Anda di halaman 1dari 13

Kata Pengantar

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, hikmah, taufik dan

hidayah-Nya, sehingga Makalah Pendidikan Agama ini dapat diselesaikan tanpa ada suatu halangan apapun.

Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, semoga kita mandapatkan

syafaatnya di akhir zaman nanti. Amiin…

Tentunya dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahan. Untuk itu saran dan kritik

yang sifatnya membangun sangatlah penyusun harapkan, mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi kita

semua. Amiin…

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................... i

KATA PENGANTAR ....................................................... ii

DAFTAR ISI ....................................................... iii

PENDAHULUAN ....................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1

B. Tujuan Masalah ....................................................... 1

ISI (PEMBAHASAN) ....................................................... 2

A. Pengertian Haji ....................................................... 2

B. Syarat Wajib Haji&Syarat sah haji ....................................................... 2

C. Rukun Haji ....................................................... 3

D. Wajib Haji ....................................................... 4

E. Jenis Haji ....................................................... 5

F. Larangan Haji ....................................................... 5

G. Keutamaan Haji ....................................................... 6

PENUTUP ....................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA ....................................................... 7

iii
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Haji adalah rukun Islam yang kelima setelah syahadat, shalat, zakat, dan puasa. Menunaikan ibadah haji adalah

ritual tahunan yang delaksanakan kaum muslim sedunia yang mampu (material, fisik dan keilmuan) dengan

berkunjung dan melaksanakan kegiatan di beberapa tempat di Arab Saudi pada suatu waktu yang dikenal

sebagai muslim haji (bulan Dzulhijah), ibadah haji berbeda dengan umrah, karena umrah dapat dilakukan

sewaktu-waktu, dan ibadah haji kegiatan intinya dimulai pada tanggal 8 Dzulhijah ketika umat Islam bermalam

di mana wukuf (berdiam diri) di padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijah dan berakhir setelah melempar

jumrah pada tanggal 10 Dzulhijah.

B. Tujuan Masalah

Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memberi gambaran tentang ibadah haji secara umum. Terutama

berkaitan dengan hal-hal yang umum dilakukan dalam melakukan ibadah haji.

1
PEMBAHASAN

A. Pengertian Haji

Haji menurut bahasa adalah menyengaja sesuatu (hajj). Haji menurut istilah adalah sengaja mengunjungi

ka’bah untuk melakukan amal ibadah dengan syarat tertentu. Haji diwajibkan dikerjakan dengan segera

{orang yang telah mencukupi syarat-syarat yang akan datang tetapi masih dilalaikannya juga (tidak

dikerjakannya di tahun itu) maka ia berdosa dengan melalaikannya itu}.

B. Syarat Wajib Haji

1. Islam

2. Berakal

3. Baligh

4. Ada muhrimnya

5. Mampu dalam segala hal

- Syarat Sah Haji

1. Islam

2. Baligh

3. Berakal

4. Merdeka
2

C. Rukun Haji

1. Ihram

Berniat mulai mengerjakan haji atau umrah.

2. Hadir di Padang Arafah

Pada waktu yang ditentukan yaitu mulai tergelincir matahari (waktu Dzhur) tanggal 9 bulan haji sampai terbit

fajar tanggal 10 bulan haji, artinya orang yang sedang mengerjakan haji itu wajib berada di Padang Arafah

pada waktu tersebut.

3. Thawaf

Berkeliling Ka’bah

• Syarat thawaf :

a. Menutupi aurat

b. Suci dari hadas dan najis

c. Ka’bah hendaklah disebelah kiri orang yang thawaf

d. Permulaan thawaf itu hendaklah dari hajar aswan.

e. Thawaf itu hendaklah tujuh kali

f. Thawaf itu hendaklah di dalam masjid, karena rasululloh s.a.w melakukan tawaf dalam masjid.

• Jenis-jenis thawaf

a. Thawaf “Qudum”

Thawaf ketika baru sampai, sebagai sembahyang tahitul masjid.

b. Thawaf “Ifadah”

Thawaf rukun haji yang disertai dengan Sa’i.

c. Thawaf “Wada”

Thawaf ketika akan meninggalkan Makkah.

3
d. Thawaf “Tahalul”

Penghalalan barang yang haram karena ihram.

4. Sa’i

Berlari-lari kecil diantara dua bukit Shafa dan Marwah.

