PENDAHULUAN
1
terpenuhinya kebutuhan dan tuntutan kesehatan pasien, 3) dapat lebih
meningkatkan kepuasan pasien, 4) dapat lebih meningkatkan hubungan
dokter-pasien (Murti, 2011)
Mengingat bahwa pengetahuan tentang home visit yang dilakukan
dokter keluarga sangat penting untuk diketahui oleh mahasiswa
kedokteran, maka dari itu kami akan melakukan Tugas Pengenalan Profesi
yaitu Home Visit Bekerja Sama dengan Klinik Opina yang bertujuan untuk
meningkatkan dan mengembangkan ilmu kedokteran agar menjadi lebih
holistik dan komprehensif yang berorientasi pada keluarga dalam hal mutu
dan pembiayaan serta pendekatan keluarga.
2
1.4 Manfaat Tugas Pengenalan Profesi
1. Untuk penulis dapat menambah ilmu pengetahuan dan sebagai
bahan pembanding antara teori yang didapat selama kuliah tentang
home visit yang dilakukan kedokteran keluarga dan praktek di
lapangan.
2. Untuk pembaca diharapkan dapat menambah ilmu tentang kegiatan
home visit oleh dokter keluarga.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
Penerapan konsep kedokteran keluarga diperoleh dokter lulusan melalui
pendidikan lanjutan khusus (Abrori, 2010).
5
2.3 Tujuan Pelayanan Dokter Keluarga
Menurut Wahyuni (2003), tujuan pelayanan dokter keluarga dibagi
atas dua, yaitu:
1) Tujuan Umum
Terwujudnya keadaan sehat bagi setiap anggota keluarga.
2) Tujuan Khusus
a. Terpenuhinya kebutuhan keluarga akan pelayanan kedokteran
yang lebih efektif.
b. Terpenuhinya kebutuhan keluarga akan pelayanan kedokteran
yang lebih efisien.
Menurut Erdiyanto (2014), tujuan pelayanan dokter keluarga yaitu:
1) Memadukan setiap profesi Dokter Keluarga di Indonesia guna
meningkatkan harkat, martabat dan kehormatan diri profesi kedokteran
keluarga, mengembangkan ilmu pengetahuan dan
2) Teknologi kedokteran khususnya di bidang kedokteran keluarga Serta
meningkatkan
3) Derajat kesehatan setiap keluarga di Indonesia menuju masyarakat
sehat, adil dan makmur
6
2.5 Manfaat Pelayanan Dokter Keluarga
Sungguhnya apabila pelayanan dokter keluarga
dapatdiselenggarakan dengan baik, akan banyak manfaat yangdiperoleh.
Manfaat yang dimaksud antara lain adalah (cambridge research institute,
1976)
a. Akan dapat diselenggarakan penanganan kasus penyakit
sebagaimanusia seutuhnya, bukan hanya terhadap keluhan
yangdisampaikan.
b. Akan dapat diselenggarakan pelayanan pencegahan penyakitdan
dijamin kesinambungan pelayanan kesehatan.
c. Apabila dibutuhkan pelayanan spesialis, pengaturannya akanlebih
baik dan terarah, terutama di tengah - tengahkompleksitas pelayanan
kesehatan saat ini.
d. Akan dapat diselenggarakan pelayanan kesehatan yang terpadusehin
gga penanganan suatu masalah kesehatan tidakmenimbulkan
berbagai masalah lainnya.
e. Jika seluruh anggota keluarga ikut serta dalam pelayanan,
makasegala keterangan tentang keluarga tersebut, baik
keterangankesehatan dan ataupun keterangan keadaan sosial
dapatdimanfaatkan dalam menangani masalah kesehatan yangsedang
dihadapi.
f. Akan dapat diperhitungkan berbagai faktor yang
mempengaruhitimbulnya penyakit, termasuk faktor sosial dan
psikologis.
g. Akan dapat diselenggarakan penanganan kasus penyakit dengantata
cara yang lebih sederhana dan tidak begitu mahal dankarena itu akan
meringankan biaya kesehatan.
h. Akan dapat dicegah pemakaian berbagai peralatan kedokterancanggi
h yang memberatkan biaya kesehatan.
7
2.6 Definisi Kunjungan Rumah (Home Visit)
Secara sederhana yang dimaksud dengan kunjungan rumah (home
visit) adalah kedatangan petugas kesehatan ke rumah pasien untuk lebih
mengenal kehidupan pasien dan atau memberikan pertolongan kedokteran
sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan pasien. Sedangkan yang dimaksud
dengan perawatan pasien di rumah (home care) adalah apabila pertolongan
kedokteran yang dilakukan di rumah tersebut tidak termasuk lagi dalam
kelompok pelayanan rawat jalan (ambulatory services), tetapi dalam
kelompok rawat inap (hospital-ization). Jika diperhatikan kedua batasan di
atas, ruang lingkup kegiatan pada kunjungan rumah lebih bersifat terbatas
jika dibandingkan dengan ruang lingkup kegiatan pada perawatan pasien
di rumah. Ruang lingkup kegiatan pada kunjungan rumah hanya untuk
lebih mengenal kehidupan pasien serta melakukan pertolongan kedokteran
yang bersifat rawat jalan saja. Sedangkan pada perawatan pasien di rumah,
ruang lingkup kegiatan tersebut telah mencakup kegiatan pertolongan
kedokteran yang bersifat rawat inap (Prasetyawati, 2010).
8
1) Untuk lebih mengenal kehidupan pasien
Pelayanan dokter keluarga adalah pelayanan kedokteran menyeluruh,
karena itu diperlukan tersedianya data yang lengkap tentang keadaan
pasien, sehingga dapat mengetahui kehidupan pasien secara lebih lengkap.
