Posterisasi Sekolah
Membuat poster-poster yang berisi ajakan, motivasi maupun kata mutiara
yang ditempel atau digantung di beberapa spot di kelas atau di sekolah.
Pohon literasi bisa dibuat oleh siswa secara mandiri. Nantinya daun-daun
yang ada pada pohon literasi bisa ditulis dengan nama-nama siswa
sekelas / cita-cita siswa / karakter mulia yang harus dilakukan.
Jadi, sekali lagi, apapun contoh program gerakan literasi di sekolah yang
hendak dilaksanakan, pasti membutuhkan komitmen serta perjuangan
dari semua pihak yang terlibat di dalam sekolah.
Pada dasarnya, literasi bukanlah suatu istilah baru, hanya saja bagi
sebagian orang, kata tersebut adalah kata-kata asing yang belum
diketahui maknanya. Sebenarnya ini bukan suatu hal yang mengherankan
juga, mengingat kata tersebut memang memiliki makna yang komplek
dan dinamis, sementara masih banyak orang pula yang terus
mendefinisikannya dengan berbagai cara serta sudut pandang.
Istilah literasi dalam bahasa latin disebut sebagai Literatus yang artinya
adalah orang yang belajar, namun National Institut for Literacy sendiri
menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan literasi adalah kemampuan
seseorang untuk membaca, menulis, berbicara, menghitung dan
memecahkan masalah pada tingkat keahlian yang diperlukan dalam
pekerjaan, keluarga dan masyarakat. Education Development Center
(EDC) juga turut mengeluarkan pengertian dari literasi, yaitu kemampuan
individu untuk menggunakan potensi serta skill yang dimilikinya, jadi
bukan hanya kemampuan baca tulis saja. Lebih lanjut lagi, UNESCO juga
menjelaskan bahwa literasi adalah seperangkat keterampilan yang nyata,
khususnya keterampilan kognitif dalam membaca dan menulis yang
terlepas dari konteks dimana keterampilan yang dimaksud diperoleh, dari
siapa keterampilan tersebut diperoleh dan bagaimana cara
memperolehnya. Menurut UNESCO, pemahaman seseorang mengenai
literasi ini akan dipengaruhi oleh kompetensi bidang akademik, konteks
nasional, institusi, nila-nilai budaya serta pengalaman. Kemudian, di
dalam kamus online Merriam – Webster, dijelaskan bahwa literasi adalah
kemampuan atau kualitas melek aksara dimana di dalamnya terdapat
kemampuan membaca, menulis dan juga mengenali serta memahami ide-
ide secara visual.
Jenis Literasi
Sekarang ini, istilah literasi sudah mulai digunakan dalam skala yang lebih
luas tetapi tetap merujuk pada kemampuan atau kompetensi dasae
literasi yakni kemampuan membaca serta menulis. Intinya, hal yang
paling penting dari istilah literasi adalah bebas buta aksara supaya bisa
memahami semua konsep secara fungsional, sedangkan cara untuk
mendapatkan kemampuan literasi ini adalah dengan melalui pendidikan.
Sejauh ini, terdapat 9 macam literasi, antara lain:
Literasi Kesehatan
Literasi kesehatan merupakan kemampuan untuk memperoleh, mengolah
serta memahami informasi dasar mengenai kesehatan serta layanan-
layanan apa saja yang diperlukan di dalam membuat keputusan
kesehatan yang tepat.
Literasi Finansial
Yang kedua adalah literasi finansial, yakni kemampuan di dalam membuat
penilaian terhadap informasi serta keputusan yang efektif pada
penggunaan dan juga pengelolaan uang, dimana kemampuan yang
dimaksud mencakup berbagai hal yang ada kaitannya dengan bidang
keuangan.
Literasi Digital
Literasi digital merupakan kemampuan dasar secara teknis untuk
menjalankan komputer serta internet, yang ditambah dengan memahami
serta mampu berpikir kritis dan juga melakukan evaluasi pada media
digital dan bisa merancang konten komunikasi.
Literasi Data
Literasi data merupakan kemampuan untuk mendapatkan informasi dari
data, lebih tepatnya kemampuan untuk memahami kompleksitas analisis
data
Literasi Kritikal
Literasi kritikal merupakan suatu pendekatan instruksional yang
menganjurkan untuk adopsi perspektif secara kritis terhadap teks, atau
dengan kata lain, jenis literasi yang satu ini bisa kita pahami sebagai
kemampuan untuk mendorong para pembaca supaya bisa aktif
menganalisis teks dan juga mengungkapkan pesan yang menjadi dasar
argumentasi teks
Literasi Visual
Literasi Teknologi
Literasi teknologi adalah kemampuan seseorang untuk bekerja secara
independen maupun bekerjasama dengan orang lain secara efektif, penuh
tanggung jaab dan tepat dengan menggunakan instrumen teknologi untuk
mendapat, mengelola, kemudian mengintegrasikan, mengevaluasi,
membuat serta mengkomunikasikan informasi.
Literasi Statistik
Literasi statistik adalah kemampuan untuk memahami statistik.
Pemahaman mengenai ini memang diperlukan oleh masyarakat supaya
bisa memahami materi-materi yang dipublikasikan oleh media.
