WIDYA NURLITA-fkik PDF
WIDYA NURLITA-fkik PDF
SKRIPSI
(S.Kep)
OLEH :
WIDYA NURLITA
NIM : 109104000040
Timur 16720
Telepon : 081297111963
Email : dyanta_090791@yahoo.com
RiwayatPendidikan
v
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
ABSTRAK
Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial yang
utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan, dalam segala aspek yang
berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya. Kesehatan
reproduksi berkaitan dengan kebersihan organnya. Organ genetalia sangat penting
dipelihara sedini mungkin, agar dapatterhindardari gangguan atau penyakit
padaorgangenetalia.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuigambaran tingkat
pengetahuan dan perilaku menjaga kebersihan organ genetalia pada siswi
Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan. Penelitian ini merupakan penelitian
kuantitatif yang bersifat deskriptif dengan desain cross sectional Pengambilan
data dilakukan pada 39 siswi kelas 4, 5 dan 6 MI Pembangunan dengan teknik
stratified random sampling dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian
inimenunjukan dari 39 responden terdapat 3 orang (7,7%) yang memiliki
pengetahuan kurang, 19 orang (48,7%) memiliki pengetahuan cukup dan
sebanyak 17 orang (43,6%) memiliki pengetahuan yang baik. Sedangkan,
responden terdapat 7 siswi (17,9%) memiliki perilaku yang cukup, sementara 32
siswi (82,1%) memiliki perilaku yang baik dalam menjaga kebersihan organ
genetalia eksterna.Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi
instansi kesehatan agar dapat memberikan pendidikan kesehatan mengenai
kebersihan organ genetalia eksterna secara dini untuk mengurangi terjadinya
gangguan atau masalah-masalah kesehatan reproduksiwanita yang disebabkan
oleh kebersihan organ genital yangkurang baik dan bagi sekolah dasar supaya
memasukan materi tentang kesehatan reproduksidalam kurikulum pendidikan
supaya siswi mampu memahami cara menjaga kebersihan organ genetalia dengan
baik dan benar.
vi
FACULTY OF MEDICAL AND HEALTH SCIENCE
NURSERY STUDY PROGRAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
ABSTRACT
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
2. BapakWaras Budi Utomo, S. Kep, Ns., MKM selaku Ketua Program Studi
viii
5. IbuNa. Ernawati, S.Kep.,selakupembimbingakademik yang selalu
6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan yang telah
(ibuSumartini) yang sangat saya cintai dan sayangi atas segala pengorbanan
yang telah diberikan, atas kasih dan saying serta atas do’a-do’a yang selalu
(Bapak Yusuf) atas dukungan yang telah diberikan kepada saya selama ini.
dukungan dan pelajaran berharga bagi kehidupan saya. Kalian lah yang
9. Seluruh dosen PSIK yang telah memberikan ilmu dan pengalamannya ketika
perizinan penelitian.
ix
11. Kepala sekolah MI Pembangunan yang telah memberikan izin sertabantuan
13. Semua teman dan sahabat yang telah memberikan dukungan, berbagi ilmu
Ninta, dan Cici yang selalu memberi canda tawa di setiap perjalanan ini.
UntukUmmi, Ravita, Fitri, Sisca, Dian, Eriyn, Qomi, Rusmanto, Iqbal, Yuni,
sebanyak-banyaknya.
kebaikan yang telah di berikan mendapat balasan dari Allah SWT dan semua
Jakarta, Desember2013
Penulis
x
DAFTAR ISI
JUDUL HALAMAN
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN2........................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. ii
RIWAYAT HIDUP .......................................................................................... v
ABSTRAK ....................................................................................................... vi
ABSTRACT ..................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii
DAFTAR BAGAN .......................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xv
xi
BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL ....... 24
A. Kerangka Konsep ..................................................................................... 24
B. Definisi Operasional ................................................................................ 25
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Pembangunan ....................................................................................... 37
Pembangunan ....................................................................................... 40
xiii
DAFTAR BAGAN
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
1. Lampiran 1 LembarPersetujuanResponden
2. Lampiran 2 KuesionerPenelitian
3. Lampiran 3 HasilUjiValiditas
4. Lampiran 4HasilPenelitian
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan, dalam segala
selama haid, serta pakaian dalam yang digunakan harus bersih (Nadesul,2008;
Pinem,2009).
