluarga tinggal
mendukung
didaerah padat Petugas kurang peduli
pemeriksaan
penduduk pada capaian TB
sputum suspek Rendahnya
cakupan suspek TB
yaitu 24,7%
diwilayah kerja
Puskesmas Kamonji
Alaram tidak berfungsi Pot sputum tidak Pembagian tugas antar
dipasang label/identitas program tidak jelas

Alaram tidak du gunakan Pengelola


untuk kebutuhan program sibuk
Data penembilan dengan program Kurang kerja sama dengan
pengambilan sputum
sputum tidak lrngkap masing-masing Dr. Praktek Swasta

MESIN / ALAT MATERIAL


METODE

Sputum tidak di jemput Sputum tidak di buat Pembagian tugas antar


Komunikasi dengan
program tidak jelas
dengan Dr. Praktek Swasta
kurang
Pola sebab akibat masalah rendahnya penemuan susp TB yaitu di wilayahkerja PKM kamonji.

No Faktor Primer Sekunder Tersier


1. Manusia.  Petugas kurang  Petugas tidak fokus  Petugas memiliki
peduli pada capaian pada program TB. tugas.
program TB.
 Petugas tidak  Petugas tidak
melakukan mendapat arahan dan
anamnesis dengan informasi yang tepat
benar. dari pemegang
program TB.
2. Mesin/alat.  Alarm pengingat  Alarm pengingat tidak  Pot sputum tidak
tidak berfungsi. digunakan untuk di jemput
kebutuhan
pengambilan sputum.
3. Material  Pot sputum tidak  Alarm pengingat tidak  Sputum tidak di
dipasang digunakan untuk buat
label/identitas kebutuhan
pengambilan sputum
4. Metode  Pembagian tugas  Komunikasi dengan  Pengelola program
antar program tidak dokter praktek swasta sibuk dengan
jelas kurang program masing-
masing
5. Lingkungan  Keluarga suspek TB  Keluarga kurang  Pengetahuan
tidak mendukung memahami keluarga masih
pemeriksaan suspek rendah
sputum
 Keluarga tinggal di  Keluarga rentan
 Keluarga kurang
daerah padat terjadi penularan
memahami tentang
penduduk dan PHBS penyakit
PHBS
rendah

Table sebab akibat

No Faktor Sebab Akibat kesimpulan

1. Manusia Petugas tidak focus pada Petugas sering tidak berada Berpengaruh
program TB di tempat saat suspek di rujuk
ke program TB.
2. Mesin/Alat Alaram pengingat tidak aktif Petugas lupa mengingatkan Berpengaruh
penderita suspek TB untuk
mengembalikan pot sputum
3. Metode Kurang komunikasi antara Tidak ada dukungan dari Berpengaruh
pengelola program program lain untuk
penemuan suspek TB
4. Material Pot sputum tidak dilengkapi Sputum tidak dapat dikenal Berpengaruh
dengan label sehingga tidak dapat dibuat
5. Lingkungan Keluarga kurang memahami Keluarga tidak membantu Berpengaruh
tentang bahhaya penularan anggota keluarganya yang
TB menjadi suspek TB untuk
memeriksakan sputum
Merencanakan Penyelesaian Masalah

Rencana Penyelesaian Masalah yaitu Angka Penemuan Pasien TB Paru BTA Positif Rendah yaitu 24,8%
Di Wilaya Kerja UPTD Urusan Puskesmas Kamonji periode januari s/d juni 2017

Penanggung Waktu Dimana Akan Bagaimana Teknik Pelaksanaan


Alasan Tujuan
Penyebab Jawab pelaksanaan Dilakukan Perbaikan
NO
Dominan
(Why) (what)
(Who) (When) (Where) (How)
1.  Petugas tidak 1.Petugas tidak 1.Petugas Penaggung 1. 01 Juli 2017 Di Puskesmas 1. Membuat jadwal Kunjungan
proaktif hanya memegang bertanggung jawab Jawab Kamonji lapangan
 Petugas program TB terhadap peningkatan Program TB menyesuaikan/kolaborasi
kurang capaian dengan jadwal program UKM
melakukan 2.Petugas jarang 2. Lakukan OJT bagi semua
kolaborasi melakukan 2.Petugas lebih 2. 10 Juli 2017 2.Ruang program.
dengan sosialisai tentang meningkatkan Pertemuan
program lain peny.TB Paru kolaborasi baik dari puskesmas
pada semua lintas program terkait kamonji
program terkait

