PERTEMUAN 14
1. Jenis Beban
Apabila sebuah jendela atau jendela-jendela dibayangi oleh gedung sebelah atau
tepi atapnya sendiri, maka tidak semua panas matahari masuk ke dalam
memantulkan cahaya (misalnya kaca jendela dari gedung sebelah atau lantai
30 % dari radiasi matahari langsung dalam perhitungan beban kalor, pada siang
Ada dua macam dinding, yaitu dinding termal tipis (memindahkan panas dengan
cepat) dan dinding termal tebal (memindahkan panas dengan lambat). Kaca
jendela adalah salah satu contoh dinding termal tipis. Banyaknya perpindahan
kalor)
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Djuhana, M.Si. SISTEM TATA UDARA 1
Jumlah penggatian udara dalam ventilasi dapat diperoleh dengan membagi
jumlah udara yang masuk karena adnyan gaya gesekan alamiah (misalnya
Beban Tansmisi Radiasi Matahari Melalui Dinding (atau Atap), Luas Dinding
(atau Atap)
Dalam hal ini luas dinding adalah luas dinding (dikurangi luas jendela);
sedangkan luas atap adalah luas bagian atap yang dikenai udara luar. Koefisien
perpindahan kalor dari dinding (atau atap) dapat dinyatakan sebagai laju
temperatur dalam dam temperatur luar dinding (atau atap) dapat di pertahankan
1C untuk jangka waktu yang lama, sesuai dengan kapasitas kalor dari dinding
(atau atap).
Kontinu
Dalam perhitungan beban kalor dari suatu ruangan yang akan didinginkan, tetapi
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Djuhana, M.Si. SISTEM TATA UDARA 2
Jika jumlah orang yang ada di dalam ruangan diketahui dengan pasti,
pergunakanlah jumlah tersebut. Hal ini dikarenakan perbedaan usia, berat badan
misalnya bagi wanita haruslah di pakai faktor kelompok pria dewasa kali 0,82;
sedangkan bagi anak-anak, haruslah dipakai faktor kelompok pria dewasa kali
0,75. Faktor kelompok pria dewasa saja dapat diperoleh dengan membaginya
Jumlah pemasukan udara luar yang diperlukan tergantung pada jenis kegiatan
yang ada. Selisih temperatur udara luar dan temperatur udara ruangan adalah
selisih antara temperatur udara luar sesaat dan temperatur udara ruangan yang
di rencanakan. Periksalah dan catat daya penggerak kipas udara dari mesin
penyegar udara yang dipilih. Efisiensi kipas udara dari penyegar udara biasanya
0,80.
Faktor kebocoran saluran udara dipergunakan hanya apabila saluran udara, dari
mesin penyegar udara ke ruangan yang akan disegarkan, melalui udara atmosfir.
dengan nol, sedangkan untuk saluran segi empat kira-kira di antara 0,1 dan 0,2.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Djuhana, M.Si. SISTEM TATA UDARA 3
1.1.3 Beban Kalor Laten
Ruangan
Kalor laten dari orang yang ada di dalam ruangan tergantung dari kondisi kerja
(duduk di kursi, bekerja di belakang meja, berdiri atau berjalan lambat, dansa,
bekerja) dan jenis bangunan ( gedung, kantor atau hotel, toko serba ada atau
Selisih perbandingan kelembaban udara luar dan udara ruangan adalah selisih
Untuk memperoleh beban kalor laten dari mesin penyegar udara, maka haruslah
Faktor kebocoran saluran udara dipergunakan hanya apabila saluran udara, dari
mesin penyegar udara ke ruangan yang akan disegarkan, melalui udara atmosfir.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Djuhana, M.Si. SISTEM TATA UDARA 4
pemasangannya. Faktor kebocoran dari saluran lingkaran boleh dikatakan sama
dengan nol, sedangkan untuk saluran segi empat kira-kira di antara 0,1 dan 0,2.
Sumber beban pendinginan dari suatu gedung/ruangan berasal dari luar maupun
dari dalam gedung/ruangan itu sendiri yang dapat berupa beban sensibel atau laten.
Secara konduksi.