sebaiknya sudah disadari sejak dini akan pentingnya menjaga kebersihan organ
genetalia eksterna. Masalah yang dapat timbul akibat kebersihan organ genetalia
yang kurang baik yaitu timbul beberapa penyakit kelamin seperti kanker serviks,
keputihan, iritasi kulit genital, alergi, peradangan atau infeksi saluran kemih. Hal
tersebut berkaiatan dengan saluran kemih bawah pada wanita lebih pendek,
sehingga kedudukannya lebih dekat dengan dunia luar serta dapat dengan mudah
terpapar kuman dan bibit penyakit. Kuman tertentu dan dalam jumlah tertentu
dapat menimbulkan peradangan yang mengakibatkan rasa sakit. Maka dari itu,
tersebut masuk kedalam alat kelamin dan saluran kencing wanita (Takasihaeng,
1
2
Salah satu faktor penyebab kanker serviks yaitu kurangnya personal higiene pada
organ genetalia. Hal tersebut dibuktikan dari hasil penelitian yang dilakukan di
higine yang kurang baik dan adanya kejadian kanker serviks stadium III yaitu
segnifikan antara kanker serviks dengan personal higiene genetalia yang kurang
lebih banyak dilakukan di sekolah tingkat SMP dan SMA. Hasil penelitian
luar, penelitian yang dilakukan di SLTP Jakarta Timur (2003) mendapatkan hasil
Handayani, 2003; ).
dalam perilaku kebersihan pada saat menstruasi adalah pendidikan orang tua,
informasi yang tepat dan benar mengenai reproduksi remaja, sehingga dapat
(Pinem,2009).
wawancara dengan kepala sekolah, guru BK dan siswi kelas 1-6 sebanyak 24
siswi yang terdiri dari siswi kelas 1-3 masing-masing sebanyak 5 orang dan kelas
4-6 sebanyak 3 orang. Hasil dari wawancara tersebut diketahui bahwa siswi kelas
4-6 rata-rata sudah mengalami keputihan dan gatal pada daerah kewanitaannya.
dibandingkan kelas 6. Pada siswi kelas 6 sudah banyak terpapar dengan materi
keputrian 1 kali dalam setahun. Maka dari itu, peneliti tertarik untuk melakukan
B. Rumusan Masalah
dipelihara sejak dini agar dapat terhindar dari penyakit genetalia seperti kanker
servik, keputihan abnormal, iritasi, infeksi saluran kemih, atau radang panggul.
genetalia.
berpengaruh pada perilaku para remaja putri dalam menjaga kebersihan organ
dan perilaku yang buruk dalam menjaga kebersihan organ genetalia eksterna
menyebabkan terjadinya keputihan pada sebagian besar remaja putri yang diteliti.
remaja putri tingkat SMP dan SMA yang rata-rata sudah memasuki masa pubertas
atau remaja tengah. Sedangkan, penelitian pada anak yang akan memasuki usia
Maka dari itu peneliti sangat tertarik untuk mengetahui Gambaran Tingkat
C. Pertanyaan Penelitian
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
genetalia
E. Manfaat Penelitian
c. Bagi sekolah
Penelitian ini dilakukan untuk melihat gambaran tingkat pengetahuan dan perilaku
genetalia eksterna. Penelitian ini menggunakan data primer berupa kuisioner yang
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kesehatan Reproduksi
secara utuh, yang tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan,dalam
semua hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi,serta fungsi dan prosesnya.
Kesehatan reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara
utuh, yang tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan,dalam semua hal
(Pinem,2009).
7
8
c. Faktor psikologi antara lain rasa rendah diri, tekanan teman sebaya,
tua.
keganasan (Pinem,2009).
a. Mampu, yaitu mampu berfungsi baik sebagai alat hubungan seksual dan
b. Berhasil, yaitu berhasil melahirkan bayi well born baby dan well health
mother
penyulit (Manuaba,2007).