2.me  Dukungan  Komitmen  Pertemuan Lintas Penanggung 1.September 7 wilayah kerja 1. Melibatkan Tokoh
tode Lintas Sektor Lintas sektor sektor jawab program puskesmas Masyarakat
Kurang kurang Kuat TB kamonji
kolaborasi jadwal
MMD

3.ma  Kurangnya Keterbatasan pot  Pot sputum selalu Penaggung 7 pustu wilayah 1. Melibatkan petugas farmasi
terial pengadaan sputum yang di tersedia jawab program kerja puskesmas
pot sputum anfra. TB &Petugas Juli 2017 kamonji dan di
BTA farmasi puskesmas
 Keluarga  Sebagian Keluarga dapat Pengelola TB 1. Agustus 2017 Di Puskesmas 1. Identifikasi keluarga yang
kurang keluarga tidak memahami Kamonji didiagnosa suspek TB
4.lin memahami mau membantu pentingnya
gku resiko mengantar pemeriksaan sputum 2. Usulkan kepada kepala
nga penularan suspek TB atau suspek TB untuk puskesmas untuk melakukan
n TB paru sputumnya menegakkan pertemuan bersama program
untuk diperiksa diagnosa TB Perkesmas dan promkes untuk
meningkatkan pemahaman
keluarga
3. Buatlah kesepakatan untuk
memberikan penyuluhan
keluarga tentang penyakit TB
4. Evaluasi pelaksanaan hasil
kesepakatan
5.  Belum  Pencegahan  Meminjam ruangan Pengeloh tb p Juli 2017 Di Puskesmas 1. Lakukan di Ruagan tindakan
adanya Infeksi sekunder lain untuk Kamonji
Ruangan TB kurang melakukan
yang Khusus maksimal tindakan misalnya
untuk pemberian injeksi
penderita TB IM pada pasien
Paru kat.2

BAB IV

MERENCANAKAN PENYELESAIAN MASALAH


Dalam perencanaan penyelesaian masalah tim gugus menggunakan 5W 1H yaitu why (alasan penyelesaian masalah), what (tujuan yang ingin di capai), where

(dimana perencanaan tersebut dilaksanakan), when (kapan rencana penyelesaian akan dilaksanakan), who (siapa yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan

kegiatan penyelesaian masalah), dan how (bagaimana cara penyelesaian masalah tersebut).

Dalam perencanaan penyelesaian masalah tim gugus melakukan pertemuan 3 kali.

Adapun pelaksanaan penyelesaian masalah yang akan dilaksanakan oleh tim gugus dalam meningkatkan cakupan penemuan suspek TB di wilayah kerja

puskesmas kamonji adalah sebagai berikut.

1. petugas tidak fokus pada program TB dikarenakan petugas tidak hanya memegang program TB, diharapkan petugas bertanggung jawan terhadap capaian

sasaran dan program TB. Tempat pelaksanaan puskesmas kamonji. Adapun cara gugus menyelesaikan masalah adalah sebagai berikut. Pada tanggal 2 april 2015

perawat ayulusiani membuat identifikasi seluruh program tambahan yang di pegang oleh pengelola TB. Dan melakukan diskusi bersama pengelola program TB

tentang tambahan tugas termasuk kemungkinan untuk menambah tenaga pendamping di program TB. Pada tanggal 4 april perawat ayulusiani membuat usulah

kepada kapus dan ka TU untuk menambah petugas pendamping di program TB. Pada tanggal 7 april perawat marlin membuat checklis evaluasi kinerja petugas

pendamping.

2. alarm pengingat tidak aktif dikarenakan alarm pengingat tidak di gunakan untuk kebutuhan pengambilan sputum, dengan tujuan agar sputum suspek dapat

diambil dan segera di periksa. Tempat pelaksanaan PKM kamonji. Adapun cara gugus dalam menyelesaikan masalah adalah sebagai berikut. Pada tanggal 2 april

perawat puji rahayu endiskusikan kemungkinan penggunaan HP sebagai alarm pengingat, da membuat usulan kepada kapus untuk setiap petugas yang

mempunyai HP untuk mengaktifkan HPnya guna untuk penjemputan suspek TB.

