TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Auditing
Menurut Mulyadi (2008) ditinjau dari sudut profesi akuntan publik adalah:
13
14
Artinya audit adalah akumulasi dan evaluasi bukti tentang informasi untuk
menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian antara informasi dan kriteria yang
keuangan.
adalah :
“Audit sektor publik adalah kegiatan yang ditujukan terhadap entitas yang
menyediakan pelayanan dan penyediaan barang yang pembiayaanya
berasal dari penerimaan pajak dan penerimaan Negara lainya dengan
tujuan untuk membandingkan antara kondisi yang dikemukakan dengan
kriteria yang ditetapkan”.
adalah:
1. Audit Keuangan
2. Audit Kinerja
Audit kinerja adalah suatu proses yang sistematis untuk memperoleh dan
investigasi.
4. Audit Forensik
merupakan disiplin ilmu yang relatif baru dalam akuntansi. Sebagai suatu
ilmu yang baru, belum terdapat definisi baku dari akuntansi forensik.
16
1. Audit Keuangan
disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material sesuai dengan
berkepentingan.
2. Audit Kinerja
macam bukti untuk menilai kinerja entitas yang diaudit dalam hal
atas kinerja suatu entitas atau program atau kegiatan pemerintah yang
17
Audit khusus, diluar audit keuangan dan audit kinerja yang bertujuan
dalam pemeriksaan dengan tujuan tertentu ini adalah pemeriksaan atas hal-
hal yang berkaitan dengan keuangan audit investigasi, maka dari itu, audit
yang diterbitkan oleh dewan sebagai aturan mutu pekerjaanakuntan publik, yaitu :
18
1. Standar Auditing
a. Standar umum
keuangan yangdiaudit
19
c. Standar pelaporan
diIndonesia
2. Standar Atestasi
dalam jasa audit atas laporan keuangan historis maupun tingkat keyakinan
nonatestasi bagi jasa akuntan publik yang mencakup jasa akuntansi dan
review.
20
Akuntansi Indonesia.
2. Neraca
2005 pasal 1 ayat (6) berbunyi bahwa pengelolaan keuangan daerah adalah
proses kegiatan yang ditujukan untuk menjamin agar pemerintah daerah berjalan
secara efisien dan efektif sesuai dengan rencana dan ketentuan peraturan
terhadap:
unit/satuan kerja.
dan kegiatan.
danpemerintah desa.
a. Audit;
b. Reviu;
c. Evaluasi;
d. Pemantauan;
audit;
kualitas audit sebagai ketaatan terhadap standar profesi dan ikatan kontrak selama
17 disebutkan bahwa:
ditempuh oleh entitas yang diperiksa. Selain itu audit harus dilakukan
skeptisme.
proses dan sistem informasi untuk memantau status tindak lanjut atas
rekomendasi pemeriksa
2.1.3 Motivasi
Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai
kekuatan yang terdapat dalam diri individu tersebut bertindak atau berbuat. Motif
tidak dapat diamati secara langsung, tetapi dapat diinterprestasikan dalam tingkah
tingkah laku tertentu (Uno, 2010). Motif dapat dibedakan tiga jenisyaitu :
dan lain-lain.
ibadah.
insentif.”
manusia dimotivasi untuk memuaskan sejumlah kebutuhan yang melekat pada diri
setiap manusia yang cenderung bersifat bawaan. Kebutuhan ini terdiri dari lima
jenis dan terbentuk dalam suatu hierarki dalam pemenuhan, dalam arti manusia
semua kebutuhan yang sudah terpenuhi tidak menjadi unsur pemotivasi lagi.Teori
29
dasar dari organisasi manusia seperti kebutuhan akan pangan, sandang dan
sebagainya.
tinggi yaitu:
30
mempertimbangkan risikonya
Menurut Ardana dkk (2008: 31) banyak pakar yang telah menulis tentang
1. Karakteristik individu
a. Minat
c. Kebutuhan individual
sebagainya
1) Sifat pekerjaan
2.1.4 Profesionalisme
“Suatu tanggung jawab yang dibebankan kepadanya dan lebih dari sekedar
dari memenuhi tanggung jawab yang dibebankan dan lebih dari memenuhi
profesionalisme yang tinggi dari auditor internal. Harapan muncul dari apa yang
menjadi tradisi keunggulan dalam profesi. Banyak auditor internal dan manajer
mempertahankan standar yang tinggi untuk profesi dan membangun audit internal
adalah siakp, kemampuan, maupun kredibilitas yang dimiliki oleh audiot internal
dibebankan dan lebih dari memenuhi undang-undang dan peraturan yang berlaku.
internal agar dapat disebut profesional. Kelima kriteria tersebut adalah sebagai
berikut :
33
conduct)
Ilmu yang sesuai merupakan dasar yang harus dimiliki oleh auditor
pelatihan, lulus dari ujian pendidikan audit internal dan telah mendapat
sertifikasi.