(Abdel, 2005).
yang peduli terhadap menstruasi sebelum mereka mengalami menarce. Lebih dari
1. Sistem Reproduksi
Sistem reproduksi wanita dan pria terdiri dari empat komponen utama
yang membentang dari gonad ke bagian tubuh eksterior dan kelenjar seks
sekunder (tambahan)
Sistem reproduksi wanita terdiri dari organ interna yang terletak disalam
rongga pelvis dan ditopang pleh lantai pelvis, dan genetalia eksterna yang
2. Struktur eksterna
Struktur eksterna atau vulva secara berurutan dari arah anterior keposterior
3. Struktur Interna
b. Rahim (uterus)
c. Tuba Fallopii
Segera setelah lahir, laktobasilus aerob tampak dalam vagina dan menetap
(menetap sampai pubertas) terdapat flora campuran, kokus dan basilus saat
flora di perineum dan area perianal. keadaan tersebut dapat menjadi factor
pada organ eksterna yang terdiri dari mons veneris, terletak di simpisis pubis;
labia mayora, dua lipatan yang membentuk vulva; labia minora; dua lipatan kecil
diantaraa atas labia mayora; klitroris, sebuah jaringan erektil yang serupa
di Indonesia merupakan daerah yang beriklim tropis. Udara panas dan cenderung
lembab sering membuat banyak berkeringat. dibagian tubuh yang tertutup dan
Cara pemeliharaan alat reproduksi secara umum untuk remaja laki-laki dan
bisa ditumbuhi jamur ataukutu yang dapat menimbulkan rasa gatal dan
2012).
ini berlaku bagi kesehatan organ-organ seksual, termasuk vagina. Berikut adalah
Kusmiran, 2012) :
1. Secara teratur bersihkan bekas keringat yang ada disekitar alat kelamin
dengan air bersih, lebih baik air hangat, dan sabun lembut terutama
setelah Buang Air Besar (BAB) dan buang air kecil. Cara membasuh alat
kelamin wanita yang benar adalah dari arah depan (vagina) ke belakang
(anus). Jangan terbalik karena bakteri yang ada disekitar anus bisa
Kusmiran, 2012).
pakaian dalam. minimal mengganti pakaian dalam dua kali sehari, untuk
6. Bahan celana dalam yang baik harus menyerap keringat, misalnya katun.
hindari memakai celana dalam atau celana jeans yang ketat kulit jadi
yang dapat menimbulkan iritasi. infeksi sering kali terjadi akibat celana
15
2012).
gantilah pembalut setiap kali terasa basah atau sekitar tiga jam sekali
kewanitaan cukup dipendekan dengan gunting atau alat cukur dan busa
2012).
1. Keputihan
Leukorea atau keputihan yaitu suatu cairan putih yang keluar dari lubang
Keputihan yang normal biasanya terjadi pada masa menjelang dan sesudah
ayau patologis terjadi pada infeksi alat kelamin (infeksi bibir kelamin, liang
senggama, mulut rahim, rahim dan jaringan penyangganya, dan pada infeksi
Hal yang harus dilakukan agar keputihan tidak terjadi adalah upaya untuk
mencegahnya. Terutama kebersihan pada organ intim yang harus dijaga. Mulai
dari pakaian yang digunakan, cara membersihkan diri sehabis buang air besar,
2. Iritasi
Iritasi adalah kulit meradang, merah, terasa gatal, panas, perih, dan
bengkak. Hal ini dapat terjadi karena banyak keringat, terlambat mandi,
gesekan baju yang ketat, dan garukan kuku. Masalah iritasi juga dapat terjadi
larutan obat yang terlalu pekat. Sebaiknya tidak demikian. Sebab kulit organ
intim lebih lembut dan tipis dari pada daerah lain, sehingga membersihkannya
pun harus lebih hati-hati dan tidak boleh kasar.rambut organ intim yang
17
terlalu lebat dapat menjadi sumber iritasi saat menggunakan sabun (Dwikarya,
2004).
sumber iritasi. Apalagi jika ada rambut diatasnya. Oleh karena itu, untuk
sementara rambut organ intim dicukur saja dan batasi penggunaan sabun.
3. Infeksi
virus.
a. Infeksi jamur
Yang menyerang kulit organ intim ada dua golongan, yaitu jamur
b. Infeksi Bakteri
E. Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil dari tahu yang terjadi melalui proses sensoris
khususnya mata dan telinga terhadap suatu objek tertentu. Prilaku yang disasari
tentang baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya. Pada tahapini
a. Tahu
tahun,daftar, rumus, teori dan kesimpulan. Maka dari itu, tahu ini
b. Memahami
materi tersebut secara benar. Orang yang sudah paham pada suatu
c. Aplikasi
2007, 2010).