3. kurangnya komunikasi antar pengelola program dikarenakan beberapa program termasuk pustu poskesdes kurang mendukung program TB. Agar pengelola

program dapat saling memahami dan bekerja sama tempat pelaksanaan PKM kamonji. Adapun cara gugus menyelesaikan masalah adalah sebagai berikut pada
tanggal 2 april perrawat sri wahyuni melakukan identifikasi program yang seharusnya bekerja sama dalam mempertemukan seluruh pengelola program (PHN,

lansia, promkes, kesling, dan sulvelens). Serta membuat kesepakatan dan rencana tindak lanjut dari pertemuan tersebut.

4. keluarga kurang memahami resiko penularan TB paru. Dikarenakan sebagian besar keluarga tidak mau mmengantar suspek TB atau sputumnya untuk

diperiksa. Agar keluarga dapat memahami pentingnya pemeriksaan sputum suspek TB untuk menegakan diagnosa TB. Tempat pelaksanaan di puskesmas

kamonji. Adapun cara gugs menyelesaikan masalah aalah sebagai berikut. Pada tanggal 9 april 2015 perawat marlin melakukan identifikasi keluarga yang di

diagnosa suspek TB dan mengusulkan kepada kapus untuk melakukan pertemuan bersama program puskesmas dam promkes untuk meningkatkan pemahaman

keluuarga serta membuat kesepakatan untuk memberikan penyuluhan keluarga tentang TB.

5. pot sputum tidak dilengkapi label / identifikasi di kaenakan banyak sputum tidak dapat dikenali sehingga tidak diperiksa, agar menghindari terjadinya

kesalahan pencatatan hasil pemeriksaan terhadap identitas suspek TB. Tempat pelaksanaan PKM kamonji. Adapun cara gugus menyelesaikan maslah adalah

sebagai berikut. Pada tanggal 4 april 2015 perawat jumrah melakukan pertemuan pengelola program TB dan mengusulkan agar semua pot sputum diberi label /

identitas dasar serta melakukan pengecekan jika ada pot sputum yang tidak di beri label / identitas.
Tabel 2.9

Target Kegiatan Gugus Possissani

Dalam Merencanakan Penyelesaian Masalah Rendahnya Cakupan Suspek TB Paru

Di Puskesmas Kamonji Tahun 2015

NO PENYEBAB TUJUAN RENCANA PENYELESAIAN/PERBAIKAN KONDISI AWAL TARGET

Petugas Tidak Fokus pada Petugas bertanggung jawab 1. Identifikasi seluruh program tambahan yang
0% 1 kali
1. dipegang oleh pengelola TB
program TB terhadap capaian sasaran
dan target program TB 2. Lakukan diskusi bersama pengelola program
TB tentang beban tugas termasuk
0% 1 kali
kemungkinan untuk menambah tenaga
pendamping di Program TB
3. Usulkan kepada KTU dan kepala Puskesmas
untuk menambah petugas pendamping di 0% 1 kali
program TB
4. Berikan penjelasan singkat tentang kegiatan
penemuan suspek TB dan SPO pengelolaan 0% 1 kali
sputum
5. Evaluasi kinerja petugas pendamping
0% 1 kali
pengelola TB
2. Alarm Pengingat tidak aktif Sputum suspek dapat 1. Diskusikan kemungkinan penggunaan Hp
0% 1 kali
segera diambil dan di sebagai alarm pengingat
periksa 2. Usulkan kepada Kepala Puskesmas agar setiap
petugas yang mempunyai suspek TB agar
0% 1 kali
mengaktifkan alarm pengingat pada Hp
masing-masing
3. Lakukan pemeriksaan keaktifan alarm beserta
0% 2 kali
catatan suspek
4. Laporkan kepada kepala Puskesmas untuk
0% 1 kali
menjadi bahan monitoring program TB
1. Identifikasi program yang seharusnya
0% 1 kali
bekerjasama dalam penemuan suspek TB
2. Usulkan kepada kepala Puskesmas untuk
mempertemukan seluruh pengelola program
3. 0% 1 kali
Pengelola program dapat tsb dan melakukan curah pendapat tentang
Kurangnya komunikasi antar
saling memahami dan penemuan suspek TB
pengelola program
bekerja sama 3. Lakukan pertemuan dan buatlah kesepakatan
dan rencana tindak lanjut dari pertemuan 0% 2 kali
tersebut
4. Evaluasi pelaksanaan kesepakatan antar
0% 1 kali
pengelola program tersebut
4. Keluarga kurang memahami Keluarga dapat memahami 1. Identifikasi keluarga yang didiagnosa suspek
0% 1 kali
resiko penularan TB paru pentingnya pemeriksaan TB
sputum suspek TB untuk 2. Usulkan kepada kepala puskesmas untuk
menegakkan diagnosa TB melakukan pertemuan bersama program
0% 1 kali
Perkesmas dan promkes untuk meningkatkan
pemahaman keluarga
3. Buatlah kesepakatan untuk memberikan
0% 1 kali
penyuluhan keluarga tentang penyakit TB
4. Evaluasi pelaksanaan hasil kesepakatan 0% 1 kali
5. Pot sputum tdk dilengkapi Menghindari terjadinya 1. Lakukan pertemuan dengan pengelola
0% 1 kali
label/ identitas kesalahan pencatatan hasil program TB
pemeriksaan terhadap 2. Usulkan agar semua pot sputum diberikan
0% 1 kali
identitas suspek tulisan/label identitas dasar
3. Lakukanlah penulisan/pelabelan pada semua
0% 1 kali
pot sputum yang ada
4. Usulkan kepada kepala Puskesmas untuk
menyampaikan pada semua petugas agar 0% 1 kali
melengkapi identitas pada pot sputum sebelum
memberikannya pada suspek
5. Lakukan Pengecekan jika ada Pot sputum
0% 2 kali
yang tak berlabel/identitas