Untuk dapat mengumpulkan data ini dapat dilakukan dengan kunjungan ke
rumah pasien.
2) Untuk melakukan pertolongan kedokteran
Salah satu karakteristik pokok pelayanan dokter keluarga adalah pelayanan
kedokteran yang berkesinambungan. Untuk dapat mewujudkan pelayanan
kedokteran yang seperti ini, pelayanan dokter keluarga yang baik harus
bersifat aktif, dalam arti, jika memang diperlukan, melakukan kunjungan
dan atau merawat pasien di rumah pasien.
Banyak alasan kenapa pertolongan kedokteran perlu dilakukan
melalui kunjungan dan ataupun perawatan di rumah tersebut. Di antaranya
yang dipandang mempunyai peranan yang amat penting, yakni :
a. Keadaan kesehatan pasien tidak memungkinkan untuk datang ke
tempat praktek
Keadaan kesehatan pasien yang tidak memungkinkan untuk datang
ke tempat praktek menjadi alasan dilakukan pertolongan kedokteran
melalui kunjungan dan atau perawatan di rumah. Keadaan tersebut
dibedakan atas tiga macam, yakni :
1) Pasien menderita penyakit akut yang tidak memungkinkan
pasien untuk dibawa ke tempat praktek.
2) Pasien menderita penyakit kronis.
3) Pasien menderita penyakit stadium.
b. Keadaan pasien yang sekarat
Keadaan pasien yang sekarat menjadi salah satu alasan pertolongan
kedokteran perlu dilakukan melalui kunjungan rumah, dengan tujuan
untuk:
1) Dukungan moral.
2) Terminal care.
c. Kunjungan penilaian rumah
9
Jenis utama dari kunjungan rumah adalah salah satunya dengan
melakukan penilaian rumah. Dengan melakukan penilaian rumah maka
dapat di identifikasi hal-hal yang menyebabkan permasalahan pada
pasien. Penilaian tersebut berupa:
1) Polifarmasi atau masalah kesehatan lainnya.
2) Pasien yang terisolasi secara sosial, misalnya lumpuh.
10
tersebut belum sepenuhnya pulih. Untuk dapat tetap memperoleh
pertolongan kedokteran sesuai dengan kebutuhan, banyak anggota
masyarakat akhirnya memang lebih suka memilih perawatan di rumah
saja untuk hasilnya yang optimal, jelas sangat memerlukan pelayanan
kunjungan dan ataupun perawatan pasien di rumah.
3) Karena desakan program asuransi kesehatan
Sebagai akibat dari makin meningkatnya biaya kesehatan, banyak
pihak mulai mengembangkan program asuransi kesehatan. Untuk
memperkecil risiko finansial, perusahaan asuransi kesehatan biasanya
tidak memperlakukan sistem pembiayaan atas dasar tagihan
(indemnity), melainkan atas dasar kapitasi (capitation). Dengan sistem
pembiayaan yang seperti ini, tidak ada pilihan lain bagi dokter kecuali
aktif menyelenggarakan pelayanan pencegahan penyakit, yang antara
lain dapat dilakukan melalui pelayanan kunjungan dan perawatan
pasien di rumah.
(Azwar dan Trihono, 2000)
11
3) Dapat lebih menjamin terpenuhinya kebutuhan dan tuntutan
kesehatan pasien Dengan makin meningkatnya pemahaman dokter
tentang keadaan pasien, dan atau dengan makin baiknya hubungan
dokter - pasien, berarti sekaligus akan meningkatkan pula
pemahaman dokter tentang kebutuhan serta tuntutan kesehatan
pasien. Adanya pemahaman yang seperti ini jelas akan berperanan
besar dalam upaya lebih menjamin terpenuhinya kebutuhan dan
tuntutan kesehatan pasien.
4) Dapat lebih meningkatkan kepuasan pasien
Pelayanan kedokteran yang dapat memenuhi kebutuhan dan tuntutan
kesehatan pasien, apalagi jika disertai dengan hubungan dokter -
pasien yang baik, pasti mempunyai peranan yang amat besar dalam
lebih meningkatkan kepuasan pasien (patient satisfaction). Sesuatu
yang pada akhir - akhir ini telah disepakati sebagai salah satu tolok
ukur yang paling penting dari pelayanan kesehatan yang bermutu.
12
1) Untuk Mengumpulkan Data tentang Pasien
Jika tujuan kunjungan rumah adalah untuk mengumpulkan data
tentang pasien, tata cara yang ditempuh adalah sebagai berikut :
a. Mempersiapkan daftar nama keluarga yang akan dikunjungi
Apabila memang ada kemampuan, seyogyanya dokter keluarga
dapat melakukan kunjungan rumah kepada semua keluarga yang
menjadi tanggung jawabnya, terutama apabila keluarga tersebut
merupakan pasien baru. Tetapi apabila kemampuan tersebut tidak
dimiliki, kunjungan rumah untuk pengumpulan data cukup
dilakukan terhadap keluarga yang sangat membutuhkan saja, yakni
keluarga yang termasuk dalam kelompok berisiko tinggi (high risk
family), seperti misalnya menderita penyakit menular, isteri sedang
hamil, atau keluarga dengan anak balita. Siapkanlah daftar nama
keluarga yang akan dikunjungi tersebut.
b. Mengatur jadwal kunjungan
Tidak ada gunanya melakukan kunjungan rumah apabila kepala
keluarga yang dapat menjelaskan tentang kehidupan keluarga yang
ingin diketahui danatau anggota keluarga yang ingin dikunjungi,
sedang tidak berada di tempat. Untuk menghindari kunjungan
rumah yang sia - sia ini, perlulah dilakukan pengaturan jadwal
kunjungan rumah yang sebaik - baiknya.
c. Mempersiapkan macam data yang akan dikumpulkan
Macam data yang akan dikumpulkan banyak macamnya, yang
kesemuanya sangat tergantung dari masalah kesehatan yang ada
pada keluarga. Macam data minimal yang patut dikumpulkan
adalah tentang identitas keluarga, keadaan rumah dan lingkungan
pemukiman pasien, struktur keluarga (genogram), fungsi keluarga
serta interaksi anggota keluarga dalam menjalankan fungsi
keluarga. Data minimal ini sering disebut sebagai data dasar (data
base) keluarga dan atau disebut pula sebagai profil keluarga.