d. Analisis
organisasi tersebut dan masih ada kaitanya satu sama lain. Kemampuan
analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja seperti dapat
e. Sintesis
f. Evaluasi
F. Perilaku
praktik (practice), yang dengan mudah diamati atau dilihat orang lain
1. Bentuk Perilaku
Dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus ini, maka perilaku dapat
a. Perilaku tertutup
pengetahuan atau kesadaran dan sikap yang terjadi pada orang yang
menerima stimulus tersebut dan belum dapat diamati secara jelas oleh
b. Perilaku Terbuka
tindakan atau praktik yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat
prilaku baru (berprilaku baru), di dalam diri orang tersebut terjadi proses
causes). Selanjutnya perilaku itu sendiri ditentukan atau terbentuk dari 3 faktor :
B=F (PF,EF,RF)
Keterangan :
B = behavior
EF = Enebeling Factor
RF = Reinforcing Factor
F = Fungsi
melawan atau mengobati penyakitnya, ada empat variabel kunci yang terlibat di
andbarriers).
tersebut.
24
variabel, yaitu:
dan perilaku.
diteliti dalam penelitian ini adalah sosial ekonomi yang dilihat dari
H. Kerangka Teori
berikut:
Variabel demografis:
Usia
Jenis kelamin
Pendidikan
Pengetahuan
Variable social psikologis:
Peer danreferensi group
Kepribadian
Pengalamansebelumnya
Kecenderungan yang Variable struktur:
Kelasekonomi Manfaat menjaga
dilihat mengenai
Fasilitas, dsb kebersihan organ
manfaat dan
genetalia eksterna
kerugian
AncamanatauAkibat yang
timbul jika tidak menjaga
kebersihan organ genetalia
eksterna
Kemungkinan
mengambil
tindakan tepat
dalam
Pendorong untuk membersihkan
bertindak :
Media masa, koran,
organ genetalia
pendidikan kesehatan, eksterna
penyuluhan, pengalaman
orang lain
Perilaku
Bagan 2.1
(Dimodifikasi dari: Health Belief Model (Field, Lewin, 1954) dalam Notoatmodjo
2005)
BAB III
A. Kerangka Konsep
Pengetahuan tentang :
Perilaku Mengenai :
27
28
B. Definisi Operasional
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
1. Populasi
diteliti (Notoatmodjo, 2006). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswi
2. Sampel
jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Kriteria inklusi yang
a. Kriteria sampel
Kriteria inkulsi :
29
30
Kriteria ekskulsi :
b. Jumlah sampel
Jumlah populasi siswi kelas 4,5 dan 6 adalah 380 siswi. Yang terdiri dari
119 siswi kelas 4, 132 siswi kelas 5 dan 129 siswi kelas 6 . Untuk menentukan
n= N
1+N e2
Keterangan :
N = ukuran populasi
n = ukuran sampel
n= 380
1 + 380 (5%)2
n= 380
1 + 380 (0,05)2
n= 380
10,5
39 orang. Supaya penyebaran data siswi kelas 4, 5, 6 merata dan seimbang, maka
metode acak stratifikasi (stratified random sampling) yang sesuai dengan kriteria
inkulsi dan ekslusi. Metode acak stratifikasi merupakan metode pemilihan sampel
yang disebut strata, kemudian sampel diambil secara acak dari setiap strata
1. Tempat Penelitian
Sekolah Dasar yang memiliki program khusus keputrian yang memiliki materi
2. Waktu Penelitian
Desember 2013.
organ reproduksi. Kuesioner ini terdiri dari beberapa pertanyaaan yang mudah
dimengerti oleh siswi tingkat Sekolah Dasar. Kuesioner ini tersiri dari tiga bagian,
yaitu :
1. Data Responden
Bagian ini terdiri dari data siswi meliputi nama (inisial), umur, kelas dan
jenis kelamin.
menggunakan skala Gutmann yang terdiri dari dua katagori jawaban yaitu
33
benar (B) dan tidak (T). Untuk pernyataan positif (favourable) bernilai 1
untuk jawaban Benar (B) dan 0 untuk jawaban tidak (T). Untuk pernyataan
jawaban Salah (S). Pernyataan dalam kuisioner ini terdiri dari 14pernyataan,
tindakan yang siswi lakukan dalam menjaga kebersihan organ genetalia eksterna.