Secara radiasi.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Djuhana, M.Si. SISTEM TATA UDARA 5
2.6.1 Beban dari Luar
2.6.1.1 Atap
Q = U . A . Te ( W ) (ASHRAE,116)
Dimana:
U
= Koefisien perpindahan panas bahan total Btu ft 2 .hr. F
A = Luas atap dilihat dari gambar arsitektur ft 2
Te = Perbedaan temperatur ekuivalen F
2.6.1.2 Dinding
Q = U . A . Te ( W ) (ASHRAE,116)
Dimana:
U
= Koefisien perpindahan panas bahan total Btu ft 2 .hr. F
A = Luas atap dilihat dari gambar arsitektur ft 2
Te = Perbedaan temperatur ekuivalen F
2.6.1.3 Kaca
1. Secara konduksi
Dimana :
U
= Koefisien perpindahan panas bahan total Btu ft 2 .hr. F
A = Luas kaca dilihat dari gambar arsitektur ft 2
CLTD = Cooling Load Temperature Difference.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Djuhana, M.Si. SISTEM TATA UDARA 6
CLTDcorr = Cooling Load Temperature Difference Correction.
2. Secara radiasi
Dimana :
A
= Luas kaca dilihat dari gambar arsitektur ft 2
SC = Shading Cofficient.
SHGF
= Solar Heat Gain Factor Btu ft 2 .hr. F
CLF = Cooling Load factor.
Q = U . A . TD (W) (ASHRAE,117)
Dimana :
U
= Koefisien perpindahan panas bahan total Btu ft 2 .hr. F
A
= Luas partisi, langit-langit, dan lantai ft 2
Panas dari penghuni ruang terdiri dari panas sensibel dan panas laten. Jumlah
panas yang dihasilkan tergantung dari jenis kelamin, usia, dan tingkat kegiatan yang
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Djuhana, M.Si. SISTEM TATA UDARA 7
3. Penguapan keringat dari permukaan tubuh.
Jumlah panas yang dikeluarkan dengan cara radiasi dan konveksi besarnya
tergantung pada perbedaan temperatur antara tubuh manusia dengan udara ruang.
Sedangkan laju penguapan besarnya tergantung pada tekanan uap udara sekitarnya.
1. Beban sensibel
Dimana :
2. Beban Laten
Dimana:
Dimana :
Dimana :
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Djuhana, M.Si. SISTEM TATA UDARA 8
2.6.3 Ventilasi dan Infiltrasi
digunakan dengan udara segar. Udara segar tersebut berasal dari luar yang masuk ke
Infiltrasi adalah udara luar yang masuk ke dalam ruangan terkondisi secara tidak
sengaja. Infiltrasi dapat masuk melalui celah-celah pintu dan jendela yang tertutup maupun
pintu dan jendela yang sering dibuka. Hal ini disebabkan adanya perbedaan temperatur dan
Beban pendinginan ventilasi dan infiltrasi merupakan beban sensibel dan laten.
1. Beban sensibel
Dimana :
2. Beban laten.
Dimana :
Total penambahan panaas dari udara ventilasi dan infiltrasi dapat dihitung dengan
menggunakan rumus :
Q = 4,334 . I/s. h
Dimana :
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Djuhana, M.Si. SISTEM TATA UDARA 9
4. Jumlah udara Ventilasi dan Infiltrasi
4.1 Ventilasi
Uv = V . N o
Dimana :
4.2 Infiltrasi
rumus :
Ui= I . CL
Dimana :
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Djuhana, M.Si. SISTEM TATA UDARA 10
2.4 Koefisien Perpindahan Panas Keseluruhan
energi-energi kalor dari setiap jenis bahan yang dipergunanakan. Dasar perhitungan R dan
U pada table 8-6 dan 8-7 (ASHRAE,1977 :118-119) adalah dengan menggunakan analogi
rangkaian listrik. Dalam hal tahanan thermal tiap-tiap bahan bentuknya dianalogikan sebagai
tahanan listrik yang disusun secara seri untuk mendapatkan tahanan total, perlu
ditambahkan harga lapisan udara pada posisi luar dan dibawah struktur bangunan.