Langkah V : Melaksanakan Penyelesaian Masalah

Realisasi Penyelesaian masalah

Table 2.11

Realisasi penyelesaian masalah rendahnya cakupan suspek TB Paru di Wilayah Kerja Puskesamas Kamonji Tahun 2015

No Penyebab Penyelesaian Pelaksanaan Realisasi Frekuensi % Komulatif

Identifikasi seluruh program Mengidentifikasi program

tambahan yang dipegang tambahan yang dipegang

Petugas Tidak Fokus 1. oleh pengelola TB. oleh pengelola TB yaitu 4 April 1 Kali 2 2
1.
Pada Program TB program TB Paru,

HIV/AIDS dan BOK.

2. Lakukan diskusi bersama Melakukan diskusi bersama 4 April 1 Kali 2 4


pengelola program TB pengelola program TB

tentang beban tugas termasuk tentang beban tugas dan

kemungkinan untuk penambahan tenaga

menambah tenaga pendamping.

pendamping deprogram TB.

Usulkan kepada KTU dan Mengusulkan kepada Ktu

kepala puskesmas untuk dan Kepala Puskesmas

menambah petugas untuk menambah petugas di

3. pendamping di program TB. program TB paru dan telah 6 April 1 Kali 2 6

di setujui yaitu tenaga

perawat Honor an : Nasrul,

Amd. Kep

Berikan penjelasan singkat Beikan penjelasan tentang

tentang kegiatan penemuan kegiatan penemuan suspek


4. 8 April 1 Kali 2 8
suspek TB dan SPO TB dan SPO pengelola

pengelola sputum Sputum

Evaluasi kinerja petugas Mengevaluasi kinerja

pendamping pengelola petugas pendamping

5. pengelola TB yaitu berupa 8-9 April 1 Kali 2 12

pemeriksaan laporan

suspek baru dan proses


pembuatan sediaan dahak.