13
d. Melakukan pengumpulan data
Apabila ketiga persiapan di atas selesai dilakukan, kegiatan
dilanjutkan dengan melakukan kunjungan rumah serta
mengumpulkan data sesuai dengan yang telah direncanakan.
Kumpulkanlah data tersebut selengkap-lengkapnya, tetapi jangan
terburu-buru karena kecuali dapat meninggalkan kesan yang
kurang baik, juga biasanya data yang dikumpulkan melalui satu
kunjungan saja, sering tidak menggambarkan keadaan yang
sebenarnya.
e. Melakukan pencatatan data
Kegiatan berikutnya yang dilakukan adalah mencatat semua data
yang berhasil dikumpulkan. Catatan data dasar pasien ini biasanya
dilakukan pada rekam medis khusus yang disebut dengan nama
rekam medis keluarga.
f. Menyampaikan nasehat dan atau penyuluhan kesehatan
Sekalipun tujuan utama kunjungan rumah adalah untuk
mengumpulkan data pasien, namun sangat dianjurkan pada waktu
kunjungan rumah tersebut dapat sekaligus disampaikan nasehat dan
ataupun dilakukanpenyuluhan kesehatan, sesuai dengan hasil
temuan. Misalnya, menyampaikan nasehat tentang kebersihan
perseorangan, kebersihan lingkungan pemukiman, dan lain
sebagainya. Sesungguhnyalah melalui kunjungan rumah akan dapat
dikumpulkan data tentang pasien secara lengkap, yang jika
dilakukan hanya melalui wawancara di ruang praktek, hampir tidak
mungkin diperoleh. Pasien memang akan lebih bersikap terbuka
jika berada di lingkungan yang lebih dikenalnya, yakni lingkungan
rumah dan keluarganya,bukan lingkungan tempat praktek.
14
keperluan pelayanan tindaklanjut yang telah terjadwal dan disepakati
bersama, maka tata cara yang dilakukan mencakup enam kegiatan
pokok sebagai berikut :
a. Mempersiapkan jadwal kunjungan
Kegiatan pertama yang harus dilakukan adalah mempersiapkan
jadwal kunjungan yang berisikan daftar nama pasien yang akan
dikunjungi sesuai dengan tanggal dan jam kunjungan yang telah
ditetapkan dan disepakati oleh pasien. Ada baiknya jadwal
kunjungan tersebut disusun untuk satu minggu sekali.
b. Menyampaikan jadwal kunjungan yang telah disusun kepada
pasien
Jika keadaan memungkinkan ada baiknya jadwal kunjungan
tersebut disampaikan kepada pasien yang akan dikunjungi.
Misalnya melalui surat dan ataupun telepon, yang sebaiknya
disampaikan minimal tiga hari sebelum tanggal kunjungan.
Maksudnya untuk mengingatkan kembali pasien tentang
perjanjian kunjungan yang akan dilakukan, yang apabila ada
perubahan, masih sempat diperbaiki.
c. Mempersiapkan keperluan kunjungan
Sebelum berkunjung ke tempat pasien, dokter harus
mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, sesuai dengan
pertolongan kedokteran yang akan dilakukan. Jangan lupa pula
membawa rekam medis keluarga untuk pasien yang akan
dikunjungi tersebut.
d. Melakukan kunjungan dan pertolongan kedokteran
Sesuai dengan tanggal dan jam yang telah ditetapkan dalam
jadwal kunjungan, dokter keluarga berkunjung ke tempat pasien
serta melakukan pertolongan kedokteran sesuai dengan
keperluan pasien. Patut diingat dalam pertolongan kedokteran
ini termasuk pula pemberian nasehat atau penyuluhan kesehatan
yang ada hubungannya dengan kesehatan pasien.
e. Mengisi rekam medis keluarga
15
Kegiatan kelima yang dilakukan adalah mencatat semua hasil
temuan serta tindakan kedokteran yang dilakukan pada rekam
medis keluarga. lsilah rekam medis keluarga tersebut dengan
lengkap.
f. Menyusun rencana tidak lanjut
Kegiatan terakhir yang dilakukan adalah bersama pasien
menyusun rencana pelayanan tindak lanjut yang perlu
dilakukan. Jika memang perlu pelayanan rawat inap di rumah
sakit, bicarakanlah dengan sebaik - baiknya.
16
c. Melakukan kunjungan serta pertolongan kedokteran
Kegiatan ketiga yang dilakukan adalah mengunjungi rumah
pasien serta melakukan pertolongan kedokteran sesuai dengan
keperluan pasien. Sama halnya dengan kunjungan rumah atas
inisiatif dokter, dalam pertolongan kedokteran yang
dimaksudkan di sini termasuk pula pemberian nasehatatau
penyuluhan kesehatan yang ada hubungannya dengan kesehatan
pasien.
d. Mengisi rekam medis keluarga
Kegiatan keempat yang dilakukan adalah mencatat semua hasil
temuan serta tindakan kedokteran yang dilakukan pada rekam
medis keluarga. Isilah rekam medis keluarga tersebut dengan
lengkap.
e. Menyusun rencana tindak lanjut
Kegiatan kelima yang dilakukan adalah bersama pasien
menyusun rencana pelayanan tindak lanjut yang perlu
dilakukan. Jika memang diperlukan pelayanan rawat inap di
rumah sakit, bicarakanlah dengan sebaik-baiknya.