Sering Sekali (SS), Jarang (J), Jarang Sekali (JS). Nilai atau skor jawaban untuk
Selalu (SL) 5 1
Sering (SR) 4 2
Seringsekali (SS) 3 3
Jarang (J) 2 4
Jarangsekali (JS) 1 5
adalah 0,5 dengan n=49 orang. Ketika r hitung > r tabel maka kuesioner
dikatakan valid.
0,600-0,799 : tinggi
0,200-0,399 : rendah
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur
pengukur dapat dipercaya atau diandalkan atau apakah alat ukur bisa digunakan
atau tidak. Hal ini dilakukan untuk melihat apakah hasil pengukuran tersebut tetap
konsisten bila dilakukan dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan
Uji reliabilitas ini menggunakan teknik Alpha Crombach (α), dalam uji
reliabilitas r hasil adalah alpha. Jika r alpha > r tabel maka pernyataan tersebut
adalah 0,224 karena nilai Alpha Cronbach <0,50 maka instrumen ini dianggap
36
tidak reliabel. Sedangkan, Nilai r pada uji reliabilitas instrumen penelitian untuk
perilaku adalah 0,516 karena nilai Alpha Cronbach > 0,50, maka instrumen ini
dianggap reliabel.
G. Tahap Penelitian
Setelah mendapatkan izin dari institusi, maka peneliti memohon izin pada
siswi di sekolah.
2. Setelah mendapatkan izin dari pihak sekolah, peneliti dibantu guru yang
Setelah itu peneliti memberikan kuisioner yang sudah dilakukan uji validitas
dan reliabilitas.
4. Setelah kuesioner diisi, peneliti memeriksa kembali kuisioner yang sudah diisi
H. Pengolahan Data
1. Editing
2. Coding
yang terdiri dari beberapa kategorik. Pemberian kode ini sangat penting
3. Entry data
frekuensi sederhana.
4. Cleaning data
I. Analisa Data
J. Etika Penelitian
akan diteliti yang memenuhi kriteria inkulsi dan disertai judul penelitian
serta manfaat penelitian dengan tujuan responden dapat mengerti tujuan dan
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
HASIL PENELITIAN
Jakarta Selatan. Drs. Yon Sugiono sebagai kepala sekolah saat ini menyebutkan
bahwa MI Pembangunan didirakan pada tahun 1974, dengan status tanak milik
pemerintah (9790 m2) dan tanah wakaf/hibah (7000 m2). Sekolah ini memiliki
banyak program yang memiliki tujuan sangat baik bagi siswinya dalam berbagai
Pembangunan juga memiliki program khusus bagi siswi perempuan dalam rangka
Program Keputrian. Program ini diadakan untuk siswi kelas 4-6 yang sudah
siswi yang sedang mengalami haid. Program ini juga memberikan bekal
diberikan pada siswi berkaitan dengan reproduksi kewanitaan, yang terdiri dari
39
40
B. Analisa Univariat
kategorik.
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi
Pengetahuan Menjaga Kebersihan Organ Genetalia Eksterna Pada Siswi
MI Pembangunan (November 2013)
Pengetahuan Frekuensi Persen
Kurang 3 7,7
Cukup 17 43,6
Baik 19 48,7
Total 39 100,0
Berdasarkan hasil dari tabel 5.1 dapat diketahui bahwa dari 39 responden
Tabel 5.3
Distribusi frekuensi
Perilaku Menjaga Kebersihan Organ Genetalia Eksterna Pada Siswi MI
Pembangunan (November 2013)
Perilaku Frekuensi Persen
Cukup 7 17,9
Baik 32 82,1
Total 39 100
Pada tabel 5.3 terlihat bahwa perilaku sebagian besar siswi dalam
PEMBAHASAN
A. Analisa Univariat
Pengetahuan adalah hasil dari tahu yang terjadi melalui proses sensoris
dengan hanya sebagian kecil responden yang mengetahui akibat yang timbul
sisiwi seperti yang disebutkan dalam sebuah penelitia sebanyak (96%) siswi
dengan penelitian yang dilakukan di SLTP Jakarta Timur tahun 2003 yang
kurang sebanyak (93,4%) (Handayani, 2003). Dan ada penelitian lain yang
42
43
seperti informasi yang didapatkan para responden dari media, teman, orang
siswi putri dalam kategori cukup yaitu (90,0%). Namun sesudah diberikan
(Dewa, 2012).
respon seseorang terhadap stimulus baik dalam bentuk tindakan nyata atau
praktik (practice), yang dengan mudah diamati atau dilihat orang lain
responden (11,8%). Berbeda hal nya dengan hasil yang didapatkan dari
tersebut.