Syarat Sa’i

1. Hendaklah dimulai dari bukit Shafa dan disudahi di bukit Marwah.

2. Hendaklah Sa’I itu 7 kali.

3. Waktu Sa’I hendaklah sesudah thawaf.

5. Mencukur atau menggunting rambut

6. Menertibkan rukun-rukun

Mendahulukan yang dahulu diantara rukun-rukun tersebut.

D. Wajib Haji

1. Ihram dari Miqot

Tempat yang ditentukan dan masa tertentu.

2. Berhenti di “Muzdalifah) sesudah tengah malam.

3. Melontar jumrah aqodah pada hari Raya Haji.

4. Melontar tiga jumrah (11, 12, 13 bulan haji) tiap-tiap jumrah dilontarkan dengan tujuh batu kecil, waktu

melontar ialah sesudah tergelincir matahari pada setiap hari.

Syarat-syarat melontar jumrah

- Melontar dengan tujuh batu, dilontarkan satu-persatu

- Menertibkan tiga jumrah itu, berarti hendaklah dimulai dari jumrah yang pertama (yang dekat masjid

Khifa) kemudian yang ditengah dan sesudah itu yang akhir ( jumrah “Aqabah”).

- Yang dilontarkan hendaklah batu lain dari batu tidak sah.


4
E. Jenis haji

1. Haji tamattu

Yaitu melaksanakan umrah terlebih dahulu, kemudian menggunakan pakaian ihram lagi untuk

melaksanakan manasik haji.

2. Haji ifrad

Adalah berihram dan berniat dari miqat hanya untuk haji. Dengan kata lain mengerjakan haji dahulu

Kemudian mengerjakan umrah.

3. Haji qiran

Adalah melaksanakan haji dan umrah dengan satu kali ihram.

F. Larangan Haji

1. Dilarang bagi laki-laki yang sedang dalam ihram memakai pakaian yang berjahit, baik jahitan atau

sulaman boleh juga memakai kain tersebut kalau karena hajat yang sangat. Seperti sangat dingin atau panas.

2. Terlarang juga terhadap laki-laki yang sedang dalam ihram menutup kepak, melinkan karena hajat.

3. Terlarang atas perempuan menutup muka dan dua telapak tangan, kecuali kalau karena hajat yang

sangat.

4. Terlarang pula memakai harum-haruman pada waktu ihram, baik laki-laki ataupun perempauan, baik

dibadan atau dipaian.

5. Terlarang juga menghilangkan rambut atau bulu badan yang lain, begitu juga menyelesaikan rambut

dengan minyak.

6. Terlarang memotong kuku.


7. Dilarang me’aqdkan nikah ( kawin, mengawinkan atau menjadi wakil dala aqad perkawinan ).

8. Dilarang bersetubuh.

9. Terlarang memburu dan membunuh binatang daratan yang liar dan lalal dimakan.

G. Keutamaan Haji

1. Haji merupakan amal yang paling utama

2. Haji merupakan jihad

3. Haji menghapus dosa

4. Pahala ibadah haji adalah surga

Penutup

Adapun Islam telah mengatur beberapa aturan guna mengungatkan rasa persatuan dan menanamkan

semangat suka bekerja bersama-sama untuk kepentingan bersama. Diantaranya dengan menunaikan ibadah

haji. Semua itu dilakukan untuk mengungatkan rasa persatuan antara beberapa golongan yang berdekatan,

dan ibadah haji pun harus dilaksanakan berdasarkan syarat-syarat sesuai dengan dalam makalah.

Dan demikianlah Makalah Pendidikan Agama Tentang “ Haji “ dan semoga dapat bermanfaat bagi pembaca

makalah ini.
6

DAFTAR PUSTAKA

• Rasjid, H. Sulaiman. 1945. Fiqh Islam. Jakarta : Attahiriyah.

• Internet.

Kelompok: 5

Anggota :

- iIhza Mahendra p

- Fara Debi laura p

- Titi Suhartini

- Dini setia m

- Ananda Firly f
Lampiran

1. Ihram 2. Wuquf di padang arafah

3.Thawaf 4. Sa'i
5. Tahallul.
Makalah PAI Tentang "HAJI"
Disusun Oleh :
1. Ananda Firly
2. Dini. SM
3. Fara Debi
4. Ihza Mahendra
5. Sintia Dewi
6. Titi Suhartini

Tahun Pelajaran 2018/2019

Anda mungkin juga menyukai