Pada gambar dibawah ini, diperlihatkan contoh perhitungan untuk menentukan harga
R1 R2 R3
RD RL
Didalam Diluar
Aliran kalor
Maka bentuk persamaan dari harga koefisien transmisi kalor tersebut adalah :
1
U
R
R = RD + R1 + R2 + R3 + RL
Dimana :
U
= Koefisien perpindahan kalor Btu h.Ft 2 . F
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Djuhana, M.Si. SISTEM TATA UDARA 11
F h
R = Tahanan perpindahan kalor dari struktur bangunan
Btu Ft 2
F h
dalam
Btu Ft 2
F
h.Ft 2
Btu
R1, R2, R3 = Tahanan perpindahan kalor dari setiap lapisan struktur bangunan
F
h.Ft 2
Btu
Harga RD dan RL dapat di peroleh dari table 8-8 (ASHRAE, 1977 : 119), sedangkan harga
R1, R2, R3, didapat dari table 8-9 (ASHRAE, 1977 : 120)
Tanggal: .................
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Djuhana, M.Si. SISTEM TATA UDARA 12
sqft 75 30 20
h). Utara
2. JENDELA-JENDELA
c.Bagian dalam
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Djuhana, M.Si. SISTEM TATA UDARA 13
e. Langit-langit tampa isolasi
Lebar ft 3
9. JUMLAH 1 s/d 8
Daftar perhitungan beban ini adalah untuk comfort air conditioning, yang tidak
memerlukan keadaan tetentu dari suhu dan kelembaban dalam ruang. Faktor dalam daftar
ini didasarkan pada suhu udara luar 950F (350C) DB, dan 750F (240C) WB, pada siang hari.
1. Kalikan luas jendela dengan sqft. daritiap-tiap arah dengan faktor-faktor dari arah
jendela. Untuk jendela yang memakai penutup dari dalam (tirai atau gordeng) atau
ventilasi blinds, dipakai factor pada “ditutup atau tirai”. untuk jendela yang memakai
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Djuhana, M.Si. SISTEM TATA UDARA 14
tutup dari luar atau keduanya didalam dan diluar, dipakai factor pada “tenda dari
luar”.
(perhatiakan: untuk jendela dengan gelas block, factor-faktor pada bagian harus
dikalikan 0.5 dan untuk gelas ganda atau storm window dikalikan dengan 0.8)
2. Kalikan jumlah semua luas jendela dalam sqft. dengan faktor yang sesuai.
3. a. Kalikan jumlah panjang dalam feet dari semua dinding yamg menghadap keluar
dengan factor yang sesuai. Pintu dianggap sebai dari dinding yang tebal 8’(20cm)
atau kurang dianggap konstruksi ringan. Dinding yang berisolasi tau dinding tebal
b. Kalikan semua dinding dalam feet dari dinding-dinding bagian dalam yanga
berbatasan dengan ruang yang tidak dindingkan dengan paktor yang diberikan.
Dinding yang dibatasi dengan lain ruangan yang juga didinginkan tidak perlu
4. Kalikan jumlah luas atap (roof) atau langit-langit (ceiling)dalam sqft, dengan factor-
faktor yang diberikan paling sesuai (hanya dipilih sebuah yang paling sesuai).
5. Kalikan jumlah luas lantai dalam sqft. Dengan faktor yang diberikan, hilangakan
bagian-bagian ini jika lantai berada langsung diatas tanah atau diruang bawah tanah
(basemen).
6. Kalikan jumlah orang yang ada dalam ruangan yang diatur udaranya dengan faktor
7. Hitunglah jumlah watt dari lampu-lampu dan alat-alat listrik yang dipakai waktu RAC
8. Kalikan lebar dalam feet dari pintu atau dinding yang terbuka, atau terus menerus
terbuka dan berhubungnan dengan lain ruangan yang tidak didinginkan dengan
faktor yang diberikan. Jika lebar atau dinding yang terbuka dari 5 feet (1.5m), beben
yang sesungguhnya akan melebihi dari perhitungan. Dalam hal ini kedua rungan
tersebut harus dianggap sebagai suatu ruangan yang lebih besar dan bebanya
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Djuhana, M.Si. SISTEM TATA UDARA 15
9. Jumlahkan beban-beban dari semua bagian diatas: 1 s/d 8.
10. Kalikan jumlah beban yang didapat dari bagian 9 dengan faltor kreksi dan hasilnya
Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik kita harus memilih RAC yang kapasitasnya
yang mendekati beban yang diperlukan. Pada umumnya RAC dari kapasitas yang lebih
besar akan bekerja dengan berhenti-henti dan kurang memuaskan, dari pada RAC yang
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Djuhana, M.Si. SISTEM TATA UDARA 16
Ruang kantor kecil 28-33 300-355
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Djuhana, M.Si. SISTEM TATA UDARA 17