B. Keterbatasan Penelitian
siswi setara SD/MI karena masih sangat jarang sekali terdapat penelitian
45
kebersihan organnya.
jawabannya.
BAB VII
A. Kesimpulan
berikut:
pengetahuan kurang.
2. Pada siswi kelas 4,5 dan 6 MI Pembangunan sebagian besar memiliki perilaku
siswi (82,1%). Dan terdapat 7 siswi (17,9%) memiliki perilaku yang cukup
B. Saran
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi pelayanan
46
47
dan dijaga secara dini agar dapat menekan jumlah terjadinya gangguan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak sekolah
Dari hasil penelitian, disarankan untuk pihak sekolah agar membahas lebih
Tabel 5.2
Gambaran Tingkat Pengetahuan Dan Perilaku Menjagakebersihan Organ
Genetalia
B S
No Pernyataan
Frekuensi Persen Frekuensi persen
1 Kesehatan reproduksi adalah keadaan yang
37 94,9 2 5,1
sehat pada organ reproduksi
2 Tujuan membersihkan alat kelamin yaitu
agar terhindar dari penyakit pada alat 35 89,7 4 10,3
kelamin
3 Mengganti celana dalam minimal 2x sehari 34 87,2 5 12,8
4 Celana dalam yang baik terbuat dari bahan
30 76,9 9 23,1
yang menyerap keringat dan air
5 Sabun pembersih alat kelamin perempuan
baik digunakan setiap habis membersihkan 31 79,5 8 29,5
alat kelamin
6 Pertumbuhan bakteri dan jamur pada alat
kelamin perempuan terjadi karena keadaan 33 87,6 6 15,4
yang lembab pada alat kelamin
7 Arah membersihkan alat kelamin
perempuan yang benar adalah dari arah 25 64,1 14 35,8
anus menuju alat kelamin
8 Keputihan yang normal berwarna bening,
27 69,2 12 30,8
tidak berbau dan tidak gatal
9 Membersihkan alat kelamin dengan
menggunakan air hangat dapat
26 66,2 13 33,3
menyebabkan kulit kelamin perih dan
kemerahan
10 Kanker leher rahim adalah penyakit alat
kelamin perempuan yang sangat 36 92,3 3 7,7
berbahaya dan mengancam nyawa
11 Tidak perlu mencukur rambut pada alat
kelamin agar terhindar dari masuknya 22 56,4 17 43,6
kuman pada alat kelamin
12 Toilet yang digunakan untuk buang air
39 100 - -
besar dan buang air kecil harus bersih
13 Membersihkan alat kelamin
sebaiknyamenggunakan air bersih, 38 97,4 1 2,6
tidakberwarnadantidakberbau
14 Penggunaan celana dalam yang terlalu
ketat dan sempit tidak baik untuk 33 84,6 6 15,4
kesehatan pada alat kelamin
Pengetahuan Pertanyaan Benar Salah
Pengertian 1.Kesehatan reproduksi adalah keadaan yang 37 2
sehat pada organ reproduksi (94,9%) (5,1%)
Manfaat 2. Tujuan membersihkan alat kelamin yaitu agar 35 4
terhindar dari penyakit pada alat kelamin (89,7%) (10,3%)
6. Pertumbuhan bakteri dan jamur pada alat 33 6
kelamin perempuan terjadi karena keadaan yang (87,6%) (15,4%)
lembab pada alat kelamin
Cara membersihkan 3. Mengganti celana dalam minimal 2x sehari 34 3
(87,2%) (12,8%)
4. Celana dalam yang baik terbuat dari bahan 30 9
yang menyerap keringat dan air (76,9%) (23,1%)
5. Sabun pembersih alat kelamin perempuan baik 31 8
digunakan setiap habis membersihkan alat (79,5%) (29,5%)
kelamin
7. Arah membersihkan alat kelamin perempuan 25 14
yang benar adalah dari arah anus menuju alat (64,1%) (35,8%)
kelamin
11. Tidak perlu mencukur rambut pada alat 22 17
kelamin agar terhindar dari masuknya kuman (56,4%) (43,6%)
pada alat kelamin
12. Toilet yang digunakan untuk buang air besar 39 -
dan buang air kecil harus bersih (100%)
13. Membersihkan alat kelamin 38 1
sebaiknyamenggunakan air bersih, (97,4%) (2,6%)
tidakberwarnadantidakberbau
Akibat yang timbul 8.Keputihan yang normal berwarna bening, tidak 27 12
berbau dan tidak gatal (69,2%) (30,8%)
9.Membersihkan alat kelamin dengan 26 13
menggunakan air hangat dapat menyebabkan (66,2%) (33,3%)
kulit kelamin perih dan kemerahan
10.Kanker leher rahim adalah penyakit alat 36 3
kelamin perempuan yang sangat berbahaya dan (92,3%) (77,7%)
mengancam nyawa
14.Penggunaan celana dalam yang terlalu ketat 33 6
dan sempit tidak baik untuk kesehatan pada alat (84,6%) (15,4%)