17
d. Affection
Menggambarkan hubungan kasih sayang dan interaksi antar
anggota keluarga.
e. Resolve
Menggambarkan kepuasan anggota keluarga tentang kebersamaan
dan waktu yang dihabiskan bersama anggota keluarga yang lain.
INDIKATOR
SKOR
FUNGSI
A – Adaptation
Jarang/tidak sama sekali = 0
P – Partnership
Kadang-kadang = 1
G – Growth
Sering/selalu = 2
A – Affection
R – Resolve
TOTAL
18
Sering/Selalu Kadang- Jarang/Tidak
kadang
A Saya puas bahwa saya
dapat kembali ke
keluarga saya bila saya
menghadapi masalah
P Saya puas dengan cara
keluarga saya
membahas dan
membagi
masalah dengan saya
G Saya puas dengan cara
keluarga saya
menerima dan
mendukung keinginan
saya untuk melakukan
kegiatan baru atau arah
hidup yang baru
A Saya puas dengan cara
keluarga saya
mengekspresikan kasih
sayangnya dan
merespon emosi saya
seperti kemarahan,
perhatian
dll
R Saya puas dengan cara
keluarga saya dan saya
membagi waktu
bersama-sama
2) SCREEM
a. Social
Melihat bagaimana interaksi dengan tetangga sekitar
b. Culture
Melihat bagaimana kepuasan keluarga terhadap budaya, tata
krama, dan perhatian terhadap sopan santun.
c. Religious
Melihat ketaatan anggota keluarga dalam menjalankan ibadah
sesuai dengan ajaran agamanya.
d. Economic
Melihat status ekonomi keluarga.
19
e. Educational
Melihat tingkat pendidikan anggota keluarga.
f. Medical
Melihat apakah anggota keluarga ini mampu mendapatkan
pelayanan kesehatan yang memadai.
20
2.12 Fungsi Keluarga
Fungsi-fungsi keluarga harus dipahami oleh dokter keluarga untuk
membantu menegakkan diagnosis masalah kesehatan yang dihadapi oleh
para anggota keluarga dan juga dalam mengatasi masalah kesehatan setiap
anggota keluarga tersebut. Fungsi keluarga banyak macamnya. Di
Indonesia fungsi keluarga dibedakan menjadi 8 macam menurut PP no.2
tahun 1994.
1. Fungsi keagamaan
Yang dimaksud dengan fungsi keagamaan adalah fungsi keluarga
sebagai wahana persemaian nilai-nilai agama dan nilai-nilai luhur
budaya bangsa untuk menjadi insan-insan agamis yang penuh iman dan
taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Fungsi budaya
Yang dimaksud dengan fungsi budaya adalah fungsi keluarga dan
memberikan kesempatan kepada keluarga dan seluruh anggotanya
untuk mengembangkan kekayaan budaya bangsa yang beraneka ragam
dalam satu kesatuan.
3. Fungsi cinta kasih
Yang dimaksud dengan fungsi cinta kasih adalah fungsi keluarga dalam
memberikan landasan yang kokoh terhadap hubungan anak dengan
anak, suami dengan isteri, orang tua dengan anak-anaknya, serta
hubungan kekerabatan antar generasi sehingga keluarga menjadi
wahana utama bersemainya kehidupan yang penuh cinta kasih lahir dan
batin.
4. Fungsi melindungi
Yang dimaksud dengan fungsi melindungi adalah fungsi keluarga untuk
menumbuhkan rasa aman dan kehangatan bagi segenap anggota
keluarga.
5. Fungsi reproduksi
Yang dimaksud dengan fungsi reproduksi adalah fungsi keluarga yang
merupakan mekanisme untuk melanjutkan keturunannya yang
21
direncanakan sehingga dapat menunjang terciptanya kesejahteraan umat
manusia di dunia yang penuh iman dan taqwa.
6. Fungsi sosialisasi dan pendidikan
Yang dimaksud dengan fungsi sosialisasi dan pendidikan adalah fungsi
keluarga yang memberikan peran kepada keluarga untuk mendidik
keturunannya agar bisa melakukan penyesuaian dengan alam
kehidupannya dimasa depan.
7. Fungsi ekonomi
Yang dimaksud dengan fungsi ekonomi adalah fungsi keluarga sebagai
unsur pendukung kemandirian dan ketahanan keluarga.
8. Fungsi pembinaan lingkungan Yang dimaksud dengan fungsi
pembinaan lingkungan adalah fungsi keluarga yang memberikan
kemampuan kepada setiap keluarga dapat menempatkan diri secara
serasi, selaras dan seimbang sesuai dengan daya dukung alam dan
lingkungan yang berubah secara dinamis.
22
2. Fungsi perlindungan (protective function)
Pada saat ini fungsi keluarga dalam melindungi para anggota keluarga
dan berbagai ancaman yang dapat membahayakan keluarga, baik
ancaman fisik maupun ancaman non-fisik seperti kehilangan
penghasilan karena sakit atau kecelakaan, telah mulai berkurang.
Perlindungan dan ancaman fisik berupa kekerasan misalnya telah
diambil alih oleh lembaga kepolisian, sedangkan ancaman non-fisik
seperti kehilangan penghasilan, telah diambil alih oleh lembaga
asuransi.