Kode etik bagi para auditor internal memuat standar prilaku sebagai
attendance at meetings)
knowledge)
sertifikat pada tahun 1974. Kandidat harus lulus dua hari berturut-turut
dengan subjek yang mempunyai range yang luas. Kandidat yang lulus
profesionalisme, yaitu:
ekstrinsik kurang. Sikap ini adalah ekspresi dari pencurahan diri yang total
alat untuk mencapai tujuan. Totalitas ini sudah menjadi komitmen pribadi,
2. Kewajiban sosial
3. Kemandirian
pihak lain (pemerintah, klien, dan bukan anggota profesi). Setiap ada
profesional.
bukan orang luar yang tidak mempunyai kompetensi dalm bidang ilmu dan
pekerjaan mereka.
kolega informal sebagai ide utama dalam pekerjaan. Melalui ikatan profesi
pemerintah baik wajib atau pilihan. Untuk itu aparat Inspektorat dituntu
telahberjalan dengan baik dan laporan keuangan daerah disajikan dengan wajar,
pengawas. Selain itu peranan dari Badan Pengawas Daerah adalah untuk
diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 tahun 2007 tentang
Pedoman Teknis Organisasi dan Tata Kerja Pedoman Teknis Organisasi dan Tata
fungsi :
(SPKN), menurut Efendy (2010) kualitas audit diukur melalui kualitas Proses
Inspektorat
suatu kegiatan atau tindakan dalam rangka mencapai tujuan tertentu (Uno, 2010).
Hanya motivasi yang akan membuat seseorang mempunyai semangat juang yang
tinggi untuk meraih tujuan dan memenuhi standar yang ada (Goleman, 2001). Dengan
komitmen terhadap kelompok serta memiliki inisiatif dan optimisme yang tinggi.
yang tidak tepatterhadap laporan audit dan rekomendasi yang dihasilkan akan dapat
menurunkan motivasi aparat untuk menjaga kualitas audit. Jadi semakin tinggi
motivasi aparat Inspektorat dalam pelaksanaan tugas audit, maka akan semakin tinggi
pula kualitas audit aparat Inspektorat. Berdasarkan uraian tersebut , maka hipotesis
Inspektorat
Menurut standar umum bagian pertama SA seksi 210 (SPAP, 2011) menyebutkan
bahwa audit harus dilaksanakan oleh seorang atau yang memiliki keahlian dan
pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor. Sedangkan, dalam standar umum
bagian ketiga SA seksi 230 (SPAP, 2011) menyebutkan bahwa dalam pelaksaan
profesionalnya dengan cermat dan seksama. Hal tersebut sesuai dengan Peraturan
terhadap profesi dan hubungan dengan sesama profesi (Rosnidah dkk, 2011).
Dalam hal ini seorang auditor dituntut agar bertindak profesional dalam
41
audit auditor (Futri dan Juliarsa, 2014). Jadi semakin tinggi profesionalisme yang
dimiliki oleh Aparat Inspektorat, maka akan semakin tinggi pula kualitas audit
adalah:
Aparat Inspektorat
temuan penyimpangan yang dilakukan oleh klien. Kualitas audit dapat diukur
dengan tiga faktor atau atribut diantara lain yaitu : kualitas proses (keakuratan
laporan, manfaat audit), dan kualitas tindak lanjut hasil audit (Muh. Taufiq
ditunjukkan untuk tujuan atau insentif (Fred Luthans, 2006). Motivasi seorang
dan lebih dari sekedar memenuhi Undang – undang dan peraturan masyarakat
dalam meghasilkan audit yang berkualitas. Hal ini karena auditor yang
profesi.
aparat Inspektorat
dalam suatu bagan kerangka pemikiran sebagai bentuk alur pemikiran peneliti,
Motivasi
Gambar 2.2
Tabel 2.1
Ringkasan Penelitian Terdahulu
Nama Peneliti
No dan Tahun Judul Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
Penelitian
1. Ida Rosnidah, Analisis Dampak Hasil penelitian Persamaan dalam Perbedaan dalam
Rawi, dan Motivasi dan menunjukkan bahwa penelitian ini adalah penelitian ini adalah
Kamarudin Profesionalisme terdapat dampak sama-sama pada penelitian
Terhadap motivasi dan menggunakan sebelumnya subjek
(2011) Kualitas Audit profesionalisme variabel independen penelitian dilakukan
Aparat Inspektorat secara parsial dan yaitu motivasi dan pada Pemerintah
dalam simultan terhadap profesionalisme. Inspektorat
Pengawasan kualitas audit. Hal ini Sednagkan variabel Kabupaten Cirebon,
Keuangan Daerah menunjukkan bahwa dependen yaitu sedangkan dalam
(StudiEmpiris Pada profesionalisme yang kualitas audit aparat penelitian ini
Pemerintah tinggi dan ditunjang inspektorat. dilakukan pada
Kabupaten dengan motivasi Inspektorat
Cirebon) yang tinggi dari Pemerintah Kota
aparat Tasikmalaya.
Inspektorat akan
meningkatkan
kualitas audit yang
dilaksanakan oleh
aparat
Inspektorat.
2. Susilawati dan Pengaruh Hasilpenelitianmenu Persamaan dalam Perbedaan dalam
Maya R Profesionalisme njukkan bahwa penelitian ini adalah penelitian ini adalah
Atmawinata dan Independensi profesionalisme dan sama-sama pada penelitian
Auditor Internal independensi menggunakan sebelumnya
(2014) Terhadap Kualitas berpengaruh positif variable independen menggunakan
Audit: Studi Pada dan signifikan yaitu variabel independen
Inspektorat terhadap kualitas profesionalisme dan lain yaitu
PropinsiJawa Barat audit. variabel dependen independensi,
kualitas audit. sedangkan dalam
penelitian ini
menggunakan
variabel independen
lain yaitu motivasi.
44
2.4 Hipotesis
hipotesis bahwa:
Inspektorat