kelamin
Tabel 5.4 Gambaran Perilaku Menjaga Kebersihan Organ Genetalia Eksterna
N Pertanyaan SL SR SS J JS
o f % f % f % f % f %
1 Mengganti celana dalam 2 kali sehari 2 74, 6 1 1 2,6 3 7,7 - -
atau lebih 9 4 5
,
4
2 Memakai celana dalam yang 1 46, 11 2 7 17, 3 7,7 - -
berbahan halus dan mudah menyerap 8 2 8 9
keringat ,
2
3 Memakai celana dalam yang sempit - - 2 5 - - 1 30, 25 6
, 2 8 4
1 ,
1
4 Membersihkan alat kelamin (cebok) 1 43, 13 3 2 5,1 5 12, 2 5
dari arah depan ke belakang 7 6 3 8 ,
, 1
3
5 Mengeringkan alat kelamin setelah 1 38, 10 2 6 15, 5 12, 3 7
buang air kecil (BAK) / buang air 5 5 5 4 8 ,
besar (BAB) menggunakan handuk , 7
atau tissu 6
6 Memakai air panas untuk mencuci - - - - 3 7,7 3 64, 11 2
alat kelamin 5 1 8
,
2
7 Memakai sabun sirih/ sabun 1 2,6 1 2 - - 1 28, 26 6
pembersih alat kelamin perempuan , 1 2 6
secara berlebihan 6 ,
7
8 Menggaruk sekitar alat kelamin saat 1 2,6 1 2 3 5,1 1 33, 22 5
kuku panjang , 3 3 6
6 ,
4
9 Memastikankebersihan toilet yang 2 53, 4 1 6 15, 7 17, 1 2
akandigunakansebelum BAB/BAK 1 8 0 4 9 ,
, 6
3
10 Menggunakan air yang bersih (tidak 2 66, 4 1 7 17, 1 2,6 1 2
keruh, tidak berbau, dan tampak 6 7 0 9 ,
jernih) untuk membersihkan alat , 6
kelamin 3
11 Mencucitangansebelum menyentuh 1 38, 7 1 8 20, 9 23, - -
alatkelamin 5 5 7 5 1
,
9
12 Mencucicelanadalammenggunakansa 2 53, 8 2 5 12, 4 10, 1 2
buncuci agar celana menjadi bersih 1 8 0 8 3 ,
, 6
5
13 Memasukanbendaasing - - 1 2 1 2,6 6 15, 31 7
(jari,tissu,kapas,dsb) kedalamlubang , 4 9
alat kelamin 6 ,
5
HASIL UJI SPSS
N %
Total 49 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.522 13
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
N %
Total 39 100.0
PENGETAHUAN
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.224 14
PERILAKU
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.516 13
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
Pernyataan Pengetahuan
VAR00001
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
VAR00002
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
VAR00003
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
VAR00004
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
VAR00006
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
VAR00007
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
VAR00008
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
VAR00010
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
VAR00011
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
VAR00012
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
VAR00013
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
VAR00014
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pernyataan Perilaku
VAR00001
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
VAR00002
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
VAR00003
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
VAR00004
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
VAR00006
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
VAR00007
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
VAR00009
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
VAR00010
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
VAR00012
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
VAR00013
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pengetahuan Perilaku
N Valid 39 39
Missing 0 0
Mode 2 3
Minimum 1 2
Maximum 3 3
Sum 92 110
50 2,00 3,00
75 3,00 3,00
FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN
(INFORMED CONSENT)
SURAT PERSETUJUAN
Nama : …………………………
Umur : …………………………
dengan sukarela menyetujui diikut sertakan dalam penelitian di atas dengan catatan bila suatu
waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun, berhak membatalkan persetujuan ini serta
berhak untuk mengundurkan diri.