3. Fungsi agama (religious function)
Pada saat ini fungsi keluarga dalam menanamkan nilai-nilai keagamaan
kepada para anggota keluarganya, terutama yang bertempat tinggal di
kota- kota besar, telah mulai berkurang. Fungsi agama ini telah diambil
oleh lembaga keagamaan yang telah ada di masyarakat.
4. Fungsi rekreasi (recreation function)
Pada saat ini fungsi keluarga sebagai wadah rekreasi bagi segenap
anggota keluarga, terutama yang bertempat tinggal di kota-kota besar,
juga telah mulai berkurang. Fungsi rekreasi tersebut telah diambil alih
oleh berbagai sarana rekreasi yang banyak ditemukan di masyarakat.
5. Fungsi pendidikan (educational function)
Pada saat ini fungsi keluarga dalam menyelenggarakan pendidikan bagi
para anggota keluarganya, tampak mulai berkurang. Fungsi pendidikan
ini telah diambil alih oleh berbagai lembaga pendidikan yang ada di
masyarakat.
6. Fungsi status sosial (status-conferring function)
Pada saat ini fungsi keluarga dalam menentukan status sosial para
anggota keluarga, hampir tidak berarti lagi. Sebagai akibat makin
majunya kehidupan masyarakat, status sosial seseorang dalam
masyarakat tidak lagi ditentukan oleh status sosial keluarganya,
melainkan oleh prestasi masing- masing orang tersebut.
23
BAB III
METODE PELAKSANAAN
24
Komputer atau Laptop digunakan sebagai sarana pembuatan proposal
dan laporan akhir kegiatan.
25
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Kegiatan Tugas Pengenalan Profesi (TPP) home visit yang bekerja
sama dengan Klinik Opina dilakukan pada Minggu, 10 Desember 2017
dengan melakukan home visit pada salah satu penduduk yang terdaftar
sebagai pasien diabetes melitus disertai osteoarthritis di Klinik Opina.
b. Identitas Penderita
Ketika melakukan home visit pada 10 Desember 2017 pukul 10.30
WIB, didapatkan informasi bahwa penderita merupakan seorang
perempuan bernama Ny. S, usia 63 tahun, beragama Islam, dengan
pekerjaan ibu rumah tangga. Ny. S tinggal di Jl. Kadir Tkr, Kelurahan
36 Ilir, Gandus, Kota Palembang. Ny. S telah menikah dengan Tn.
Amancik.
26
c. Penetapan Masalah Pasien
Berdasarkan hasil wawancara, ketika melakukan home visit
diperoleh informasi bahwa Ny. S telah didiagnosis kencing manis sejak
tahun 2013. Pada tahun 2016, Ny. S mengaku pernah berobat ke
Rumah Sakit Paru dan didiagnosis menderita tuberculosis (TB). Ny. S
telah menjalani pengobatan enam bulan secara tuntas. Lalu pada tahun
2017, Ny. S menderita osteoarthritis. Ny. S mengeluh sering terjadi
kekakuan dan nyeri pada bahu, pinggang, panggul dan lutut. Selain itu
Ny. S juga mengeluh sering kesemutan.
27
Ny. S mengalami kesulitan dalam melakukan aktifitas, sehingga
Ny. S menggunakan alat bantu jalan-walker. Ny. S juga tidak lagi ikut
serta secara aktif dalam berbagai kegiatan di lingkungan sekitar
rumahnya.
d. Anamnesis
Berdasarkan hasil tanya jawab, ketika dilakukan home visit
diketahui bahwa Ny. S mengeluh sering mengalami kesemutan dan
nyeri. Kesemutan sering terjadi di bagian tangan. Sedangkan nyeri
sering dirasakan di bahu, pinggang, panggul dan lutut.
Empat tahun yang lalu, Ny. S didiagnosis menderita penyakit
kencing manis hingga sekarang dengan komplikasi osteoartritis.
Sedangkan pada tahun 2015, Ny.S pernah menderita penyakit
tuberculosis (TB).
Didalam keluarga Ny. S, orang tua Ny. S yaitu dari pihak ayah
mengalami keluhan dan penyakit yang serupa (Diabetes Mellitus),
namun Ny. S dan 2 orang adiknya yang kembar memiliki riwayat
penyakit kencing manis. Adapun faktor risiko yang dimiliki Ny. S
terkait gaya hidup yang dijalani, karena Ny. S suka mengonsumsi
makanan manis dan mengandung karbohidrat yang cukup tinggi.
Keluarga Ny. S merupakan keluarga dengan tingkat ekonomi
menengah kebawah. Sebelumnya Ny. S bekerja di tempat catering,
namun sejak menderita kencing manis, osteoarthritis, dan asam urat
Ny. S tidak bekerja lagi. Sementara itu, suami Ny. S juga sudah tidak
bekerja lagi, sehingga kebutuhan sehari-hari hanya dari tabungan Ny. S
dan pemberian kerabat.
Sebelum menderita kencing manis, Ny. S suka mengonsumsi
makanan yang manis-manis. Namun, sejak menderita kencing manis,
osteoarthritis, dan asam urat Ny. S hanya makan lauk berupa ikan Nila,
tanpa menggunakan sayur. Karena, apabila Ny. S makan sayur, akan
mengeluh nyeri akibat tingginya asam urat
28
e. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum Ny. S yaitu compos mentis, dengan tekanan darah
110/70 mmHg
f. Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang. Namun, Ny. S memiliki hasil
rontgen lumbosacral yang menunjukan bahwa terjadi osteoarthritis.
g. Follow Up
Subjektif : berdasarkan wawancara, Ny. S didiagnosis menderita
kencing manis dan osteoatritis.