Literasi Informasi
Literasi informasi merupakan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang di
dalam mengenali kapankah suatu informasi diperlukan dan kemampuan
untuk menemukan serta mengevaluasi, kemudian menggunakannya
secara efektif dan mampu mengkomunikasikan informasi yang dimaksud
dalam berbagai format yang jelas dan mudah dipahami.
Pentingnya Literasi
Jika dilihat dari pengertian yang sudah disebutkan sebelumnya, memang
literasi hanya tampak berkaitan dengan kegiatan membaca dan menulis
saja. Namun sekarang sudah berbeda, karena literasi juga mencakup
pengetahuan seseorang berkomunikasi di dalam masyarakat, sehingga
tidak heran bila kemudian gerakan literasi mulai digalakkan. Ya, literasi ini
begitu penting di dalam kehidupan manusia apalagi manusia-manusia
yang hidup di zaman yang diwarnai kecanggihan teknologi saat ini.
Literasi ini sangat diperlukan dalam segala lini kehidupan manusia karena
kemampuan literasi ini bisa menjadi kunci manusia untuk berproses
menjadi manusia yang lebih berpengetahuan dan berperadaban.
Salah satu cara yang bisa ditempuh meningkatkan kemampuan literasi ini
adalah dengan banyak membaca buku. Hanya saja yang sangat
disayangkan adalah membaca tampaknya bukanlah budaya masyarakat
Indonesia, mengingat masih banyak daerah di Indonesia yang minat
bacanya rendah, dan alhasil kemampuan literasinya juga rendah.
Setidaknya, ada berbagai hal yang menyebabkan kemampuan literasi
terutama pada siswa siswi sekolah menjadi rendah, antara lain:
Memahami pelajaran fisika dipercaya bisa membantu kita dan siswa kita
untuk memahami ilmu pengetahuan lainnya seperti teknologi industri,
ilmu kedokteran, kimia, teknologi manufacture dan lainnya. Dengan
mempelajari pelajaran fisika, kita juga diajak untuk memiliki sifat obyektif,
ulet, kritis, bisa bekerja sama dan jujur. Kita bisa merasakan pentingnya
bekerja sama terutama saat menggunakan alat peraga fisika maupun
membangun suatu alat peraga fisika dari barang bekas bersama rekan
sekelompok.
Langkah membuat alat peraga IPA ini yakni menghubungkan kedua ujung
suntikan menggunakan selang. Lalu isi suntikan yang besar dengan air
sekitar 1/3 dari kapasitas suntikan. Kemudian rekatkan kedua suntikan ke
permukaan papan dalam keadaan vertikal sama tinggi. Untuk menguji
hukum Pascal, Kita dan anak didik kita bisa mendorong suntikan besar
kemudian bergantian mendorong suntikan kecil. Perhatikan apa yang
terjadi dan bandingkan perbedaan dari kedua dorongan tersebut.
Sandal bekas.
Sendok plastik.
Tusuk sate/lidi.
Botol bekas air mineral.
Penggaris
Cutter
Gunting
Lem tahan air
Langkah-langkah pembuatan alat peraga ini yakni :
Memotong karet sandal bekas menjadi berbentuk segi enam beraturan
menggunakan cutter. Kemudian iris tipis/kerat di di bagian titik sudutnya
sebagai tempat menyisipkan kincir.
Potong gagang sendok plastik sekitar 1/3 dari panjang sendok tersebut.
Ambil tusuk sate dan tusukkan ke bagian tengah potongan sendal sebagai
poros kincir. Kemudian lubangi botol plastik agar bisa memasukkan
tangkai sedotan yang berfungsi sebagai penyangga kincir. Agar bisa
dimasukkan ke dalam botol plastik, potong tangkai sedotan hingga
menjadi kurang lebih 15cm.
Rekatkan botol plastik dan triplek menggunakan lem agar kincir bisa
berdiri lebih stabil.
Sisipkan potongan sendok ke bagian ujung skita dan anak didik kital yang
sudah diiris tadi dan rekatkan dengan lem. Kincir air sederhana sudah jadi.
Kita dan anak didik kita bisa menambahkan perangkat lain seperti dinamo
jika ingin menggunakan kincir untuk mengubah energi gerak menjadi arus
listrik.
Bersihkan botol air mineral dan isi dengan air sebanyak 75ml, alkohol
sebanyak 75ml dan sumba sedikit saja.
Lalu masukkan sedotan ke dalam botol, jaga jangan sampai sedotan
menyentuh dasar botol. Agar sedotan tetap stabil, rekatkan sedotan di
mulut botol menggunakan plastisin. Jangan lupa untuk menutup ujung
sedotan dengan plastisin.
Agar mudah mengidentisikasi kenaikan volume, buat skala di dinding botol
menggunakan spidol dan termometer pun sudah bisa digunakan.
Baca Inspirasi Lainnya ! 25 Website Pendidikan, Situs Belajar Online
untuk Media Pembelajaran Online saat KBM
Kita dan anak didik kita bisa menguji coba alat peraga edukatif yang
sederhana ini dengan cara memasukkan botol ke dalam air hangat yang
dituangkan ke dalam wadah. Lambat laun air dalam botol akan naik di
dalam sedotan dan Kita dan anak didik kita bisa menkita dan anak didik
kitai air yang naik di botol. Apabila suhu air di dalam wadah sudah lebih
dingin, maka air berwarna tadi akan kembali ke ukuran semula.