Di Susun Oleh :
6. Uswatun Hasanah
9. Vionika Maria
Disuatu pagi hari yg cerah, terjadi kekacauan di rumah Ny. Anna karena ibu dari
Ny.Anna selalu ingin kabur dari rumah karena beliau sudah mengalami alzhaimer, Beliau
bernama Nenek Farah. Nenek Farah saat ini berusia 69 tahun. Badannya sangat kurus, dan
sekarang beliau sering lupa akan keluarganya. Nenek Farah tinggal bersama anaknya, namun
Nenek Farah sering menganggap bahwa beliau sedang berada di rumah temannya.
Peran :
Ny Anna : “Ibu….. mau kemana ? (Melihat Ibunya yang sudah berjalan sampai didekat
pintu depan)
Nenek Farah : “Saya tidak kenal…” (tetap berjalan sampai keluar rumah)
Sampai di depan rumah bertemu dengan dua perawat yang akan melakukan kunjungan
terhadap Nenek Farah.
Nenek Farah : “Mau pulang kerumah anak Saya saja, ini rumah temen Saya mbak…”
Perawat 1 : “Loh ini kan rumah Nenek Farah, nah ini Ny.Anna anaknya Nenek, yuk
masuk dulu nek….”
Ny. Anna : “Memang suka begini sus, suka lupa sama rumahnya sendiri….”(Sambil
menuntun Nenek Farah)
Sampailah diruang tamu, perawat 1 dan perawat 2 duduk bersama dengan Nenek Farah.
Nenek Farah : “Saya tu mau pulang kerumah anak Saya mbak, rumahnya jauh di Surabaya,
Saya harus naik kapal dulu…”
Perawat 1 : “Oh begitu, nenek ini rumah nenek, ini Bu Anna, anaknya Nenek Farah yang selama
ini merawat nenek dengan penuh kasih sayang….” (Sambil menunjuk Ny.Anna yang
membawakan air minum dari arah dapur)
Perawat 2 : “Baik nenek, mari kita kenalan lagi, nama Saya suster 2….dan ini rekan Saya,
suster 1….ini kali kedua Saya melakukan kunjungan kepada Nenek Farah, sebelumnya Saya dan
rekan Saya sudah kesini 2 hari yang lalu…”
Perawat 2 : “coba sini Saya periksa dulu, coba tangannya mana kek…”
Nenek Farah: “Ini sus…” (Nenek Farah menjulurkan tangan, lalu perawat melakukan
pemeriksaan tekanan darah pada Nenek Farah)
Perawat 2 : “Wah hasil nya bagus sekali nek, pasti nenek sering olahraga ya…”
Nenek Farah :”Iya Saya sering berkebun mbak, jalan kaki, kadang tiap sore jalan-jalan….”
Ny. Anna : “Memang Ibu sukanya begitu sus, pergi-pergi, suka lupa sama saya dan cucu-
cucunya….”
Perawat 1 : “Iya mbak, memang pada usia Nenek Farah yang sudah memasuki usia 69
tahun, fungsi organnya sudah menurun, terutama daya ingatnya, nah seperti kontrak pada
pertemuan sebelumnya, hari ini Saya dan rekan Saya akan sharing-sharing dengan ibu mengenai
perawatan terhadap Nenek Farah yang daya ingatnya sudah menurun.”
Perawat 1 : “Apakah Nenek Farah sering dilibatkan dalam berbagai aktifitas dirumah ini
mbak ?”
Ny. Anna : “Iya mbak, Saya biasanya mengajak nenek menanam bibit sayur dan buah
dibelakang rumah, kadang juga memandikan burungnya pagi-pagi….”
Perawat 1 : “Wah bagus itu mbak, tetap melibatkan nenek dalam setiap aktifitas, tapi jangan
lupa juga tetap harus sesuai dengan kemampuan nenek, jangan diforsir.”
Ny. Anna : “Tidak sus, Saya tidak pernah memaksakan nenek, tapi nenek senang ikut saya
berkebun, kalau tidak saya ajak berkebun, nanti tau-tau kabur sus…”
Perawat 1 : “Nah selain mengajak nenek mengikuti aktifitas dirumah ini, hal lain yang perlu
diperhatikan juga makanannya nenek…”
Ny. Anna : “Lah tadi pagi sudah makan sama sayur asem dan ikan asin lo bu…”
Perawat 1 : “Sudah tidak apa-apa, nanti makan lagi ya nek biar gemuk…”
Perawat 2 : “Nah untuk makanan nenek sebaiknya di berikan dalam porsi kecil tetapi sering.
Gunakan juga alat makan yang berwarna kontras dengan bahan makan yang mudah digenggam”
Ny. Anna : “Nenek ini makannya susah o sus, kalau makan tidak pernah dihabiskan,
bagaimana ya sus ?
Perawat 2 : “Nah untuk hal itu lebih baik ditambahkan rempah-rempah yang dapat
menambah nafsu makan, selain itu kurangi gula dan garam mbak, selain itu agar tidak tersedak,
beri makanan yang konsistensinya homogen, seperti kentalkan sup dan jus dengan maizena atau
pisang…”
Ny. Anna : “Lalu bagaimana caranya agar Ibu Saya tidak lupa dengan keluarganya sus…”
Perawat 2 : “Sebaiknya di dalam rumah, keluarga dapat memberikan rasa tenang dan
nyaman dengan meletakkan foto-foto keluarga dan perabot kesayangan di berbagai sisi rumah,
terutama di kamar nenek mbak, selain itu, ajak nenek untuk bernostalgia mengenang foto-foto
keluarga. nah adapun salah satu teknik yang dapat diterapkan pada pasien penurunan ingatan
yaitu teknik validasi, yaitu tidak membantah perasaan dan memahami emosi yang dirasakan,
apabila dirasa perlu untuk memakai kan gelang identitas, maka lebih baik dipakaikan sebagai
tanda pengenal, jika suatu hari nenek tersesat.”
Ny. Anna : “Oh begitu mbak, baiklah nanti akan saya coba terapkan, lalu kalau malam hari
Ibu itu sulit sekali untuk tidur, itu bagaimana ya mbak cara mengatasinya”
Perawat 1 : ”Nah apabila nenek sulit tidur maka dapat dilakukan teknik distraksi atau
pengalihan, salah satu contohnya yaitu dengan mengajak jalan pagi dan sore selama 30 menit
agar terkena paparan sinar matahari, hal tersebut dapat mengatasi gangguan tidur, terapi music
juga merupakan salah satu hal yang menenangkan dan membuat nyaman sehingga dapat
membuat tidur”
Nenek Farah : “Siapa lagi loh ini, ramai sekali ternyata rumah ini…”
Perawat 2 : “Karena bagi orang yang mengalami penurunan daya ingat, kenyamanan dan
keamanan di dalam rumah menjadi hal penting yang harus diperhatikan.”
Ny. Anna : Oh begitu, baiklah sus, Saya akan menerapkan hal-hal yang sudah diinfokan
kepada saya…”
Ny. Anna : “Sudah cukup sus, Saya jadi lebih faham, terimakasih ya sus…”
Perawat 1 : “Baiklah mbak, kalau begitu Saya ijin mau ke tempat selanjutnya, minggu depan
Saya kesini lagi untuk memeriksa keadaan nenek”
Selesai.