Objektif : pemeriksaan fisik yang dilakukan adalah pemeriksaan
tekanan darah dan gula darah.
Assesment : Ny. S didiagnosis menderita kencing manis dan
osteoatritis.
Plan : Pemeriksaan gula darah secara rutin.
h. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Biologis
Fungsi biologis Ny. S sudah menurun, karena gerak yang terbatas
akibat penyakit yang dideritanya. Ny. S hanya tinggal bersama
suaminya, dan melakukan kegiatan sehari-hari yang terbatas.
2. Fungsi Sosial
Tetangga di sekitar rumah bersikap baik dan ramah, sehingga Ibu
S. senang berada di lingkungan tempat tinggalnya.
3. Fungsi Psikologis
Ibu S merasa tertekan karena suaminya sudah 30 tahun tidak
mencari nafkah. Ibu S hanya bekerja sendiri untuk menghidupi
keluargnya semasa ia sehat, namun sekarang ia sedang sakit
sehingga tidak bekerja lagi. Dan hanya mengharapkan bantuan dari
saudara-saudara terdekat untuk biaya hidup.
29
Ibu S mengaku bahwa perekonomian mereka sangat susah.
Terlebih lagi saat ia sudah tidak bekerja lagi. Pada saat bekerja
dulu Ibu S digaji Rp.200rb/minggu.
5. Fungsi Fisiologis
Tabel 4.2 Fungsi Fisiologis
Sering Kadang- Jarang/
/Selalu kadang Tidak
A Saya puas bahwa saya dapat kembali ke
keluarga saya bila saya menghadapi
masalah
P Saya puas dengan cara keluarga saya
membahas dan membagi
masalah dengan saya
G Saya puas dengan cara keluarga saya
menerima dan mendukung keinginan
saya untuk melakukan kegiatan baru
atau arah hidup yang baru
A Saya puas dengan cara keluarga saya
mengekspresikan kasih
sayangnya dan merespon emosi saya
seperti kemarahan, perhatian
dll
R Saya puas dengan cara keluarga saya
dan saya membagi waktu bersama-sama
Kesimpulan Kurang
6. Fungsi Patologis
Tabel 4.3 Fungsi Patologis
Sumber Pathology Keterangan
Sosial Interaksi sosial yang baik antar anggota +
keluarga juga dengan saudara
partisipasi mereka dalam masyarakat
cukup meskipun banyak keterbatasan.
30
individu yang dekat rumah.
tidak didapatkan
dari yang lain
Ekonomi Ekonomi keluarga ini tergolong +
menengah ke bawah, untuk kebutuhan
primer sudah bisa terpenuhi, meski
belum mampu mencukupi kebutuhan
sekunder rencana ekonomi tidak
memadai, diperlukan skala prioritas
untuk pemenuhan kebutuhan hidup
31
Keterangan :
: Laki-laki normal
j. Denah Rumah
Ukuran : 5 x 12 m
Ruang tamu :4x6m
Kamar tidur :2x4m
Kamar mandi/WC :1x2m
Dapur :2x4m
Dinding rumah : papan
Ventilasi : tidak ada
Lantai rumah : papan
Tempat pembuangan sampah : Tidak ada
Sumber air : Air PDAM
Septik tank : Tidak ada
32
Ruang Tamu
Kamar Tidur
Dapur
k. Daftar Masalah
1. Masalah Medis
Masalah medis yang dialami oleh Ny. S yaitu Diabetes Melitus
dan osteoartritis
2. Masalah Non-Medis
Ny. S memiliki masalah sosial ekonomi dan psikologis
33
yang diderita dan berharap penyakitnya lekas sembuh. Sejak
didiagnosis kencing manis, Ny. S mulai merubah gaya hidup
dengan tidak mengonsumsi makanan yang manis. Keadaan
keluarga Ny. S kurang harmonis. Ny. S juga memiliki keterbatasan
dalam melakukan aktivitas, sehingga memerlukan bantuan orang
lain.
2. Saran
1. Promotif :
Ny. S diharapkan rajin mengikuti kegiatan penyuluhan
kesehatan mengenai diabetes melitus dan osteoartritis.
2. Prevenif:
Ny. S diharapkan rajin memeriksakan diri kedokter untuk
mengontrol penyakitnya. Serta mengurangi mengonsumsi
makanan manis, kacang-kacangan dll serta rajin berolahraga
ringan.
3. Kuratif:
Ny. S diharapkan dapat secara teratur mengkonsumsi obat
yang diberikan oleh dokter.
4. Rehabilitatif:
Ny. S menggunakan bola-bola duri untuk melatih persarafan
telapak tangannya.
4.2 Pembahasan
a. Identifikasi Masalah Kesehatan pada Pasien
Berdasarkan hasil wawancara, ketika melakukan home visit
diperoleh informasi bahwa Ny. S telah didiagnosis kencing manis sejak
tahun 2013. Pada tahun 2016, Ny. S mengaku pernah berobat ke
Rumah Sakit Paru dan didiagnosis menderita tuberculosis (TB). Ny. S
telah menjalani pengobatan enam bulan secara tuntas. Lalu pada tahun
2017, Ny. S menderita osteoarthritis. Ny. S mengeluh sering terjadi
34
kekakuan dan nyeri pada bahu, pinggang, panggul dan lutut. Selain itu
Ny. S juga mengeluh sering kesemutan.
35
Aspek 1 (Aspek Individu) keluhan utama, harapan, kekhawatiran
pasien ketika datang.