Jakarta, 2013
( ) ( )
KUESIONER PENELITIAN:
BAGIAN I
DATA RESPONDEN
Umur : ..........
Kelas : ...............
SELAMAT MENGERJAKAN
No Pernyataan B S
1 Kesehatan reproduksi adalah keadaan yang sehat pada organ
reproduksi
2 Tujuan membersihkan alat kelamin yaitu agar terhindar dari penyakit
pada alat kelamin
3 Mengganti celana dalam minimal 2x sehari
4 Celana dalam yang baik terbuat dari bahan yang menyerap keringat
dan air
5 Sabun pembersih alat kelamin perempuan baik digunakan setiap habis
membersihkan alat kelamin
6 Pertumbuhan bakteri dan jamur pada alat kelamin perempuan terjadi
karena keadaan yang lembab pada alat kelamin
7 Arah membersihkan alat kelamin perempuan yang benar adalah dari
arah anus menuju alat kelamin
8 Keputihan yang normal berwarna bening, tidak berbau dan tidak gatal
9 Membersihkan alat kelamin dengan menggunakan air hangat dapat
menyebabkan kulit kelamin perih dan kemerahan
10 Kanker leher rahim adalah penyakit alat kelamin perempuan yang
sangat berbahaya dan mengancam nyawa
11 Tidak perlu mencukur rambut pada alat kelamin agar terhindar dari
masuknya kuman pada alat kelamin
12 Toilet yang digunakan untuk buang air besar dan buang air kecil harus
bersih
13 Membersihkan alat kelamin sebaiknya menggunakan air bersih, tidak
berwarna dan tidak berbau
14 Penggunaan celana dalam yang terlalu ketat dan sempit tidak baik
untuk kesehatan pada alat kelamin
BAGIAN III
KUESIONER PERILAKU SISWI DALAM MENJAGA KEBERSIHAN ORGAN GENETALIA
EKSTERNA
Petunjuk pengisian:
1. Baca setiappernyataan dibawah ini dengan teliti
2. Setiap pernyataan memiliki dua jawaban. Pilihan jawaban tersebut adalah :
Selalu (SL) : Jika adik selalu melakukan pernyataan tersebut dalam
keseharian
Sering (SR) : Jika adik selalu namun kadang beberapa kali tidak
melakukan pernyataan tersebut dalam keseharian
Sering Sekali (SS) : Jika adik selalu melakukan namun sesekali
tidak melakukan pernyataan tesebut dalam keseharian
Jarang (J) : Jika adik kadang-kadang melakukannya
Jarang Sekali (JS) : Jika adik hanya beberapa kali
melakukannya dalam keseharian
3. Pilihlah hanya satu jawaban dari setiap pernyataan dengan memberikan tanda contreng (√)
pada kotak pilihan jawaban dan usahakan semua jawaban tidak ada yang terlewat.
Contoh :
No Pertanyaan SL SR SS J JS
1 makan nasi sehari 3 kali √
SELAMAT MENGERJAKAN...
No Pertanyaan SL SR SS J JS
1 Mengganti celana dalam 2 kali sehari atau lebih
2 Memakai celana dalam yang berbahan halus dan
mudah menyerap keringat
3 Memakai celana dalam yang sempit
4 Membersihkan alat kelamin (cebok) dari arah
depan ke belakang
5 Mengeringkan alat kelamin setelah buang air
kecil (BAK) / buang air besar (BAB)
menggunakan handuk atau tissu
6 Memakai air panas untuk mencuci alat kelamin
7 Memakai sabun sirih/ sabun pembersih alat
kelamin perempuan secara berlebihan
8 Menggaruk sekitar alat kelamin saat kuku
panjang
9 Memastikan kebersihan toilet yang akan
digunakan sebelum BAB/BAK
10 Menggunakan air yang bersih (tidak keruh, tidak
berbau, dan tampak jernih) untuk membersihkan
alat kelamin
11 Mencuci tangan sebelum menyentuh alat kelamin
12 Mencuci celana dalam menggunakan sabun cuci
agar celana menjadi bersih
13 Memasukan benda asing (jari,tissu,kapas,dsb) ke
dalam lubang alat kelamin