Diskusikan kemungkinan Melakukan pemeriksaan

penggunaan Hp sebagai keaktifan alarm beserta

alaram pengingat. catatan suspek pada


1. 4 April 2 Kali 2 14
pengelola TB, pendamping

dan beberapa perawat yang

mempunyai suspek TB

Usulkan kepada Kepala Usulkan kepada Kepala

Puskesmas agar setiap Puskesmas dan telah

petugas yang mempunyai disetujui dan di umumkan

Alarm Pengingat suspek TB agar di apel pagi bahwa setiap


2
tidak aktif 2. mengaktifkan alaram petugas yang mempunyai 4 Mei 1 Kali 2 16

pengingat pada Hp masing- suspek TB harus

masing mengaktifkan alarm

pengingat pada Hp masing-

masing

Lakukan pemeriksaan Melakukan pemeriksaan

keaktifan alarm beserta keaktifan alarm beserta

3. catatan suspek catatan suspek pada 9 April 1 Kali 2 18

pengelola TB, pendamping

dan beberapa perawat yang


mempunyai suspek TB

Laporkan kepada kepala Melaporkan kepada kepala

Puskesmas untuk menjadi Puskesmas agar dalam me

bahan monitoring program monitoring program TB


4. 9 April 1 Kali 2 20
TB juga melakukan

pemeriksaan terhadap

keaktifan alarm petugas

Identifikasi program yang Mengidentifikasi program

seharusnya bekerjasama yang seharusnya

dalam penemuan suspek TB bekerjasama dalam 9, 11, 13, 15,

1. penemuan suspek TB yaitu 16, 17, 21, 22, 1 Kali 20 40

Perkesmas, Promkes, 23, 27 April

Lansia, KIA, Poli,


Kurangnya
Pustu/Poskedes.
3. komunikasi antar
Usulkan kepada kepala Mngusulkan kepada kepala
pengelola program
Puskesmas untuk Puskesmas dan pertemuan

mempertemukan seluruh seluruh pengelola program

2. pengelola program tsb dan tersebut dan melakukan 6 April 1 Kali 2 42

melakukan curah pendapat curah pendapat tentang

tentang penemuan suspek penemuan suspek TB telah

TB. dilaksanakan dipimin oleh


kepala Puskesmas.

Lakukan pertemuan dan Melakukan pertemuan dan

buatlah kesepakatan dan telah menyepakati rencana

rencana tindak lanjut dari tindak lanjut dari

pertemuan tersebut pertemuan tersebut yaitu 9 April

3. membantu penemuan 18 Juni 3 Kali 6 48

suspek, pendistribusian pot 11 Agustus

sputum, penjemputan

sputum, dan penyuluhan

keluarga tentang TB.

Evaluasi pelaksanaan Mengevaluasi pelaksanaan

kesepakatan antar pengelola kesepakatan antar


4. 8 April 1 Kali 2 50
program tersebut. pengelola program

tersebut.

Identifikasi keluarga yang mengidentifikasi keluarga 9, 11, 13, 15,

1. didiagnosa suspek TB. yang didiagnosa suspek 16, 17, 21, 22, 10 Kali 20 70

Keluarga kurang TB. 23, 27 April

4. memahami resiko Usulkan kepada kepala Mengusulkan kepada

penularan TB. puskesmas untuk melakukan kepala puskesmas dan


2. 6 April 1 Kali 2 72
pertemuan bersama program pertemuan telah dilakukan

Perkesmas dan promkes bersama program


untuk meningkatkan Perkesmas dan promkes

pemahaman keluarga. dan program lain untuk

meningkatkan pemahaman

keluarga tentang TB.

Buatlah kesepakatan untuk Membuat kesepakatan

memberikan penyuluhan bahwa seluruh perawat

3. keluarga tentang penyakit harus memberikan 7 April 1 Kali 2 74

TB. penyuluhan keluarga

tentang penyakit TB.

Evaluasi pelaksanaan hasil Mengevaluasi pelaksanaan

kesepakatan. hasil kesepakatan bersama

perawat koordinator yaitu


9, 11, 13, 15,
nama-nama perawat yang
4. 16, 17, 21, 22, 10 Kali 20 94
telah turun perkesmas dan
23, 27 April
menemukan suspek TB

kemudian melakukan

penyuluhan.

Lakukan pertemuan dengan Melakukan pertemuan


Pot sputum tdk
pengelola program TB dengan pengelola program
5. dilengkapi label/ 1. 8 April 1 Kali 2 96
TB tentang pot yang tidak
identitas
ber identitas
Usulkan agar semua pot Mengusulkan agar petugas

sputum diberikan tulisan/ pendamping memberikan


2. 8 April 1 Kali 2 98
label identitas dasar label pada semua pot

sputum

Lakukanlah Melakukan

penulisan/pelabelan pada penulisan/pelabelan pada

3. semua pot sputum yang ada semua pot sputum yang 8 April 1 Kali 2 100

ada bersama petugas dan

mahasiswa praktek

Anda mungkin juga menyukai