Aspek 2 (Aspek Klinik) diagnosis klinis dan diagnosis
bandingnya
Aspek 3 (Aspek Internal) faktor internal pasien yg memicu
penyakit/masalah kesehatannya,
(misalnya usia, perilaku kesehatan,
persepsi kesehatan, dsb)
Aspek 4 (Aspek Keadaan keluarga, lingkungan
Eksternal) psikososial & ekonomi keluarga,
keadaan lingkungan rumah & pekerjaan
yg memicu atau menjadi hazsard pada
penyakit/masalah ini atau kemungkinan
dapat menghambat penatalaksanaan
penyakit/massalah kesehatan yang ada.
Aspek 5 (Aspek dokter menilai derajat fungsional pasien
Fungsional) pada saat ini.
\
2. Fungsi Sosial
Tetangga di sekitar rumah bersikap baik dan ramah, sehingga Ibu
S. senang berada di lingkungan tempat tinggalnya.
36
3. Fungsi Psikologis
Ibu S merasa tertekan karena suaminya sudah 30 tahun tidak
mencari nafkah. Ibu S hanya bekerja sendiri untuk menghidupi
keluargnya semasa ia sehat, namun sekarang ia sedang sakit
sehingga tidak bekerja lagi. Dan hanya mengharapkan bantuan dari
saudara-saudara terdekat untuk biaya hidup.
5. Fungsi Fisiologis
Tabel 4.2 Fungsi Fisiologis
Sering Kadang- Jarang
/Selalu kadang /Tidak
A Saya puas bahwa saya dapat
kembali ke keluarga saya bila
saya menghadapi masalah
P Saya puas dengan cara keluarga
saya membahas dan membagi
masalah dengan saya
G Saya puas dengan cara keluarga
saya menerima dan mendukung
keinginan saya untuk melakukan
kegiatan baru atau arah hidup
yang baru
A Saya puas dengan cara keluarga
saya mengekspresikan kasih
sayangnya dan merespon emosi
saya seperti kemarahan, perhatian
dll
R Saya puas dengan cara keluarga
saya dan saya membagi waktu
bersama-sama
37
Fungsi fisiologis dihitung menggunakan nilai APGAR, sehingga
didapatkan nilai:
f. Adaptation
Kemampuan anggota keluarga tersebut beradaptasi dengan anggota
keluarga yang lain, serta penerimaan, dukungan dan saran dari
anggota keluarga yang lain.
g. Partnership
Menggambarkan komunikasi, saling membagi, saling mengisi
anggota keluarga dalam segala masalah yang dialami oleh keluarga
tersebut.
h. Growth
Menggambarkan dukungan keluarga terhadap hal-hal baru yang
dilakukan anggota keluarga tersebut.
i. Affection
Menggambarkan hubungan kasih sayang dan interaksi antar
anggota keluarga.
j. Resolve
Menggambarkan kepuasan anggota keluarga tentang kebersamaan
dan waktu yang dihabiskan bersama anggota keluarga yang lain.
INDIKATOR
SKOR
FUNGSI
A – Adaptation 1
P – Partnership 0 Sehingga, berdasarkan
G – Growth 1 indikator fungsi keluarga diketahui
A – Affection 1 bahwa fungsi fisiologis keluarga
R – Resolve 1 pada keluarga Ny. S kurang.
TOTAL 4
6. Fungsi Patologis
Tabel 4.3 Fungsi Patologis
Sumber Pathology Keterangan
Sosial Interaksi sosial yang baik antar anggota +
keluarga juga dengan saudara
partisipasi mereka dalam masyarakat
38
cukup meskipun banyak keterbatasan.
39
sholat lima waktu, meskipun dilakukan di rumah. Dalam hal pelayanan
kesehatan, Ny. S puas akan pelayanan yang diberikan oleh dokter.
40
erat dan terus menerus berinteraksi satu sama lain. Struktur
dilaksanakan pada organisasi yaitu perilaku anggota keluarga dan pola
hubungan dalam keluarga. Hubungan yang ada dapat bersifat
kompleks, misalnya seorang wanita bisa sebagai istri, sebagai ibu,
sebagai menantu, dan lain-lain ya g semua itu mempunyai kebutuhan,
peran dan harapan yang berbeda. Pola hubungan itu akan menbentuk
kekuatan dan struktur peran dalam keluarga (Syaripudin, 2008).
Dapur :2x4m
41
lebar tanpa ada teralis. Menurut (Suparto, 2015), lingkungan adalah
sesuatu yang ada diluar host (pejamu) baik benda mati, benda hidup,
nyata atau abstrak, seperti suasana yang terbentuk akibat interaksi
semua elemen-elemen termasuk host yang lain. Lingkungan rumah
merupakan salah satu faktor yang memberikan pengaruh besar pada
status kesehatan penghuninya, seperti pada pasien, faktor lingkungan
merupakan penyebab penyakit Tuberculosis yang pernah diderita
penyakit sebelumnya. Rumah sehat merupakan salah satu sarana
untuk mencapai derajat kesehatan yang optimum. Untuk memperoleh
rumah yang sehat ditentukan oleh tersedianya sarana sanitasi
perumahan. Penyakit atau gangguan saluran pernafasan dipengaruhi
oleh kondisi lingkungan yang buruk (Suparto, 2015).
42
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil Tugas Pengenalan Profesi mengenai home visit
yang dilakukan di rumah warga didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Didapatkan 1 orang pasien di daerah Klinik Opina dengan diagnosis
Diabetes Mellitus dan Osteoatritis.
2. Identifikasi fungsi keluarga terhadap kesehatan pasien yang didapat
pada Ny S skor fungsi fisiologis (APGAR) adalah 4, termasuk kategori
kurang. Pada Ny. S ditemukan 5 fungsi patologis yaitu sosial, religius,
ekonomi, edukasi dan medical.
