Anda di halaman 1dari 3

PENERAPAN PENGAKKAN HUKUM DAN

PENCEGAHAN KORUPSI
DI INDONESIA
A. Latar belakang
Di negara negara berkembang seperti Indonesia, korupsi merupakan
hal yang masih menjamur dilakangan masyarakat nya, seperti data yang di
sampaikan oleh ICW (Indonesia Corruption Watch) bahwa setidaknya 454
kasus korupsi yang dilakukan penyidikan pada sepanjang tahun 2018 yang
melibatkan 1048 orang tersangka dengan kerugian mencapai 5,6 triliun
rupiah.
Penegakkan hukum dan pencegahan korupsi merupakan tindakan dan
cara utama yang dapat dilakukan untuk menangani kasus korupsi. Lembaga-
lembaga pemberantas korupsi sangat diperlukan untuk menegakkan hukum
mengenai korupsi ini.
Oleh karena itu kelompok ingin mengobservasi serta menganalisa
penerapan penegakkan hukum dan pencegahan korupsi di Indonesia untuk
media pembelajaran dan mendalami pengetahuan mengenai korupsi di
Indonesia.
B. Penegakkan hukum korupsi di Indonesia
Dalam menegakkan hukum korupsi di Indonesia memiliki beberapa
lembaga yang menangani yaitu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Polri,
Kejaksaan, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) serta Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (BPKP). Keenam Lembaga ini saling bersinergis dalam
memberantas korupsi yang ada di Indonesia.
Pada hari Kamis, 13 juni 2019 kami melakukan survey di Kejaksaan
Negeri Kabupaten Banjar, untuk melakukan observasi pada kasus kasus
korupsi yang terjadi dan ditangani oleh kejaksaan tersebut. Diantara nya
adalah kasus “Perjalanan Fiktif Anggota DPRD Kab.Banjar”, dan banyak lagi
kasus kasus yang memang ditangani oleh kejaksaan negeri kab.Banjar.
Kepala Kejaksaan Negeri Kab.Banjar, Muji Martopo SH. M. HUM
menuturkan bahwa “Kami dari kejaksaan negeri kab.Banjar akan menindak
tegas segala tindakan korupsi tanpa adanya pandang bulu terhadap siapa
pelakunya, alhamdulillah kasus korupsi di kabupaten banjar menurun
disbanding tahun 2017-2018 kemarin” (13/6)
Pada hal ini kami menganalisa bahwa kegiatan penegakkan hukum
korupsi di kabupaten banjar berjalan dengan baik, namun sangat disayangkan
pada saat kami melakukan survey tidak ada sidang yang berlangsung baik pada
kasus korupsi maupun kasus lainnya, kami hanya bisa mengobservasi kasus
yang sudah berjalan maupun kasus yang sudah ditangani oleh kejaksaan
tersebut.
C. Pencegahan Korupsi
Proses pencegahan korupsi merupakan upaya pemutusan mata rantai
tindakan korupsi yang dilakukan tidak hanya oleh 6 lembaga diatas, namun
juga dilakukan oleh seluruh unsur masyarakat demi terciptanya Indonesia
yang bebas akan korupsi. Pada proses pencegahan ini kami menilai di
Indonesia sebenarnya sudah cukup baik hanya saja kesadaran dari para pelaku
dan faktor-faktor pendorong terjadi nya korupsi yang masih menjadi
penyebab utama. Sanksi bagi pelaku atau tersangka korupsi sudah tegas di
berikan oleh pemerintah baik pusat maupun daerah. Kemudian proses
pendidikan korupsi juga sudah dilaksanakan, salah satunya adalah di kampus
kita POLTEKKES KEMENKES BANJARMASIN.
Pada survey yang kami laksanakan di Kejari Kab.Banjar kemarin, kami
mendapati adanya tindakan pencegahan korupsi dari aspek kedisiplinan dan
kejururan yang dilakukan oleh anggota kejaksaan pada seorang pengendara
motor yang terkait Razia dan ingin melakukan “Tindakan damai” dengan
petugas kepolisian yang merazia, Pelaku diberikan pengarahan mengenai apa
yang telah dia lakukan setelah proses sidang di kejaksaan tersebut, tepatnya
saat pengambilan STNK yang disita oleh kepolisian dan diserahkan kepada
kejaksaan.
Kami menilai bahwa tindakan tersebut merupakan bentuk kesadaran
dan cara pencegahan korupsi yang dapat ditanam kan pada pelaku tindakan
korupsi, dan kami meyakini apabila apa yg dilakukan oleh petugas kepolisian
dan petugas kejaksaan dalam menyikapi pelaku tersebut mampu dilakukan
oleh seluruh masyarakat Indonesia dari segala unsur, korupsi di Indonesia
mampu diberantas.

Anda mungkin juga menyukai