3. Ny. S tinggal hanya tinggal dengan seorang suami dengan hubungan
yang tidak harmonis yang mempengaruhi kesehatan Ny. S
4. Identifikasi kondisi rumah dan lingkungan pasien. Pada Ny belum
cukup baik.
5.2. Saran
Sebelum melakukan kunjungan rumah (Home Visit) sebaiknya
dilakukan survei tempat dahulu.
43
DAFTAR PUSTAKA
44
LAMPIRAN
45
FORMULIR KUNJUNGAN RUMAH
A. Karakteristik Demografis Keluarga
B. Identitas Penderita
1. Nama
2. Umur
3. Jenis Kelamin
4. Agama
5. Pekerjaan
6. Alamat
7. Status Pernikahan
8. Tanggal Kunjungan
D. Anamnesis
1. Keluhan Utama
2. Riwayat Penyakit Sekarang
3. Riwayat Penyakit Dahulu
4. Riwayat Penyakit Keluarga
5. Riwayat Kebiasaan
6. Riwayat Sos-Ek
7. Riwayat Gizi
E. Anamnesis Sistem
1. Kulit
2. Kepala
3. Mata
4. Hidung
5. Telinga
6. Mulut
7. Tenggorokan
46
8. Pernapasan
9. Kardiovaskular
10. Gastrointestinal
11. Genitourinaria
12. Neuropsikiatri
13. Muskuloskeletal
14. Ekstremitas
F. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
2. Tanda Vital
G. Pemeriksaan Penunjang
H. Resume
I. Patient Centered Diagnosis
1. Diagnosis Biologis
2. Diagnosis Psikologis
3. Diagnosis Sosial Ekonomi dan Budaya
J. Penatalaksanaan
K. Follow Up
S
O
A
P
L. Follow sheet
M. Fungsi Keluarga
8. Fungsi biologis
9. Fungsi sosial
10. Fungsi psikologis
11. Fungsi ekonomi dan pemenuhan kebutuhan
12. Fungsi penguasaan masalah dan kemampuan beradaptasi
13. Fungsi fisiologis (skor APGAR - Adaptation, Partnership, Growth,
Affection, Resolve)
14. Fungsi patologis (SCREEM – Social, Cultural, Religion, Education,
Economic, Medical)
15. . Kesimpulan permasalah fungsi keluarga
47
O. Pola Interaksi Keluarga
: Harmonis
: Kurang/tidak harmonis
P. Keadaan Rumah dan Lingkungan
1. Ukuran rumah
2. Ruang tamu
3. Ruang keluarga
4. Kamar tidur e. Kamar mandi/WC
5. Dapur
6. Dinding rumah
7. Ventilasi rumah
8. Lantai rumah
9. Sumur/sumber air
10. Septic tank
11. Tempat pembuangan sampah
Q. Denah Rumah
R. Daftar Masalah
1. Masalah Medis
2. Masalah Non-medis
S. Kesimpulan dan Saran
3. Kesimpulan (pasien, bentuk keluarga, diagnosis biopsikososial dan
keadaan lingkungan)
4. Saran (promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif)
48
PENETAPAN MASALAH PASIEN
Riwayat Medis :
Riwayat Kebiasaan :
Riwayat Gizi :
49
DIAGNOSIS HOLISTIK
Pendekatan
Penjelasan Diagnosis Holistik
Aspek
Aspek I Keluhan utama
(Individu) Harapan
Kekhawatiran pasien ketika
datang.
Aspek IV Contoh:
(Eksternal) keadaan keluarga,
lingkungan psikososial
ekonomi keluarga,
keadaan lingkungan rumah
pekerjaan, dsb
Aspek V Penilaian terhadap derajat
(Fungsional) fungsional pasien pada saat ini
(diwaktu yang bersangkutan).
50
FUNGSI KELUARGA
1) Fungsi Biologis
2) Fungsi sosial
3) Fungsi Psikologis
51
FUNGSI KELUARGA (Fisiologis) – SKOR A-P-G-A-R
Sering/Selalu Kadang- Jarang/Tidak
kadang
A Saya puas bahwa saya
dapat kembali ke
keluarga saya bila saya
menghadapi masalah
P Saya puas dengan cara
keluarga saya
membahas dan
membagi
masalah dengan saya
G Saya puas dengan cara
keluarga saya
menerima dan
mendukung keinginan
saya untuk melakukan
kegiatan baru atau arah
hidup yang baru
A Saya puas dengan cara
keluarga saya
mengekspresikan kasih
sayangnya dan
merespon emosi saya
seperti kemarahan,
perhatian
dll
R Saya puas dengan cara
keluarga saya dan saya
membagi waktu
bersama-sama
52
FUNGSI KELUARGA (Patologis) – SKOR S-C-R-E-E-M
Sumber Pathology Keterangan
Sosial Interaksi sosial yang baik antar +/-
anggota keluarga juga dengan
saudara partisipasi mereka dalam
masyarakat cukup meskipun banyak
keterbatasan.
53
Kesimpulan permasalahan fungsi keluarga:
Interaksi Keluarga :
Keadaan Rumah dan Lingkungan :
Ukuran :
Ruang tamu :
Ruang keluarga :
Kamar tidur :
Kamar mandi/WC :
Dapur :
54
Dinding rumah :
Ventilasi :
Lantai rumah :
Tempat pembuangan sampah :
Sumur/sumber air lain :
Septik tank :
DENAH RUMAH
DAFTAR MASALAH
Masalah medis :
55
KESIMPULAN DAN SARAN
(Prasetyawati, 2010)
56